Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140012 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grace Maria
"ABSTRAK
Tesis ini mempergunakan pendekatan non parametrik yaitu Data Envelopment Analysis DEA untuk mengukur efisiensi dari pengadilan di Indonesia pada tahun 2014 dengan sampel pengadilan umum di Provinsi Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Input yang digunakan dalam penghitungan DEA ini adalah pagu anggaran, ruang sidang, hakim, panitera, jurusita untuk bagian perdata , staf, dan jumlah pengolah data. Outputnya adalah perkara yang diputus. Pengolahan data DEA yang dilakukan dengan menggunakan asumsi VRS Model BCC orientasi input. Hasilnya teridentifikasi 62 pengadilan kelas I A Khusus bagian pidana efisien dan 38 tidak efisien. Di bagian perdatanya 69 teridentifikasi efisien dan 31 tidak efisien. Pada pengadilan kelas I B bagian pidana teridentifikasi 42 pengadilan efisien dan 58 tidak efisien sedangkan dibagian perdata terdapat 51 pengadilan efisien dan 49 tidak efisien. Pada pengadilan kelas II bagian pidana dan perdata teridentifikasi 42 efisien dan 58 tidak efisien.

ABSTRACT
This study use Data Envelopment Analysis DEA method of non parametric approach to measure efficiency of Indonesia rsquo s Courts in 2014 with data sample courts in North Sumatera Province, Banten Province, DKI Jakarta Province, West Java Province, Central Java Province, and East Java Province. The input variables uses in DEA rsquo s calculation of this paper consist of court budget, number of court room, number of judges, number of registar, number of bailiff for civil court , number of staff, and number of PCs, Laptops,Printers. Output variable uses is number of resolved cases. Efficiency score calculated using VRS BCC Model and input oriented. The result identified 62 efficient court and 38 inefficient in group class I A special section criminal court. In group class I A special section civil court there are 69 efficient court and 31 inefficient court. In group class I B criminal court there are 42 efficient courts and 58 inefficient court. In civil court group class I B there are 51 efficient courts and 49 inefficient courts. While in court group class II there are 42 efficient courts and 58 inefficient courts both in criminal dan civil section."
2016
T47147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Prastiyo
"ABSTRAK
Pemerintah daerah adalah ujung tombak pembangunan daerah dan bagian integral
yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, sehingga kinerja pemerintah
daerah mempengaruhi kinerja nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
efisiensi relatif kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota berdasarkan koridor ekonomi
indonesia pada tahun 2015 dan 2016 serta faktor yang memepengaruhi efisiensi.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data 489 pemerintah daerah kabupaten/kota
tahun 2015 dan 2016, dengan metode analisa data adalah Data Envelopment Analysis
untuk mengukur skor efisiensi dan metode Ordinary Least Square mengetahui pengaruh
variabel eksogen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efisiensi pemerintah kabupaten/kota
di wilayah Kalimantan cenderung lebih merata, sedangkan tingkat efisiensi pemerintah
kabupaten/kota di wilayah Bali-NT dan Papua-Maluku terjadi ketimpangan dibanding
wilayah lain. Selain itu, capaian skor efisiensi pemerintah kabupaten/kota menurun di
beberapa wilayah pada tahun 2016. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
kabupaten/kota tidak dapat meningkatkan skor efisiensinya secara signifikan dalam
waktu yang singkat. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa angka harapan hidup dan
rata-rata lama sekolah menjadi variabel yang dominan terhadap pencapaian skor efisiensi
di Indonesia. Pada sisi input, pemerintah daerah dengan pengeluaran daerah yang kecil
cenderung memiliki skor efisiensi lebih besar sedangkan jumlah pegawai berpendidikan
tinggi tidak memiliki kaitan dengan skor efisiensi. Dari analisis faktor eksogen yang
berada diluar kendali pemerintah kabupaten/kota, diketahui bahwa makin luas
kabupaten/kota di wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan berpengaruh signifikan
terhadap penurunan tingkat efisiensi. Hal yang sama terjadi pada dominasi partai politik
pada kabupaten/kota di wilayah Jawa dan Papua-Maluku.

