Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199665 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siwi Setya Utami
"Lansia mengalami penuaan pada tubuhnya, salah satunya pada kebutuhan dasar manusia yaitu tidur. Lansia cenderung mengalami insomnia dengan karakteristik sulit memulai tidur, sulit mempertahankan tidur yang nyenyak, dan bangun terlalu awal. Tujuan penulisan ini yaitu menganalisis asuhan keperawatan pada Nenek S dengan masalah insomnia terapi guided imagery dan musik di STW Budi Mulia 01 Ciracas.
Hasil yang didapatkan yaitu terdapat peningkatan kualitas tidur yang ditunjukkan dengan pernyataan subjektif lansia dan penurunan skor PSQI dari 17 (buruk) ke 12 (buruk) setelah diberikan intervensi selama 4 minggu dengan frekuensi 3-5 kali setiap minggu dengan durasi 15-30 menit. Untuk mencapai kualitas tidur yang lebih baik direkomendasikan untuk memberikan intervensi setiap hari dengan durasi 40-45 menit dengan kombinasi intervensi insomnia lainnya.

Older adult must undergoes aging so that it changes sleep pattern. Older adult tends to have insomnia characterized by difficulty in falling asleep, difficulty in mantaining deep sleep, and early awakening. This aim of study is to analyse nursing care plan for Mrs. S with insomnia using guided imagery and music therapy in “STW Budi Mulia 01 Ciracas”.
The result showed that there is an increasing sleep quality showed by client’s subjective report and reduction of PSQI score (17 to 12) after given interventions for 4 weeks, 3-5 times a week, and 15-30 minutes in duration. It is recommended that better sleep quality can be achieved if done everyday for 40-45 minutes in duration and combined with other insomnia interventions.;;;
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Rina Rahayu
"Lansia mengalami perubahan fisiologis pada sistem integumen diperparah dengan keadaan daerah perkotaan yang khas akan polusi, intensitas cahaya matahari yang tinggi dan rendahnya tingkat kelembaban. Kerusakan integritas kulit mempengaruhi kualitas hidup lansia dan dialami oleh Nenek N. Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi masalah kerusakan integritas kulit adalah memandikan dengan sabun pH sesuai kulit, cairan Chloroxylenol dan minyak kelapa. Hasil intervensi yang dilakukan selama 6 minggu, integritas kulit membaik dan keluhan gatal berkurang. Intervensi ini dapat dilakukan sekali sehari oleh perawat dalam mengatasi kerusakan integritas kulit pada lansia di panti.

Elderly have physiological changes in the integument system. Urban condition such as pollution, sunlight intensity and low levels of humidity make severe. Impaired skin integrity affects the quality of elderly life experienced and also Nenek N. Interventions for impaired skin integrity are bathing with soap suitable skin pH, Chloroxylenol and coconut oil. The results of interventions conducted over 6 weeks, improves skin integrity and decreased itching complaints. Bathing once a day is nursing intervention for impaired skin integrity elderly in nursing home.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naufalia Zulfa Ad`Hania
"ABSTRAK
Proses penuaan dan masalah kesehatan di perkotaan dapat menyebabkan masalah penurunan fungsi kognitif pada lansia. Karya ilmiah akhir ini bertujan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah konfusi kronik melalui terapi musik Senosa pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 01 Jakarta. Intervensi terapi musik Senosa dilakukan selama lima puluh menit dilakukan tiga kali setiap minggu selama lima minggu berturut-turut. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa terapi musik Senosa dapat meningkatkan fungsi kognitif, menurunkan gejala apatis dan meningkatkan kemampuan komunikasi lansia dengan konfusi kronik.

ABSTRACT
The process of ageing and urban health problems cause the decline of the cognitive function of elderly. This study aims to analyze nursing care in elderly with chronic confusion through music therapy senosa at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 01 Jakarta. This music therapy intervention was held for fifty minutes three times each week during the five weeks. The result of this paper shows that music therapy Senosa can increase cognitive function, decrease apathy symptom of dementia, and incrase communication ability in elderly with chronic confusion.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Annisa
"Lansia merupakan kelompok umur yang berisiko tinggi mengalami masalah tidur. Salah satu masalah tidur yaitu insomnia yang dapat mengarah pada kemunculan berbagai faktor risiko penyakit. Kasus insomnia ini lebih sering dijumpai pada penduduk di area urban dibandingkan rural. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis penerapan evidence-based practices berupa intervensi unggulan dalam mengatasi insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 01 Cipayung. Intervensi tersebut merupakan kombinasi dari aromatherapy, hand massage, dan music therapy yang dilakukan selama 30 menit, frekuensi lima kali seminggu pada waktu yang sama selama lima minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa skor Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) menurun pada lansia setelah dilakukan intervensi pada tiga lansia. Panti sosial sebagai bentuk pelayanan lansia dapat mendorong perawat atau praktikan untuk menerapkan intervensi unggulan ini sebagai upaya dalam mengatasi masalah insomnia pada lansia. Rekomendasi penulis perlu diadakannya pemutaran musik pasif pada jam malam sebagai pengantar tidur lansia yang dapat dilakukan setiap hari secara rutin. Manfaatnya untuk memperpendek durasi yang dibutuhkan sebelum terlelap dan meningkatkan kualitas tidur sehingga lansia lebih segar dan produktif di siang hari.

