Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96679 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djohar Lusdi; Ignatius Harry Masmuri
"ABSTRAK
Karya akhir ini membahas tentang strategi pemasaran Suzuki Vitara pada PT Indomobil
Suzuki international untuk menghadapi persaingan yang ketat dalam industri otomotif.
Pembahasan strategi pemasaran produk suatu perusahaan tidak mungkin dilepaskan dan
pengaruh dari peranan berbagai faktor eksternal, yaitu lingkungan dimana perusahaan
tersebut berada yang terdiri dan remote environment yang meliputi faktor-faktor ekonomi,
teknologi, ekologi, sosial dan politik; industry environment yang meliputi faktor-faktor
struktur industri, hambatan masuk, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli; substitute avail
ability dan competitive rivalry; serta operating environment yang meliputi faktor-faktor
competitor creditors, customers, labors dan suppliers.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian serius dalam environment analysis adalah:
Dari segi remote environment terlihat terjadinya defisit neraca transaksi berjalan, DSR
yang tinggi (34%) menyebabkan pemerintah harus memacu ekspor agar lebih besar. Hal
itu menjadi tantangan bagi ATPM untuk dapat mengalihkan basis produksi prinsipal ke
Indonesia dan pendalaman tingkat lokalisasi, tetapi tentunya untuk ini diperlukan dana
investasi yang besar. Padahal tingkat bunga pinjaman komersil luar negeri cukup tinggi,
lebih kurang 3,5 % diatas LIBOR. Keadaan itu merupakan dilema tersendiri bagi
ATPM. Penggabungan (merger) beberapa perusahaan dalam Indomobil Group menjadi
PT Indomobil Suzuki International merupakan salah satu pemecahannya.
Kenaikan BBM dan tarif listrik akhir-akhir ini berdampak besar terhadap peningkatan
inflasi, yang berakibat menurunkan daya beli masyarakat. Sebenarnya meningkatnya
laju inflasi tidak akan menjadi masalah jika diimbangi dengan ?real growth? yang tinggi.
Akan tetapi kalau diperhatikan kecenderungan beberapa tahun yang lalu, tampaknya
tingkat inflasi tidak berkorelasi dengan pertumbuhan ekonorni, sebaliknya tingkat
pertumbuhan industri otoinotif berkorelasi erat dengan pertumbuhan ekonomi.
Perkiraan menurunnya pertumbuhan ekonomi pada 1992-1993 berarti tingIat pertum
buhan otomotifpun akan menurun pula. Hal itu memaksa ATPM-ATPM melakukan
terobosan-terobosan untuk dapat meraih pangsa pasar yang berarti dan pasar yang tidak
besar.
Menghadapi keadaan seperti tersebut diatas, PT Indomobil Suzuki International telah
melakukan terobosan yang cemerlang dengan Suzuki Vitara-nya.
Perkembangan teknologi yang pesat terutama di bidang transportasi dan komunikasi
menyebabkan daur hidup produk semakin bertambah pendek, mutu semakin tinggi, dan
pelayanan pelanggan semakin bertambah baik, serta bergesernya prinsip perdagangan
dan ?comparative advantage? ke ?competitive advantage?. Tantangan itu harus dijawab
dengan mengadakan inovasi-inovasi dari segi produk dan peningkatan mutu sumber daya
manusia. Dalam rangka ini PT Indomobil Suzuki International mengantisipasinya dengan
mendirikan pabrik terpadu di Tambun, Bekasi.
Dari segi industry environment dan operating environment tergambar jelas bahwa
dalam industri otomotif pelaku dominan adalah prinsipal, Agen Tunggal Pemegang
Merk (ATPM), pabrik komponen, pemerintah dan konsumen. PT Indomobil Suzuki
International sebagai ATPM tentunya harus mempertimbangkan sebaik-baiknya faktor
faktor tersebut di atas dalam membuat strategi usaha (business strategy) dan strategi
pemasarannya (marketing strategy).
