Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bellytra Talarima
"Angka kejadian athritis gout di kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah sebanyak 54 orang bedasarkan data rumah sakit
umum kota Masohi. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko kejadian arthritis gout di kota Masohi Kabupaten
Maluku Tengah. Merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan case control study terhadap 196
responden yang terdiri dari 98 kasus dan 98 kontrol. Analisis bivariat dengan uji odds ratio (OR) dan multivariat
dengan uji regresi logistik berganda. Variabel yang merupakan faktor risiko arthritis gout adalah hipertensi (OR = 2.20
CI 95%; 1.24-3.90), obesitas sentral (OR = 3.04 CI 95%; 1.66-5.55), konsumsi alkohol (OR = 2.28 CI 95%; 1.29-4.05),
konsumsi makanan yang mengandung zat purin (OR = 5.14 CI 95%; 2.80-9.44), riwayat gout dalam keluarga
(OR = 3.10 CI 95%; 1.73-5.55), minum softdrink (OR = 1.33), namun memberikan pengaruh yang lemah (CI 95%;
0.72-2.45). Analisis multivariat, variabel konsumsi makanan yang mengandung zat purin memiliki pengaruh paling
besar (p = 0,000). Konsumsi makanan yang mengandung zat purin adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap
kejadian arthritis gout di Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah. Perlu pengaturan pola makan bagi penderita.
Risk Factors in the Incidence of Gouty Arthritis in Masohi Town, Central Maluku Regency in 2010. The gouty
arthritis incidence rate in Masohi Town of Central Maluku Regency is 54 people based on the data from the general
hospital in Masohi. The aim of study was to find out the risk factor in the incidence of gouty arthritis in Masohi Town
of Central Maluku Regency. The study was analytic observation using a control case study. The number of respondents
was 196 people consisting of 98 cases and 98 controls. The data were analyzed by using odds ratio (OR) and multiple
logistic regression. The results of the study indicate that the risk factors in the incidence of gouty arthritis are
hypertension (OR = 2.20 CI 95%; 1.24-3.90), central obesity (OR = 3.04 CI 95%; 1.66-5.55), alcoholic comsumption
(OR = 2.28 CI 95%; 1.29-4.05), purine food consumption (OR = 5.14 CI 95% 2.80-9.44), gout history in family (OR =
3.10 CI 95%; 1.73-5.55), and soft drink consumption (OR = 1.33 CI 95%; 0.72-2.45). The multivariate analysis
indicates that the most dominant factor affecting the incidence of gouty arthritis is purine food consumption (p = 0.000).
Since the consumption of purine food is the most dominant factor affecting the incidence of gouty arthritis, diet pattern
is necessary for the patients."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hayati La Otta
"Penelitian ini berjudul faktor penentu pertolongan persalinan di Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku tahun 2012 - 2013. Rumusan masalahnya karena pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di kecamatan Banda masih rendah dibandingkan dengan kota Ambon dan belum mencapai target nasional yang ditentukan, yaitu 90%.
Tujuan umum penelitian adalah mengetahui faktor penentu yang berhubungan dengan pemilihan pertolongan persalinan. Tujuan khusus diketahuinya gambaran pemilihan pertolongan persalinan, diketahuinya gambaran faktor predisposisi, pemungkin, penguat dan hubungan antara faktor predisposisi, pemungkin dan pemguat dengan pemilihan pertolongan persalinan.
Penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional,. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 0 - 12 bulan di Kecamatan Banda. Sampel dipilih dengan Simple Random Sampling dan diperoleh 323 sampel. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara pendidikan, pengetahuan, akses ke fasilitas pertolongan persalinan dan penolong persalinan dengan pemilihan pertolongan persalinan. sedangkan riwayat ANC dan dukungan keluarga tidak berhubungan. Salah satu saran adalah peningkatan layanan konseling kepada ibu hamil dan pemberian pendidikan kesehatan mengenai pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

The study is titled determinants delivery assistance in Banda district of Central Maluku Maluku province in 2012-2013. Formulation of the problem because aid deliveries by skilled health personnel in Banda district is still low compared to Ambon city and yet achieve the national target set, ie 90%.
The general objective of research was to determine the factors associated with the selection of determinants of aid delivery. Special purpose knows elections help labor picture, an idea known predisposing, enabling, and reinforcing the relationship between predisposing, enabling, and pemguat with the selection of delivery assistance.
