Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Kesula Dewi
"ABSTRAK
Dewasa ini banyak bermunculan ritel-ritel baru di kawasan Jakarta. Di suatu
lokasi tertentu baik itu perkantoran atau perumahan bias ada lebih dari satu ritel. Jika ada
banyak alternatif ritel yang didatangi, tentu ada pertimbangan khusus yang membuat
konsumen memilih suatu ritel untuk dijadikan tempat berbelanja.
Dalam berbelanja konsumen melalui beberapa tahap, yaitu : pertama membuat
daftar belanja. Kedua menentukan alternatif ritel mana saja yang dapat didatangi. Ketiga
menghitung total perceived cost dari masing-masing alternatif ritel yang telah dipilih.
Terakhir menentukan ritel mana yang akan didatangi berdasarkan total perceived cost
yang telah dihitung.
Model Bell, Ho, Tang mengatakan bahwa konsumen akan memiih ritel yang
mempunyai total perceived cost yang terendah. Total perceived cost dibagi kedalam 2
komponen, yaitu : fIxed cost dan variable cost. Dimana masing-masing komponen cost
tersebut mempunyai cost driver yang mempengaruhi nilai total perceived cost.
Model Bell, Ho, Tang juga mengatakan bahwa konsumen akan lebih sering mengunjungi
ritel yang memiliki fixed cost yang terendah.
"
2001
T1373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Budi Adi
"Krisis ekonomi menjadikan konsumen Indonesia terbagi menjadi tiga segmen, yaitu : segmen pertama adalah konsumen dumb, yaitu kelompok konsumen yang dalam pengambilan keputusan pembelian hanya memperhatikan harga, segmen kedua adalah segmen snob , segmen dimana konsumen sangat mengutamakan kualitas produk dan segment ketiga, adalah segmen smart, segmen dimana konsumen mengutamakan value.
Konsumen dalam memilih merek sepeda motor karena market value yang ditawarkan produsen. Market value dalam pemilihan merek sepeda motor disini meliputi performance value, social value, emotion value, price value darn finance value.
Tujuan penelitian di DKI Jakarta ini pada dasarnya ialah untuk mengetahui : apakah ada perbedaan yang significant diantara atribut yang dinilai konsumen dalam memilih merek Sepeda motor, bagaimanakah sikap konsumen, faktor apakah yang paling menentukan pemilihan merek sepeda motor, merek yang paling disukai konsumen dan perceived quality konsumen terhadap merek sepeda motor Honda Yamaha, Suzuki, Kawasaki , Vespa dan Motor China (Mona)
Dalam melakukan penelitian ini dilakukan pendekatan kuantitatif karena untuk menguji hipotesa yang diajukan pada awal penelitian, menguji variabel yang berbeda secara nyata Data dalam bentuk angka , prosedur penelitian baku dan ada replika serta menggunakan statistik,tabel.
Teori yang banyak digunakan berangkat dari paradigma An Information Processing Approach yang menganggap konsumen .sebagai processor of infformation yaitu konsumen dicirikan berinteraksi dengan iingkungan luar, mencari dan memperoleh informasi dari berbagai sumber , mengolahnya dan membuat pilihan dan berbagai alternatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; ada perbedaan yang signifikan dari seluruh atribut pada setiap merek yang diteliti ; konsumen banyak memperoleh informasi dari kombinasi media dan TV; kepercayaan terhadap isi iklan dan menggunakan teknologi canggih dan penilaian keseluruhan tinggi diperoleh oleh sepda motor merek Honda; sepeda motor yang paling disukai diperoleh berturut-turut Honda , Vespa, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan Mona; perceived quality diperoleh Honda dengan 9 atribut yang memperoleh skor tertinggi"
2001
T340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oey Mayasari
"Tesis ini membahas bagaimana perilaku pengambilan keputusan konsumen remaja terhadap pemilihan convenience store dan hal-hal apa saja yang turut mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan tren convenience store selama dua tahun terakhir ini di kota Jakarta khususnya. Adapun convenience store yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa store yang sesuai dengan kriteria convenience store menurut Kotler. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mengambil keputusan, konsumen remaja tidak dapat dipisahkan dari pengaruh teman sebaya dan juga kebutuhan mendesak untuk bisa mengatasi tekanan dan stress dalam fase remaja. Konsumen remaja dalam penelitian ini cenderung melakukan keputusan pembelian maupun pemilihan berdasarkan informasi pribadi, rekomendasi, atau pengalaman dari teman sebaya dalam komunitasnya melalui komunikasi kelompok berupa komunikasi informal (word of mouth). Oleh karena itu strategi pemasaran berbasis komunitas pada konsumen remaja sangat tepat dan efektif untuk pemasaran terhadap convenience store.

