Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112839 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iskandar A. Kowara
"Investasi dibidang Properti di Jakarta dan sekitarnya telah menjadi suatu investasi yang menguntungkan bagi kalangan menengah. Kenaikan harga-harga properti pertahun relatif sangat baik. Booming permintaan akan properti yang terjadi pada tahun 1990 misalnya telah menaikkan harga-harga properti secara rata-rata lebih dari 50%, bahkan untuk bebarapa properti di beberapa lokasi. kenaikan pada tahun tersebut mencapai 100's.
Investasi dibidang properti, walaupun memberikan return yang baik, mempunyai risiko relatif tinggi pula. Properti adalah merupakan aset yang tak bergerak, tidak mudah dilikuidasi dan mempunyaì faktor-faktor sosial dan budaya.
Karya tulis ini mengevaluasi return yang diperoleh dan investasi di sektor properti dan memperbandingkannya dengan investasi dalam deposito perbankan. Untung-rugi dan risiko-risiko kedua jenis investasi tersebut juga dibahas dalam buku ini sebagai tambahan dan teori-teori investasi dan perbankan.
Buku ini juga memberikan perhitungan bila investasi dilakukan dengan modal yang didanai oleh pihak perbankan. Sampel yang diambil dalam perhitungan adalah properti dan perbankan di Jakarta dan sekitarnya. Dan hasil perhitungan ternyata investasi ini juga memberikan hasil relatif sangat baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nitamia Indah Cantika
"Kondominium-Hotel (Kondotel) adalah jenis properti yang sedang marak di bangun di Indonesia. Kondotel adalah properti yang menggabungkan antara hotel dengan kepemilikan unit secara kondominium sehingga terdapat tiga pelaku di dalamnya yaitu pengembang, pemilik unit, dan operator hotel sebagai pengelola. Para pengembang seolah berlomba untuk membangun properti kondotel, akibatnya adalah baru sedikit kondotel yang sudah beroperasi namun terdapat banyak kondotel yang masih tahapan pembangunan dan perencanaan. Kondotel diperkirakan akan terus dibangun pengembang dalam tiga sampai lima tahun yang akan datang. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah kondotel layak menjadi investasi bagi pengembang dan pemilik unit di Indonesia, khususnya Jakarta. Penulis menggunakan tiga buah studi kasus kondotel dengan karakter yang sama di Jakarta.
Dari studi kasus ditemukan bahwa dari segi pengembangan properti, membangun kondotel lebih memberikan keuntungan bagi pengembang dibandingkan dengan mengoperasikan hotel biasa dalam 10 tahun. Selain itu adanya unit yang ditahan pengembang dapat meningkatkan keuntungan dibandingkan dengan kondotel yang seluruh unitnya dijual. Sedangkan bagi pemilik, kondotel merupakan investasi jangka panjang karena waktu pengembalian baru terjadi pada tahun ke-7 sampai ke-12. Meskipun demikian pemilik tidak perlu bersusah payah mengeluarkan biaya perawatan dan pemeliharaan serta mengelola unit karena terdapat operator hotel dengan profit sharing tertentu. Akibat dioperasikan sebagai hotel, kondotel memiliki fisik yang serupa dengan hotel. Kondotel dengan layout plan I memiliki luas saleable yang lebih besar 8% dibanding layout lainnya sehingga memberikan pemasukan yang lebih besar bagi pengembang. Kondotel yang secara fisik bergabung dengan apartemen dapat menekan biaya pembangunan akibat adanya fasilitas yang digunakan secara bersama. Ditemukan pula bahwa perbedaan luas antar unit kondotel < 1 m² dapat merugikan pemilik kondotel karena pemasukan sewa yang diterima memiliki nilai sama namun dengan harga beli yang berbeda.

Condominium-Hotel or condotel is one of the fast growing type of property in Indonesia. In essence, condotels combines a hotel with the private unit ownership which a condominium has. Therefore, a condotels is a subject of three different party, the developer, the unit owner, and the hotel operator. The competition of condotels development by the developers leaves the Indonesian condotel market with a distinctive character, many condotels in planning and building stage, few of that already built and running. It is predicted that in many condition (the race of condotels development) will still continues until three or five years later. The aim of this research is to discover whether condotel is good investment for Indonesian developer and unit owners, particulary in Jakarta or not. To address the problem, the researcher uses three condotels with similar character in Jakarta as a case study.
