Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222742 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marbun, Renny Maria
"Hasil survei rumah tangga sehat pada 210 rumah tangga di Desa Pangarengan wilayah kerja Puskesmas Sukatani masih 32% dibawah target sebesar 65%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada ibu rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan potong lintang menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 103 ibu rumah tangga menggunakan metode proportional cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan tentang PHBS dan ketersediaan sarana PHBS. Puskesmas Sukatani diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai jarak jamban sehat dengan sumber pencemar, syarat jamban sehat, jumlah sayur dan buah yang harus dikonsumsi setiap hari dan pentingnya mencuci tangan dengan sabun.

The results of household surveys in 210 households in Pangarengan Sukatani Health Center work area is still 32% below the target by 65%. This study aimed to determine factors associated with the Clean and Healthy behaviors on the housewives in. This study used cross-sectional approach using a questionnaire with a sample size of 103 housewives using proportional random cluster sampling method. The results showed that there was a significant relationship between knowledge of the clean healthy behavior and the availability of clean and healthy behavior. Sukatani health centers are expected to increase knowledge about healthy distance to the source of pollutant latrines, latrines healthy conditions, the amount of vegetables and fruit should be consumed every day and the importance of washing hands with soap."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meudia Syahidah
"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di rumah tangga merupakan upaya pemberdayaan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh RISKESDAS 2013 disebutkan bahwa angka PHBS yang masih kurang maksimal berbanding terbalik dengan jumlah posyandu yang ada di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktik kehadiran ibu ke posyandu dengan pencapaian PHBS di rumah tangga. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan responden sebanyak 106 orang yang dipilih dengan teknik consecutive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74,5 responden memiliki capaian PHBS yang sangat baik. Sebanyak 81,1 responden memiliki tingkat kehadiran ke posyandu secara rutin. Namun, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara praktik kehadiran ibu ke posyandu dengan pencapaian PHBS di rumah tangga p=0,423 . Diperlukan adanya edukasi berkelanjutan mengenai PHBS kepada warga melalui metode lain, seperti media publikasi cetak atau iklan layanan masyarakat. Pada penelitian selanjutnya perlu diteliti mengenai faktor-faktor yang menyebabkan masih adanya warga yang tidak melakukan PHBS dengan baik.

Clean and Healthy Behaviors in Household is a cluster of activities that aims to empower members of household to increase their knowledge, willingness, and capability in doing clean and healthy behaviors. A recent study done by RISKESDAS 2013 showed poor Clean and Healthy Behaviors score which is inversely proportional to the number of Posyandu in DKI Jakarta. This study aimed to identify the relationship between mother rsquo s attendance in Posyandu with Clean and Healthy Behaviors score in household. This study used cross sectional method with 106 subjects that were chosen by consecutive random sampling. The result showed that 74.5 subjects got a very good Clean and Healthy Behaviors score. Furthermore, 81.1 of the subjects showed routine attendance to Posyandu. However, there is no statistically significant relationship between Clean and Healthy Behaviors score with mother rsquo s attendance to Posyandu p 0.423 . Sustainable education about Clean and Healthy Behaviors in household is needed to be delivered by other methods, such as printed publication media or public service advertisement. Further studies need to consider other factors that can cause people not to perform Clean and Healthy Behaviors well.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Maytasari
"ABSTRAK
Gaya hidup masyarakat akhir-akhir ini sudah cukup menghawatirkan,
berdasarkan data SKRT tahun 2001, menyatakan proporsi kematian yang
disebabkan oleh penyakit tidak menular adalah 48,53%. Hal ini berkaitan dengan
gaya hidup sehat masyarakat khususnya yang berkaitan dengan perilaku merokok,
pola makan seimbang, dan aktivitas fisik yang teratur. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan sosioekonomi dan demografi dengan gaya hidup
sehat di empat kecamatan di Kota Tangerang pada Tahun 2007.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian adalah
cross sectional. Variabel yang diteliti sebagai variabel dependen yaitu gaya hidup
sehat, sedangkan variabel independen adalah jenis kelamin, umur, pendidikan,
pekerjaan, dan pendapatan. Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder
survei PHBS RT di Kota Tangerang Tahun 2007. Pengambilan sampel dengan
cara Purposive sampling. Sampel yang diambil adalah seluruh rumah tangga yang
berdomisili di Kecamatan Karang Tengah, Batu Ceper, Neglasari dan Periuk di
Kota Tangerang dengan jumlah sampel 31.740 orang. Pengumpulan data dengan
cara menggunakan kuesioner survei PHBS RT yang diisi oleh petugas puskesmas
dan kader. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat dengan uji chi
square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85,1% masyarakat di 4 kecamatan di
Kota Tangerang memiliki gaya hidup sehat.
