Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132965 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Indah Fitria
"ABSTRAK
Sejak pertengahan abad ke-20, sudah terdapat banyak persepsi ilmiah mengenai Jepang yang kemudian semuanya menyatu menjadi sebuah kumpulan representasi kultural terhadap masyarakat modern Jepang. Melalui sudut pandang pos kolonialisme, penelitian ini menggunakan techno-orientalism yang merupakan sebuah ekstensi dari orientalism sebagai kerangka analisis dalam menganalisis film cyberpunk produksi Disney berjudul Big Hero 6 (2014). Dengan membedah teknik representasi melalui latar dan karakter dalam cerita, penelitian ini berargumen bahwa film ini dibuat dengan logika techno-orientalism yang menggambarkan masyarakat jepang sebagai masyarakat yang mengagungkan teknologi di mana sistem nilai sosial diubah dan ditanamkan prinsip-prinsip teknologi.

ABSTRACT
Since the mid-20th century, heightened scientific visions have been imagined about Japan and conflated into cultural representations of modern Japanese society. Drawing on a postcolonial perspective, this study applies techno-orientalism, a development of the classic orientalism discourse, as the analytical framework to develop an alternative reading of Disneys cyberpunk film Big Hero 6 (2014). By examining the films techniques of representation through settings and characters, this study argues how the film operates with a techno-orientalist logic depicting Japanese society as a hyper-technological population where social value systems are replaced with technological principles."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Dyah Widyowati
"Orientalisme adalah sebuah evaluasi terhadap teks-teks Barat yang selalu menggambarkan budaya ketimuran sebagai inferior dan menggambarkan Timur secara klise dan dalam stereotip tertentu. Penelitian ini mengamati representasi Orientalisme yang digambarkan dalam film Bicycle Bride (2010) dan film The Big Sick (2017). Analisis ini menggunakan kerangka teoretis Orientalisme yang dikemukakan oleh Edward Said (1978) dengan meneliti representasi orang Asia Selatan dan Kaukasia dalam dua film ini. Pendekatan teoritis dari penelitian ini berkonsentrasi pada analisis tekstual yang berfokus pada karakter dan narasi verbal. Selain itu, makalah ini juga mempertimbangkan aspek non-narasi, seperti visual dan audio, terutama bagaimana mereka menggambarkan diskriminasi perempuan Asia Selatan. Temuan pada makalah ini menunjukkan bahwa dalam dua film ini, masyarakat Timur digambarkan sebagai kuno, tidak rasional, kurang memiliki rasa individualitas, dan tidak mau belajar dan tumbuh melalui adaptasi bahasa lokal. Sementara itu, orang-orang Barat digambarkan sebagai orang yang baik hati, dan penyelamat dengan menghadirkan orang-orang Asia Selatan sebagai orang yang mempunyai budaya dan sosial yang kurang dan tidak memiliki agensi untuk mengatasi situasi mereka yang terpinggirkan.

Orientalism is an evaluation of Western texts that have always represented the East as an inferior other and constructs the East by giving stereotypical images and clichés. This paper observes the representation of Orientalism depicted in Bicycle Bride (2010) and The Big Sick (2017). The analysis is done within the theoretical framework of Orientalism proposed by Edward Said (1978) by examining the representations of South Asians and Caucasians in these two movies. The theoretical approach of this study concentrates on textual analysis focusing on the characters and verbal narratives. Moreover, this paper also takes into account the non-narrative aspects, such as visual and audio, especially how they portray the discrimination of South Asian women. The findings suggest that in these two movies, the orients are being portrayed as old fashioned, irrational, lacking all sense of individuality, and not willing to learn and grow through adaptation of the local language. Meanwhile, the Westerns are portrayed as good-natured, and saviors by presenting South Asians as cultural and socially deficient and lacking the agency to overcome their marginalized situations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Sopiyan
"Film Ne Zha (2019) merupakah salah satu film animasi dari Cina yang mengisahkan mengenai seorang anak laki-laki bernama Ne Zha yang terlahir sebagai seorang iblis karena mutiara iblis. Akibat mutiara iblis berdampak pada kehidupan Ne Zha yang memiliki karakter anti-hero namun berakhir menjadi hero. Objek yang diteliti pada penelitian berfokus pada karakter hero dan karakter anti-hero pada tokoh utama Ne Zha pada film tersebut. Karakter hero dan anti-hero tercipta karena adanya beberapa aspek yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan cara metode kualitatif dan studi dokumen serta mengumpulkan data melalui online browsing. Artikel ini menyimpulkan bahwa karakter hero dan anti-hero pada tokoh Nezha menghasilkan keunikan, menggambarkan karakteristik budaya Cina yang cenderung mencari keseimbangan antara kekuatan positif dan negatif dalam mencapai sebuah kondisi ideal.

