Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Surahman
"ABSTRAK
Rendahnya cakupan penemuan kasus TB di Indonesia berdampak padaberlanjutnya proses transmisi infeksi Mycobacterium Tuberculosis M.tb dimasyarakat. Pondok pesantren merupakan populasi rentan dan berisiko dengankarakteristik hunian relatif padat, sanitasi lingkungan kurang sehat. Beberapakasus TB terjadi di pondok pesantren, akibat rendahnya kesadaran santri terhadapgejala TB sehingga berdampak pada akses layanan kesehatan. Perlu upayapengendalian TB dengan melibatkan masyarakat sebagai solusi ketika pemerintahkurang memiliki kapasitas menyediakan layanan dan menjangkau penderita TB.Permasalahan yang sama terjadi di Kabupaten Garut, yaitu terbatasnya sumberdaya kesehatan untuk menjaring dan mengawasi penderita TB. Kegiatanpemberdayaan santri sebagai kader TB di pondok pesantren merupakan inovasidalam upaya menjembatani suspek dan penderita TB untuk mendapatkan akses kefasilitas kesehatan atau active case finding TB. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui dampak positif pemberdayaan santri kader TB terhadap aksesibilitaslayanan TB di fasilitas kesehatan. Metode yang digunakan adalah metodekuantitatif dengan menggunakan desain quasi eksperimen rancangan ldquo;nonequivalent control group design rdquo;, dan metode kualitatif menggunakan wawancaramendalam. Studi ini dilakukan di enam pondok pesantren dengan jumlah sampel493 orang, masing-masing tiga pondok pesantren intervensi sampel 232 orang dantiga pondok pesantren non-intervensi jumlah sampel 236 orang.Penelitian ini membuktikan bahwa pemberdayaan santri kader TB padapondok pesantren di Kabupaten Garut memberikan pengaruh yang signifikanyaitu peningkatan proporsi aksesibilitas layanan TB di fasilitas kesehatan sebesar41.4 pada kelompok intervensi. Santri yang tinggal di pondok pesantrenintervensi berpeluang 3.9 kali lebih besar untuk mengakses layanan TB di fasilitaskesehatan dibandingkan yang tinggal di non-intervensi. Intervensi ini jugaberhasil menemukan 14 kasus TB positif di pondok pesantren dengan tingkatkeberhasilan convertion rate dan cure rate masing-masing sebesar 100 .Program ini perlu direplikasi di wilayah lain mengingat di Indonesia terdapatpondok pesantren dengan kondisi tidak jauh berbeda dengan lokasi dan kondisipenelitian ini.Kata kunci : Santri, Kader TB, akses layanan TB, pondok pesantren

ABSTRACT
The low coverage of cases of TB in Indonesia has an impact on thecontinuation of the process of transmission of infection with Mycobacteriumtuberculosis M.tb in the community. Students in Islamic Boarding Schools arevulnerable and are at risk populations with relatively dense residentialcharacteristics and poor environmental sanitation. Some cases of TB occurred inthe boarding school due to the low knowledge TB symptoms among students.This problem, in turn, leads to low access to health care. There is a need forinvolving the community when the government lacks the capacity to provideservices and reach out to people with TB. The same problems occur in Garut,namely the limited health resources and workforce to recruit and supervise TBpatients. The empowerment of students as a cadre of TB in a boarding school is aneffort to bridge suspected TB patients to gain access to a health facility or activeTB case finding. This study aims to determine the positive impact of empoweringstudents as TB Cadre on the accessibility of TB health services. The method usedis quantitative by using a quasi experimental design non equivalent controlgroup design, and qualitative method in the form of interviews. The study wasconducted in six boarding schools with a sample size of 493 people, Theintervention group consists of three boarding schools with 232 students, while therest of the boarding schools with 236 students was chosen as the non interventiongroup.This study proves that the empowerment of students cadre of TB in theboarding school in Garut has a significant and positive impact. It is observed thatthere was an increased in the proportion of service accessibility TB in healthfacilities as much as 41.4 in the intervention group. Students who live in theintervention group were 3.9 times more likely to access TB services in healthfacilities compared to those living in non intervention. This intervention alsomanaged to find 14 positive TB cases in the boarding school with a conversionrate and cure rate of 100 . This program needs to be replicated in other regions inIndonesia, considering that there are many boarding schools with similarconditions across Indonesia.Keywords Students, TB Cadre, Access to TB service, Islamic Boarding School"
2017
D1715
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Puspitasari
"Secara global, insiden TB dunia pada tahun 2015 sebesar 10,4 juta kasus.
