Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155618 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qurrota A`yun
"Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai Desember 2016 dan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan plankton dan kualitas air dengan pertambahan berat badan ikan bandeng. Pengambilan sampel dilakukan di pertambakan Blanakan, Subang, Jawa Barat. Hasil perhitungan indeks elektivitas menunjukkan bahwa jenis makanan yang disukai ikan bandeng berupa fitoplankton yaitu Melosira, Pleurosigma dan Oscillatoria, sedangkan untuk jenis fitoplankton yang tidak terlalu disukai ikan bandeng yaitu Navicula, Skeletonema dan Nitzchia. Berdasarkan analisis korelasi antara kualitas air dengan pertambahan berat badan, diketahui bahwa dari kualitas air yang terukur hanya suhu yang memberi pengaruh yang signifikan pertambahan berat badan ikan bandeng.

This research was done from August to December 2016 and aimed to determine the relationship between the abundance of plankton and water quality with weight gain of milkfish. Sampling was carried out at Blanakan, Subang, West Java. Electivity index calculation results showed that type of plankton favored by fish were Melosira, Pleurosigma and Oscillatoria, while for the ones that is less preferred are Navicula, Skeletonema and Nitzchia. Based on correlation analysis between water quality with weight gain, it was known that only temperature that gave a significant influence on weight gain.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arinka Fathinah
"Mikroplastik merupakan potongan plastik kecil berukuran 1 μm hingga 5 mm bersifat bioavailable dan ubiquitous. Muara disebut sebagai titik panas mikroplastik karena saat mikroplastik dari sungai memasuki muara, gelombang, pasang surut, dan angin mampu memengaruhi lintasan dan kecepatan partikel masuk ke laut serta pengendapan mikroplastik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan dan komposisi bentuk, ukuran, serta jenis polimer mikroplastik yang terakumulasi pada air, sedimen, dan ikan bandeng Chanos chanos di muara Sungai Blanakan, Subang, Jawa Barat. Pengambilan sampel dilakukan di empat titik lokasi. Sampel air disaring menggunakan plankton net 300 μm, sampel sedimen diambil menggunakan Van Veen Grab, dan sampel ikan diambil menggunakan bubu. Sampel air diekstraksi dengan larutan H2O2 30% serta FeSO4 0,05 M. Begitu pula dengan sampel sedimen yang sebelumnya telah disuspensi larutan NaCl. Sementara itu, jaringan dan organ daging, insang, dan saluran pencernaan dari 11 sampel ikan bandeng Chanos chanos diisolasi dan diekstraksi menggunakan larutan KOH. Sampel mikroplastik diamati di atas kertas Whatman cellulose nitrate dan dianalisis menggunakan mikroskop. Identifikasi mikroplastik dikelompokkan berdasarkan bentuk yaitu fiber, fragmen, film, pellet, dan foam, serta ukuran yaitu <300 μm, 300-500 μm, 500-1000 μm, dan >1000 μm. Identifikasi jenis polimer dilakukan dengan metode Raman spektrometeri. Kelimpahan mikroplastik pada sampel air berkisar 526,67 - 946,67 partikel/m3, sedangkan sedimen berkisar 674,07 - 1074,07 partikel/kg dengan dominasi bentuk fiber baik di air maupun sedimen. Kelimpahan mikroplastik ikan bandeng Chanos chanos adalah 43,06 partikel/individu dengan urutan kelimpahan mikroplastik jaringan tertinggi yaitu insang, daging, dan saluran pencernaan. Jenis polimer mikroplastik yang terdeteksi adalah polyethylene terephthalate (PET), polypropylene (PP), dan poly(vinyl chloride) (PVC). Uji korelasi menunjukkan tidak adanya hubungan antara keberadaan mikroplastik pada air dan sedimen terhadap ikan bandeng Chanos chanos.

