Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79704 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firmansyah
"Di saat era globalisasi, persaingan bisnis semakin hari semakin ketat, para pelaku bisnis harus senantiasa dituntut terus untuk menemukan cara dan strategi agar bisa unggul menghadapi persaingan di bidangnya masing?masing. PT Bank XYZ yang merupakan perbankan yang sedang berkembang juga ikut dalam persaingan di dunia perbankan. Pelaku perbankan berlomba-lomba dalam meningkatkan teknologinya dalam mendukung bisnis perusahaan agar bisa bertahan dan memenangkan kompetisi. Akan tetapi PT XYZ memiliki masalah terkait aplikasi pemberi usulan strategis yaitu aplikasi Business Intelligence (BI). BI yang diharapkan dapat menampilkan usulan solusi dari analisis semua data, akan tetapi kurang optimal dikarenakan aplikasi BI terletak di masing-masing divisi yang berdiri secara terpisah sehingga analisis datanya pun dilakukan terpisah. Kondisi lainnya terletak pada penegrajaan proyek SI/TI yang tidak mencapai target pada dua tahun terakhir. Maka dari itu dibutuhkan suatu metode untuk menyelesaikan permsalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan hasil observasi dan wawancara sebagai data primernya. Setiap tahapan analisis di penelitian menggunakan metode Ward & Peppard, value chain, PESTEL, SWOT, CSF, tren teknologi, dan portofolio McFarlan. Hasil dari penelitian ini berupa Perencanaan Strategis SI/TI yang meliputi strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI yang selaras dengan strategi bisnis dan menghasilkan BI yang terintegrasi serta penyusunan program kerja berdasarkan prioritas.

In the current era of globalization, the competition is getting increasingly tough, the actor of the business is required to find a way to forward the strategy and facing competition in their fields. PT Bank XYZ, as a growing banking that participated in competition of the banking world. The Bankers is struggling in improving its technology in support of the company's business in order to survive and win the competition. However, PT Bank XYZ has a problem regarding the application provider's proposed strategic applications of Business Intelligence (BI). BI expected to display the proposed solutions from the analysis of all data, but less than optimal due to the application of BI lies in each Division that stood separately so that the data analysis was done separately. The other condition is situated on SI/TI projects workmanship which did not reach the target in the last two years. Therefore it needs a method to resolve such issue. This study uses the results of observation and interviews as the primary data. Each stage of analysis in the research emphasis on using the method of Ward & Peppard, value chain, PESTEL, SWOT, CSF, technology trends, and McFarlan's portfolio. The results of this research represent planning strategy in the form of SI/TI that includes the SI strategy, IT strategy, and Management strategy of SI/TI that are aligned with business strategy and produce an integrated BI as well as the preparation of a work program based on the priority."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Yosua Pangihutan
"Seiring berjalannya waktu hingga saat ini, manajemen Bank XYZ menilai bahwa value proposition yang ditawarkan oleh Bank XYZ sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar Bank XYZ untuk melakukan transformasi digital. Terdapat tiga alasan Bank XYZ harus melakukan transformasi digital, yang pertama adalah jenis bisnis yang sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Kedua, existing portofolio produk Bank XYZ yang sudah ketinggalan zaman. Ketiga, kompetisi yang semakin beragam, karena sekarang kompetisi layanan keuangan tidak hanya diisi oleh perbankan saja, namun financial technology (fintech) juga turut hadir dalam kompetisi ini. Penelitian ini menghasilkan perencanaan strategis yang mencakup strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI yang selaras dengan 4 strategi bisnis yang sudah didefinisikan pada rencana bisnis bank dan satu strategi berdasarkan analisis lingkungan bisnis. Strategi SI yang dihasilkan adalah ada sebanyak 34 (tiga puluh empat) aplikasi yang dibutuhkan oleh Bank XYZ di masa mendatang. Aplikasi tersebut terdiri dari 3 (tiga) aplikasi pada kategori strategic, 1 (satu) aplikasi pada kategori high potential, 19 (Sembilan belas) aplikasi pada kategori key operational, dan 11 (sebelas) aplikasi pada kategori support. Ke-34 (tiga puluh empat) aplikasi ini diharapkan dapat membantu Bank XYZ dalam melaksanakan strategi bisnisnya. Strategi TI yang dihasilkan menuntut pembaruan operating system dari server server yang sudah tidak didukung oleh principal. Strategi manajemen SI/TI yang dihasilkan menuntut perbaikan tata kelola TI yang diperlukan Bank XYZ di masa mendatang. Penyediaan dokumen pedoman pelaksanaan, standar pelaksanaan operasional dan pelaporan mengacu pada ketentuan – ketentuan dari regulator baik OJK (Otoritas Jasa Keuangan) maupun BI (Bank Indonesia).

