Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146215 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tanah Jarang (RE) merupakan komoditas yang sangat berharga baik untuk industri maupun untuk PLTN. Secara kimia RE terdapat dalam dalam ikatan fosfat (P) yang pada mineral monasit, xenotim, zirkon berasosiasi dengan mineral kasiterit, magnetit, ilmenit, rutil, anatas, apatit, kuarsa dan feldspar terdapat dalam endapan pasir aluvial sungai atau plaser pantai. Endapan RE dalam monasit, zirkon, xenotim di daerah Air Gegas, Bangka Selatan merupakan endapan aluvial sungai yang mempunyai kemudahan dalam eksplorasi dan penambangan. Secara geologi mineral monasit, xenotim, zirkon berasal dari Granit Klabat yang berumur Jura. Metode yang dilakukan adalah pengamatan geologi, pengukuran radioaktivitas, pengambilan contoh, analisis laboratorium (mikroskopis dan XRF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa geologi daerah Air Gegas Formasi Tanjung Genting terdiri dari batupasir, lempung (Trias Awal), Granit Klabat (Jura Akhir–Trias Awal) dan endapan Aluvial (Kuarter). Endapan aluvial mengandung monasit 0,071–3,574 %, zirkon 0,172–10,376 %, xenotim 0,15–3,023 % dari berat MB 10,73–168,072 gram. Keberadaan logam tanah jarang (RE) berasal dari mineral monasit, xenotim, zirkon yang bersumber dari batuan Granit Klabat. Sebaran tanah jarang (RE) terdistribusi pada bagian timur daerah penelitian yang menempati lembah sungai."
551 EKSPLOR 34:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Herdiyanti
"Peran Modal Sosial Terhadap Perubahan Aktivitas Mata Pencaharian Sebagai Strategi Penghidupan (Livelihood) Pasca Timah (Studi Terhadap Masyarakat Desa Delas, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung)

Penelitian ini mendeskripsikan tentang peran modal sosial terhadap perubahan aktivitas mata pencaharian sebagai strategi penghidupan pasca timah. Teori yang digunakan dalam mengkaji fenomena sosial ini dengan menggunakan konsep modal sosial dari Michael Woolcock sehingga analisa kajian semakin tajam dan komprehensif untuk menjawab rumusan masalah yang dituangkan dalam tulisan ini. Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus serta menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai peran modal sosial terhadap perubahan aktivitas mata pencaharian sebagai strategi penghidupan pasca timah. Masyarakat mengalami perubahan aktivitas mata pencaharian dari sector tambang ke agraris (bertani dan berkebun). Beragam asset penghidupan dimiliki oleh masyarakat Desa Delas. Pemanfaatan modal sosial terhadap asset penghidupan yang dimiliki dimanfaatkan secara kolektif. Hubungan sosial yang terbangun antar warga Desa Delas menjadi semakin erat sehingga menumbuhkan rasa saling percaya, sistem norma sosial yang dilestarikan, hubungan timbale balik, tingkat partisipasi, proaktif, serta hubungan kerjasama semakin berkembang dengan adanya nasib dan tujuan yang sama. Berkembangnya kreatifitas warga menyebabkan kemunculan diversifikasi penghidupan seperti usaha tambak ikan.

Implikasi perubahan aktivitas mata pencaharian yang terjadi pastinya sangat berpengaruh terhadap sistem penghidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Delas. Kini, sector pertanian dan perkebunan menjadi berkembang kembali karena strategi mensiasati hidup yang dilakukan masyarakat telah berhasil dilakukan melalui dorongan kekuatan modal sosial yang dibangun. Memanfaatkan asset penghidupan yang dimiliki, untuk melangsungkan penghidupan berkelanjutan. Peran modal sosial pada masyarakat Desa Delas menjadi analisa terhadap kondisi yang terjadi di Desa Delas. Menguatnya elemen modal sosial seperti bonding, bridging dan linking dalam kehidupan masyarakat membuat pola pikir masyarakat menjadi terbuka dan berkembang. Modal sosial menjadi factor pendukung terhadap perubahan aktivitas mata pencaharian dalam mensiasati strategi penghidupan pasca timah.

