Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129686 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini mencoba mengangkat pola interaksi masyarakat beda agama di Desa Talang Benuang Kecamatan
Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Paradigma dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan menggunakan pendekatan sosiologi dan interaksionisme simbolik. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerukunan
hidup masyarakat beda agama di Desa Talang Benuang Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi
Bengkulu terbangun melalui interaksi dan komunikasi harmoni yang saling menghargai, saling menghormati,
saling memberikan toleransi dan tidak menyinggung masalah agama dalam kehidupan masyarakat. Faktor
lain yang mendukung adalah: pertama, adanya kesadaran tinggi dari masyarakat akan pentingnya kerukunan
hidup beragama yang ditanamkan sejak kecil secara turun temurun oleh pendahulunya; kedua, tumbuhnya
jiwa nasionalisme dalam kehidupan masyarakat; dan ketiga, adanya ikatan kekerabatan yang dihasilkan dari
pernikahan yang sebelumnya beda agama."
384 JKKOM 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini bermaksud untuk mengetahui “Bagaimana komunikasi antarbudaya etnis Sunda dalam masyarakat
multikultur?”. Untuk mengungkap fenomena tersebut penulis menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan menggunakan model interaksionisme simbolik untuk melihat perilaku dan interaksi manusia
yang dapat diperbedakan karena ditampilkan melalui melalui simbol dan maknanya. Untuk mendapatkan
data, penulis menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara mendalam dan telaah
dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan telah terjadi adaptasi timbal balik antara etnis Sunda sebagai
pendatang dengan etnis Rejang sebagai pribumi. Adanya sikap saling menghargai dan menghormati antara
etnis pendatang dan pribumi memungkinkan setiap kelompok etnis tersebut untuk menjalankan kebudayaannya
masing-masing. Masyarakat dari etnis Sunda dengan Rejang saat berdialog dapat menggunakan bahasa
Sunda, bahasa Rejang atau bahasa melayu dialek Bengkulu. Hubungan antara kedua etnis tersebut sejauh
ini telah berlangsung tanpa hambatan yang berarti karena masing-masing etnis telah saling menerima apa
adanya."
384 JKKOM 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman mengenai komunikasi mitigasi bencana oleh masyarakat
sekitar Gunung Merapi, upaya dan pola komunikasi yang dilakukan Badan Geologi terkait kepercayaan lokal masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme
menggunakan teori interaksionisme simbolik dan jenis studi kasus. Masyarakat Desa Umbulharjo Kecamatan
Cangkringan Kabupaten Sleman Provinsi D.I. Yogyakarta yang merupakan masyarakat yang tinggal di sekitar
Gunung Merapi menjadi subjek dari penelitian ini. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dan
studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sekitar Gunung Merapi memahami inti dari Komunikasi
Mitigasi Bencana sebagai sumber pemberian informasi mengenai keadaan Gunung Merapi dan sumber
pemberian informasi mengenai tindakan yang harus dilakukan oleh masyarakat. Peningkatan keikutsertaan masyarakat
dan peran Juru Kunci merupakan upaya Badan Geologi dalam melakukan Komunikasi Mitigasi Bencana.
Pola Komunikasi Mitigasi Bencana yang dilakukan Badan Geologi KESDM terkait kepercayaan lokal masyarakat
sekitar Gunung Merapi terdiri dari dua jenis yaitu terstruktur dan melalui media. Dalam rangka meningkatan kapasitas
masyarakat dalam menghadapi dan menanggulangi bencana geologi untuk menghindari ketidakselarasan dalam
penerimaan informasi, Komunikasi Mitigasi Bencana perlu dikaji lebih dalam oleh Badan Geologi KESDM.
Badan Geologi KESDM diharapkan dapat pula meningkatkan frekuensi sosialisasi dan simulasi bencana langsung
pada masyarakat pada level bawah, tidak hanya mengundang perwakilan dari aparat pemerintah saja. Selain itu
Badan Geologi sebaiknya melibatkan Juru Kunci Merapi dengan memberikan pelatihan khusus mengenai istilah-
istilah teknis kebencanaan sehingga Juru Kunci bisa menjadi agen sosialisasi bagi masyarakat."