As time has passed until now, the management of Bank XYZ has evaluated that the value proposition offered by Bank XYZ is no longer relevant to the current conditions. This is one of the foundations for Bank XYZ to undergo digital transformation. There are three reasons why Bank XYZ needs to undergo digital transformation. First, the type of business is no longer relevant to the current conditions. Second, Bank XYZ's existing product portfolio is outdated. Third, the competition has become more diverse, as financial technology (fintech) is now also present in the competition, not just traditional banks. This research has resulted in a strategic plan that includes IS (Information Systems) strategy, IT (Information Technology) strategy, and IS/IT management strategy that aligns with the four business strategies defined in the bank's business plan, and one additional strategy as result from business environmental analysis. The resulting IS strategy includes a total of 34 (thirty-four) applications that will be needed by Bank XYZ in the future. These applications consist of 3 (three) applications in the strategic category, 1 (one) application in the high potential category, 19 (nineteen) applications in the key operational category, and 11 (eleven) applications in the support category. These 34 applications are expected to assist Bank XYZ in implementing its business strategy. The resulting IT strategy requires updating the operating system of servers that are no longer supported by the principal. The resulting IS/IT management strategy requires improving the IT governance necessary for Bank XYZ in the future. The provision of implementation guidelines, operational implementation standards, and reporting refer to the provisions set by regulators such as OJK (Otoritas Jasa Keuangan) and BI (Bank Indonesia).
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Widhayanti
"PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penggunaan sistem informasi/teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting bagi PT. XYZ untuk mencapai target perusahaan. Kondisi saat ini pemanfaatan SI/TI tidak mendukung proses bisnis perusahaan secara optimal. Permasalahan yang terjadi adalah data yang tersedia tidak akurat dan tepat waktu, aplikasi yang terkotak-kotak (silo-silo), serta adanya keterlambatan proyek SI/TI. Penelitian ini dilakukan untuk membangun perencanaan strategis sistem informasi di PT. XYZ dan tidak termasuk anak perusahaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggabungkan case study research dan policy research. Metodologi perencanaan strategis sistem informasi yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada Ward and Peppard's Strategic Planning dengan menggunakan beberapa teknik analisis seperti Value Chain, SWOT, Critical Success Factor, Five Porter Forces, PEST, Mc Farlan Strategic Grid serta teknik lainnya. Selain itu standar prosedur ISO9001:2005, ISO 27001, dan kerangka kerja COBIT digunakan pada penyusunan strategi manajemen SI/TI.
Penelitian ini akan menghasilkan 3 (tiga) strategi yaitu strategi SI yang merupakan strategi perencanaan SI mendatang yang sesuai dengan strategi organisasi, strategi TI yang merupakan strategi infrastruktur TI yang dibutuhkan serta strategi manajemen SI/TI yang merupakan strategi yang diterapkan organisasi secara keseluruhan.
Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi strategi tata kelola SI/TI dengan menggunakan metodologi Weill dan Ross, yang mencakup keputusan apa yang harus dibuat, siapa yang membuat keputusan dan bagaimana keputusan dibuat dan dimonitor terhadap 5 (lima) domain yaitu IT principles, IT architecture, IT infrastructure strategies, business application needs dan IT investment.