Indonesia berada di urutan kedua dari total kasus diseluruh dunia sebesar 10%,
setelah India. Prevalensi TB berdasarkan provinsi yang tertinggi adalah Jawa
Barat (0,7%). Padatnya tingkat hunian di pesantren dapat menimbulkan kondisi
rentan sehingga dianggap memicu banyaknya kasus TB. Pengendalian TB
berbasis masyarakat merupakan salah satu upaya promosi kesehatan dalam
penanggulangan TB. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak pemberdayaan
santri kader TB terhadap perilaku pencegahan TB di pondok pesantren Garut Jawa
Barat. Metode penelitian kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen pada 230
santri sebagai sampel pada masing-masing kelompok intervensi dan kontrol.
Pengumpulan data dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pengumpulan data awal,
setelah itu dilakukan intervensi berupa pelatihan pada 30 santri yang terpilih
sebagai kader TB dengan melakukan penyuluhan dan kunjungan kamar 2 bulan
kemudian dilakukan pengumpulan data akhir. Analisis yang digunakan adalah uji
wilcoxon, mann-whitney dan uji regresi logistic ganda model faktor resiko. Hasil
penelitian membuktikan santri yang mendapat intervensi berpeluang memiliki
perilaku pencegahan baik hampir 3 kali (OR=2,90; 95%CI= 1,9-4,4)
dibandingkan dengan santri yang tidak mendapatkan intervensi setelah dikontrol
jenis kelamin santri.

Globally, the incidence of tb in 2015 amounted to 10.4 million cases. tb ranks in
the 2nd place of the total cases all over Indonesia by 10% after India. The highest
prevalence of TB by province is western Java (0.7%,). Tb incidence did not occur
only in the general population, but also arise in certain community such as islamic
boarding schools. The density of occupancy in Islamic boarding school can cause
vulnerable condition causing many cases of tb. Community-based TB control is
one of health promotion efforts in TB prevention. This study aims to determine
the impact of Empowerment of Tuberculosis (TB) Against Student Cadres
Behavior in TB Prevention at Islamic boarding school, Garut, West Java.
Quantitative research method with quasi experimental design on 230 students as
sample in each intervention and control group. Data collection was done 2 times,
that is initial data collection, after that do intervention in the form of training at 30
students selected as TB cadre by doing counseling and visit room 2 month later to
do final data collecting. The analysis used was wilcoxon test, mann-whitney and
multiple logistic regression test of risk factor model. The result of the research
shows that students who have intervention have a good prevention behavior
almost 3 times (OR = 2,90; 95% CI = 1,9-4,4) compared with students who do not
get intervention after separation of gender.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Puspitasari
"ABSTRAK
Secara global, insiden TB dunia pada tahun 2015 sebesar 10,4 juta kasus.
Indonesia berada di urutan kedua dari total kasus diseluruh dunia sebesar 10%,
setelah India. Prevalensi TB berdasarkan provinsi yang tertinggi adalah Jawa
Barat (0,7%). Padatnya tingkat hunian di pesantren dapat menimbulkan kondisi
rentan sehingga dianggap memicu banyaknya kasus TB. Pengendalian TB
berbasis masyarakat merupakan salah satu upaya promosi kesehatan dalam
penanggulangan TB. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak pemberdayaan
santri kader TB terhadap perilaku pencegahan TB di pondok pesantren Garut Jawa
Barat. Metode penelitian kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen pada 230
santri sebagai sampel pada masing-masing kelompok intervensi dan kontrol.
Pengumpulan data dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pengumpulan data awal,
setelah itu dilakukan intervensi berupa pelatihan pada 30 santri yang terpilih
sebagai kader TB dengan melakukan penyuluhan dan kunjungan kamar 2 bulan
kemudian dilakukan pengumpulan data akhir. Analisis yang digunakan adalah uji
wilcoxon, mann-whitney dan uji regresi logistic ganda model faktor resiko. Hasil
penelitian membuktikan santri yang mendapat intervensi berpeluang memiliki
perilaku pencegahan baik hampir 3 kali (OR=2,90; 95%CI= 1,9-4,4)
dibandingkan dengan santri yang tidak mendapatkan intervensi setelah dikontrol
jenis kelamin santri.