Pola dasar industri otomotif antara lain menyangkut tiga hal, yaitu: volume, teknologi,
dan investasi. Volume akan berkembang jika ekonomi tumbuh, yang berarti meningkat
nya kegiatan dan daya beli masyarakat. Tetapi kecenderungannya pertumbuhan ekonomi
akan menurun, padahal industri otomotif di Indonesia terdiri dan 21 ATPM yang me
nguasai 26 merk dan 17 perakit dan kapasitasnya 530.400 unit per tahun. Sedangkan
volume pasar hanya sebesar lebih kurang 200.000 unit sehingga berarti ada kapasitas
idle yang sangat tinggi dan juga pertumbuhan industrinya sendiri hanya sebesar 2.04%
per tahun untuk periode 1988-1992.
Kenyataan itu menunjukkan bahwa entry barriers tinggi, tetapi masih ada pendatang
baru yang akan masuk. Hal ini merupakan tanda tanya besar yang mungkin perlu
ditelaah lebih lanjut.
Dalam rangka pemilihan strategi usaha (business strategy) yang tepat, tentunya selain
mengevaluasi faktor-faktor eksternal, penting juga dievaluasi faktor-faktor internal atau
profil perusahaan untuk melakukan analisa SWOT dalam rangka menentukan arah dan
strategi usaba yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang sekaligus meminimalkan
ancaman dan kelemahan perusahaan. PT Indomobil Suzuki International memiliki kekuatan
yang cukup memadai disamping ancaman yang cukup besar. Untuk itu perlu dilakukan
strategi diversifikasi dan segi produk dan perusaliaan penlu melakukan grand strategy
yang berorierktasi pada concentrated growth, yang didalamnya termasuk market and
product development.
Sesuai dengan business strategy yang telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mene
tapkan strategi pemasaran. Untuk ini PT Indomobil Suzuki International tentunya harus
secara konsekuen dan konsisten melaksanakan stmtegic marketing planning process yang
meliputi:
- Marketing Situation Analysis and Designing Marketing Strategy (analyzing market,
market segmentation, analyzing competition, market targeting and positioning).
Dan analisa situasi pasar terlihat bahwa tezjadi peningkatan drastis pangsa pasar mobil
kategori IV dan sekitar 2,5% menjadi 5,88% pada periode tahun 1992. Peningkatan ini
bahkan lebih besar dan peningkatan mobil kategori I yang selama ini mempunyai pangsa
pasar terbesar yaitu rata-rata diatas 60%; hal ini mungkin disebabkafl karena bergeser
nya image masyarakat tentang kendaraan serba guna ini, dan sekedar ?mobil kebun?
menjadi kendaraan bergengsi. untuk memanfaatkan peluang ini perlu ditelaah segmen
mana yang menjadi trend serter dan mana yang menjadi follower. Dalam hal ini
strategi market segmentation, market targeting dan product positioning sangatlah
berperan.
Data demografi dan psikografi merupakan salah satu kerangka dasar bagi penyusunan
strategi segmentasi pasar (market segmentation) dan strategi pasar sasaran (market
targeting) yang memiliki arti penting, karena fenomena demografi dan psikografi akan
menimbulkan perubahan-perubahan mendasar secara cepat dan perilaku konsumen.
Dari analisa data tersebut terlihat banyak peluang dalain rangka penelitian segmen pasar
yang dituju, sehingga dapat diperoleh manfaat karena bergerak lebih dahulu atau ?first
mover advantage?. Dalam hal ini PT Indomobil Suzuki International menerapkan selec
tive segment strategy. Dan fenomena yang terjadi saat ini adalah meningkatnya golongan
usia produktif terutama di Jakarta, yaitu 65,67% dan total penduduknya tahun 1992.
