Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ufi Alaia Furqon
"Program-program imunisasi telah berperan penting dalam mencegah meluasnya penyakit menular dan kematian pada anak. Meskipun Indonesia telah menempuh proses yang cukup baik dalam mengurangi angka kematian pada anak, namun jangkauan program imunisasi secara menyeluruh belum tercapai. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting yang mempengaruhi tindakan imunisasi pada anak di Indonesia menggunakan data Indonesia Demographic and Health Survey IDHS tahun 2012. Dengan metode regresi probit, penulis mencoba meng-estimasi tindakan imunisasi pada anak menggunakan beberapa variable berikut: karakteristik anak, pendidikan ibu, asset rumah tangga, lokasi tempat tinggal, dan wilayah. Penulis menganalisa dampak lokasi pada rumah tangga di level provinsi dan membagi lokasi responden antara di pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Penulis menemukan bahwa tingkat pendidikan ibu, asset dalam rumah tangga, dan lokasi tempat tinggal merupakan faktor-faktor penting yang mempengaruhi tindakan vaksinasi/imunisasi. Selanjutnya, penulis juga menemukan perbedaan wilayah yang cukup kontras mengindikasikan bahwa ketersediaan sumber daya lokal berperan dalam kelancaran program imunisasi, dimana di masa sekarang pemerintah daerah memiliki kewenangan yang lebih independen terhadap pemerintah pusat. Dengan cara mendorong kebijakan-kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan peningkatan pendidikan perempuan, taraf hidup rumah tangga, dan program kesehatan pada pemerintah daerah, maka program imunisasi dapat ditingkatkan jangkauannya secara menyeluruh.

Immunization programs have contributed significantly to preventing the spread of infectious diseases and mortality among children. Although Indonesia has experienced remarkable progress in reducing child mortality, universal immunization coverage has not been achieved. This paper aims to identify important factors affecting the incidence of child immunization in Indonesia using the Indonesia Demographic and Health Survey IDHS of 2012. By using a probit regression, I estimated the child immunization acceptance using several variables child characteristics, mother rsquo s education, household assets, urbanity, and region. I analyzed the impact of location of households at the provincial level and divided the location of respondents both inside and outside of Java. I found that mother rsquo s level of education, household assets, and urbanity are important factors affecting the uptake of vaccinations. In addition, I found significant regional differences in vaccination incidence, indicating that local resources serve as bottlenecks in vaccination, as the local governments are now independent from the national government. By encouraging government policies that improve women rsquo s schooling, household assets, and regional support for health, vaccination coverage could increase and even become universal.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Muhammad Darajat
"Tingkat kematian anak balita di Indonesia tetap menunjukkan angka yang tinggi, dari 400 anak balita yang meninggal setiap harinya, 30 lebih meninggal disebabkan penyakit diare. Thesis ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi insiden penyakit diare dan merumuskan kebijakan yang tepat untuk membasmi penyakit ini. Menggunakan data Indonesia Demographic Health Survey IDHS 2012, digambarkan kondisi di tingkat provinsi di Indonesia mengenai insiden penyakit diare untuk anak balita sementara regresi logit sederhana digunakan untuk memastikannya secara quantitatif. Thesis ini pun menyoroti upaya masyarakat yang mengalihkan konsumsi air minum yang bersumber dari PDAM menjadi air minum yang bersumber dari botol atau refill. Hasil studi akhir menunjukkan bahwa kebijakan publik yang diambil pemerintah harus lebih agresif dalam penyediaan air bersih, peningkatan sanitasi masyarakat serta mengintensifkan program penanggulangan.