Quantitative research with cross sectional design. The population in this study were mothers with infants aged 0-12 months in Banda district. The sample was selected by simple random sampling and obtained 323 samples. Data were collected through interviews using questionnaires and secondary data.
The results showed there is a significant relationship between education, knowledge, access to facilities help labor and birth attendants to help labor elections. while the history of the ANC and family support are not related.e suggestion is to increase counseling services to pregnant women and providing health education on the importance of birth assisted by skilled health personnel.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Setya Ardiningsih
"Hiperglikemia merupakan masalah di Indonesia yang jumlahnya semakin meningkat dan berdampak pada tingginya angka kematian penduduk. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan hiperglikemia pada orang dewasa di Kota Depok dan Kabupaten Lampung Tengah. Kedua daerah tersebut memiliki prevalensi hiperglikemia cukup tinggi, yaitu sebesar 14.4% di Kota Depok dan 7.7% di Kabupaten Lampung Tengah.
Desain penelitian adalah crossectional menggunakan data penelitian Strategi Nasional mengenai Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular 2010 dengan jumlah sampel 362 orang dewasa.
Analisis data dilaksanakan dengan Regresi Logistik Ganda dan pada permodelan akhir menunjukkan variabel lokasi penelitian (OR=11.9, 95% CI 2.04 – 69.39), tingkat pendidikan (OR= 11.25, 95% CI 1.99 – 63.44), dan asupan lemak (OR=3.44, 95% CI 1.04 – 11.44) memiliki hubungan signifikan terhadap hiperglikemia.
Lokasi penelitian memiliki nilai OR tertinggi sehingga merupakan faktor yang paling dominan terhadap hiperglikemia pada orang dewasa di Kota Depok dan Kabupaten Lampung Tengah. Kemudian terdapat enam variabel perancu (konfounder) yaitu variabel usia, variabel obesitas berdasarkan lingkar pinggang, variabel asupan energi, variabel konsumsi nasi, konsumsi mi, dan konsumsi singkong.

Hyperglycemia is a problem in Indonesia, which is increasing and contributes to the high mortality rate of the population. This study aimed to identify factors associated with hyperglycemia in adults in Depok and Central Lampung regency. Both of these areas have a high prevalence of hyperglycemia, which amounted to 14.4% in Depok and 7.7% in Central Lampung regency.
The study design was cross-sectional study used data on the National Strategy for Communicable Diseases Risk Factors in 2010 with 362 samples of adults.
Data analysis was performed with logistic regression modeling and the result shows the location of the study (OR = 11.9, 95% CI 2.04 - 69.39), educational level (OR = 11.25, 95% CI 1.99 - 63.44), and fat intake (OR = 3.44, 95% CI 1.04 to 11.44) have statistical relationship with hyperglycemia.
Location of the study had the highest OR value that is the most dominant factor for hyperglycemia in adults in Depok and Central Lampung regency. Then there are six confounding variables include age, obesity based on waist circumference, energy intake, rice consumption, noodle consumption, and cassava consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattianakotta, Lusia Atilda
"Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan rujukan kasus kegawatdaruratan oleh bidan desa ke puskesmas PONED di Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menyarankan kepada puskesmas PONED yaitu memperbaiki manajemen program agar lebih baik yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemantauan dan pengendalian serta penilaian. Sedangkan saran untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah selain memperbaiki manajemen program juga mengembangkan puskesmas rawat inap yang telah memenuhi persyaratan menjadi puskesmas PONED sehubungan dengan Maluku Tengah merupakan daerah kepulauan yang mempunyai tantangan terbesar yaitu keadaan alam dan letak geografi yang tidak mendukung.

