Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adam Yuta Prayoga
"Tujuan dari penelitian ini di fokuskan pada properti dari kuat rekat beton pada batang besi ulir yang tertanam dalam beton ringan dengan polimer sebagai agregat kasar pada campuran beton ringan. Campuran pertama menggunakan campuran 100 agregat kasar 25mm, pada desain campuran kedua meggunakan ukuran yaitu 70 25mm dan 30 20mm, kedua campuran tersebut menggunakan 0.4 superplasticizer. Total benda uji masing-masing campuran A dan B sebanyak 32 buah dengan diameter yang berbeda yaitu 10,12, dan 16mm. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukan benda uji yang memiliki kuat tekan lebih tinggi akan menghasilkan hasil tes kuat tarik yang lebih tinggi.
The purpose of this research is focused on studying the bond properties of deformed steel embedded in lightweight concrete with polypropylene as the coarse lightweight aggregate. By following ACI211.2.98 this research is using two types of mix design which one is using fully 100 of 25mm size of aggregate diameter and the second one is 70 25mm and 30 20mm diameter aggregate sizes, with both of the mix design is using superplasticizer additive 0.4 . The testing method of Pull out test followed RILEM 7 testing method, by using self made frame for 24 sample of the specimens, by each of the mixture is 12 specimens with different diameter of steel bar which is 10, 12, and 16 mm. Final result of this research shows that the sample with higher compressive strength is showing higher bond strength value. "
2017
S66372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimasena Heribowo
"ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan untuk mempelajari sifat-sifat kuat ikat pada baja polos yang tertanam dalam beton ringan dengan agregat ringan polypropylene sebagai pengganti agregat kasar. Ada dua desain campuran digunakan yang mengikuti ACI 211.2.98 dengan perbedaan pada diameter agregat ringan yang digunakan. Satu mix design akan menggunakan 100% aggregate dengan diameter 25mm dan yang lainnya menggunakan campuran 70% 25mm dan 30% 20mm diameter agregat dengan keduanya menggunakan tambahan aditif superplasticizer sebanyak 0,4%. Metode pengujian mengikuti methode RILEM untuk pull-out test dengan menggunakan frame buatan sendiri untuk 12 sampel dari masing-masing campuran dengan diameter baja yang berbeda yaitu 10,12, dan 16 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dengan nilai kuat tekan yang lebih tinggi menunjukkan nilai kekuatan ikat yang lebih tinggi dengan kenaikan yang tidak linear.

ABSTRACT
This research focused on studying bond properties of plain steel embedded in lightweight concrete with polypropylene lightweight aggregate as the substitute for coarse aggregate. Two mix design are used, one used 100% 25mm diameter aggregate and the other is used 70% 25mm and 30% 20mm diameter aggregate with using additional superplasticizer additive of 0,4%. Testing method is following RILEM for pull out test with self-made frame for 12 sample of each mixture with different steel diameter of 10,12, and 16 mm. The result shows that the sample with higher compressive strength is showing higher bond strength with nonlinear increase."
2017
S66572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Wildan Arrifian
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku kuat lekat tulangan yang tertanam dalam beton ringan dengan agregat kasar plastik polypropylene. Benda uji yang digunakan berjumlah 72 sampel, yang terdiri dari 3 macam ukuran diameter, yaitu 10 mm, 12 mm, dan 16 mm, baik tulangan polos maupun ulir. Hasil dari penelitian ini yaitu pada tulangan ulir, kuat lekat disebabkan oleh mekanisme interlocking, sedangkan tulangan polos disebabkan oleh adhesi. Tulangan ulir memiliki perkembangan tegangan lekat yang lebih ductile dibandingkan dengan tulangan ulir, namun memiliki kegagalan yang tiba-tiba. Mekanisme friksi yang terjadi pada tulangan polos lebih besar dan signifikan daripada tulangan ulir.