Microplastics are small pieces of plastic range in size from 1 μm to 5 mm that are bioavailable and ubiquitous. Estuaries are known as "microplastic hot spots" due to the fact that when river microplastic enters an estuary, then waves, tides, and wind can change the direction and speed of the particles entering the sea and the deposition of microplastic. This study aims to analyze the abundance and composition of shape, size, and types of microplastic polymers that accumulate in water, sediment, and milkfish Chanos chanos in the estuary of Blanakan River, Subang, West Java. Sampling was carried out at four sampling points. Water samples were filtered using a 300 μm plankton net, sediment samples were taken using a Van Veen Grab, and fish samples with a trap. Water sample were extracted with 30% H2O2 solution and 0,05 M FeSO4. The same was applicable to sediment samples that had been previously suspended in NaCl solution. Meanwhile, tissues and organs of muscles, gills, and digestive tract from 11 samples of milkfish Chanos chanos were isolated and extracted using KOH solution. Microplastic samples were observed on Whatman cellulose nitrate paper and analyzed using a microscope. Microplastics are categorized according to form, namely fiber, fragment, pellet, film, foam, and size, namely <300 μm, 300-500 μm, 500-1000 μm, and > 1000 μm. The Raman spectrometry method was used to determine the type of polymer. In sediment samples, the amount of microplastics ranged from 674,07 to 1074,07 particles/kg, while the abundance in water samples ranged from 526,67 to 946,67 particles/m3. Fiber predominated in both water and sediment. The abundance of microplastics in milkfish Chanos chanos was 43,06 particles/individual with the biggest tissue microplastic abundance starting with the gills, meat, and digestive tract. The types of microplastic polymers detected were polyethylene terephthalate (PET), polypropylene (PP), and poly(vinyl chloride) (PVC). The correlation test revealed that there was no relationship between the abundance of microplastics in water and sediment for the milkfish Chanos chanos."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Wiriawan
"ABSTRAK
Kandungan logam berat masih ditemukan pada beberapa biota budidaya di kawasan tambak Blanakan, Subang, seperti bandeng dan udang. Tambak Blanakan merupakan tambak tradisional sehingga bandeng dan udang akan tergantung pada makanan alaminya seperti fitoplankton. Bioakumulasi logam berat pada fitoplankton perlu diketahui karena air tambak yang tercemar logam berat berdampak pula pada fitoplankton.Logam berat seperti tembaga Cu dan seng Zn merupakan logam-logam esensial yang diperlukan oleh biota, namun konsentrasi yang berlebihan dapat membahayakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bioakumulasi logam Cu dan Zn pada fitoplankton di tambak terhadap lokasi sumber pencemar, menganalisis hubungan bioakumulasi Cu dan Zn pada fitoplankton dengan akumulasi Cu dan Zn pada sedimen, menganalisis hubungan bioakumulasi Cu dan Zn pada fitoplankton dengan kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton, dan menganalisis hubungan bioakumulasi Cu dan Zn pada fitoplanktondengan kualitas perairan tambak. Pengukuran kandungan logam pada fitoplankton dan sedimen menggunakan Atomic Absorption Spectrometry AAS . Analisis data menggunakan analisis varians multivariat/multivariate analysis of variance manova dan analisis korelasi regresi. Disimpulkan bahwa bioakumulasi logam Cu dan Zn pada fitoplankton akan semakin tinggi jika tambak semakin dekat dengan lokasi sumber pencemar, kelimpahan fitoplankton semakin banyak, indeks keanekaragaman fitoplankton semakin kecil, suhu, pH dan oksigen terlarut perairan tambak semakin tinggi serta salinitas perairan tambak semakin rendah.