Keyword : Perubahan aktivitas mata pencaharian, modal sosial dan penghidupan (livelihood).


This study describes the role of social capital on changes in livelihood activities as livelihood strategy after mine process of Tin. The theory use in social phenomena preparation by using the concept of social capital from Michael Woolcock study analyzes the increasingly sharp and comprehensive to answer the problem formulation as outlined in this paper. The type and the research approach is qualitative research that uses a case study approach and using data collection methods such as observation, interview and documentation. Data analysis technique using is descriptive qualitative.

Based on survey on the role of social capital to changes in livelihood activities as livelihood strategy after mine working of Tin. Society undergoing significant changes related to the shift in livelihood activities of the mining sector to agriculture (farming and gardening). Utilization of social capital on livelihood assets owned collectively utilized. Social relations between residents of Delas Village woke to become stronger so that foster mutual trust, social norms are preserved system, reciprocity, participation rates, and proactive as well as the growing cooperation relationship with their fate and the same objectives to be achieved. Develoving the creativity of citizens led to the emergence of livelihood diversification such as fish farming.

Implications of changes in livelihood activities that occur certainly affects the livelihood systems socioeconomic Delas village. Now, the agricultural and plantation sectors into growing back because the strategy that made people anticipate living has been successfully carried out through a power boost social capital built. Utilizing livelihood assets owned, as well as developing back so that people are able to develop sustainable livelihoods. The role of the social capital of the communities in Delas be an analysis of what leads to a description of the changes in livelihood activities as a livelihood system of the community in Delas.  The strengthening of social capital elements such as bonding, bridging and linking in society make the public mindset to be open and growth.Social capital is the contributing factor to changes in livelihood activities in after mine working of Tin anticipate livelihood strategies.

Keyword: livelihood activity change, social capital and livelihood (livelihood)"

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keanu Mitchell Hoerip Tatetdagat
"ABSTRAK
The present works investigates the leaching of tin slag by using
hydrochloric and citric acid. In the preliminary stages, the research begins with a
thorough literature review, followed by the development of the methods and
apparatus determination. It was found that these methods were able to extract tin
from tin slag and produced comparable results with the previously published
researches for hydrochloric and citric acid leaching. Regarding the rare metals
extraction (Nb and Ta), it was found to be unreactive with the solution, hence
making indications that their presence mostly remains in leaching residue.