Older person is an age group who are at high risk of experiencing sleep problems. One of them is called insomnia which can lead to the various risk factors of disease. This case of insomnia is more common for residents in urban areas than in rural areas. This writing aims to analyze the application of evidence-based practices in the form as main intervention in dealing for older persons with insomnia at Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 01 Cipayung. The intervention is a combination of aromatherapy, hand massage, and music therapy which is carried out for 30 minutes, five times a week at the same time for five weeks. The results of this case study show that the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)s score declined in three older person women after intervention. Social institutions as a form of service for older persons can encourage nurses or nursing students to apply this main intervention as an effort to overcome the problem of insomnia in older persons. The author's recommendation needs to be held passive music playback at night as a bedtime ritual that can be done on a regular basis every day. The benefit is to shorten the duration needed before sleeping (sleep latency) and improve sleep quality so that older persons are better and productive during the day."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nissa Cantika
"Hambatan mobilitas fisik merupakan masalah yang umum terjadi pada lansia. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan pada sistem muskuloskeletal lansia secara fisiologis maupun patologis, seperti stroke. Kondisi post-stroke berdampak pada mobilisasi lansia dalam beraktivitas. Penulisan karya ilmiah dengan metode studi kasus ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan yang diberikan terhadap lansia post-stroke dengan masalah hambatan mobilitas fisik di Panti Sasana Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas dari tanggal 3-20 April 2023. Intervensi yang dilakukan berupa dance therapy sebagai latihan fisik dan berfokus pada peningkatan keseimbangan serta kekuatan otot lansia dengan cara sederhana serta menyenangkan. Hasil evaluasi dari intervensi yang dilakukan selama 10 hari terhadap klien menunjukkan peningkatan nilai Berg Balance Test dari 39 menjadi 49, Timed Up and Go dari 22 detik menjadi 11 detik, dan nilai kekuatan otot melalui Manual Muscle Test. Hal ini membuktikan terdapat peningkatan mobilisasi lansia dari keseimbangan dan kekuatan otot setelah melaksanakan intervensi menari.

Physical mobility limitation is a common problem for the elderly. This can be caused by physiological and pathological changes in the musculoskeletal system of the elderly, such as stroke. Post-stroke conditions can have an impact on the mobilization of the elderly in their activities. This scientific writing with case study method aims to describe the nursing care given to post-stroke elderly with physical mobility limitation at Panti Sasana Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas from April 3-20 2023. The intervention is dance therapy as physical exercise for the elderly and focus on increasing balance and muscle strength in a simple and fun way. Evaluation results of interventions carried out for 10 days on the elderly showed an escalation in Berg Balance Test values from 39 to 49, Timed Up and Go Test from 22 to 11 seconds, and muscle strength values through the Manual Muscle Test. This proves there is an increase in the mobilization for the elderly in terms of balance and muscle strength after carrying out dance therapy interventions.
"
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khafifah Sri Lestari
"Insomnia merupakan salah masalah tidur yang paling sering ditemukan pada usia lanjut. Faktor risiko terjadinya insomnia diantaranya faktor psikososial, lingkungan, dan faktor perubahan fisiologi lansia. Insomnia yang tidak tertangani dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup lansia. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis penerapan evidence-based practices berupa intervensi unggulan dalam mengatasi insomnia lansia di PSTW Budi Mulia 01 Cipayung. Intervensi tersebut yaitu teknik relaksasi: warm footbath yang dilakukan selama 15-20 menit, dengan frekuensi 2 minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan skor Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) menurun pada lansia setelah dilakukan intervensi pada tiga lansia. Berdasarkan hasil tersebut, terapi warm footbath dapat menjadi pilihan dalam mengatasi insomnia pada lansia. Penulis merekomendasikan adanya penerapan teknik relaksasi warm footbath yang dilakukan secara rutin pada malam hari saat lansia akan tidur.

