Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158447 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suwarningsih
"ABSTRAK
Bencana alam yang terjadi di Indonesia dengan angka kejadian yang cukup tinggi dan memakan korban jiwa pada lansia salah satunya adalah longsor. Dampak psikologis akibat longsor yaitu terjadinya ansietas dan koping yang digunakan oleh lansia yaitu berfokus pada aspek spiritual. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penggunaan koping lansia dalam menurunkan ansietas di wilayah rawan bencana longsor, dengan menggunakan rancangan cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 165 responden. Analisis yang digunakan uji kai kuadrat dan regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan gambaran koping yang digunakan adalah Emotion-focused coping meliputi venting, self distraction dan denial, tidak adanya hubungan antara koping dengan tingkat asnietas pada lansia yang tinggal diwilayah rawan bencana longsor Kabupaten Bandung p value=0.229, ?=0.05 dan status pernikahan merupakan faktor yang paling mempengaruhi tingkat ansietas pada lansia. Perlu dilakukan pendidikan kesehatan mengenai penggunaan koping adaptif serta penatalaksanaan ansietas dan penelitian lanjutan dengan variabel sub koping, aspek spiritual, pengetahuan dan support sistem pada lansia.

ABSTRACT
Natural disasters that occurred in Indonesia with a fairly high number of incidents and casualties in the elderly one of which is a landslide. The psychological impact of the landslide is the anxiety and coping used by the elderly that is focused on spiritual aspects. The purpose of this study to identify the use of coping elderly in reducing anxiety in the potential for landslides, using cross sectional design and a total sample of 165 respondents. The analysis used chi square test and multiple logistic regression. The results showed a picture of coping used are Emotion focused coping include venting, self distraction and denial, no relationship between coping with the level asnietas the elderly who live in the region prone to landslides Bandung regency p value 0229, 0.05 , and status marriage is a factor that most affects the level of anxiety in the elderly. Health education regarding the use of adaptive coping and anxiety management and advanced research with the variable sub coping, spiritual aspects, knowledge and support system in the elderly."
2017
T47106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri N. Ardiansyah
"ABSTRAK
Terjadinya tanah longsor di Kabupaten Bandung telah menimbulkan resiko
kerugian yang tidak sedikit, sehingga penelusuran tentang kejadian tanah longsor
dapat digunakan untuk tujuan mitigasi bencana. Pendugaan potensi longsor dapat
digunakan dengan metode SINMAP yang selanjutnya dikaitkan dengan lokasi
kejadian longsor untuk mengkaji keakuratan. Kerentanan kependudukan di
wilayah rawan longsor didasarkan pada penduduk usia rentan . Resiko bencana
tanah longsor dikaji dengan mengaitkan nilai kerugian baik harga rumah dan nilai
kerugian yang diderita pada lahan pertanian. Hasil penelitian menunjukan bahwa
dari 33 kejadian titik longsor terdapat 20 kejadian longsor yang berada di atas
wilayah potensi longsor pemodelan SINMAP. Dengan rincian 9 kejadian yang
menimpa lahan permukiman dan sisanya 11 kejadian yang menimpa lahan
pertanian. Kerentanan penduduk di wilayah rawan longsor ditemukan sekitar 2
lokasi di kaki Gunung, 6 lokasi di sekitar kaki Gunung Malabar, dan sebanyak 3
lokasi ditemukan di kaki Gunung Waringin. Resiko bencana di permukiman
terdapat 3 lokasi di kaki Gunung Wayang, 2 lokasi di kaki Gunung Patuha dan 5
lokasi di kaki Gunung Malabar. Kerugian di lahan pertanian ditemukan 2 lokasi
di kaki Gunung Patuha, 7 lokasi di kaki Gunung Malabar dan satu lokasi di
Gunung Kencana.

Abstract
The occurrence of landslides in Bandung Regency has raised the risk of loss is not
small, so a search on the incidence of landslides can be used for disaster
mitigation purposes. Estimation of potential landslides can be used with method
SINMAP to further landslides associated with the scene to assess the accuracy.