384 JKKOM 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tema penelitian ini adalah “Akar Komunikasi dalam Al-Qur’an” yang sengaja dipilih dengan tujuan menjelaskan akar
komunikasi: intrapersonal, interpersonal, komunikasi massa, antar budaya, dan komunikasi organisasi dalam Al - Qur’an
dan menjelaskan relevansi konsep komunikasi dalam Al-Qur’an dengan konsep komunikasi dalam perspektif ahli komunikasi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan kajian literatur dengan pendekatan
penafsiran tematik. Sumber data utama dan pertama dalam penelitian ini adalah Al-Qur’an. Sumber-sumber lain adalah
berbagai tafsir buku terbatas pada buku-buku tafsir yang dianggap representatif dan tersedia, yaitu: tafsir Al-Qur’an
Al-Mishbah dan tafsir Al-Qur’an Al-Adzim. Studi ini menemukan bahwa akar dari komunikasi intrapersonal di Al-
Qur’an menempatkan pikiran (immaterial) sebagai pusat kontrol untuk jiwa untuk memberikan rangsangan kepada
indera pendengaran dan penglihatan (material), dan menghasilkan pikiran. Akar komunikasi interpersonal di Al-Qur’an
lebih didasarkan pada etika komunikasi atau bagaimana berbicara dengan orang lain dengan kebijaksanaan, mauidhah,
dan Mujadalah. Akar komunikasi massa di Al-Qur’an menempatkan dirinya sebagai pusat informasi
/ berita yang memiliki kebenaran mutlak. Al-Qur’an memberikan pedoman bagi manusia dalam memberikan informasi
/ berita kepada orang lain yang harus disertai dengan kejujuran, keadilan, akurasi, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Al-Qur’an mendesak masyarakat untuk berhati-hati (tidak mudah percaya) dalam menerima informasi atau berita. Akar
komunikasi antar budaya dalam Al-Qur’an dimulai dari sifat manusia diciptakan di dunia untuk mengenal satu sama lain
(komunikasi) dengan keragaman latar belakang agama, etnis, bangsa, jenis kelamin dan sebagainya. Akar dari komunikasi
organisasi di Al-Qur’an memerintahkan beberapa orang untuk membentuk suatu organisasi atau lembaga untuk
mengoptimalkan upaya amar ma’ruf dan nahi munkar (memerintahkan kebaikan dan mencegah keburukan). Konsep
keterkaitan komunikasi dalam Al-Qur’an dengan konsep komunikasi Barat mengandung nilai menjelaskan satu sama
lain. Ini berarti bahwa bagi umat Islam, Al-Qur’an adalah pedoman hidup, sedangkan komunikasi barat dapat digunakan
untuk menjelaskan makna dari isi Al-Qur’an."
384 JKKOM 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pencitraan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden Republik
Indonesia melalui iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika. Sumber data penelitian ini terdiri atas sumber data
primer berupa iklan televisi ARB versi Motivasi Untuk Anak Indonesia yang terdiri atas ucapan, gerakan, dan
berbagai objek pendukung penggambaran Aburizal Bakrie, dan sumber data sekunder berupa buku, karya ilmiah,
dan sumber informasi online. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dan studi
pustaka. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji
keabsahan data dilakukan melalui triangulasi penyidik. Penelitian ini dilakukan di Jakarta dari bulan Februari
2013 - Juli 2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa pencitraan Aburizal Bakrie sebagai calon Presiden secara
denotasi ditunjukan melalui penggambaran latar belakang ayahnya untuk memberikan gambaran bahwa
dirinya merupakan bagian dari rakyat kecil sebagaimana ayahnya dulu. Pencitraan Aburizal Bakrie sebagai
calon Presiden secara konotasi banyak memperlihatkan makna kesuksesan dan pengalaman Aburizal Bakrie.
Citra Aburizal Bakrie juga terlihat sebagai sosok yang mendukung akan kepentingan anak muda, pendidikan,
dan pengembangan potensi mereka. Aburizal Bakrie juga merepresentasikan diri sebagai orang yang tepat
untuk dijadikan sebagai contoh kesuksesan karena pengalamannya serta kemampuannya. Aburizal Bakrie
merupakan sosok yang terbuka, bersih dan memiliki komitmen tinggi serta memiliki kepekaan relijiusitas
yang dapat membentuknya sebagai pemimpin yang bermoral. Makna mitos dari pencitraan Aburizal Bakrie
sebagai calon Presiden menunjukan bahwa kepentingan politiknya dibangun atas kepentingan rakyat kecil.
