Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwiet Hermita
"Masa nifas merupakan masa kritis dalam kehidupan ibu. Sekitar 60% kematian ibu terjadi segera setelah melahirkan, dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan. Angka Kematian Ibu di Kota Pariaman tahun 2009 adalah 256/100.000 KH (4 kematian ibu/1.558 KH), 50 % kematian ibu terjadi pada masa nifas (2 kematian ibu dari total 4 kematian ibu). Cakupan kunjungan nifas pada tahun 2009 adalah 63.3% (dari cakupan persalinan yang ada di Kota Pariaman). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan desa dalam pelaksanaan kunjungan nifas di Kota Pariaman Tahun 2011. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan populasi dan sampel seluruh bidan desa di Kota Pariaman yang berjumlah 71 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis data univariat dan bivariat (chi square). Instrument penelitian ini adalah kuisioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja bidan desa yang baik dalam pelaksanaan kunjungan nifas 45.07% dan kinerja jelek 54.93%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor motivasi dan rencana kerja memiliki hubungan yang bermakna secara statistic dengan kinerja bidan desa dalam pelaksanaan kunjungan nifas di Kota Pariaman, dan 6 faktor yang mempengaruhi kinerja bidan desa secara tidak langsung dan harus melalui motivasi kerja bidan desa di Kota Pariaman adalah faktor rencana kerja, faktor pengetahuan, faktor transportasi, dan faktor supervisi dinas kesehatan, faktor supervisi oleh IBI dan faktor pembinaan Ka. Puskesmas. Dengan adanya penelitian ini maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan kinerja bidan desa dengan meningkatkan motivasi kerja dan rencana kerja. Peningkatan motivasi kerja dapat dilakukan dengan membuatkan acuan rencana kerja yang baku bagi bidan desa, meningkatkan pengetahuan bidan desa, penyediaan sarana transportasi dan pelaksanaan supervisi.

Puerperal period is a critical period in the life of the mother. Approximately 60% of maternal deaths occur soon after birth, and nearly 50% of deaths during childbirth occur in the first 24 hours after delivery. Maternal Mortality in the City of Pariaman in 2009 was 256/100.000 KH (4 deaths ibu/1.558 KH), 50% of maternal deaths occur during childbirth (2 maternal deaths out of 4 total maternal deaths). Puerperal visit coverage in 2009 was 63.3% (from the coverage of deliveries in the city of Pariaman). Therefore this study aims to obtain information about the factors associated with the performance of village midwives in the implementation of puerperal visit in Pariaman City in 2011. The research design used was a cross sectional sample of the entire population and village midwives in the City Pariaman numbering 71 people. The analysis used was univariate and bivariate data analysis (chi square). Research instrument was questionnaires.
The results of this study indicate that the performance of a good midwife in the implementation of puerperal visits 45.07% and 54.93%. The result of bivariate analysis showed that the factor of motivation and action plans have statistically significant correlation with the performance of village midwives in the implementation of post partum visit in City of Pariaman, and 6 factors that affect the performance of village midwives and should indirectly through motivation village midwives working in the City of Pariaman is factors work plan, knowledge factors, transport factors, and factors of the health department supervision, supervision by the IBI factor and development factor Ka. PHC. Given this research it is necessary to attempt to improve the performance of village midwives to enhance work motivation and work plans. Increased motivation to work can be done by making a standard reference work plan for village midwives, village midwives to increase knowledge, providing transportation and supervision.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syebrina Vidya Wati
"ABSTRAK
Penelitan ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Kota Pariaman Tahun 2011 dengan desain crosssectional. Hasil penelitian menunjukkan perilaku pemberian ASI eksklusif masih rendah (37,1%). Ada hubungan antara umur OR=1,986 (95%CI= 1,015- 3,887), Niat ibu dalam pemberian ASI eksklusif OR=8,451 (95%CI= 3,231- 22,104), pengetahuan, sikap, Ketersediaan waktu ibu dalam pemberian ASI eksklusif OR=16,545 (95%CL= 2,199-124,49) , dukungan keluarga OR=34,628 (95%CL= 4,678-256,319), KIE dari tenaga kesehatan OR=38,055 (95%CI= 5,147-281,335), riwayat ANC OR=17,741 (95%CI= 8,015-39,270), IMD OR=5,825 (95%CI= 3,203-10,593) dengan perilaku dalam pemberian ASI eksklusif. Tidak ada hubungan antara pendidikan, status pekerjaan dan promosi susu formula dengan perilaku dalam pemberian ASI eksklusif. Disarankan meningkatkan sosialisasi tentang manfaat ASI eksklusif, meningkatkan ketrampilan konselor ASI dan membuat kebijakan mendukung dalam pencapaian ASI eksklusif untuk memenuhi hak bayi dan mencegah angka kesakitan dan kematian bayi.