ABSTRACT
Studi ini menyelidiki pelindian terak timah dengan menggunakan klorida
dan asam sitrat. Pada tahap awal, penelitian ini dimulai dengan tinjauan literatur
secara menyeluruh dan diikuti dengan pengembangan metode dan penentuan alatalat
eksperimen. Penelitian ini menemukan bahwa metode pelindian dengan asam
hydrochloric dan asam citric mampu mengekstrak timah dari terak timah dan
menghasilkan hasil yang sebanding dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang
diterbitkan. Mengenai ekstraksi logam tanah jarang, ditemukan bahwa logam
tanah jarang (Nb dan Ta) tidak reaktif dengan larutan asam hydrochloric dan asam
citric. Hal ini membuat indikasi bahwa kehadiran mereka sebagian besar masih
tersimpan di residu pelindian."
2016
S64602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharpiyu
"Magnet berperekat ("bonded magnet? terdiri dart ctua bahan dasar yaitu serbuk bahan magnet dan bahan perekat. Bahan perekat/matriks ini berfungsi sebagai bahan pengikat serbuk menjadi satu kesatuan. Secara umum matnks yang dipakai dapat berupa karet alam yang memiliki kelenturan tinggi (?Elastomer Bonded Magnef9 atau resin termoset yang kaku (?Rigid Bonded Magnet?). Keunggulan dart magnet berperekat ini yaitu cocok untuk aplikasi komponen berbentuk rumit dan kecit Produk magnet yang dihasilkan berberat /enis rendah dan toleransi ukuran yang ketat. Kekuatan medan magnet yang dihasitkan relatif Iebih besar dibandtngkan magnet berpereket berbasis atnico atau ?ferrtte'i.
Pada penetitian ini dttakukan proses pembuatan magnet berperekat berbasts Nd2Fe14B (MQP-0) dengan bahan pengikat potimer kaku berupa resin potiester: Pembuatan magnet berperekat dilakukan dengan cara mencampur serbuk MQP-0 dan bahan poltmer secara manual. Hastt campuran dicetak dengan metode "compression moulding" untuk mendapatkan bakatan berbentuk sitinder. Ruang lingkup penelitian meliputi vanasi beban tekan 2, 4, dan 6 ton (diameter Iubang eetakan sebesar 6 mm) serta fraksi volume serbuk MQP-0 sebesar 25%, 45%, 60% dan 80%. Yang diteltti adatah pengaruh dan' fraksi volume serbuk dan beban tekan terhadap kekuatan magnet.
Pada penelitian ini telah diarnati bahwa meningkatnya fraksf volume serbuk hingga 80% menghasilkan kuat medan yang lebih tinggi Hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah momen magnet per satuan volume di datam komposit sedangkan beban tekan berhubungan dengan densttas bakalan yang diha-silkan. Dari serangkaian kondist penekanan didapat beban tekan terbatk adatah 4 ton, fraksi volume serbuk 80% dengan kuat medan magnet yang ditzasitkan sebesar -1249 Gauss. Telah diamati puta bahwa homogenttas campuran awat serbuk dan potimeg penentuan kondisi viskositas campuran yang tepat untuk peneetakan, dan penggunaan bahan petumas, memegang peranan yang penting pada proses pembuatan magnet berperekat resin po/tester."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margie Christina
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfit Taufikoh
"Di Indonesia, terdapat beberapa wilayah yang berpotensi untuk ditemukannya cadangan unsur tanah jarang (UTJ). Salah satunya di Pulau Bangka dan Belitung yang berasosiasi dengan keberadaan Tin Belt of Southeast Asia. Mineral pembawa UTJ di wilayah penelitian terdiri dari zirkon, monasit, dan xenotim yang berasosiasi dengan endapan timah plaser. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis binokuler, sayatan tipis, sayatan poles, dan micro-XRF. Karakteristik monasit dan xenotim cenderung memiliki ciri yang hampir sama, sedangkan zirkon lebih mudah untuk dibedakan. Secara keseluruhan, komposisi zirkon di wilayah penelitian lebih dominan daripada monasit dan xenotim. M1 merupakan sampel dengan kandungan xenotim yang sangat tinggi. Berdasarkan jenis unsurnya, sampel penelitian lebih banyak mengandung unsur tanah jarang ringan (LREE) daripada unsur tanah jarang berat (HREE). Keterdapatan HREE yang cukup dominan ditemukan dalam sampel P1 dan M1.