ABSTRACT
Local government is the spearhead of regional development and an integral part
that can not be separated from national development. This study aims to analyze the
relative efficiency of local goverment based on the economic regions of Indonesia in 2015
and 2016 as well as factors that affect efficiency. The research was conducted by using
data of 489 local goverment in 2015 and 2016, using Data Envelopment Analysis method
to measure efficiency score and Ordinary Least Square method to know exogenous
variables influence.
The results show that relative efficiency district/city in Kalimantan is well
distributed, while district/city in Bali-NT and Papua-Maluku worse than other regions. In
addition, achievement relative efficiency score decreased in some areas in 2016. Another
results show that local goverment can not increase the score significantly in a short time.
From this study, we can know that life expectancy and the mean years school becomes
the dominant variable to distrct/city efficiency score in Indonesia. On the input side, the
government with the smaller expenditure has a larger efficiency score while the number
of highly educated civil servant does not have relation with an efficiency score. The
exogenous factor analysis shows that wider local goverment area in Sumatra, Java and
Kalimantan are significant to the decrease in efficiency levels. The same thing happened
to the domination of political parties in Java and Papua-Maluku."
2018
T50050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syarif Fajri
"Tesis ini meneliti tentang penilaian efisiensi relatif 117 SMA Negeri di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun Ajaran 2010/2011 sampai 2012/2013 dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Metode DEA dipilih karena kelebihannya mampu mengolah lebih dari satu input dan output. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan input, yang bertujuan mencari kombinasi penggunaan input minimal dalam menghasilkan satu tingkatan output tertentu. Variabel input terdiri dari 3, yaitu: Nilai Ujian Nasional SMP, Pembiayaan Pendidikan dan Rasio Tenaga Pendidik. Variabel output terdiri dari 2, yaitu: Tingkat Kelulusan Siswa dan Nilai Ujian Nasional IPA-IPS. Hasil perhitungan dengan DEA menghasilkan 19 SMA Negeri efisien secara teknis dan 98 SMA Negeri inefisien secara teknis. Bagi SMA Negeri yang inefisien secara teknis dapat diperbaiki nilai efisiensinya dengan cara melakukan penyesuaian variabel input berdasarkan hasil perhitungan DEA.

The focus of this study is measuring relative efficiency of 117 SMA Negeri in Jakarta in 2010-2012 using Data Envelopment Analysis (DEA). DEA method is chosen because its superior for processing more input and output variables. This study uses input oriented model, its find combination of using minimal input in producing a certain level of output. Input variables consist of score of National Examination for SMP, educational financing, and the ratio of teachers per students. Output variables consist of Graduation rates of students and scores of National Examination for IPA-IPS. The results are 19 SMA Negeri classified as technically efficient and the remaining classified as technically inefficient. For the SMA Negeri which are technically inefficient can improve the score of the efficiency by adjusting the input variables based on the results of the calculation of the DEA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Al Fatih
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh merger dan akuisisi
terhadap efisiensi profit bank umum di Indonesia selama 2006 hingga 2014
dengan menggunakan metode perhitungan efisiensi stochastic frontier analysis
dan regresi panel. Merger dan akuisisi pada industri perbankan secara teori
mampu meningkatkan kinerja, tetapi masih sedikit yang bisa membuktikan secara
empiris. Pada penelitian ini setiap merger dan akuisisi bank diperlakukan berbeda
menjadi dua pihak sebagai acquirer dan target sehingga bisa dilihat perbedaan
pengaruh dari keduanya. Hasil penelitian menemukan bahwa merger dan akuisisi
berpengaruh positif terhadap efisiensi bank umum konvensional baik pada entitas
kombinasi, bank acquirer, ataupun bank target. Selain itu, ditemukan bahwa
pengaruh positif lebih besar didapat oleh bank acquirer daripada bank target
ataupun kombinasi entitas. Dari hasil tersebut, penelitian ini menyarankan untuk
memberikan insentif bank umum di Indonesia melakukan merger dan akuisisi
karena dapat meningkatkan efisiensi profit pada kedua pihak baik acquirer atau target.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of merger and acquisitions on profit
efficiency of commercial banks in Indonesia during 2006 to 2014 using the
efficiency measurement method of the stochastic frontier analysis and panel
regression. Mergers and acquisitions in banking industry is theoretically able to
improve performance, but few available prove it empirically. In this study, each of
bank mergers and acquisitions are differentiated into two parties as the acquirer
and the target, as of effect differences on both entity can be seen. Results of the
study shows that mergers and acquisitions positively influence the efficiency of
conventional commercial banks both to entity combined, the acquirer bank, or
target bank. In addition, it is found that greater positive effect is obtained by
acquirer bank rather than target bank or combined entity. From these results, this
study suggests to provide an incentive for commercial banks in Indonesia for
mergers and acquisitions because it can improve profit efficiency on both sides
either the acquirer or the target.
"
2016
S63820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Firmansyah Triputra
"Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk muslim terbesar, perbankan syariahnya masihlah berkembang, jika dibandingkan dengan negara-negara islam lainnya perbankan syariah masih terhitung baru di indonesia. Peranan perbankan syariah menjadi penting seiring dengan adanya fenomena globalisasi dan juga krisis ekonomi global yang berdampak pada hampir seluruh negara di dunia. Perbankan syariah dianggap tahan terhadap terpaan krisis. Saat kondisi krisis, efisiensi menjadi penting.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah perbankan syariah di indonesia sudah beroperasi dengan efisien. Hasil dari penelitian ini adalah, mayoritas bank syariah di indonesia mengalami penurunan tingkat profit efficiency pada periode 2011-2014, walaupun di sisi lain, terjadi peningkatan efisiensi di sisi biaya.