ABSTRACT
This study discusses factors related to mother behavior in giving an exclusive mother breast-feeding in City of Pariaman Year 2011 using cross sectional. It shows that behavior of it is still low (37.1%). There are relationship between OR=1.986 (95% CI=10.015-3.887), Mother intention in giving an exclusive mother breast-feeding OR=8.451 (95% CI = 3.321-22.104), knowledge, behavior, availability of time in giving an exclusive mother breast-feeding OR=16.545 (95% CI=2.199-124.49), family support OR=34.628 (95% CI= 4.678- 256.319), KIE from health officer OR=38.055 (95% CL=5.147-281.335), history of ANC OR=17.741 (95% CI= 8.015-39.270), IMD OR=5.825 (95%CI = 3.203- 10.593) and behavior in giving an exclusive mother breast-feeding. There are no relationship between education, occupation status and promotion of formula milk and behavior of giving an exclusive mother breast-feeding. It is suggested that enhancement of socialization about benefit of exclusive mother breast-feeding, increase counselor of mother breast-feeding skill and make a policy that supports in achievement of exclusive mother breast-feeding to fulfill infant right and prevents number of illness and death of infant."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfatun Nazifah
"Salah satu penyebab kematian bayi dan neonatal terbesar indonesia adalah BBLR. Angka kejadian BBLR di Indonesia yaitu 11,1 % dan di Propinsi Sumatera Barat 6,0 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beberapa faktor ibu dengan kejadian BBLR. Penelitian ini menggunakan disain kasus kontrol dengan memanfaatkan data rekapan kohort ibu dan catatan persalinan di seluruh puskesmas di Kota Pariaman. Kasusnya ibu yang melahirkan bayi BBLR dan kontrolnya ibu yang melahirkan bayi bukan BBLR pada tahun 2011-2012. Pengambilan sampel metode simple random sampling.
Hasil uji statistik mendapatkan 33,3 % kejadian BBLR. Variabel yang secara statistik memiliki hubungan dengan kejadian BBLR adalah jarak kehamilan (nilai p = 0,001), status anemia (nilai p = 0,002), kejadian perdarahan dalam kehamilan (nilai p = 0,001),Pre/eklampsi (nilai p=0,007) kejadian hipertensi dalam kehamilan (nilai p = 0,001), Diabetes mellitus dalam kehamilan (nilai p = 0,006) dan Frekuensi ANC (nilai p = 0,016).

One of the causes of infant mortality and Indonesia is the largest neonatal LBW. The incidence of LBW in Indonesia at 11.1% and 6.0% of West Sumatra Province. The purpose of this study was to determine the relationship of maternal factors with the incidence of LBW. This study uses a case-control design by exploiting the cohort of mothers date and birth records in all health centers in Pariaman. Case is the mother who gave birth to LBW infants and mothers who gave birth control instead of LBW infants in 2011-2012. Sampling simple random sampling method.
Results of statistical tests to get 33.3% incidence of LBW. Variables that were statistically linked to the incidence of low birth weight is the distance of pregnancy (p = 0.001), anemia (p = 0.002), the incidence of bleeding in pregnancy (p = 0.001), pre/eclampsia (p value = 0.007) incidence of hypertension in pregnancy (p = 0.001), diabetes mellitus in pregnancy (p = 0.006) and frequency of ANC (p value = 0.016).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zarniyeti
"Tujuan penelitan ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kota Pariaman tahun 2011 dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan posyandu lansia rendah (42%). Ada hubungan bermakna antara kelompok usia 61- 69 tahun (OR=2,45; 95%CI=1,51-3,96), pendidikan tinggi (OR=4,90; 95%CI=2,56-9,38), pengetahuan baik (OR=121,6), sikap positif (OR=3,244; 95%CI2,01-5,23), menyatakan kualitas pelayanan baik (OR=27,86; 95%CI=10,86-71,43), menyatakan sikap petugas baik (OR=3,21; 95%CI=1,82- 5,65), tidak ada hambatan (OR=38,27; 95%CI=19,79-74,02), budaya pencarian pengobatan ketenaga kesehatan (OR=41,215; 95%CI=9,87-172,05), dukungan keluarga baik (OR=6,099; 95%CI=3,16-11,758), dan menyatakan membutuhkan posyandu lansia (OR=12,1902; 95%CI=2,48-52,17) dengan pemanfaatan posyandu lansia. Tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin, pekerjaan dan dukungan petugas dengan pemanfaatan posyandu lansia. Diperlukan peningkatkan promosi kesehatan lansia kepada sasaran langsung dan tidak langsung untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia melalui peningkatan pemanfaatan posyandu lansia.