ABSTRACT
Globally, the incidence of tb in 2015 amounted to 10.4 million cases. tb ranks in
the 2nd place of the total cases all over Indonesia by 10% after India. The highest
prevalence of TB by province is western Java (0.7%,). Tb incidence did not occur
only in the general population, but also arise in certain community such as islamic
boarding schools. The density of occupancy in Islamic boarding school can cause
vulnerable condition causing many cases of tb. Community-based TB control is
one of health promotion efforts in TB prevention. This study aims to determine
the impact of Empowerment of Tuberculosis (TB) Against Student Cadres
Behavior in TB Prevention at Islamic boarding school, Garut, West Java.
Quantitative research method with quasi experimental design on 230 students as
sample in each intervention and control group. Data collection was done 2 times,
that is initial data collection, after that do intervention in the form of training at 30
students selected as TB cadre by doing counseling and visit room 2 month later to
do final data collecting. The analysis used was wilcoxon test, mann-whitney and
multiple logistic regression test of risk factor model. The result of the research
shows that students who have intervention have a good prevention behavior
almost 3 times (OR = 2,90; 95% CI = 1,9-4,4) compared with students who do not
get intervention after separation of gender."
2017
T48657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Tonggo Uli Yusmaniar
"Tesis ini membahas proses pengorganisasian yang terjadi di Organisasi Tani Lokal Serikat Petani Pasundan (OTL SPP) di Desa Sagara. Termasuk membahas berbagai tantangan yang dihadapi organisasi dan bagaimana mereka menemukan penyelesaikannya. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus di desa Sagara yang menggunakan metode wawancara mendalam dan diskusi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengorganisasian bukanlah proses yang liner tapi proses saling saling terkait dan dapat berjalan bersamaan yang berlangsung berulang dan terus menerus, yang tidak boleh berhenti karena jika tercapai tujuan yang satu, tujuan yang lain sudah menanti. Berbagai faktor yang mempengaruhi mobilitas organisasi harus dikelolah dengan baik.
Hasil penelitian menyarankan SPP untuk memperbaiki keorganisasiannya secara menyeluruh dan menjalankannya sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.

This thesis studies about organizing process which happen at Pasundan Peasant Alliance generally and especially at Local Peasant Organization of Sagara. Including of the challenges which faced by the organization and how the handle and solve it. This research use qualitative research of Sagara village case study which use in depth interview and discussion.
The result of this research is that organizing is not a liner process but processes which related one an another and also can run in the same time, repeatedly and continuously which shouldn’t stop because if one purpose had reached, other objectives are waiting. Factors that influence organizing mobilization must be managed well.
Research results suggest Pasundan Peasant Alliance reorganize their whole organization in holistic and implement as agreement that they had made.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Putri Aulia Shabrina
"Pondok Pesantren Nuruzzahroh merupakan pondok pesantren modern yang bermula dari kegiatan pengajian masyarakat sekitar yayasan Nuruzzahroh yang terletak di Kota Depok. Seiring berjalan waktu dan keinginan masyarakat, yayasan Nuruzzahroh mengembangkan kegiatan pengajiannya menjadi lembaga pendidikan formal dengan membangun Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Nuruzzahroh. Penelitian ini membahas tentang sejarah pondok pesantren Nuruzzahroh serta perkembangan pondok pesantren Nuruzzahroh.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan wawancara, dan observasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori lima elemen dasar pesantren. Hasil Penelitian ini menyimpulkan bahwa pondok pesantren Nuruzzahroh merupakah wujud keinginin K.H Chairul Chitam sebelum wafat untuk mendirikan lembaga pendidikan islam bagi masyarakat menengah kebawah. Dalam perkembangannya pondok pesantren Nuruzzahroh menambah sarana dan prasana yang dibutuhkan, serta kurikulum yang dapat menyeimbangkan antara agama dan juga kebutuhan penyesuaian perkembangan zaman. Sehingga dapat menciptakan santri yang berpandangan luas dan menyertakan agama sebagai pedomannya.

