Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christie, Agatha, 1890-1976
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016
823 CHR w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ramsey, GC
London: Collins , 1968
823.912 RAM a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christie, Agatha, 1890-1976
"The Agatha Christie Express menghadirkan empat karya pilihan Agatha Christie yang melibatkan peristiwa kejahatan di dalam kereta, yaitu: The Mystery of The Blue Train (Misteri Kereta Api Biru) The ABC Murders (Pembunuhan ABC) 4:50 from Paddington (Kereta 4.50 dari Paddington) Murder on The Orient Express (Pembunuhan di Orient Express) Bersama Hercule Poirot dan Miss Marple, para pembaca dibawa bertualang di atas Kereta Orient Express, Kereta Api Biru, dan kereta pukul 4:50 sore dari Paddington, serta memecahkan misteri pembunuhan yang melibatkan buku panduan kereta api ABC. Hanya Agatha Christie, sang ratu penulis criminal, yang bisa membuat kereta menjadi tempat pembunuhan misterius dan menegangkan."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019
823 CHR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christie, Agatha, 1890-1976
"Jane Marple, atau Miss Marple, memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar Agatha Christie. Dia tinggal di St. Mary Mead dengan pengamatan jeli terhadap gerak-gerik semua orang di sekitarnya. Rasa ingin tahunya yang besar memberinya analisis tajam yang sering kali membantu, dan beberapa kali justru mempermalukan, para polisi. Kemunculannya yang pertama adalah dalam novel The Murder at the Vicarage (Pembunuhan di Wisma Pendeta) dan seketika ketajaman analisisnya menjadikannya tokoh yang digemari semua orang. Ketiga judul berikut:
• The Murder at the Vicarage (Pembunuhan di Wisma Pendeta)
• A Murder is Announced (Iklan pembunuhan)
• A Caribbean Mystery (Misteri Karibia)
merupakan judul-judul kasus Miss Marple yang terpilih sebagai favorit pembaca Agatha Christie. Ketiga kasus tersebut memang tidak berkaitan, namun Agatha Christie selalu berhasil menghadirkan kejutan-kejutan yang jauh di luar dugaan dalam setiap penyelesaiannya."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022
823 CHR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sayers, Dorathy L.
New York: Avenel Books , 1982
823.912 SAY d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Yumna
"Karya tulis merupakan salah satu sarana bagi seseorang untuk meluapkan emosi dan imajinasinya, termasuk karya fiksi bertema detektif. Dalam cerita detektif, penulis menggambarkan ruang dan skenario kejadian dengan imajinasinya terhadap ruang dan atmosfernya. Penulisan skripsi ini menggunakan salah satu karya tulis bertema detektif yang cukup terkenal, yaitu novel The ABC Murders yang ditulis oleh Agatha Christie. Agar dapat mengetahui hubungan arsitektur dan kriminalitas dalam novel tersebut, penulisan skripsi ini diawali dengan penjabaran teori yang relevan dan mengulik sejarah sang penulis guna mengetahui latar belakang yang dapat berpengaruh pada imajinasi dan cara ia menggambarkan ruang, sehingga ruang serta elemen yang diceritakan dalam novel dapat dieksplorasi lebih jauh. Penggambaran ruang ditinjau dari sudut pandang sang penulis yang dituangkan dalam ceritanya, yaitu saat proses penyelidikan oleh Detektif Hercule Poirot dan rekan-rekannya.

