Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ramadiansyah
"Robot LUL merupakan salah satu pengembangan mesin CNC untuk pembuatan lensa mata intra-okuler. Robot LUL menggunakan dua buah DC Motor Servo sebagai penggerak dan pengendali posisi Spesifikasi yang diinginkan dari perancangan robot LUL ini adalah memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi mencapai 10m. Untuk mendapatkan ketelitian yang sangat tinggi, maka perlu memahami karakteristik masing-masing servo loop gain yang terdapat pada Ensemble CP. Dengan melakukan simulasi menggunakan matlab, maka dapat diketahui pengaruh kenaikan servo loop gain terhadap respon sistem.
Setelah mengetahui pengaruh kenaikan masing-masing gain, maka akan dilakukan percobaan pada DC Servo Motor dengan menggunakan aerotech ensemble digital scope. Metode tuning yang digunakan untuk mendapatkan gain awal pada aerotech adalah autotuning. Kemudian setelah mendapatkan parameter awal gain dengan autotuning, maka akan dilakukan tuning manual gain pada aerotech sampai mendapatkan error kurang dari 5 m . Dengan memahami pengaruh karakteristik masing-masing gain pada servo control loop dan sudah mendapatkan error sesuai spesifikasi yang diinginkan, maka dapat dilakukan pengaturan manual gain pada Robot LUL dengan optimal.

Robot LUL (Loading Unloading) is one of the CNC Machines developments for Intra-ocular Eye Lens manufacture. LUL Robot uses 2 (two) DC Motor Servo as the actuator and controlling the position. The desired specification of LUL Robot design is a very high level of accuracy which reached 10 m . In order to get a very high accuracy, it is necessary to understand the characteristic of each servo loop gain. By conducting simulation using matlab, the effect of the increase in servo loop gain on servo motor towards the respond of the system can be identified.
The experiment on DC Servo Motor using Aerotech Ensemble Digital Scope will be conducted after knowing the incremental effect of each gain. Tuning method used to obtain the initial gain on Aerotech is Autotuning. Furthermore, after getting the initial parameters with Autotuning, the manual tuning gain on Aerotech will be conducted until reached an error less than 5 m . In the end, by understanding the characteristic effect of each servo gain and the error with desired specification have reached, the manual setting of gain on Robot LUL can be done optimally.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S65973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henky Suskito Nugroho
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abdulah
"Telah dilakukan penelitian dengan proses High Energy Milling (HEM) SPEX 8000 selama 1,5 jam ; 4,5 jam ; 12 jam dan 20 jam terhadap serbuk Cobalt (Co) yang dicampurkan dengan serbuk Alumina (Al2O3). Perbandingan komposisi material tersebut adalah (36 : 64) (at%) sehingga terbentuk sistem komposit Co-Al2O3. Dihipotesakan bahwa sifat magnetoresistance (MR) dari bahan tergantung pada besarnya fasa Co-hcp dan fasa Co-fcc dari material tersebut. Konfirmasi dengan menggunakan peralatan four point probe, diperoleh harga MR 0,1 % ; 5,25% ; 5,3% dan 9,4% masing-masing untuk sistem komposit Co-Al2O3 pasca milling 1,5 jam ; 4,5 jam ; 12 jam dan 20 jam. Dimana sampel berbentuk pellet. Keberadaan fasa Co-hcp diketahui lebih dominan dibandingkan dengan fasa Co-fcc pada cuplikan awal bahan dasar cobalt. Diketahui pula dari pengukuran Vibrating Sample Magnetometer (VSM) harga saturasi magnetik bahan menunjukkan penurunan dari 116 emu/gram menjadi 36.1 emu/gram masing-masing untuk cuplikan pasca milling 1,5 jam sampai 20 jam. Hal ini menunjukkan bahwa proses milling membuat keberadaan fasa Co-hcp menurun dan fasa Co-fcc meningkat. Hasil-hasil di atas terlihat konsisten dengan hasil penelitian pada sistem Co-Al2O3 film tipis.