Sebagian besar diharapkan sebagai profesional dan eksekutif muda yang membutuhkan
kendaraan yang dapat tetap mencerminkan status sosial tapi ?trendy? dan ?sporty?,
dimana kelas atas sebagai ?trend setter? yang memakai mobil serba guna ?built up?
untuk kendaraan keduanya, sedang ?follower? -nya inilah yang dimanfaatkan oleh PT
Indomobil Suzuki International dengan menampilkan Vitara sebagai kendaraan ke
duanya.
Dalam rangka positioning strategy, jelas yang diterapkan oleh PT Indomobil Suzuki
International adalah positioning for user category. Dari hasil analisa peta persepsi terli
hat bahwa penempatan Suzuki Vitara sebagai mobil prestige dan sporty adalah tepat,
sesuai dengan segmen pasar yang ditujunya yaitu eksekutif dan profesional muda.
Marketing program development and implementation (product portfolio strategy, dis
tribution strategy, price strategy and promotion strategy)
Berdasarkan analisa product life cycle, daur hidup Suzuki Vìt.ara yang pada tahapan
meningkat saat ini, tepat bersarnaan dengan pertumbuhan produk-produk Suzuki lainnya
yang sedang dalam keadaan menurun, terutama pada kategori IV. Sehingga Vitara
memberikan koritribusi keuntungan yang berarti bagi perusahaan secara keseluruhan.
Dengan demikian, dengan dikeluarkannya Suzuki Vitara berarti PT Indomobil Suzuki
International berusaha memperpanjang product line (kategori IV) dalam penerapan
strategi produk portofolio-riya, dan ini perlu dilanjutkan dengan perubahan prioritas
product line dalam rangka produc mix strategy, dimana sampai sekarang Kategori I
masihtetap dipertahankan sebagai prioritas utama.
Untuk dapat mempertahankan posisi Vitara sesuai dengan peta persepsínya, maka tentu
nya perlu pula ditunjang dengan strategi harga yang tepat, yaitu dengan mengubaii dan
yang sekarang diterapkan yaitu ?mic up pricing strategy? yang berorientasi pada per
saingan (competition oriented) ke ?perceived value pricing? atau ?high active strategy?.
Strategi promosi merupakan bagian vital dari positioning strategy, oleh karenanya PT
Indomobil Suzuki International dalam hal ini menggunakan campuran media (media
mix) dengan komposisi yang ideal karena masing-masing media mempunyai karakter
sendiri-sendiri. Tetapi menurut estimasi tahun 1993 anggaran belanja promosi akan
banyak dialokasikan ke media TV (sekitar 43%). Tampaknya iklan melalui TV lebih
banyak diminati. Dengan memperhatikan hal ini, terutama untuk Vitara yang pene
kanannya pada gaya hidup eksekutif maka strategi promosi yang sekarang diterapkan
perlu dikaji ulang agar didapat komposisi yang benar-benar optimal sesuai prioritas
management terhadap masing-masing produk Suzuki.
Untuk strategi distribusi perlu diterapkan vertical marketing system dengan penekanan
pada pengendallan dealer-dealer dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan. Untuk ini
diperlukan penambahan cabang-cabang dengan menempatkan tenaga penjual yang profe
sional
Strategi pemasaran Suzuki Vilara yang tepat diharapkan akan menjadi awal bagi keber
hasilan PT Indomobil Suzuki International untuk menjadi market leader seperli yang
pernah dicapainya pada tahun 1986.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Mirrah Ariandini Tedja
"[ABSTRAK
Dynamic Capabilities Theory (DC) merupakan teori yang menjelaskan untuk
mendapatkan keunggulan daya saing, perusahaan tidak hanya dengan memiliki
sumber daya yang istimewa, melainkan harus disadari dengan kemampuan
perusahaan dalam mengintegrasi dan menggunakan sumber daya tersebut. Salah
satu kemampuan dalam Dynamic Capabilities Theorya dalah kemampuan
pemasaran. Penelitian ini membahas pengaruh kemampuan pemasaran yang
dilakukan pada dVisi sepeda motor PT. Suzuki IndoMobil Motor yang terdiri dari
kemampuan market sensing, kemampuan customer relationship management
(CRM), dan kemampuan brand management terhadap kinerja pengembangan
produk baru (NPD). Dengan bantuan analisis structural equation modeling (SEM)
didapatkan hasil bahwa market sensing tidak memiliki hubungan langsung yang
signifikan, sedangkan kemampuan CRM dan kemampuan brand management
memiliki hubungan langsung yang signifikan, selain itu kemampuan market
sensing juga memoderasi CRM dan brand management terhadap kinerja
pengembangan produk baru dan didapatkan hasil signifikan, dan hubungan
moderasi CRM terhadap hubungan brand management terhadap kinerja
pengembangan produk baru dan didapatkan hasil signifikan. Dengan demikian,
Suzuki diharapkan meningkatkan kemampuan pemasarannya agar dapat
meningkatkan kinerja perusahaan dalam mengembangkan produk baru demi
kelangsungan bisnis kedepannya.