ABSTRACT
This study is mainly focused on investigating bond behavior on reinforcement bar embedded in polypropylene lightweight concrete. The specimen consist of 72 samples, with 3 different diameter, 10 mm, 12 mm, and 16 mm, on plain bar and deformed bar. The result shows that bond strength on deformed bar is contributed by interlocking mechanism, whereas adhesion is contributed in plain bars. Deformed bars bond strength development is more ductile compared to plain bars. Due to its bigger contact area, plain bars friction is bigger and more significant than on the deformed bars. But, the failure mode on deformed bar is not ductile at all."
2017
S68740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Rizki Yuandry
"ABSTRACT
Beton ringan merupakan beton yang menggunakan campuran agregat kasar ringan dan pasir, sesuai spesifikasi SNI 03-2461-2002, memiliki berat isi antara 1680-1840 kg/m3, kuat tarik belah antara 2-2.3 MPa, dan kuat tekan antara 17-28 MPa. Agregat kasar ringan polipropilen yang dilapisi pasir dipakai dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancang campur yang menghasilkan beton ringan struktural sesuai spesifikasi diatas, dan mendapatkan hubungan tegangan tarik vs regangan tarik secara empiris melalui pengujian tarik langsung serta melalui simulasi numerik memakai ANSYS Student terhadap suatu uji pull-out, untuk mengetahui pengaruh tulangan pengekang pada beton ringan terhadap perilaku kuat lekat tulangan baja. Simulasi numerik uji pull-out tanpa tulangan pengekang dibuat sebagai perbandingan. Pada simulasi numerik hasil formulasi empiris tegangan-regangan tarik akan digunakan bersama-sama properti beton ringan lainnya yang didapat dari penelitian orang lain. Hasil dari penelitian ini dari secara berturut rancang campur 1: berat isi 1660.38 kg/m3, kuat tarik belah 1.9 MPa, kuat tekan 19.44 MPa, rancang campur 2: berat isi 1717.89 kg/m3, kuat tarik belah 2.3 MPa, kuat tekan 23.16 MPa, dan rancang campur 3: berat isi 1763.43 kg/m3, kuat tarik belah 2.26 MPa, kuat tekan 25.72 MPa. Ketiganya sudah memenuhi persyaratan beton struktural dalam SNI 03-2461-2002. Secara empiris didapat kuat tarik langsung beton berbanding lurus dengan akar kuadrat kuat tekan beton. Sedangkan, tegangan lekat hasil simulasi numerik pull-out dengan tulangan kekang memiliki nilai yang mirip jika dibandingkan dengan tegangan lekat pull-out tanpa tulangan kekang hasil eksperimen dan hasil simulasi numerik studi ini.

ABSTRACT
As specified in SNI 03 2461 2002, lightweight concrete is a concrete using a mixture of lightweight coarse aggregate and sand, where it has bulk density between 1680 1840 kg m3, tensile splitting strength between 2 2.3 MPa, and compressive strength between 17 28 MPa. In this study, sand coated polypropylene is used as coarse aggregates. The purpose of this study is to obtain mix design that produce structural lightweight concrete as specified above, and to obtain empirical relation between tensile stress and tensile strain via direct tensile test. Beside those two studies, another study to understand the influence of confining reinforcement on lightweight concrete in reinforcing bar rsquo s bond strength behavior is numerically simulated using ANSYS Student for pull out cases. Numerical analysis pull out test without confining reinforcement is made for comparison. In numerical analysis, empirical formula of tensile stress strain will be used together with other lightweight concrete properties obtained from other researches. The results of bulk density, tensile splitting strength, and compressive strength from this study can be presented sequentally where, mix design 1 properties 1660.38 kg m3, 1.9 MPa, 19.44 MPa, mix design 2 1717.89 kg m3, 2.3 MPa, 23.16 MPa, and mix design 3 1763.43 kg m3, 2.26 MPa, 25.72 MPa. All three of them have met the requirements of structural concrete in SNI 03 2461 2002. Empirically obtained, direct tensile strength of the concrete is directly proportional to square root of concrete compressive strength. Whereas, bond strength of pull out numerical analysis with confining reinforcement has similar value if compared to experimental results and numerical analysis of bond strength on pull out test without confining reinforcement."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Kusuma Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti kuat lekat yang terjadi pada beton ringan polipropilen MD1, MD2, dan MD3 dengan tulangan polos berdiameter 10, 12, dan 16. Penelitian ini dilakukan dengan pemodelan numerik menggunakan program Ansys yang dibandingkan hasilnya dengan eksperimen yang telah dilakukan oleh A. W. Taufiq dalam penelitian tugas akhir mengenai eksperimen kuat lekat tulangan baja pada beton ringan dengan agregat kasar polipropilen. Dalam pemodelan numerik ini benda uji dimodelkan dengan memberikan gaya radial sebesar kuat tarik belah yang telah dilakukan oleh penulis secara eksperimen untuk menahan beton agar tidak terjadi kegagalan splitting. Jenis kontak yang terjadi antara beton dengan tulangan adalah friksi dengan nilai friksi sebesar 0,3.

