Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112053 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This research calculates performance expectation of online learning system in Jakarta undergraduate universities. The main goal of the research is to calculate the difference of online learning system performance between non experienced students and lectures compared to the experienced students and lectures."
005 ULTI 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Kurniawan
"Masalah yang menjadi fokus di dalam penelitian ini adalah mengenai kontribusi diklat online bagi calon pejabat fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP) melalui fasilitas portal Rumah Belajar (Portal Rumbel). Tujuan penelitian adalah untuk untuk mengkaji sejauh mana kontribusi diklat online terhadap calon pejabat fungsional PTP, ditinjau dari aspek: (1) jumlah peserta; (2) persentase kelulusan; dan (3) kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam penyelenggaraan diklat online itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu mengolah dan menganalisis data dan informasi yang diperoleh dari responden dan dokumen serta menyajikannya secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diklat online mempunyai kontribusi yang cukup besar bagi calon pejabat fungsional PTP karena: (1) mampu meningkatkan jumlah peserta diklat bagi calon pejabat fungsional PTP; (2) mampu menghemat biaya pelaksanaan dan transportasi peserta; (3) mampu meningkatkan persentase kelulusan pada tahun pertama; dan (4) diperlukan kerjasama antara Pustekkom-Kemendikbud selaku penyelenggara diklat online dengan instansi asal peserta mengenai pemberian tugas tambahan selama mengikuti diklat online."
Jakarta: PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, 2016
371 TEKNODIK 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Setia Pratiwi
"Terdapat berbagai penelitian yang menyebutkan bahwa pembelajaran secara kolaboratif menunjukkan hasil yang sangat positif yakni meningkatnya hasil proses belajar, meningkatnya performa tim yang terkait dengan pemahaman suatu pengetahuan. Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan diantaranya tahap identifikasi dan analisis data, perancangan desain sistem, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini berdasarkan pada knowledge construction learning environment yang bertujuan untuk menyediakan sarana bagi para peserta ajar untuk mengartikulasikan pendapat mereka, mendiskusikan ide mereka kepada orang lain, untuk membedakan perspektif yang mereka miliki, mengadopsi ide-ide dari orang lain, mengklarifikasi terjadinya ketidaksepahaman, menegosiasikan pemahaman dan merumuskan pengetahuan agar menjadi produk yang bernilai. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, penulis akan merancang sebuah sistem pembelajaran kolaboratif online yang menerapkan pendekatan knowledge construction dalam melakukan kolaborasi antar-Peserta.

There were several researches that stated collaborative learning approach shows a very positive result in the improvement of study result and in the enhancement of team performance related to the understanding of knowledge. The research methodology that is being implemented in this thesis consists of identification, data analysis, system design, implementation, and evaluation stage. The system that is being developed in this research based on a knowledge construction learning environment that aimed to provide students the facility for articulating, discussing ideas to others, distinguishing perspectives, adopting ideas from others, clarifying any misunderstanding, negotiating for an agreement, and constructing knowledge to formulate valuable learning output. To achieve those goals, the author has designed a learning system which provides collaborative tools based on the knowledge construction approach. The knowledge construction approach comprises six learning phases, which are the Articulation, Clarification, Argumentation, Negotiation, and Integration phase. Each of the phases provides collaborative tools which facilitate the learning process of the student."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Na`im Amali
"Mengingat perannya yang sangat strategis, Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus dituntutmampu untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara meningkatkan kapabilitas pegawaimelalui proses pembelajaran berkelanjutan sebagai bagian dari reformasi administrasi
perpajakan yang terus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsimengenai proses pembelajaran yang berlangsung di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus; menganalisis hubungan struktur model pembelajaran pegawai yang dibangun dari kemandirian belajar di lingkungan kerja, proses transformasi ke dalam bentuk pembelajaran organisasi, penerapan manajemen pengetahuan, dan penciptaan inovasi dalam konteks
organisasi pembelajar dalam rangka untuk meningkatkan kinerja organisasi; serta menganalisis ada tidaknya perbedaan struktur model pembelajaran pegawai antar unit kantor pajak dan antar kelompok pegawai."
