Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196690 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simorangkir, Arnold Hiras Parulian
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S19347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guntari Hudiwinarti
"ABSTRAK
Semakin meningkatnya perdagangan internasional dan investasi internasional diikuti
peningkatan lalu lintas komunikasi dan transportasi serta usaha antar negara untuk
menurunkan hambatan dan tarif, mengakibatkan terjadinya integrasi secara gIobaI dari barang
dan jasa serta peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya. Transaksi perdagangan
dílakukan dalam berbagai mata uang, sehingga perubahan nilai pada suatu mata uang akan
berpengaruh terhadap nilai mata uang lain.
Perubahan kurs valuta asing akan berpengaruh terhadap arus kas perusahaan, baik
perusahaan tersebut melakukan transaksi dengan pihak luar negeri ataupun hanya melakukan
transaksi dengan pihak dalam negeri. Pengaruh resiko valuta asing terhadap perusahaan atau
disebut foreign exchange exposure dapat dikelompokkan daiam 3 bentuk, yaitu Translation
Exposure, Transaction Exposure dan Operating Exposure.
Economic exposure menunjukkan dampak perubahan nilai kurs terhadap arus kas yang
akan datang yang merupakan cerminan niiai perusahaan. Economic exposure terdiri dari
operating exposure dengan transaction exposure.
Berdasarkan uraian di atas, pengukuran economic exposure perusahaan membutuhkan
perspektif jangka panjang, yaitu memandang perusahaan akan terus beroperasi (ongoing
concern) dimana biaya dan harga yang kompetitif dapat dipengaruhi perubahan kurs. Oleh
karena itu pengukuran economic exposure merupakan tugas yang tidak mudah, yang
membutuhkan kemampuan untuk meramalkan nilai dan kepekaan arus kas di masa yang akan
datang terbadap nilai tukar.
Untuk itu penelitian ini ingin melihat economic exposure US Dollar dari perusahaan-
perusahaan go publik yang berada dalam kelompok Industri Barang Konsumsi, US Dollar
merupakan mata uang yang paling sering digunakan dalam transaksi ekspor dan impor di
Indonesia. Sedangkan pemilihan industri barang konsumsi karena industri ini termasuk
industri yang tidak terlalu terpengaruh siklus perekonomian karena industri ini menghasilkan
produk yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari.
Dìsamping itu dalam kelompok industri ini terdapat bermacam-macam sub kelompok
industri yang berbeda karakteristiknya satu dengan yang lain, Sehingga diharapkan
karakteristik yang berbeda ini akan dapat menjelaskan besarnya economic exposure pada
suatu industri pada Umumnya dan perusahaan pada khususnya.
Harga saham dianggap mewakili nilai perusahaan dan dapat merefleksikan penilaian
pemegang saham atas arus kas yang akan datang.
Economic exposure diukur sebagai slope koefisien dalam regresi perubahan harga
saham terhadap perubahan kurs. Slope koefisien menunjukkan sensitivitas dan hubungan
sistimatis antara perubahan harga saham dengan pegerakan kurs. Untuk meminimalkan bias
variabel, perubahan Indeks Harga Saham Gabungan ditambahkan sebagai explanatory
variable.
Hasil pengukuran pada tahun 1997, menunjukkan hanya 8 dari 36 perusahaan
(22,22%) yang economic exposurenya signifikan dan menunjukkan angka yang cukup besar.
Hal ini berarti pada umumnya economic exposure pada perusahaan-perusahaan yang menjadi
obyek penelitian memang rendah.
Pengukuran dengan regresi ini hanya dapat dilakukan sepanjang harga saham
mencerminkan future cash flow perusahaan. Dan ini harus dibuktikan tersendiri. Sehingga
tidak signifikannya economic exposure dapat pula disebabkan hal ini atau periode yang
menjadi cakupan penelitian terlalu singkat.
Adanya perubahan sistem nilai tukar yang disebabkan karena krisis moneter tentunya
mempengaruhi economic exposure perusahaan. Untuk itu regresi dilakukan dalarn dua kurun
waktu. yaitu periode saat menggunakan Managed-float exchange rate system (sebelum 14
Agustus 1997) dan periode saat menggunakan freely floating exchange rate system.