XYZ is a company engaged in the field of Information and Communication Technology (ICT). The use of information systems / information technology became a very important case for XYZ to achieve its targets. In the current condition, the use of IS / IT does not support the company's business processes optimally. The problem that occured were data that available was not accurate and punctual,fragmented applications (silos), as well as IS/IT project delays. This study was conducted to establish the strategic planning of information systems at XYZ Company and excluding subsidiaries.
This research is a qualitative case study that combines case study research and policy research. Information systems strategic planning methodology used in this study refers to Ward and Peppard's Strategic Planning using several analytical techniques such as Value Chain, SWOT, Critical Success Factor, Porter Five Forces, PEST, Mc Farlan Strategic Grid as well as other techniques. In addition, the standard procedureof ISO9001:2005, ISO 27001, and COBIT framework was used in the preparation of IS/IT management strategies.
This research will produce 3 (three) strategies, namely SI strategy which is IS future planning strategies in accordance with the organization's strategy, IT strategy which is a strategy of IT infrastructure required and the IS / IT management strategy which is a strategy adopted by overall organization.
This study also resulted in strategic IS / IT governance recommendations by using the methodology of Weill and Ross, which includes what decisions should be made, who willmake thedecisions, and how decisions were made and monitored to 5 (five) domain, namely IT principles, IT architecture, IT infrastructure strategies, business application needs and IT investment."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wafistrietman Corris
"Sekretariat Jenderal MPR Setjen MPR adalah lembaga pemerintah non kementerian yang merupakan kesekretariatan lembaga negara dan bertanggungjawab langsung kepada Pimpinan MPR. Setjen MPR terus berusaha meningkatkan layanan kepada MPR dan alat kelengkapannya serta masyarakat dengan memanfaatkan sistem informasi dan teknologi informasi SI/TI yang selaras dengan visi, misi dan sasaran strategis Setjen MPR. Namun pada kenyataannya, visi, misi dan sasaran strategis tadi belum tercapai karena kurangnya pemanfaatan SI/TI. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan strategis sistem informasi untuk mewujudkan visi, misi dan sasaran strategis Setjen MPR. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun perencanaan strategis sistem informasi Setjen MPR dengan metodologi Ward dan Peppard yang terdiri dari tahapan masukan dan keluaran. Penelitian ini melakukan wawancara dan diskusi kelompok terarah untuk pengumpulan data pada tahapan masukan, yang terdiri dari analisis kondisi internal dan eksternal bisnis dan SI/TI, di Setjen MPR. Data yang telah dikumpulkan diolah menggunakan analisis tematik. Penelitian ini menghasilkan rumusan strategi SI, strategi TI, strategi manajemen SI/TI, portofolio aplikasi mendatang dan peta jalan sehingga dapat mewujudkan visi, misi dan sasaran strategis Setjen MPR.

The Secretariat General of the People 39 s Consultative Assembly of the Republic of Indonesia hereinafter referred to as ldquo Setjen MPR rdquo is a non ministerial government institution as the secretariat of a state institution. It is directly responsible to The Heads of People 39 s Consultative Assembly of the Republic of Indonesia hereinafter referred to as ldquo MPR RI rdquo . Setjen MPR continues to strive improvement of its service to MPR RI, its supporting agencies, and the communities in term of the performance of information systems and information technology hereinafter referred to as ldquo IS IT rdquo in accordance with its vision, mission, and strategic objectives. However, in reality, it had not been achieved due to the lack of utilization of IS IT. Therefore, strategic planning for information systems is necessary to realize its vision, mission, and strategic objectives. This study aimed to develop strategic planning for Setjen MPR 39 s information systems using the methodology of ldquo Ward and Peppard rdquo which consists of input and output stages. The research is conducting interviews and focus groups discussion to collect data on the stage of entry, which consists of the analysis of internal and external conditions of business and IS IT in Setjen MPR. The data collected is processed by employing thematic analysis. The result of this research is the formulation of IS IT including its management strategy, the application portfolio, and roadmap in order to realize the vision, mission and strategic objectives of Setjen MPR."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Anderrina
"Sistem informasi digunakan perusahaan untuk mencapai efisiensi dalam menjalankan proses bisnis. Pengendalian umum dan pengendalian aplikasi yang dilakukan perusahaan merupakan salah satu bentuk perlindungan keamanan atas aset sistem informasi PT AFI. Laporan ini membahas mengenai implementasi pengendalian yang dijalankan PT AFI. Pemeriksaan dan pengujian atas pengendalian keamanan sistem informasi perlu dilakukan untuk meminimalisasi resiko dan memastikan sistem dapat menghasilkan data yang akurat.
