Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 384 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, 2012
580 MEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handayani
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, 2012
580 TRI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handayani
"ABSTRAK
Pitcher plants (Nepenthes spp.) included in carnivorous plants which are often visited by nectar-seeking insects, such as bees, beetles, butterflies and ants. In order to be visited by insects, pitcher plants provide a lure prize in the form of nectar produced by flowers (floral nectar) and nectar in other parts outside the flower (extrafloral nectar). In an effort to get the nectar, visitor insects can fall into the hole of the pitcher which will eventually become the food of the pitcher plants."
Bogor: Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, 2019
580 WKR 17:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handayani
"ABSTRAK
Nepenthes gracilis Korth. is one species of pitcher plant which has potential as a commercial ornamental plant..This species is widespread in Indonesia. Despite their small size, the pitchers are produced in enourmous numbers and mature plants can be very impressive. This species uses peristome, lower lid surface and upper pitcher wall surface to trap the prey. N. gracilis allocates a higher proportion of its nectar production to the lower lid surface."
Bogor: Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, 2018
580 WKR 16:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyono
Jakarta Haji Mas Agung 1989
791.539 2 M 432 a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sindhunata
"Maka kau adalah samar, ya, Semar. Janganlah kau samar terhadap kegelapan, jangan pula kau samar terhadap terang. Hanya dengan hatimu yang samar, kau dapat melihat terang dalam kegelapan, kebaikan dalam kejahatan. Hanya dengan hatimu yang samar pula, kau dapat melihat kegelapan dan terang, kejahatan dalam kebaikan.
***
Anak-anak Semar karya Sindhunata berkisah tentang Semar sebagai pembawa harapan dan pengingat akan nilai-nilai serta akar budaya di tengah zaman yang bergerak begitu cepat. Dalam buku dengan ilustrasi lukisan karya Nasirun ini, wajah Semar kerap berubah-ubah. Kadang ia disebut Sang Pamomong, sosok yang selalu melindungi rakyat kecil dan tertindas. Lain waktu, ia juga seperti pohon rindang yang dengan samar bayangannya bisa memberikan keteduhan bagi siapa pun yang ada di dekatnya."
Jakarta: PT. Gramdeia, 2022
899.221 SIN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks diawali dengan kisah Semar yang dihajar Abimanyu, karena mengolok-olok Prabu Kresna. Semar lari ke pondokannya, lalu membayar pondokan tersebut. Roh Semar segera melayang-layang ke Gunung Tidar. Di situ dia mengeluarkan kekuasaan sampai menggoyahkan kediaman para dewa di Suralaya. Bathara Guru lalu mengutus Bathara Brahma dan Bayu turun ke bumi. Mereka berdua masuk ke dalam api di pondokan Semar dan membakar negeri Dwarawati. Prabu Kresna sangat murka. Mereka berdua lalu berkata bahwa api tidak akan musnah, jika Semar tetap disia-siakan. Cerita dilanjutkan dengan kisah pencarian Raden Janaka oleh Semar. Setelah mengalami beberapa rintangan, akhirnya Semar menemukan Arjuna. Arjuna lalu menceritakan kepada Semar bahwa dia akan mencari wahyu keraton di tanah Jawa. Atas petunjuk Betari Durga, Arjuna pergi ke Suralaya mencari wahyu tersebut. Setibanya di sana, Arjuna dipermainkan oleh para dewa. Semar sangat marah lalu mengutuk dewa-dewa itu. Arjuna lalu disarankan oleh Semar untuk bertapa di gunung Kembang dengan nama Bagawan Arjuna Jelur, sedangkan Semar sendiri bertapa di gunung Kombang dengan nama Semar Kuning. Naskah merupakan jilid pertama dari seri dua jilid naskah FSUI, yaitu WY.61 dan WY.69. Disalin oleh Lagutama pada Sabtu Kliwon, 21 Mulud, Tahun Be, 1864 (15 Juli 1933) (h.34). Oleh staf Pigeaud, teks kemudian dibuatkan salinan aksara ketik pada September 1933, lihat FSUI/ WY.59, hal.1-24. Menurut keterangan pada bagian sampul, teks induk merupakan karya dari K. P. Kusumadilaga di Tejomaya. Keterangan referensi lihat : MSB/SW.26,W.16,50,97; Girardet/66535; Pigeaud 1968:299,III:381 ; SMP/Rp.264. [22,29]"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.69 - K 14.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Giordano, John,author
"ABSTRACT
This essay Will examine the role of cultural memory in an age of global interconnection. It Will discuss how the traditional idea of culture is threatened by the
culture industry, information technology and the media. In the West, there seems to be a loss of cultures function as an engine of change and reform. But throughout the history of South East Asia (and especially in Indonesia) one sees a both a process of appropriation of ideas from the outside, and at the same time, the maintenance of a deeper cultural identity that is resistant to complete control. It is an unconscious memory or a cultural reflex present within the languages and stories and rationalities. I will explain this with reading of Michel de Certeau. And I will show how the Wayang story of the Death of Semar is emblematic of this idea. The awareness of these old processes of appropriation and resistance are extremely important in our age of global networks of power that attempt to impose, various religious, political, financial and legal Structures. "
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang diberi judul Semar-Togog-Seh Subakir-Jayabaya-Ratu adil ini, terdiri dari dua pupuh: sinom 27 bait dan pangkur 31 bait (cuplikan gatra 1-2 lihat di bawah), antara lain berisi percakapan antara sang Hyang Semar disertai Togog dengan Seh Subakir, pendeta dari Ngerum. Semar mempertanyakan kepada Seh Subakir, mengapa lelembut-lelembut tanah Jawa yang merupakan keturunannya, mengungsi ke laut. Dijawab oleh Seh Subakir bahwa ia diutus oleh Kanjeng Sultan di Ngerum agar menempatkan manusia yang jumlahnya dua puluh ribu KK (rong leksa somah), agar bersawah di Pulau Jawa. Seh Subakir kemudian membeberkan sejarah Pulau Jawa dengan menyebutkan berturut-turut kerajaan yang ada di Jawa, yaitu Gilingwesi, Kerajaan Buda, Mendhangkawit, Alengka, Wiratha, Madura, Astina, Amarta, Malwa, Bojanagara, Galuh, Sindula, Medhangkamolan. Teks dilanjutkan dengan beberapa ramalan Jayabaya, dan tentang Ratu adil. Naskah salinan ini tidak diketahui penulis, penyalin maupun tempat penulisan dan penyalinannya. Menurut keterangan di h.ii, sebelum sampai ke tangan Pigeaud pada bulan Juli 1927, Kiliaan Charpentier memperoleh naskah ini dari Grobogan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.92-B 3.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Koesmadi Hardjosoemantri adalah salah seorang pakar hukum lingkungan hidup ,banyak pemikirannya mengenai lingkungan yang dituangkan dalam karya-karyanya yang berbentuk buku.Koesmadi juga merupakan salah seorang yang berpartisipasi aktif lahirnya Undang-undang No. 4 tahun 1982 tentang lingkungan hidup
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>