This study uses cross-sectional design that aims to determine factors - factors related to the reference case of emergency by the midwife to the health center in Central Maluku District PONED. The study was a quantitative study. The results suggest that health centers improve the management PONED the program for the better that includes planning, organizing, mobilization, monitoring and control and assessment. As for advice to the Central Maluku District Health Office in addition to improving the management of the program is also developing inpatient centers that have met the requirements of a health center with respect PONED Central Maluku archipelago is an area that has the biggest challenge is the natural and geographical circumstances that does not support."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Risliani, Siti Novianti
"Pneumonia merupakan infeksi akut paru-paru. Biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi pada beberapa kasus dapat disebabkan oleh virus. Sebagian besar (70-80%) kuman penyebab pneumonia adalah streptococcus pneumonia dan haemofillus influenza. penelitian ini bertujuan untuk menganalisi hubungan jenis kelamin, riwayat BBLR, dan riwayat pemberian ASI ekslusif. Penelitian dilakukan terhadap anak usia 1-5 tahun yang berobat ke Puskesmas Cilembang, dengan menggunakan desain penelitian kasus kontrol. Jumlah sampel sebanyak 35 untuk kelompok kasus dan 35 untuk kontrol dengan ibu sebagai responden. Variable bebas adalah jenis kelamin, riwayat BBLR dan riwayat pemberian ASI eksklusif dan variabel terikatnya kejadian pnemonia. Data dianalisis dengan spss v.16 dan uji statistik yang digunakan adalah chi square dan OR (odds Ratio) untuk menghitung besar risiko. "
Universitas Siliwangi. Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2005
JKKI 7:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Ramdani
"Petugas pengasapan berisiko terpajan insektisida, dosis pajanan insektisida akan bertambah jika selama proses pengasapan para petugas ini berperilaku tidak sehat. Penelitian ini bertujuan mendapatkan faktor determinan perilaku kerja petugas pengasapan. Desain penelitian ini adalah cross sectional, semua petugas pengasapan yang berjumlah 37 orang dijadikan sampel. Data yang diambil merupakan data primer dari kuesioner, dianalisis dengan regresi logistik untuk mengetahui variabel yang dominan menimbulkan perilaku tidak sehat.
Hasil penelitian menunjukkan variabel perilaku. Petugas Puskesmas sebagai pengawas pengasapan merupakan variabel yang paling dominan disamping variabel waktu kerja dan ketersediaan fasilitas APD yang juga mempunyai hubungan dengan perilaku petugas pengasapan. Disarankan kepada Dinas Kesehatan agar memberikan pelatihan dan fasilitas memadai kepada petugas puskesmas, menyediakan anggaran untuk melengkapi fasilitas APD, memberikan pelatihan kepada petugas pengasapan dengan masa kerja belum lama, dan mengembangkan SOP pengasapan. Kepada Petugas Puskesmas agar memberikan pengawasan yang ketat dan mamberi contoh yang baik kepada para petugas pengasapan. Kepada petugas pengasapan agar dapat mencontoh petugas puskesmas yang berprilaku baik.

Fogging personnel face the risk of being exposed to insecticides, the dosage of insecticides exposure would increase if, during the fogging process the personnel behave unhealthy. This research aims to obtain the behavior determinants of fogging personnel. The design of this research is cross-sectional, a total number of 37 fogging personnel were used as samples. The data used asprimary data obtained from questionnaires, analyzed using logistic regression to discover which dominant variable stimulates unhealthy behavior.
The research result reveals that the variable Public Health Center Officers? behavior as fogging supervisor is the most dominant factor aside from work time and availability of PPE facilities, both also have a relation towards the behavior of fogging personnel. For the Health Department, it is advised to provide training and adequate facilities for Public Health Center officer, provide the budget to ramp-up PPE facilities, provide training to inexperienced fogging personnel, and also to develop an SOP for fogging. For Public Health Center officer, it is advised to conduct strict controls and also to provide prime examples for the fogging personnel. For the fogging personnel, it is advised to follow Public Health Center offcer that showcase good conduct.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33261
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Farida Swasono
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
614 MEU k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Farida Swasono
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
614 MEU k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Jelita
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar pengaruh Pengeluaran rumah tangga (pada pengeluaran non makanan sektor pendidikan dan kesehatan), pengeluaran pemerintah per kapita, serta kredit mikro, kecil dan menengah yang diberikan Bank Umum dan BPR terhadap Indeks Pembangunan Gender (IPG). Dalam mengukur dan menganalisa digunakan data runtun waktu (time series) dan silang tempat (cross section) atas 19 kabupaten/kota pada periode 2008 s/d 2012. Analisa data menggunakan metode efek tetap (Fixed Effext). Penggunaan metode ini dapat menjelaskan perbedaan karakteristik IPG di masing-masing kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara pola konsumsi/pengeluaran rumah tangga, pengeluaran pemerintah per kapita dan serta kredit mikro, kecil dan menengah terhadap Indeks Pembangunan Gender di Jawa Tengah. Dari analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa seluruh variabel independen berhubungan positif dan signifikan dengan IPG. Pengeluaran pemerintah per kapita menunjukkan kontribusi yang terkecil, sedangkan kredit, mikro, kecil dan menengah menunjukkan kontribusi yang paling besar terhadap IPG. Besarnya pengaruh tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien variabel-variabel bebas, yakni 0,0170 untuk variabel pengeluaran rumah tangga sektor pendidikan dan kesehatan, 0,012245 untuk variabel pengeluaran pemerintah serta 0,011526 untuk kredit mikro, kecil dan menengah.