ABSTRACT
Dynamic Capabilities Theory (DC) is a development of resource based view
(RBV) theory. Although having excellent human resource may help getting
significant profit and competitive advantage, a company has to understand how to
integrate and empower the resource well. One of capabilities based on Dynamic
Capabilities Theory is marketing capabilities. This research aimed to determine
marketing capabilities on motorcycle division at PT Suzuki Indomobil Motor. This
research consists of market sensing capability, customer relationship
management (CRM) capability and brand management capability on performance
of new product development. Analysis using structural equation modeling
represent that market sensing has no significant and direct relationship to the
performance of new product development, while CRM and brand management
capability has significant and direct relationship to the performance of new
product development, besides market sensing capability moderates relationship
between CRM and brand management to performance of new product
development with significant value, moderation of CRM to brand management
relationship to performance of new product development has significant value.
According to the result of study, Suzuki is expected to increase the company
performance in developing new product by increasing marketing capabilities for
future business continuity., Dynamic Capabilities Theory (DC) is a development of resource based view
(RBV) theory. Although having excellent human resource may help getting
significant profit and competitive advantage, a company has to understand how to
integrate and empower the resource well. One of capabilities based on Dynamic
Capabilities Theory is marketing capabilities. This research aimed to determine
marketing capabilities on motorcycle division at PT Suzuki Indomobil Motor. This
research consists of market sensing capability, customer relationship
management (CRM) capability and brand management capability on performance
of new product development. Analysis using structural equation modeling
represent that market sensing has no significant and direct relationship to the
performance of new product development, while CRM and brand management
capability has significant and direct relationship to the performance of new
product development, besides market sensing capability moderates relationship
between CRM and brand management to performance of new product
development with significant value, moderation of CRM to brand management
relationship to performance of new product development has significant value.
According to the result of study, Suzuki is expected to increase the company
performance in developing new product by increasing marketing capabilities for
future business continuity.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ulung Windupati Bisrie
"Dewasa ini organisasi-organisasi beroperasi dalam suatu lingkungan yang sarat dengan perubahan, turbulensi, dan ketidakpastian. Cara perubahan yang terjadi juga berbeda dibandingkan dengan era sebelumnya. baik dalam arah dan pola, maupun magnitude-nya. Akibatnya organisasi tidak dapat mengandalkan pada jenis tindakan terencana yang disusun berdasarkan asumsi yang lama. Terkait dengan konstelasi ini, pengembangan organisasi yang selama ini ditempuh tidak lagi dapat menjamin keberhasilan dan kelangsungan hidup organisasi (Huseini; 1999;19).
Akibat tingginya permintaan baja di pasar global, kenaikan harga pun tidak bisa dibendung lagi. Hal ini mengakibatkan banyaknya proyek-proyek lokal yang mengalami penundaan bahkan pembatalan pengerjaan yang memerlukan produk pipa baja.