Insomnia is one of the most common sleep problems in the elderly. Risk factors for insomnia include psychosocial, environment, and physiological changes in the elderly. Untreated insomnia can have an impact on decreasing the quality of life of the elderly. This writing aims to analyze the application of evidence-based practices in the form as maintain intervention in dealing for older persons with insomnia at PSTW Budi Mulia 01 Cipayung. The intervention is a relaxation technique: warm footbath which is carried out for 15-20 minutes, with a frequency of 2 weeks. The results of this case study show that the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)’s score declined in three older persons women after intervention. Based on these results, warm foot bath therapy can be an option in dealing with insomnia in elderly. The author recommends the application of a warm footbath that can be done on a regular basis everyday at night when the elderly are going to sleep.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahma Firdhania
"Perkembangan populasi lansia yang tinggal di institusi perawatan jangka panjang seperti panti yang berada di perkotaan cenderung menimbulkan masalah kesehatan akibat gaya hidup yang tidak sehat, salah satu masalah yang sering muncul adalah hipertensi atau masalah kardiovaskuler. Hipertensi merupakan suatu keadaan yaitu tingginya atau meningkatnya tekanan darah akibat kondisi pembuluh darah yang secara persisten mengalami kenaikan tekanan, dimana pada orang dewasa atau lansia yaitu saat tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi terapi imajinasi terbimbing yang dilakukan pada lansia dengan masalah risiko kerusakan fungsi kardiovaskuler. Intervensi terapi imajinasi terbimbing dilakukan selama 5 minggu dalam durasi 30 menit. Hasil intervensi menunjukkan terjadi penurunan pada tekanan darah sistolik sebanyak 5-15 mmHg dan diastolik sebanyak 3-10 mmHg, serta penurunan 3 poin pada tingkat stres. Hal tersebut menunjukkan bahwa terapi imajinasi terbimbing merupakan intervensi yang efektif, aplikatif, berbiaya efisien, dan aman yang dapat digunakan dalam mengontrol tekanan darah dan menurunkan tingkat stres pada lansia dengan risiko kerusakan fungsi kardiovaskuler. Penulis menyarankan untuk pengaplikasian terapi imajinasi terbimbing dalam mengoptimalkan perawatan lansia dengan hipertensi di institusi perawatan jangka panjang.

The development of elderly populations living in long-term care institutions such as urban homes tend to cause health problems due to unhealthy lifestyles, one of the most common problems of hypertension or cardiovascular problems. Hypertension is a condition that is high or increased blood pressure due to the condition of blood vessels that persistently increased pressure, which in adults or elderly when blood pressure is more than 140/90 mmHg. This case study aims to illustrate the outcomes of guided imagery therapy interventions performed on the elderly with the risk of impaired cardiovascular function. Guided imagery therapy interventions were performed for 5 weeks in 30-minute duration. The results of the intervention showed a decrease in systolic blood pressure as much as 5-15 mmHg and diastolic as much as 3-10 mmHg, as well as a 3-point drop in stress levels. This suggests that guided imagery therapy is an effective, applicative, cost efficient, and safe intervention that can be used in controlling blood pressure and lowering stress level in the elderly with the risk of impaired cardiovascular function. The authors suggest for the application of guided imagery therapy in optimizing elderly care with hypertension in long-term care institutions. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah Nur Khasanah
"Insomnia adalah gangguan jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi. Insomnia menjadi satu masalah gangguan tidur yang paling banyak dialami oleh lansia di masyarakat perkotaan saat ini. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk melaporkan hasil analisis praktik klinik keperawatan di Sasana Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas yang dilakukan selama 7 pekan dalam mengatasi masalah insomnia pada lansia. Penulisan karya ilmiah akhir ini menggunakan studi literatur dari hasil riset terkait konsep kesehatan lingkungan urban dan intervensi keperawatan untuk mengatasi insomnia pada lansia.
Hasil analisa keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan terhadap masalah insomnia pada lansia adalah bahwa faktor ansietas dan relaksasi otot memiliki peran penting untuk meningkatkan jumlah dan kualitas tidur pada lansia. Latihan relaksasi otot progresif yang dilakukan sebanyak tiga kali dalam sepekan menjadi intervensi keperawatan yang direkomendasikan untuk mengatasi insomnia pada lansia.

