Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"ANALISIS PENGARUH DAYA UNTUK PENGUJIAN PIN BAHAN BAKAR TIPE PWR DI PRTF RSG-GAS.Analisis pengaruh daya untuk pengujian pin bahan bakar tipe Pressurized Water Reactor (PWR) di Power Ramp Test Facility (PRTF) RSG-GAS telah dilakukan dan dianalisis untuk mengetahui pengaruh daya terhadap unjuk kerja pin bahan bakar selama diiradiasi. Fenomena pengaruh daya yang dibangkitkan dari fasilita spengujian PRTF PRSG-GAS sangat signifikan terhadap unjuk kerja bahan bakar. Untuk iniperlu disiapkan program jaminan mutu, fasilitas fabrikasi pin bahan bakar dan analisis unjuk kerja bahan bakar selama pengujian di PRTF RSG-GAS.Program jaminan mutu selama fabrikasi pin bahan bakar dan pengujian hasil selama pra iradiasiantara lain spesifikasi pin bahan bakar tipe PWR, gambar kerja, prosedur, instruksi kerja, lembar kendali. Persiapan fasilitas pengujian PRTF telah dilakukan uji fungsi sistem operasi dan sistem kendali.Prediksi dan analisis unjuk kerja pin bahan bakar selama iradiasi dilakukan dengan menggunakan program kode komputer FEMAXI-V. Kode ini mampu memprediksi pengaruh daya terhadap unjuk kerja termal dan mekanik secara kulitatif, cukup detail selama kondisi tunak dan transien.Telah dilakukan fabrikasi pembuatan pin dummy sebagai bahan uji kemampuan fabrikasi di Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) dan telah diuji di PRTF dengan tekanan operasi 160 bar dengan hasil baik tidak bocor. Persiapan pembuatan pelet telah berhasil dibuat pelet bahan bakar UO2 sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebagai bahan isian pin elemen bakar tipe PWR. Telah dilakukan analisis dengan simulasi posisi pin pada jarak 0; 40; 60; 100; 200; 300; 440 mm terhadap teras untuk menentukan daya (Linear Heat Rate/LHR) yang dibangkitkan menunjukkan bahwa makin tinggi daya yang diberikan atau makin dekat posisi pin terhadap teras reaktor makin besar burn-up yang dihasilkan.
"
620 JTBN 9 (1-4) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yanlinastuti
"Paduan AIMg2 sebagai bahan struktur cladding berfungsi untuk mengungkung bahan bakar nuklir. Telah dilakukan penentuan laju korosi paduan AIMg2 dalam medium air demineralisasi pendingin primer reaktor serba guna GA Siwabessy (RSG-GAS) dengan parameter uji varian suhu dan waktu prmanasan dalam air demineralisasi berasal dari reaktor serba guna BATAN Serpong Trangerang Selatan menggunakan Autoclave. Percobaan ini dilakukan pada suhu 100 dan 150 derajat celcius yang dipanaskan secara terus menerus masing-masing selama 10, 15, 20 dan 30 hari. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui laju korosi paduan AIMg2 dengan variasi suhu dan waktu pemanasan pada medium air demineralisasi pendingin primer reaktor. Data hasil pengukuran dilakukan dengan cara penimbangan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa paduan AIMg2 segar tanpa perlakuan nol (fresh) pada suhu pemanasan 100 derajat celcius selama 10, 15, 20 dan 30 hari dihasilkan korosi berturut-turut 0,9298; 1,2917; 1,7982; 2,7937 mpy dan pada suhu 150 derajat celcius dengan laju korosi adalah 0,9155; 1,3480; 1,7808; 2,7442 mpy sedangkan untuk AIMg2 rol yang dipanaskan pada suhu 100 deraja celcius selama 10, 15, 20 dan 30 hari dengan laju korosi masing-masing 0,4054; 0,5052; 0,7049 dan 1,1498 mpy serta untuk AIMg2 rol pada suhu pemanasan 150 derajat celcius menghasilkan laju korosi berturut-turut yaitu 0,2966; 0,5126; 0,6857; 1,0966 mpy, dengan AIMg2 fresh pada pemanasan 100 maupun 150 derajat celcius. Laju korosi yang dihasilkan dari bahan AIMg2 dengan kategori ringan yaitu mempunyai laju korosi dibawah 20 mpy, sehingga paduan AIMg2 relatif lebih tahan sebagai kelongsong bahan bakar nukir di lingkungan air reaktor."