Nuruzzahroh is a modern Islamic Institution, located in the city of Depok. This institution started with educating the community of Depok city and started to expand its teaching into formal education over time as per community hope by building the lower secondary school and the upper secondary school. This research discusses the background of the institution and the process of its development. The research method used in this study is the qualitative method with interviews and observations while the theory used is the five basic elements of pesantren. The research findings of this study conclude that that the Nuruzzahroh Islamic boarding school was a manifestation of K.H Chairul Chitam's desire before his death to establish an Islamic educational institution for the lower middle class. In its development, the Nuruzzahroh Islamic Boarding School has added the necessary facilities and infrastructure, as well as a curriculum that can balance between religions and also the need to adapt to the times. To create students who are broad-minded and include religion as a guideline."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zaki Zamzami
"Di tengah intoleransi yang sedang berkembang di Tasikmalaya, Jawa-Barat, yang sedang berkembang, mulai muncul penanaman nilai-nilai toleransi. Beberapa studi sebelumnya menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh adanya peran institusi negara, kurikulum formal dalam institusi pendidikan, dan peran dari guru dalam menanamkan nilai-nilai toleransi kepada peserta didik. Namun, kami melihat bahwa toleransi itu juga ditanamkan oleh lembaga pendidikan berbasis Islam (pesantren) kepada peserta didik (santri) melalui kurikulum terselubung. Kurikulum terselubung yang diterapkan yaitu ajaran tanbih yang merupakan pedoman pesantren yang mengajarkan nilai-nilai luhur hidup rukun antar sesama umat manusia. Tanbih disebarkan melalui saluran pendidikan kepada para santri dan sekolah rintisan pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa dalam berbagai kasus tertentu, dalam institusi pendidikan berbasis agama seperti pesantren, nilai-nilai toleransi diajarkan melalui kurikulum terselubung. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara mendalam dengan pimpinan pesantren, guru, peserta didik, dan santri dari salah satu pesantren yang memiliki pengaruh cukup penting di Tasikmalaya, pada Pondok Pesantren Suryalaya. Berdasarkan temuan data di lapangan bahwa penanaman tanbih kepada peserta didik masih menemukan keragaman dampak terhadap sikap toleransi. Secara analisis teoritik melalui kurikulum terselubung, penanaman nilai-nilai tanbih di lingkungan Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Suryalaya perlu dioptimalkan kembali karena pada dasarnya terdapat kondisi nilai-nilai tradisional yang melekat kuat pada komunitas agama di Tasikmalaya dan secara umum di Indonesia.

In the midst of the growing intolerance in Tasikmalaya, West Java, the values of tolerance are beginning to emerge. Several previous studies explained that this was due to the role of state institutions, the formal curriculum in educational institutions, and the role of teachers in instilling values of tolerance in students. However, we see that tolerance is also instilled by Islamic-based educational institutions (pesantren) in students (santri) through a hidden curriculum. The hidden curriculum that is implemented is the tanbih teaching which is the guideline for Islamic boarding schools that teach the noble values of living in harmony among human beings. Tanbih is disseminated through educational channels to students and pesantren pilot schools. This study aims to explain that in certain cases, in religion-based educational institutions such as Pesantren, the values of tolerance are taught through a hidden curriculum. The data in this study were obtained through observation, literature study, and in-depth interviews with pesantren leaders, teachers, students, and students from one of the Islamic boarding schools that have a significant influence in Tasikmalaya, at Pondok Pesantren Suryalaya. Based on the findings of data in the field, planting tanbih for students still found a variety of impacts on tolerance. In theoretical analysis through a hidden curriculum, the cultivation of tanbih values within the Suryalaya Islamic Boarding School Education Foundation needs to be re-optimized because basically there are conditions for traditional values that are strongly attached to the religious community in Tasikmalaya and general in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Surahman
