Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15968 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Semakin pesat berkembangnya teknologi saat ini semakin pesat pula perkembangan masyarakat mengenai teknologi, tetapi sebagian besar masyarakat terutama generasi muda banyak yang tidak mengetahui bagaimana cara membuat Ketupat. Ketupat merupakan salah satu unsur dalam khasanah kebudayaan nusantara. Banyak orang mengenal ketupat, tetapi banyak pula masyarakat yang tidak bisa membuat ketupat. Untuk itu dibuatkan aplikasi tentang pembelajaran ketupat yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Aneka Ketupat Berbasis Animasi. Aplikasi ini ditujukan kepada anak-anak tingkat Sekolah Dasar dan tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat Bali terutama generasi muda. Aplikasi ini dapat memberikan pembelajaran mengenai pembuatan ketupat, kegunaan ketupat dan evaluasi pembelajaran. Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk mengajarkan kepada generasi muda tentang pembuatan ketupat agar nantinya tradisi membuat ketupat tidak punah. Manfaat dari aplikasi ini adalah sebagai alat bantu mengajar secara interaktif dan mandiri untuk anak-anak tingkat Sekolah Dasar dan masyarakat Bali terutama generasi muda, karena pembelajaran ini sudah dilengkapi dengan langkah-langkah yang terstruktur dan dilengkapi dengan evaluasi pertanyaan tentang ketupat sehingga pengguna bisa mengetahui sejauh mana kemampuan mereka. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Waterfall. Kesimpulan yang didapat dari perekayasaan ini adalah aplikasi ini dapat memberikan pembelajaran mengenai pembuatan, kegunaan, dan evaluasi pembelajaran dari Ketupat Nasi, Ketupat Taluh, Ketupat Gatep, Ketupat Sirikan Sibak, Ketupat Sirikan bungkulan, dan Ketupat Sari."
005 JEI 3:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Mengajarkan bahasa pemrograman, khususnya bahasa pemrograman Java, kepada mahasiswa membutuhkan teknik dan metode pengajaran yang tepat sehingga mahasiswa dapat memahami materi yang diberikan. Pemahaman materi yang diharapkan tidak hanya pemahaman secara teori saja, tetapi juga keahlian secara praktik. Salah satu metode pengajaran yang coba diterapkan yaitu metode pembelajaran orang dewasa. Metode ini dianggap tepat karena mahasiswa sebagai subyek pengajaran dianggap sebagai orang dewasa. Berdasarkan hasil penelitian dapat di/ihat bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran orang dewasa ini, mahasiswa dapat meraih hasil belajar yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap materi bahasa pemrograman Java yang diberikan."
005 JEI 2:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Kurniawan
"Masalah yang menjadi fokus di dalam penelitian ini adalah mengenai kontribusi diklat online bagi calon pejabat fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP) melalui fasilitas portal Rumah Belajar (Portal Rumbel). Tujuan penelitian adalah untuk untuk mengkaji sejauh mana kontribusi diklat online terhadap calon pejabat fungsional PTP, ditinjau dari aspek: (1) jumlah peserta; (2) persentase kelulusan; dan (3) kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam penyelenggaraan diklat online itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu mengolah dan menganalisis data dan informasi yang diperoleh dari responden dan dokumen serta menyajikannya secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diklat online mempunyai kontribusi yang cukup besar bagi calon pejabat fungsional PTP karena: (1) mampu meningkatkan jumlah peserta diklat bagi calon pejabat fungsional PTP; (2) mampu menghemat biaya pelaksanaan dan transportasi peserta; (3) mampu meningkatkan persentase kelulusan pada tahun pertama; dan (4) diperlukan kerjasama antara Pustekkom-Kemendikbud selaku penyelenggara diklat online dengan instansi asal peserta mengenai pemberian tugas tambahan selama mengikuti diklat online."
Jakarta: PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, 2016
371 TEKNODIK 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research calculates performance expectation of online learning system in Jakarta undergraduate universities. The main goal of the research is to calculate the difference of online learning system performance between non experienced students and lectures compared to the experienced students and lectures."
