Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180617 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Librarian as the guardian of knowledge is a dynamic profession in management information and service analysis. Librarian face a dynamically changing environment, including globalization and economic liberalization as well as information and communication technology. human resources between countries becomes a necessity, it means indonesia will be filled by foreign workers, as well as librarians. Indonesia librarians are in a dilemma, between global competition and professional dedication as a bureaucrat. Therefore, the indonesian librarians should be the host. The key is professionalism, integrity, and competence. IPI as librarianship organization should became the initiator and catalyst in responding to environmental changes, such as the development of science and technology, decentralization, reform, and the economic of ASEAN integration (MEA 2015). furthermore, IPI must be a leading sector of professional librarianship organization, independent, and based on the entrepreneurial leadership. The national strategy that must be done is strengthening partnerships, consolidation and cooperation of professional organizations; strengthening quality of human resources in the library; increasing equality and welfare of librarians; strengthening development facilities of librarian standards in indonesia; strengthening development facilities of librarian standards in indonesia; strengthening professional leadership. "
JIPIN 2:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Junaedi
"Librarian as the guardian of knowledge is a dynamic profession in management information and service analysis. Librarian face a dynamically changing environment, including globalization and economic liberalization as well as information and communication technology. human resources between countries becomes a necessity, it means indonesia will be filled by foreign workers, as well as librarians. Indonesia librarians are in a dilemma, between global competition and professional dedication as a bureaucrat. Therefore, the indonesian librarians should be the host. The key is professionalism, integrity, and competence. IPI as librarianship organization should became the initiator and catalyst in responding to environmental changes, such as the development of science and technology, decentralization, reform, and the economic of ASEAN integration (MEA 2015). furthermore, IPI must be a leading sector of professional librarianship organization, independent, and based on the entrepreneurial leadership. The national strategy that must be done is strengthening partnerships, consolidation and cooperation of professional organizations; strengthening quality of human resources in the library; increasing equality and welfare of librarians; strengthening development facilities of librarian standards in indonesia; strengthening development facilities of librarian standards in indonesia; strengthening professional leadership"
Pengurus Pusat Ikatan IPI, 2015
020 JIPIN 2:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Jurnal IPI adalah jurnal ilmiah dengan fokus kajian bidang kepustakawanan yang menyanyikan karangan ilmiah baik dalam bentuk hasil penelitian, maupun karya ilmiah lainnya"
Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia, {s.a.}
020 JIPIN
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Pengembangan Tenaga dan Kerjasama perpustakaan Perpusnas, {s.a.}
021 MPMKAP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Saleh
"Abdul Rahman Saleh
Pustakawan merupakan salah satu jabatan fungsional tertentu yang kenaikan pangkat dan jabatannya ditentukan oleh Angka Kredit yang diperoleh oleh pejabat fungsional tersebut memenuhi syarat yang sudah ditetapkan. Angka kredit tersebut dibagi dua bagian yaitu yang termasuk unsur utama di mana angka kredit yang diperoleh tidak boleh kurang dari 80% dan unsur penunjang dimana jumlah angka kredit yang diperoleh tidak boleh melebihi 20%. Angka kredit dari unsur utama terdiri dari AK yang diperoleh dari kegiatan pendidikan dan pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang menjadi tupoksi pustakawan seperti perencanaan, pengolahan, pelayanan, dan pengkajian, serta kegiatan pengembangan profesi pustakawan. Sedangkan AK unsur penunjang diperoleh pustakawan dari kegiatan-kegiatan Kepustakawanan yang bersifat menunjang kegiatan pokok pustakawan seperti antara lain keterlibatan pustakawan dalam organisasi profesi, memberikan pelatihan dibidang kepustakawanan, keterlibatan pustakawan dalam tim penilai AK pustakawan dan lain-lain. Jabatan fungsional pustakawan ini sudah cukup lama diberlakukan yaitu sejak diberlakukannya Kepmenpan Nomor 18 Tahun 1988 yang efektif mulai berjalan sejak 1991. Dengan demikian sudah banyak pustakawan yang naik dengan cara mengajukan DUPAK. Namun sayangnya kajian terhadap pretasi pustakawan yang naik dengan cara mengajukan DUPAK ini belum banyak. Dari kajian ini diperoleh bahwa sebagian besar pustakawan yang naik pangkat/jabatan dengan AK berasal dari kegiatan Pengembangan profesi yaitu dengan proporsi AK sebesar 54,19%. Bahkan sebanyak 14,29% pustakawan naik dengan AK seluruhnya berasal dari pengembangan profesi. Rekomendasi dari kajian ini adalah perlunya pembatasan perolehan AK yang berasal dari pengembangan profesi."
Jakarta: Direktorat Pengembangan Tenaga dan Kerjasama perpustakaan Perpusnas, 2018
021 MPMKAP 25:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pengurus Bear IPI 1993
Jakarta : IPI, 1993,
R 023.9 Ang
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rachman Hermawan
Jakarta: Sagung Seto, 2006
023.3 RAC e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Bagus Yodha
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang representasi profesi pustakawan dalam novel The Case of The Missing Books. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang tanggung jawab dan dedikasi seorang pustakawan terhadap profesinya di sebuah kota di Irlandia Utara. Metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis isi digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan gambaran profesi pustakawan yang diwujudkan dalam dedikasi dan tanggung jawab terhadap profesi dengan menganalisis unsur naratif berupa unit konteks, sebagai unit analisis penelitian, kemudian diidentifikasi berdasarkan teori. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dedikasi dan tanggung jawab terhadap profesi memberikan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat sebagai profesi yang luhur.

ABSTRACT
This undergraduate thesis explains about the representation of librarian profession in The Case of The Missing Books novel. Purpose of this study is to provide an overview of the responsibility and dedication to profession as a librarian in a city in Northern Ireland. Qualitative based research with content analysis is used in this study to get an overview of librarian profession, which is manifested in the dedication and responsibility to the profession by analyzing the narrative elements in context unit form. The result of this study shows that the dedication and responsibility to the profession providing recognition and trust from the society as a noble profession.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada dasarnya dunia perpustakaan meiliki cakupan tugas yang sangat luas. Perpustakaan dan pustakawan adalah dua sisi mata uang yang artinya tidak ada perpustakaan tanpa pustakawan. Namun kesan masyarakat terhadap pustakawan cukup miring karena masyarakat masih menganggap pustakawan sebagai sesuatu yang eksklusif dan kajian ilmiah pustakawan masih dianggap sulit untuk diterapkan di masyarakat. Ada juga pandangan bahwa jabatan pustakawan kurang menarik karena tidak mimiliki nilai ekonomis secara langsung dan masih kurangnya respon pemerintah terhadap pustakawan. Keluhan para asisten pustakawan antara lain minimnya nilai angka kredit untuk memenuhi unsur tugas pokok untuk penilaian kerja. Penempatan dan kepangkatan yang tidak kompetitif yang menyulitkan pustakawan untuk mendapatkan lompatan karir, obyektifitas penilaian dari tim penilai, dan kesulitan mengumpulkan alat bukti. Ketika minat masyarakat semakin tinggi untuk menjadi seorang pustakawan, maka pemerintah harus berbenah diri dalam menyiapkan perangkat aturan yang kondusif, dinamis, dan profesional."
LIPI, 2003
020 BACA 27:1 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>