Population vulnerability in landslide prone area on a basic of vulnerable
population ages. The risk of landslides assessed by relating the value of losses
both house prices and the value of losses suffered on the farm. The results showed
that of 33 events there are 20 point landslide landslide occurrence in the upper
area of potential landslide SINMAP modeling. With details of what happened to 9
land settlement and the remaining 11 events that befall farmland
Vulnerability of people in landslide prone areas are found around 2 at the foot of
Mount, 6 location points around the foot of Mount Malabar, and as many as 3
point locations are found at the foot of Mount K.. Disaster risk in the settlement,
there are 3 point location at the foot of Mount Wayang, two point locations in
Patuha and 5 point location at the foot of Mount Malabar. Losses on farms found
2 at the foot of Mount Patuha, 7-point location at the foot of Mount Malabar and
a single location in Mount Kendeng"
2011
T29817
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Humam Abdurrasyid Afif
"Longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama di daerah yang memiliki lereng yang terjal. Tanah longsor seringkali dapat merugikan manusia dalam bentuk harta benda, kerusakan lingkungan hingga korban jiwa. Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat dengan tingkat kejadian longsor yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi potensi dan daerah rawan longsor di Kabupaten Kuningan. Metode yang digunakan untuk memperoleh daerah potensial longsor adalah metode Slope Morphology (SMORPH). Daerah rawan longsor diperoleh dengan metode overlay dengan menggabungkan wilayah potensi longsor dan pemukiman dengan memperhatikan arah kemiringan lereng (Aspect). Analisis spasial digunakan untuk menjelaskan sebaran daerah rawan longsor di Kabupaten Kuningan. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa lebih dari 24% luas wilayah memiliki potensi longsor tinggi yang tersebar di bagian Selatan dan Barat Laut Kabupaten Kuningan. Potensi longsor yang terjadi di permukiman dapat membuat kawasan tersebut rawan longsor. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa daerah rawan longsor yang terdapat di permukiman tersebar di bagian selatan Kabupaten Kuningan dengan luas wilayah 2.381 km2.

Landslides are one of the natural disasters that often occur in Indonesia, especially in areas that have steep slopes. Landslides can often harm humans in the form of property, environmental damage and casualties. Kuningan Regency is one of the districts in West Java with a high rate of landslides. This study aims to analyze and predict the potential and landslide prone areas in Kuningan Regency. The method used to obtain landslide potential areas is the Slope Morphology (SMORPH) method. Landslide prone areas are obtained by an overlay method by combining potential landslide areas and settlements by taking into account the direction of the slope (Aspect). Spatial analysis is used to explain the distribution of landslide-prone areas in Kuningan Regency. Based on the results of the analysis, it shows that more than 24% of the area has a high potential for landslides which are scattered in the South and Northwest parts of Kuningan Regency. The potential for landslides that occur in settlements can make the area prone to landslides. The results of the analysis also show that landslide-prone areas in settlements are scattered in the southern part of Kuningan Regency with an area of ​​2,381 km2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti Niman
"Banjir musiman menjadi stressor yang dialami oleh remaja yang tinggal di daerah rawan bencana banjir. Remaja merasakan ansietas sebagai dampak psikologis akibat banjir. Self efficacy dibutuhkan oleh remaja dalam menghadapi banjir musiman. Disertasi ini membahas pengembangan model koping untuk meningkatkan self efficacy dan mengatasi ansietas yang selanjutnya diimplementasikan pada remaja usia 13 – 18 tahun di daerah rawan bencana banjir Kabupaten Bandung Jawa Barat. Tujuan penelitian menganalisis model koping untuk meningkatkan Self efficacy dan mengatasi ansietas pada remaja di daerah rawan bencana banjir. Metode penelitian exploratory sequential mixed methods dengan dua tahap. Tahap 1 penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi dan pengembangan model. Partisipan pada penelitian kualitatif berjumlah 15 remaja usia 13-18 tahun. Kriteria sampel tinggal di daerah rawan banjir dengan kriteria sedang-tinggi dan pernah mengalami banjir. Tahap 2 penelitian kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen pre and post test control group design. Sampel penelitian masing – masing kelompok 104 responden yang dipilih secara purposive sampling. Kriteria inklusi usia 13-18 tahun, tinggal di daerah rawan banjir dengan kriteria sedang-tinggi, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR/Pramuka, bersedia mengikuti kegiatan secara lengkap. Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 1 bulan dan alat ukur yang digunakan menggunakan instrumen coping self efficacy dan Screen for Children Anxiety Related Emotion Disorder. Analisa data dilakukan menggunakan uji bivariat dan multivariat. Hasil penelitian tahap 1 didapatkan 5 tema utama dan hasil tahap 2 terdapat perubahan self efficacy dan ansietas pada kelompok yang mendapatkan intervensi model koping dukungan remaja.Penelitian menyarankan bahwa model koping dukungan remaja dapat diaplikasikan oleh dinas kesehatan, badan penanggulangan bencana daerah, perawat puskesmas, guru bimbingan konseling, orang tua dan remaja; Penelitian lanjutan dibutuhkan untuk menguji model dukungan remaja pada kondisi bencana alam yang lain.