Sebagai salah satu produsen pipa baja nasional, PT Bakrie Pipe Industries (BPI) adalah perusahaan yang mempunyai kapasitas produksi terbesar di Indonesia dengan kapasitas terpasang 303.000 ton. BPI telah melakukan pemasaran intemasional dengan cara ekspor seoara reguler ke negara Amerika Serikat dengan melakukan penunjukan keagenan kepada saiah satu perusahaan Iokal yaitu kepada DSL Corporation, perusahaan perdagangan berlokasi di Houston, Texas. Perusahaan ini melakukan pemesanan setiap kuartal dengan kontrak pemesanan dari tahun 2000 sampai tahun 2005.
Penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif ini dibuat suatu analisis terhadap aktifitas ekspor perusahaan, sehingga didapat juga faktor yang berpengaruh terhadap pemasaran internasional perusahaan.
Metode penelitian skenario digunakan untuk mengembangkan alternatif dan pilihan kebijakan dalam rangka menghadapi perubahan-perubahan yang akan terjadi. Metode pembuatan scenario penelitian dersifat kualitatif berupa pendekatan intuitive logic (Wilson; 1998: 81-108), yaitu menentukan fokus keputusan, mengidentitikasi fantor keputusan kunci, mengidentifikasi dan mengkaji faktor kunci eksternal, membangun logika skenario, menseleksi dan mengelaborasi skenario serta menginterpretasikan scenario.
Dari Skenario yang dikembangkan didapatkan tiga kemungkinan skenario pemasaran internasional dalam persaingan global. Skenario A "Bakrie Pipe Go Giobal" terjadi apabila kondisi sosial, ekonomi dan politik Indonesia semakin stabil, pemerintah mendorong ekspor barang jadi berupa pipa baja yang bermutu dan dapat bersaing secara internasional serta dari sisi internal perusahaan, posisi keuangan perusahaan dalam keadaan baik, bahan baku tersedia dengan baik dengan harga yang stabil dan cenderung turun. Skenario B ?Bakrie Pipe Sustainable? terjadi jika kondisi- sosial ekonomi dan poiitik Indonesia masih belum menunjukkan perubahan yang berarti meskipun telah terjadi pergantian kepemimpinan, pemerintahan tidak dapat menghapuskan sistem birokrasi, tidak dapat menunjukkan kinerja yang baik, KKN belum dapat dikikis yang menyebabkan investasi tetap tidak masuk ke Indonesia serla secara internal perusahaan kesulitan dengan pencarian sumber alternatif bahan baku, tingginya harga bahan baku berpengaruh terhadap skenario ini. Masih ada peluang dari agen luar negeri untuk dapat mencari sumber bahan baku alternatif. Skenario C "Bakrie Pipe Survival" terjadi jika secara eksternal perusahaan kesulitan dengan pencarian sumber alternatif bahan baku, kelangkaan dan tingginya harga bahan baku dengan ketidakpastian yang tinggi dapat membuat perusahaan tidak dapat berproduksi, serta secara internal perusahaan kesulitan keuangan daiam hal account receiveble yang berakibat terganggunya posisi cashflow, diakibatkan antara lain proyek yang tertunda dan ketiadaan penjualan.
Berdasarkan hasil peneiitian disarankan agar dikaji Iebih lanjut faktor kelangkaan bahan baku dan produk pengganti. Alternatif produk pengganti pipa fiber sebaiknya menjadi fokus persaingan BPI apakah harus beralih memproduksi pipa fiber atau tetap memproduksi pipa baja. Skenario-skenario alternatif yang dibentuk berdasarkan pengamatan dan analisa lingkungan sebaiknya bersifat dinamis.

Most of the corporations, nowadays, run their business in the atmosphere that is full of changes, turbulence, and uncertainties. The ways of change are also different compare to those of previous era, either in the direction and the pattern as well as the magnitude. Hence, the corporation could not rely on the kind of action plan that were organized based on conventional assumption. In relation to this constellation, the organization development that has been conducted could not guarantee the success and the continuity of the corporation (Huseini; 1999; 19).