005 ULTI 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Livia Ellen
"Dalam era digital ini, pembelajaran dengan metode e-learning menjadi solusi yang umum diimplementasikan pada pendidikan jarak jauh. Kekurangan dari metode e- learning ini yaitu minimnya informasi pengajar mengenai antusiasme dan tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan sistem yang mampu mendeteksi engagement siswa. Tingkat engagement siswa pada e-learning dapat ditentukan dari pandangan siswa dan ekspresi wajah siswa dalam pembelajaran. Sistem pendeteksi engagement siswa bekerja dengan cara mendeteksi arah mata siswa dan ekspresi wajah siswa menggunakan teknologi OpenCV dengan metode CNN (convolutional neural network) pada input file berupa video atau webcam secara real-time. Sistem akan memberikan output berupa nilai engagement siswa “engaged” berdasarkan durasi mata siswa menatap layar dan ekspresi wajah siswa berupa ekspresi netral atau positif. Sistem akan memberikan output berupa nilai kehadiran siswa “disengaged” berdasarkan durasi mata siswa tidak menatap layar dan ekspresi wajah siswa menunjukkan ekspresi negatif. Sistem menganalisis reaksi emosi siswa yang direpresentasikan dalam parameter nilai persentase reaksi netral, positif, dan negatif menggunakan dataset FER-2013. Sistem pendeteksi engagement siswa dapat mengukur presensi, status attendance siswa memperhatikan layar, emosi, impresi dan status engagement siswa dengan tingkat akurasi sebesar 83,33%, presisi sebesar 100%, recall sebesar 66,67% dan f1 score sebesar 80,00%.

In this digital era, the e-learning method is a common solution implemented on distance learning. The disadvantage of the e-learning process is the facilitator has no idea about students' enthusiasm and participation rate during a lecture. This problem could be solved by a student engagement detection system. Student engagement can be determined by capturing the student's eye-gazing focus rate and student's facial expression during an online lecture. The student engagement detection system works by detecting student eye gaze and facial expression using OpenCV technology and CNN (convolutional neural network) method, receiving input through video file input or real-time webcam feed. The system will report on the student engagement level “engaged” if the student's eyes are staring at the screen and student facial expression showing a neutral or positive impression. The system will report on the student engagement level “disengaged” if the student's eye gaze were away from the screen and student facial expression showing a negative impression. This system will analyze student's emotional reactions which represented by neutral, positive, or negative reaction percentage value using the FER-2013 dataset. Student Engagement Detection System could calculate student presence, attendance rate calculated through eye gaze focus rate, emotional reaction, impression and engagement status with an accuracy of 83,33%, a precision of 100%, recall of 66,67%, and f1 score 80,00%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Sari
"Adanya peningkatan penetrasi pengguna internet, menunjukkan masyarakat yang semakin aktif dalam mengakses informasi dengan menggunakan alat elektronik. Hal ini menjadi pendorong perkembangan proses bisnis di berbagai bidang, salah satunya pada bidang pendidikan, yang dikenalnya istilah e-Learning. E-Learning adalah penyampaian secara online terhadap suatu materi pendidikan dan menggunakan teknologi informasi untuk tujuan belajar, mengajar, kapanpun dan di manapun. Untuk mendukung peningkatan fleksibelitas proses pembelajaran pada aplikasi e-Learning, terdapat faktor pendukung yaitu, teknologi, materi (pedagogis), dan pengguna/manusia (learner/teacher). Faktor pengguna (learner/teacher) erat hubungannya dengan sistem interaksi (Human Computer Interaction), salah satunya pada pengalaman pengguna (user experience) yang masih dinilai kurang. Sementara itu, faktor pengguna sebagai pengambil keputusan dalam menggunakan aplikasi dipandang unik karena memiliki keberagaman budaya, baik yang disebabkan oleh lingkungan maupun individu. Dengan demikian, peneliti melakukan penelitian terhadap user experience (UX) berdasarkan aspek budaya (dimensi lintas budaya) untuk dapat memberikan strategi peningkatan kualitas UX. Dengan menggunakan metode campuran, penelitian ini dikerjakan dalam dua tahap, yaitu (1) kualitatif, dengan tinjauan pustaka untuk menangkap aspek budaya yang kemudian divalidasi kepada pakar UX maupun budaya; dan (2) kuantitatif, dengan melakukan survei kepada responden pada suatu situs e-Learning. Batasan penelitian adalah pada aplikasi e-Learning SPADA Indonesia. Penelitian ini melibatkan 85 responden dan menunjukan hasil bahwa nilai pengukuran UX dari enam dimensi user experience questionnaire (UEQ) adalah di atas rata-rata, sedangan budaya pengguna menunjukan nilai grafik terjauh dari 19 dimensi lintas budaya adalah 1,55 pada dimensi budaya orientasi penghargaan. Nilai budaya ini menunjukan bahwa pengguna aplikasi cenderung mengharapkan adanya penghargaan terhadap suatu capaian yang telah dilakukan pengguna. Perolehan hasil korelasi terhadap 54 pemetaan antara UEQ dan dimensi lintas budaya, memperlihatkan tingkat hubungan adalah berkorelasi rendah pada dua pemetaan sedangkan lainnya hampir tidak ada korelasi. Adapun strategi peningkatan UX dikategorikan berdasarkan stakeholders SPADA Indonesia yaitu mahasiswa, dosen, dan pengembang. Peningkatan disusun secara teknis dan tidak tiknis, yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas diskusi, motivasi, aplikasi dan fasilitas pembelajaran online. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan 19 dimensi lintas budaya pada penelitian ini tanpa perlu melakukan pemetaan antara budaya dan UX atau melakukan perbaikan pada pemetaan antara budaya dan UX.

The massive of internet user penetration, shows that people are increasingly active in accessing information using electronic devices. It has become a driver of business process development in various fields, one of which is in the field of education, which is known as e-Learning. E-Learning is the online delivery of educational material and using information technology for the purpose of learning, teaching, anytime and anywhere. To support the increased flexibility of the learning process in e-Learning applications, there are supporting factors, namely, technology, material (pedagogis), and users/humans (learner/teacher). User factors (learner/teacher) are closely related to the interaction system (Human Computer Interaction), one of which is on user experience which is still considered to be lacking. Meanwhile, the factor of users as decision makers in using the application is seen as unique because it has cultural diversity, both caused by the environment and individuals. Thus, researchers conduct research on user experience (UX) based on cultural aspects (cross-cultural dimensions) to be able to provide UX quality improvement strategies. Using a mixed method, this research was carried out in two stages, namely (1) qualitative, with a literature review to capture cultural aspects which were then validated to UX experts and culture; and (2) quantitative, by surveying respondents on an e-Learning site. The limitation of the study is on the SPADA Indonesia e-Learning application. This study involved 85 respondents and showed the results that the UX measurement value of the six dimensions of the user experience questionnaire (UEQ) was above the average, while the user culture showed that the farthest value of the 19 dimensions cross cultures was 1.55 in the orientation orientation culture dimension. This cultural value shows that application users tend to expect an appreciation of the achievements that have been made by the user. The results of the correlation of 54 mappings between UEQ and cross-cultural dimensions, showed that the level of relationships was low correlated on the two maps while the other had almost no correlation. The UX improvement strategy is categorized based on SPADA Indonesia stakeholders, namely students, lecturers, and developers. Improvement is structured technically and not technically, which aims to improve discussion activities, motivation, applications and online learning facilities. Future studies can use 19 cross-cultural dimensions in this study without the need to do mapping between culture and UX or make improvements to the mapping between culture and UX."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
T52107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Retno Ekayanti