ABSTRACT
This research is for knowing bond strength that occurs between lightweight concrete using polypropylene coarse aggregate MD1, MD2, and MD3 with plain reinforcement diameter 10, 12, and 16. This research had done with numerical using Ansys programme that compared with experimental pull out had been done by A.W. Taufiq within final report research about experimental of reinforcement bond strength in lightweight concrete using polypropylene coarse aggregate. In this numerical model, sample was giving radial force by splitting tensile strength value that had been done by researcher for resisting concrete as for did not occur splitting failure. Contact between lightweight concrete and reinforcement is friction with value of the friction is 0,3."
2017
S69528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheba Bilqis
"Penelitian tentang penggunaan Rice Husk Ash (RHA) sebagai substitusi perekat semen hidrolis jenis PCC dengan campuran Concrete Sludge Waste (CSW) sebagai substitusi pasir sebagai campuran mortar telah dilakukan dilaboratorium untuk menguji sifat mekanik mortar dengan total benda uji sebanyak 250 buah. Mortar yang di uji dibedakan menjadi 5 variasi yang meliputi kuat tekan sebanyak 175 buah yang diuji sesuai standar ASTM C 579-01sehingga dalam pengujian ini didapat kuat tekan optimum sebesar 20.09 Mpa; Pengujian kerapatan (density) sebanyak 25 buah yang diuji sesuai standar ASTM C 905-01dengan nilai density rata-rata sebesar 1.626 gr/cm3 ;Pengujian absorpsi sebanyak 25 benda uji sesuai standar ASTM C 1403-00 dengan nilai absorpsi rata-rata pada umur 24 jam sebesar 138 gr/cm2 ; Pengujian susut sebanyak 25 benda uji sesuai standar ASTM C531-00 dengan nilai susut rata-rata sebesar 0.1466% dari total panjang benda uji. Dengan nilai kuat tekan sebesar 20.09 MPa dengan komposisi 92% semen, 8% RHA, 50% Pasir, 50% CSW, diharapkan dapat diaplikasikan dalam pembuatan bata beton (paving blok) kelas pedestrian.

