Ditemukan 166532 dokumen yang sesuai dengan query
"Tujuan dari tulisan ini adalah mengkaji peranan sebuah badan perjuangan lokal yang ada di Jembrana Bali pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI. Revolusi kemerdekaan yang dialami bangsa Indonesia antara tahun 1945-1949 disebut juga sebagai periode revolusi fisik. "
2014
902 JPSNT 21:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nyoman Suwandi Pendit
Denpasar: Jajasan Kebaktian Pedjuang, 1954
959.862 PEN b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Seni ukir di Kampung Loloan muncul pada generasi kedua yaitu sekitar tahun 1817 berkat lancarnya hubungan perdagangan dan transportasi antar daerah dengan Jembrana. Seni ukir dan rumah panggung merupakan suatu kebangaan dan sebagai status sosial bagi pemiliknya. Karena rumah panggung masih merupakan ciri dari kebudayaan Melayu di Loloan maka seni ukir tidak bisa terlepas dan selalu ada dalam rumah panggung. Seni ukir ini kerap terjalin dengan seni khat (kaligrafi). Seni khat merupakan suatu keistimewaan seni ukir yang sering didapati menghiasi bangunan-bangunan Islam. Oleh karena itu, seni ini bukan semata-mata untuk memenuhi perwujudan seni untuk seni atau sebagai pantulan dan jelmaan rasa indah saja. Namun ia juga memberi kesan lain yang lebih mendalam yaitu kesan keindahan yang mendekatkan kepada perikemanusiaan dan rasa ketuhanan. Pelbagai motif itu terjalin dengan keindahan ayat-ayat al-Qur'an, hadis-hadis dan kata-kata hikmat yang dapat menambat hati dan perasaan masyarakat penganutnya."
JNANA 18:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Endang Setyawati
"Dalam skripsi yang berjudul Goa Gajah Sebuah Peninggalan Purbakala di Bali, permasalahan-permasalahan yang timbul antara lain: di Goa Gajah terdapat peninggalan purbakala yang bersifat Hindu bersama-sama dengan peninggalan yang jelas-jelas ber_sifat Budha, adanya perbedaan penentuan umur oleh para ahli berkenaan dengan berbagai unsur yang menjadi bagian dari situs Goa Gajah, juga tentang lokasinya tidak sesuai dengan anggapan bahwa Tukad Petanu adalah sungai terkutuk. Merupakan masalah pula ialah, amat menyimpangnya susunan Goa Gajah sebagai pura yang pada umumnya terdiri atas jaba, jaba tengah, dan jeroan. Di sini saya mencoba untuk mencari kejelasan dari permasalahan yang ada. Untuk ini metode yang digunakan ialah: Studi Kepus_takaan, Observasi Lapangan, Wawancara, Studi perbandingan. Kesimpulan akhir yang dicapai, memang tidak semua permasalah_an itu dapat terpecahkan. Tetapi dari segi kepurbakalaan Goa Ga_jah mempunyai arti tersendiri, ialah adanya stupa-stupa besar yang dipahatkan pada tebing padas mengingatkan akan adanya candi-_candi yang dibangun dengan cara serupa, yaitu dipahatkan satu sisinya pada tebing padas. Pada abad ke-14 Masehi, Goa Gajah mempunyai kedudukan yang istimewa sebagaimana ditafsirkan dari penyebutan dalam naskah Nagarakrtagama."
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S11832
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Geertz, Clifford
Yogyakarta: Yayasan Bentang Indonesia, 2000
959.86 GRE nt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Dang Hyang Nirartha adalah Tokoh Sejarah yang menjadi Tokoh legendaris masyarakat Bali, baik sebagai Ulama Hindu yang memperkuat akar-akar agama dan kebudayaan Hindu, baik sebagai budayawan dengan karya sastra dan filsafatnya serta arsitektur puranya, maupun sebagai tokoh yang berhasil mengadakan pembakuan stratifikasi sosial masyarakat Bali. Dyang Hyang Nirartha adalah cicit Mpu Bharadah (generasi ke empat Mpu Bharadah). Mpu Bharadah adalah seorang pendeta utama Kerajaan Kadiri dalam masa pemerintahan Erlangga. Pendeta ini ikut menentukan pembagian Kerajaan Kadiri menjadi dua, yaitu Daha dan Jenggala. Nirartha lahir dari perkawinan antara Dang Hyang Smaranata dengan Dewi Diah Sumawati. Keluarga Dang Hyang Smaranata beristana di di Daha (Jawa Timur). Beliau dahulunya migrasi ke Bali sekitar tahun 1546-1550 M. Pada masa itu Bali sedang berada pada puncak kebesarannya, di bawah pemerintahan Raja Dalem Waturenggong. Dyang Hyang Nirartha, selain sebagai seorang pendeta, ternyata juga memiliki berbagai keahlian lain. Sebagai seorang Ulama, beliau telah berhasil mengadakan pembaharuan untuk memperkuat akar-akar budaya dan ajaran agama Hindu di Bali, dengan menyebarkan Sekte Siwa. Sebagai seorang sastrawan, Dyang Hyang Nirartha telah memperkaya khasanah kesusastraan Bali, dengan beberapa karangannya, baik dalam bentuk sastra, filsafat, agama dan sejarah. Keahlian dan keberhasilan Dang Hyang Nirartha dalam berbagai bidang itu, telah menempatkannya pada status yang tertinggi, sebagai cikal-bakal Wangsa Brahmana Ciwa di Bali."
JNANA 18:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Masteria Yunovilsa Putra
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984
959.862 ANA s (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI , 1984
959.86 IND s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Djakarta, : The Departement of Information Republic of Indonesia, 1960
992.7 BAL
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ide Anak Agung Gde Agung, 1921-1999
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993
959.819 Agu K
Buku Teks Universitas Indonesia Library