From the case study, it is found that from the that from the properties developer point, build condotels is giving more profits than operating a regular hotel in ten years. Also, condotels which has some units holded up by developers could increase the profits even more compared to the condotels that sells of it is units. On the other hand, for unit owner, condotels could be classified as a long term investment because the profit turn over will only starts at the seventh to twelfth year of ownership. But even so, the owners did not need allocate more costs for unit maintenance because the profit sharing system with the hotel operators already covered the maintenance cost. This character of condotels (operated as if it is a hotel unit) leaves the condotels layout and shapes to have many similarities with hotel unit. Condotels with layout plan I has an 8% larger saleable area than other layouts which gives the developer even more revenue. Condotels which physically combined with apartments can also push th development cost down. This was caused by the combined use of some facilities. From the research, it is also found that the difference under 1 m² in condotel?s wide could become losses for the condotel owner. This was caused by the difference in unit cost even though the rental price remains the same."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Maya Hapsari
"Tesis ini membahas hubnmgan antara investasi sektor properti dan non properti terhadap PDB. Penelitian ini juga untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi PDB dalam jangka pendek maupun jangka panjang, Metodologi yang diperguuakan dalam penelitian ini adalah metode Granger Causality, selain itu juga digunakan metode Vektor Koreksi Kesalahan (VECM). Bcrdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa investasi sektor properti mempengaruhi PDB dan investasi selctor non properti tidak mempengamhi PDB. Hasil regresi VECM menunjukkan adanya pengamh investasi sektor properti PMDN dan investasi sektor non propcni PMA terhadap PDB dalam jangka pendek, sedaugkan investasi sehor properti PMA dan PMDN, serta sektor non properti PMDN mempengaruhi PDB dalamjangka panjang.

The focus of this study is to know relation between property sector and non property sector investment to GDP. This study is also to find out factor that influence GDP in short run and long nm. The methodology method that is being used in this research are Granger Causality Test and Vector Error Correction Model (VECM). Based on the research result which has done before, this could be into conclusion that property sector investment influence GDP and non property sector investment not intluence GDP. VECM regression show property sector investment PMDN and non property sector investment PMA influence GDP in short run, whereas property sector investment PMA and PMDN, and also non property sector investment PMDN influence GDP in long nm."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Budiagung
"Laporan magang ini bertujuan untuk menganalisis audit atas aset tetap dan properti investasi pada PT XYZ. Laporan ini mencakup analisis kebijakan akuntansi PT XYZ atas aset tetap dan properti investasi beserta kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku serta prosedur audit yang dilakukan oleh auditor dan analisis terhadap teori prosedur audit atas aset tetap dan properti investasi yang berlaku. Pengujian audit atas aset tetap dan properti investasi ini terdiri dari tes penambahan tes disposal dan reasonable test atas depresiasi.
Dalam proses audit lapangan tersebut terdapat temuan berupa ketidaksesuaian pengungkapan nilai wajar atas properti investasi PT XYZ dan ketidaklengkapan dokumentasi audit atas pengungkapan tersebut. Selain itu juga ditemukan adanya ketidaklengkapan dokumentasi audit atas penurunan nilai aset tetap PT XYZ. Selebihnya keseluruhan Aset Tetap dan Properti Investasi PT XYZ sudah disajikan secara wajar sesuai dengan peraturan akuntansi yang berlaku secara umum.

This report aims to analyze the audit of fixed assets and investment property on PT XYZ. This report includes an analysis of the accounting policy of PT XYZ for its fixed assets and investment properties as well as its compliance with applicable regulations and the audit procedures performed by the auditor and compliance analysis of audit procedures to the theory of audit procedures of fixed assets and investment properties that apply. Audit test of fixed assets and investment properties consists of tests on the addition tests on disposal and reasonable test on depreciations.
In the audit process on the field there is a discrepancy disclosure of the findings of the fair value of PT XYZ investment property and incompleteness on documenting audit procedures over those disclosures. It also found the incomplete implementation documentations of audit procedures for impairment of fixed assets of PT XYZ. The rest overall Fixed Assets and Investment Properties of PT XYZ has been fairly stated in accordance with accounting regulations applicable in general.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika
"Mulai tahun 2008, dikeluarkan PSAK 13 (Revisi 2007) tentang Properti Investasi yang menggantikan PSAK sebelumnya mengenai Investasi. PSAK 13 (Revisi 2007) mengatur properti investasi di dalam laporan keuangan harus dipisahkan dari properti yang digunakan sendiri, Dalam menilai properti investasi perusahaan dapat memilih metode biaya atau metode nilai wajar.
Penelitian ini membahas bagaimana implementasi PSAK 13 (Revisi 2007) pada perusahaan non-keuangan tahun 2008-2009, bagaimana penyajian dan pengungkapannya baik di dalam kebijakan maupun rincian. Penelitian ini juga menganalisis penggunaan metode yang dipakai serta menganalisis lebih mendalam untuk beberapa perusahaan yang menggunakan metode nilai wajar.