This research is exploring about the decision making behavior of adolescent consumer in choosing convenience store as their place to spend time and also spend money. This research used a qualitative research method which found that decision making behavior in adolescent consumer is influenced by some factors, especially peer group?s opinion and conformity. The background of the this research is based on the last two years? trend in Jakarta where convenience store grew up fast and mostly visited by adolescent consumers. Besides, convenience store has its speciality to give convenient experiences for the consumers.
This research also found that teens or adolescent consumers tend to experience stressful moment and also school preassure, the homeworks and exams are the stress source. The informants here rend to make up their mind and make a decision according to their personal effort to find information and to seek informations from others, friends, and also internet. The marketing strategy, word of mouth can be concluded as the most powerful strategy for now, for the adolescent consumer who rely on their peer group?s perception and vision due to choosing some activity, products, and brand. Consequently, a marketing strategy based on community and group would be the most effective strategy to grow some business, just like the success of convenience store expand in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30641
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S9119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis Mayasari
"Banyak dari masyarakat kita yang berbelanja tanpa mengetahui bahwa mereka sama sekali tidak membutuhkan barang yang mereka beli. Berbelanja saat ini merupakan jawaban alas segata kebutuhan dan keinginan dari konsumen, walaupun dewasa ini motif sosial menjadi latar belakang yang panting untuk ditelusuri, karena berbelanja merupakan salah satu aktivitas yang konsumtif. Dan semakin berkembangnya gaya hidup masyarakat terutama di kota-kota besar menyebabkan berbelanja bukan hanya sekedar suatu aktivitas pembelian barang atau jasa, tetapi sesungguhnya lebih rumit dan kompleks dibandingkan yang kelihatan di permbkaan.
Pada karya akhir ini digunakan pendekatan perilaku konsumen sebagai acuan untuk melihat lebih jauh proses yang terjadi pada saat individu atau konsumen memilih, membeli, menggunakan, dan membuang barang atau jasa yang dibelinya, ide bahkan pengalaman yang pernah dialaminya yang kesemuanya itu berguna bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen itu sendiri. Sudut pandang individu atau konsumen sebagai pemegang peran mengakibatkan individu tersebut memiliki cara pandang, aturan bahkan penampilan yang berbeda pula yang sejalan dengan peran yang dilakoninya, selain dari tuntutan akan perubahan jaman dan gaya hidup dimana individu itu berada.
Factory outlet di Bandung merupakan salah satu alternatif tempat belanja yang menyenangkan bagi sebagian besar masyarakat Jakarta. Mengingat pertumbuhan factory outlet di kawasan tersebut semakin ramai. Padahal sat ini banyak pula factory outlet yang berdiri di Jakarta, tetapi mengapa tetap saja konsumen pergi ke factory outlet yang ada di Bandung. Apa yang ada di pikiran dan benak sebagian besar konsumen Jakarta pada saat mereka memilih untuk lebih berbelanja ke factory outlet di Bandung ? Sebagai wadah bare, factory outlet telah menjadi suatu daya tank tersendiri. Factory outlet menjadi penyedia sarana untuk memenuhi dorongan konsumtif dengan iming-iming harga yang murah, yang sangat jauh berbeda dibandingkan produk aslinya sehingga terus-menerus menjadi pendorong bagi konsumen untuk membeli barang-barang yang mungkin sesungguhnya tidak terlalu dibutuhkan. Tidak aneh jika banyak konsumen di Jakarta yang rela bennacet-macet di jalan raya pada akhir minggu, menyetir mobil dari Jakarta ke Bandung, hanya demi sekedar satu atau dua potong pakaian_ Pada hari libur atau akhir minggu, factory outlet tersebut penuh dijejali oleh pengunjung yang sebagian besar adalah konsumen dari Jakarta.