This research aimed to know some factors associated with utilization of posyandu for the elderly in the urban areas of Pariaman in 2011 with cross sectional design. The results of research shows that posyandu for the elderly utilization is low (42%). The variables related utilizing the posyandu lansia are 61-69 years (OR=2,45; 95%CI=1,51-3,96), high education (OR= 4,909; 95%CI=2,56-9,38), good knowledge (OR=121,6), positif attitudes (OR=3,244; 95%CI=2,01-5,23), good quality of services at posyandu for elderly (OR=27,86; 95%CI=10,86-71,43), good attitude of staff the posyandu for elderly (OR=3,21; 95%CI=1,82-5,65), have not barriers going to posyandu for the elderly (OR=38,27; 95%CI=19,79-74,02), the culture of seeking medication to health officer service (OR=41,215; 95%CI=9,87-172,05), good family support (OR=6,099; 95%CI=3,16-11,758), and the need for posyandu for elderly (OR=12,1902; 5%CI=2,48-52,17). There was no significant relationship between sex, occupation, officer health service support, with the utilization of posyandu for elderly by the elderly (> 60 years). It is recommended to improve elderly health promotion to target audiences directly and indirectly to improve standard of health and elderly life quality by means of increasing utilization of posyandu for the elderly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Bahri
"Tuntutan dan kebutuhan pelayanan kesehatan yang bermutu terutama dalam penanggulangan gizi buruk merupakan tantangan yang harus dipersiapkan secara benar dan ditangani secara mendasar, terarah dan sungguh-sungguh mengingal banyaknya kasus gizi buruk dari tahun ke tahun. Hasil pernantauan status gizi diwilayah kerja dinas kesehatan Kabupaten Padang Pariaman tahun 2005 ditemukan kasus gizi buruk sebanyak 4,3%. Kasus gizi buruk memerlukan perawatan yang intensif balk dirumah tangga, puskesmas dan rumah sakit. Untuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan maka yang harus dilakukan adalah melaksanakan penanggulangan gizi buruk dengan mengikuti pedoman yang dibuat dcpkes. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kinerja tenaga pelaksana gizi (TPG) puskesmas dalam penanggulangan gizi buruk dan faktor-faktor apa yang berhubungan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, dengan sampel 23 orang yang merupakan total populasi yang dilaksanakan di kabupaten Padang Pariaman pada bulan Maret sampai April 200G. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian sendiri kuesioner oleh TPG, meliputi variabel independent yaitu umur, pendidikan, pengetahuan, lama kerja, pelatihan, motivasi, sarana, beban kerja, kepemimpinan dan supervisi. Variabel dependent yaitu kinerja TPG dalam penanggulangan gizi buruk yang diperoleh dari check list dan penelusuran dokumen. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat (chi-square). Untuk pengayaan informasi dilakukan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalarn terhadap beberapa orang informan.
Hasil penelitian ini menunjukan proporsi kinerja TPG puskesmas yang baik 52,2% dan kinerja kurang 47,8%. Hasil uji bivariat menunjukan ada 7 variabel yang berhubungan secara statistik (p-value < 0,05) yaitu pendidikan, pengetahuan, pelatihan, motivasi, sarana, beban kerja dan kepemimpinan. Faktor -faktor Iainya yaitu umur, lama kerja dan supervisi tidak berhubungan dengan kinerja TPG puskesmas dalam penanggulangan gizi buruk.