Research about using of waste materials called rice husk ash (RHA) as a substitute of adhesive hydraulic cement type of PCC mixed with concrete sludge waste (CSW) as a substitute of sand for mixed cement mortars have been done on laboratory. The mechanical properties tested in the laboratory with 250 samples of total samples. Comprising 175 samples for testing of the compressive strength refer to ASTM C 579-01 the result from this test is 20.09 Mpa, 25 sample for testing of density refer to ASTM C 905-01and the average result from this test is 1.626 gr/cm3, 25 samples for testing of absorption refer to ASTM C 1403-00 01and the average result from this test until 24 hours is 138 gr/cm2 , and 25 samples for testing of length change refer to ASTM C 531-00 01and the average result from this test is 0.1466% total length. The optimum compressive strength is 20.09 MPa, with composition cement, Aggregate 1:3, consist of 92% cement 8% RHA as an adhesive materials and 50% Sand, 50% CSW hoped can be applied in the manufacture of concrete bricks (paving blocks) for pedestrian class."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1495
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Agus Hariyana
"Kebutuhan akan kemasan produk di bidang otomotif di Indonesia sangat tinggi. Salah satunya untuk kemasan pelumas kendaraan bermotor. Di Jakarta menurut data Dinas Pekerjaan Umum jumlah sepeda motor sampai Maret 2007 mencapai 3.325.790 unit, sehingga akan ada banyak limbah plastik yang dihasilkan dari produk kemasan itu. Akan tetapi kita tahu limbah plastic tersebut dapat di daur ulang.
Botol plastik pelumas kendaraan bermotor merupakan polimer dari jenis polyethylene dengan nama kimiawinya High Density Polyethylene (HDPE) yang diproduksi melalui polimerisasi ethylane (C2H4) dengan variabel proses seperti energi panas, tekanan, dan katalis. Mempunyai Berat jenis antara 0.941-0.965 dan akan mengeras bila dipanaskan.
Berdasarkan karakteristik fisik dari HDPE, dalam studi ini telah dilakukan penelitian limbah botol plastik HDPE sebagai bahan baku pembuatan agregat kasar ringan dan menggunakannya dalam campuran beton ringan.
Agregat kasar ringan dihasilkan dari pembakaran botol HDPE sisa kemasan pelumas kendaraan bermotor, hasil pembakaran diperoleh agregat dengan bentuk tidak beraturan dan bersudut dengan tekstur permukaan halus, licin dan mengkilap dan berwarna abu-abu, coklat dan hijau.
Pengujian sifat fisik agregat diperoleh berat jenis sebesar 0,952, penyerapan air 0,817%, berat isi 545 kg/m3, dan keausan agregat 29,64%. Dari pengujian kuat tekan hancur agregat terhadap 2 ukuran spesimen kubus diperoleh kuat tekan hancur agregat plastik kubus (5×5×5) cm lebih besar 3,74 kali dibandingkan dengan kubus (15×15×15) cm, data tersebut tidak representatif karena benda uji telah mengalami retak sebelum di tes tekan.akibat dari susut yang ekstrim pada saat pengeringan sampel kubus plastik (15x15x15) cm.
Dalam studi ini, agregat ringan plastik dan agregat halus normal (pasir alam) diklasifikasikan berdasarkan ukuran spesimen kubus yang digunakan yaitu kubus beton (5×5×5) cm dan (15×15×15) cm sehingga diperoleh beton ringan agregat bergradasi normal dan beton ringan agregat bergradasi modifikasi. Dari pengujian kuat tekan beton ringan agregat plastik terhadap 2 ukuran specimen kubus beton ringan, dihasilkan angka perbandingan rata-rata sebesar 1,07.
Dari hasil pengujian beton ringan agregat plastik meliputi pengujian beton segar dan beton yang telah mengeras memperlihatkan beton segar agregat plastik mempunyai kelecakan yang sedang, berat isi kering 1607 kg/m3, kuat tekan rata-rata kubus beton ringan bergradasi normal (12,22 ? 12,44) MPa dan kuat tekan rata-rata kubus beton ringan bergradasi modifikasi (10,89 ? 12,33) MPa. Kuat tekan beton yang didapat dengan menggunakan kuat tekan mortar maksimum masih dibawah kuat tekan target rencana sebesar 28,72 MPa, modulus elastisitas sebesar (2609-2701) MPa, Poisson?s Ratio (0,1592-0,1632).