There has been a study using High Energy Milling (HEM) SPEX 8000 for 1.5 hours, 4.5 hours, 12 hours and 20 hours to Cobalt (Co) dust mixed with Alumina (Al2O3) dust. Comparison of the composition material is (36 : 64) (at%), so at the end it will produce Co-Al2O3 composite system. It is assumed that magnetoresistance (MR) characteristic of the material depends on volume of Co-hcp phase and Co-fcc phase of the material. Confirmed by using four point probe device, it gains value of magneto resistance about 0.1 %, 5.25%, 5.3% and 9.4 % each for a basic material of Co-Al2O3 composite system after 1.5 hours, 4.5 hours, 12 hours and 20 hours milling process. The sample is in pellet shape. The existence of phases Co-hcp is known more dominant if we compare with Co-fcc phases on basic Cobalt. It is also defined that from magnetic saturation measurement Vibrating Sample Magnetometer (VSM) of the material, it shows a decline from 46.2 emu/ gram to 36.1 emu/gram of each basic material after 12 and 20 hours milling process. This shows that milling process makes Co-hcp phase decreases and Co-fcc increases. The statement above defines that there is a consistency with the research result on thin film Co-Al2O3 system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadeko Tukul
"Dimasa kini, konsumen tuntutan yang tinggl terhadap kualitas produk. Tuntutan ini telah membawa dunia industri kesebuah era baru, yaitu era otomasi industrl. Penggunaan lengan robot adalah salah satu penerapan otomasi industri, contolmya pada aplikasi pick and place pada pergudangan maupun penyimpanan.
Untuk itu dirancanglah lengan robot silindris tiga derajat kebebasan dengan kontroler elektronis berbasis milcrokontroler ATMEL89C5l. Tiga sub-kontxoler digunakan dalam desain lengan robot ini untuk mengontrol tiga aktuator. Kontroler ini diberi masukan agar dapat bergerak secara manual dan otomatis. Perhitungan kecepatan gerak, dan kompensasi error dilakukan oleh PC, yang terhubung ke kontroler dengan menggunakan serial port RS-232- Selain itu, unluk mempermudah pengoperasian, maka panel operator menggunakan tampilan Graphic User Interface (GUI) yang didesain dengan Visual Basic 6.0.
Aktuator yang digunakan unluk menggeraklcan lengan robot ini adalah DC servomotor yang sudah memiliki komponen feedback berupa incremental rotary photo encoder, dan dikontrol dengan Pulse #Grillz Modulation (PWM).
Analisa dilakukan untuk konirol manual dan otomatis, dengan pengambilan data bempa waktu yang diperlulcan untuk menempuh sebuah jarak acuan. Pengambilan data dilakukan dengan memvariasikan person PWM.
Hasil dari percobaan menunjukkan perbedaan yang signilikan dari waklu tempuh, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti torsi gangguau (noise), gaya gesek, karaktcristik DC servomotor yang digunakan, dan respon konlroler.

Today, global consumers have higher requirements for product quality. This has set the industry into a new era, the automation era. The use of robotic ann is one ofthe implementation. Robotic arm can be applied for a pick and place application which can be used in a warehouse or storage facilities.
In pursue of this requirements, we design a cylindrical robot with three degree of lieedom controlled with ATMEL 89C5l micro controller. Three sub-controllers are being used in this design to control three actuators. These controller are given input, so that they can move the actuators either manually or automatically. Speed calculation and error compensation are done inside the PC that is connected to controller by means of RS-232 serial ports. To make the operational easier, we also designed a Graphical User Interface (GUI) with Visual Basic 6.0.
Actuators used to move the robot arm are DC-servomotors that have already have incremental rotary photo encoders acting as feedback Components. The input voltage is controlled with Pulse Width Modulation (PWM).
Analysis is done for both manual and automatic control. Collected datas are time required for the ann to move over a specified range. Varying the PWM value collects data.
The result indicates significant difference in time, this is due to several things, Such as torque disturbance, friction, DC-servomotors characteristics, and controller gain value for transient response.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Hanantri Thoyib
"Proses desain dari suatu produk manufaktur membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil desain terinci karena terdiri dari banyak tahapan dan setiap keputusan yang akan diambil dalam proses desain mempengaruhi 70-80 dari biaya pengembangan dan manufaktur suatu produk [Hendri DS Budiono,et,all]. Hal ini mendorong upaya keras bagi peneliti untuk mengembangankan metode yang sudah ada melalui estimasi tingkat kerumitan sebelum diputuskan rancangan desain yang terinci. Setiap produk manufaktur memiliki nilai kompleksitas yang menyatakan kerumitan dari produk itu sendiri [El Maraghy dan Urbanic]. Produk manufaktur sebagian besar dibuat dengan melibatkan proses pemesinan seperti proses milling yang sekarang sudah dipermudah dengan adanya mesin Computerized Numerical Control (CNC) . Karakterisasi fitur kedalam enam fitur yang dapat dihasilkan dengan proses milling, yaitu plain, stair, slot, notch, depression, dan pocket diguanakan untuk mempermudah proses penelitian yang dilakukan [Jong-Yun Jung]. Dalam proses pemesinan sendiri terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari setup, proses, dan unloading. Setiap fitur memiliki kerumitan tersendiri pada setiap tahapan. Oleh karena itu deperlukan penelitian untuk mendapatkan model lengkap perhitungan kompleksitas untuk fitur rotational dan non-rotational [Hendri DS Budiono, et al]. Dalam penelitian ini akan dilakukan penghitungan kompleksitas menggunakan metode yang diperkenalkan oleh El Maraghy dan Urbanic mulai dari setup sampai pada unloading untuk setiap fitur yang ada untuk fitur rotational dan non-rotational lalu menjumlahkannya untuk mendapatkan model lengkap kompleksitas dari tiap fitur.