Due to the high demand of steel in global market, price rising could not be held out any longer. This caused many local projects to delay, even to cancel any projects requiring steel pipes.
As one of national steel pipe producers, PT. Bakrie Pipe Industries (BPI) is actually a corporation that has the highest production capacity in Indonesia with the total capacity of 303.000 tons. BPI has penetrated international market by exporting its products regularly to the USA and appointing DSL Corporation as a local agency, a trading company located in Houston, Texas. This agency settles purchase orders as well as repeat orders quarterly based on contract orders from 2000 up to 2005.
The thesis has been composed based on research using qualitative-descriptive method, i.e. the analysis on export activities done by the corporation in order to obtain factors affecting international marketing of the corporation.
The method of scenario-research was utilized in the effort of developing the alternatives and choices of policy in order to face future changes. The formulation of scenarios was carried out qualitatively, that is using logic intuitive approach (Wilson; 1998: 81-108), those are determining the focus of decision, identifying the factors of key decision, identifying and analyzing the factors of external key, developing the logic of scenario, selecting and elaborating as well as interpreting the scenario.
Having developed those scenarios, three possible scenarios of international marketing in global competition are concluded. Scenario A, namely "Bakrie Pipe Go Global", is happening when social, economic, and political conditions of Indonesia are getting more stable; the government encourages the export of ready-products such as good quality and internationally competitive steel pipes; and from the corporation point of view: financial position of the corporation is well-established and raw materials are available with stable price, tending to decline. Scenario B, namely "Bakrie Pipe Sustainable", is happening when social, economic, and political conditions of Indonesia are still showing insignificant changes, even though the national succession has been through, the government has not been able to burnish the bureaucracy, to perform a good outcomes, to fight against corruption, causing the foreign investments has not been put in Indonesia; and from the corporation point of view: it is quite difficult to find any alternatives of raw material, and high price of raw materials. However, there are opportunities for foreign agencies to find the alternative sources of raw material. Scenario C, namely "Bakrie Pipe Survival", is happening when the corporation is externally difficult to find the alternatives of raw material; the scarce and high price of raw material with high uncertainty could make the corporation to stop the production; and from the corporation point of view: financial difficulties in account receivable causing any disturbance on cash-flow position due to delayed projects and lack of sales.
According to this study, it is then recommended that the scarce factors of raw material have to be examined to find its substitutions. The alternative of this substitution product, such as fiber pipe, should be considered whether to shift the production to this new kind of product or to keep producing steel pipe. The alternative scenarios formed based on observation and business-atmosphere analysis are dynamical."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Furqon
"Melihat pertumbuhan ekonomi di Indonesia, banyak pabrikan otomotif meluncurkan mobil kategori low MPV untuk keluarga Indonesia. Mobil kategori ini merupakan mobil yang cukup laris, karena dapat memuat 7 orang, sehingga menjadi favorit keluarga Indonesia. Permasalahan komunikasi utama Suzuki Ertiga adalah masih kurangnya tingkat awareness khalayak sasaran. Oleh karena itu, melalui Tugas Karya Akhir (TKA) ini penulis merancang suatu Program Komunikasi Pemasaran Terpadu untuk produk Suzuki Ertiga. Secara spesifik tujuan komunikasi dari program ini diarahkan pada peningkatan awareness dan ketertarikan dari khalayak sasaran terhadap produk Suzuki Ertiga. Kampanye yang dilakukan selama 12 bulan ini diperkirakan akan membutuhkan anggaran sebesar Rp. 55.000.000.000,-.