Literature is one of the media to tell someone's emotions and imagination, including detective fiction. In a detective story, writers describe the space and scenario with their imagination of the space and its atmosphere. This thesis uses one of the well-known detective works, The ABC Murders novel by Agatha Christie. This thesis begins with an elaboration of relevant theories of domestic space and interiority to understand the relationship between architecture and crime in stories. The writing further explores the author's history to find out the background that can affect her imagination and how she describes space and elements in the novel. The depiction of space is viewed from the author's perspective, as outlined in her story, during the investigation process by Detective Hercule Poirot and his colleagues."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apsanti Djokosuyatno
"Dunia kesusastraan Indonesia hanya mempunyai beberapa penulis cerita detektif -- pria maupun wanita dalam perbandingan yang seimbang -- yang sebagian besar berasal dari Jawa Timur dan berdiam di Surabaya atau Malang. Mereka rata-rata berusia di atas empat puluh tahun. Beberapa mengkhususkan diri sebagai penulis cerita detektif profesional, seperti S. Hara Gd. yang telah menghasilkan 28 buku cerita detektif, berupa novel atau cerpen. Ada pula yang hanya menghasilkan satu dua novel detektif, namun menulis jenis novel lain. Pengarang-pengarang tersebut, semuanya dibesarkan di kota besar, dan umumnya mengenyam pendidikan tinggi meskipun tidak menamatkannya. Mereka adalah penggemar novel dan film detektif. Dan sampai sekarang mereka masih tetap menulis. Khusus para pengarang cerita detektif untuk remaja, tak lagi menulis karena pembacanya sangat berkurang setelah tivi swasta mulai mengudara.
Jenis cerita detektif yang paling banyak ditulis adalah jenis klasik atau tepatnya roman policier a enigme (cerita detektif berteka-teki) dengan sedikit variasi di sana sini. Namun jenis itu tidak terlalu murni, terutama dalam cerita detektif untuk remaja, karena selama dilakukan pelacakan, kejahatan tetap terjadi, dan sang detektif juga terancam bahaya.
Yang tidak terduga adalah adanya roman yang keras dan brutal dalam khasanah cerita detektif Indonesia, yang tidak memakai misteri, dan hanya menggunakan alur tunggal. Namun yang mengkhususkan diri dalam penulisan cerita tersebut hanya seorang pengarang, yaitu Aryono Grandy.
Jenis suspense yang penuh ketegangan juga ada. Dan penulisnya adalah Aryono Grandy pula dengan serial Naga Masnya. Namun beberapa cerita pendek S. Hara GD juga memperlihatkan bentuk ini.
Cerita detektif untuk remaja, memperlihatkan kekhasan dan kode etik tertentu dalam hal kejahatan yang diketengahkan. Tak ada kejahatan berat dan pertumpahan darah. Detektifnya para remaja, bukan profesional, dan berkelompok, minimal tiga orang remaja kelas enam SD. Hereka juga selalu mempunyai pelindung dewasa yang berpengalaman. Pelindung itu biasanya seorang pria atau wanita setengah baya atau pensiunan polisi, yang mencintai anak-anak, cerdas, ramah, dan gemar pula melacak suatu kejahatan. Dalam cerita detektif untuk remaja kejahatan yang dilacak adalah kejahatan ringan, seperti mencuri, menabrak, bukan kejahatan serius, meskipun pelaku kejahatan adalah orang dewasa. Itu mudah dimaklumi, karena semua cerita anak-anak bersifat didaktis.
Bagaimanapun hasil penelitian ini ternyata tidak jauh dari model tipologi Barat yang dibuat oleh Todorov. Hal itu sesuai dengan kenyataan bahwa memang genre cerita detektif Indonesia merupakan hasil pengaruh kebudayaan barat, atau tepatnya sastra barat, yang jelas terlihat dalam latar belakang para pengarangnya. Namun harus diakui bahwa para pengarang Indonesia mempunyai jeni untuk mengadaptasi suatu genre sastra dari suatu masyarakat yang sangat berbeda budayanya, yaitu masyarakat Barat yang rasional dan pragmatis, dan percaya bahwa hukum dan polisi melindungi mereka. Adaptasi itu antara lain terlihat dari hubungan baik yang selalu terjalin antara detektif dengan polisi dalam cerita detektif Indonesia jenis manapun."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Kroetsch, Robert
Toronto: General Publishing, 1983
819.3 KRO a
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Kastner, Erich
Jakarta: Djambatan, 1987
833.9 KAS e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Queen, Ellery
London: New English Library Limited, 1967
823 QUE w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>