Tangerang: Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), 2017
621 PIN :18 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tanggerang: Pusat Teknologi Bahan Nuklir , 2014
621.48 TEK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sihombing, Brian Ronggur Adobe
"Pengembangan bahan bakar altematif saat ini menjadi hal yang penting dalam bidang motor pembakaran dalarn. Salah satu baban bakar altematif yang meuarik adalah etanol. Etanol dapat digonalrnn sebagai senyawa pencampur bensin. Bebernpa keuntungan penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah, etanol bersumber dari sumber daya alam yang terbaharui dan etanol rnemiliki angka oktan yang tinggi.
Yang patut diperbatikan pada penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah aspek konsumsi bahan bakar motor. Etanol memiliki nilai kalor (heat value) yang lebih rendah dari bensin., sehingga pencampuran hensin dan etanol akan menurunkan nilai kalor bahan bakar. lni herarti untuk memberikan daya keluaran yang sarna, bensin dengan campuran etanol akan lebih hesar konsumsi bahan bakamya dibandingkan dengan bensin yang tidak dicampur dengan etanol.
Berdasarkan peugujian yang dilaltukan pada mesin Nissan tipe J-16 di Laboratorium Tennodinamika lantai I Departemen Teknik Mesin FTIJ! menggunakan 4 spesimen bahan bakar yaitu, EO (bensin murni sebagai bahan bakar referensi), E5 (bansin dengan campuran 5% volume etanol), ElO (bensin dengan campuran 10% volume etanol) dan El5 (bensin dengan carupuran 15% volume etanol), diperoleh data bahwa terjadi penurunan dalam aspek konsumsi bahan bakar motor Otto. Penurunan ini berupa kenaikan konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar...

Development of alternate fuels has become important in the field af internal combustion engines nowadQjls. The availability of crude oil as an unrenewable natural resource, which is !he raw material of gasoline, is a contrast to the increasing number of automobiles and other IC engines. Ethanol is an attractive alternate [1.1el. Ethanol can he used with gasoline as a blend fuel called gasohol.
Some of the advantages of using ethanol as a blending substance are, it is a renewable fuel and it has high octane number.
One aspect that need to be noticed is the fuel consumption peel engines. Ethanol's he,at value is lower than gasoline's. This mean. the blending of gasoline and ethanol will lower the heal value of the blend. Consequently, to generate same power, the foe/ consumption of gasohol will he higher than gasoline.
Based on the experiment held with Nissan J-16 engine in 1'hermodynamic Laboratory, FTUJ Mechanical Engineering Department, using 4 fi.tel specimens which are, EO (reference gasoline), E5 (gasohol with 5% volume of ethanol), EJO (gasohol with 10% volume of ethanol), and El5 (gasohol with 15% volume of ethanol), we obtained datas that show the decrease of engine's fuel consumption aspect. The engine's fuel consumption is increasing 6, /o. when using E5, Ell) and E/5 as engine fuel. The engine's brake specific fuel consumption also increase 7,22%, 13,71%. and 23,93% when using E5, Ef() and...
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atekan
"Kualitas Bahan bakar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik pembakaran Bahan bakar dengan kualitas rendah dapat menimbulkan terjadinya penyumbatan pada sistem bahan bakar misalnya filter, pompa dll yang akan mengganggu suplai bahan bakar ke engine. Keadaan ini dapat menyebabkan kinerja mesin menjadi berkurang, terutama daya yang dihasilkan rendah, dan bahan bakar jadi boros.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dipakai aditif untuk meningkatkan kualitas bahan bakar, terutama menaikkan Octane number, membersihkan sistem bahan bakar. Dengan penambahan aditif ini diharapkan kualitas bahan bakar meningkat sehingga karburator dan ruang pembakaran tetap bersih, berarti menghemat bahan bakar Penambahan aditif ini mampu mencegah timbulnya detonasi pada mesin, karena aditif ini berfungsi juga menaikkan bilangan oktan bahan bakar sehingga suara mesin menjadi lebih halus dan merata.
Penelitian tentang aditif terhadap bahan bakar solar pemah dilakukan oleh saudara Muchtayatsyah. Penambahan aditif tersebut mengakibatkan penurunan laju kenaikan tekanan dan prosentase penambahan aditif yang terbaik adalah pada prosentase 0,005 %. Untuk mengetahui pengaruh penambahan aditif terhadap bahan bakar premium, terutama peningkatan BHP (Brake Horse Power), dan penurunan FC (Brake Fuel Consumption) dan BSFC (Brake Specifik Fuel Consumption) maka perlu dilakukan pengujian. Parameter yang diteliti adalah peningkatan daya output (BHP), penurunan konsurnsi bahan bakar (FC) dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifik (BSFC) terhadap prosentase volume aditif, dengan menggunakan motor otto model J-16 (Nissan Motor). Penelitian dilakukan pada beban konstan 15 kg.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan aditif pada bahan bakar premium menyebabkan peningkatan BHP sebesar 4,76 %, penurunan FC sebesar 9,59 % dan penurunan BSFC sebesar 13,58 % pada throttle 30 %. Dengan demikian penambahan aditif yang terbaik adalah pada prosentaee 1 % pada throttle 30 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrie Sukma Nitiarso
"Sistem pembakaran Campuran Batubara-Air (CBA) pada boiler merupakan salah satu dari "Teknologi Batubara Bersih" yang dewasa ini baru dikembangkan penelitiannya di Indonesia sebagai salah satu usaha mencari energi altematif pengganti BBM dan gas bumi khususnya sebagai bahan bakar pada mesin-mesin industri dan pembangkit tenaga listrik.