The child mortality rate in Indonesia remains quite high. Of the 400 children who die every day, more than 30 die from diarrhea. This paper aims to seek the determining factors of diarrheal cases and formulate needed policies to eradicate it. Using the Indonesia Demographic Health Survey IDHS 2012, I describe the condition in Indonesia at the provincial level regarding the incidence of diarrhea for children under 5years old and exercise simple logistic regression to identify the determinants of diarrhea incidence. The highlight of this paper is that, to reduce the probabilities of the incidence of diarrhea, people have replaced their primary source for drinking from piped water to bottled and refill water. The result of the study calls for the government to be more aggressive in providing affordable clean water and improved sanitation while intensifying the existing programs against diarrhea.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47478
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Paramita Sugito
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas aset pada bank umum, yaitu dengan mengukur NLEA (Non Loan Earning Asset), SIZE (Ukuran Perusahaan), dan FA (Fixed Asset) terhadap kualitas aset yang diukur dengan PPAP (Loan Loss Provission) dan NPL (Non Performing Loan). Sampel terdiri dari 11 bank umum syariah dan 99 bank umum konvensional di Indonesia selama tahun 2009-2012. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bank umum syariah memiliki kualitas aset yang lebih rendah daripada bank umum konvensional. Variabel SIZE dan NLEA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terhadap PPAP. Variabel FA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PPAP. SIZE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terhadap NPL. Sedangkan variabel NLEA, dan FA tidak memiliki pengaruh terhadap PPAP.

This study aimed to analyze the factors that affect the asset quality of commercial banks by measuring NLEA (Non Earning Asset Loan), SIZE (Size), and the FA (Fixed Assets) on banks asset quality as measured by PPAP (Loan Loss Provission) and NPL (Non Performing Loan). This research consists of 11 Islamic Banks and 99 Conventional Banks in Indonesia for period 2009-2012. The results of this study concluded that Islamic banks have a lower asset quality than conventional bank. SIZE variable and NLEA have significant effect on PPAP. FA variable has no significant effect on the PPAP. SIZE has a significant influence on the NPL. While variable NLEA, and the FA have no effect on NPL.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofa Khasani
"Difteri termasuk penyebab utama kematian anak di Indonesia. Cakupan imunisasi difteri yang tinggi diperlukan dalam penurunan kematian anak. Penelitian cross sectional ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi difteri pada anak sekolah (DT) di dua provinsi. Sampel penelitian adalah seluruh anak umur 6-8 tahun yang menjadi sampel dalam Asesmen Cakupan Imunisasi Campak Dosis Kedua dan Imunisasi Anak Sekolah di Dua Provinsi di Indonesia Tahun 2017. Analisis multivariat digunakan untuk melihat hubungan faktor predisposing, enabling, need, reinforcing dengan imunisasi DT anak.
Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan imunisasi yaitu predisposing : sikap terhadap pelayanan POR=1,736 (95%CI 1,227-2,456) dan sikap terhadap isu imunisasi haram POR=1,61 (95%CI 1,075-2,411); need : persepsi perlunya imunisasi bayi balita POR=1,683 (95%CI 0,968-2,925) dan persepsi kebutuhan imunisasi anak sekolah POR=2,152 (95%CI 1,065- 4,384); serta reinforcing : dukungan sekolah POR=1,571 (95%CI 1,060-2,33).
Dalam penelitian ini faktor enabling belum mampu memprediksi pemberian imunisasi DT anak. Faktor yang paling berhubungan dengan imunisasi DT anak adalah persepsi kebutuhan imunisasi anak sekolah. Semua faktor yang berhubungan dengan outcome pada penelitian ini memiliki peran penting dalam imunisasi DT anak sekolah sehingga pemerintah diharapkan dapat meggalakkan sosialisasi adanya media KIE atau situs resmi tentang imunisasi pada anak sekolah yang dikelola oleh pemerintah.

Diphtheria was a major cause of child mortality in Indonesia. The high diphtheria immunization coverage was needed in reducing the child mortality. This cross sectional study aimed to identify factors associated with diphtheria immunization for school children (DT). Sample was all children aged 6-8 years in the Assessment of Second Dose Measles Immunization and Immunization for School Children in Two Provinces in Indonesia 2017. Multivariate analysis was used to examine the predisposing, enabling, need, reinforcing factors associated with the immunization.
