Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121013 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadhila Taufiqa
"ABSTRAK
Beras merupakan komoditas yang sangat penting dan memiliki nilai strategis yang tinggi di Indonesia. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi masyarakat Indonesia, khususnya pada wilayah Jabodetabek. Permintaan akan Beras terus meningkat seiring dengan bertambahnya pula pertumbuhan penduduk, namun fenomena ini tidak dapat diimbangi dengan jumlah pasokan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan model konseptual dari sediaan beras di Indonesia, khususnya Jabodetabek dengan fokus kepada interaksi antara aspek Pasokan-permintaan dengan stabilitas harga, untuk mengukur dampak dari strategi penyediaan beras di Jabodetabek.

ABSTRACT
Rice is a strategic and important commodity in Indonesia with its impacts on inflation rate. Rice is the staple food of most Indonesians. In general, the Indonesian government has been unsuccessful in controlling the supply chain of rice that resulted in the high price of national rice comparing to the world price. This study aims to understand the rice supply chain in Indonesia so that a better long term policy could be in place to dampen the fluctuation of rice distribution comparing with the demand. Using model conceptualization of the case study area in Jakarta and its surrounding, the analysis will start with the historical policy of Rice in Indonesia, the current policy in place by the current administration and the way to move forward."
2016
S66282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chindy Saktias Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat keberadaan asymmetric price transmission (APT) pada pasar beras Indonesia, mulai dari petani, produsen, pedagang besar dan pedagang eceran kemudian menganalisis indikasi welfare transfer dari informasi APT tersebut. Model nonlinear ARDL (NARDL) digunakan untuk melihat perbedaan speed dan magnitude dari transmisi harga. Hasil empiris menunjukkan bahwa terjadi APT positif di sepanjang rantai distribusi pasar beras, artinya respon terhadap kenaikan harga lebih besar dibandingkan penurunan harga. Terdapat indikasi welfare loss konsumen dan di balik itu, terdapat pedagang besar yang memperoleh benefit terbesar atas dominasinya dalam menciptakan keuntungan tambahan atas perubahan harga yang dipicu dari tingkat petani.

This study aims to investigate asymmetric price transmission along the supply chain in Indonesian rice market (farmer, producer, wholesaler, retailer), and use the APT information to analyze the indication of welfare transfer. NARDL is used to see the difference in speed and magnitude of price transmission. The empirical results show the presence of positive APT along the supply chain, meaning that the response to price increases is greater than price decreases. There are indications of consumer welfare loss and wholesalers getting the greatest benefit from their dominance in creating additional profits from price changes triggered by the farmer level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amindana Chinika
"Makalah ini menguraikan strategi rantai pasokan sukses Toyota, menekankan JIT, kaizen, dan hubungan yang kuat dengan pemasok. Investasi Toyota dalam teknologi baru, keberlanjutan, dan kemitraan dengan pemasok adalah keunggulan kompetitif utama. Perusahaan memprioritaskan tanggung jawab lingkungan dan sosial dengan berkolaborasi dengan pemasok dan mempromosikan hubungan jangka panjang. Secara khusus, kemitraan strategis dengan pemasok utama seperti Denso dan Panasonic telah berkontribusi besar pada kesuksesan Toyota. Dengan menjaga rantai pasokan yang efisien, Toyota dengan cepat beradaptasi dengan perubahan permintaan sambil memastikan kepuasan pelanggan. Pada akhirnya, manajemen rantai pasokan Toyota telah menjadi faktor penting dalam kesuksesannya di industri otomotif.