Ne Zha Movie (2019) is one of the animated films from China that tells the story of a boy named Ne Zha who was born as a demon because of the demon pearl. The result of the demon's pearl has an impact on Ne Zha's life who has an anti-hero character but ends up becoming a hero. The object studied in the research afocuses on the hero character and anti-hero aspects of the main character Ne Zha in the movie. Hero and anti-hero characters are created because of several aspects that influence them. This research was conducted by qualitative methods and document studies and collecting data through online browsing. This research concludes that Nezha's hero and anti-hero characters produce uniqueness, reflecting the characteristics of Chinese culture which tend to seek a balance between positive and negative forces in achieving an ideal condition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ariane sabarini
"ABSTRAK
Yingxiong (Hero) adalah film bergenre Wuxia karya Zhang Yimou. Film ini mengambil latar sejarah pada tahun 475-221 SM, menggali sejarah Tiongkok kuno dengan sebuah kisah fiksi tentang misi pembunuhan Kaisar Qin
oleh Wu Ming, seorang pekerja tingkat rendah, dengan cara membunuh tiga pembunuh dari negri Zhou yang mengancam nyawa Kaisar Qin dengan ilmu pedangnya yang luar biasa. Film ini memiliki nilai estetika yang tinggi dan secara terstruktur disajikan menggunakan nuansa warna-warna yang berbeda pada adegan film. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana warna dari setiap adegan mewakili makna dan hubungan alur film. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam jurnal ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan intrinsik. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tidak ada makna lainnya dari penggunaan warna adegan melainkan hanya sebagai penanda alur maju atau mundurnya film.

ABSTRACT
Yingxiong (Hero) is a Wuxia genre movie by Zhang Yimou. Set in 475-221 BC, the movie delves into ancient China with a fictional tale about Emperor Qin s assassination mission by Wu Ming, a low-level functionary, by eliminating three potential assassins from Zhou country with his invincible swordsmanship. The movie posses high aesthetic value and is very structurally presented with color-coded scenes. The purpose of this study is to describe how the colors of each scene represent the meaning and relationship of the movie plot. The research
method used by the author in this journal is descriptive analysis with an intrinsic approach, that revealed there are no other meanings of the color-coded scenes other than to mark the progessive or flash back plot of the movie."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ribka Sangianglili
"Skripsi ini menganalisis dekonstruksi yang terjadi dalam film animasi bergenre superhero, Megamind. Melalui perbandingan antara film ini dengan film-film superhero klasik, diperoleh hasil bahwa film ini telah medekonstruksi konvensi cerita superhero dalam aspek penokohan, alur cerita, dan sudut pandang. Namun, melalui pengkajian postkolonialisme dan gender, upaya dekonstruksi dalam film ini mengandung dualisme. Pada satu sisi, upaya tersebut terlihat telah melawan supremasi kulit putih serta nilai maskulinitas dan femininitas konvensional yang kerap kali muncul dalam film superhero pada umumnya. Tapi, di sisi lain, terjadi ambivalensi dalam upaya dekonstruksi tersebut karena pada akhirnya malah menekankan pola-pola tersebut. Lebih lanjut, dekonstruksi tersebut ternyata bertujuan untuk merekonstruksi konsep hero yang berbeda. Melalui tokoh Megamind, terdapat beberapa hal yang berusaha ditekankan yaitu proses untuk menjadi hero dan kekuatan yang tidak sekedar mengandalkan fisik.