The results showed that factors associated with the immunization were predisposing:attitudes toward immunization services POR=1,736(95%CI 1,227-2,456) and attitudes towards the issue that immunization is forbiden POR=1,61(95%CI 1,075-2,411); need:perception of the need of immunization for infants and under five children POR=1,683(95%CI 0,968- 2,925) and perceptions of the need of school children immunization POR=2,152(95%CI 1,065-4,384); reinforcing:school support POR=1,571(95%CI 1,060-2,33).
The enabling factor had not been able to predict the immunization status in this study. The dominant factor was the perception of the need of school children immunization. All related factors in this study had important role in school children immunization so the government was expected to promote the dissemination of communication, information and education media or official sites on school children immunization.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Novi Handayaning
"Latar belakang: Program Keluarga Berencana (KB) merupakan metode dalam menekan angka pertumbuhan penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar masih memiliki angka penggunaan kontrasepsi yang rendah. Pengetahuan mengenai kontrasepsi merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan penggunaan kontrasepsi.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan kontrasepsi dan unmet need pada wanita usia subur di Indonesia.
Metode: Penelitian analitik komparatif tidak berpasangan dengan metode potong lintang dilakukan pada data sekunder yang didapatkan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 dan 2017. Subjek pada penelitian ini adalah semua wanita usia subur usia 15-49 tahun. Subjek dengan data tidak lengkap dieksklusi dari penelitian. Pengetahuan tentang kontrasepsi dinilai baik apabila subjek mengetahui minimal salah satu metode kontrasepsi modern. Unmet need didefinisikan sebagai wanita usia subur yang tidak menggunakan kontrasepsi tapi tidak menginginkan anak lagi atau ingin menjarangkan kehamilan. Dilakukan analisis chi-square pada data kategorik dan analisis Mann-Whitney U untuk data numerik. Penelitian ini telah disetujui oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo dengan nomor surat lolos kaji etik KET-1252/UN2.F1/ETIK/PPM.00.02/2020.
Hasil: Sebanyak 45.607 WUS pada data SDKI 2012 dan 29.627 WUS pada data SDKI 2017 diikutsertakan dalam penelitian. pada data SDKI 2012, faktor yang menjadi risiko kurangnya pengetahuan mengenai kontrasepsi adalah daerah tempat tinggal pedesaan (p = 0,004), pendidikan rendah (p < 0,0001), pendidikan suami rendah (p < 0,0001), tidak adanya kepemilikan listrik (p < 0,0001), dan ketidakmauan diskusi pubertas dengan anak perempuan (p = 0,001). Pada data SDKI 2017, faktor yang menjadi risiko kurangnya pengetahuan mengenai kontrasepsi adalah usia muda (p < 0,0001), daerah tempat tinggal pedesaan (p = 0,011), pendidikan rendah (p < 0,0001), pendidikan suami rendah (p < 0,0001), tidak memiliki pekerjaan (p < 0,0001), dan tidak memiliki radio, televisi, internet, handphone (p < 0,0001), dan internet (p = 0,002). Pada data SDKI 2012, faktor yang berpengaruh terhadap unmet need adalah usia (p = 0,023) dan paritas (p < 0,0001). Pada data SDKI 2017, faktor yang berpengaruh terhadap unmet need adalah daerah tempat tinggal (p = 0,003), pendidikan (p = 0,008), pendidikan suami (p < 0,0001), status pekerjaan (p = 0,03), kepemilikan listrik (p = 0,001), dan kepemilikan televisi (p = 0,01)
Kesimpulan: Faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan mengenai kontrasepsi adalah usia, daerah tempat tinggal, pendidikan, pendidikan suami, dan kepemilikan berbagai fasilitas. Faktor yang berpengaruh terhadap unmet need adalah usia, paritas, daerah tempat tinggal, pendidikan, pendidikan suami, status pekerjaan, kepemilikan televisi, dan kepemilikan listrik.