Pada saat Managed-Float Exchange Rate System jumlah economic exposure yang
signifikan sebanyak 3 dari 36 perusahaan, sedangkan pada saat Freely Floating Exchange
Rate System jumlah yang signifikan 12 dari 36 perusahaan dan setelah diuji perbedaannya
cukup signifikan. Pada saat Managed Floating Exchange Rate System, kurs lebih mudah
diperkirakan sehingga ketidak pastian tidak terlalu tinggi. Sebaliknya pada saat Freely
Floating Exchange Rate System, kurs ditetapkan oleh mekanisme pasar sehingga ketidak
pastian sangat tinggi dan berpengaruh terhadap economic exposure perusahaan.
Faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi economic exposure adalah presentase
kepemilikan saham oleh investor asing, kewajiban bersih valuta asing, prosentase ekspor
terhadap total penjualan, impor bahan baku dan bahan pembantu, perusahaan melakukan
hedging atas fluktuasi kurs dan status perusahaan, PMA atau PMÐN. Faktor-faktor tersebut
dianalisa dengan univariate dan multivarite.
Berdasarkan analisa multivariate ternyata faktor presentase penjualan ekspor
merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap besarnya koefisien economic exposure.
Presentase penjualan ekspor menghasilkan b yang cukup besar dengan tanda negatif. Berarti
perusahaan yang lebih banyak mengekspor memiliki economic exposure yang lebih besar
daripada perusahaan yang lebih banyak menjual di dalam negeri. Tanda negatif menunjukkan
bahwa semakin besar ekspornya akan menggerakkan arus kas perusahaan berlawanan arah
dengan kurs Rupiah terhadap US Dollar. Artinya semakin melemahnya Rupiah terhadap US
Dollar justru semakin besar arus kasnya sehingga harga sahamnya naik. Sebaliknya
menguatnya Rupiah terhadap US Dollar akan menguatnya Rupiah terhadap US Dollar akan mengakibatkan berkurangnya arus kas perusahaan sehingga harga sahamnya turun.
Berdasarkan analisa univariate, terdapat perbedaan koefisien economic exposure yang
signifikan antara perusahaan yang memiliki kewajiban valuta asing diatas aktiva valuta asing.
perusahaan yang mengimpor atau tidak serta antara PMA dengan PMDN. Namun antara
perusahaan yang melakukan hedging dan tidak melakukan hedging. prosentase kepemilikan
investor asing serta penjualan ekspor tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Hedging dengan melakukan kontrak derivatif tidak selalu dapat mengurangi economic
exposure. karena economic exposure cakupannva jangka panjang dan pada umumnya
instrumen hedging digunakan untuk melindungi perusahaan terhadap perubahan kurs valuta
asing dalam jangka pendek.
Ketidak konsistenan hasil dua analisa tersebut karena terdapat multicorrelation antar
faktor-faktor tersebut.
Untuk Penelitian yang akan datang di dalam menghitung besarnya economic exposure,
sebaiknya jumlah periode yang diamati ditambah demikian pula sampel perusahaannya
Peneliti terbatas pada informasi yang tersedia di publik. Hal-hal lain yang dilakukan
perusahaan untuk mengelola economic exposure apabila dapat diperoleh langsung dari
perusahaan akan dapat lebih menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
economic exposure sehingga bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahda Sabrina
"Semenjak kebanyakan negara menerapkan nilai tukar mengambang, menganalisa nilai dan pergerakan dari nilai tukar nominal dan riil menjadi ketertarikan seluruh dunia. Dimana tujuan utama mereka ialah menciptakan nilai tukar yang stabil seiring dengan mempertahankan partisipasinya di pasar global. Determinan fluktuasi nilai tukar secara umum ialah gejolak moneter dan inflasi dimana meningkatnya volatilitas jumlah uang yang beredar atau inflasi akan membawa nilai tukar pada tahap yang lebih bergejolak. Bagaimanapun, studi empiris menemukan bahwa kedua indikator ini tidak selalu menjelaskan pergerakan dari nilai tukar. Oleh karena itu, para peneliti mulai mencari indikator selain moneter untuk menjelaskan volatilitas dari nilai tukar, salah satunya adalah keterbukaan perdagangan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara keterbukaan ekonomi terkait perdagangan dengan volatilitas dari nilai tukar riil pada empat negara Asia Tenggara: Indoenesia, Malaysia, Filipina dan Thailand. Dengan menggunakan metode panel, data kuartalan diambil dari Triwulan I-2002 sampai Triwulan IV-2015. Hasil dari penelitian ini menunjukan keterbukaan terbukti memiliki hubungan negatif dengan fluktuasi nilai tukar riil. Sedangkan, indikator dasarnya seperti pergejolakan moneter dan fiskal memiliki hubungan yang sejalan dengan fluktuasi nilai tukar riil. Selain itu, ukuran dari rasio perdagangan ditemukan penting dalam meningkatkan besarnya keterkaitan antara keterbukaan dan volatiltias nilai tukar riil.

