Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180068 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ine Marlinawati
"Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis interaksi antara konsumsi listrik dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan tujuan khususnya untuk melihat respon dari pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh dampak adanya guncangan (shock) konsumsi listrik, tenaga kerja, dan modal. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengukur kontribusi dari konsumsi listrik, tenaga kerja, dan modal terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan periode observasi dari tahun 1999Q1- 2013Q4 dan menggunakan model fungsi produksi yang dikembangkan oleh Apergis dan Payne (2009) dengan metode penelitian yang digunakan yaitu Vector Autoregression (VAR).
Hasil Kausalitas Granger menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan konsumsi listrik (LNELECT) dengan pertumbuhan ekonomi (LNPDB) memiliki hubungan dua arah atau lebih dikenal dengan Hipotesis Arus Balik. Sedangkan Hasil impulse response menunjukkan bahwa respon PDB di Indonesia negatif terhadap guncangan yang terjadi pada konsumsi listrik sedangkan respon konsumsi listrik positif terhadap guncangan yang terjadi di PDB. Dan hasil dari Variance Decomposition bahwa pertumbuhan PDB lebih banyak dipengaruhi oleh variabel PDB itu sendiri.

The general objective of this study was to analyze the interaction between electricity consumption and economic growth in Indonesia and in particular the goal to see the response of economic growth caused by the impact of the shock (shock) electricity consumption, labor, and capital. In addition this study aims to measure the contribution of electricity consumption, labor, and capital to economic growth in Indonesia. This study uses observation period of 1999Q1- 2013Q4 and use the production function model developed by Apergis and Payne (2009) with the research method used is Autoregression Vector (VAR).
Granger Causality results showed that electricity consumption growth variables (LNELECT) with economic growth (LNPDB) has a two-way relationship, or better known as the Reverse Flow Hypothesis. While the results of impulse response indicates that the response is negative GDP in Indonesia to shocks that occurred in electricity consumption while electricity consumption positive response to shocks that occurred in GDP. And the results of the Variance Decomposition that GDP growth was more influenced by the GDP itself.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramistha Xisara
"Penelitian ini menggunakan metode Granger Causality dengan model VAR/VECM dan uji kointegrasi Johansen untuk mencari hubungan kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik di Indonesia dengan rentang waktu penelitian antara tahun 1980-2010. Data yang digunakan meliputi konsumsi listrik, PDB riil sebagai proxy dari pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk bekerja yang semuanya berupa data tahunan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan unidirectional yang mengarah dari konsumsi listrik ke pertumbuhan ekonomi. Hasil studi juga menyatakan bahwa hubungan kausalitas unidirectional antara konsumsi listrik dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia memiliki karakteristik negatif, yang berarti bahwa terdapat inefisiensi dalam pemakaian energi listrik di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh konsumsi listrik Indonesia yang masih didominasi oleh sektor non-produktif.

This study uses Granger Causality method with VAR/VECM as its model plot and Johansen Cointegration test to investigate the causality relationship between electricity consumption and economic growth in Indonesia for the period of 1980-2010. This study uses annual data of electricity consumption, real GDP as the proxy of economic growth, and employment. The result indicates that there is a unidirectional causality runs from electricity consumption to economic growth. Furthermore, this study also finds out negative relationship between electricity consumption and economic growth. This means that there is an inefficiency in Indonesia's electricity consumption which is caused by non-productive sector which dominants electricity consumptions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triani Septiana
"Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah kosumsi tenaga listrik mempunyai dampak yang berbeda pada pertumbuhan ekonomi kelompok provinsi berdasarkan produktivitas. Penelitian ini menggunakan analisis data panel untuk 25 provinsi yang diklasifikasikan menjadi 3 kelompok: (i) kelompok provinsi dengan produktivitas tinggi (terdiri dari Provinsi DKI Jakarta), (ii) kelompok provinsi dengan produktivitas tinggi-menengah (terdiri dari 13 provinsi), (iii) kelompok provinsi dengan produktivitas menengah-rendah (terdiri dari 11 provinsi) selama periode 1996-2011.
Hasil estimasi panel memperlihatkan bahwa: (i) dampak konsumsi tenaga listrik terhadap PDRB pada kelompok provinsi dengan produktivitas menengah-rendah bernilai lebih tinggi daripada dampak konsumsi listrik terhadap PDRB pada kelompok provinsi dengan produktivitas tinggi-menengah, (ii) dampak konsumsi tenaga listrik terhadap PDRB pada Provinsi DKI Jakarta bernilai lebih tinggi daripada dampak konsumsi tenaga listrik terhadap PDRB pada kelompok provinsi dengan produktivitas menengah-rendah.
Melalui perhitungan Technical Elasticity of Substitution (TES), diketahui bahwa pada Provinsi DKI Jakarta hubungan yang terbentuk diantara faktor input investasi kapital dengan konsumsi listrik adalah substitusi dan hubungan yang terbentuk diantara faktor input tenaga kerja dengan konsumsi listrik adalah komplementer. Sedangkan pada kelompok provinsi dengan produktivitas tinggi-menengah dan kelompok provinsi dengan produktivitas menengah-rendah, hubungan yang terbentuk diantara faktor input investasi kapital dengan konsumsi listrik adalah komplementer.