Nowadays, Indonesian economic situation is showing a positive growth. This positive situation is use by automotive industry to launch low MPV car which is the most favorite car among Indonesian family, because it can fit seven people inside it. The main communication problem for Suzuki Ertiga is lack of awareness among the target market. Therefore, through this paper, the author proposes an Integrated marketing Strategy (IMC) for Suzuki Ertiga. Specifically, this communication objective is to increase awareness and product preference of Suzuki Ertiga. The total budget for one year campaign activity in 2013 is Rp. 55.000.000.000,-."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S54283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Parulian
"PT. Terang Kita adalah sebuah perusahaan yang memproduksi produk kabel untuk listrik dan telekomunikasi dan untuk kabel-kabel yang digunakan di dalam gedung yang terletak di jalan Raya Bogor Km. 29,6 Cimanggis, Bogor. Perusahaan ini menghasilkan 4 juta kmsc kabel telepon dan 30.000 ton kabel listrik. Perusahaan ini mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya karena beralihnya pelanggan ke perusahaan kabel lain sehingga image perusahaan dikalangan pelanggan menurun.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan jalan menggambarkan kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan serta meninjau permasalahan yang dihadapi perusahaan.
Guna mengembangkan strategi bersaing dilakukan analisis Proses Hirarki Analitik (PHA) yang terdiri dari satu hirarki yang terdiri dari empat tingkat : tingkat pertama adalah fokus yaitu strategi bersaing, tingkat kedua adalah faktor yang menentukan dalam strategi bersaing, tingkat ketiga adalah tujuan yang ingin dicapai dalam strategi bersaing dan tingkat keempat adalah alternatif strategi. Melalui penilaian faktor-faktor yang mempengaruhi strategi bersaing dapat dinilai bahwa faktor yang paling menentukan dalam strategi bersaing adalah harga produk yang bersaing dengan bobot 0,30919. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari strategi bersaing adalah mempertahankan diri dengan bobot 0,36575. Alternatif strategi yang paling cocok bagi PT. Terang Kita adalah strategi biaya rendah dengan bobot 0,35617.
Untuk mendukung strategi biaya rendah yang dijalankan oleh PT. Terang Kita selanjutnya dikembangkan kebijakan bauran pemasaran yaitu, kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan distribusi dan kebijakan promosi yang sesuai dengan strategi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Yudo Asmoro
"Dari hasil analisis SWOT diperoleh peta posisi bisnis PT Krakatau Steel berada pada kuadran I, yang berarti PT Krakatau Steel harus melakukan Strategi Pertumbuhan. Dari hasil pemetaan dengan GE Matrik diperoleh posisi bersaing tiap segmen pasar antara lain : Segmen Paku/Kawat berada pada elemen II GE Matrik , maka strateginya growth and build dengan pilihan srategi pengembangan produk dan pengembangan pasar. Untuk segmen Wire Mesh/Distributor dan High End berada pads elemen V, maka strateginya Hold and maintain dengan strategi pilihan untuk Wire Mesh/Distributor adalah membina hubungan dengan pelanggan, untuk High End strateginya pengembangan produk dan pengembangan pasar. Segmen lain-lain berada pada elemen VII, maka strateginya adalah Harvest of divest, dengan strategi pilihan penciutan produk. Untuk dapat menunjang keberhasilan strategi perusahaan, dikembangkan teknik bauran pemasaran, dengan dititik beratkan pada strategi harga dan strategi distribusi langsung."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windalaksana Prawirakusumah
"Dewasa ini era informasi telah mempengaruhi lingkungan dunia usaha menjadi semakin dinamis. Perkembangan teknologi informasi ini mendorong industri surat kabar untuk tetap mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi. Apalagi dengan perkembangan televisi swasta, tuntutan masyarakat menjadi semakin tinggi, dan sekaligus merubah kebiasaan membaca masyarakat. Terlebih lagi teknologi siaran televisi transnasional yang menggunakan bahasa universal, yaitu bahasa Inggris. Aspek bahasa inilah yang mampu menggantikan posisi The Jakarta Post, sebagai surat kabar berbahasa Inggris.