Untuk menghasilkan Campuran Batubara-Air (CBA) yang dapat dibakar secara optimal di dalam boiler dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain: karakteristik batubara yang dipergunakannya, perbandingan berat antara batubara dan air dalam campuran tersebut, bahan aditif untuk stabiliser campuran dan perancangan dari sistem pembakarau pada boiler itu sendiri seperti penggunaan atomisi dan udara bertekanan.
Aspek-aspek tersebut diatas dapat mempengaruhi kinerja atau efisiensi dari pembakaran CBA pada boiler. Salah satu aspek yang sangat erat hubungannya dengan karakteristik pembakaran CBA pada boiler dan perlu untuk diteliti adalah proses pengatomisasian CBA tersebut. Dengan pengatomisasian yang baik, make akan dihasilkan pembakaran CBA pada boiler yang sempuma sehingga tercapai kondisi yang optimal.
Penelitian dan pengumpulan data-data mengenai pengatomisasian CBA untuk pembakaran pada boiler ini dilakukan dengan melakukan studi literatur dan stundi lapangan pada Laboratorium Sumber Daya dan Energi (LSDE) - BPP Teknologi, PUSPIPTEK, Serpong.
Dari penelitian atomisasi CBA untuk pembakaran pada boiler simulator ini dapat ditentukan aspek-aspek yang mempengaruhl kondisi optimal jika pembakaran CBA dilakukan pada mesin-mesin industri dan mesin-mesin pembangkit tenaga listrik.
Skripsi ini membahas tentang uji visual pengatomisasian CBA pada boiler simulator, sehingga diperoleh data-data mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi tercapainya kondisi optimal pembakaran serta untuk mendukung perancangan sistem pembakaran CBA pada boiler pembangkit tenaga listrik dan industri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan perhitungan ketidakpastian pengukuran kekerasan permukaan kelongsong bahan bakar nuklir dengan roughness tester surtronic-25. Tujuan dari penentuan ketidakpastian ini untuk mengetahui rentang nilai kekerasan permukaan kelongsong yang terbuat dari bahan zirkaloi. Ketidakpastian pengukuran adalah suatu parameter yang menetapkan rentang nilai suatu pengukuran. Penyimpangan dalam pengukuran yang terjadi akibat suatu perbuatan sengaja atau tidak sengaja yang dilakukan oleh operator dalam melakukan suatu pengukuran akan menyebabkan terjadinya kesalahan. Sumber-sumber kesalahan pengukuran ini meliputi kesalahan pengukuran sampel, dan kalibrasi alat. Tahapan kegiatan analisis adalah pengukuran terhadap sampel standar dan pengukuran terhadap permukaan kelongsong selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap nilai ketidakpastian. Dari hasil analisis dan perhitungan ketidakpastian diperoleh nilai kekasaran terbesar pada permukaan kelongsong adalah 0,468 dengan rentang pengukuran +0,0303 pada tingkat kepercayaan 95% sehingga rentang terbesarnya 0,4983. Dengan demikian besarnya nilai kekasaran permukaan kelongsong memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai komponen elemen bahan bakar nuklir dengan batasan maksimum 0,80."