Seasonal floods are a stressor experienced by adolescents who live in flood-prone areas. Adolescents feel anxiety as a psychological impact due to flooding. Adolescents need self-efficacy in dealing with seasonal floods. This dissertation discusses the development of coping models to increase self-efficacy and overcome anxiety which will then be implemented in adolescents aged 13-18 years in flood-prone areas, Bandung Regency, West Java. The research objective is to analyze coping models to increase self-efficacy and overcome anxiety in adolescents in flood-prone areas. The exploratory sequential mixed methods research method with two stages. Phase 1 qualitative research with phenomenological design and model development. The participants in the qualitative study were 15 adolescents aged 13-18 years. The criteria for the sample live in flood-prone areas with medium-high criteria and have experienced flooding. Phase 2 is a quantitative study with a quasi-experimental design with pre and post-test control group design. The research sample for each group is 104 respondents selected by purposive sampling. Inclusion criteria are 13-18 years old, living in a flood-prone area with medium-high criteria, participating in PMR/Scout extracurricular activities, and being willing to participate in the full activity. The research activity was carried out for one month, and the measurement tools used were coping self-efficacy instruments and the Screen for Children Anxiety Related Emotion Disorder. Data analysis was performed using bivariate and multivariate tests. The results of the first phase of the research found five main themes. The results of the second stage showed changes in self-efficacy and anxiety in the group that received the intervention of the adolescent support coping model. Research suggests that health offices can apply the coping model for youth support, regional disaster management agencies, primary health nurses, guidance and counselling teachers, parents and adolescents; Further research is needed to test the model of youth support in other natural disaster conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdiana
"Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan tingkat stres dan strategi koping pada lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga dan di Panti Sosial Tresna Wredha Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Jenis penelitian adalah analitik deskriptif menggunakan desain deskriptif komparatif. Sampel berjumlah 112 lansia berumur 60 tahun atau lebih. Pengambilan sampel dengan cara total sampling pada lansia di wilayah Panti dan multistage random sampling pada lansia di rumah. Analisa hasil penelitian meliputi analisa univariat dan bivariat yang mengunakan uji statistik Independent t-test dan regresi linear. Hasil penelitian membuktikan tingkat stres lansia di Panti lebih tinggi dibandingkan dengan lansia di keluarga. Strategi problem focused coping dan emotion focused coping lebih sering digunakan lansia di Panti, strategi religous coping lebih sering digunakan lansia di keluarga dan tidak ada perbedaan strategi seeking social support coping antara kedua tempat tinggal lansia. Ada hubungan strategi problem focused coping, emotion focused coping, seeking social support coping dan religous coping dengan tingkat stres pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan strategi religious coping menurut umur pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi problem focused coping, strategi emotion focused coping menurut jenis kelamin pada lansia di keluarga. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi problem focused coping menurut pendidikan pada lansia di keluarga. Ada perbedaan tingkat stres menurut pekerjaan pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi emotion focused coping lansia menurut status pernikahan di keluarga dan di Panti. Mengingat stres dan strategi koping merupakan hal yang erat hubungan dengan lansia yang memiliki perubahan hidup secara kompleks maka perawat dan bagian terkait perlu melakukan berbagai intervensi untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia.