This undergraduate thesis analyses the deconstruction which happens in Megamind, an animated superhero movie. By comparing this movie and several classic superhero movies, it can be concluded that Megamind has changed the basic convention of superhero stories through its characters, plot, and point of view. However, there is a dualism meaning in the deconstruction. On one hand, this movie seems to oppose the white supremacy, and also the conventional masculinities and femininities which usually can be seen in superhero movies in general. On the other hand, it also confirms those values again. Furthermore, the movie reconstructs different concept of hero as the result of the ambivalence in the deconstruction. Megamind shows some hero's qualities that rarely appear in the classic superhero movies such as the process to be a hero and other kind of powers beside the physical power."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Hakhalya
"Tianxia Ti nxi adalah sebuah ide yang sudah muncul dalam masyarakat Tiongkok sejak Dinasti Shang Sh ng ch o Dari dinasti ke dinasti ide ini mengalami perubahan dan pergeseran makna oleh karena perkembangan zaman dan kejadian kejadian sejarah Sehingga jika dilihat dari konteks yang berbeda Tianxia dapat memiliki arti dan interpretasi yang berbeda pula Film ldquo Hero rdquo Y ngxi ng karya Zhang Yimou Zh ng Y m u adalah salah satu film berlatar sebelum Dinasti Qin Q n ch o yang menampilkan Tianxia dengan cara yang unik Dari film ini penulis mencoba melihat dan menjabarkan makna dari Tianxia sesuai dengan perspektif film Hero
Tianxia Ti nxi is an idea that has been exist in Chinese civilization since Shang Dynasty Sh ng ch o The idea of Tianxia continue to developed and interpreted according to the time and history Therefore Tianxia might give different definition or interpretation according to its context A ldquo Hero rdquo Y ngxi ng film by Zhang Yimou Zh ng Y m u was set before Qin Dynasty Q n ch o which has unique way of showing Tianxia The writer tries to explain the meanig of Tianxia based on the movie ldquo Hero rdquo"
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nasiha Bella Safira
"Dalam komunikasi ada tiga jenis tindak bahasa yang terjadi, yaitu tindak lokusi, tindak ilokusi dan tindak perlokusi. Salah satu jenis tindak ilokusi yang sering ditemui sehari-hari adalah tindak tutur ilokusi direktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur direktif serta hubungan antara tindak tutur direktif dengan tindak tutur perlokusinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dialog antara Sun Wukong dan Jiang Liuer, 2 tokoh utama dalam film Monkey King : Hero is Back. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, ada 4 jenis tindak tutur direktif dalam dialog antara Sun Wukong dan Jiang Liuer yang terbagi dalam 11 tindak tutur direktif memerintah, 5 tindak tutur direktif meminta, 4 tindak tutur direktif memperingatkan dan 1 tindak tutur direktif menyarankan. Tindak tutur direktif meminta terjadi ketika penutur memiliki status yang lebih tinggi daripada mitra tutur. Tindak tutur direktif meminta umumnya digunakan oleh penutur yang memiliki status lebih rendah daripada mitra tutur. Tindak tutur memperingatkan terjadi ketika penutur peduli dengan keselamatan mitra tutur. Tindak tutur menyarankan terjadi ketika penutur memberikan pendapat yang bermanfaat bagi mitra tutur. Dalam tindak tutur direktif, situasi, status dan hubungan antara penutur dan mitra tutur mempengaruhi keberhasilan komunikasi.

There are three types of speech acts that occur In communication, locution, illocution and perlocution. One type of illocution acts that is often encountered in everyday life is the act of directive speech acts. This study aims to describe the types of directive speech acts as well as the relationship between directive speech acts and their perlocution acts. The data used in this study are dialogue between Sun Wukong and Jiang Liuer, the two main characters in the film Monkey King: Hero is Back. The method used is descriptive-qualitative. The results showed, there were 4 types of directive speech acts in the dialogue between Sun Wukong and Jiang Liuer which were divided into 11 command, 5 request, 4 warning and 1 suggestion. Command occur when the speaker has a higher status than the speech partner. Request generally used by speakers who have lower status than speech partners. Warning occurs when the speaker cares about the safety of the speech partner. Suggestion occur when a speaker gives an opinion that is beneficial to the speech partner. In directive speech acts, the situation, status and relationship between the speaker and the speech partner affect the success of communication."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Hamidah Wiryawan
"Penelitian ini menganalisis teknik terjemahan judul film animasi Disney dengan teori teknik penerjemahan oleh Yoko Hasegawa. Studi ini memiliki tujuan untuk mengetahui teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan judul film animasi Disney ke bahasa Jepang serta alasan penggunaan teknik tersebut. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk menganalisis sumber data berupa judul film animasi Disney yang diakses dari https://www.disney.co.jp/studio/animation.html. Dari hasil penelitian ini, terdapat lima teknik yang digunakan dalam penerjemahan judul film animasi Disney, yaitu teknik borrowing, literal, modulation, equivalence, dan addition/deletion. Dalam total 57 data, terdapat 37 penggunaan teknik borrowing, 2 penggunaan teknik literal, 1 penggunaan teknik modulation, 1 penggunaan teknik equivalence, dan 34 penggunaan teknik addition/deletion. Teknik borrowing paling banyak digunakan karena kata/kalimat yang ada pada judul film tidak memiliki padanan yang baik dalam BSa dan juga digunakan untuk memperkenalkan tokoh utama dalam film tersebut.