This paper outlines Toyota's successful supply chain strategy, emphasising JIT, kaizen, and strong supplier relationships. Toyota's investment in new technologies, sustainability, and supplier partnerships are key competitive advantages. The company prioritises environmental and social responsibility by collaborating with suppliers and promoting long-term relationships. Notably, strategic partnerships with key suppliers like Denso and Panasonic have greatly contributed to Toyota's triumph. By maintaining an efficient supply chain, Toyota promptly adapts to demand shifts while ensuring customer satisfaction. Ultimately, Toyota's supply chain management has been pivotal in its automotive industry success."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shaliha Kencana Ginanjar
"Mengevaluasi kinerja rantai pasokan (supply chains/SC) adalah aktivitas penting untuk meningkatkan hasil operasi sepanjang tingkatan SC. Untuk mendukung proses evaluasi ini, beberapa penelitian telah mengusulkan penerapan teknik kecerdasan buatan yang dikombinasikan dengan metrik kinerja yang disarankan oleh model SCOR® (Supply Chain Operations Reference) dengan metode AHP (Analytical Hierary Process). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengukur kinerja dalam kegiatan gudang; sistem harus didasarkan pada model SCOR. Penelitian dilaksanakan pada gudang barang jadi gudang PT. X Indonesia. Terdapat 22 Indikator kinerja (KPI) yang akan digunakan untuk mengukur dalam perspektif model SCOR untuk setiap level. Hasil pengukuran rantai pasok gudang PT. X Indonesia Indonesia pada tahun 2021 dari bulan Juli hingga Desember adalah 64,6% yang menunjukkan kinerja perusahaan saat ini berada dalam kategori baik. Metode Importance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk mencari indikator dengan kinerja yang terburuk. Diagram IPA menunjukkan bahwa ada tujuh Indikator kinerja yang masih berada di bawah target perusahaan. Indikator tersebut adalah tingkat akurasi penerimaan barang jumlah produk yang diterima, efektifitas pekerja, hari ekspor persediaan di tangan, persediaan hari lokal, pengiriman tepat waktu, jumlah pesanan. Dari kuadran IPA, ada 7 KPI dalam rantai pasokan gudang barang jadi yang membutuhkan perbaikan segera. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan kinerja. 9 proposal strategi yang paling efektif dan cocok dengan keadaan dan kemampuan perusahaan untuk melakukan implementasi adalah yaitu buat komunikasi yang lebih baik dengan divisi lain, memberikan reward, punishment, dan motivasi kepada karyawan, lakukan cross-training untuk karyawan, terapkan aturan batas waktu penyimpanan barang, buat sistem pelabelan digital, beralih ke kemasan dengan kualitas lebih tinggi, Meningkatkan hubungan dengan setiap stakeholder pengiriman, lakukan analisis ABC, mengintegrasikan stasiun pengepakan dan pengiriman.

Evaluating supply chain (SC) performance is an important activity to improve operating results across the SC level. To support this evaluation process, several studies have proposed the application of artificial intelligence techniques combined with performance metrics suggested by the SCOR® model (Supply Chain Operations Reference) using the AHP (Analytical Hierary Process) method. The purpose of this research is to develop and measure performance in warehouse activities; the system should be based on the SCOR model. The research was carried out at the finished goods warehouse at PT. X Indonesia. There are 22 performance indicators (KPI) that will be used to measure in the perspective of the SCOR model for each level. The results of the measurement of the warehouse supply chain of PT. X Indonesia Indonesia in 2021 from July to December is 64.6% which shows the company's current performance is in the good category. The Importance Performance Analysis (IPA) method is used to find indicators with the worst performance. The IPA diagram shows that there are seven performance indicators that are still below the company's target. These indicators are the level of accuracy of goods receipt, the number of products received, the effectiveness of workers, export days of inventory on hand, local day inventory, on time delivery, and number of orders. From the IPA quadrant, there are 7 KPIs in the finished goods warehouse supply chain that require immediate repair. Therefore, a strategy is needed to improve performance. 9 strategic proposals that are most effective and match the circumstances and the company's ability to implement are to make better communication with other divisions, provide rewards, punishments, and motivations to employees, conduct cross-training for employees, rule storage time limits, create controls quality that performs analysis and automated retrieval processes, shifts to higher quality packaging, improved relationships with each stakeholder, ABC delivery, integrating packing and shipping stations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Nur Larasati
"Makalah ini memberikan wawasan tentang manajemen rantai pasokan Walmart, yang befokus kepada evolusi, integrasi teknologi, kemitraan strategis, dan inisiatif keberlanjutan dari Walmart. Dimulai dengan pendiriannya pada tahun 1962, Walmart telah berkembang secara global, memanfaatkan sistem Kolaborasi Rantai Pasokan (Supply Chain Collaboration) untuk meminimalkan biaya. Inovasi seperti database Retail Link dan strategi "cross-docking" mengoptimalkan efisiensi komunikasi dan distribusi, meningkatkan daya saing pasar. Kemitraan yang berhasil, seperti kemitraan Walmart dengan P&G, menunjukkan adopsi teknologi canggih untuk perencanaan kolaboratif dan manajemen inventaris. Komitmen Walmart terhadap keberlanjutan menegaskan kesadaran lingkungan proaktifnya. Melihat ke depan, makalah ini menekankan pentingnya adaptasi yang berkelanjutan bagi Walmart terhadap teknologi dan dinamika pasar yang terus berkembang untuk kesuksesan berkelanjutan.