Metode yang digunakan dalam melakukan proses audit meliputi pengumpulan bukti atas prosedur terkait sistem informasi, wawancara, observasi langsung dan pengujian data konsumen secara manual. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, masih terdapat beberapa area terkait sistem PT AFI yang tidak memiliki standar operasional prosedur. Prosedur pemeriksaan yang dilakukan tim audit berdasarkan RSM Metodology telah sesuai dengan kerangka kerja ISO 27001 yang merupakan salah satu standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi.

Information system is used by company to reach eficiency of its business process. Information technology general control and application control in a company is one of the security guarantee of information system asset. This thesis writes about the implementation of those controls in PT AFI. Audit and test of information system security control should be made to minimize risk and ensure the system can produce data accurately.
The methods in audit process are collect evidence from information system procedure, interview, direct observation and test the data manually. Based on the analysis that has been done, there are some areas from system in PT AFI that have no operational procedure standards. Procedure that is used by audit team RSM Indonesia, is based on ISO 27001 which is one of international standards about information security management system.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Hakim, Author
"Tahap membaiknya perekonomian Indonesia sehingga meningkatkan kesejahteraan dan penambahan pendapatan dan pola pembelanjaan masyarakat. Perubahan pola belanja dan konsumsi masyarakat ini sangat terasa bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan, khususnya kota-kota besar.
Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi memastikan Blue Bird untuk mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia agar tetap unggul. Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan telah berhasil mengendalikan konglomerat bisnis lainnya dengan tetap fokus mempertahankan pelayanan pelanggan.
Persaingan taksi di kota-kota besar khususnya Jakarta, sekarang ini begitu ketat, sehingga pelayanan lebih banyak yang disukai. Oleh karena itu, perlu adanya strategi yang jitu untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan pangsa pasar tersebut. Blue Bird Group sangat memastikan keunggulan dalam strategi bisnis dan pemasaran dalam memenangkan persaingan dan mempertahankan pangsa pasar transportasi taksi di Indonesia.
Metodelogi penelitian dalam hal ini menggunakan analisis SWOT dan analisis bauran pemasaran. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melakukan riset secara langsung di perusahaan yang terkait guna memperoleh data yang diperlukan, yaitu dengan cara wawancara dan observasi.
Hasil penelitian adalah penambahan armada angkutan, meningkatkan cakupan pada lokasi baru terutama pada tingkat kotamadya, meningkatkan kualitas layanan dan tingkat keunggulan operasional, meningkatkan divisi limousin di beberapa kota dan meningkatkan prifitabilitas perusahaan. Keunggulan kompetitif pada PT Blue Bird adalah dalam tata kelola perusahaan, dalam pengelolaan lingkungan perusahaan, dalam pengelolaan faktor musiman, penerapan teknologi informasi, penerapan standar keselamatan dan manajemen.

The gradual improvement in Indonesia's economy resulting in increasing welfare and additional income and consumer spending patterns. Changes in spending patterns and consumer spending was particularly noticeable for those who live in urban areas, especially large cities. The long experience of managing a transport business to support the company's efforts to develop new technologies and managing human resources, in order to stay ahead. From its headquarters in Jakarta, the company has developed rapidly penetrated other business while maintaining customer service as a guide.