The objective of this study is to analyze whether electricity consumption has different effect on economic growth of group provinces by productivity. By employing data panel analysis, it classifies 25 Indonesian provinces into (i) group of high productivity provinces (consist of DKI Jakarta), (ii) group of high-middle productivity provinces (consist of 13 provinces), (iii) group of middle-low productivity provinces (consist of 11 provinces) with observation period 1996-2011.
Referring to panel data estimation result, it shows that (i) the effect of electricity consumption to output in group of middle-low productivity provinces is higher than effect of electricity consumption to output in group of high-middle productivity provinces, (ii) the effect of electricity consumption to output in DKI Jakarta is higher than the effect of electricity consumption to output in group of high-middle productivity provinces.
Through Technical Elasticity of Substitution (TES), the result shows the relation between capital investment and electricity consumption as substitution and relation between employment and electricity consumption as complementary in DKI Jakarta. For group of high-middle productivity provinces and group of middle-low productivity provinces, the TES shows that relation between capital investment and electricity consumption as complementary.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Anggitaman
"Penelitian ini menganalisis hubungan antara konsumsi listrik dan pertumbuhan ekonomi pada level yang lebih disagregat yaitu pada sektor industri, bisnis dan rumah tangga. Selain itu penelitian ini juga memasukkan determinan ketiga yang diduga juga penting pengaruhnya ke pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik yaitu tarif listrik. Lewat pemodelan VECM, ditemukan hubungan kausalitas searah dari konsumsi listrik ke pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional. Sehingga Indonesia harus menambah pasokan listrinya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu pengalihan subsidi listrik dan ke infrastruktur juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

This research analyzes relationship between electricity consumption and economic growth which disaggregated into three levels: industry, business and household sector. This research also aims to analyze the third determinant which is fathomed having important role to those two variables. Through VECM modeling, it is found that one-way direction causality goes from electricity consumption to economic growth. Thus Indonesia needs to increase its electricity supply to maintain its economic growth. Besides that, the transformation of electricity subsidies into infrastructure also increases the economic growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Dary Ardian
"ABSTRACT
Kebutuhan akan listrik diprediksi akan terus meningkat setiap tahun. Akses listrik ini akan memberikan dampak positif, contohnya meningkatkan taraf hidup penduduk. Namun, banyak desa di Indonesia yang masih mengalami kemiskinan. Oleh karena itu, Pemerintah melaksanakan program pengadaan pembangkit 35.000 Mega Watt untuk mengatasi problema kemiskinan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis energi listrik yang disediakan terhadap kebutuhan masyarakat desa itu sendiri dengan cara bottom up, yakni menentukan beban puncak, konsumsi listrik, keandalan sistem distribusi listrik, karakteristik masyarakat, memprediksi kebutuhan listrik, hingga menentukan pembangkit energi terbarukan yang cocok dikembangkan di sana. Lokasi pengambilan sampel ialah di salah satu daerah pedesaan di Indonesia, yakni Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah pengolahan data survei menggunakan teori Skrotzki dan Keswani, metode SAIDI dan SAIFI, statistik inferensial dan deskriptif, penggunaan perangkat lunak minitab 18, dan LUEC. Hasil penelitian mengestimasi besarnya beban puncak di Kabupaten Batang sebesar 206,4 MW dengan total konsumsi per hari 1752 MWH. Beban dan total konsumsi ini akan terus meningkat hingga 233,21 MW dan 1982 MWH pada tahun 2028. Keandalan distribusi masih tergolong rendah, terutama pada daerah pesisir dengan SAIDI 114-1152 jam dan SAIFI >48 gangguan per tahunnya. Problema besar lain disana ialah masih rendahnya pendapatan per kapita dan banyaknya sampah, maka infrastruktur listrik yang cocok dikembangkan ialah PLTSa untuk mengatasi problema tersebut.