Sejalan dengan berkembang itu, diikuti pula dengan peningkatan pada industri periklanan. Hal tersebut ditandai dengan melonjaknya belanja iklan dalam 5 tahun terakhir. Akibat lebih lanjut adalah terjadi pergeseran media utama iklan, yaitu dari iklan media cetak ke iklan media televisi, sehingga persaingan pangsa iklan media cetak menjadi ketat.
Penelitian ini menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh pada struktur industri dan persaingan, ataupun pada kondisi konsumen pembaca dan pengiklan, perilaku pesaing dari karakteristik pasar dan dilanjutkan dengan analisa internal pada kekuatan dan kelemahan The Jakarta Post. Metodologi deskriptif analitis ditambah model perhitungan Analytical hierarchy process menjadi bahan pertimbangan dalam strategi pemasaran. Tujuannya untuk mempertahankan keunggulan bersaing dan tetap meningkatkan kepuasan pembaca dan pengiklan serta citra perusahaan.
Hasil analisis, posisi The Jakarta Post lebih unggul dibanding dua surat kabar sejenis dalam kualitas, inovasi, citra serta kepuasan pembaca, tetapi kelemahan relatif The Jakarta Post tampak pada persaingan dalam perolehan iklan, karena jangkauan yang lebih kecil dibanding media iklan lain. Karena itu strategi agresif untuk pemasaran surat kabar dan strategi konsolidasi untuk pemasaran ruang iklan cukup tepat dilakukan. Strategi market development dan product development pada surat kabar memberikan kekuatan pada posisi pasar iklannya.
Untuk mencapai sasaran tersebut dapat dilakukan peningkatan kuantitas dan mempertahankan kualitas surat kabar, juga peningkatan pelayanan. Selain itu mengembangkan budaya riset pasar dan pemasaran yang terintegrasi di seluruh organisasi The Jakarta Post untuk mengukur respon pembaca dan pengiklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E.F. Veniantoro
"Ambruknya para konglomerat dengan mewarisi sejumlah permasalahan kredit macet mewarnai krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, sementara sektor usaha kecil termasuk mikro dapat tetap bertahan yang membuktikan bahwa sektor usaha kecil mempunyai daya saing yang tinggi dan dapat membantu sektor perbankan untuk turut berperan aktif mengembangkan sektor real dalam menggerakkan roda pembangunan.
Penelitian ini bermaksud menganalisis kondisi pemasaran lingkungan eksternal dan internal yang dihadapi oleh Unit Bank Mikro PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan menggunakan teori Matriks General Electric sehingga dapat memetakan posisi persaingan/competitive position PT Bank Negara indonesia (Persero) Tbk dalam perbankan mikro (micro banking). Kemudian dilanjutkan dengan dilakukan pengembangan strategi pemasaran berbasis sistem informasi pemasaran daiam elemen-elemen pengembangan informasi yang dimiliki oleh PT Bank Negara indonesia (Persero) Tbk dalam strategik bisnis perbankan mikro sehingga dapat dijadikan sebagai arahan dan petuniuk dalam pengembangan strategi pemasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitis. Populasi penelitian adalah para karyawan yang dinilai ahli dan berkompeten. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara riset pustaka dan Iapangan melalui daftar formulir pertanyaan tertutup, dilanjutkan dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur.
Hasil Analisis strategi mengenai lingkungan pemasaran eksternal dan internal menggunakan basis pasar/market based dengan memetakan Matriks General Electric. Berdasarkan pemetaan tersebut, didapatkan posisi bersaing Unit Bank Mikro PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berada pada sel V yang berani posisi bersaing Unit Bank Mikro PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk adalah sedang cenderung kuat. Sedangkan pada tahap pengembangan strategi pemasaran diharapkan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dapat menggunakan secara optimal sistem informasi pemasaran pada PT Bank Negara lndonesia (Persero) Tbk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cravens, David W.
Jakarta: Erlangga, 1999
380.1 Cra st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>