Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211539 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malau, Andi William Ade Putra
"Studi ini bertujuan untuk mengindentifikasi dan menganalisis kontribusi infrastruktur transportasi yang terbagi dari rel, jalan, dan air terhadap pengurangan kemiskinan di tujuh negara di Asia Tenggara yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filippina, Laos, Kamboja, dan Myanmar. Infrastruktur Transportasi mempunyai peran penting dalam perkembangan Ekonomi dan pengurangan kemiskinan, seperti diketahui bahwa Infrastruktur Transportasi adalah salah satu factor yang penting untuk perkembangan Ekonomi di sebuah negara dan menjadi salah satu pertimbangan dalam melihat pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi. Studi ini akan menggunakan panel data 2004-2014 untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari Infrastruktur Transportasi terhadap pengurangan kemiskinan. Melalui panel data analisis, hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang jalan beraspal berpengaruh secara signifikan dan mempunya korelasi negative terhadap kemiskinan.

This study aims to identify and analyze the contribution of transport infrastructure that consist of Rail, Road, and Water Transport to the poverty alleviation in seven ASEAN countries, which are Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, Laos, Cambodia, and Myanmar. The question on the role of transport infrastructure in the economic development and poverty reduction has been debated among academicians and policy makers. Transportation infrastructure is one of the important factor to the economic development of a country and it is used as one the consideration that impacts the economic development. This Thesis will use annually panel data 2004 2014 to find out the impact and then the significance of each transportation infrastructure to poverty reduction. Through Fixed Effect Panel Data Analysis, the result implies that road length is negatively significant to the poverty alleviation and that give justification that infrastructure transportation improvement will accelerate the poverty reduction in Southeast Asia Countries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliza Bhakti Amelia
"Penggunaan air berkaitan erat dengan tahapan pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan air untuk sektor agraria, industri dan komersial, penggunaan air akan meningkat di beberapa wilayah. Oleh karenanya, infrastruktur penyediaan air sangat berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini sesuai dengan penelitian Barbier (2004) serta penelitian Gatto dan Lanzafame (2005) yang menyatakan bahwa water capital merupakan salah satu determinan dari pertumbuhan ekonomi selain kapital dan labor. Penelitian ini mengambil objek studi di 40 negara di Asia dan Afrika dalam rentang waktu selama 10 tahun mulai dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2011. Dari hasil estimasi diketahui bahwa penggunaan air menunjukkan hubungan positif, hal ini sesuai dengan penelitian Barbier (2004) dan Duarte (2012.

Water withdrawal is closely related with economic growth stages. As the need of water for agrarian, industry and commercial sectors rise, the water withdrawal will also raise in certain area. In order with that situation, the infrastructure of water supply system will play an important role in economic growth. In research conducted by Barbier (2004) and Gatto and Lanzafame (2005) found that water capital is one of important determinant on economic growth beside capital and labor. In this research, we take 40 countries in Asia and Africa for 10 years time span beginning from 2000 until 2011 as a research objects. Estimation results that water withdrawal show positive relationship with economic growth, in line with former researches conducted by Barbier (2004).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Saifullah Kamaludin
"Pembangunan desa menjadi paradigma yang diminati di negara-negara berkembang. Penelitian ini memberikan gambaran bagaimana pembangunan infrastuktur aksesibilitas transportasi antara lain kondisi lalu lintas dari dan menuju desa, jenis permukaan jalan berupa jalan aspal/beton dan akses kendaraan roda 4 sepanjang tahun memengaruhi transformasi ekonomi desa. Menggunakan metode estimasi logit panel data random effect, penulis menemukan sinyal bahwa perbaikan aksesibilitas transportasi yakni jenis permukaan jalan, dan akses kendaraan roda 4, berpengaruh secara signifikan meningkatkan probabilitas terjadinya transformasi ekonomi desa. Begitupun faktor-faktor lain seperti cakupan listrik, keberadaan sarana ekonomi, infrastruktur TIK, serta kondisi alam berupa dataran, berpengaruh signifikan terhadap peluang terjadinya transformasi. Sedangkan lalu lintas dari dan menuju desa melalui darat, ketersediaan air/irigasi memengaruhi probabilitas untuk tetap bertahan di sektor pertanian secara signifikan. Dalam model DID liner, penulis juga menemukan bahwa proses transformasi pada kurun waktu 2014 hingga 2018 memiliki korelasi terhadap penurunan jumlah penduduk miskin desa secara signifikan.