ABSTRACT
The need for electricity is predicted to increase every year. Access to electricity itself will have a positive impact, such as supporting activities, increasing competitiveness, and improving the economy. However, many villages in Indonesia are still experiencing poverty. Therefore, the Government implemented a procurement program of 35,000 Mega Watt generator to overcome that poverty problem. This study aims to analyze the energy reserved to the needs of the villagers themselves with bottom up methods, by determining peak loads, electricity consumption, reliability of power distribution systems, community characteristics, predicting electricity needs, and determine the appropriate renewable energy generation. The sampling location is in one of the rural areas of Indonesia, namely Batang District, Central Java. The method used in this research is the processing of survey data using Skrotzki and Keswani theory, SAIDI and SAIFI method, inferential and descriptive statistics, and the use of minitab 18 software. The result of this study estimate the peak load in Batang Regency is 206.4 MW with total consumption per day 1752 MWH. This load and total consumption will continue to increase until 233.21 MW and 1982 MWH by 2028. Distribution realibility is still relatively low, especially in coastal areas with SAIDI 114 1152 hours and SAIFI 48 annoyances per year. Another big problems are still low income per capita and the amount of waste, then the appropriate electricity infrastructure developed is PLTSa to overcome the problems. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicko Yosafat
"Indonesia menghadapi berbagai permasalahan pada sektor ketenagalistrikannya seperti kekurangan pasokan pada jangka menengah di masa mendatang. Penelitian ini menelaah salah satu solusi alternatif dari segi permintaan, yakni penurunan konsumsi listrik sektor perumahan di Indonesia. Dikarenakan pengetahuan berperan penting maka pengetahuan terkait kepedulian lingkungan tersebut diteliti dengan memakai metode cross-section OLS dan model logit dengan menggunakan data dari Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup SPPLH 2013. Penelitian ini menggambarkan perilaku konsumsi listrik di Indonesia pada level rumah tangga melalui pemakaian perangkat elektronik tertentu. Penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan lingkungan mampu mempengaruhi perilaku hemat listrik. Peningkatan pengetahuan peduli lingkungan memainkan peranan yang signifikan dalam mengurangi konsumsi listrik di Indonesia. Dengan demikian, Pemerintah Indonesia dapat mengoptimasi jalur edukatif untuk membangun masyarakat yang lebih terdidik terkait dengan pengetahuan seputar kepedulian terhadap lingkungan yang dalam hal ini khususnya terkait konservasi energi. lingkungan, perilaku hemat listrik, konsumsi listrik.