Rakyat kecil senantiasa menjadi komoditas untuk membangun citra politik yang pro rakyat."
384 JKKOM 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) adalah organisasi nirlaba yang mengampanyekan pemberian
ASI eksklusif dan mendukung kegiatan menyusui yang bertumpu pada pemanfaatan perkembangan TIK
dan media sosial. Hal tersebut cukup unik sehingga peneliti merasa perlu untuk mempelajari lebih lanjut
proses membangun dan menggerakkan aktivisme komunitas yang dilakukan AIMI melalui akun-akun media
sosialnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi pemaknaan pengurus AIMI tentang
pemanfaatan media sosial dan menjelaskan proses pembangunan dan penggerakkan aktivisme komunitasnya.
Dinamika proses ini diteliti dengan metode studi kasus dari Stake dengan menggunakan kerangka Teori Difusi
Inovasi yang dikembangkan Everett M. Rogers. Hasil penelitian menunjukkan konstruksi makna pengurus
AIMI tentang TIK dan media sosial ditanslasikan dalam pemanfaatan yang berhasil membesarkan AIMI.
Pengurus memiliki karakteristik yang termasuk kategori early adopters. Prosesnya tergambar dalam tahapan
innovation-decision process yang terdiri dari langkah mengoptimalisasi pengetahuan, persuasi, keputusan,
implementasi dan konfirmasi. Semua tahapan ini berlangsung terus menerus dan timbal balik sebagai upaya
merespon kebutuhan komunitas sekaligus mendorong efektivitas dan efisiensi dalam interaksi komunitas.
Dari hasil tersebut, disarankan agar AIMI harus dapat terus memanfaatkan karakteristik pengurus untuk
menjangkau kalangan late adopters dan laggard yang belum terjangkau oleh kampanye online dan offline.
AIMI juga perlu mengoptimalisasi jejaringnya agar tujuan aktivisme sosialnya tercapai."
384 JKKOM 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pertemanan antarbudaya remaja di sekolah secara umum beperan untuk mendukung pengembangan identitas
diri, tetapi belum maksimal untuk mendukung pengembangan identitas etnik remaja. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui dan menganalisa peranan pertemanan antarbudaya remaja dalam pengembangan identitas
diri dan identitas etnik. Melalui penelitian kualitatif diperoleh hasil bahwa (1) remaja memiliki dua konteks
relasi pertemanan antarbudaya dengan sepuluh tema interaksi yang berperan dalam pengembangan identitas
diri; (2) terkait pengembangan identitas etnik, remaja berada dalam tahapan unexamined identity, yang menempatkan
identitas etnik bukan sebagi prioritas dalam pertemanan antarbudaya di sekolah."
384 JKKOM 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Media massa sebagai media informasi publik menjadi media promosi bagi artis untuk mendapatkan
popularitas dan keuntungan secara finansial. Seringkali artis menuntut dirinya sendiri untuk kooperatif
dengan wartawan, awak media yang akan menampilkan realitas simbol-simbol yang diterimanya pada saat
melakukan wawancara. Bagaimana artis memahami citra dirinya yang ditampilkan di media massa, bagaimana
artis mempersiapkan penampilan citra dirinya di hadapan wartawan (back stage region), bagaimana artis
menampilkan citra dirinya di hadapan wartawan (front stage region), dan bagaimana artis memahami
popularitasnya di publik sebagai dampak dari pemberitaan yang dibingkai wartawan di media massa (out
stage region) menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini. Untuk mengungkapkan pengelolaan kesan
artis dalam media massa, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori dramaturgi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling mempengaruhi citra diri artis adalah orang-orang sekitar
yang berinteraksi dengan dirinya, karena interaksi tersebutlah yang akan menjadi realita. Realita tersebut
harus mampu dibingkai artis menjadi bagian dari citra dirinya. Sebelum berhadapan dengan wartawan untuk
diwawancara, artis melakukan beberapa persiapan untuk menampilkan citra diri yang positif di hadapan
wartawan. Artis memahami sepenuhnya makna popularitas bagi dirinya. Citra diri yang ditampilkan oleh
artis, jika dibingkai secara positif oleh wartawan dalam berita di media massa, maka akan memberi kesan
positif juga oleh publik. Jika sebaliknya, maka publik juga yang akan menolaknya. Berita di media massa
membawa dampak popularitas yang besar bagi artis. Artis membutuhkan popularitas untuk dapat bertahan
dalam menjalankan profesinya. Selain itu, artis juga mendapatkan berbagai keuntungan baik secara materi
maupun immateriil sebagai dampak dari popularitas yang diperolehnya. Artis selalu berupaya memelihara
hubungan baik dengan wartawan sebagai mitra kerjanya."
