Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130937 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lopulalan, Ignatius Daniel
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di PT PPN yang merupakan kontraktor pertambangan
batubara dengan studi kasus dilakukan pada lokasi pertambangan Barut yang terletak
di daerah Kalimantan Tengah. Di lokasi ini, rantai pasok bahan bakar, yang
sangat dibutuhkan untuk menjalankan operasi pertambangan sering mengalami
kendala karena permasalahan kondisi air sungai yang surut pada musim kemarau.
Tujuan penulisan ini adalah melakukan identifikasi dan analis terhadap pemborosan
yang terjadi untuk mendapatkan peluang efisiensi atas rantai pasok bahan bakar
yang saat ini dilakukan. Metodologi penelitian menggunakan data primer dan
sekunder dengan pendekatan Value Stream Mappinguntuk melihat pemborosan
yang terjadi dan melalui pola perhitungan fixed quantity model dilakukan perhitungan
optimalisasi penyimpanan dan transportasi baik secara waktu maupun biaya.
Pada saat musim hujan, rantai pasok melalui sungai merupakan pilihan yang terbaik
dari sisi waktu maupun biaya. Pada saat musim kemarau, alternatif melalui darat
dengan total biaya terendah dan waktu tercepat akan menjadi pilihan untuk pengiriman
bahan bakar ke Barut

ABSTRACT
This research was conducted at PT PPN, a coal mining contractor. The case study
was carried out at the mine site Barut in Central Kalimantan. At this location, the
fuel supply chain, which is necessary to run mining operations, frequently experienced
problem due to receding river water in the dry season. The purpose of this
thesis is to identify and analyze wastes that occur to gain efficiency improvement
over a fuel supply chain which is currently done. The research methodology uses
primary and secondary data with Value Stream Mapping approach to see the waste
that occurs in and through the pattern of fixed quantity calculation models to optimize
storage and transportation of both time and cost. During the rainy season, supply
chain through the river is the best option in terms of time and cost. In the dry
season, alternate overland with the lowest total cost and fastest time will be the
choice for the delivery of fuel to Barut."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dafid
"Di zaman modern sekarang ini, masyarakat industri dicirikan dengan globalisasi, spesialisasi, dan produksi dalam jumlah besar. Masyarakat industri ini sangat tergantung pada aliran rantai suplai yang sangat terintegrasi. Gangguan dalam aliran ini dapat menyebabkan konsekuensi negatif yang merusak bagi perusahaan secara individu, rantai suplai, dan masyarakat industri secara luas. Penelitian ini memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengelola risiko gangguan dalam aliran rantai suplai bahan bakar operasional pertambangan batubara. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi, strukturisasi, dan memberikan ringkasan mengenai situasi risiko gangguan dalam aliran rantai suplai bahan bakar.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh usulan penanganan serta alokasi biaya yang optimal untuk risiko yang diprioritaskan. Tujuan ini dicapai dengan melakukan wawancara terstruktur untuk mengidentifikasi risiko dan menilai item risiko berdasarkan survei terhadap responden. Dari proses ini diperoleh urutan risiko kategori tinggi hingga risiko kategori rendah. Selanjutnya dilakukan wawancara untuk mengidentifikasi alternatif strategi penanganan dan kemudian dikembangkan matriks hubungan setiap risiko dan alternatif tindakan penanganan risiko. Pada akhirnya risiko yang diprioritaskan untuk ditangani akan masuk dalam tahap analisis alokasi biaya dengan menggunakan simulasi monte carlo. Hasil yang ingin diperolej dari simulasi tersebut adalah optimasi alokasi biaya yang ada dengan beberapa skenario dana yang tersedia untuk mengelola risiko.