Indonesia is facing problems in its electricity condition like the shortage in the medium run. This research tries to observe the alternative demand side attempt for the solution, specifically on residential sector as it plays a major role in determining Indonesias consumption on electricity. Knowledge plays important role in electricity saving behavior so the knowledge on environment related issues is examined by utilizing cross section OLS and logit model by using data from the Environmental Care Behavior Survey SPPLH 2013 on household level. We describe the electricity consumption behavior through specific electronic devices usage. We find there is a causal relationship between environmental care knowledge with the electricity saving behavior as the determinant of the electricity consumption. Increasing the environmental care knowledge plays a significant role in reducing the electricity consumption. Thus, GoI can optimize the educational effort to build a well informed society about the environmental care knowledge especially about energy conservation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunandar
"Tesis ini disusun dengan tujuan untuk mendapatkan model permintaan tenaga listrik kelompok rumah tangga dan memperkirakan besarnya konsumsi tenaga listrik, produksi dan kapasitas tenaga listrik yang akan dihasilkan, serta kebutuhan dana yang diperlukan sampai dengan tahun 2010.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, digunakan analisis ekonometrika model permintaan tenaga listrik kelompok rumah tangga. Sementara perkiraan produksl dan kapasitas tenaga listrik serta kebutuhan dana akan diperoleh berdasarkan perkiraan kebutuhan tenaga listrik kelompok rumah tangga yang dihasilkan dart model permintaan yang terbentuk.
Sesuai dengan hasil pendugaan dan pengujian model, model permintaan tenaga listrik kelompok rumah tangga yang terbentuk adalah D = -254,991 + 0,002Y - 21,435P + 38.815,916R. Dari model ini diperkirakan pertumbuhan permintaan tenaga listrik rumah tangga sampai dengan tahun 2010 akan meningkat sebesar 8,3%-9,8% per tahun. Peningkatan pertumbuhan permintaan tersebut, dapat dipenuhi dengan meningkatkan kapasitas daya terpasang tenaga listrik sebesar 5.018,1 MW-5.782,9 MW dengan jumlah blaya sebesar Rp. 45 trllyun-Rp. 51,8 trilyun.
Pembangunan kapasitas baru sebesar 5.018,1 MW-5.782,9 MW diperkirakan tidak dapat diblayai sepenuhnya oleh PT Pt N (Persero) karena perkiraan pendapatan dart penjualan tenaga listrik belum cukup untuk memenuhinya dlmana per tahunnya diperkirakan mengalami defisit rata-rata 19,4%-30,2%. Namun apablla terjadi efislensi program PT PLN (Persero) sebesar 3% per tahun defisit rata-ratanya akan menjadi 14,7%-25,7%.
Mengingat pendapatan dari penjualan tenaga listrik belum cukup untuk membiayai sepenuhnya penyediaan tenaga listrik, maka perlu dilakukan upaya antara lain: (I) restrukturisasi dan efisiensi usaha di pembangkitan, transmisi, dan distribusi; (ii) penghematan tenaga listrik; (iii) pencegahan pencurian tenaga listrik; dan (iv) menarik minat investor balk dari dalam maupun Iuar negeri. Kesemua upaya tersebut harus diiringi dengan konsistensi kebijakan dan kepastian hukum demi terselenggaranya kesinambungan penyediaan tenaga listrik."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003
T12585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal
"Penelitian ini membahas tentang dua indikator pengukur pertumbuhan ekonomi yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Kesejahteraan Ekonomi Berkelanjutan (IKEB) serta hubungannya dengan konsumsi energi menggunakan metode estimasi seemingly unrelated regression dan three-stage least square. Penelitian ini menggunakan kerangka model persamaan fungsi produksi Cobb-Douglass sebagai dasar pembentukan model. Penelitian ini menggunakan data dari Benua Asia yang diwakilkan oleh 46 negara dan 2 zona ekonomi independen dengan jangka waktu dari 1970 hingga 2019. Hasil dari penelitian ini menemukan hubungan dua arah yang positif antara konsumsi energi dan pertumbuhan produk domestik bruto dalam kedua metode estimasi (feedback hypothesis). Selain itu, penelitian ini juga menemukan hasil yang berbeda dalam estimasi hubungan antara IKEB dan konsumsi energi, dimana dengan metode estimasi seemingly unrelated regression, ditemukan hubungan dua arah yang negatif (negative feedback hypothesis), namun dengan metode estimasi three stage least square, ditemukan hubungan satu arah dari konsumsi energi yang mempengaruhi IKEB (negative growth hypothesis). Kesimpulan dari penelitian ini adalah PDB memiliki hubungan positif yang kuat dengan konsumsi energi, dan IKEB dapat mendorong konservasi energi.

This research discusses about two indicators for measuring economic growth which is the Gross Domestic Product (GDP) and The Index of Sustainable Economic Welfare (ISEW), and their relationship with energy consumption using the seemingly unrelated regression and the three-stage least square estimation method. This research uses The Cobb Douglas Production Function as the base for the regression model. The data used is gathered from Asia which is represented by 46 Countries and 2 Economically Independent Zones from 1970 until 2019. This research found a positive multi-directional relationship between GDP growth and energy consumption (Feedback Hypothesis). Also, this research found two findings from different estimation method for the ISEW, which is by using the seemingly unrelated regression, there is a negative multi-directional relationship between the ISEW growth and energy consumption (Negative Feedback Hypothesis). But when using the three-stage least square estimation method, this research found that there is a unidirectional relationship between the ISEW and energy consumption (Negative Growth Hypothesis). The conclusion of this research is that the GDP has a strong positive relationship with energy consumption, and The ISEW could help boost energy conservation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afwan Heru Cahya
"Peramalan beban listrik, juga dikenal sebagai Probabilistic Load Forecasting (PLF), memiliki peran penting dalam industri tenaga listrik, terutama dalam merencanakan operasi sistem tenaga, menjaga stabilitas, dan memfasilitasi perdagangan energi. Di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan sebuah entitas komersial besar, peramalan yang akurat dan andal sangat penting untuk optimalisasi layanan, kepatuhan terhadap regulasi dan meningkatkan akurasi perencanaan konsumsi energi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan model peramalan yang akurat untuk digunakan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Dalam penelitian ini, empat model berbeda diuji: Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA), Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average with Exogenous (SARIMAX), serta dua model berbasis neural network, yaitu Long Short-Term Memory (LSTM) dan Gated Recurrent Units (GRU). Kemudian model ini diterapkan pada data historis harian yang dikumpulkan dari perusahaan operator bandar udara dengan rentang waktu 01 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model LSTM mencapai performa terbaik dalam melakukan peramalan, dengan Mean Absolute Error (MAE) 12.79, Root Mean Square Error (RMSE) 15.47, dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) 1.91%. Sehingga berdasarkan hasil penelitian, model LSTM dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi perencanaan konsumsi listrik harian di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan fasilitas serupa lainnya.