This study aims to analyze how much influence household spending (at the expense of non-food sectors and health education), government spending per capita, as well as micro-credit, small and medium-sized commercial banks and rural banks granted to the Gender Development Index (GDI). Used in measuring and analyzing time series data (time series) and a cross (cross section) over 19 districts / cities in the period of 2008 s / d 2012. Analysis of the data using fixed effects (Fixed Effext). The use of this method can explain the differences in the characteristics of IPG in each district / city in Central Java.
Results of this study showed a significant relationship between the pattern of consumption / household expenditure, government expenditure per capita and as well as micro-credit, small and medium enterprises against the Gender Development Index in Central Java. From the analysis showed that all independent variables associated positively and significantly with the IPG. Government expenditure per capita shows the smallest contribution, while credit, micro, small and medium showed the greatest contribution to the IPG. The amount of influence is shown by the coefficient of the independent variables, namely 0.0170 to variable household spending education and health sectors, 0.012245 to 0.011526 variable government spending as well as to credit for micro, small and medium enterprises.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Arsunan Arsin
"Penyakit malaria masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang penting di dunia. Di Indonesia, terutama di luar daerah Jawa dan Bali,
sampai kini angka kesakitan malaria masih tergolong tinggi. Di Puskesmas
Bunta Kabupaten Banggai, pada tahun 2008 Annual Malaria Incidence
(AMI) dilaporkan mencapai 109,9?. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan serta mengetahui hubungan gejala, tanda klinis, dan hasil
pemeriksaan mikroskopik malaria. Desain studi yang digunakan adalah
cross sectional. Pengumpulan data wawancara dan mengambil sediaan
darah dilakukan pada 150 penderita suspect malaria di puskesmas dan
rumah penduduk. Penderita malaria klinis dengan pemeriksaan mikros-
kopik malaria positif ditemukan sekitar 52%. Gejala dan tanda klinis malaria
yang berhubungan bermakna dengan pemeriksaan mikroskopik meliputi
menggigil (nilai p = 0,000); sakit kepala (nilai p = 0,007); nyeri otot/ tulang
(nilai p = 0,001); pusing (nilai p = 0,000); demam (nilai p = 0,003); anemia
(nilai p = 0,000); dan splenomegali (nilai p = 0,000). Berdasarkan analisis
multivariat ditemukan gejala dan tanda klinis yang paling dominan
berhubungan dengan pemeriksaan mikroskopik adalah menggigil (nilai p =
0,002; CI 95% = 1,593 _ 7,797) dan anemia (nilai p = 0,000; CI 95% = 2,265
_ 11,191) yang merupakan faktor prediksi terbaik untuk diagnosis dini,
skrining, dan surveilans malaria.
Malaria which morbidity still high is one of health problems in the world in-
cluding in Indonesia, mainly in outside Java and Bali island. In Bunta Public
Health Center Banggai Regency in 2008, the AMI was 109,9? still high.
The objective of this research is to compare and to know the relationship
between clinical malaria diagnosis and microscophic examination. The
methods used in research were observasional study with cross sectional
study by interviewing and taking blood stoke of malaria suspected among 150 respondents in Public Health Center and people residents. The data
was analyzed by SPSS program according to univariate, bivariat, and mul-
tivariate. The result showed that positive mycroscopic cases among clinical
malaria cases is 52%. The sign and symptomps of malaria is corelated to
positif microscophic examinated cases such as shiver (p value = 0,000);
headache (p value = 0,007); muscle/bones pain (p value = 0,001); dizzy-
ness (p value = 0,000); fever >37,5°C (p value = 0,003); anemia (p value =
0,000); and splenomegaly (p value = 0,000). Based on the multivariate test,
indicated that the sign and symptoms that related dominantly to micros-
cophic examination includes shiver symptom (p value = 0,002; CI 95% =
1,593 _ 7,797) and anemia (p value = 0,000; CI 95% = 2,265 _ 11,191).
Malaria clinical signs and symtomps is the alternative diagnosis of malaria
in endemic areas that have microscophic examination restictiveness."
Universitas Hasanuddin, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Bagian Epidemiologi, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>