Hasil penelitian mennjukkan, sebagian besar perusahaan yang menyajikan properti investasi sudah memisahkannya dengan aset tetap maupun akun lain. Sebagian besar perusahaan lebih memilih metode biaya dibandingkan metode nilai wajar. Secara umum, pengungkapan yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan PSAK 13 (Revisi 2007).

Since the year 2008, there is PSAK 13 (Revised 2007) about Investment Property which replace the previous about Investment. In PSAK 13 (Revised 2007) investment property must be separated from fixed asset. For assessment, the company can choose the cost method or fair value method.
This study discusses how the implementation of PSAK 13 (Revised 2007) in the non-financial company in 2008-2009, how the presentation and disclosure both in policy and details. This study also analyzes the use of the method used and analyzed more in depth for several companies that use fair value methods.
The results of this study, most of the companies that present investment property are separated by fixed assets and other accounts. Most companies prefer cost method than fair value method. In general, disclosure of the company are in accordance with PSAK 13 (Revised 2007).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djokomulyono; Stefanus Tjiongan
"ABSTRAK
Perkembangan dan pertumbuhan Ekonomi di kawasan Asia Pasifik dan
di Indonesia khususnya, cenderung mendorong industri real estate di
Indonesia semakin bergairah. Industri real estate sendiri menurut para
pelakunya dapat dikelompokkan menjadi kelompok Bisnis Realti dan
kelompok Bisnis Properti. Dasar yang digunakan untuk melakukan
pengelompokkan adalah cara pengusahaannya yaitu dijual atau dikelola
sendiri.
Pengembangan suatu kawasan yang kecil, sedang maupun yang besar
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lokasi kawasan tersebut Faktor konsep
pengembangan ternyata mempunyai pengaruh yang dominan, diikuti oleh
komposisi produk yang akan dikembangkan serta strategi pengusahaannya.
Pengembangan suatu kawasan dapat díarahkan sebagai bisnis realiti
saja, sebagai bisnis properti saja atau merupakan korribinasi bisnis realti dan
bisnis properti. Peluang dan trend Industri Real Estate Indonesia memberikan
gambaran bahwa pengembangan suatu kawasan dengan konsep yang tepat dan
berbeda dengan yang lain dapat memberikan nilai tambah yang tinggi.
Kondisi lingkungan di sekitar kawasan merupakan salah satu aspek
yang perlu mendapat perhatian dalam rencana pengembangan suatu kawasan,
disamping aspek-aspek lain seperti : kondisi ekonomi, kebijakan pernerintah,
kondisi pasar dan kondisi persaingan.
Agar dapat mengamati dan menganalisa pengembarigan suatu kawasan
dengan balk, pemahaman akan para pelaku dalam industri real estate sangat
penting sehingga dapat mendukung pemahaman akan alternatif-alternatif
strategi yang mungkin ada dan analisa serta pemilihan strategi yang paling
baik dan tcpar bagi suatu kawasan. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa
hal tersebut tidak mungkin dilakukan dalam sekejap atau sekaligus, sehingga
dalam industri real estate Strategi Tahapan pengembangan suatu kawasan
menjadi salah satu aspek yang penting.
"
1994
T1544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muara Mas Murni Rosalina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk dari anggota ekonomi APEC dalam mendorong perdagangan bilateral intra industri antara Indonesia dengan anggota ekonomi APEC selama periode 2000-2012, dengan menggunakan metode estimasi fixed effect model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa FDI yang masuk dari anggota APEC terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan dalam mendorong perdagangan bilateral intra industri antara Indonesia dengan anggota APEC. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata GDP dan keterbukaan perdagangan Indonesia dan mitra dagang, yang ditemukan berperan secara positif signifikan dalam mendorong IIT. Sebaliknya, perbedaan pendapatan per kapita berpengaruh negatif terhadap IIT antara Indonesia dan anggota ekonomi APEC di sektor manufaktur, sedangkan pengaruh rata-rata trade cost ditemukan tidak signifikan.

This research aims to investigate the role of FDI inflow from the members of APEC economies in improving their bilateral intra industry trade with Indonesia during the period of years 2000-2012, by using fixed effect model (FEM) estimation method. The empirical result shows that FDI inflow from APEC members affects bilateral intra industry trade between Indonesia and APEC members. Control variables used in this research such as average GDP and level of openness of Indonesia and its trading partner are found to be positive significant in enhancing the IIT. Meanwhile, the difference of GDP per capita has a negative role, and the average trade cost is found to be insignificant."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T42257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Notosudiro
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Silowanto
"Dalam tahun 1992,pertumbuhan ekonomi di Indonesia nampak mengalami penurunan. Diperkirakan pertumbuhan mencapai 5,8 %, lebih rendah dari tahun 1991 yang dapat mencapai 6,6 %. Diharapkan pada tahun 1993, akan terjadi kenaikan dan dapat mencapai 6 %.