"Masalah kematian maternal dan noenatal masih merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, dimana AKI di Indonesia tahun 2005 sebesar 262 per seratus ribu kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian tersebut akibat masih rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan masih tingginya persalinan ditolong oleh tenaga non kesehatan (dukun bayi). Proporsi angka cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Garut tahun 2006 adalah 67,4% sementara sisanya oleh dukun bayi. Pencapaian tersebut tidak sejalan dengan pencapain hasil cakupan K4 pada tahun yang sama sebesar 85,4%, hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kedua hasil cakupan tersebut. Idealnya, kenaikan cakupan K4 diikuti pula oleh kenaikan cakupan persalinan. Kesenjangan tersebut telah mengindikasikan telah terjadinya unmet need persalinan, yaitu ketidaksesuaian antara keinginan dengan kenyataan mengenai tenaga penolong persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan unmet need persalinan di Kabupaten Garut tahun 2007. Penelitian menggunakan data sekunder dari hasil survei data dasar pengembangan model pelayanan kesehatan neonetal esensial di Kabupaten Garut tahun 2007 oleh Pusat Penelitian Kesehatan (PPK-UI) dan Pusat Kajian Promosi Kesehatan FKM-UI. Metode penelitian adalah Cross Sectional, dengan populasi adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi 0-11 bulan yang tinggal menetap di 10 Kecamatan di Kabupaten Garut. Sampel yang berjumlah 246 orang, diambil menggunakan metode cluster probability proportionate size. Hasil penelitian menunjukkan dari 246 responden yang mempunyai keinginan untuk melahirkan oleh tenaga kesehatan 21,1% terjadi unmet need persalinan dan 78,9% sesuai dengan keinginannya (met need). Paritas merupakan faktor yang berhubungan dengan unmet need persalinan (p = 0,049), dimana iu yang mempunyai paritas tinggi berpeluang 2 kali untuk unmet need persalinan dibandingkan dengan ibu yang mempunyai paritas rendah setelah dikontrol oleh faktor pendidikan ibu, status ANC dan status ekonomi (OR = 2, 95% CI = 1,0 ? 3,8). Berdasarkan hal di atas, disarankan untuk lebih meningkatkan kegiatan KIE pada saat pemeriksaan kehamilan (ANC) sehigga pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan, persalinan dan KB dapat lebih meningkat, disamping meningkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan secara berkesinambungan kepada masyarakat, terutama tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan.

The problem of neonatal and maternal deaths.is still the main problem faced by indonesian people, where the maternal death rate in Indonesia, in the year of 2005 was 262 per one hundred thousand of living birth.one of the mentioned death causes was that the child-birth coverage carried out by medical workers was still low and child- birth performed by non medical workers was still high. The percentage of child-brith coverage rate by medical workers in Garut regency in 2006 was 67,4 % meanwhile the rest was performed by conventional midwives. The mentioned achievement was not in accordance with that of the result of K4 coverage in the same year as much as 85,4 %, this case showed the presence of discrepancy between both mentioned coverage results.ideally, the raise of K4 coverage should have been followed by the raise of child-birth coverage as well. This discrepancy had indicated that unmet need child-birth had occured, that is the unconformity between desire and fact concerning medical workers for child- birth. The objectives of this research is to recognize the determinant of unmet need of child- birth in Garut regency in 2007.The kind of the research used secondary data from the result of base data survey for the development of essential neonatal health service model in Garut regency in the year of 2007 performed by Health Research Centre ( PPK-UI ) and Health Promotion Study Centre of FKM-UI.the method of the research is Cross Sectional . Population consists of the women having 0-11 month babies who settle in ten sub-districts with sample selection follows the method of 30 cluster, cluster is the rural-district with dursion criteria based on the number of population (probability proportionate size). by using c-survey, it is obtained 30 rural- districts, later 16 women are selected at random from every rural-district so that it fulfills the sample of 640 people. The number of respondents who fulfill criteria of unmet need child-birth is 246 people. The result of the research shows that from 246 respondents who have desire to give birth to by medical workers, 21.1% is unmed need child-birth and 78,9% is in accordance with their desire (met need) that is medical workers as the helper of child-birth. The result of statistics test shows significantcorrelation between parity and unmet need child-birth (p=0.049). In the meantime, the result of valid final modeling is model without interaction, later the most dominant factor as the determinant of unmet need child-birth is parity with the value of odds ratio as much as 2.0 respectively after being controlled by the factors of mothers education, ANC status and economics status (OR = 2, 95% CI = 1,0 ? 3,8). Based on the case above, it is suggested that the effort of health promotion program raise need to be performed by having health guidance acturties continuously to the community about reproduction health especially in the case of recognition towards child-birth danger signal. One of them is to raise the acturty of KIE at the time of pregnancy examination which along this time it forms education facility to improve mothers knowledge concerning their pregnancies and child-births."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33636
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Munifah