Indonesia as one of the largest Muslim country is still developing sharia banking compared to other islamic countries Islamic banking is still relatively new in Indonesia. Islamic banking becomes an important role along with the globalization and the global economic crisis that affected nearly all countries in the world. Islamic banking is considered resistent to the crisis, when crisis, efficiency becomes important.
This study aimed to investigate whether Islamic banking in Indonesia has been operating efficiently. Results from this study is that majorityof islamic banks in indonesia decreased levels of profit efficiency in the period 2011-2014, although on the other side has an increase in the cost side.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henri Pardamean
"Penelitian ini menggunakan data tahunan antara 2010-2014. Data dianalisis dengan menggunakan DEA. Variabel input yang digunakan adalah jumlah mahasiswa, jumlah program studi, jumlah dosen, jumlah tenaga administrasi, jumlah tenaga penunjang akademik, jumlah tenaga perpustakaan, dan jumlah ruang kuliah, sementara variabel outputnya adalah jumlah pengabdian masyarakat, banyaknya karya tulis, dan jumlah mahasiswa lulus. Hasil studi menunjukkan jumlah perguruan tinggi inefisien fluktuatif selama rentang waktu 5 tahun, namun ada 5 perguruan tinggi yang terus inefisien pada jangka waktu tersebut. Ketika perguruan tinggi pariwisata swasta dikelompokkan berdasarkan provinsi, perguruan tinggi pariwisata negeri berada di peringkat 4 terbawah dari 14, sedangkan saat dikelompokkan berdasarkan kopertisnya, perguruan tinggi negeri berada di peringkat 9 dari 11. Sehingga peneliti menyarankan perlu diperbaiki pengawasan perguruan tinggi pariwisata agar menghasilkan output sesuai dengan hasil yang disarankan oleh perhitungan DEA.

This study use yearly data for period 2010-2014. The data analyzed by using DEA. Input variable used are number of students, number of programme, number of teachers, number of administration staff, number of academic support staff, number of librarian, and number of classroom, ouput variable use are number of people service, number of research, and number of graduates. The result show that public tourism higher education and private are fluctuatively changing in relative efficient through the years, but when private touris higher education were classified by province, public tourism higher education ranks 10 0f 14, when private touris higher education were classified by kopertis, public tourism higher education ranks 9 0f 11. therefore the author suggests the ministry of tourism to increase their supervision on public tourism higher education according to DEA result."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atty Supraba
"Tesis ini membahas implementasi kebijakan efisiensi di Rumah Sakit Islam Arafah Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang dan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam. Kebijakan efisiensi yang dibuat rumah sakit terdiri dari pelaksanaan tindakan apendiktomi tanpa berdasarkan clinical pathway, pembuatan standar obat khusus dan perubahan pola pembayaran jasa medis. Penelitian dilakukan terhadap berkasberkas pasien peserta JKN dengan tindakan apendiktomi tanpa komplikasi yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil penelitan memperlihatkan bahwa pelaksanaan tindakan apendiktomi tanpa komplikasi sudah berjalan sesuai clinical pathway dan biaya untuk tindakan operasi khususnya apendiktomi tanpa komplikasi sudah ada efisiensi, proporsi dari biaya ini yang terbesar adalah dibayarkan untuk jasa medis, diikuti dengan akomodasi lalu biaya farmasi dan tindakan penunjang. Rumah sakit sebaiknya melengkapi diagnosa dan tindakan terbanyak di rumah sakit dengan clinical pathway untuk mempermudah menghitung biaya perawatan dan membuat pola jasa medis yang sesuai dengan pola pembiayaan INA CBG's.