Rural development has become a paradigm of interest in developing countries. This study presents an overview of how development on rural transportation accessibility infrastructures such as type of road surface as paved/concrete road and all seasonal accessibility to 4-wheeled vehicles, affect the transformation of the village economy. Using Panel Data Logit Random Effect Model, we find a signal that improving type of road surface, and all seasonal accessability for 4-wheeled vehicles have a significant effect on increasing the probability of village economic transformation. Likewise, other factors such as the electricity coverage, the economic infrastructure such as market, ICT, and plain area, have significant effects to improve the opportunities for transformation. Meanwhile, pathway to the village via land road and the access on irrigation affect the probability of surviving in the agricultural sector significantly. In the linear DID model, we also find that the transformation process in the period 2014 to 2018 has a significant correlation to the decrease in the number of poor rural people."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Nathania Riris M.
"Sistem demokrasi dianggap menjadi dasar untuk mencapai kemajuan ekonomi, yang membawa implikasi langsung pada ketebukaan perdagangan. Namun, tak sedikit yang menganggap demokrasi  memborgol perdagangan. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah demokrasi memiliki dampak bagi perdagangan di negara berpendapatan menengah dan tinggi di Asia. Penelitian ini berfokus pada 11 negara di Asia yang dibagi berdasarkan negara pendapatan tinggi dan menengah periode 2009 hingga 2018.
Menggunakan model regresi data panel, hasil penelitian menemukan variabel interaksi demokrasi dan negara di Asia berpengaruh terhadap perdagangan. Namun, ditemukan bahwa perdagangan di negara pendapatan tinggi tidak terpengaruh demokrasi, sedangkan perdagangan di negara berpendapatan rendah sangat dipengaruhi demokrasi.

Economic progress is expected to go hand in hand with the establishment of the country's democratic system. However, there are those who consider democracy to 'handcuff' trade. This study aims to determine whether democracy has an impact on trade in the middle and high income countries in Asia. This study focuses on 11 countries in Asia which are divided by high-income and middle-income countries from 2009 to 2018.
Using panel data regression method, the results of the study found that the interaction between democracy and countries in Asia influences trade. However, it was found that trade in high-income countries was not affected by democracy, whereas trade in low-income countries was strongly influenced by democracy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T55005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembangunan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah selama periode 2004-2010 sudah pro poor growth atau belum dengan menggunakan metode GIC dan metode PPGI serta sektor-sektor ekonomi apa yang mampu mengurangi kemiskinan. Berdasarkan data Susenas dan PDRB Provinsi Kalimantan Tengah serta menggunakan analisa GIC dan regresi data panel ditemukan bahwa pembangunan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah selama periode 2004-2010 sudah pro poor growth melalui metode PPGI namun melalui metode GIC belum pro poor growth. Dan dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah, hanya Kabupaten Sukamara yang pembangunan ekonominya sudah pro poor growth.
Sementara itu di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, sektor bangunan serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan merupakan sektor-sektor ekonomi yang secara signifikan mengurangi kemiskinan, sebaliknya sektor listrik, gas dan air bersih justru meningkatkan kemiskinan. Sedangkan di tingkat sepuluh kabupaten yang belum pro poor growth, sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, sektor bangunan, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa merupakan sektor-sektor ekonomi yang secara signifikan mengurangi kemiskinan, di sisi lain sektor listrik, gas dan air bersih meningkatkan kemiskinan.