Hasil analisis data bivariat menunjukkan variabel yang secara statistik
berhubungan dengan gaya hidup sehat yaitu variabel umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota
Tangerang agar dapat mensosialisasikan pedoman gaya hidup sehat kepada
masyarakat misalnya dengan pemasangan poster, penyuluhan dan seminar yang
diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan yang baik tetapi juga
membentuk suatu sikap atau keinginan yang kuat untuk melaksanakan gaya hidup
sehat.

ABSTRACT
Community lifestyle lately has been quite alarming, according to data of
Household Health Survey 2001, states the proportion of deaths caused by noncommunicable
diseases was 48.53%. This is related to healthy lifestyle
communities especially those related to smoking behavior, a balanced diet and
regular physical activity. The purpose of this study was to determine the socioeconomic
and demographic relationships with a healthy lifestyle in four districts
in Tangerang City in 2007.
This research is descriptive cross sectional design. Variables examined as
the dependent variable which is a healthy lifestyle, while independent variables
were sex, age, education, occupation, and income. The data in this study uses
secondary survey data Heath and Clean Behavior Household in Tangerang City in
2007. By purposive sampling. Sample taken is all households who live in District
Karang Tengah, Batu Ceper, Neglasari and Periuk, with a total sample of 31,740
persons. Collecting data using a survey questionnaire completed by health
workers and volunteers Heath and Clean Behavior Household center. Data
analysis using univariate and bivariate test with chi square. The results showed
that 85.1% of people in four districts in Tangerang City has a healthy lifestyle.
Bivariate data analysis results showed that the variables are statistically
associated with a healthy lifestyle which is the variable age, sex, education,
occupation, and income. Guidelines for healthy lifestyles need to be socialized in
the town of Tangerang for example using poster, lectures, and seminars on healthy
lifestyle which is expected to not only provide a good knowledge but also to form
an attitude or a strong desire to implement a healthy lifestyle"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Zubaedah
"ABSTRAK
Berdasarkan Profil Puskesmas Ganjar Agung pada tahun 2007 sampai
tahun 2009 pencapaian PHBS Puskesmas Ganjar Agung angka pencapaiannya
hanya 47% dari SPM yang ditetapkan oleh Kota Metro. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku terhadap
pelaksanaan program perilaku hidup bersih dan sehat pada ibu rumah tangga di
Kelurahan ganjar Agung Kecamatan metro Barat Tahun 2011. Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Hasil
penelitian menunjukan70% ibu rumah tangga memiliki perilaku yang baik
terhadap 10 indikator PHBS pada tatanan rumah tangga, 69,1 % ibu rumah tangga
memiliki pengetahuan yang baik tentang PHBS pada tatanan rumah tangga dan
secara umum pengetahuan ibu rumah tangga dikatakan tinggi. Sedangkan Sikap ibu
rumah tangga tentang PHBS secara umum cenderung rendah terhadap 10 indikator
program perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku terhadap 10 indikator PHBS pada
tatanan rumah tangga.

ABSTRACT
Based Health Center Profile Ganjar Great in 2007 until the year 2009
achievement of PHBs Ganjar General Health Center only 47% achievement rate
of the SPM is defined by the Metro City. The purpose of this study was to
determine the relationship of knowledge and attitudes to the behavior of the
implementation of the program clean and healthy lifestyle behaviors in mothers of
households in the Village of West metro Ganjar District Court in 2011. This study
is a quantitative study using design of Cross Sectional.