The long experience of managing a transportation business ensure Blue Bird to develop new technologies and managing human resources, in order to stay ahead. From its headquarters in Jakarta, the company has managed to conglomerate to other business while preserving customer service as a focus.
Competition taxis in big cities, especially Jakarta, was now so tight, so more service preferred. Hence the need for a good strategy to win the competition and maintain market share. Blue Bird Group most ensure excellence in business and marketing strategies to win the competition and maintain the market share taxi transportation in Indonesia.
The research methodology in this case using SWOT analysis and marketing mix analysis. Methods of data collection is done by conducting research directly related to the company in order to obtain the necessary data, which is by interview and observation.
The result of research is adding fleet, increasing coverage at the new location, especially at the level of municipalities, improve service quality and the level of operational excellence, increase limousine division in several cities and improving profitability company. PT Blue Bird competitive advantage was in corporate governance, natural environmental management company, in the management of seasonal factors, the application of information technology, the implementation of safety standards and management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Widyantoro
"PT. Asei Reasuransi Indonesia (Persero) atau AseiRe merupakan salah satu perusahan asuransi milik pemerintah yang memiliki produk asuransi ekspor, asuransi kredit, penjaminan, asuransi umum, asuransi umum syariah, dan reasuransi. Permasalahan yang teridentifikasi antara lain aplikasi yang masih bersifat silo-silo, manajemen informasi yang tidak efektif, dan terjadinya konflik internal dikarenakan perbedaan data. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, perlu dirumuskan Perencanaan Strategis Sistem Informasi PT. Asei Reasuransi Indonesia (Persero), agar keselarasan strategi bisnis dan strategi SI/TI menjadi optimal. Penelitian ini menggunakan metodologi Ward & Peppard.
Analisis yang dilakukan yaitu analisis lingkungan bisnis internal dengan metode Value Chain dan Strength-Weaknesses; analisis lingkungan bisnis eksternal dengan metode PEST(EL) dan Opportunities-Threats; analisis lingkungan SI/TI internal dengan metode Value Chain dan Strengths-Weaknesses; analisis lingkungan SI/TI eksternal dengan metode tren teknologi dan Opportunities-Threats; dan analisis kebutuhan SI/TI dengan metode CSF. Strategi SI yang dihasilkan: penerapan BI, DW, dan EIS sebagai pengolahan data dan manajemen informasi; penggunaan aplikasi CRM yang terintegrasi dengan SI Pemasaran, SI Produksi dan Manajemen Asuransi, dan SI Keuangan; serta pemanfaatan komunikasi terpadu ESN dan UCC.
Strategi TI yang dihasilkan: memprioritaskan peningkatan kapasitas infrastruktur TI dengan penambahan server, penambahan cabang online, dan peningkatan kapasitas jaringan intranet dan internet Kantor Pusat dan Kantor Cabang; pembangunan Data Center; peningkatan infrastruktur keamanan dengan penerapan firewall; serta pemanfaatan jaringan komunikasi terpadu dengan penggunaan UCC pada setiap pengguna. Strategi manajemen SI/TI yang dihasilkan: tata kelola TI dengan penyusunan Master Plan TI dan peningkatan tingkat kematangan CoBIT 4.1; penerapan organisasi pengembangan usaha yang berada didalam organisasi TI; penambahan jumlah pegawai TI; peningkatan kompetensi pegawai TI dengan mengikuti sertifikasi internasional dan terjadwal; penerapan strategi inhouse development - outbond training; dan sosialisasi kesadaran IT awareness kepada stakeholder dan pegawai AseiRe.

PT. Asei Reasuransi Indonesia (Persero) or AseiRe is one of the governmentowned insurance company that has products of export insurance, credit insurance, suretyship, general insurance, general insurance sharia, and reinsurance. The problems identified include applications that still silos, ineffective information management, and internal conflicts due to the difference in the data. To overcome the existing problems, it is necessary to formulate Strategic Planning for Information Systems PT. Asei Reasuransi Indonesia (Persero), so that the alignment of business strategy and IS/IT strategy becomes optimal. This study uses a methodology Ward & Peppard.