The purpose of this research to find the differences between levels of stress and strategies coping on the elderly living at home with the family and in Panti Social Tresna Wredha sub District Peusangan in Bireuen District. Type of research is using descriptive analytical with comparative descriptive design approach. Sample of 112 elderly aged 60 years or more. Sampling with a total sampling area on the elderly in Panti and multistage random sampling in the elderly in family. Analysis of results of research include analysis univariat and bivariat the test statistics using Independent t- test and linear regression. Results of research to prove the level of stress on the elderly in Panti higher than the elderly in the family. Problem focused coping and emotion focused coping strategies are often used more the elderly in Panti, religious coping strategy is often used more the elderly in family and no differences in seeking social support coping strategy between the elderly living. There were relationship between problem focused coping, emotion focused coping, seeking social support coping and, religious coping strategies with the level of stress on the elderly in the family and in Panti. There was difference the use of religious coping strategy according to age on the elderly in family and in Panti. There were differences levels of stress, the use of problem focused coping and emotion focused coping strategies according to gender on the elderly in family and in Panti. There were differences levels of stress and the use of problem focused coping strategy according to education on the elderly in family. There was difference levels of stress according to employment on the elderly in family and in Panti. There was differences levels of stress and the use of emotion focused coping strategy according to marriage status on the elderly in family and in Panti. In regarding of stress and strategies coping have a relationship with elderly which has complez cbange in life style, so that nurse of community and related instances require the intervention in order to improve health and quality life style of elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26582
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdiana
"Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan tingkat stres dan strategi koping pada lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga dan di Panti Sosial Tresna Wredha Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Jenis penelitian adalah analitik deskriptif menggunakan desain deskriptif komparatif. Sampel berjumlah 112 lansia berumur 60 tahun atau lebih. Pengambilan sampel dengan cara total sampling pada lansia di wilayah Panti dan multistage random sampling pada lansia di rumah. Analisa hasil penelitian meliputi analisa univariat dan bivariat yang mengunakan uji statistik Independent t-test dan regresi linear. Hasil penelitian membuktikan tingkat stres lansia di Panti lebih tinggi dibandingkan dengan lansia di keluarga. Strategi problem focused coping dan emotion focused coping lebih sering digunakan lansia di Panti, strategi religous coping lebih sering digunakan lansia di keluarga dan tidak ada perbedaan strategi seeking social support coping antara kedua tempat tinggal lansia. Ada hubungan strategi problem focused coping, emotion focused coping, seeking social support coping dan religous coping dengan tingkat stres pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan strategi religious coping menurut umur pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi problem focused coping, strategi emotion focused coping menurut jenis kelamin pada lansia di keluarga. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi problem focused coping menurut pendidikan pada lansia di keluarga. Ada perbedaan tingkat stres menurut pekerjaan pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi emotion focused coping lansia menurut status pernikahan di keluarga dan di Panti. Mengingat stres dan strategi koping merupakan hal yang erat hubungan dengan lansia yang memiliki perubahan hidup secara kompleks maka perawat dan bagian terkait perlu melakukan berbagai intervensi untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia.

The purpose of this research to find the differences between levels of stress and strategies coping on the elderly living at home with the family and in Panti Social Tresna Wredha sub District Peusangan in Bireuen District. Type of research is using descriptive analytical with comparative descriptive design approach. Sample of 112 elderly aged 60 years or more. Sampling with a total sampling area on the elderly in Panti and multistage random sampling in the elderly in family. Analysis of results of research include analysis univariat and bivariat the test statistics using Independent t-test and linear regression. Results of research to prove the level of stress on the elderly in Panti higher than the elderly in the family. Problem focused coping and emotion focused coping strategies are often used more the elderly in Panti, religious coping strategy is often used more the elderly in family and no differences in seeking social support coping strategy between the elderly living. There were relationship between problem focused coping, emotion focused coping, seeking social support coping and, religious coping strategies with the level of stress on the elderly in the family and in Panti. There was difference the use of religious coping strategy according to age on the elderly in family and in Panti. There were differences levels of stress, the use of problem focused coping and emotion focused coping strategies according to gender on the elderly in family and in Panti. There were differences levels of stress and the use of problem focused coping strategy according to education on the elderly in family. There was difference levels of stress according to employment on the elderly in family and in Panti. There was differences levels of stress and the use of emotion focused coping strategy according to marriage status on the elderly in family and in Panti. In regarding of stress and strategies coping have a relationship with elderly which has complex change in life style, so that nurse of community and related instances require the intervention in order to improve health and quality life style of elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Indah Suci
"Wilayah sub DA Cidadap memiliki tingkat kerawanan terhadap longsor yang cukup tinggi, dengan karakteristik kemiringan lereng yang lebih dari 25% dan ditumbuhi dengan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perubahaan Penggunaan Lahan dengan metode konservasi vegetatif yang telah dilakukan di wilayah rawan longsor sub DA Cidadap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Index Storie. Analisis secara temporal dilakukan pada perubahan tutupan lahan tahun 1999 dan 2019, sedangkan analisis secara spasial dilakukan pada wilayah rawan longsor, serta konservasi tanah yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat lima variabel, yaitu curah hujan, tutupan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, dan lokasi kejadian longsor. Identifikasi konservasi dilakukan dengan overlay antara konserrvasi vegetatif dan sebaran wilayah rawan longsor pada wilayah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 1999 – 2019, penggunaan lahan berupa permukiman dan tegalan/ ladang mengalami peningkatan. Sedangkan untuk kelas Penggunaan Lahan jenis badan air, hutan, hutan lebat, kebun, sawah, semak belukar dan tanah kosong mengalami penurunan. Pada tahun 1999 – 2019, Sub DA Cidadap didominasi oleh tingkat kerawanan longsor sedang dengan luas sebesar 10.080,49 Ha atau 84,92% dari luas sub DA Cidadap. Konservasi yang telah dilakukan di sub DA Cidadap menggunakan beberapa teknik kombinasi konservasi vegetatif, yaitu pergiliran tanaman, pergiliran tanaman & wanatani, dan wanatani.