This study aimed to determine whether the economic development in Central Kalimantan during the period 2004-2010 has been pro poor growth or not by using GIC and PPGI and economic sectors could be capable of reducing poverty. Based on data of Susenas and GDP Central Kalimantan Province and using GIC and regression analysis of panel data found that economic development in Central Kalimantan during the period 2004-2010 has been pro-poor growth through PPGI but through the GIC has not been pro-poor growth. And of the 14 districts/municipalities in Central Kalimantan, only an economic development Sukamara District has been pro-poor growth.
Meanwhile in Central Kalimantan Provincial level, mining and quarrying sector, manufacturing industry sector, construction sector and the financial, leasing and business services sector are the economic sectors that significantly reduce poverty, otherwise the electricity, gas and water supply sector actually increase poverty. While at the ten districts that have not been pro-poor growth, agriculture sector, mining and quarrying sector, manufacturing industry sector, construction sector, financial, leasing and business services sector and the services sector is the economic sectors that significantly reduce poverty, in the another sector of electricity, gas and water supply increased poverty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ameer Rafy Rozelly
"Penelitian ini mengkaji dampak kualitas institusi dan pengembangan infrastruktur terhadap aliran penanaman modal asing (PMA) di Asia Tenggara. Dengan menggunakan model regresi dan kumpulan data aliran PMA, efektivitas pemerintahan, kontrol korupsi, penetrasi internet, dan pembentukan modal tetap bruto dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas institusi dan pengembangan infrastruktur secara signifikan memengaruhi aliran PMA di suatu negara. Akan tetapi, negara-negara dengan tata kelola yang efektif, Tingkat korupsi rendah, dan infrastruktur yang kokoh menarik lebih banyak investasi asing. Sehingga, pembuat kebijakan harus fokus pada reformasi institusi, langkah-langkah anti-korupsi, dan investasi dalam infrastruktur untuk menciptakan lingkungan yang menarik bagi investor asing. Temuan ini berkontribusi pada pemahaman tentang determinan PMA di Asia Tenggara dan memberikan wawasan bagi para pembuat kebijakan.

This thesis examines the impact of institutional quality and infrastructure development on foreign direct investment (FDI) inflows in Southeast Asia. Using regression models and a dataset of FDI inflows, government effectiveness, control of corruption, internet penetration, and gross fixed capital formation were analyzed. The results demonstrate that both institutional quality and infrastructure development significantly influence FDI inflows in the region. Countries with effective governance, low corruption, and robust infrastructure attract more foreign investment. Policymakers should focus on institutional reforms, anti-corruption measures, and investments in infrastructure to create an attractive environment for foreign investors. These findings contribute to the understanding of FDI determinants in Southeast Asia and provide insights for policymakers."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Oktarizal
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pro poor growth tingkat kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Terkait dengan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengurangan kemiskinan yang disebabkan oleh efek pertumbuhan dan efek distribusi, menganalisis apakah manfaat pertumbuhan ekonomi lebih banyak dinikmati oleh penduduk miskin atau tidak (pro poor growth), serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengurangan kemiskinan.
Penelitian menggunakan ukuran persentase penduduk miskin, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan. Analisis dilakukan melalui metode dekomposisi kemiskinan Shapley untuk mengetahui pengurangan kemiskinan yang disebabkan oleh efek pertumbuhan dan efek distribusi, metode Poverty Equivalent Growth Rate (PEGR) untuk menganalisis apakah manfaat pertumbuhan ekonomi lebih banyak dinikmati oleh penduduk miskin atau tidak (pro poor growth), serta metode regresi data panel 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2006-2010 untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengurangan kemiskinan.
Hasil penelitian menunjukkan efek netto pengurangan kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah terjadi pada hampir semua periode, baik disebabkan oleh efek pertumbuhan, efek distribusi maupun keduanya. Pada tingkat kabupaten/kota, efek pertumbuhan, efek distribusi serta efek netto tidak selalu sama, baik antar periode maupun antar daerah. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah pada periode 2006-2007 dan 2008-2009 tergolong pro poor growth. Pada tingkat kabupaten/kota, jumlah kabupaten/kota yang pertumbuhan ekonominya tergolong pro poor growth sangat berfluktuasi, baik antar periode maupun antar daerah. Peningkatan PDRB riil perkapita sektor pertanian dan tingkat pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengurangan ketiga ukuran kemiskinan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Sari Prihantari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pertumbuhan ekonomi meningkatkan atau menurunkan ketidakmerataan pendapatan dan seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari PDRB perkapita, indeks Gini dan angka kemiskinan yang mencakup seluruh kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur, periode 2006-2010. Metode yang digunakan adalah analisis regresi dengan fixed effect model?cross section weighted. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap ketidakmerataan pendapatan masyarakat dengan nilai elastisitas sebesar 0,16. Pengaruh Pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan hanya signifikan mengurangi head count indeks dan poverty gap indeks dengan elastisitas masing-masing sebesar 1,54 dan 0,88.
Pengaruh Pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan dengan menambahkan variabel kontrol rata-rata lamanya sekolah, angka harapan hidup, prasarana jalan dan fasilitas air bersih, ternyata pertumbuhan ekonomi hanya signifikan mengurangi head count index (P0) dan poverty gap index (P1) dengan elastisitas masing-masing sebesar 1,54 dan 0,88. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kesehatan yang diwakili oleh indikator angka harapan hidup mempunyai pengaruh paling besar dalam mengurangi kemiskinan (P0; P1 dan P2) dibanding pertumbuhan ekonomi dan variabel bebas lain yang ada dalam model dengan elastisitas sebesar 2,25 untuk P0; 6,43 untuk P1 dan 10,03 untuk P2.