This thesis discusses the efficiency of policy implementation in Arafah Islamic Hospital, Jambi. The study uses a quantitative approach with a cross-sectional design and a qualitative approach with in-depth interviews. Efficiency policies created by hospital consists of the implementation of the appendectomy based on clinical pathways, creation of specialized drug standards and changing patterns of medical service payments. Research conducted on the files participant JKN patients with uncomplicated apendiktomi that met the inclusion criteria.
Research results show that the implementation of the action without complications apendiktomi is going according to clinical pathways and costs for particular surgery existing efficiency, the proportion of these costs are paid for most medical services, followed by accommodation and pharmacy costs and supporting actions. Hospital diagnosis and action should complement most in hospitals with clinical pathways to facilitate calculating the cost of care and make medical services pattern that matches the pattern of financing INA CBG
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nuzul Furqon
"Universitas merupakan organisasi yang memiliki potensi bahaya dan risiko yang signifikan. Dengan berbagai kegiatan, bahan dan instrumentasi kerja yang kompleks, maka berpotensi terjadinya cidera dan sakit akibat kerja. Sangat penting adanya pelatihan terkait keselamatan dan kesehatan kerja khususnya untuk pegawai di lingkungan universitas. Para pegawai yang bekerja di dalam lingkungan akademis harus memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku kerja yang sesuai dengan nilai-nilai keselamatan dan kesehatan kerja sehingga tercipta lingkungan kerja yang selamat dan sehat. Pusat Administrasi Universitas Indonesia merupakan organisasi yang diharapkan memiliki pegawai yang berpengetahuan, bersikap dan berperilaku K3 yang baik sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Oleh karena itu penyelenggaraan training K3 menjadi penting untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan dan perilaku K3 tersebut. Namun, analisis kebutuhan pelatihan K3 di PAU penting dilakukan agar pelatihan yang diberikan efektif dan efisien. Training Needs Analysis (TNA) merupakan upaya untuk merencanakan kegiatan pelatihan agar tepat sasaran. Penelitian ini melakukan TNA pelatihan K3 di PAU dengan melakukan analisis terhadap organisasi, tugas dan personal. Jenis pelatihan yang sangat dibutuhkan bagi pegawai PAU adalah pelatihan orientasi antara lain hazard communication,K3 dasar, ergonomi, occupational and health promotion, bahaya psikososial serta hygiene dan sanitasi. Study ini menghasilkan matriks pelatihan K3 untuk staf PAU-UI.