Pengaruh bentuk, tekstur permukaan dan gradasi agregat kasar ringan berpengaruh terhadap kuat tekan yang akan dihasilkan. Semakin kecil ukuran agregat kasar ringan maka kekuatan agregat kasar ringan tipe HDPE juga semakin rendah. Karena telah terjadi perlemahan pada ikatan mikro struktur agregatnya pada saat proses pemecahan yang berulang-ulang.

The needs of product packaging in Automotive industry in Indonesia are very high. One of the examples is lubricant plastic bottle for motor cycle. Based on information from Public Work Department the sum of motor cycle until March 2007 has increased significantly to 3.325.790 units, thus it means that there are lots of wastes from the lubricant packs. However we know that plastic is a material that can be recycled.
The Lubricant Plastic Bottle is classified as Polyethylene polymer as known as High Density Polyethylene (HDPE) that produces by ethylene polymerization with variable process like thermal energy, pressure, and catalyze. It has specific gravity range between 0,941-0,965 and become hardened if heated.
This Research is to analyze HDPE that recycling as basic raw material for lightweight coarse aggregates and the usage of these aggregates in lightweight concrete base on its physical characteristic.
First of all, burn the lubricant bottle to be a coarse lightweight aggregate so we will have aggregate with irregular and angular shape, smooth surface, shiny with grey, brown and green colors.
The results of physical properties of aggregates are: specific gravity is 0,952, water absorption 0,817 %, density is 545 kg/m3, and the resistance of abrasion is 29,64%. The crushing test between 2 cube size show that crushing test of cube size (5x5x5)cm is 3,74 more larger than cube size (15x15x15) cm but this data isn?t representative, the sample had crack before doing crushing and it because extreme shrinkage of cube size (15x15x15) cm.
In this study, plastic lightweight aggregate and fine normal aggregate (sand) were classified according to cube specimen used (5x5x5 cm & 15x15x15 cm) so we got two different type of aggregate, they are normal gradation and modification gradation aggregate. The crushing test between 2 lightweight concrete cube size sample show the average ratio point is 1,07.
From the test result of lightweight concrete including fresh and hardened concrete show that the fresh concrete has middle workability, dry weight of concrete 1607 kg/m3, the average strength of lightweight concrete with a normal grade were ranging between (12,22 ? 12,44) MPa and a modification grade were ranging between (10,89 ? 12,33) MPa, Concrete strength that we got with the used of maximum mortar strength were still below the target strength equal to 28,72 MPa, modulus of elasticity was ranging between (2609-2701) MPa, and Poisson?s ratio was ranging between (0,1592-0,1632).
The study shows that the effect of shape and surface texture of lightweight coarse aggregate has influenced crushing test result. Smaller size of lightweight coarse aggregate has resulted in lower strength of HDPE aggregate. In order to produce smaller size of lightweight coarse aggregate repetition of impact on bigger size aggregate were conducted resulting in weakening of micro structure bond of the aggregates."
2008
S35787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syahrul Fuad
"ABSTRAK
Untuk meningkatkan mutu beton, disamping komposisi semen, agregat kasar, agregat halus, dan faktor air semen, juga diperlukan bahan tambahan.
Bahan tambahan ini bertujuan untuk mengubah satu atau lebih sifat-sifat beton sewaktu masih dalam keadaan segar atau setelah mengeras, misalnya mempercepat pengerasan, menambah encer adukan, menambah kuat tekan, menambah daktilitas, memperlambat terjadinya retak-retak.
Salah satu bahan tambahan beton adalah fiber. Pemikiran dasar pemakaian fiber ini adalah menulangi beton dengan orientasi random, sehingga dapat mencegah terjadinya retak-retak pada beton yang terlalu dini, akibat panas hidrasi maupun akibat beban.
Dengan dicegahnya retak-retak yang telalu dini, mengakibatkan kemampuan bahan untuk mendukung tegangan-tegangan yang terjadi akan semakin lebih besar.