Since most of countries gave up their currency to float, analysing the value and movement of both nominal and real exchange rate has become a notorious interest by the rest of the world. Where the sole objective is to create a stable exchange rate while sustain their participation in global market. The common determinants of exchange rate fluctuation are monetary shocks and inflation as higher money supply volatility or inflation will bring exchange rate to a more volatile phase. However, empirical studies have found that these two indicators do not always define all the motions of exchange rate. Therefore, researchers have been in the spirit of tracing non monetary indicators to determine exchange rate volatility, one of them is trade openness. This study aims to clarify the relationship between economic openness in terms of its trade on real exchange rate volatility of four Southeast Asian countries Indonesia, Malaysia, Philippines, and Thailand. By using panel analysis, quarterly data gathered from 2002Q1 until 2015Q4 . The results of the study show that trade openness is evidently found to have a negative relationship with exchange rate fluctuations. While the fundamentals ndash monetary and fiscal shocks unsurprisingly in line with the exchange rate volatility. However, the size of trade ratio matters in boosting the magnitude of openness ndash RER volatility linkage. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Copeland, Laurence S.
Harlow: Prentice-Hall, 2008
332.456 COP e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Copeland, Laurence S.
New York: Prentice-Hall, 2000
332.456 COP e (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ario Fareiza Akbar
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara perubahan harga minyak global dan nilai tukar USD/IDR dengan tingkat pengembalian investasi di sektor transportasi dan logistik di Indonesia. Penelitian ini akan menganalisis periode sebelum dan setelah pandemi COVID-19 untuk memahami apakah ada korelasi yang signifikan antara variabel-variabel tersebut. Fokusnya adalah melihat bagaimana fluktuasi harga minyak dunia dan perubahan nilai tukar USD/IDR dapat memengaruhi pengembalian saham di sektor transportasi dan logistik di Indonesia. Data penelitian yang digunakan adalah data return dari harga minyak dunia WTI (West Texas Intermediate), nilai tukar USD IDR dan saham sektor transportasi & logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis dekripsi data statistik dan menggunakan DCC GARCH. Dalam menganalisis data dari penelitian ini menggunakan program R. Dari hasil studi, diperoleh informasi bahwa harga minyak dunia WTI memiliki pengaruh positif terhadap harga saham sektor transportasi & logistik dan nilai tukar memiliki korelasi negatif dengan harga saham sektor transportasi & logistik. Mengetahui korelasi diharapkan dapat mengurangi atau memitigasi risiko investasi pada saham sektor transportasi dan logistik di Indonesia.

The purpose of this study is to identify the relationship between changes in global oil prices and the USD/IDR exchange rate and investment returns in the transportation and logistics sectors in Indonesia. The study will analyze the periods before and after the COVID-19 pandemic to understand if there is a significant correlation between these variables. The focus is to examine how fluctuations in global oil prices and changes in the USD/IDR exchange rate can impact stock returns in the transportation and logistics sectors in Indonesia. The research data used in this study includes return data from WTI (West Texas Intermediate) crude oil prices, the USD/IDR exchange rate, and stocks from the transportation and logistics sectors listed on the Indonesia Stock Exchange. This research adopts a quantitative approach, utilizing statistical data analysis and employing the DCC-GARCH method. The data analysis is conducted using the R programming language. The study findings reveal that WTI crude oil prices have a positive influence on stock prices in the transportation and logistics sector, while the exchange rate shows a negative correlation with stock prices in the sector. Understanding these correlations is expected to help mitigate investment risks in transportation and logistics stocks in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsudi
"ABSTRAK
Hubungan antara return dengan volatility return stock indeks, exchange rate
dan perubahan suku bunga banyak menjadi obyek penelitian dalam bidang econometri.