ABSTRACT
The heavy metal content is still found in some cultivation biota in the area of Blanakan pond, Subang, like milkfish and shrimp. Blanakan pond is a traditional pond so milkfish and shrimp will depend on natural food such as phytoplankton. Bioaccumulation of heavy metals in phytoplankton should be known because the pond water contaminated by heavy metals also affects phytoplankton. Copper Cu and zinc Zn are the essential metals required by the biota, but excessive concentration can be dangerous. The purpose of this study was to know Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton at ponds against the location of pollutant sources, to analyzethe relationship between Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton with Cu and Zn accumulation in sediments, to analyzethe relationship between Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton with phytoplankton abundance and diversity, and to analyzethe relationship between Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton with pond water quality. Measurement of metal content in phytoplankton and sediment using Atomic Absorption Spectrometry AAS . Data analysis using multivariate analysis of variance manova and regression correlation analysis. It was concluded that Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton will be higher if the pond closer to the location of pollutant source, the more phytoplankton abundance, the smaller phytoplankton diversity index, the higher temperature, the pH and the dissolved oxygen of pond water and the lower salinity of pond water. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Octavia
"ABSTRACT
Kabupaten Subang merupakan salah satu sentra perikanan di Provinsi Jawa Barat. Sebagai salah satu kawasan tambak terbesar, penting untuk menjaga kualitas perairan tambak di Blanakan, Kabupaten Subang. Produktivitas Primer dapaat digunakan untuk mengetahui kualitas suatu ekosistem, termasuk perairan tambak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai produktivitas primer serta kandungan unsur hara dan kelimpahan fitoplankton pad perairan tambak di Blanakan. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga stasiun penelitian dan masing-masing terdiri dari 3 titik kedalaman, yaitu 0,5 m, 1 m, dan 1,5 m. Pembagian stasiun didasari pada vegetasi mangrove masing masing tambak, stasiun I memiliki vegetasi Avicennia marina, stasiun II Rhizopora mucronata, dan stasiun III memiliki vegetasi campuran kedua jenis dalam 1 tambak. Nilai produktivitas primer dilakukan menggunakan metode botol gelap-terang. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai produktivitas primer yang berkisar antara 152,083 ndash; 260,417 mgC/m3/hari dengan rata-rata tertinggi diperoleh pada stasiun I dan terendah pada stasiun III. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa nilai produktivitas primer antar stasiun tidak berbeda signifikan. Berdasarkan hasil analisis korelasi pearsondiketahui bahwa produktivitas primer berkorelasi sangat kuat terhadap unsur hara nitrat, fosfat, klorofil-a dan kelimpahan fitoplankton.

ABSTRACT
Subang regency is one of the largest fisheries area in West Java. As one of the largest fishpond area in West Java, it is important to maintain the quality of fishpond area in Blanakan, Subang. Primary productivity can be used to defined the quality of an ecosystem include fishpond. The aim of this research was to measure the value of primary productivity in Blanakan fishpond, know the correlation among phytoplankton abundance, nitrate, phosphate, and chlorophyl a with primary productivity, and analyze the significance differences of primary productivity among three stations. The samples were collected from three sampling station based on its mangrove vegetation, station I consists of Avicennia marina, station II Rhizopora mucronata, while station III is a mixed mangrove vegetation fishpond consists of Avicennia marina and Rhizopora mucronata. Each of the stations were divided into three points based on different depth which consist of 0,5 meters, 1 meters, and 1,5 meters. The measurement of primary productivity was done by light dark bottle method. Meanwhile, the concentration of nitrate, phosphate and chloropyl a were measured by spectrophotometer method. The result showed that the value of primary productivity ranged from 152,083 to 260,417 mgC m3 day with the highest value obtained at station I and the lowest value at station III. According to statistical test, there is no significance differences of primary productivity value among three stations. Correlation analysis also showed that primary productivity was correlated strongly with niitrate, phosphate, chloropyl a and phytoplankton abundance. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Lidya
"Tesis ini untuk mengtahui hubungan penambahan brat badan hamil (PBBH) dengan kejadian BBLR di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat pada tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain kohort retrospektifif. Hasil penelitian menyarankan ibu hamil perlu dianjurkan untuk meningkatkan asupan makanan selama hamil agar PBBH memenuhi rekomendasi. Perlu juga pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil kurang energi kronis (PMT-Bumil KEK). Ibu hamil perlu secara intensif dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai ketentuan pelayanan antenatal yang direkomendasikan Depkes RI. Follow-up PBBH ibu terutama pada pertengahan dan akhir kehamilan yang merupakan waktu yang kritikal untuk mengidentifikasi resiko teljadinya BBLR.