Keadaan ekonomi yang kurang baik ini sangat berpengaruh pada kondisi usaha penyediaan ruang perkantoran di Indonesia. Kelangkaan dana murah serta kurangnya permintaan akibat kelesuan ekonomi menj adi faktor utama penyebab berkurangnya permintaan.
Proses investasi usaha properti adalah rencana investasi secara keseluruhan dari keputusan yang dibuat oleh investor untuk mencapai tujuannya. Proses ini meliputi analisa keuntungan yang diharapkan diperoleh dimasa yang akan datang dan memaksimalkan kekayaan investor.
Dalam tahun 1993 uasaha penyediaan ruang perkantoran mengalami kelebihan pasok. Disisi lain, kebijakan pemerintah yang melarang warga negara asing untuk memiliki apartemen, mengakibatkan pangsa pasar usaha apartemen sangat terbatas. Hal ini dapat dimaklumi karena sampai saat ini penghuni apartemen masih didominasi oleh orang asing.
Berlakunya Undang Undang Rumah Susun yang memungkinkan seseorang a tau badan hukum memiliki satu satuan unit ruang perkantoran atau apartemen, membuka peluang baru bagi usaha properti di Indonesia. Kebijaksanaan tersebut dapat memberikan kesempatan pacta developer untuk menjual ruang perkantoran atau aprtemen dengan strata title.
Keputusan mempertahankan ruang perkantoran dan apartemen yang kemudian disewakan merupakan keputusan investasi jangka panjang yang memerlukan pinjaman dana jangka panjang yang cukup dan relatif murah. Dalam kondisi pasaran sewa ruang perkantoran dan apartemen yang sedang lesu, al ternatif mempertahankan. gedung atau hanya menyewakan saja bukan merupakan investasi yang menarik.
Menjual strata title merupakan keputusan jangka pendek yang menghasilkan net profit. Alternatif penjualan strata title sangat cocok untuk kondisi sewa ruang yang sedang lesu serta pacta saat sumber dana yang langka dan mahal.
Pemilihan alternatif keputusan penjualan strata title sangat tergantung pada tujuan investasi. Kalau ingin investasi jangka panjang, lebih baik diseHakan dulu dan mernperoleh capital gain yang setiap saat dapat diperoleh rnelalui penjualan saham pada tingkat return yang optimal. Tetapi apabila yang dipilih adalah investasi jangka pendek, maka alternatif penjualan strata title akan sangat menguntungkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Trisandi Rizki
"Penulisan karya akhir ini mengulas masalah dalam mencari kemungkinan terbaik dari trade-off antara risiko dan imbal hasil serta mencari tingkat kerugian yang mungkin dicapai dengan level kepercayaan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio optimum yang diperoleh terdiri dari Obligasi 7.70%, Saham 2.18%, Emas 1.57%, Valas 9.97% dan Deposito 78.58% dimana portofolio tersebut dapat memberikan ekspektasi hasil mingguan sebesar 7.67% dengan tingkat risiko 26.05%. Dengan Vo sebesar 1 milyar, standar deviasi 0.2605 dan tingkat kepercayaan sebesar 2.7726 maka diperoleh tingkat kerugian maksimum portofolio untuk periode holding 1 dari 5 instrumen sebesar 722,271,178.73. ataupun setelah dikurangi dengan return portofolio maka akan diperoleh nilai relative VaR sebesar 645,571,745.76 Dari hasil pengujian back testing selama periode forcasting, ternyata model VaR yang digunakan pada tingkat kepercayaan 95% dapat diterima dan cukup mempresentasikan kerugian aktual yang terjadi.

Purpose of this final task is seeking for best risk-return trade-off and also its maximum loss for certain level of confidence. The result shows optimum composition for the portofolio is Obligasi 7.70%, Saham 2.18%, Emas 1.57%, Valas 9.97% and Deposito 78.58% with its return on 7.67% and 26.05% risk. The 1 billion portfolio with 0.2605 standard deviation and 2.7726 level of confidence gives its maximum risk at 22,271,178.73 and relative VaR at 645,571,745.76 after subtract with return of portfolio. The becktest shows that the model and level of confidence is acceptable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26485
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>