Designing process of a manufacturing product takes a long time to get the detail design because it consist of many step and every decision that was taken in the designing process can affect the cost for development and manufactuing of the product from 70 80 . This push researcher to develop the previous metodes that already exist is needed to get the estimated complexity before the detail design is decided. Every manufacturing product have a value of complexity that represent the complexity of the product. Most of the manufacturing of this products uses milling machining process that is now being simplified by using Computerized Numerical Control CNC . Milling process is charecterized into six feature that are, plain, stair, slot, notch, depression, and pocket to simplified the process of research conducted. There is tree steps in the machining process alone, starting from setup, process, and unloading. Every feature has their own complexity for every steps. Therefore a study is needed to get the complete model for calculating CNC machining process complexity based on rotational and non rotational feature classification. In this research will be calculated the complexity by method that was introduce by El Maraghy and Urbanic from setup till unloading to any existing feature for rotational and non rotational feature then add it up to get the complete complexity model for every feature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Sunar Baskoro
"Penelitian ini bertujuan membuat suatu konsep untuk meningkatkan kemampuan infrastruktur pemesinan dalam mengolah informasi guna keperluan manufaktur dan berinteraksi/berkomunikasi dengan lingkungan. Dalam penelitian ini, konsep tersebut diuji coba untuk mendapatkan sebuah model sistem pengendalian proses pemotongan milling dalam skala laboratorium, yang dikembangkan dengan aplikasi server berbasis pemrograman berorientasi obyek dan dihubungkan dengan sebuah mesin milling CNC EMCO TU-3A yang digunakan sebagai unit pelatihan di institusi pendidikan. Sistem proses pemotongan yang berbasis web ini akan memperpendek siklus waktu pengerjaan suatu produk dan mempermudah akses sistem pengendalian karena dapat dilakukan dari mana saja melalui akses intemet. Penggunaan skala laboratorium ini diharapkan dapat memberikan contoh aplikasi dari konsep yang dikembangkan serta membuktikan kemungkinan penerapan konsep tersebut baik dalam skala terbatas maupun skala yang lebih besar. Selain itu contoh aplikasi dalam skala laboratorium ini juga dimaksudkan untuk membenkan kontribusi kepada dunia pendidikan, sehingga diharapkan konsep ini dapat memberikan masukan tentang bagaimana mesin-mesin produksi untuk keperluan pendidikan/penelitian dapat ditingkatkan kemampuannya sehingga dapat lebih mudah dan ekonomis mengikuti perkembangan teknologi yang pada akhirnya bermanfaat bagi mahasiswa maupun bagi kegiatan penelitian. Dalam konsep clan penerapannya digunakan "state of the art" dari kemajuan teknologi informasi, sistem pengendalian maupun konsep yang berkembang dari standard-standard intemasional.

The research determines the concept for increasing the capability of machining infrastructure particularly in the information process of manufacturing processes and their interaction and communication with the environment. In this research, the investigation of the concept is conducted to determine a model of process control system in milling process which is done in laboratory scale, developed by object-oriented server application programming and connected to an EMCO TU-3A CNC machines as the traning unit machine in educational institutions. This web-based machining process system wiII shorten the cycle time of production process and flexible to be controlled by accessing via internet. The use of laboratory scale would be expected to give an example of concept application which has been developed and to prove the possibility of concept application in limited or even larger scale. Furthermore, this application would be intended to give the contribution in educational purposes, and how the manufacturing machines for educational will be enhanced in their capabilities, as well as their beneficial for student's activity and research. The concept and application will use the state of the art of information technology and control system advancement along with the developing concept from the international standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yin, Yaobao
"This book covers the authors research achievements and the latest advances in high-speed pneumatic control theory and applied technologies. It presents the basic theory and highlights pioneering technologies resulting from research and development efforts in aerospace, aviation and other major equipment, including: pneumatic servo control theory, pneumatic nonlinear mechanisms, aerothermodynamics, pneumatic servo mechanisms, and high-speed pneumatic control theory."