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2015
336 JBPPK 8:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Semakin pesat berkembangnya teknologi saat ini semakin pesat pula perkembangan masyarakat mengenai teknologi, tetapi sebagian besar masyarakat terutama generasi muda banyak yang tidak mengetahui bagaimana cara membuat Ketupat. Ketupat merupakan salah satu unsur dalam khasanah kebudayaan nusantara. Banyak orang mengenal ketupat, tetapi banyak pula masyarakat yang tidak bisa membuat ketupat. Untuk itu dibuatkan aplikasi tentang pembelajaran ketupat yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Aneka Ketupat Berbasis Animasi. Aplikasi ini ditujukan kepada anak-anak tingkat Sekolah Dasar dan tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat Bali terutama generasi muda. Aplikasi ini dapat memberikan pembelajaran mengenai pembuatan ketupat, kegunaan ketupat dan evaluasi pembelajaran. Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk mengajarkan kepada generasi muda tentang pembuatan ketupat agar nantinya tradisi membuat ketupat tidak punah. Manfaat dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu mengajar secara interaktif dan mandiri untuk anak-anak tingkat Sekolah Dasar dan masyarakat Bali terutama generasi muda, karena pembelajaran ini sudah dilengkapi dengan langkah-langkah yang terstruktur dan dilengkapi dengan evaluasi pertanyaan tentang ketupat sehingga pengguna bisa mengetahui sejauh mana kemampuan mereka. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Waterfall. Kesimpulan yang didapat dari perekayasaan ini adalah aplikasi ini dapat memberikan pembelajaran mengenai pembuatan, kegunaan, dan evaluasi pembelajaran dari Ketupat Nasi, Ketupat Taluh, Ketupat Gatep, Ketupat Sirikan Sibak, Ketupat Sirikan bungkulan, dan Ketupat Sari."
005 JEI 3:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Masrura Mailany
"[ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi telah merambah ke berbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan. Salah satu wujud pemanfaatan teknologi informasi di bidang pendidikan adalah munculnya e-learning. E-learning telah menjanjikan peningkatan kualitas belajar mengajar. Namun hingga saat ini jumlah institusi perguruan tinggi yang menerapkannya masih sangat sedikit. Sementara itu, penggunaan beberapa sistem informasi yang saat ini sudah diterapkan, masih belum dapat memberi gambaran mengenai sejauh mana kesiapan terhadap implementasi e-learning. Melihat kondisi tersebut, maka dirumuskan metode yang terdiri dari faktor-faktor yang dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat kesiapan perguruan tinggi terhadap implementasi e-learning. Metode tersebut terdiri dari 4 tingkat kesiapan yang diperoleh dari kuesioner yang menggunakan 5 skala Likert. Hasil analisis menghasilkan lima faktor-faktor, yaitu policies, technology infrastructure, human resources, financial dan content. Faktor-faktor tersebut diujikan terhadap tiga perguruan tinggi dan diperoleh bahwa UMJ dan USNI berada pada level 3, sedangkan UIN Jakarta berada pada level 4. Hasil analisis berdasarkan karakteristik perguruan tinggi diperoleh bahwa perguruan tinggi dengan status negeri dan memiliki akreditasi yang tinggi cenderung lebih siap dibandingkan dengan perguruan tinggi dengan status swasta dan memiliki akreditasi yang rendah. Berdasarkan faktor yang butuh peningkatan, maka disusun strategi untuk meningkatkan tingkat kesiapan yang terdiri dari, faktor policies, (1) memasukkan rencana penggunaan e-learning dalam rencana strategis organisasi; faktor human resources, (2) meningkatkan kemampuan dalam menggunakan sarana TI; dan (3) mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi dan memberikan pendapat; faktor financial, (4) merencanakan dan mengalokasikan anggaran untuk e-learning dalam jangka pendek dan jangka panjang; dan faktor content, (5) mendigitalisasi semua konten materi perkuliahan.