Berdasarkan basil penelitian ini disarankan bagi penentu kebijakan agar menempatkan TPG dari pendidikan profesi gizi dan untuk meningkatkan pengetahuan perlu diadakan pelatihan secara berkala. Untuk pimpinan puskesmas disarankan untuk dapat memotivasi TPG agar kinerjanya lebih baik, selain itu juga diperhatikan beban kerja yang diberikan sesuai dengan kemampuan petugas.

Demand and requirement of quality health service especially in handling a severe malnutrition is a challenge which must be prepared correctly and handled primarily, directional an seriously considering cases number of severe malnutrition each year. Monitoring result of nutrition status at working area of health service in district of Padang Pariaman in 2005 found 4,3% cases of severe malnutrition. Severe malnutrition cases need a good intensive care in household, public health center and hospital. To fulfill demand of health service so it is important to implement on handling severe malnutrition by following a guidance which arc made by health department of RI. Therefore goal of this research is to know describing of nutrition workers performance of public health centre handling severe malnutrition and related factors.
Research used a cross sectional design with a quantitative approach. The number of samples is 23 respondent where they are a population total which are conducted in district of Padang Pariaman from March-April 2006. Data collected has been done with answering a questioner by nutrition workers, incIiuded independent variables, such as age education, knowledge, working duration, training, motivation, equipment, work loading, supervision and leadership. Dependent variables is nutrition workers performance of public health center in handling severe malnutrition which is obtained from check list and document research. Data analysis consist of univariate analysis and bivariate analysis (chi-square). For information enrichment, they had been done a qualitative approach by a deep interview to some informants.
The result of this research showed nutrition workers at public health center with good performance is 52,2% and with less performance is 47,8%. Bivariate analysis showed there are 7 related variables significant statistically to nutrition workers performance at public health center in handling severe malnutrition (p-value < 0,05), that is education, knowledge, training, motivation, equipment, work loading, and leadership. The other factor such age, working duration and supervision are not related to nutrition workers performance.
To suggested for policies makers in order to exercise non nutrition workers by periodical training to improve knowledge. For the leader of public health centre suggested to be able to motivate nutrition workers so their performance becomes better, besides it is important to give attention of work loading which is given according to officers ability.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlina
"Menurut SDKI (2007) AKI saat ini adalah 228/100.000 KH, sedangkan AKB sebesar 34/1.000 KH. Angka ini masih jauh dari target yang harus dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan kesepakatan Sasaran Pembangunan Millenium (Millenium Development Goal/MDG) yang ditetapkan WHO yaitu sebesar 102/100.000 KH dan AKB sebesar 23/1.000 KH. Sementara itu AKI di Propinsi Sulawesi Tengah adalah 241,84/100.000 KH dan AKB sebesar 60/1.000 KH, dan Sulawesi Tengah menempati urutan ke-5 tertinggi di Indonesia. Bidan di desa sebagai ujung tombak pelayanan di tingkat dasar diharapkan mampu memperluas jangkauan pelayanan KIA sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya dalam upaya pencapaian target cakupan k4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja bidan di desa serta faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan tersebut dalam pencapaian target cakupan K4. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu adanya pelatihan yang bersifat teknis serta manajemen yang berkesinambungan dan merata bagi bidan di desa, penambahan dan pemerataan tenaga bidan sesuai kebutuhan masyarakat, serta mempertimbangkan reward bagi bidan yang cakupan K4 nya mencapai target dan sanksi tegas bagi bidan yang cakupan K4 nya menurun.