This paper offers insights into Walmart's supply chain management, highlighting its evolution, technological integration, strategic partnerships, and sustainability initiatives. Beginning with its inception in 1962, Walmart has expanded globally, leveraging the Supply Chain Collaboration (SCC) system to minimize costs. Innovations like the Retail Link database and "cross-docking" strategy optimize communication and distribution efficiency, enhancing market competitiveness. Successful alliances, like the P&G partnership, showcase the adoption of advanced technologies for collaborative planning and inventory management. Walmart's commitment to sustainability, exemplified by the Responsibility Sourcing Program, underscores its proactive environmental stewardship. Looking ahead, the report emphasizes the importance of Walmart's continuous adaptation to evolving technologies and market dynamics for sustained success."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alan Dwi Wibowo
"Beras merupakan bahan pangan pokok bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Permintaan beras terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan penduduk di Kalimantan Selatan. Namun, adanya aktivitas alih fungsi lahan dan keterbatasan ketersediaan lahan dapat menyebabkan penurunan jumlah produksi. Ketidakmampuan pemerintah memenuhi kebutuhan beras akan menyebabkan instabilitas baik di daerah maupun nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak strategi penyediaan beras di Kalimantan Selatan yang melalui pendekatan analisis kebijakan berbasis model sistem dinamis.
Berdasarkan hasil simulasi hingga tahun 2025, alternatif kebijakan gabungan berupa program lahan sawah abadi, program intensifikasi dengan pendekatan System of Rice Intensification (SRI), dan program gerakan diversifikasi pangan memberikan hasil capaian terbaik, yaitu surplus 1 juta ton beras, pertumbuhan produksi mencapai 4,95% serta konsumsi beras per kapita berhasil ditekan hingga penurunan 1,5% tiap tahunnya. Hal ini menjadikan Kalimantan Selatan sebagai daerah yang berswasembada beras berkelanjutan juga sebagai daerah pemasok kebutuhan beras nasional.

Rice is the staple food for the people of South Kalimantan. Rice demand continues to increase each year in line with population growth. However, the activity of land conversion and land availability constraints may lead to a decrease in the amount of rice production. The inability of the government to meet the needs of rice will lead to regional and national instability. This study aims to quantify the impact of rice supply strategies in South Kalimantan through policy analysis approach and based on system dynamics model.
Based on the simulation results up to 2025, the combined form of alternative policies perennial wetland programs, intensification program with the System of Rice Intensification (SRI) approach, and the food diversification movement program gives the best performance, namely a surplus of 1 million tons of rice, production growth reaches 4, 95% and per capita rice consumption was reduced by a decrease of 1.5% each year. This makes South Kalimantan region self sufficient in rice as well as a regional supplier of sustainable national rice requirement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto Poerwodihardjo
"ABSTRAK
Tantangan bagi Garuda Indonesia di dalam menghadapi persaingan bisnis di dalam
industri airline baik di pasar domestik maupun internasional pada tahun-tahun mendatang
akan semakin berat. Hal tersebut dipengaruhi oleh cepatnya perubahan dan perkembangan
yang terjadi pada industri airline dewasa ini, terutama disebabkan karena industri airline di
hadapkan pada issue-issue penting seperti deregulasi, liberalisasi, privatisasi, multirateral
agreement dan strategi aliansi yang telah mendorong munculnya mega carrier yang
berskala global.
Bagi Garuda Indonesia, prospek usaha pada dunia bisnis penerbangan yang
dihadapai saat ini dan di masa yang akan datang, mempunyai potensi yang besar untuk
berkembang. Pasar yang ada di berbagai kawasan masih dapat ditumbuh kembangkan lebih
lanjut, diperkirakan pasar Garuda Indonesia tumbuh sebesar +/- 5.7% pertahun. Hal tersebut
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat baik di dalam negeri maupun di kawasan
Asia Pasifik. Namun demikian, tanpa persiapan yang matang serta penetapan strategi
korporasi yang terpadu secara menyeluruh, maka Garuda Indonesia bisa tenggelam justru
ditengah maraknya industri penerbangan dalam masa recovery setelah masa perang teluk
dewasa ini.
Meskipun kemungkinannya masih akan ada proteksi pemerintah yang dilakukan
untuk melindungi airline domestik termasuk Garuda Indonesia, akan tetapi di masa yang
akan datang tampaknya hal tersebut akan segera dilepaskan, mengingat adanya desakan
?open sky? baik melalui multilateral agrrement seperti GATT maupun bilateral agreement
yang semakin kuat, serta pertimbangan ekonomi bahwa sumbangan dunia bisnis
penerbangan kurang lebih hanya sebesar 7% dan perekonomian secara keseluruhan. Sebagai
contoh pembebasan proteksi tersebut adalah dengan dikeluarkannya PP-20 baru-baru ini,
yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi swasta asing (PMA) untuk mendirikan
perusahaan airline di Indonesia, serta adanya kerjasama antara Pemerinlah Indonesia dengan
Pemerintah Singapura di bidang pariwisata, yang telah membuka jalur penerbangan langsung
di beberapa kota di Indonesia dengan Singapura, baik oleh Singapore Airline maupun carrier
di Indonesia dan pemberian fifth freedom kepada Singapore Airline untuk penerbangan ke
Australia.