The results menunjukan70% housewives have good behavior against 10
indicators of PHBs in the order of the household, 69.1% housewives have a good
knowledge of PHBs in the order of the household and general knowledge of the
housewife said to be high. While the attitude of the housewife of PHBs in general
tend to be low on 10 indicators of the program clean and healthy living behavior.
There was no significant relationship between knowledge and attitudes to the
behavior of the 10 indicators in order household PHBs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Zubaedah
"ABSTRAK
Berdasarkan Profil Puskesmas Ganjar Agung pada tahun 2007 sampai
tahun 2009 pencapaian PHBS Puskesmas Ganjar Agung angka pencapaiannya
hanya 47% dari SPM yang ditetapkan oleh Kota Metro. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku terhadap
pelaksanaan program perilaku hidup bersih dan sehat pada ibu rumah tangga di
Kelurahan ganjar Agung Kecamatan metro Barat Tahun 2011. Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Hasil
penelitian menunjukan70% ibu rumah tangga memiliki perilaku yang baik
terhadap 10 indikator PHBS pada tatanan rumah tangga, 69,1 % ibu rumah tangga
memiliki pengetahuan yang baik tentang PHBS pada tatanan rumah tangga dan
secara umum pengetahuan ibu rumah tangga dikatakan tinggi. Sedangkan Sikap ibu
rumah tangga tentang PHBS secara umum cenderung rendah terhadap 10 indikator
program perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku terhadap 10 indikator PHBS pada
tatanan rumah tangga.

ABSTRACT
Based Health Center Profile Ganjar Great in 2007 until the year 2009
achievement of PHBs Ganjar General Health Center only 47% achievement rate
of the SPM is defined by the Metro City. The purpose of this study was to
determine the relationship of knowledge and attitudes to the behavior of the
implementation of the program clean and healthy lifestyle behaviors in mothers of
households in the Village of West metro Ganjar District Court in 2011. This study
is a quantitative study using design of Cross Sectional.
The results menunjukan70% housewives have good behavior against 10
indicators of PHBs in the order of the household, 69.1% housewives have a good
knowledge of PHBs in the order of the household and general knowledge of the
housewife said to be high. While the attitude of the housewife of PHBs in general
tend to be low on 10 indicators of the program clean and healthy living behavior.
There was no significant relationship between knowledge and attitudes to the
behavior of the 10 indicators in order household PHBs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Priyanto
"Penerapan PHBS siswa sekolah masih belum diterapkan secara optimal. Pengetahuan, sikap, dan tindakan PHBS sangat perlu untuk dimaksimalkan melalui berbagai sarana. Salah satunya melalui media informasi untuk membentuk perilaku kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterpaparan media informasi dengan PHBS siswa sekolah. Desain penelitian menggunakan cross-sectional dengan teknik consecutive sampling dan Uji Chi Square dengan sampel 304 siswa. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan bermakna antara paparan media informasi dengan PHBS siswa (p =0,01, α=0,05, OR=1,863). Hasil penelitian dapat dijadikan evaluasi pelaksanaan PHBS di sekolah, masukan untuk meningkatkan promosi kesehatan melalui media informasi, dan menjadi acuan untuk penelitian berikutnya.

The implementation of CHLB for school students is still not optimal. CHLB knowledge, attitudes, and actions need to be maximized through various means. One of them is through information media to shape health behavior. This study aims to determine the relationship between exposure to information media and CHLB of school students. The study design used cross-sectional with consecutive sampling technique and Chi Square test with a sample of 304 students. The results showed that there was a significant relationship between exposure to information media and students' CHLB (p = 0.01, α = 0.05, OR = 1.863). The results of the research can be used as an evaluation of the implementation of CHLB in schools, input to improve health promotion through information media and become a reference for further research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Annisa Hazazi Mutiara Sumadi
"Anak usia sekolah merupakan kelompok yang lebih mudah dibimbing dan diarahkan. PHBS ialah salah satu program pencegahan penyakit yang dicanangkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan anak usia sekolah mengenai PHBS. Penelitian dilakukan menggunakan desain deskriptif-analisis dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan kepada 125 orang yang dipilih berdasarkan teknik total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan frekuensi dan persentase dari karakteristik responden. Didapatkan hasil bahwa siswa yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai PHBS sebanyak 69 orang 55,2 dan yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 56 orang 44,8 . Hasil penelitian ini juga diuji menggunakan rumus Chi Square ?=0,05 yang menghasilkan bahwa hanya urutan kelahiran P=0,031 yang berhubungan dengan pengetahuan siswa mengenai PHBS. Dari hasil penelitian ini diperlukan adanya penambahan materi mengenai PHBS di Sekolah. Peran perawat ialah memberikan edukasi tentang pengetahuan mengenai PHBS pada anak usia sekolah.