"Pemahaman mengenai penerimaan siswa terhadap Learning Management System merupakan hal penting untuk meningkatkan penggunaan dan pengaruh LMS itu sendiri. Sebagai model penerimaan teknologi yang terkini, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT perluasan telah digunakan untuk mengukur penerimaan sebuah teknologi. Gandhi Memorial Intercontinental School GMIS Jakarta telah menggunakan ManageBac sebagai LMS sejak tahun 2012. Sebagai LMS, ManageBac didesain untuk mengatur perencanaan kurikulum, evaluasi, pelaporan hasil dan kehadiran serta komunikasi antara pengajar dan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa model UTAUT perluasan teraplikasi pada model penerimaan ManageBac di GMIS Jakarta meskipun dengan adanya penambahan kesukarelaan sebagai moderator. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuesioner survey Likert skala 7 dan analisis SEM-PLS. Total 245 siswa yang duduk di kelas XI dan XII diambil sebagai peserta survey. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa model UTAUT perluasan tidak teraplikasi pada model penerimaan ManageBac di GMIS Jakarta. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa gender, umur dan kesukarelaan tidak berperan dalam memperkuat pengaruh seluruh konstruk terhadap niat penggunaan. Pengalaman merupakan satu-satunya moderator yang berpengaruh pada kondisi penunjang dan kebiasaan. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa dari tujuh konstruk penelitian, hanya terdapat empat konstruk yang mempengaruhi niat penggunaan secara signifikan, yakni kondisi penunjang, motivasi hedonis, nilai harga dan kebiasaan.Kata kunci: UTAUT perluasan, sistem manajemen pembelajaran.

Understanding students rsquo acceptance towards a Learning Management System is a crucial issue for improving its usage and effects. As recent model of technology acceptance, extended Unified Theory of Acceptance and Use of Technology extended UTAUT , has been used to measure user rsquo s acceptance on technology. Gandhi Memorial Intercontinental School GMIS , Jakarta has used ManageBac as LMS since 2012. As LMS, ManageBac has been designed to manage curriculum planning, evaluation, outcome reporting, attendance and communication between teachers and students. The purpose of this research was to prove that the model of extended UTAUT was applied into ManageBac rsquo s acceptance model at GMIS Jakarta even though with the addition of voluntariness as moderator. This research employed quantitative approach with survey method using 7 scale Likert questionnaire and SEM PLS analysis. A total of 245 students of grade XI and XII were taken as survey rsquo s participants. The result of finding revealed that the model of extended UTAUT was not applied into ManageBac rsquo s acceptance model at GMIS Jakarta. This study depicted that gender, age and voluntariness did not play significant role to enhance the effect of all constructs towards behaviour intention. Experience became the only moderator which strengthened the effect of facilitating condition and habit. This study also revealed that from all seven constructs, there were only four constructs which affected behaviour intention significantly facilitating condition, hedonic motivation, price value and habit. Key words Extended UTAUT , Learning Management System"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lembaga pendidikan merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan perubahan terhadap seseorang melalui pembelajaran. Terdapat kegagalan ditemukan dari laporan Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri suatu perguruan tinggi, di mana setelah memasuki beberapa semester banyak mahasiswa mengundurkan diri dengan berbagai alasan, salah satu alasannya dikarenakan ketidakmampuan dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam penelitian ini dilaksanakan inventarisasi gaya belajar dosen dan mahasiswa baru yang kuliah di STIKOM Bali menggunakan metode pembelajaran Learning Style Inventory dengan harapan akan didapatkan model karakteristik gaya belajar dominan baik untuk dosen maupun mahasiswa sehingga akan memudahkan dosen dalam menentukan cara memberikan perkuliahan yang terbaik. Hasil akhir penelitian ini diharapkan dapat mengurangi kegagalan mahasiswa dalam melaksanakan proses perkuliahan dan di dalam rancangan pengembangannya akan disajikan berbasis web agar memudahkan dalam pengisian kuesioner karena tidak ada keterbatasan waktu dan lokasi, selain itu pengolahan datanya dilakukan secara otomatis sehingga AAK akan mendapatkan hasil alokasi kelas mahasiswa perprogram studi dalam waktu yang singkat."