Today's modern, industrialized society is based on globalization, specialization and mass-production. It is a society dependent upon highly integrated supply chain flows. Disruptions in those flows may cause devastating negative consequences, both for the individual company, for the supply chain, and for the society at large. This research is to contribute to the knowledge on how to manage disruption risks in operational fuel the supply chain in coal mining project. And the stage conducted is do carry out with identify, structure and summarize the state of the art on supply chain disruption risks in operational fuel for coal mining project.
The purpose of this research to get response and do budget alocation analysis to mitigate the risks that prioritized. Those objectives is fulfilled with do semi-structured interviews to identify risks and evaluate risk item by survey; then compiled the risk from high category up to low category. And then do interview to identify alternative treatment activities. And then, developed relationship matrix to each of risk and alternative of risk treatment activities. Finally, risk that prioritized to manage will be enter into analyze cost allocation by using Monte Carlo simulation. The expected result from the simulation is optimation of budget allocation with several available budget scenario to manage the risks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50305
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Permatasari Sujatmiko
"Penggunaan container pada arsitektur microservice merupakan sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk mempermudah proses delivery sistem. Container dalam sistem pun lebih mudah diatur dengan Kubernetes sehingga sistem dapat berjalan secara seamless. Hal tersebut memungkinkan deployment sistem yang cepat dan portable. Salah satu strategi deployment yang dapat digunakan untuk men-deploy sistem yang menggunakan container pada arsitektur microservice adalah canary deployment, dimana sebagian traffic diarahkan ke sekelompok kecil pengguna terlebih dahulu untuk menguji aplikasi di production. Pada dasarnya, canary deployment dapat dilakukan secara native dengan Kubernetes, namun cara ini masih memiliki masalah, yaitu traffic distribution dan replica deployment yang tidak independen. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan service mesh. Hal ini dikarenakan service mesh memiliki fitur traffic management yang dapat melakukan intelligent routing untuk melakukan canary deployment. Isu independensi ini memengaruhi proses deployment dan kebutuhan bisnis, dimana dengan menggunakan service mesh, jumlah replika pods yang digunakan untuk men-deploy aplikasi tidak berubah bagaimanapun aturan traffic routing-nya. Hal ini berbeda dengan sistem yang tidak menggunakan service mesh, dimana jumlah replika pods-nya berubah-ubah menyesuaikan aturan traffic routing yang telah ditentukan. Tanpa service mesh, rasio replika pods perlu diatur secara manual dengan konfigurasi yang redundan. Di sisi lain, konfigurasi sistem dengan service mesh mudah diatur dengan memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh service mesh itu sendiri, khususnya fitur traffic management. Selain itu, penggunaan service mesh dalam proses canary deployment pada aplikasi berbasis Kubernetes juga dapat membuat proses deployment menjadi lebih efisien dalam jumlah resource (pods).

The use of containers in the microservice architecture is an approach that can be used to simplify the system delivery process. Containers in the system are also easier to manage with Kubernetes so that the system can run seamlessly. This allows for fast and portable system deployment. One deployment strategy that can be used to deploy systems that use containers on a microservices architecture is canary deployment, where some traffic is directed to a small group of users first to test the application in production. Basically, canary deployment can be done with Kubernetes natively, but this method still has problems, namely traffic distribution and replica deployment which are not independent. One solution that can be done to solve this problem is to use a service mesh. This is because the service mesh has a traffic management feature that can perform intelligent routing to perform canary deployments. This independence issue affects the deployment process and business needs, where by using a service mesh, the number of replica pods used to deploy applications does not change regardless of the traffic routing rules. This is different from a system that does not use a service mesh, where the number of replica pods varies according to predetermined traffic routing rules. Without a service mesh, the ratio of pod replicas needs to be set manually with redundant configurations. On the other hand, system configuration with service mesh is easy to manage by utilizing the features provided by the service mesh itself, especially the traffic management feature. In addition, the use of service mesh in the canary deployment process for Kubernetes-based applications can also make the deployment process more efficient in terms of the number of resources (pods)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Harris Michael
"

Dengan berkembangnya industri jasa pelayaran dan bongkar muat kapal yang dikarenakan semakin banyaknya kebutuhan kegiatan pengiriman kargo/hasil tambang antar pulau melalui transportasi laut pastinya akan bertambah juga jumlah Perusahan kompetitor penyedia jasa angkutan laut. Oleh karena itu agar usaha tetap bisa berkembang suatu Perusahaan perlu merencanakan strategi-strategi yang dapat membantu Perusahaan dalam bersaing dan mengembangkan bisnisnya Dalam mengembangkan bisnisnya, Perusahaan perlu memutuskan langkah strategis, tentunya pengambilan keputusan strategi tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, baik secara internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi alternatif yang dapat membantu Perusahaan penyedia jasa pelayaran angkutan laut kargo/hasil tambang dalam mengembangankan bisnisnya dan cocok untuk diterapkan pada kondisi lingkungan internal dan eksternal Perusahaan saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi dari analisis SWOT, Analytic Hierarchy Process (AHP), dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Metode analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal Perusahaan, yang kemudian dapat dikelompokkan menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Perusahaan. Kemudian, sub-faktor dari faktor SWOT tersebut digunakan untuk Menyusun strategi alternatif pengembangan bisnis menggunakan analisis matriks TOWS. Pendekatan AHP digunakan untuk mendapatkan bobot faktor dan sub-faktor SWOT perusahaan dan QSPM dilakukan untuk memperoleh total nilai ketertarikan strategi berdasarkan faktor dan subfaktor SWOT terbobot. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa, strategi ST1 (Memenuhi permintaan kebutuhan jasa angkutan kargo dan hasil tambang dari perusahaan holding dan BUMN) memiliki nilai Total TAS (Total Attractivenes Score) yang paling besar dengan nilai 3,14. Hal ini juga menunjukkan bahwa strategi ST1 dapat mencapai sasaran faktor yang paling mempengaruhi perusahaan dan terdapat hubungan yang kuat antara kepentingan key factor Perusahaan dengan karakteristik strategi ST1.