Nita dapat melihat bahwa masing-masing individu tersebut memiliki persepsi yang berbeda tentang pilihan mereka untuk tetap datang ke factory outlet di Bandung. Persepsi itu sendiri diartikan sebagai suatu proses bagaimana suatu rangsangan dari luar diartikan, dipilih dan dianalisa melalui panca indera manusia. Belum lagi pengaruh dari prang lain yang ikut menentukan apa yang menjadi keinginan konsumen sangatlah kuat. Hal tersebut dipandang sebagai purlieu mengapa konsumen di Jakarta memilih pergi ke Bandung dari sekian banyaknya pilihan factory outlet di Jakarta. Meski setelah penelitian dilakukan, ternyata atribut yang didapat belum memenuhi sepenuhnya gambaran dari persepsi yang ada di benak konsumen, tetapi atribut dasar seperti faktor kualitas barang, pelayanan, harga dan pengalaman belanja di factory outlet Bandung tetap merupakan faktor kunci bagi pengembangan atribut persepsi selanjutnya.

Some people shop even though they do not necessarily intend to buy anything at all, whereas others have to be dragged to a mall. Shopping is a way to acquire need products and services, but social motives for shopping also are important. Shopping is an activity that can be performed for either utilitarian or hedonic. Indeed, some researchers suggest that most woman shop to love while men are shop to win. Obviously, there are many exceptions to this view points, but nonetheless it is clear that the reason we shop are more complex than may appear on the surface.
In this research, using the consumer behavior approach as a general guideline to see the processes involved when individuals or groups select, purchase, use or dispose of products or services, ideas, or even experiences to satisfy needs and desires. The perspective of role theory takes the view that much of consumer behavior resembles actions in play, and as in a play, each consumer has a different lines, props and costume necessary to put on a good performance., instead of the dynamical changing in the urban lifestyles where the people takes place.
Factory Outlet in Bandung is one of the alternatives to go for most people in Jakarta. As these factory outlet growth very fast in that area, even there are many similar factory outlet in Jakarta. But why people prefer go to Bandung then ? What is on their mind while they are deciding go to Bandung for shopping even only for one or two pieces cloths? We might say that factory outlet is becoming a new phenomena at this point that they provide such a hedonic consumption, low price in order to attract people buying without knowing they need it or not. It is common today for seeing many people in Jakarta facing the heavy traffic way to Bandung on weekend and long holiday.
We may see that each of them have their own perceptions, needed or desires. Perception is the process by which these sensation or immediate response are selected, organized, and interpreted in order to give them meaning. Perceptions of brand comprise both its functional attributes and symbolic attributes. As we generally think that consumer is a person who identifies a need or desires, making a purchase decision and pass the three stages of consumption process. In many cases, different people may be involved in this sequence of events_ The purchaser and user might not be the same person. Another person may act as influencer, providing recommendation for certain products without actually buying or using them. Finally, consumers may take the decision involved in purchasing products that will be used by many.
After analyzing the product attribute that might have correlations into perception, it is suggested that next research should have more widely attributed to be analyzed instead of more sample of respondent. Four perceptions attributed such as product quality, service, price and experience may become basic attributed to be explored in the next future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Permatasari
"Distro (Distribution Outlet X yang berdiri di akhir tahun 1999 merupakan salah satu jenis usaha eceran yang menjual produk pakaian jadi dan merchandise musik. Harga dari produk dan merchandise tersebut sudah merupakan harga pasti yang tidak dapat ditawar oleh konsumen. Pada umumnya konsumen yang berbelanja di distro X ini adalah kalangan remaja (SMP dan SMU) serta dewasa awal (mahasiswa). Setelah tiga tahun berdiri, distro X menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, ditandai oleh peningkatan jumlah konsumen dan peningkatan pendapatan. Sebagai usaha yang tengah berkembang distro X perlu memahami faktor-faktor yang mendasari konsumennya dalam memilih berbelanja di distro X sehingga dapat dicari upaya untuk mengembangkan distro X agar dapat menarik lebih banyak lagi konsumen. Melalui analisis yang dilakukan berdasarkan hasil observasi di distro X dan wawancara terhadap para pemilik dan pegawai di distro X, serta dengan melihat atribut-atribut score choice menurut Loudon dan Bitta (Consumer Behavior, 1995) didapat data yang menggambarkan beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki distro. Berdasarkan data tersebut, penulis memberikan saran yang terbagi atas dua, yaitu saran yang bersifat jangka pendek, meliputi bebarapa alternatif penyelesaian masalah yang dirasakan saat ini, serta saran yang bersifat jangka panjang yang meliputi beberapa alternatif dalam menyikapi perkembangan distro "X" sendiri."