School aged children are a group that is more easily guided and directed. The behavior of clean and healthy life is one of the government rsquo s disease prevention programs. The purpose of this research is to identify the description of knowledge of school aged children about clean and healthy behavior. Research using descriptive analysis design with cross sectional approach done to 125 people with total sampling method. Result formed as frequency distribution characteristics of respondents. From the result, students who have high knowledge about clean and healthy behavior are 69 people 55,2 and who have low knowledge about clean and health behavior are 56 people 44,8 . It also testedby Chi Square formula 0,05 which resulted in only birth order P 0,031 related with the students rsquo s knowledge about clean and healthy behavior. Thus, this need an additions of clean and healthy behavior material from school. Nurses role is to educate about knowledge of clean and healthy life behavior in school aged children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walker, Eric
London: BMJ, 1993
613.68 WAL a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliman Gamal
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prolingkungan pada masyarakat kota Jakarta Selatan sebagai peraih penghargaan Adipura. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan beberapa uji hipotesis. Hasil penelitian ini menolak ?The Economic Contigency Hypothesis? yakni bahwa perilaku prolingkungan disebabkan oleh alasan ekonomi khususnya untuk wilayah Jakarta Selatan. Hasil penelitian ini juga menyarankan semua pihak khususnya pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi untuk mendukung upaya aktivasi perilaku prolingkungan melalui: sikap proteksi lingkungan, motif lingkungan, dan serta memperbaiki orientasi perilaku ke arah perilaku prolingkungan.

ABSTRACT
This disertation describes the factors influence proenvironmental behavior in South of Jakarta City Society as a winner of Adipura. This research is a quantitative research with several hypothesis. The result is refusal toward ?The Economic Contigency Hypothesis? that stitution needed to support the activation efforts the proenvironmental behavior through environmental protection attitude, environmental motive, and improving behavior orientation toward proenvironmental behavior."
Depok: 2009
D974
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Sugianti
"ABSTRAK
Memiliki adik merupakan suatu pengalaman yang dapat memunculkan reaksi
berbeda-beda dari anak pertama, salah satunya adalah altruisme. Berkowitz
mendefinisikan altruisme sebagai pertolongan yang diberikan seseorang kepada
orang lain tanpa mengharapkan rewards dari sumber-sumber luar. Menurut
Severy, esensi dari altruisme adalah motivasi untuk menolong yang didasari oleh
penyebab sederhana, yaitu karena seorang individu melihat bahwa orang lain
membutuhkan pertolongan. Altruisme sudah mulai muncul dan berkembang sejak
anak berusia sekitar 18 bulan. Pada tahap prasekolah, anak secara bertahap mulai
mengerti kebutuhan orang lain dan mulai belajar mengenai altruisme.