ABSTRACT
The development of information technology has penetrated into various sectors, one of which is education. One of IT utilizations in education is e-learning. The presence of e-learning has been able to improve the quality of teaching and learning. But now the number of higher education institutions that implement e-learning is still scarce. Meanwhile, the use of information system, is still not be able to measure the extent of readiness to the implementation of e-learning. Therefore, a method was formulated which consists of factors to measure the extent to which the level of higher education institution readiness for the implementation of e-learning. This method has four levels that obtained from questionnaire using Likert rating scale: 1-5. The research revealed five factors, namely, policies, technology infrastructure, human resources, financial and content. These factors were tested against three universities and the results showed that UMJ and USNI are at level 3, while UIN Jakarta is at level 4. Based on analysis of characteristics of the universities revealed that the public universities with high accreditation are more ready than the private universities with low accreditation. Based on the factors that need improvement, was prepared a strategy to improve the level of readiness that consists of, policies factor, (1) enter the planned use of e-learning in the organization's strategic plan; human resources factor, (2) improve the ability to use IT facilities; and (3) encourage students to be more active in discussing and giving opinions; financial factor, (4) plan and allocate budgets for e-learning in the short term and long term; and content factor, (5) digitizing all the content of lecture material., The development of information technology has penetrated into various sectors, one of which is education. One of IT utilizations in education is e-learning. The presence of e-learning has been able to improve the quality of teaching and learning. But now the number of higher education institutions that implement e-learning is still scarce. Meanwhile, the use of information system, is still not be able to measure the extent of readiness to the implementation of e-learning. Therefore, a method was formulated which consists of factors to measure the extent to which the level of higher education institution readiness for the implementation of e-learning. This method has four levels that obtained from questionnaire using Likert rating scale: 1-5. The research revealed five factors, namely, policies, technology infrastructure, human resources, financial and content. These factors were tested against three universities and the results showed that UMJ and USNI are at level 3, while UIN Jakarta is at level 4. Based on analysis of characteristics of the universities revealed that the public universities with high accreditation are more ready than the private universities with low accreditation. Based on the factors that need improvement, was prepared a strategy to improve the level of readiness that consists of, policies factor, (1) enter the planned use of e-learning in the organization's strategic plan; human resources factor, (2) improve the ability to use IT facilities; and (3) encourage students to be more active in discussing and giving opinions; financial factor, (4) plan and allocate budgets for e-learning in the short term and long term; and content factor, (5) digitizing all the content of lecture material.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Mengajarkan bahasa pemrograman, khususnya bahasa pemrograman Java, kepada mahasiswa membutuhkan teknik dan metode pengajaran yang tepat sehingga mahasiswa dapat memahami materi yang diberikan. Pemahaman materi yang diharapkan tidak hanya pemahaman secara teori saja, tetapi juga keahlian secara praktik. Salah satu metode pengajaran yang coba diterapkan yaitu metode pembelajaran orang dewasa. Metode ini dianggap tepat karena mahasiswa sebagai subyek pengajaran dianggap sebagai orang dewasa. Berdasarkan hasil penelitian dapat di/ihat bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran orang dewasa ini, mahasiswa dapat meraih hasil belajar yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap materi bahasa pemrograman Java yang diberikan."
005 JEI 2:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiarmanto
"ABSTRACT
Fokus penelitian ini adalah untuk merancang kartu skor individu dan
merancang sistem informasi kinerja dalam upaya mendukung terwujudnya
akuntabilitas kinerja aparatur. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kartu
skor individu dapat diterapkan di lingkungan instansi pemerintah; Penelitian ini
merancang sistem informasi kinerja yang dapat mendukung akuntabilitas kinerja
aparatur; dan penelitian ini memberikan usulan tentang bentuk akuntabilitas,
mekanisme, dan prosedur yang dapat mewujudkan akuntabilitas pada sektor
pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif studi kasus,
untuk membentuk kartu skor individu aparatur menggunakan Balanced Scorecard
dan untuk merancang sistem informasi kinerja menggunakan Framework of the
Aplication System Thinking.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kartu skor individu dan sistem
informasi kinerja aparatur dapat diterapkan untuk mendukung sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan tata kelola
pemerintahan yang baik. Jika setiap aparatur tidak dapat melaksanakan
akuntabilitas kinerjanya, maka tujuan transparansi dan akuntabilitas dalam rangka
menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik tidak akan dapat terpenuhi.

ABSTRACT
The focus of this research is to design the individual scorecard and
design the performance information system as an effort to manifestate the
apparatus performance accountability. This research aims to test whether the
individual scorecard can be applied in government agencies environment; this
research designs a performance information system that can support apparatus
performance accountability; and this research gives suggestion about forms of
accountability, mechanisms, and procedures to achieve accountability in the
public sector. This research using a descriptive case study, to establish the
individual scorecard by using the Balanced Scorecard and to design performance
information system by using the Framework of the Aplication System Thinking.