Pemodelan dengan menggunakan regresi linear untuk time senes data membenkan hasit
yang kurang memuaskan karena error dianggap tidak ada. Model ARCH dan GARCH
dibangun dengan men gakomodasi error (residu) sebagai fungsi dan waktu.
Penelitian ini terbagi menjadi dua metoda, yang pertama adalah metoda
GARCH yang bertujuan meneliti indeks saham, exchange rate dari negara Indonesia,
Singapura, Malaysia, Thailand dan Philipina serta suku bunga Libor-3 bulan apakah
dapat dimodelkan dengan GARCE. Model conditional variance dan ARCH dan GARCH
dipakai untuk analisa financial termasuk volatility didalamya. Korelasi conditional
variance antar variabel dapat memberikan gambaran besarnya hubungan volatility
antar vaniabel dan arah pergerakannya. Hasil penelitian menunjukan JCI, STI, SET,
Philipine Composite dan PHP-exchange rate mengikuti model GARCH (1,1) dengan
korelasi conditional variance intar vaniabel yang berbeda.
Metoda yang kedua adalah pemodelan cointegration dan error correction
model untuk mencarii hubungan jangka panjang dan hubungan jangka pendek serta
kecepatan penyesuaian antara variabel stock indeks, exchange rate dan suku bunga
Libor di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Philipina. Hasil penelitian
menunjukan terjadinya hubungan simultan jangka panjang dan jangka pendek antar
variabel dengan kecepatan penyesuaian yang berbeda dengan arah tertentu. Penelitian
juga membuktikan adanya hubungan cointegrasi antara indonesia dengan keempat
negara lainnya.
"
2001
T4321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Arita Halim
"[Penelitian ini menguji validitas teori Purchasing Power Parity di Indonesia dengan lima mitra dagang terpilih dengan menggunakan data berfrekuensi bulanan. Pengujian dilakukan dengan metode kointegrasi Engle-Granger kemudian apabila terbukti terdapat hubungan kointegrasi antara nilai tukar dan tingkat harga antara Indonesia dan mitra dagangnya maka selanjutnya dibentuk model koreksi kesalahan untuk melihat dinamika jangka pendeknya. Hasil peneltian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kointegrasi pada kasus Indonesia-AS, Indonesia-Inggris dan Indonesia-Jepang pada periode Januari 2000-Januari 2015. Sedangkan pada jangka pendek kondisi PPP tidak berlaku, karena banyak faktor lain yang menjelaskan perubahan pada nilai tukar selain tingkat harga, dan karena tingkat harga pada jangka pendek cenderung bergerak lebih lambat dibandingkan nilai tukar.
;This research aims to test the validity of the Purchasing Power Parity theory in Indonesia with five selected trading partners, using monthly data. Engle-Granger cointegration test is used to know whether there is a cointegrating relation between Indonesia and its trade partner?s exchange rate and price level, and if cointegration relation existed then the error correction model will be formed in order to observe the short-run dynamics of the variables. The result shows that there is a cointegrating relation between Indonesia-US and Indonesia-UK and Indonesia-Japan in the long-run but no PPP relation in the short-run. This result explains that there are other factors that define the movement of exchange rate in the short run other than the price level, and the price level moves slower than the exchange rate.
;This research aims to test the validity of the Purchasing Power Parity theory in Indonesia with five selected trading partners, using monthly data. Engle-Granger cointegration test is used to know whether there is a cointegrating relation between Indonesia and its trade partner?s exchange rate and price level, and if cointegration relation existed then the error correction model will be formed in order to observe the short-run dynamics of the variables. The result shows that there is a cointegrating relation between Indonesia-US and Indonesia-UK and Indonesia-Japan in the long-run but no PPP relation in the short-run. This result explains that there are other factors that define the movement of exchange rate in the short run other than the price level, and the price level moves slower than the exchange rate.
, This research aims to test the validity of the Purchasing Power Parity theory in Indonesia with five selected trading partners, using monthly data. Engle-Granger cointegration test is used to know whether there is a cointegrating relation between Indonesia and its trade partner’s exchange rate and price level, and if cointegration relation existed then the error correction model will be formed in order to observe the short-run dynamics of the variables. The result shows that there is a cointegrating relation between Indonesia-US and Indonesia-UK and Indonesia-Japan in the long-run but no PPP relation in the short-run. This result explains that there are other factors that define the movement of exchange rate in the short run other than the price level, and the price level moves slower than the exchange rate.
]"
2015
S61083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S19342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>