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulihaji Murwani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor perilaku konsumen yang memengaruhi nasabah dalam memilih produk Shar-E di Bank Muamalat Indonesia Di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan variabel syariah, variabel produk, variabel promosi, variabel motivasi dan variabel pelayanan sebagai variabel yang memengaruhi, Sedangkan variabel memilih atau tidak memilih Shar-E sebagai variabel terpengaruhnya. Adapun metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis diskriminan. Data dari penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 115 nasabah BMI di wilayah DKr. Jakarta mulai Januari sampai April 2007. Hasil darn penelitian menunjukkan nasabah Shar-E maupun non Shar-E di DKI Jakarta dalam mengambil keputusan memilih produk Shar-E dipengaruhi oleh perbedaan persepsil pertimbangan atas I0 faktor. Yaitu, kehalalan produk, kemasan, fasilitas Shar-E yang lengkap dan modem, buku tabungan, fasilitas mobile banking, merek Shar-E, imbal basil, biaya administrasi yang muiah, pelayanan petugas BMI dan petugas penjualan yang profesional dan pelayanan puma jualnya. Adapun motivasi yang mendorong nasabah memilih Shar-E dipengaruhi penimbangan keuntungan ekonomi, seperti imbal basil yang memuaskan dan biaya administrasi yang murah.

ABSTRACT
This research intends to know consumer behavior factors that influence customer in choosing Shar-E product at Bank Muamalat Indonesia in DKI Jakarta. Variable used in this research are shariah, product, promotion, motivation and service as independent variable. While choosing or not choosing Shar-E as dependent variable. The analysis method in this research are descriptive statistic and discriminate. The data achieved by spreading questionnaires to 115 BMI customer in DKI Jakarta start January until April 2007. The result shows both Shar-E customer or non Shar-E customer in DKI Jakarta influenced by different perception consideration of ten factors when making decision to Choose Shar-E product. They are, halal of product, packaging, modern and completeness of Shar-E facility, book account, mobile banking facility, Shar-E brand, rate of return, inexpensive administration fee, the professionalism service of BMI employee and marketing staff, and after sales service. The result of the research answered that promotion activity doesn't have significant correlation to influence customer's decision on choosing Shar-E. The motivation that indeed encourages customer to choose Shar-E influence by consideration of economy profits, such as satisfy rate of return and inexpensive fee administration.
"
2007
T20694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Need for is a new construct in consumer bahavior and marketing management research . This construct is considerably robust to measure consumer's epistemic motivation. Epistemic motivation is a desire based action to obtain relevant knowledge to make judgment or buying decision. Previous study measures need for closure construct with reflective measurement model specification . Conceptual analysis shows that need for closure construct is a formative model due to the equality of its dimensions. This study shows strong evidence that formative measurement model specification is more robust than reflective model to test the model of influence of need for closure of online consumer and flow level in the internet environment."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Marcianno Janis
"Skripsi ini membahas perilaku pembelian konsumen pria kepada skin care products khususnya pembersih wajah khusus pria, dimana perkembangan perawatan tubuh yang ditujukan khusus untuk pria pada saat ini telah sangat berkembang dengan pesat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Data diperoleh dari hasil pengumpulan 180 responden.
Hasil penelitian menyarankan bahwa para produsen pembersih wajah khusus pria perlu memberi tahukan tentang apa manfaat kesehatan yang didapatkan oleh para konsumen pria, dan melakukan promosi yang bersifat mengatakan bahwa walaupun menggunakan skin care products khususnya pembersih wajah khusus pria, sifat kemaskulinan pria tidak akan hilang.

The focus of this studi is finding, attitude of male consumer towards purchase intention for skin care products especially men facial wash, which we already know, that currently, grooming or skin care products that specially made for men are growing rapidly. This research is quantitative descriptive interpretive. The data collected from 180 respondent.
This research result, showing that men are more concern about their health, so all the producers of men facial wash should inform what the benefits that they will get if they use the product, and also doing promotion that telling if a male using a skin care product especially men facial wash, will not effected on their masculinity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>