"Tuberkulosis masih menjadi kedaruratan global dan kini Indonesia menempati peringkat kedua dunia dengan angka prevalensi TB paru tahun 2015 mencapai 647 per 100.000 penduduk (WHO, 2015). Laporan Riskesdas 2013 prevalensi TB paru tertinggi adalah di Jawa Barat (0,7%), jauh di atas angka prevalensi nasional (0,4). Sejak tahun 2000 strategi DOTS dilaksanakan secara nasional di seluruh puskesmas, namun insidens dan prevalensi kasus TB paru terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model manajemen TB paru berbasis wilayah yang merupakan keterpaduan antara manajemen kasus dan manajemen pengendalian faktor risiko TB paru di provinsi Jawa Barat terhadap kejadian TB paru pada tingkat puskesmas. Pendekatan studi yang digunakan adalah mixed method, yakni kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross sectional, kemudian dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) Lisrel. Pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner pada 408 responden dari 136 puskesmas total populasi, sedangkan pada studi kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam pada 136 informan pasien TB dan 136 informan dokter swasta. Hasil analisis memberikan gambaran bahwa hanya 52,9% puskesmas yang sudah menjalankan manajemen kasus secara baik dan 38% puskesmas yang sudah melaksanakan manajemen PFR. Pelaksanaan program intervensi TB (DOTS) pada sebagian besar puskesmas (50,7%) berjalan kurang baik, sedangkan pelaksanaan program pengendalian faktor risiko TB paru 62% puskesmas masih belum berjalan. Berdasarkan analisis model structural (SEM) disimpulkan bahwa jalur (path) yang terbukti signifikan adalah manajemen kasus berkontribusi terhadap pelaksanaan program intervensi TB (DOTS) dan program DOTS berkontribusi terhadap capaian CDR, CuR dan CR. Namun, DOTS saja tidaklah cukup jika tidak disertai manajemen dan program pengendalian faktor risiko (PFR) TB, karena manajemen PFR berkontribusi terhadap pelaksanaan program PFR dan jalur program PFR terbukti berkontribusi terhadap capaian CDR. Selanjutnya, penelitian ini menghasilkan model manajemen TB paru berbasis wilayah sebagai upaya pengendalian penyakit TB dengan mengintegrasikan antara program intervensi TB (DOTS) yang sudah berjalan selama ini dengan program pengendalian faktor risiko TB melalui survei kontak, investigasi pasien DO, penyehatan rumah penderita, dan dukungan kerjasama lintas sektor. Secara statistic, model ini terbukti fit.

Tuberculosis remains a global emergency and now Indonesia second ranked in the world with pulmonary TB prevalence rate in 2015 was 647 per 100,000 population (WHO, 2015). Indonesian Base Health Survey in 2013 showed that pulmonary TB prevalence was highest in West Java (0.7%), well above the national prevalence rate (0.4). Since 2000 the DOTS strategy implemented nationwide in all health centers, but the incidence and prevalence of pulmonary TB cases continued to rise. This study aimed to obtain pulmonary TB management model which was the area-based integration between case management and management control of risk factors for pulmonary tuberculosis in the province of West Java on the incidence of pulmonary tuberculosis at the health center level. I used mixed method, namely quantitative and qualitative cross-sectional design, and then analyzed using Structural Equation Model (SEM). A quantitative approach using a questionnaire on 408 respondents from a total population of 136 primary health centers, while in the qualitative study using in-depth interviews to TB patients and private doctors. The results of the analysis suggested that only 52.9% of primary health centers had been run better for case management and 38% primary health centers were already carrying out management of the PFR. Implementation of TB intervention program (DOTS) in most primary health centers (50.7%) performed poorly, while the implementation of risk factor controlling program of pulmonary TB in 62% primary health centers were still not running. Based on the analysis of structural models (SEM) I concluded that the path which proved significant was the case management contributed to the implementation of the intervention TB program (DOTS) and DOTS program contributed to the achievement of CDR, CUR and CR. However, only DOTS program was not enough unless accompanied by management and risk factors controlling program (PFR) of TB, because the PFR management contributed to the implementation of PFR programs and the PFR program realization proved to significantly contribute to the achievement of CDR. Furthermore, this study yield regional based management model of pulmonary tuberculosis as an effort to control TB disease by integrating between TB intervention (DOTS) with surveys contact, investigation of drop out patients, redesign the homes of people if necessary, and cross-sector cooperation were vital . The feasibility and suitability model has statistically fit."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Hidayatullah
"ABSTRAK
Studi ini dilakukan untuk mengemukakan strategi bisnis santri serta implementasi nilai-nilai salafiyah (ekonomi syariah) dalam bisnis modern yang dilakukan oleh pesantren tradisional. Metode kualitatif digunakan untuk mengungkapkan fakta-fakta menarik di dalamnya, yang temuannya mengindikasikan bahwa, pesantren tradisional dapat mentransformasikan nilai-nilai tradisional pesantren ke dalam kehidupan bisnis modern tanpa harus merubah struktur dasar pesantren, sehingga strategi pengembangan ekonomi yang demikian, mampu menjawab keraguan banyak kalangan bahwa pesantren tradisional dengan pelajaran-pelajaran Islam klasik bukanlah penghambat kemajuan sebuah lembaga, justeru di sanalah nilai-nilai integrity, transparency, dan professionalisme diperlihatkan secara rasional dalam praktik ekonomi.