Menurut Bandura, kebanyakan anak belajar mengenai perilaku menolong
dan perilaku sosial yang lain melalui observasi yang dilakukan anak terhadap
model-model di dalam lingkungan mereka. Grusec dan Moore dan Eisenberg
menemukan bahwa terdapat faktor-faktor yang dapat menyebabkan model yang
satu lebih efektif daripada model yang lain. Model yang mempengaruhi anak
paling kuat adalah model yang dipersepsi anak sebagai tokoh yang berkuasa
(powerful) dan memiliki kualitas hubungan yang hangat dengan anak. Hubungan
yang hangat antara anak dan orangtua dapat tergambar dari attachment yang
terjalin antara anak dan orangtua. Teori attachment mengatakan bahwa bentuk
attachment yang terjalin antara anak dan pengasuhnya mempengaruhi anak dari
segi emosi, keterampilan sosial, dan kompetensi kognitif. Melalui interaksi anak
dengan pengasuh utamanya, anak belajar untuk mengembangkan hubungan
mereka dengan orang lain. Dengan perkataan lain, pola perilaku yang terjadi
dalam hubungan orangtua dan anak dapat digeneralisasikan ke dalam hubungan
anak dengan saudara kandung mereka. Memunculkan altruisme pada anak
sebenarnya merupakan hal yang susah-susah gampang. Akan menjadi sulit kalau
sejak kecil anak tidak terbiasa untuk peka terhadap orang lain yang membutuhkan
pertolongan. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan kepada anak pertama usia 3-
6 tahun yang memiliki adik bayi. Kualitas attachment merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi altruisme maka pada penelitian ini ingin dilihat gambaran
kualitas attachment, altruisme, serta gambaran kualitas attachment ibu-anak
dengan altruisme anak terhadap adik.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui
metoda wawancara dan observasi singkat. Subjek wawancara adalah empat orang
anak berusia 3-6 tahun yang memiliki adik bayi. Kerangka teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai altruisme, teori attachment,
dan teori mengenai masa kanak-kanak awal.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dua orang subjek
cenderung memiliki kualitas secure attachment dan dua orang subjek lainnya
cenderung memiliki kualitas insecure-avoidcmt attachment. Kualitas attachment
yang dimiliki masing-masing subjek dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya
adalah sensitivitas dan responsivitas ibu. Pada penelitian ini, subjek yang
cenderung memiliki kualitas secure attachment memiliki ibu yang lebih sensitif
dan responsif dibandingkan ibu dari subjek yang cenderung memiliki kualitas
insecure-avoidant attachment. Subjek yang cenderung memiliki kualitas secure
attachment memiliki hubungan yang lebih hangat dengan ibu. Adanya hubungan
yang hangat menyebabkan ibu dapat menjadi model altruisme yang efektif bagi
anak sehingga anak dapat menginternalisasi perilaku tersebut dengan baik.
Altruisme yang muncul pada semua subjek adalah mengambilkan popok
untuk adik. Adapun bentuk-bentuk altruisme lainnya, seperti mengajak adik
bermain, membawakan tas yang berisi barang-barang adik, menahan tangis agar
adik tidak terbangun, serta memberikan bedak dan menyisiri rambut adik
merupakan altruisme yang dapat dijumpai secara bervariasi pada subjek-subjek
dalam penelitian ini. Kurangnya variasi altruisme pada subjek dapat disebabkan
oleh kurang tergalinya altruisme yang lain dalam wawancara dan observasi yang
dilakukan. Pada penelitian ini juga terlihat adanya pengaruh kualitas attachment
terhadap altruisme. Pada subjek dengan kualitas secure attachment, altruisme
lebih bertalian dan frekuensi anak melakukan altruisme terhadap adik mereka
lebih sering. Altruisme tetap muncul pada anak dengan kualitas insecure-avoidant
attachment karena perilaku tersebut tidak terbentuk semata-mata dari faktor
tunggal, dalam hal ini oleh attachment antara ibu dan anak. Banyak faktor lain
yang mempengaruhi terbentuknya altruisme, seperti empati, perasaan tanggung
jawab, perasaan kompeten, mood, pengorbanan, reinforcement langsung,
modeling, dorongan verbal, dan perasaan iri. Di samping itu, adanya hubungan
yang hangat dengan ayali dapat memperkuat munculnya altruisme pada anak
sekalipun ia memiliki hubungan yang insecure dan kurang hangat dengan ibu.
Untuk penelitian lanjutan, disarankan agar observasi dilakukau dalam
waktu yang lebih lama dan dengan kemampuan wawancara yang lebih memadai.
Selain itu, untuk penelitian lanjutan dapat dilakukan penelitian mengenai
perbedaan kualitas attachment antara anak-ayah dan anak-ibu serta melihat
pengarulinya terhadap altruisme anak."
2004
S3409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>