With the development of the shipping and loading and unloading service industry due to the increasing need for inter-island cargo/mine product shipping activities via sea transportation, the number of competing companies providing sea transportation services will certainly increase. Therefore, in order for a business to continue to grow, a company needs to plan strategies that can help the company compete and develop its business. This study aims to design alternative strategies that can help companies providing sea freight shipping services for cargo/mining products in developing their business and are suitable for application to the Company's current internal and external environmental conditions. The method used in this study is a combination of SWOT analysis, Analytic Hierarchy Process (AHP), and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The SWOT analysis method is used to identify the Company's internal and external factors, which can then be grouped into the Company's strengths, weaknesses, opportunities and threats. Then, the sub-factors of the SWOT factors are used to develop alternative business development strategies using the TOWS matrix analysis. The AHP approach is used to obtain the weight of the company's SWOT factors and sub-factors and QSPM is carried out to obtain the total value of strategic interest based on the weighted SWOT factors and sub-factors. From this study it shows that the ST1 strategy (fulfilling the demand for cargo and mining product transportation services from holding companies and BUMN) has the highest Total Attractiveness Score (TAS) with a value of 3.14. This also shows that the ST1 strategy can achieve the target factors that most influence the company and there is a strong relationship between the interests of the company's key factors and the characteristics of the ST1 strategy.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Rahmawati
"
Ekonomi sirkular merupakan pendekatan sistem ekonomi yang mengoptimalkan penggunaan sumber daya atau produk guna mengurangi limbah yang dihasilkan. Di Indonesia sendiri, konsep ekonomi sirkular mulai mendapatkan perhatian yang signifikan dan pemerintah mulai membuat beberapa inisiatif dan regulasi yang mendukung penerapannya. Selain itu, beberapa perusahaan Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) juga sudah menerapkan ekonomi sirkular pada operasi bisnis dan rantai pasokan perusahaan. Hal tersebut dipicu oleh keadaan saat ini dimana perusahaan FMCG masih menjadi kontributor sampah plastik tertinggi karena hampir semua produknya dikemas menggunakan kemasan dengan material plastik. Namun, karena konsepnya yang masih tergolong baru, belum ada standar acuan dalam penerapan ekonomi sirkular di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja ekonomi sirkular pada tiga perusahaan FMCG dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Metode AHP digunakan untuk menghitung bobot indikator penilaian yang digunakan. Hasil perhitungan AHP menunjukkan bahwa indikator jumlah sampah kemasan post-consumption didaur ulang memiliki bobot yang paling tinggi. Lalu, penilaian kinerja dilakukan dengan metode TOPSIS dan hasilnya adalah perusahaan dengan kinerja terbaik yaitu PT Y.

Circular economy is an economic system approach that optimizes the use of resources or products to reduce the waste generated. In Indonesia, the concept of circular economy began to get significant attention as the government began to make several initiatives and regulations that support its implementation. Some Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) companies have also implemented the circular economy concept in their business operations and supply chains. FMCG companies are still the highest contributor to plastic waste because almost all of their products are packaged using packaging with plastic material. However, because this concept is still relatively new, there is no reference standard in implementing circular economy in Indonesia. Therefore, this study was conducted to measure the performance of the circular economy in three FMCG companies using the Analytical Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methods. The AHP method is used to calculate the weight of the assessment indicators. The results of the AHP calculation show that the indicator of the amount of post-consumption packaging waste recycled has the highest weight. Then, performance appraisal is carried out using the TOPSIS. The calculation shows that the company with the best performance is PT Y.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Harianto
"Tesis ini membuat model untuk menentukan rute dan jadwal pengiriman bahan bakar multi produk (Premium, Kerosene dan Solar) dengan menggunakan kapal heterogen untuk menjaga safety stock sehingga deviasi kapal dapat dihindari.
Terdapat dua depot yang mempunyai keterbatasan draft, konsumsi harian antar depot dan tiap produk berbeda. Suplai point dianggap tidak terbatas dan kapal yang digunakan adalah tipe Medium Range (MR) serta Genereal Purpose (GP).
Model ditulis dalam commercial software Lingo dengan penyelesaian menggunakan algoritma Branch and Bound. Pada wilayah operasi IV total 8 pelabuhan dan 3 dedicated kapal menunjukkan bahwa model dapat menjaga safety stock selama planning horizon dengan rute dan dan jadwal yang optimum.