Electric load forecasting, also known as Probabilistic Load Forecasting (PLF), plays a crucial role in the electricity industry, particularly in planning power system operations, maintaining stability, and facilitating energy trading. At Soekarno-Hatta International Airport, which is a large commercial entity, accurate and reliable forecasting is essential for service optimization, regulatory compliance, and improving the accuracy of energy consumption planning. The aim of this study is to identify an accurate forecasting model to be used at Soekarno-Hatta International Airport. In this study, four different models were tested: Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA), SARIMA with Exogenous (SARIMAX), and two neural network-based models, Long Short-Term Memory (LSTM), and Gated Recurrent Units (GRU). The models were subsequently utilized on the daily historical data gathered by the airport operating firm from January 1, 2022, to December 31, 2022. The research findings demonstrated that the LSTM model was the most effective in terms of forecasting performance, with Mean Absolute Error (MAE) of 12.79, Root Mean Square Error (RMSE) of 15.47, and Mean Absolute Percentage Error (MAPE) of 1.91%. Therefore, based on the research findings, the LSTM model can be used to improve the accuracy of daily electricity consumption planning at Soekarno-Hatta International Airport and other similar facilities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arkania Choirin Tameema
"Energi karbon kini menjadi isu penting yang menjadi perhatian dunia. Di Indonesia, industri tenaga listrik menjadi sektor penghasil emisi karbon terbesar. Konsumsi listrik per kapita yang kian meningkat seiring berjalannya waktu tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada kerusakan lingkungan dan perubahan iklim di masa mendatang. Masyarakat Indonesia memiliki tingkat religiositas yang tinggi. Tingkat religiositas dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam mengambil keputusan, salah satunya konsumsi energi. Dengan menggunakan data IFLS 5, penelitian ini hendak menguji penagruh dari tingkat religiositas terhadap konsumsi energi rumah tangga muslim di Indonesia sebagai negara dengan mayoritas masyarakat beragama Islam. Mengingat terdapat permasalahan endogenitas pada variabel tingkat religiositas, studi ini menggunakan metode estimasi two-stage least squares (2SLS) dengan jumlah sampel sebanyak 21.023 individu yang berasal dari rumah tangga muslim. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif tingkat religiositas dengan konsumsi listrik rumah tangga. Artinya, semakin tinggi tingkat religiositas seseorang, maka konsumsi energi listrik pada rumah tangganya akan semakin berkurang. Hal ini didasari oleh teori bahwa aktivitas yang berhubungan dengan keagamaan akan mengurangi alokasi waktu seseorang untuk mengonsumsi energi.

Carbon emissions have now become an important issue of global concern. In Indonesia, the electricity industry is the largest carbon emitter sector. The increasing per capita electricity consumption over time may potentially have an impact on environmental damage and climate change in the future. Indonesian society has a high level of religiosity. The level of religiosity can influence a person's attitudes and decision-making, including energy consumption. Using IFLS 5 data, this research aims to examine the influence of religiosity on household energy consumption among Muslim households in Indonesia, a country with a majority of Islamic population. Considering the endogeneity issue in the variable of religiosity, this study employs the two-stage least squares (2SLS) estimation method with a sample size of 21,023 individuals from Muslim households. The results of this study indicate a negative relationship between religiosity and household electricity consumption. This means that the higher the level of religiosity, the lower the electricity energy consumption in their households. This is based on the theory that religious activities reduce a person's allocation of time for energy consumption."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>