The sub-district of Cidadap has a high level of vulnerability to landslides, with a characteristic slope of more than 25% and is overgrown with vegetation. This study aims to identify the effect of changes in land use with vegetative conservation methods that have been carried out in landslide-prone areas in Cidadap watershed. The method used in this research is the Index Storie method. Temporal analysis was carried out on changes in land cover in 1999 and 2019, while spatial analysis was carried out on landslide-prone areas, as well as soil conservation that had been carried out. In this study, there are five variables, namely rainfall, land cover, slope, soil type, and location of landslides. Conservation identification is carried out by overlaying between vegetative conservation and the distribution of landslide-prone areas in the study area. The results of this study indicate that in 1999 - 2019, land use in the form of settlements and moor / fields has increased. Whereas for the land use class, the types of water bodies, forests, dense forests, gardens, rice fields, shrubs and empty land decreased. In 1999 - 2019, Cidadap watershed was dominated by a moderate landslide hazard level with an area of 10,080.49 Ha or 84.92% of the area of the Cidadap watershed. The conservation that has been carried out in Cidadap watershed uses several combinations of vegetative conservation techniques, namely crop rotation, crop & agroforestry and agroforestry rotation"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat stres dan strategi koping
pada lansia yang tinggal di rumah di RW 02 Kelurahan Medan Satria Kota
Bekasi. Jenis penelitian adalah deskriptif. Sampel berjumlah 65 lansia berumur 60
tahun atau lebih. Pengambilan sampel dengan cara total sampling. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat stres lansia termasuk kategori tidak stres (55,4%)
dan stres ringan (43,1%). Frekuensi penggunaan strategi koping pada lansia
termasuk kategori sering. Jumlah lansia perempuan, lansia dengan tingkat
pendidikan tidak sekolah dan lansia yang memiliki pasangan memiliki tingkat
stres dalam kategori stres rendah lebih banyak. Strategi problem focused coping
lebih sering digunakan oleh lansia perempuan dan lansia dengan tingkat
pendidikan sekolah. Strategi emotion focused coping lebih sering digunakan oleh
lansia perempuan dan lansia dengan status perkawinan menikah. Stres dan strategi
koping erat hubungannya dengan lansia yang memiliki perubahan hidup secara
kompleks maka perawat perlu melakukan berbagai intervensi untuk meningkatkan
kesehatan dan kualitas hidup lansia.

Abstract
The purpose of this research was to describe levels of stress and strategies coping
on the elderly living at home in RW 02 Sub Medan Satria Kota Bekasi. This
research used descriptive design. Sample of 65 elderly aged 60 years or more.
Sampling with a total sampling area on the elderly in RW 02 Sub Medan Satria
Kota Bekasi. Analysis of results of research include analysis univariat. The result
showed 43,1% elderly were stress and 55,4% were not. Respondents used coping
strategies frequently. Women, uneducated and married elderly had low stress
level more than men, educated and single elderly. Problem focused coping
strategies were used more frequently by women and educated elderly. Emotion
focused coping strategies were used more frequently by women and married
elderly. In regarding of stress and strategies coping have a relationship with
elderly which has complex change in life style, so that nurse of community and
related instances require the intervention in order to improve health and quality
life style of elderly."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43478
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Seandy Alfarabi
"Kabupaten Sukabumi terletak di Selatan Jawa Barat yang dikenal sebagai wilayah yang memiliki keragaman alam. Namun, wilayah ini rawan terhadap bencana, terutama tanah longsor. Penelitian ini berfokus pada Kecamatan Cisolok yang karena aspek topografi, bagian dari Geopark Ciletuh, dan salah satu wilayah pembangunan di selatan Jawa Barat Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh geomorfologi terhadap wilayah rawan longsor di Kecamatan Cisolok untuk mengurangi dampak longsor dan mendukung pembangunan. Metode yang digunakan untuk pemetaan geomorfologi yaitu metode overlay, sedangkan untuk pemetaan longsor menggunakan metode Frequency Ratio yang diintegrasikan dengan SIG. Penelitian ini menggunakan variabel fisik diantaranya lereng, ketinggian, litologi/jenis batuan, struktur geologi, jalan, sungai, penggunaan tanah, jenis tanah, curah hujan, dan lokasi longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah penelitian didominasi oleh lahan lereng vulkanik dengan medan yang curam. Wilayah rawan longsor dibagi menjadi empat kelas yaitu kelas rendah dengan persentase 17,03 %, kelas sedang 62,05 %, kelas tinggi 14,4 %, dan kelas sangat tinggi 6,51 %. Variasi tingkat kerawanan longsor di wilayah penelitian dipengaruhi oleh bentuk medan, genesis lahan , dan proses geomorfik.