ackground: The Family Planning Program is a method of controlling in population growth rates and also improving maternal and child health. Indonesia as one of the largest countries has abysmally low contraceptive coverage. Knowledge about contraception is an important factor in determining the use of contraception. This study aims to determine the factors that influence contraception and the unmet need of women of childbearing age in Indonesia.
Method: An unpaired comparative analytic study with a cross-sectional method was conducted on secondary data obtained from 2012 and 2017 Indonesian Demographic and Health Surveys (IDHS). The subjects in this study were all women of childbearing age (15-49 years). Subjects with incomplete data were excluded from the study. Knowledge of contraception was defined as knowing at least one method of modern contraception. Unmet need was defined as childbearing age woman who did not use contraception but did not want any more children or wanted to space pregnancies. Chi-square analysis was performed on categorical data and Mann-Whitney U analysis on numerical data.
Result: A total of 45,607 childbearing age women in the 2012 IDHS data and 29,627 childbearing age women in the 2017 IDHS data were included in the study. In the 2012 IDHS data, the risk factors for poor knowledge about contraception were rural areas (p = 0.004), low education (p <0.0001), low partner education (p <0.0001), lack of electricity ownership ( p <0.0001), and unwillingness to discuss puberty with daughter (p = 0.001). In the 2017 IDHS data, the risk factors for poor knowledge about contraception were young age (p <0.0001), rural areas (p = 0.011), low education (p <0.0001), low partner education (p < 0.0001) , did not have a job (p <0.0001), did not have radio, television, internet, mobile phones (p <0.0001), and internet (p = 0.002). In the 2012 IDHS data, factors influencing unmet needs were age (p = 0.023) and parity (p <0.0001). In the 2017 IDHS data, factors influencing unmet needs were the area of residence (p = 0.003), education (p = 0.008), partner education (p <0.0001), employment status (p = 0.03), electricity ownership (p = 0.001), and television ownership (p = 0.01)
Conclusion: Factors affecting knowledge about contraception were age, area of residence, education, partner education, and ownership of various facilities. Factors that influence unmet needs are age, parity, area of residence, education, partner education, employment status, ownership of television, and ownership of electricity
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Mukti Saleh IBP
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi struktur modal perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan untuk menjelaskan variabel dependen adalah ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, dividend payout ratio, debt service capacity, degree of operating leverage. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, dividend payout ratio, debt service capacity, degree of operating leverage merupakan determinan yang signifikan secara statistik dari struktur modal.

The purpose of this study was to analyze the factors that influence the capital structure of companies listed on the Indonesian Stock Exchange. Independent variables that were used to explain dependent variable are size of the firm, business risk, growth of the firm, profitability, dividend payout ratio, debt service capacity, dan degree of operating leverage. This research is quantitative explanatve interpretive. The research shows that size of the firm, business risk, growth of the firm, profitability, dividend payout ratio, debt service capacity, dan degree of operating leverage are statistically significant determinants of capital structure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S57632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Indriyani
"Skripsi ini membahas preferensi jumlah anak di kalangan remaja berpendidikan tinggi (SMA ke atas) di Indonesia berdasarkan analisis data SDKI 2012. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi jumlah anak pada remaja dengan tingkat pendidikan tinggi di Indonesia.
Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu adanya pembekalan kesehatan reproduksi yang baik bagi remaja melalui PIK R/M, bagi orang tua melalui BKR dan bagi guru di sekolah guna menjawab pertanyaan mengenai kesehatan reproduksi oleh muridnya, serta kepada instansi terkait guna menggencarkan kampanye 2 anak cukup laki-laki perempuan sama saja.

This essay is about number of children preference among adolescents with high education (Senior High Shool and higher) in Indonesia based on data analysis IDHS 2012. The purpose of this research is to know the factors that influence the number of children preference in adolescents with high education in Indonesia.