The analysis carried out by an analysis of internal business environment with methods Value Chain and Strengths- Weaknesses; analysis of the external business environment with methods PEST(EL) and Opportunities-Threats; analysis of internal IS/IT environment with methods Value Chain and Strengths-Weaknesses; analysis of external IS/IT environment with technology trends method and Opportunities-Threats; and analysis of IS/IT needs with methods of CSF.
IS strategy produced: implementation of BI, DW, and EIS as data processing and information management; the use of CRM applications that integrate with Marketing IS, Production and Insurance Management IS, and Finance IS; and the use of unified communications of ESN and UCC. IT strategy produced: prioritizing increasing IT infrastructure capacity with the addition of servers, additional online branch, and increasing intranet and internet capacity on Headquarters and Branch Offices; building Data Center; improvement of security infrastructure with firewall implementation; and the use of unified communication network with the use of UCC on each user. IS/IT management strategy produced: preparation of IT governance for IT Master Plan and the improvement of COBIT 4.1 maturity level; the implementation of Department of Corporate Development located within the IT organization; increasing the number of IT employees; improving the competency of IT employees to follow international certification and scheduled; implementation of inhouse development-outbound training strategy; IT awareness introduction to the stakeholders and employees.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solahuddin
"Sistem informasi strategis dibutuhkan oleh setiap organisasi dalam menentukan strategi organisasinya. Organisasi XYZ sebagai organisasi pemerintah non departemen yang bergerak dibidang kepemiluan juga memerlukan sistem informasi strategis untuk mencapai tujuan organisasi. Selama ini, pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi dilakukan secara ad-hoc, yang hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing unit bisnis sehingga mengakibatkan terjadinya tumpang tindih data dan informasi yang akibatnya akurasi data berkurang. Oleh karena itu, perlu dikembangkan rencana strategis sistem informasi yang mengatur arah pengembangan sistem informasi, berupa aplikasi bisnis, infrastruktur teknologi informasi, organisasi sistem informasi yang sejalan dengan visi, misi serta tujuan organisasi XYZ. Pengembangan rencana strategis sistem informasi dilakukan dengan menggunakan metodologi Ward and Peppard. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara, review dokumen bisnis, dan observasi, untuk analisis situasi bisnis menggunakan metode PEST Analysis, value chain analysis, dan SWOT analysis dan analisis kebutuhan informasi. Penelitian dilanjutkan dengan analisis kondisi sistem informasi dengan menggunakan langkah-langkah pada fase analysis, sehingga diperoleh kondisi sistem informasi terkini dan solusi alternatif perbaikan sistem informasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh berupa implementasi roadmap sistem informasi dan teknologi informasi yang berisikan pengembangan organisasi SI/TI, pengembangan sistem informasi dan pengembangan infrasturktur SI/TI.

Strategic information systems needed by every organization in determining organizational strategy. XYZ organization as a non- governmental organization engaged in the electoral department also requires strategic information systems to achieve organizational goals. So far, XYZ organization?s information system and technology developed with ad-hoc approachment, which is only used to meet the needs of each business unit, which causes overlapping of data and information which consequently decreases the accuracy of the data. Therefore, it is necessary to develop information systems strategic plan that set the direction of the development of information systems, such as business applications, information technology infrastructure, organizational information systems in line with the vision , mission and goals of the organization XYZ .