In Indonesia, several areas have potential reserves of rare earth elements (REE). One of them is the Bangka Belitung Islands which are related to the existence of the Tin Belt of Southeast Asia. REE minerals in the research area consist of zircon, monazite, and xenotime that are associated with tin placer deposits. This study used several methods, such as binocular, thin section, polished section, and micro-XRF analysis. The characteristics of monazite and xenotime incline to have the same pattern, while zircon is easier to distinguish. Relatively, the research area has a prominent zircon than monazite and xenotime. M1 is a sample with the highest xenotime content. Based on the type of REE, the sample study conceived of more light rare earth elements (LREE) than heavy rare earth elements (HREE). The dominant HREE was just found in P1 and M1 samples."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Extraction of itrium in the rare earth concentrate of xenotime sand Solvent extraction to yitrium (IQ
concentrate from xenotime sand with tributhyl phosphate (T BP) had been done. The concentrate was
extracted using TBP with variants from 20 -100 % (% vol). The attraction time varies from I0 - 60
minutes and addition of Ca(NO,), in the feed was 2 - I5 gr / i 0 ml., the result show that distribution
coefficient was (Kd) yttrium 16.53 and separation factor (og) Y-Gd = 2. 44 and Y-Dy = 1.4.
"
Jurnal Teknologi, Vol. 20 (1) Maret 2006 : 65-69, 2006
JUTE-20-1-Mar2006-65
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Zamroni
"Salah satu penggunaan paduan aluminium yang cukup panting adalah sebagai kawat transmisi listrik. Sebagai kawat transmisi listrik, aluminium dituntut untuk memberikan konduktivitas listrik yang balk. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kerugian daya pada transmisi listrik tersebut. International Electrical Comission (EEC) menetapkan harga konduktivitas listrik minimal yang harus dipunyai oleh konduktor dengan material paduan aluminium sebesar 61 %-IACS (International Annealed Copper Standard) pada temperatur 20°C.
Akhir-akhir ini, kapasitas jaringan transmisi listrik udara dibuat semakin besar sehingga dalam pengoperasiannya sering menimbulkan panas yang cukup tinggi, dengan temperatur sekitar 250°C. Pada kondisi demikian, kawat ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced) biasa, yang sering digunakan sebagai konduktor transmisi tegangan tinggi, tidak dapat digunakan lagi secara laik, karena mengalami penurunan kekuatan dan terjadi proses pemuluran.
Menurut informasi literatur, unsur zirkonium dapat meningkatkan sifat tahan panas suatu material akan tetapi menurunkan konduktivitas listrik-nya, sedangkan unsur logam tanah jarang meningkatkan konduktivitas listrik suatu material. Penelitian ini hendak mengamati pengaruh penambahan kedua unsur tersebut terhadap sifat tahan panas dan konduktivitas listrik kawat ACSR, dengan harapan dapat diperoleh komposisi paduan yang menghasilkan peningkatan sifat tahan panas kawat ACSR dengan tidak mengurangi konduktivitas listriknya.
Pada penelitian ini dilakukan proses pembuatan kawat secara keseluruhan (dalam skala laboratorium), mulai dad proses pengecoran, pengerolan dan penarikan. Dari rangkaian proses tersebut banyak variabel yang mempengaruhi sifat mekanis dari hasil kawat yang diperoleh, antara lain : proses solidifikasi, penambahan unsur paduan, deformasi akibat pengerolan dan penarikan serta proses periakuan panas. ()fah karena itu, pada penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh unsur paduan (Zr dan logam tanah jarang, dalam hal ini Ce) terhadap sifat tahan panas dan konduktivitas listrik dari hasil kawat yang diperoleh, dengan menjaga variabel yang lain konstan. Sifat tahan panas dari kawat ditunjukkan oleh karakteristik kekuatan tank kawat pada berbagai kondisi anil, karakteristik kekuatan tank kawat pada temperatur tinggi, serta karakteristik creep dari masing-masing kawat pada temperatur rendah dan tinggi.
Hasil penelitian ini menunjukkan, penambahan 0,051 %-Ce pada ACSR dapat meningkatkan harga konduktivitas listriknya sebesar 0,72 %-IACS, sedangkan penambahan 0,107 %-Zr pada ACSR menyebabkan konduktivitas listrik mengalami penurunan sebesar 5,5 %-IACS. Akan tetapi penambahan Zr dapat memperbaiki sifat tahan mulur kawat.
Dari hasil penelitian secara keseluruhan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Zr menyebabkan turunnya harga konduktivitas listrik kawat, sebaliknya Ce meningkatkan harga konduktivitas listriknya. Pengaruh Ce terhadap sifat tahan panas belum dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini.