This study aimed to determine whether economic growth increasing or decreasing inequality in income, and how much influence the economic growth on poverty. The data used are secondary data consisting of per capita GDP, Gini index, and poverty that cover all districts in East Java in 2006-2010. The method used is the fixed effect regression analysis model-weighted cross section. The results showed that, the positive effect of economic growth on income inequality elasticity is 0,16.
Effect of economic growth on poverty by adding a control variable length of school average, life expectancy, infrastructure, roads and water facilities, economic growth turned out to be only significantly reduces head count index (P0) and poverty gap index (P1) with the elasticity of each amounted to 1,54 and 0,88. The results also showed that health represented by indicators of life expectancy have the most impact in reducing poverty (P0, P1 and P2) compared to economic growth and other variables in the model with elasticity of 2.25 for P0; 6,43 for P1 and P2 to 10,03.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Jeong Dae
"ABSTRAK
Studi ini mengkaji keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi, ekspor dan arus masuk
FDI di negara Asia Timur dan Tenggara, memanfaatkan dataset panel yang terdiri
dari lima negara besar dalam simultan persamaan model pada periode 1990-2013.
Penelitian ini mencoba untuk menjelaskan pertumbuhan yang tinggi dan
berkelanjutan Timur dan Asia Tenggara dengan faktor eksogen seperti ekspor dan
arus masuk FDI, berdasarkan teori pertumbuhan endogen. Hasil empiris
menunjukkan bahwa FDI-pertumbuhan, ekspor-pertumbuhan dan FDI-ekspor
perhubungan memiliki hubungan kausal dua arah

ABSTRACT
This study investigates the interrelationships among economic growth, exports and
FDI inflows in East and Southeast Asia economies, making use of a panel dataset
consisting of five major countries in simultaneous equations model at the periods
1990-2013. This study tries to explain a high and sustained growth of East and
Southeast Asia with the exogenous factors such as exports and FDI inflows, based
on the endogenous growth theory. Empirical results reveal that FDI-growth,
exports-growth and FDI-exports nexus have a bi-directional causal relationship"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetuko Chandrosa Primananda
"In this globalized era, the movement of people from one place to another has become much easier and cheaper when compared to decades ago. This movement is not without its implications, however. Globalization has allowed international migrants to move and they might end up joining the economy of the receiving country, hence taking part in growing the economy. Numerous studies have been conducted in searching for the relationship between globalization and international migrants towards the economic growth and multiple, different results and opinions have been generated as well. These differences may be caused by the situational factors of that country, the level of economies being tested, and also the inherent skills brought by the migrants themselves. Results have shown that the migrants do bring positive impact towards the receiving economy, whereas globalization can only partly support the idea. This study contributes to previous studies by highlighting what kind of sub-factors are actually supporting and hindering the relationship between globalization, migrants, and economic growth.

Di dunia dan era yang semakin global, perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain telah menjadi sesuatu yang sangat mudah dan murah ketika dibandingkan dengan dekade-dekade yang lalu. Namun, perpindahan ini tidak tanpa implikasinya. Globalisasi telah membuat migran internasional untuk berpindah tempat dan dengan perpindahan tempat ini, mereka bisa bergabung dengan ekonomi dari negara yang menerima mereka. Maka dari itu, mereka juga berpartisipasi dalam mengembangkan ekonomi negara tersebut. Berbagai macam studi telah dilakukan dalam mencari hubungan antara globalisasi dan migran terhadap perkembangan ekonomi dan hasil yang beragam pun telah berhasil tersintesis. Keberagaman ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor situasional dari negara tersebut, tingkat ekonomi negara tersebut, dan juga kemampuan bawaan yang dimiliki oleh para migran itu sendiri. Hasil telah menunjukkan bahwa migran memang membawa dampak yang positif terhadap negara penerima, tetapi hal ini hanya bisa didukung secara parsial oleh globalisasi. Studi ini berkontribusi ke studi yang sudah-sudah dengan menunjukkan sub-faktor apa saja yang memang mendukung dan menghalau hubungan antara globalisai, migran, dan pertumbuhan ekonomi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>