Results of the study suggest that the need for debriefing good reproductive health for adolescents through PIK R/M, for parents through the BKR and for teachers at school to answer questions about reproductive health by their students, as well as to relevant agencies to intensify the campaign two children are enough male or female alike."
2015
S59089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hurun In
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sumber daya manusia, standard operating procedure (SOP), sistem informasi dan teknologi, syarat pengajuan proposal, proses underwriting dan pembuatan proposal, dan pengawasan oleh supervisor terhadap keterlambatan pembuatan proposal New Business asuransi kesehatan kumpulan di PT. Allianz Life Indonesia tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualiatif dengan disain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan kurangnya jumlah dan kualitas SDM, SOP yang kurang efektif, terhambatnya sistem informasi dan teknologi, syarat pengajuan proposal yang tidak lengkap, dan supervisi yang kurang berpengaruh menyebabkan pembuatan proposal New Business menjadi terlambat. Diperlukan penambahan jumlah SDM dan perbaikan sistem informasi serta edukasi tim Sales untuk mengatasi masalah keterlambatan.

This study aims to describe the human resources, standard operating procedure, information system and technology, proposal request document, underwriting and proposals process, and supervision to towards overdue in making New Business proposal Group Health Insurance at PT. Allianz Life Indonesia in 2012. This study uses descriptive qualitative research design.
The results showed a lack of quantity and quality of human resource, less effective SOP, inhibition of information system and technology, incompleteness of proposal submission requirements and less effect supervision causes New Business Proposal is overdue. Addition of human resources, improving performance of information system and providing education to Sales team are required to overcome the problem.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Halimah
"Angka kematian ibu yang tinggi di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Salah satu penyebab kematian ibu ialah perdarahan, yang sebenarnya perdarahan bisa diatasi jika istri melahirkan di fasilitas kesehatan, dengan penolong persalinan yang tepat yaitu tenaga kesehatan. Di Indonesia suami adalah orang yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam rumah tangga.
Disini peneliti ingin mengetahui apakah suami pernah berdiskusi mengenai persiapan persalinan istrinya seperti transportasi apa yang akan digunakan, dimana akan melakukan persalinan, berapa biaya yang akan dibutuhkan, siapa yang akan menolong serta siapa pendonor darah jika diperlukan. Sehingga peneliti ingin melihat faktor apa saja yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap suami dalam persiapan persalinan.
Design penelitian ini cross sectional, dimana samplenya ialah pria yang sudah menikah pada data SDKI 2012. Adapun variabel yang akan di hubungkan dengan pengetahuan dan sikap suami dalam persiapan persalinan ialah; usia, pendidikan, jumlah anak, paparan tenaga kesehatan dan paparan media massa, status kerja, tempat tinggal.
Hasil penelitian ini didapatkan hubungan pendidikan terhadap pengetahuan OR=1,894 dan paparan media massa OR=1,960. Variabel yang mempengaruhi sikap pendidikan dengan OR= 1,564, paparan tenaga kesehatan OR= 2,801, media massa OR=2,168 dan tempat tinggal OR= 2,432. Maka variabel yang mempengaruhi pengetahuan suami ialah pendidikan dan paparan media massa dan variabel yang mempengaruhi sikap suami ialah pendidikan, paparan tenaga kesehatan, media massa dan tempat tinggal.

The high maternal mortality rate in Indonesia amounts to 359 per 100,000 live births in 2012. One of the causes of maternal death is bleeding, which actually bleeding can be overcome if the wife gives birth at health facility, with the right birth attendant that is the health worker. In Indonesia, the husband is the person who influences the decision in the household.
Here the researcher wants to know whether the husband has discussed about the preparation of his wife's birth as what kind of transportation will be used, where will do the delivery, how much will be the cost needed, who will help and who the blood donor if needed. So researchers want to see what factors affect the knowledge and attitudes of the husband in birth preparedness.