According to SDKI (2007), in this time the number of MMR (Maternal Mortality Rate) is 228/100.000 live birth, while the number of IMR (Infant Mortality Rate) is 34/1000 live birth. Those number still far away from target that must be achieved in 2015 based on Millenium Development Goals (MDGs) which is appointed by WHO that is 102/100.000 live birth for MMR and 23/1000 live birth for IMR. Meanwhile, the number of MMR in Central of Sulawesi is 241.84/100.000 live birth and the number of IMR is 60/1000 live birth, and also refers to those number, Central of Sulawesi becomes top five rank in Indonesia. Midwifes in village as principal point of basic services are supposed to be able in expanding maternal and child health based on main task and the function for increasing public health status, especially in achieving K4 scope target. Aim of this research is to know the description and relating factors of midwife?s village performance in K4 scope target achievement. This research is quantitative research with cross-sectional design. Result of this research recommends that technical training and also continual and balance management is needed for midwifes in village. Besides that, the recommendation of this research are to improve and generalize midwifes that appropriate with public needs and also to consider about reward for midwifes which their K4 scope can achieve the target, while punishment for midwifes that their K4 scope is decreasing."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Sandora
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor predisposisi,
faktor pendukung, dan faktor penguat yang berhubungan dengan pemberian ASI
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Patamuan Kabupaten Padang Pariaman
Propinsi Sumater Barat Tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuntitatif
dengan menggunakan desain Cross Sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa proporsi responden yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya
cakupannya masih rendah sebesar (13,8%). Terdapat hubungan yang bermakna
antara pendidikkan, pengetahuan, kebiasaan pemberian makanan pendamping ASI
dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Diharapkan dinas
kesehatan agar memperbanyak informasi mengenai ASI eksklusif dan tokoh
masyarakat lebih membantu masyarakatnya dalam pemberian ASI secara eksklusif.

ABSTRACT
The purpose of this study is to know predisposing factors , contributing
factors, and reinforcing factors related with the giving of exclusive breastfeeding
in Patamuan public health centre sub province Padang Pariaman Province West
Sumatera in 2011. This study was a kuntitatif study by using Cross Sectional
design. Result of this study indicates that proportion of responden giving
exclusive breastfeeding to their baby the coverage still be low that equal ( 13,8%).
There is relationship having a meaning between educators, knowledge, giving
habit of associate food breastfeeding and family support from giving of exclusive
breastfeeding. Expected on duty health to multiply information about exclusive
breastfeeding and elite figure is more assistingly the public in giving of
breastfeeding exclusively."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfitrah Yuda
"Pelayanan antenatal merupakan salah satu intervensi kesehatan yang efektif untuk
menurunkan angka kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kerja bidan di desa dalam pelayanan
antenatal di Kabupaten Tanah Datar tahun 2010 dengan melihat selisih cakupan
antara K1 dan K4. Dengan desain penelitian cross sectional dan metode
penelitianya kuantitatif, dilaksanakan pada bulan Februari-April 2011. Besar
sampel, seluruh bidan di desa dan di pustu sebanyak 220, yang bisa digunakan
datanya 170 responden dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen
penelitian. Hasilnya ditemukan 47,6% bidan di desa memiliki kualitas kerja baik
dan 52,4 % bidan di desa memiliki kualitas kerja kurang. Hasil analisis uji
statistik dengan chi square menunjukkan hubungan yang bermakna dengan
kualitas kerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal adalah sekolah asal,
pengalaman pelayanan ANC, lama kerja, status kepegawaian, motivasi yang
diperkuat oleh kebutuhan fisiologi dan rasa aman, sedangkan yang tidak
berhubungan adalah pendidikan, pengetahuan, pelatihan, status perkawinan,
supervisi, kelengkapan alat, klasifikasi desa dan imbalan dengan kualitas kerja
bidan di desa dalam pelayanan antenatal. Perlu diberikan pelatihan khusus bagi
bidan yang akan di tempatkan di desa guna peningkatan pengetahuan dan
keterampilan khususnya pelayanan natenatal dan pertolongan persalinan normal
agar mempunyai bekal yang cukup untuk di turunkan dilapangan.

Antenatal care is one of effective health interventions to reduce maternal
mortality. The purpose of this study was to determine the factors that affect the
quality of work in the village midwives in antenatal care in Tanah Datar to see the
difference in coverage between K1 and K4. With cross-sectional study design and
quantitative methods penelitianya, conducted in February-April 2011. Large
samples, the whole village midwives in health centers and as many as 220, which
can use the data 170 respondents using a questionnaire as a research tool. The
results found 52.4% of midwives in the villages have been working less quality
and 47.6% of midwives in the village has a good quality of work. The results of
statistical analysis with chi square test showed a significant relationship with
quality work in the village midwives in antenatal care is the school of origin, the
ANC service experience, length of employment, employment status, motivation is
reinforced by the physiological needs and security, while unrelated to education,
knowledge, training, marital status, supervision, equipment is completed, the
classification of the village and returned with the quality of work in the village
midwives in antenatal care. Need to be given special training for midwives will be
in place in the village in order to improve knowledge and skills in providing
specialized assistance services natenatal and normal in order to have enough stock
to be upgraded in the field."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Andriani
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan di desa dalam pelaksanaan program Jaminan Persalinan di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2012. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain cross sectional. Obyek penelitian adalah bidan di desa yang ada di Kabupaten Lampung Barat dengan jumlah sampel 137 (Total Sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (70.8%) bidan di desa di Kabupaten Lampung Barat yang mempunyai kinerja kurang dalam pelaksanaan program Jampersal.