This thesis formulates a model to determine the route and schedule delivery of multi-product fuel (Premium, Kerosene and Diesel) using heterogeneous ships to maintain safety stock so that the vessel deviation can be avoided.
There are two depots with limited draft, daily consumption between depot and each product is different. Supply point is considered infinite and the type of ship used in this case is Medium Range (MR) and Genereal Purpose (GP).
Models written in commercial software LINGO and solve by Branch and Bound algorithm. For operation region IV with total 8 ports and three dedicated vessels showed that the model can maintain the safety stock during the planning horizon with optimum route and schedule.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29784
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arya Wirawan
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S25100
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Shabrina Hasya
"Penelitian ini dilakukan di pabrik Mekarsari PT. Danone AQUA. Permasalahan pada PT. Danone AQUA ialah rendahnya pencapaian nilai realisasi pengiriman AQUA galon yang tidak mencapai standar yang telah ditetapkan perusahaan (<97%). Hal ini dikarenakan perusahaan melakukan penjadwalan hanya berdasarkan rutinitas perusahaan tanpa memperhatikan kondisi aktualnya. Untuk itu, diperlukan adanya perbaikan penjadwalan dalam penggambaran kondisi aktual dengan melakukan perhitungan TTAT (Trucks Turn Around Time) sebagai dasar dalam merancang jadwal pengiriman sesuai dengan time window yang ada. TTAT ialah standar waktu yang dibutuhkan truk dalam memenuhi satu siklus ritase. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah penjadwalan yang dapat meningkatan nilai realisasi pengiriman dari 45% menjadi 96% dan service level dari 93% menjadi 100%.
This study is conducted in Mekarsari Plant of PT.Danone AQUA. The problem in PT. Danone AQUA is a low attainment of delivery service level percentage which did not reach the company’s standard (97%). This problem occured due to company’s scheduling method which based solely on historical habits with no concern to the actual conditions. Therefore, an improvement in scheduling is required in the depiction of the actual condition by performing calculations of TTAT (Trucks Turn Around Time) as the basis for designing delivery schedule in accordance with the existing time window. TTAT is calculated by measuring the average time elapsed between a truck's arrival at a facility and its departure. Results obtained from this study is a scheduling which increase the delivery level percentage from 45% to 96% and its service level from 93% to 100%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Rosaria
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jaringan distribusi rantai pasok hilir dan menentukan tingkatan safety stock Bahan Bakar Minyak (BBM)/Bahan Bakar Khusus (BBK) PT Pertamina (persero sebagai BUMN yang menyediakan bahan bakar untuk masyarakat Indonesia. Dengan kompleksitas jalur distribusi dengan lebih dari 70% bergantung pada hasil produksi kilang sebagai lokasi sumber pasokan utama dan moda transportasi utama melalui laut, masalah variabilitas dalam suplai dan permintaan merupakan tantangan dalam menjaga stabilitas layanan kepada konsumen. Oleh karena itu, tingkat persediaan dan efektifitas dalam hal pola distribusi menjadi faktor yang sangat penting. Studi ini merancang model probabilistik yang mempertimbangkan variabilitas dalam pasokan dan permintaan untuk penentuan stok pengaman sehingga tingkat stok BBM dapat diidentifikasi di setiap lokasi utama dan kemudian analisis pola pasokan BBM dan pengaruhnya terhadap tingkat persediaan stok BBM tersebut. Dari penelitian didapatkan bahwa safety stock BBM nasional yang diperlukan ialah rata-rata sebesar 18-28 hari untuk menjaga efektifitas dan efisiensi pengaturan pola pasokan BBM di Indonesia.

This study focuses on the supply chain of fuel products, known as Bahan Bakar Minyak (BBM) which distributed by PT. Pertamina (Persero) as state-owned enterprises in energy sector that has an obligation to provide fuel for all locations in Indonesia. With the complexity of the distribution channels where more than 70% of fuel supply are very dependent on refineries as the main supply sources, demand urcentainty, and sea transportation which become the main modes of distribution transportation made variability in supply and demand become the main problem which challenge Pertaminas service level stability to consumers. Therefore, inventory levels and improvements in terms of distribution pattern are very important to Pertamina. This study designed a probabilistic model that considers variability in supply and demand for safety stock determination so that the optimal fuel stock levels can be identified in each of the main locations in Indonesia. From the research it was found that the national safety stock of BBM needed was on an average of 18-28 days to maintain the effectiveness and efficiency of regulating the pattern of fuel supply in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>