Oleh karena itu jalan satu-satunya bagi Garuda Indonesia adalah mempersiapkan diri
melalaui penetapan strategi secara menyeluruh dan terpadu termasuk penetapan strategi di
bidang keuangan seperti ?Cost Leadership? misalnya. Salah satu cara untuk unggul di bidang
cost leadership adalah dengan menekan alternatif investasi yang tepat dan berbiaya rendah.
Untuk itu dipenlukan satu strategi keuangan yang menyeluruh dan terkait dengan strategi
korporasi, disamping diperlukan juga cara perhitungan keuangan yang matang untuk setiap
investasi yang akan di lakukan dengan menggunakan model analisis dan proyeksi keuangan
atas dasar ?Fleet Plan? yang telah disepakati. Kendala utama yang di hadapi adalah justru
dalam pembuatan ?Fleet Plan? ¡tu sendiri yang masih banyak terpenganik path faktor-faktor
eksternal. Namun dernikian, path akhirnya kembali kepada komitmen top manajemen
Garuda yang alcan memutuskan bagaimanakah bentuk ?Fleet Plan? yang tepat.
Model analisis dan proyeksi keuangan yang di terapkan dalam karya akhir (thesis) ini
menggunakan analisis makro, yang di namakan ?Macro Spreadsheet Methodology
Diagram?. Model dimaksud merupakan penjabaran danipada model umum analisis pada
airline yang kompleks dan komprehensif kedalam bentuk diagram spreadsheet dengan
menggunakan bantuan software komputer Lotus for Window 4.01. Tehnik-tehnik yang
digunakan di dalam analisis tersebut, juga menggunakan tehnik ?capital budgeting? dan
metode easiblliçy study? yang sesuai dengan kriteria umum seperti ?Net Present Value?,
?Rate of Return? dan sebagainya khususnya yang cocok untuk airline.
Dari hasil perhitungan dengan model analisis dan proyeksi keuangan Garuda
Indonesia atas ?Fleet PIan? tahun 1994 - 2004, yang meliputi investasi pembeian 2 (dua)
pesawat 1.3747-400 dan 7 (tujuh) pesawat B737-400, 3er14 pcnycwaaan pcsawat (leasing)
yang dilakukan cperti pesawat Airbus300-600 dan MD-il, diperoleh hasil proyeksi
keuangan yang menyeluruh, baik berupa proyekai anis kas, proyeksi rugi laba, proyeksi
neraca dan proyeksi rasio keuangan. Di dalam proyeksi keuangan tersebut bila di ukur dati
evaluasi proyck dengan mcnggunakan Net Present Value, diperoich angka yang positif
sebesar USS 2472,749.OOE sehingga dapat dikatakan bahwa ?Fleet Plan? Garuda Indonesia
tahun 1994 - 2004 cukup byak dan feasible
Akan tetapi bila diukur dengan menggunakan analisis tasio, posisi keuangan Garuda
Indonesia pada tahun-tahun awal sarnpai dengan tahun 1999 dalam tingkat yang kurang
menguntungkan, hal tersebut disebabkan karena beban bunga dan depresiasi yang cukup
tinggi. Tingginya beban bunga dan depresiasi tersebut disebabkan karena tingginya biaya
investasi untuk pembeian sembilan buah pesawat baru yang mencapal USS 650 juta
Meskipun demikian, Dan segi financial exposure peneiimaan Garuda Indonesia yang multi
currency cukup membantu memperkuat posisi keuangan perusahaan, terutama didalam
rangka memenuhi kewajiban keungan kepada pihak-pihak lender di luar negeri.
Keuntungan lain dengan penerapan model analisis dan proyeksi keuangan ini adalah,
dapat diketahui pula mengenai proyeksi statistik produksi dan operasi Garuda Indonesia,
yang dapat di gunakan sebagal pedoman dalam penyusunan budgetlanggaran tahunan selama
periode proyeksi tersebut. Disamping itu dengan penerapan model analisis dan proyeksi
keuangan seperti ini, akan dapat di adakan simulasi terlebih dahulu sebingga diperoich alasan
yang kual untuk memilih ?Fleet Plan? dengan kondisi yang paling baik dengan komposisi fleet
yang menguntungkan.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjutju Tarliah Dimyati
Bandung: Sinar Baru, 1992
658.403 4 TJU o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tjutju Tarliah Dimyati
Bandung: Sinar Baru, 1992
001.424 TJU o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>