This research design is cross sectional, where the sample is married man in data of SDKI 2012. The variables that will be associated with knowledge and attitude of husband in birth preparedness Age, education, number of children, exposure of health workers and exposure to mass media, work status, residence.
The results of this study obtained the relationship of education to knowledge OR 1.894 and exposure to mass media OR 1,960. Variables that influence the attitude of education with OR 1,564, exposure of health workers OR 2,801, mass media OR 2,168 and residence OR 2,432. So the variables associated with husband knowledge is education and exposure to mass media. The variables that associated the husband's attitude are education, exposure to health workers, mass media and residence.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Zahratul Afiah
"Cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia masih rendah dan belum merata di setiap provinsi. Data SDKI 2012 dan 2017 melaporkan cakupan imunisasi dasar lengkap mencapai 37% dan 59%. Jawa Timur, Bali dan NTB merupakan provinsi dengan cakupan imunisasi selalu di atas cakupan nasional sedangkan Aceh, Sumatera Barat dan Riau selalu di bawah cakupan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan faktor yang mempengaruhi imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-59 bulan di wilayah imunisasi dasar konsisten tinggi (Jawa Timur, Bali dan NTB) dan wilayah imunisasi dasar konsisten rendah (Aceh, Sumatera Barat dan Riau) menggunakan data SDKI 2012 dan 2017. Variabel dependen yaitu imunisasi dasar lengkap sedangkan variabel independen yaitu usia ibu, pendidikan ibu, indeks kekayaan, kunjungan antenatalcare dan tempat persalinan. Uji regresi logistik multivariabel digunakan untuk mengidentifikasi faktor yang paling mempengaruhi imunisasi dasar lengkap. Cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah imunisasi dasar konsisten tinggi dan rendah tahun 2012 mencapai 43,8% dan 29,8% sedangkan tahun 2017 mencapai 51,4% dan 21,8%. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa indeks kekayaan menjadi faktor yang paling mempengaruhi imunisasi dasar lengkap tahun 2012 di wilayah imunisasi dasar konsisten tinggi (OR=2,89) dan wilayah imunisasi dasar konsisten rendah (OR=2,64). Faktor yang paling mempengaruhi imunisasi dasar lengkap tahun 2017 di wilayah imunisasi dasar konsisten tinggi yaitu tempat persalinan (OR=2,3) sedangkan di wilayah imunisasi dasar konsisten rendah yaitu kunjungan antenatalcare (OR=2,09). Program antenatalcare dan perencanaan persalinan perlu diperkuat untuk mendukung program imunisasi dengan menargetkan ibu dari indeks kekayaan terbawah.

Complete basic immunization coverage in Indonesia is still low and not equally distributed in each province. The IDHS 2012 and 2017 data reports basic complete immunization around 37% and 59%. East Java, Bali and West Nusa Tenggara are province with immunization coverage above national coverage, while Aceh, West Sumatera and Riau are bellow national coverage. This study aims to compare the factors that influence complete basic immunization among children aged 12-59 months in consistently high (East Java, Bali and West Nusa Tenggara) and low (Aceh, West Sumatera and Riau) basic immunization areas uses 2012 and 2017 IDHS data. The dependent variable is complete basic immunization while the independent variables are maternal age, maternal education, wealth index, antenatal care visits and place of delivery. Multivariable logistic regression test was used to identify factors that most influence complete basic immunization. The results showed that the wealth index was the factor that most influenced complete basic immunization in 2012 in consistently high (OR=2,89) and low (OR=2,64) basic immunization areas. The factors that most influenced complete basic immunization in 2017 in consistently high basic immunization areas was the place of delivery (0R=2,3) while in consistently low basic immunization areas was antenatal care visits (OR=2,09). Antenatal care and birth planning programs need to be strengthened to support immunization programs by targeting mothers from the lowest wealth index."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>