The result shows that the individual scorecard and apparatus performance
information system can be applied to support performance accountability system
in the government agencies in order to accomplish the purposes of good
governance. If every apparatus is unable to carry out any performance
accountability, so the purpose transparency and accountability in order to create
good governance can not be fulfilled.

"
2013
T53245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalifah Yunus
"Satu fenomena masalah pendidikan khususnya SMP di Kabupaten Belitung Timur yaitu rendahnya kualitas pembelajaran. Kepala sekolah sebagai supervisor mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memajukan proses pembelajaran di sekolah, serta meningkatkan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran yang efektif.Guru sebagai pengelola pembelajaran memegang kendali untuk keberhasilan tercapainya tujuan pembelajaran.Tesis ini membahas pengaruh kinerja guru terhadap kualitas pembelajaran SMP di Kabupaten Belitung Timur.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksplanatip. Hasil penelitian adalah kinerja guru mempengaruhi secara signifikan terhadap kualitas pembelajaran. Pelaksanaan supervisi yang tepat akan berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru sehingga siswa dapat belajar secara efektif dan prestasi belajar juga meningkat.

The low of learning quality is one the phenomenon faced by SMP in Belitung Timur. The Principal as the supervisor has rule and responsibility, not only in improving teaching learning process but also to chance teacher's professional growth in order to increase the quality of learning through effective learning. The research was conducted to explain the influence of principal supervising and teacher performance toward learning quality in SMP Belitung Timur District.
The research applied quantitative, and explanating method.The result of the research teacher performance coefecient has significantly influence toward learning quality. The proper implementation of supervision has contributed to teacher performance. This, It will make students are able to study effectively in order to increase their learning high learning achievement."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T29779
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Wahyudi
"Sebuah bagian penting dari tata kelola TI melibatkan perancangan dan penerapan struktur dan kontrol untuk mengukur kehandalan kinerja TI dan memberikan value kepada para pemangku kepentingan bisnis baik internal maupun eksternal. Nilai bisnis strategis, seperti yang diharapkan oleh eksekutif, seringkali mencakup pengukuran keuangan dan tindakan lainnya berdasarkan value yang diinginkan stakeholder. Banyak inisiatif tata kelola memanfaatkan teknik balance scorecard, mengukur seluruh kinerja TI pada satu set dimensi yang berbeda seperti pencapaian tujuan bisnis, kepuasan pengguna, keunggulan operasional, dan dukungan untuk pembelajaran dan pertumbuhan.
COBIT 5 menyediakan kerangka kerja yang komprehensif yang membantu perusahaan dalam mencapai tujuan mereka untuk tata kelola dan manajemen perusahaan IT. Secara sederhana, hal ini membantu perusahaan menciptakan nilai yang optimal dari TI dengan menjaga keseimbangan antara menyadari manfaat dan mengoptimalkan tingkat risiko dan penggunaan sumber daya. COBIT 5 memungkinkan TI untuk diatur dan dikelola secara holistik untuk seluruh perusahaan, bertanggung jawab mengatur bisnis secara penuh (end-to-end) termasuk bidang fungsional TI, dan menyadari kepentingan yang berhubungan dengan TI dari pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. COBIT 5 sangat berguna dan generic bagi perusahaan-perusahaan dari semua ukuran, baik yang komersial maupun non-profit atau di sektor publik.

A critical part of IT governance involves designing and implementing structures and controls for measuring IT performance reliably and in terms that are valueble to the business and external stakeholders. Often, qualitative measurements are easily available, but governance efforts are likely to gain more buy-in f governance costs and benefits can be quantified. Strategic business value, as viewed by executives, often includes financial measurements and other measures of stakeholder value. Many governance initiatives make use of balance scorecard technique, measuring over all IT performance on a set of different dimensions such as achievement of business goals, user satisfactions, operational excellence, and support for learning and growth.
COBIT 5 provides a comprehensive framework that assists enterprises in achieving their objectives for the governance and management of enterprise IT. Simply stated, it helps enterprises create optimal value from IT by maintaining a balance between realising benefits and optimising risk levels and resource use. COBIT 5 enables IT to be governed and managed in a holistic manner for the entire enterprise, taking in the full end-to-end business and IT functional areas of responsibility, considering the IT-related interests of internal and external stakeholders. COBIT 5 is generic and useful for enterprises of all sizes, whether commercial, not-for-profit or in the public sector.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>