This study analyses the translation techniques of Disney’s animated film titles by using Yoko Hasegawa’s translation techniques theory. This study aims to determine the techniques used in translating Disney’s animated film titles into Japanese and the reasons for using these techniques. Qualitative research method is used to analyse the data source of Disney’s animated film titles accessed from https://www.disney.co.jp/studio/animation.html. The results are there are 5 techniques that is used to translate Disney’s animated film titles, which is borrowing technique, literal technique, modulation technique, equivalence technique and addition/deletion technique. From the total of 57 data, there are 37 use of borrowing technique, 2 use of literal technique, 1 use of modulation technique, 1 use of equivalence technique and 34 use of addition/deletion technique. Borrowing technique is mostly used because the words/sentences in the film titles do not have a good equivalent in SL and are also used to introduce the main character in the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Jum`a Khatib Nur Ali
"[ABSTRAK
Disertasi ini membahas representasi imigran oleh Uni Eropa di booklet Festival Film Europe on Screen Indonesia. Data diambil dari lima booklet festival dari tahun 2008 hingga 2011. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana imigran dalam masyarakat multikultur UE direpresentasikan kepada Indonesia dan apakah latar belakang ideologinya. Penelitian kualitatif ini menggunakan teori sirkuit budaya sebagai kerangka teori dan representasi konstruksionis dengan semiotik. Hasil penelitian menunjukkan adanya pola dan ideologi orientalis kepada Indonesia pada data penelitian.;

ABSTRACT
This dissertation discusses immigrant representation by the European Union in Indonesian Europe on screen Film Festival booklets. Data are obtained from five booklets from 2008 until 2011. The goal is to see how immigrants in European Union multicultural society are represented to Indonesia and to discover the ideological background of the representation. This research adopts circuit of culture the grand theory, with constructive representation approach, using semiotic method. Research results arising from data analysis suggest a pattern of orientalist ideology towards Indonesia found on the research data verified.;This dissertation discusses immigrant representation by the European Union in Indonesian Europe on screen Film Festival booklets. Data are obtained from five booklets from 2008 until 2011. The goal is to see how immigrants in European Union multicultural society are represented to Indonesia and to discover the ideological background of the representation. This research adopts circuit of culture the grand theory, with constructive representation approach, using semiotic method. Research results arising from data analysis suggest a pattern of orientalist ideology towards Indonesia found on the research data verified., This dissertation discusses immigrant representation by the European Union in Indonesian Europe on screen Film Festival booklets. Data are obtained from five booklets from 2008 until 2011. The goal is to see how immigrants in European Union multicultural society are represented to Indonesia and to discover the ideological background of the representation. This research adopts circuit of culture the grand theory, with constructive representation approach, using semiotic method. Research results arising from data analysis suggest a pattern of orientalist ideology towards Indonesia found on the research data verified.]"
2015
D1969
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zatira Marchya Raditia Putri
"Film Big Fish & Begonia《大鱼海棠》merupakan film animasi yang dirilis pada tahun 2016. Film ini mengisahkan perjalanan, pengorbanan, dan ikatan emosional antara insan dari dunia berbeda. Chun, seorang gadis remaja dari dunia mistik di mana “The Others” tinggal, menghadapi banyak kesulitan dan rintangan ketika merawat Kun yang berasal dari dunia manusia. Akan tetapi, Chun berhasil melaluinya dengan adanya keyakinan dalam dirinya serta bantuan dari temannya yaitu Qiu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis latar sebagai aspek yang mendukung penokohan dalam film Big Fish & Begonia. Penelitian ini menggunakan pendekatan intrinsik dengan fokus pada unsur latar dan penokohan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar merupakan aspek penting yang mempengaruhi penokohan dalam film. Hal ini karena interaksi antara para tokoh yaitu Chun, Kun, dan Qiu dapat terjadi karena adanya benturan antara latar dua dunia, yaitu dunia mistik dan dunia manusia. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap makna di balik judul film yang mewakilkan dua dunia, serta memiliki keterkaitan dengan tokoh dalam film, yaitu Kun dan Chun.

Big Fish & Begonia 《大鱼海棠》is an animated film released on 2016. This film tells the story of the journey, sacrifice, and emotional bond between people from different worlds. Chun, a teenage girl from the mystical world where “The Others” lives, faces many difficulties and obstacles while taking care of Kun who is from the human world. However, Chun managed to get through it with the belief in her and the help of her friend, Qiu. This research aims to analyze the settings as an aspect that supports the characterizations in the film Big Fish & Begonia. This research uses an intrinsic approach with a focus on the element of settings and characterization. The results of this research indicate that settings is an important aspect that influences the characterizations in the film. This is because the interaction between the characters, namely Chun, Kun, and Qiu, can occur due to a clash between the settings of the two worlds, that is the mystical world and the human world. In addition, this research also reveals the meaning behind the title of the film which represents two worlds, and related to the characters in the film, namely Kun and Chun."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>