The focus of this study is to know relation of pregnancy weight gain and low birth-weight in Kembangan District Community Health Center Jakarta Barat on 2008. This research is an analytic study that use cohort retrospective design. The data were collected by secondary data. The researcher suggest that pregnant women should have adequate dietary intake and a standard prenatal care. For pregnant women with chronic energy deficiency (CED) need supplement dietary intake. Pregnancy weight gain at secondary and third trimester was a critical period to identification of low birth-weight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33072
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adiba Fajrina
"Skripsi ini membahas pertambahan berat badan selama hamil dan faktor lainnya dengan berat badan lahir. Penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 116 orang. Tempat penelitian di Rumah Bersalin Lestari, Ciampea, Bogor tahun 2010-2011. Data karakteristik ibu (umur, pendidikan, paritas, urutan kehamilan dan riwayat keguguran), data pemeriksaan kehamilan (kunjungan, pertambahan berat badan selama hamil, berat badan ibu sebelum hamil, tekanan darah sistole, urutan kelahiran, dan riwayat kehamilan), dan data kelahiran bayi (berat badan). Analisa hubungan menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi pertambahan berat badan sebanyak 87,2%. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat bayi lahir dan pendidikan ibu dengan berat bayi lahir. Namun, tidak mendapat hubungan yang bermakna antara umur, paritas, berat badan sebelum hamil, tekanan darah sistole, urutan kehamilan, dan riwayat keguguran dengan berat bayi lahir.

This paper discusses about weight gain during pregnancy and the other factors of birth weight. Quantitative research with cross sectional design and 116 respondent in sample size. Research at the Lestari maternity hospital, Ciampea, Bogor from 2010 to 2011. Maternal data characteristics (age, education, parity, order of pregnancy and a history of miscarriage), prenatal data (visits, weight gain during pregnancy, maternal weight before pregnancy, systolic blood pressure, birth order, and history of pregnancy), and birth data infants (body weight). Analysis of this relationship using the chi square test.
The results showed that the prevalence of weight gain is 87.2%. The results of statistical tests showed there are a significant association between maternal weight gain during pregnancy and maternal education with birth weight. However, do not have a significant relevance between age, parity, weight before pregnancy, systolic blood pressure, pregnancy order, and a history of miscarriage with birth weight.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Berat badan anak usia sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kebiasaan jajan saat di sekolah. Dengan jajan di sekolah akan mengurangi nafsu makan pada saat makan yang pada akhirnya akan mempengaruhi berat badan anak. Bertolak dari fenomena tersebut, untuk melihat hubungan antara keduanya maka dilakukan penelitian yang dilaksanankan di SDN 02 Petang Pegangsaan Kecamatan Menteng Jakarta dengan 28 responden menggunakan metode deskriptif sederhana dengan uji statistik Chi square fisher exact dengan P= 0.409 dan α = 5%. Dari 17 responden yang selalu jajan didapatkan 13 responclen (76,5%) mempunyai berat badan kurang dari normal dan 11 responden yang jarang jajan terdapat 6 responden (54,5%) mempunyai berat badan kurang dari normal. Penelitian tersebut tidak memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi berat badan anak. Dari hasil analisis di dapatkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kebiasaan jajan dengan berat badan pada anak usia sekolah."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5144