005 JEI 3:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bravyto Takwa Pangukir
"XYZ Collaborative Learning in Completing Knowledge (JM-Click) adalah aplikasi berbasis mobile yang dapat membantu karyawan XYZ untuk dapat melakukan pembelajaran elektronik. Tujuan dari adanya JM-Click adalah menjadi tempat pengembangan diri bagi setiap karyawan. Akan tetapi tingkat penggunaan JM-Click masih kurang maksimal karena masih banyak pengguna yang merasa aplikasi masih sulit dipahami dan digunakan. Untuk meningkatkan penggunaan aplikasi, maka dilakukan uji kebergunaan agar dapat mengetahui hal apa saja yang masih dapat diperbaiki pada aplikasi JM-Click. Dilakukan evaluasi terhadap aplikasi menggunakan metode cognitive walkthrough. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat permasalahan kebergunaan pada 22 aksi yang diuji. Hasil evaluasi berupa masalah kebergunaan yang ditemukan kemudian dipetakan dengan pedoman kebergunaan aplikasi pembelajaran yang dibentuk oleh Kumar, Goundar, & Chand pada tahun 2019 untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan terhadap aplikasi. Rekomendasi perbaikan yang dibentuk juga divalidasi dengan membandingkan hasil iterasi evaluasi cognitive walkthrough sebelum dan sesudah perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian, perbaikan berupa penyesuaian ukuran area tekan, validasi tombol simpan isian, penggunaan ikon yang tepat, serta penggunaan tampilan dan navigasi yang konsisten dapat meningkatkan tingkat keberhasilan pengguna dalam menyelesaikan aksi pada aplikasi. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu pihak XYZ untuk menyesuaikan pengembangan perangkat lunak JM-Click dengan kebutuhan utama penggunanya sehingga dapat memberikan dampak positif pada tingkat penggunaan aplikasi.

XYZ Collaborative Learning in Completing Knowledge (JM-Click) is a mobile-based application that can help XYZ employees to do electronic learning. The purpose of JM- Click is to be a place for self-development for every employee. However, the usage level of JM-Click is still not optimal because many users feel that the application is still difficult to understand and use. To increase the usage of the application, a usability test is carried out to find out what things can still be improved from the JM-Click application. Evaluation of the application was performed using the cognitive walkthrough method. Based on the evaluation results, usability problems were found in the 22 actions tested. The results of the evaluation found in the form of usability problems were then mapped with the usability guidelines for learning applications formed by Kumar, Goundar, & Chand in 2019 to produce recommendations for improvements to the application. The improvement recommendations that were formed were also validated by doing a comparison of cognitive walkthrough iteration using before and after improvement prototypes. Based on the research results, improvements in the form of adjusting the size of the press area, validation on the save entry button, correct usage of icon, and using consistent display and navigation can increase the user's success rate in completing actions on the application. The results of the research are expected to help XYZ to adjust the development of the JM-Click to the main needs of its users so that it can have a positive impact on the usage level of the application. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Yuniarto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat untuk menggunakan sistem e-learning. Faktor-faktor tersebut adalah sikap untuk menggunakan, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, pengaruh sosial, kondisi fasilitas dan kecemasan pada pekerja kerah biru di PT Frisian Flag Indonesia. Pendekatan Structural Equation Modelling dengan menggunakan perangkat lunak Lisrel digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor mana yang memiliki pengaruh positif dan signifikan. Data diperoleh dari 391 pekerja kerah biru. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa faktor persepsi kegunaan merupakan faktor yang yang paling kuat dibandingkan dengan variabel lainnya. Penelitian ini juga mengindikasikan implikasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan performa perusahaan.

This study aims to identify factors affecting intention to use e-learning. These factors are attitude toward use, perceived usefulness, perceived ease of use, social influence, facilitating conditions and anxiety among blue collar workers at Frisian Flag Indonesia. A structural equation modelling approach using Lisrel software was applied to identify the factors above that may have positive and significant affect. Data obtained from 391 blue collar workers. The study concludes that perceived usefulness is a much stronger predictor of user intention compared to others. The study also indicates implications to improve performance of company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>