PIN 8:15 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rohmad Sigit Eko Budi Prasetyo
"[ABSTRAK
Degradasi sifat mekanik zirkaloi-4 sebagai kelongsong bahan bakar nuklir akibat interaksinya dengan hidrogen tidak bisa dihindari bahkan selama periode operasi normal reaktor. Penelitian ini mengidentifikasi fasa hidrida dengan mengkondisikan zirkaloi-4 berada pada lingkungan hidrogen (hidrogenasi) pada beberapa tingkatan suhu serta efeknya terhadap zirkaloi-4 berdasarkan perubahan mikrostruktur dan sifat mekanik. Potongan material kelongsong bahan bakar nuklir berbasis zirkaloi-4 pra iradiasi digunakan dalam penelitian ini. Karakterisasi sebelum proses hidrogenasi meliputi massa,komposisi,fasa, mikrostruktur dan kekerasan mikro dilakukan sebagai data awal. Potongan material zirkaloi-4 dipanaskan pada beberapa tingkatan suhu, antara lain 3500C, 5000C, 5500C dan 6000C selama 2 jam sebelum dihidrogenasi dengan tekanan mencapai 1200 mbar selama kurang lebih 2 jam. Hasil perhitungan yang diplot pada diagram Pressure-Composition-Isotherm (PCI) menunjukkan bahwa penyerapan hidrogen pada suhu 3500C sebesar 0,17 persen berat dan mencapai nilai 0,74 persen berat pada suhu 6000C. Hal ini dikonfirmasi dengan ONH Analyzer yang mengukur kandungan hidrogen dalam rentang 10 ppm pada 3500C dan 1357 ppm pada 6000C. Keberadaan hidrogen dalam zirkaloi-4 terdeteksi pada munculnya puncak lemah δ-hydride pada identifikasi material uji yang dihidrogenasi pada suhu 6000C dan perubahan mikrostruktur yang memunculkan pertumbuhan struktur yang tampak seperti jarum pada setiap kenaikan suhu hidrogenasi. Kekerasan mikro pada pemanasan tanpa hidrogenasi pada suhu 6000C bernilai 150,66 HV sedikit dibawah nilai kekerasan pada material uji tanpa perlakuan yang bernilai 155,14 HV, sedangkan nilai kekerasan pada material uji yang dihidrogenasi pada suhu 6000C mengalami kenaikan cukup signifikan yang mencapai 194,04 HV sehingga pada kondisi awal LOCA, degradasi sifat mekanik akibat pengaruh hidrogen memerlukan evaluasi menyeluruh terkait dengan keselamatan operasi reaktor nuklir.

ABSTRACT
Degradation of zircaloy-4 mechanical properties as nuclear fuel cladding due to its interaction with hydrogen during reactor normal operation is inevitable. This experiment identifies hydrides phase after gaseous hydriding at elevated temperature and its effect based on microstructure and mechanical properties evolution. Characterization before hydrogenation process include mass, composition, phase, microstructure and microhardness performed as the initial data. The unirradiated zircaloy-4 cladding materials were annealed 3500C, 5000C, 5500C and 6000C for couple hours before hydrided under hydrogen pressure until 1200 mbar for couple hours too. Calculation results are plotted on the Pressure-Composition-Isotherm (PCI) diagram that shows the hydrogen absorption only 0,17 %wt at 3500C and reach a 0.74 %wt at 6000C. This result is confirmed by the ONH Analyzer that measures the hydrogen content in the range of 10 ppm at 3500C and 1357 ppm at 6000C. Observation using X-Ray Diffractometer shows very weak of δ-hydride peaks based on fitting with hydride database. The optical microscope and scanning electron microscope confirms the presence of hydrides by describing the growth of needle-like as the increase in temperature. Results of microhardness test on annealed zircaloy-4 at 6000C without hydrogen have value about 150,66 HV, lower than as received material (155,14 HV), but material microhardness start to increase from the hydriding at 3500C and reach a significant increase when hydriding at 6000C (194,04 HV). Based on the data that shown in this study indicate that under early LOCA condition, degradation of mechanical properties due to the influence of hydrogen requires a evaluation related to the safety of nuclear reactors operation., Degradation of zircaloy-4 mechanical properties as nuclear fuel cladding due to its interaction with hydrogen during reactor normal operation is inevitable. This experiment identifies hydrides phase after gaseous hydriding at elevated temperature and its effect based on microstructure and mechanical properties evolution. Characterization before hydrogenation process include mass, composition, phase, microstructure and microhardness performed as the initial data. The unirradiated zircaloy-4 cladding materials were annealed 3500C, 5000C, 5500C and 6000C for couple hours before hydrided under hydrogen pressure until 1200 mbar for couple hours too. Calculation results are plotted on the Pressure-Composition-Isotherm (PCI) diagram that shows the hydrogen absorption only 0,17 %wt at 3500C and reach a 0.74 %wt at 6000C. This result is confirmed by the ONH Analyzer that measures the hydrogen content in the range of 10 ppm at 3500C and 1357 ppm at 6000C. Observation using X-Ray Diffractometer shows very weak of δ-hydride peaks based on fitting with hydride database. The optical microscope and scanning electron microscope confirms the presence of hydrides by describing the growth of needle-like as the increase in temperature. Results of microhardness test on annealed zircaloy-4 at 6000C without hydrogen have value about 150,66 HV, lower than as received material (155,14 HV), but material microhardness start to increase from the hydriding at 3500C and reach a significant increase when hydriding at 6000C (194,04 HV). Based on the data that shown in this study indicate that under early LOCA condition, degradation of mechanical properties due to the influence of hydrogen requires a evaluation related to the safety of nuclear reactors operation.]"
2015
T44430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>