Sukabumi Regency located in Southern West Java known as region that has diverse natural characteristics. However, it is vulnerable to disasters, especially landslides. Moreover, this study focuses on Cisolok District because of the topography aspect, part of Ciletuh Geopark, and also one of the development area in Southern West Java. This study aims to analyze the influence of geomorphology to the landslide-prone areain Cisolok District to reduce landslides and support the development. This study used the overlay analysis for geomorphological mapping, while the Frequency ratio (FR) method used for landslide-prone area mapping. Several physical variables used in this study, such as slope, elevation, lithology, geological structure, road network, stream network, landuse, soil type, rainfall, and landslide location. The result shows that the study area have diverse geomorphology units dominated by volcanic slope with steep topography. While landslide-prone area consist of four classes; namely 17,03% low, 62,05% medium, 14,4% high, and 6,51% very high. Variety of landslide vulnerability in study area influenced by terrain form, land genesis, and geomorphic process.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parluhutan, Jeremia Alexander
"Keterikatan tempat merupakan salah satu hubungan antara manusia dengan suatu tempat yang dapat dianalisis berdasarkan dua dimensi yaitu ketergantungan dan identitas tempat. Salah tempat yang sangat berharga bagi manusia adalah rumah sebagai tempat tinggal. Identitas tempat terhadap rumah dapat dipengaruhi dengan durasi lama tinggal dan interaksi sosial yang terbentuk pada lingkungan tempat tinggalnya, Selain itu, ketergantungan tempat dipengaruhi oleh fungsi dari rumah tempat tinggal dan ketersediaan fasilitas umum yang ada pada lingkungan sekitarnya. Kelurahan Andir merupakan wilayah yang rawan banjir. Hal tersebut ditinjau dari frekuensi terjadinya banjir. Dalam menganalisis keterikatan tempat penduduk dengan rumah dan lingkungannya, digunakan analisis berdasarkan tata letak pemukimannya. Maka dari itu, permukiman wilayah rawan banjir terbagi kedalam permukiman teratur dan permukiman tidak teratur. Keterikatan tempat penduduk memiliki nilai yang tinggi dan sangat tinggi berdasarkan klasifikasi keterikatan tempat. Dengan adanya keterikatan tempat yang tinggi, penduduk cenderung mempertahankan tempat tinggalnya, maka dari itu penduduk melakukan upaya tindakan adaptasi sebagai bentuk penyesuaian agar tetap tinggal di rumah. Selain itu, penduduk juga cenderung melakukan tindakan adaptasi terhadap lingkungan dengan tujuan untuk melestarikan lingkungannya. Dengan demikian, penduduk di Kelurahan Andir mempertahankan rumahnya walaupun berada di wilayah rawan banjir karena rumah tersebut merupakan tempat yang penting dan berarti bagi dirinya.

Place attachment is one of the relationships between a person and a place that can be analyzed on the basis of two dimensions: dependency and place identity. One of the most valuable places for humans is the home as a place of residence. The identity of the place to the house can be influenced by the duration of long residence and the social interaction that is formed in the environment in which it lives. In addition, the dependence of the location is affected by the function of the home and the availability of public facilities in the surrounding environment. Andir is a flood-prone region. It is reviewed based on the frequency of the occurrence of floods. In analyzing the attachment of the residents to the house and its surroundings, we used analysis based on the layout of the settlements. Therefore, the settlements in the flood-prone areas are divided into regular and irregular ones. The attachment of residents has a high and very high value based on the classification of attachments to places. As a result of the high attachment, the population tends to retain their home, so people try to adapt as a form of adaptation to stay in the home. In addition, people tend to adapt to the environment with the aim of preserving it. Thus, the inhabitants of Andir Township retained their homes even though they were in a flood-prone area because the house was an important and meaningful place for them."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>