Dari semua sampel penelitian yang dibuat, komposisi Zr dan Ce yang memberikan hasil terbaik adalah 0,088 %-Zr dan 0,114 %-Ce, dengan harga konduktivitas listrik sebesar 58,55 %-IACS serta temperatur maksimum sebesar 300°C (jangka pendek) dan 250°C (kontinyu). Sedangkan ACSR tanpa pemadu mempunyai harga konduktivitas listrik sebesar 60,42 %-IACS serta terperatur maksimum sebesar 210 °C (jangka pendek) dan 170 °C (kontinyu). Hasil terbaik tersebut belum memenuhi standard konduktivitas minimal yang ditetapkan (yaitu 61 %-IACS). Oleh karena itu komposisi Ce hams ditingkatkan lagi. Hasil estimasi komposisi Ce yang menghasilkan konduktivitas 61 %-IACS adalah 0,2 °A-Ce."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T10520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Zamroni
"Salah satu penggunaan paduan aluminium yang cukup penting adalah sebagai kawat transmisi listrik. Sebagai kawat transmisi listrik, aluminium dituntut untuk memberikan konduktivitas listrik yang baik. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kerugian daya pada transmisi listrik tersebut. International Electrical Comission (IEC) menetapkan harga konduktivitas listrik minimal yang harus dipunyai oleh konduktor dengan material paduan aluminium sebesar 61 %-IACS (International Annealed Copper Standard) pada temperatur 20°C. Akhir-akhir ini, kapasitas jaringan transmisi listrik udara dibuat semakin besar sehingga dalam pengoperasiannya sering menimbulkan panas yang cukup tinggi, dengan temperatur sekitar 250°C. Pada kondisi demikian, kawat ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced) biasa, yang sering digunakan sebagai konduktor transmisi tegangan tinggi, tidak dapat digunakan lagi secara laik, karena mengalami penurunan kekuatan dan terjadi proses pemuluran. Menurut informasi literatur, unsur zirkonium dapat meningkatkan sifat tahan panas suatu material akan tetapi menurunkan konduktivitas listrik-nya, sedangkan unsur logam tanah jarang meningkatkan konduktivitas listrik suatu material. Penelitian ini hendak mengamati pengaruh penambahan kedua unsur tersebut terhadap sifat tahan panas dan konduktivitas listrik kawat ACSR, dengan harapan dapat diperoleh komposisi paduan yang menghasilkan peningkatan sifat tahan panas kawat ACSR dengan tidak mengurangi konduktivitas listriknya. Pada penelitian ini dilakukan proses pembuatan kawat secara keseluruhan (dalam skala laboratorium), mulai dari proses pengecoran, pengerolan dan penarikan. Dari rangkaian proses tersebut banyak variabel yang mempengaruhi sifat mekanis dari hasil kawat yang diperoleh, antara lain : proses solidifikasi, penambahan unsur paduan, deformasi akibat pengerolan dan penarikan serta proses perlakuan panas. Oleh karena itu, pada penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh unsur paduan (Zr dan logam tanah jarang, dalam hal ini Ce) terhadap sifat tahan panas dan konduktivitas listrik dari hasil kawat yang diperoleh, dengan menjaga variabel yang lain konstan. Sifat tahan panas dari kawat ditunjukkan oleh karakteristik kekuatan tarik kawat pada berbagai kondisi anil, karakteristik kekuatan tarik kawat pada temperatur tinggi, serta karakteristik creep dari masing-masing kawat pada temperatur rendah dan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan, penambahan 0,051 o/o-Ce pada ACSR dapat meningkatkan harga konduktivitas listriknya sebesar 0,72 %-IACS, sedangkan penambahan 0,107 o/o-Zr pad a ACSR menyebabkan konduktivitas listrik mengalami penurunan sebesar 5,5 %-IACS. Akan tetapi penambahan Zr dapat memperbaiki sifat tahan mulur kawat. Dari hasil penelitian secara keseluruhan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Zr menyebabkan turunnya harga konduktivitas listrik kawat, sebaliknya Ce meningkatkan harga konduktivitas listriknya. Pengaruh Ce terhadap sifat tahan panas belum dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini. Dari semua sampel penelitian yang dibuat, komposisi Zr dan Ce yang memberikan hasil terbaik adalah 0,088 o/o-Zr dan 0,114 o/o-Ce, dengan harga konduktivitas listrik sebesar 58,55 %-IACS serta temperatur maksimum sebesar 300°C (jangka pendek) dan 250°C (kontinyu). Sedangkan ACSR tanpa pemadu mempunyai harga konduktivitas listrik sebesar 60,42 %-IACS serta temperatur maksimum sebesar 210 oc (jangka pendek) dan 170 oc (kontinyu). Hasil terbaik tersebut belum memenuhi standard konduktivitas minimal yang ditetapkan (yaitu 61 %-IACS). Oleh karena itu komposisi Ce harus ditingkatkan lagi. Hasil estimasi komposisi Ce yang menghasilkan konduktivitas 61 %-IACS adalah 0,2 %-Ce."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T40992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Eddy M.T.
"ABSTRAK
"
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2017
355 JIPHAN 3:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>