Bahan fiber ini ada beberapa jenis. Seperti baja, karbon, nilon, dan polypropylene. Sedangkan bentuknya, seperti oval, rektangular, bergantung pada proses pembuatan dan bahan mentahnya yang dipakai. Dalam penelitian ini dipakai dipakai polypropylene.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan serat polypropylene terhadap kuat tekan, kuat tank talc langsung, kuat tank lentur, dan daya tahan abrasi pada beton.
Hasil pengujian menunjukkan, bahwa dengan tambahan 0,1%-0,3% fiber, kuat tekan, kuat tarik tak langsung, kuat tarik lenturnya meningkat dan abrasinya menurun.

ABSTRACT
To increase quality concrete, beside cement composition, coarse aggregate, fine aggregate, and water cement ratio, even if require admixtures.
These admixtures to aim at change one or more properties concrete at still fresh or hardened, increase soft paste, increase compressive strength, increase ductility, delaying the growth of ckracks.
One of admixtures for concrete are fibers. The basic idea use of fibers are the bones at concrete with ramdom orientate, until it can the restrain growth of very early ckracks at concrete, result both hydrated temperature and load. With the restrain growth of very ckracks, result in capability material to carry happened strength more bigger.
Fiber material have some type. As steel, carbon, nylon, polypropylene. At the time shape, as oval, rectangular, hang by activation process, and the use of crude material. In this research the polypropyline will be used.
The aim of this research is to find out the effect of the increase of Polypropylene fibers on concrete compressive strength, tensile strength, flexural strength, and abrasion.
The test result show that by adding 0,1% - 0,3% fibers, compressive strength, tensile strength, flexural strength are mounting and abrasion is reduce."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madsuri
"ABSTRAK
Beton adalah merupakan material struktur bangunan yang paling tahan terhadap temperatur tinggi akibat kebakaran, oleh karena itu dalam hal pertimbangan ketahanan terhadap api beton merupakan material alternatip yang paling banyak dipakai.
Beton normal apabila dipanaskan/dibakar pada temperatur antara 150-200°C kekuatannya cenderung naik, dan apabila temperatur pembakarannya naik sampai 300°c kekuatannya akan turun dan seterusnya semakin tinggi temperatur pembakarannya akan semakin besar penurunan kekuatannya. Akan tetapi beton ini mempunyai bobot yang sangat berat dibandingkan dengan material lainnya, oleh karena itu sekarang banyak dikembangkan beton ringan, dan di Indonesia khususnya sedang dikembangkan beton ringan yang nmnggunakan ALWA sebagai agregat kasar. ALWA (Artificial Light Weigh Aggregate) adalah agregat ringan buatan yang terbuat dari tanah liat, dimana pada proses pembuatannya di bakar sampai temperatur 1000°C.
Penelitian ini meneliti bagaimana pengaruh temperatur tinggi akibat kebakaran terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik beton yang menggunakan ALWA sebagai agregat kasar. Dari hasil pengamatan ini dapat sifat-sifat fisik dapat diperkirakan bagaimana kecepatan merambatnya panas pada suatu komponen struktur apabila terbakar, dan dari hasil pengamatan sifat~sifat mekanik dapat diperkirakan bagaimana perilaku struktur apabila terjadi kebakaran.
Semua pekerjaan penelitian dilakukan di Laboratorium dengan melibatkan tiga Laboratorium yaitu :
1. Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
2. Laboratorium Seksi Pengawasan dan Normalisasi Keramik Berat
dan Mortar, Balai Besar Industri Keramik Departemen
Perindustrian.
3. Laboratorium Api, Puslitbang Pemukiman Departemen Pekerjaan
Umum .
Penelitian ini mengamati dua type beton yang dibedakan
atas kualitasnya atau dalam hal ini yang dibedakan adalah faktor
air semennya (w/c), yaitu :
1. Beton type-1, dengan w/c = 0,45
2. Beton type-2, dengan w/c = 0,55
Metode penelitian adalah eksperimental dan analisa numerik, dimana semua data yang dihasilkan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Madsuri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>