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa balita merupakan masa penting dalam pertumbuhan, karena sebagian besar sistem fisiologis matur pada masa itu (Wong,2001 ). Salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi maturitas sistem fisiologis adalah gizi. Pemerintah, dalam hal ini Depkes memantau gizi balita dengan mengadakan program Posyandu yang dikelola oleh kader dan masyarakat di bawah binaan tenaga kesehatan di Puskesmas. Beberapa usaha yang dilakukan di Posyandu antara lain adalah pemberian penyuluhan serta penyaluran makanan tambaban yang merupakan bantuan dari berbagai pihak. Kader juga merujuk balita yang status gizinya buruk ke Puskesmas untuk diberikan tindakan lebih lanjut. Bila ibu dengan teratur melakukan kunjungan ke posyandu, maka makin banyak pula pengetahuan yang didapat mengenai kesehatan anak. Selain itu, ibu juga akan mendapat makanan tbahan untuk memenuhi kebutulan gizi balita sehingga dapat meningkatkan gizi balita yang ditandai dengan meningkatnya berat badan (BB) balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara frekuensi kunjungan ke Posyandu dengan peningkatan BB balita Kelurahan Kayumanis, Jakarta Timur. Responden diambil dengan metode total sampling sejumlah 38 orang dan menggunakan desain korelasi dengan Pearson chi square dan Pearson corelation. Kondisi demografi ibu balita menunjukkan 92.1% ibu balita berusia dewasa awal yaitu 19-44 tahun dengan pendidikan SLTA sebanyak 47.4%. Status pekerjaan terbanyak ibu rumah tangga yaitu 81.6%, serta penghasilan keluarga kurang dari UMR Rp.625.000, bulan) sebanyak 57.9%. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara frekuensi kunjungan ke Posyandu dengan peningkatan BB balita yang berstatus BGM, dengan p>0.05, dan r-0.103. Peneliti merekomendasikan untuk melakukan kembali penelitian lebih lanjut mengenai faktor faktor lain yang mempengaruhi peningkatan BB balita."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5168
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Status gizi balita pada dasarnya merupakan keadaan sehat sebagai pencerminan konsumsi pangan serta penggunaannya oleh tubuh. Kurang gizi merupakan asupan nutrisi yang tidak adekuat bagi sel tubuh, hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai factor yang komplek, diantaranya kelainan fisik, pengaruh Iingkungan social budaya, perekonomian dan pengetahuan. Pengaruh tingkat pengetahuan individu tenitama ibu cukup tinggi kontribusinya dalam pemberian pelayaitan kesehatan balita yaitu dalam pemberian asupan makan. Apabila ada keterbatasan persepsi dan motivasi yang merupakan dampak dari kurangiya pengetahuan, akan membentuk tingkah laku dalam penyediaan asupan makanan tidak adekuat, jika hal ini berkelanjutan maka akan terjadi masalah status kekurangan gizi balita berupa kekurangan kebutuhan energi, kebutuhan tumbuh dan kembang yang dapat dilihat penyimpangan standar pertumbuhannya pada KMS. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kebutuhan nutrisi balita dengan peningkatan berat badan balitanya yang mengalami kurang gizi selama mengikuti program di Klinik Balita Sehat yang diantaranya kegiatan pemberian makanan tambahan dan penyuluhan. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden di Klinik Balita Sehat. Pengetahuan yang digunakan peneliti terdiri 17 pertanyaan kebutuhan nutrisi balita yaitu tentang jumlah ibu yang pernah menerima penyuluhan nutrisi balita, ASI ekslusif, usia bayi hanya diberi ASI dan yang sudah diberi makan selain AS!, komposisi makanan pokok pada balita, fungsi karbohidrat, sumber karbohidrat, fungsi protein, sumber protein pada makanan, fungal vitamin A bagi tubuh manusia, sumber vitamin A, proritas ibu memberikan menu makan keluarga, frekuensi makan pokok balita, perlu atau tidaknya balita diberikan makan tambahan, frekuensi makan tambahan, cara ibu memberikan makan bila balita sulit makan, kesadaran ibu terhadap adanya masalah pertumbuhan pada balitanya. Dan hasil penelitian ditemukan bahwa secara umum tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan nutrisi pada ibu dengan peningkatan berat badan balita yang mengalami kurang gizi, namun pada penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang berarti antara pengetahuan ibu tentang cara ibu memodifikasi pemberian makan apabila balita sulit makan dengan peningkatan berat badan balitanya, sehingga menurut peneliti pengetahuan ini sangat penting diberikan kepada ibu balita agar tercapainya peningkatan berat badan yang diharapakan pada balita kurang gizi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5194
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>