384 JKKOM 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media massa dan Internet dipergunakan sebagai sarana
penyebarluasan informasi dan promosi oleh pengelola industri kecil dan menengah di kota Bandung. Penelitian ini
menggunakan pendekatan dan metode penelitian kuantitatif, yaitu survei dengan teknik analisis deskriptif. Data
yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner, wawancara, studi pustaka dan pencarian data di Internet. Sampel
diperoleh dengan teknik proporsional random sampling dimana diperoleh ukuran sampel 96. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa hanya sebagian kecil pengelola industri kecil dan menengah menggunakan media massa
dan Internet. Intensitas penggunaan media massa dan Internet sangat tergantung pada media yang digunakan. Media
yang paling sering digunakan oleh pengelola industri kecil dan menengah adalah email. Informasi yang paling
dominan disampaikan di media massa dan Internet adalah informasi mengenai produk. Tidak ada cara khusus
yang dilakukan oleh pengelola industri kecil dan menengah untuk menentukan media mana yang digunakan untuk
menyebarkan informasi dan promosi, mereka lebih banyak bergantung pada promosi dari mulut ke mulut dari
konsumen yang pernah menggunakan produknya. Berkaitan dengan biaya, Internet menjadi media alternatif untuk
sarana promosi karena biayanya relatif murah dibandingkan dengan media lainnya. Kesimpulannya, pemahaman
pengelola usaha kecil dan menengah terhadap fungsi media massa dan Internet untuk menyebarkan informasi dan
promosi masih kurang, padahal banyak media, terutama Internet, tidak memerlukan biaya besar dalam penggunaannya."
384 JKKOM 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji dan menjelaskan bagaimana pengunjung memaknai pariwisata
pulau Kemaro dan mengetahui bagaimana perilaku komunikasi pengunjung pariwisata pulau Kemaro. Metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian terdiri dari enam
orang informan yang terdiri dari 3 orang pelancong budaya dan 3 orang pelancong religi yang diambil secara
purposive. Hasil dari penelitian menunjukkan, pengunjung pariwisata pulau Kemaro yang merupakan informan
pada penelitian ini memberikan pemaknaan terhadap pariwisata pulau Kemaro berdasarkan pandangan subjektif.
Sehingga informan dalam penelitian memberikan pemaknaan yang beragam terhadap Pariwisata Pulau Kemaro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi mewarnai semua aspek yang ingin diketahui, baik dari segi pandangan,
pengalaman, dan motif pada setiap pengunjung. Pengunjung memberikan pandangan terhadap Pariwisata
Pulau Kemaro sebagai tempat bersejarah, tempat yang nyaman, dan juga tempat untuk sembahyang. Pengalaman
yang dirasakan pelancong selama berada di pulau Kemaro berkaitan dengan kegiatan festival budaya, perayaan 17
Agustusan, perjalanan menuju Pulau Kemaro, sembahyang, sampai dengan pengalaman mengenai penyembuhan
penyakit. Sedangkan motif yang dimiliki pelancong, yaitu untuk mencari ketenangan dan kesenangan, ajakan dari
orang terdekat (orangtua ataupun teman), untuk melakukan kegiatan keagamaan, ketertarikan pelancong pada
sejarah pariwisata pulau Kemaro, serta motif untuk berkumpul bersama anggota keluarga. Perilaku komunikasi
yang terjadi yaitu dalam bentuk interaksi diantara pengunjung serta pengunjung dengan pelaku wisata yang
menggunakan komunikasi verbal. Kesimpulan dari penelitian tentang makna pariwisata pulau Kemaro menurut
pengunjung yaitu sebagai tempat warga Tionghoa untuk sembahyang, dan salah satu tempat wisata yang memiliki
nilai sejarah yang tinggi dan nyaman yang ada di kota Palembang."
384 JKKOM 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>