Dari hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hasil yang berhubungan secara signifikan dengan kinerja bidan di desa dalam pelaksanaan program Jaminan Persalinan adalah variabel individu (pengetahuan dan pelatihan), variabel organisasi (supervisi dan kepemimpinan) dan variabel psikologi (sikap dan motivasi), jadi disarankan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar lebih mengintensifkan proses supervisi yang sudah ada terhadap bidan di desa.

This research was carried out to know about description and factors related to midwife village performance in Labour Assurance program implementation in West Lampung regency 2012. This research is a quantitative study with cross sectional design. The objects of this research are midwives village occupied in West Lampung Regency with 137 total samples. Research result shows that most of midwives village in West Lampung Regency have less performance in labour assurance program implementation.
From the result of bivariate analysis, shows that the result related significantly to midwives performance in village labour assurance program implementation is individual variable (knowledge and training), organization variable (supervision and leadership) and psychology variable (attitude and motivation). Therefore , it is suggested to Health Department and Public Health Center in order to more intensify existed supervision process to midwives in villages.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Maryeli
"Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi masalah utama di Indonesia. Berdasarkan SDKI 2007 AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup AKB 34 per 1000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Gayo Lues AKI dan AKB masih menjadi masalah, dimana AKI sebesar 338 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB menunjukkan tren yang meningkat dari 1,2 per 1000 kelahiran hidup menjadi 4,3 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2011. Program Jaminan Persalinan (Jampersal) diimplementasikan sebagai program nasional dalam upaya menurunkan AKI dan AKB sehingga dapat mencapai target MDGs. Rasio bidan dengan penduduk masih kurang, maka pemerintah mengangkat bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan di desa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan PTT dalam pelaksanaan Program Jampersal di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh Tahun 2012. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan disain cross sectional. Subjek penelitian ini adalah bidan PTT di Kabupaten Gayo Lues dengan jumlah sampel 97 orang.
Hasil penelitian memperlihatkan 66% bidan PTT memiliki kinerja baik dalam pelaksanaan Program Jampersal. Variabel yang menunjukkan hubungan dengan kinerja bidan PTT adalah variabel individu (agama, status perkawinan, lama bekerja, dan pengetahuan), variabel psikologis (sikap dan motivasi), variabel organisasi (kepemimpinan). Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues dan Puskesmas untuk lebih meingkatkan bimbingan, perhatian, pengetahuan, dan mengarahkan bidan PTT dalam pelaksanaan Program Jampersal di Kabupaten Gayo Lues.

Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are still a major problem in Indonesia. Based on 2007 IDHS, MMR at 228 per 100,000 live births, IMR 34 per 1,000 live births. In the district of Gayo Lues MMR and IMR are still an issue, where MMR was 338 per 100,000 live births and IMR showed an upward trend from 1.2 per 1,000 live births to 4.3 per 1,000 live births in 2011. Delivery Guarantee Program (Jampersal) is implemented as a national program in an effort to reduce MMR and IMR in order to achieve the MDGs. Midwife to population ratio is still less, the government raised the midwife Employee Variable (PTT midwives) to fill the shortage of health workers in rural.
This study aims to determine the factors associated with the performance of PTT midwives in the implementation of Programs Jampersal in Gayo Lues District of Aceh Province in 2012. This research is a quantitative study with cross-sectional design. The subjects were PTT midwives in Gayo Lues District with a sample of 97 people.
The results showed 66%, of PTT midwives has a good performance in the implementation of the Program Jampersal. Variables that indicate a relationship with the performance of PTT midwives are the individual variables (religion, marital status, duration of work, and knowledge), psychological variables (attitudes and motivation), organizational variables (leadership). Recommended to the District Health Office Gayo Lues and boost the Health Center for more guidance, attention, knowledge, and directs the implementation of the Programme PTT midwives Jampersal in Gayo Lues District.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>