ABSTRACT
The study will uncover application of syari‟ah economic values in the context of modern economic activities, including their expansion strategies, practiced by the traditional Islamic boarding school. By using the qualitative method, it has been found that the traditional Islamic boarding school has been able to transform Islamic values to economic activities without rearranging the existing social structures (social structure of the Islamic boarding school). The economic development of the traditional Islamic boarding school has shown that the Islamic values applied by the traditional Islamic boarding school will not impede, but strongly contribute to economic enhancement. The traditional Islamic boarding school has extremely supported and applied values of economic activities for instance integrity, transparency, and professionalism."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T36116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dean Saptadi
"Gerakan tanah merupakan salah satu bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia. Tercatat pada tahun 2020 telah terjadi bencana gerakan tanah sebanyak 1152 peristiwa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang rentan akan terjadinya gerakan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona kerentanan gerakan tanah pada Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat dan menentukan metode yang memiliki tingkat akurasi lebih baik pada lokasi penelitian. Penentuan zona kerentanan gerakan tanah dilakukan dengan menggunakan metode Weight of Evidence (WoE) dan Logistic Regression (LR). Parameter penyebab kerentanan gerakan tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu elevasi, kemiringan lereng, aspek lereng, curvature, Normalized Differential Vegetation Index (NDVI), jarak terhadap sungai, jarak terhadap jalan, jarak terhadap kelurusan, tata guna lahan, litologi, dan curah hujan pada setiap bulannya. Penelitian ini juga menggunakan data kejadian gerakan tanah yang terjadi selama tahun 2000 hingga tahun 2020. Data kejadian gerakan tanah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu data training set sebesar 70% dan data test setsebesar 30%. Kedua data tersebut digunakan untuk validasi model berupa success rate dan predictive rate. Penelitian ini menghasilkan 12 peta kerentanan gerakan tanah berdasarkan data setiap bulannya dari masing-masing metode. Peta kerentanan gerakan tanah terbagi menjadi empat zona kerentanan gerakan tanah. Hasil validasi success rate dan predictive rate pada penelitian ini menunjukkan bahwa metode WoE memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi pada success rate dan metode LR memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi pada predictive rate. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua metode tersebut dapat melengkapi satu sama lain.

Landslides are one of the most frequent natural disasters in Indonesia. It was recorded that in 2020 there have been 1152 landslides events disasters spread throughout Indonesia. West Java Province is one of the areas that vulnerable to landslides. This research aims to determine the landslide vulnerability zone in Garut Regency, West Java Province and to determine which method has better accuracy at this research. In this study, determination of landslide vulnerability zone was carried out using Weight of Evidence (WoE) and Logistic Regression methods. The parameter that causing landslide vulnerability that used in this study are elevation, slope, slope aspect, curvature, normalized differential vegetation index (NDVI), distance to river, distance to road, distance to lineament, land use, lithology, and rainfall on a monthly basis. This study also used data of landslide events that occurred from 2000 to 2020. Landslide events data divided into two groups, training set (70%) and test set (30%). Both data is used for validation model of success rate and predictive rate. This study produced 12 landslide vulnerability maps based on monthly data from each method. The landslide vulnerability map is divided into four landslide vulnerability zones. The results of the success rate and predictive rate validation show that the WoE method has a higher accuracy at success rate and the LR method has a higher accuracy at predictive rate. Based on these results, it can be concluded that the two methods can complement each other."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>