Insomnia is a disruption in amount and quality of sleep that impairs functioning. Insomnia is one of disruption of sleep which most often found in elderly today 39 s urban society. This scientific papers aimed to report the analysis the result of clinical nursing intervention for insomnia in elderly at Nursing Home Budi Mulia 1 Ciracas in 7 weeks. Process of writing this scientific paper use literature study and result of research that related to the concept of urban environmental health and nursing intervention to treat insomnia in elderly.
The results of the analysis of the urban public health nursing to the incidence of insomnia in elderly is anxiety and relaxation are important to increase amount and quality of sleep in elderly. Progressive muscle relaxation is a nursing interventions that recommended to solve the insomnia in elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Reyhan Pendrian
"Xerosis atau kulit kering merupakan masalah pada sistem integument yang paling umum ditemui pada lansia. Proses penuaan secara biologis dapat menyebabkan kulit kering pada lanjut usia, selain hal tersebut terdapat faktor lain yang mempengaruhi termasuk penyakit kronis, gaya hidup, dan lingkungan. Kulit mengalami penurunan kadar air sebab hilang atau berkurangnya kandungan lipid yang menjaga hidrasi kulit. Dalam upaya menjaga kenyamanan dan kualitas hidup lansia, pengembangan tatalaksana berbasis bukti telah dilakukan untuk memulihkan lipid di epidermis, meningkatkan kelembapan kulit, mengoptimalkan fungsi penghalang kulit, dan mempromosikan diferensiasi lipid dengan melakukan perawatan xerosis atau kulit kering. Perawatan xerosis dilakukan melalui penggunaan sabun dengan pH rendah, mengurangi frekuensi mandi, penggunaan air hangat, dan pemberian emollient berupa gel aloe vera. Dalam karya ilmiah ini perawatan kulit kering dilakukan melalui perawatan diri mandi oleh klien dan perawatan kaki oleh penulis. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan penurunan kondisi kulit kering pada lansia yang di ukur menggunakan penilaian overall dry skin (ODS) setelah dilakukan perawatan xerosis selama dua minggu. Pelaksanaan dilakukan sekali sehari selama 20-30 menit. Kesimpulannya, setelah dilakukan intervensi kulit kering menjadi menurun, kulit tampak lebih lembap, dan kulit kasar berkurang.

Xerosis or dry skin is a problem in the integumentary system that is most commonly found in the elderly. The biological aging process can cause dry skin in the elderly, apart from this there are other influencing factors including chronic diseases, lifestyle, and the environment. The skin experiences a decrease in water content due to the loss or reduction of the lipid content that maintains skin hydration. In an effort to maintain comfort and quality of life for the elderly, the development of evidence- based treatments has been carried out to restore lipids in the epidermis, increase skin moisture, optimize skin barrier function, and promote lipid differentiation by treating xerosis or dry skin. Xerosis treatment is carried out through the use of low pH soap, reducing the frequency of bathing, using warm water, and applying an emollient in the form of aloe vera gel. In this scientific work dry skin care is carried out through self-care baths by clients and foot care by writer. The results of this scientific work show a decrease in the condition of dry skin in the elderly as measured using the overall dry skin (ODS) assessment after xerosis treatment for two weeks. Implementation is done once a day for 20-30 minutes. In conclusion, after the intervention the dry skin decreased, the skin looked more moisturized, and the rough skin was reduced.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nabilla Hamid
"Nyeri kronik pada sendi dapat berdampak buruk pada kehidupan lansia, seperti mengganggu mobilitas dan aktivitas sehari-hari. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis hasil praktek klinik pada Nenek W (74 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi menggunakan intervensi kompres hangat dengan garam epsom. Praktik dilakukan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung selama tiga minggu. Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRST, menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Visual Analogue Scale (VAS). Hasil keperawatan selama tiga minggu dengan jumlah kompres hangat dengan garam epsom dilakukan sebanyak enam kali, menunjukkan tingkat nyeri berkurang dari skala enam menjadi skala tiga dengan menggunakan skala nyeri NRS dan dengan menggunakan VAS dari skala 5 menjadi skala 2. Studi ini merekomendasikan penggunaan kompres hangat dengan garam epsom bagi lansia dengan nyeri kronik di institusi perawatan jangka panjang.

Chronic pain in the joints can have a negative impact on the lives of the elderly, such as interfering with mobility and daily activities. This scientific work aims to analyze the results of clinical practice for Grandmother W (74 years) with chronic joint pain problems using warm compress intervention with Epsom salt. Practices were carried out at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung for three weeks. Pain assessment uses the PQRST approach, using the Numeric Rating Scale (NRS) and Visual Analogue Scale (VAS). The results of nursing for three weeks with the number of warm compresses with Epsom salt carried out six times, showed that the level of pain was reduced from a scale of six to a scale of three using the NRS pain scale and using the VAS from a scale of 5 to a scale of 2. This study recommends the use of warm compresses with Epsom salt for seniors with chronic pain in long-term care institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>