University is one of organization that has the potential of occupational health and safety risks. Due to its variety of activities, materials and complex equipments the occurrence of occupational injuries and illnessis are likely. The provision of OHS training, thus is very important in order to have a healthy and safe working knowledge, skills and attitudes among the worker. The administration centre of Universitas Indonesia (Pusat Administrasi Universitas Indonesia, PAU-UI) is one of organization whithin Universitas Indonesia that is expected to have a good OHS performance and expressed as satisfactory OHS knowledge, skill and behavior among the staffs. Those lead to safe and comfortable working environment. Training Needs Analysis (TNA) of OHS in PAU is important so have effective and efficient trainings. This study performed a TNA of OHS Training in PAU-UI. The assessment was done by analyzing the organization, task and personal competency. The type of training that is necessary for PAU employee are hazard communication, OHS Basic, ergonomics, occupational and health promotion, psychosocial hazards as well as hygiene and sanitation. This study generated OHS training matrix for the PAU-UI staffs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Masdi
"ABSTRAK
Pengukuran efisiensi pada Kementerian Keuangan merupakan salah satu syarat
dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan mempercepat
penerapan penganggaran berbasis kinerja. Adanya alat dan mekanisme
pengukuran efisiensi pada Kementerian Keuangan, diyakini akan mampu
meningkatkan kinerja dan efisiensi kementerian/lembaga yang bersangkutan.
Penelitian ini mencoba membangun model pengukuran kinerja dan efisiensi
Eselon 1 Kementerian Keuangan sekaligus melakukan pengukuran dengan
menggunakan metode Free Disposable Hull. Melalui perumusan indikator kinerja
umum dan indikator kinerja fungsional, kemudian dihitung nilai indeks kinerja
dan nilai indeks efisiensi 12 (dua belas) Eselon 1 Kementerian Keuangan.
Hasilnya, ditemukan bahwa DJPU, BAPEPAM-LK dan BPPK merupakan eselon
1 yang relatif lebih efisien dibandingkan dengan eselon 1 yang lain.

Abstract
Measuring the efficiency of the Ministry of Finance is also a prerequisite in
realizing good governance and accelerate the implementation of performance base
budgeting. The existence of tools and mechanisms for measuring efficiency in the
Ministry of Finance, is believed to be able to improve performance and efficiency
of ministries/institutions concerned. This research attempts to develop models of
performance measurement and efficiency echelon 1 of Ministry of Finance as well
as take measurements using the Free Disposable Hull. Through the formulation of
common performance indicators and functional performance indicators, and then
calculate the value of performance index and efficiency index value of 12
echelons of Ministry of Finance. As a result, it was found that DJPU, BAPEPAMLK
and BPPK is an echelon 1 is relatively more efficient in comparison with one
another echelon."
2011
T31387
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Waditra Nirwesti
"Penelitian ini melihat korelasi antara kemitraan dan efisiensi teknis perusahaan pada Industri Mikro dan Kecil (IMK). Latar belakang bahwa IMK kerap menemui berbagai kendala akibat keterbatasan sumberdaya produksi, membuat production frontier sulit dicapai sehingga perusahaan kurang efisien secara teknis. Salah satu strategi perusahaan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan bermitra. Maka, penelitian ini melihat apakah kemitraan yang dilakukan tersebut berkorelasi positif terhadap efisiensi teknis. Estimasi dilakukan dengan metode maximum likelihood secara stokastik menggunakan data Survei Industri Mikro dan Kecil Tahun 2014, BPS. Kemitraan usaha sebagai variabel utama diukur dengan indeks menggunakan teknik Principal Component Analysis (PCA) untuk merepresentasikan variasi kemitraan yang ada dalam perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa korelasi positif antara kemitraan usaha dengan efisiensi teknis perusahaan terbukti pada industri mikro, namun tidak pada industri kecil. Perbedaan korelasi ini sangat tergantung pada skala usaha. Pertama dari sisi atribut spesifik perusahaan, seperti tingkat pendidikan pemilik usaha dan struktur tenaga kerja, dan kedua dari sisi perilaku oportunistik perusahaan yang mempengaruhi kualitas atau kinerja kemitraan.

This study looks on the correlation between interfirm cooperation and firms tecnical efficiency in Small Medium Industry (SMI). The background is that SMI often meets obstacle caused by their limited production resources that make production frontier is hard to achieve, thus create less technical efficiency for the firm. One of the firms strategy to overcome this problem is by making interfirm cooperation. Threfore, the study overlook whether the cooperation has a positive correlation with the technical efficiency. Estimation done by maximum likelihood stochastically using data from Survei Industri Mikro dan Kecil Year 2014 by BPS. Interfirm cooperation as the main variable measured by index using Principal Component Analysis (PCA) to represent the variation of cooperation inside the firms. Result shows that positive correlation is found between interfirm cooperation and technicall efficiency on micro industry level, yet not on the small industry. It shows that correlation is depend on the size of the firm. First, from specific atributes of the firm such as education level of firms owner and labor structure. Second, it also depend on the opportunistic behaviour of the firms that affect the quality of the interfirm cooperation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>