Development of information systems strategic plan is done by using a qualitative research methodology Ward and Peppard. Method of data collection was done with interviews and reviews of documents and observation business . For the analysis of business situations using PEST method, value chain, SWOT and analysis of information needs. Research continued with the analysis of system condition information using the steps in analysis phase, in order to obtain the most current information system condition and repair information system alternative solutions. Based on these proposals later developed into a referral and recommendation development of organizational information systems XYZ, which is described in the form of roadmap implementation of organizational information systems XYZ.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daru Widya Kusumo
"ABSTRAK
Laporan Gartner pada tahun 2014 merilis grafik Hype Cycle Technology dan tahapan era bisnis akibat dari perkembangan teknologi, terdapat enam era yaitu tahap analog, web, e-business, pemasaran digital, bisnis digital dan autonomous. Laporan Gartner mendefinisikan bisnis digital sebagai seperangkat teknik yang dimungkinkan oleh teknologi sehingga organisasi dapat terlibat dalam perkembangan bisnis yang dinamis dengan pelanggan, dan akhirnya untuk memperoleh target bisnis dan mempertahankan pelanggan. Laporan Gartner menjelaskan bahwa karakteristik bisnis digital adalah cepatnya organisasi melakukan adaptasi terhadap ketidakpastian lingkungan, proses yang berubah, dan target bisnis yang berubah. Menurut hasil survey Gartner menunjukan bahwa pendekatan kerangka kerja renstra SI/TI yang ada sampai saat ini belum mengakomodasi karakteristik bisnis digital. Berdasarkan hal tersebut maka penulis melakukan pendefinisian terhadap karakteristik bisnis digital dengan mencari penelitian-penelitian sebelumnya. Ketidakpastian lingkungan, proses dan target bisnis yang berubah dipengaruhi oleh faktor penentu manajemen perubahan. Teori manajemen perubahan yang digunakan adalah organizational development (Drucker, 2005). Penelitian-penelitian terdahulu terkait dengan organizational development digunakan sebagai faktor penentu terhadap karakteristik bisnis digital, sehingga dihasilkan proses yang berubah dipengaruhi oleh faktor kemampuan TI (Azzahro, 2014) dan target bisnis yang berubah dipengaruhi oleh faktor organizational agility (Lu & Ramamurthy, 2011). Untuk ketidakpastian lingkungan dipengaruhi oleh faktor ketidakpastian lingkungan (Teo & King, 1997).
Hasil pendefinisian didapatkan 12 sub komponen ketidakpastian lingkungan, 35 sub komponen proses yang berubah dan 8 sub komponen target bisnis yang berubah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh McGee, Morello dan Weldon (2014) menjelaskan enam langkah kunci sukses untuk masuk ke bisnis digital dan terdapat kriteria kemampuan organisasi, yaitu sustainability, agility, innovation, dan opportunity, yang kemudian dilakukan analisis kriteria kemampuan organisasi terhadap kumpulan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan renstra SI/TI maka dapat disimpulkan bahwa dalam iklim persaingan bisnis manfaat implementasi SI/TI kerap dikaitkan dengan konsep value dalam bisnis. Kerangka kerja renstra SI/TI yang digunakan adalah Be Vissta Planning (BVP). Hasil pemetaan kerangka kerja renstra BVP terhadap karakteristik bisnis digital adalah BVP memiliki kekurangan dan perlu penambahan/penyempurnaan terhadap Fase 1 BVP yaitu menelaah kebutuhan bisnis dan informasi, Fase 2 BVP yaitu menentukan target bagi SI/TI dan Fase 4 BVP yaitu rencana implementasi.

ABSTRACT
Gartner report 2014 released Technology Hype Cycle chart and the phases of the business era as a result of technological developments, there are six stages of the analog era: web, e-business, digital marketing, digital business and autonomous. Gartner's report defines a digital business as a set of techniques made possible by technology that makes organizations able to involve in the development of a dynamic business with customers, acquire a business target and retain customers. Gartner report explains that the characteristics of the organization?s digital business are the rapid adaptation to environmental uncertainty, process changes, and changing business targets. According to the Gartner survey, the IS/IT strategic planning framework approach does not yet accommodate the characteristics of the digital business. Under these conditions, the author defined the characteristics of digital business by comparing previous studies.