Singapore: Springer Nature, 2019
e20508950
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Widjajanto
"PT. IPTN sebagai salah satu-sahmya induslri pesawat terbang di Indonesia pada waldn-waldu mendatmg alcan meninglrallmn jumlah produlcsinyn, yang artinya alum meninglmtlmn beban kerja produlmi. Dengan meninglmmya beban kelja pada semuamesin produlcsi, hal ini alum memberllum 2 alternatif dalam pencapaian target produksi, yaitu penambahan mesin bam atm: menyerahlmn kelebihan beban kemja pads pihalc lain (vendor). Sebelum alternatifyang ada dipilih masih terdapat cara lain lllllllk mengurmgi kelebihan beban kenjaternobut yaitu dengan mengoptinmlkzm mana rnesin yang ada. Yang dimalmud menu main dalam tulism ini adalah semuajenis alat (pahat potong, fixture dm material) yang dipasanglcan alan digunakan oleh suatu mesin.
Penelitian dan pembahasan pada tulisan ini berisilum studi literatur dan sludi kmus dari prosedur pembuatan menu mesin. Dalam proses penulisamya telah dilakulmn langkah-lmgkah pengumpulan inibrmasi mengenai wnldu setup, pahat potong, ixture dm produksi pesawat terbang dalam periode tertenlu. Pengolahan data d.ll!8SB1'l(2ll pada label standar ymg diperoleh dari pengalaman dan telah ada pada number referensi.
Untuk menganalisia pemhuaian menu bam, perlu dibuat kelompok-kelormok ddadan diinformasiknn dalam bentnk label dan graiik. Data-data tersebut selanjuinya diolah dan digmalum oleh penulis nmluk mendapallmn hubmgan antafa lcapasitns wnktu pemesinan dengan beban ke1ja sebagai dasar pembuatan menu bam yang optimal sekaligns meminimalisasikanjumlah pahat potozg yang digunalrnn.
Dengan memilih mesin TOSHIBA BMC 100(5) sebagai pilot project, hasil aldrir dari optimalisasi pemesinan ini akan diteraplmn umtuk semua mesin prodnl-mi dengan perlakuan yang sama."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarjianto
"Struktur kristal merupakan salah satu bagian dari analisis struktur mikro, untuk menganalisis hal ini yang sering dipakai metode Hanawalt dari kurva XRD. Struktur mikro suatu bahan yang tergantung pada ukuran butir. Bahan CaMnO3 yang merupakan campuran dari bahan dasar CaCO3 dan MnO2 terbentuk setelah melalui proses milling dan pemanasan. Proses milling yang dilakukan pada sampel dengan variasi waktu 3 jam, 6 jam, 9 jam, 12 jam melalui pemanasan dengan variasi 3 jam, 6 jam, dan 9 jam. Temperatur yang digunakan pada proses ini 400°C , 800°C dan 1000°C.
Hasil pengukuran difraksi sinar-X pada temperatur ruang menunjukan bahwa CaMnO3 dapat dihasilkan melalui pemanasan sampai 10000C. Sementara itu sampel dengan waktu milling 12 jam mulai mengarah ke pembentukan fasa baru CaMnO3 yang baik. Untuk mengindentifikasi bahan secara mikro dan perubahan ukuran butir digunakan Partikel Size Analyzer (PSA).

Structure Crystal represent one part of the micro structure analysis, to analyse this matter which is often weared by Hanawalt method from XRD curve. Micro Structure a materials which depend on item size measure. Materials CaMnO3 representing mixture from elementary materials of MnO2 and CaCO3 formed by after passing milling process and warm-up. Process conducted by milling sampel with time variation of 3 hour, 6 hour, 9 hour, 12 hour through warm-up with variation of 3 hour, 6 hour, and 9 hour. Used temperature at this process 400°C, 800°C and 1000°C.
Result of measurement X-ray diffraction at showed room temperature that CaMnO3 can be yielded to through warm-up until 1000°C. Meanwhile sampel with milling time 12 hour start flange to forming of new fasa good CaMnO3. For the identifying of materials microly and change of item size measure used by Particle Size Analyzer ( PSA).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T20726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>