Environmental uncertainty, processes and changing business targets are influenced by determinants of change management. Change management theory used in this research is organizational development (Drucker, 2005). Previous studies related to organizational development used as determinants of the characteristics of the digital business. The result is changing process influenced by the ability of IT (Azzahro, 2014) and the changing business target is influenced by organizational agility (Lu & Ramamurthy, 2011). Environmental uncertainty is influenced by environmental uncertainty factors (Teo & King, 1997).
Definition acquired is 12 sub-components of environmental uncertainty, 35 sub-components of changing process and 8 sub-components of changing business targets. Research conducted by McGee, Morello and Weldon (2014) describes six key steps of successful entry into the digital business, these six steps are also the criteria of organizational capabilities: sustainability, agility, innovation, and opportunity. These criteria of organizational capabilities then compared to a collection of previous research related to the strategic plan of IS/IT. It can be concluded that in competitive bussiness climate, the benefits of the implementation of the IS/IT is often associated with the concept of value in the business. IS/IT Strategic planning framework used is Be Vissta Planning (BVP). The result of strategic planning framework BVP mapping on the characteristics of the digital business is BVP has shortcomings and needs additions / improvements in Phase 1 BVP which is examining the business needs and information, Phase 2 BVP which is setting targets for IS/IT and Phase 4 BVP which is implementation planning.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Bayu Bimantara
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat penting untuk mendukung dan meningkatkan keunggulan dan daya saing dalam bisnis organisasi. Dalam hal ini PT Bank XYZ sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia sangat membutuhkan dukungan teknologi informasi organisasi untuk mengembangkan fitur – fitur dan layanan yang berbasiskan sistem atau aplikasi kepada pelanggan yang bertujuan meningkatkan daya saing organisasi terhadap pesaingnya.
Saat ini terdapat permasalahan dalam pengerjaan proyek pengembangan fitur dan layanan berbasis teknologi informasi yang tidak memenuhi sasaran dalam implementasinya sehingga hal ini mengakibatkan berkurangnya daya saing organisasi. Hal ini diakibatkan karena tidak adanya suatu kebijakan tata kelola dalam pengembangan sistem sehingga mengakibatkan tidak optimalnya aktifitas dalam pengembangan sistem itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan suatu perancangan tata kelola terhadap pengelolaan proyek pengembangan sistem untuk membentuk fungsi – fungsi baru yang dapat melakukan optimalisasi dalam aktifitas pengembangan sistem.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan antara fungsi – fungsi pengelolaan pengembangan sistem saat ini dengan kerangka kerja COBIT 5. Selain itu dilakukan pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola proyek pengembangan sistem dengan tools Self Assesment COBIT 5 yang berguna untuk mengetahui sejauh apa tata kelola serta fungsi – fungsi dalam aktifitas proyek pengembangan sistem yang ada saat ini. Dari hasil penelitian ini diharapkan mendapatkan rekomendasi pengembangan teknologi informasi untuk mendukung tercapainya sasaran dari organisasi.

ABSTRACT
Information Technology has evolved to be one of the most important aspects in supporting and increasing the organization’s competitive advantage. One of Indonesian’s leading banks, PT Bank XYZ (Persero) Tbk., is an example of organization that highly need the IT support to provide features and services applications to their customers, aiming to improve the organization’s competitiveness against its competitors.
Unfortunately, there are issues in their system development projects that reduced the competitiveness of the organization. It is because the project’s implementation target typically does not meet the requirements. The absence of policy governance for system development in the IT Department is considered as the biggest constraints as it create ineffective system development process. Therefore, the organization is required to design suitable governance for their system development process, which will form new functions that could optimize it.
This research aim to map the current system development functions within the COBIT 5 framework. Its method is to measure the capability level of the system development governance by using Self Assessment COBIT 5 tools. It helps to understand the current capability level and finding the gap to the desired level. Therefore, it is expected to give recommendation for the organization in finding ways to improve the system development governance to support the organization’s goals."
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>