Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143394 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Permanasari
"Bayi prematur lahir dengan berbagai permasalahan kesehatan dan membutuhkan perawatan khusus yang dapat menyebabkan kecemasan dan stres orang tua. Kualitas asuhan keperawatan yang bermutu dengan menerapkan asuhan perkembangan dapat dinilai dengan kepuasan orang tua. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan penerapan asuhan perkembangan yang dipersepsikan oleh perawat dengan kepuasan orang tua bayi prematur di ruang neonatus. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional ini menggunakan sampel berjumlah 52 perawat dan 52 orang tua bayi prematur. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan pearson.
Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang bermaksna antara penerapan asuhan perkembangan dengan kepuasan orang tua bayi prematur (p value <0,001, p<0,05). Penerapan asuhan perkembangan yang baik dapat meningkatkan kualitas perawatan terhadap bayi dan juga meningkatkan kepuasan orang tua. Asuhan perkembangan perlu diterapkan di ruang neonatus sebagai upaya meningkatkan asuhan keperawatan pada bayi dan kepuasan orang tua.

Premature infants born with several of health problems and needs special care can cause anxiety and stress of parents. A qualified nursing care by implementing developmental care can be assessed through parent satisfaction of premature infants. This study aims to recognize the relationship of developmental care application perceived by nurse with parental satisfaction of premature infants in neonatus care unit. This quantitative study used cross sectional design. The sample included 52 neonatus nurses and 52 parents of premature infants used consecutive sampling method. Data were collected using a questioners and analyzed using Pearson.
The analysis results show that there is significant relationship between developmental care applications with parent satisfaction of premature infants (p value=<0,001, p<0,05). The application of developmental care in premature infants may improve the quality of care and increase parens satisfaction. Developmental care need to be implemented as an effort to improve nursing care of infants and parents satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Julianti
"Kompleksitas perawatan bayi yang intensif menyebabkan ada perawatan rutin yang terlewatkan sehingga dapat memperpanjang lama perawatan, risiko rawat ulang, meningkatkan komplikasi bayi, dan menurunkan kepuasan orang tua. Penelitian cross-sectional ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pelaksanaan perawatan bayi prematur dengan kepuasan orang tua. Teknik consecutive sampling dilakukan untuk memilih 59 perawat dan 59 orang tua bayi prematur. Analisis menggunakan uji Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pelaksanaan perawatan bayi prematur sebesar 161,93 dan rata-rata kepuasan orang tua sebesar 280,07. Terdapat hubungan antara pelaksanaan perawatan bayi prematur dengan kepuasan orang tua (pvalue<0,001, r= 0,77). Bagi pelayanan keperawatan dapat menjadi evaluasi terhadap kinerja perawat untuk meningkatkan kualitas perawatan bayi prematur dan kepuasan orang tua meningkat.

Complexity of intensive care of premature babies causes some routine nursing cares are overlooked which may lead to extension of length of stay, risk of rehospitalization, additional disease complications, and decrease of parents satisfaction. This cross-sectional study aimed to identify the relationship between the implementation of a premature babies care with parents satisfaction. Consecutive sampling technique was conducted to select 59 nurses and 59 parents of premature babies as research respondents. The data was analyzed with Pearson test. The results showed that the average of premature babies care score was 161.93 and the average of parents satisfaction score was 280.07. There was a significant relationship between the implementation of premature babies care with parents satisfaction (p value <0.001, r = 0.77). Nursing care should be evaluated to improve the performance of nurses and the quality of care of premature babies and parents satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Maulinda
"Berada dalam lingkungan perawatan yang terang benderang, suara yang berisik, suhu yang dingin dan berbagai aktivitas memiliki dampak terhadap istirahat bayi. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan penutup telinga earmuffs dan earplugs terhadap respon fisiologis dan perilaku bayi prematur. Penelitian ini menggunakan desain crossover pada 15 orang responden bayi prematur stabil yang dirawat dalam inkubator tertutup secara consecutive sampling. Observasi respon fisiologis dan perilaku menggunakan ABSS diamati 30 detik setiap 15 menit selama 2 jam pemasangan alat penutup telinga. Hasil repeated anova menyatakan bahwa rerata frekuensi nadi bayi prematur menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara sebelum, selama, dan setelah pemasangan penutup telinga baik menggunakan earmuffs maupun menggunakan earplugs. Rerata saturasi oksigen menunjukkan perbedaan bermakna antara selama dengan setelah pemasangan earplugs. Rerata perilaku bayi menggunakan ABSS memiliki fase tidur dari rentang skor tidur tenang dan tidur gelisah dengan rerata tingkat kebisingan 56,31 dB. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan earplugs pada bayi prematur lebih muda, penggunaan pelindung telinga mampu membantu dan mendukung bayi prematur dalam mempertahankan kondisi tidur terjaganya.

Being in a brightly lit environment, loud noise, cold temperatures and activities have an impact on infant sleep. The aim of the study was to identify the effect of using earplugs on earmuffs and earplugs on the physiological and behavioral responses of premature infants. This is a crossover study design with 15 clinically stable preterm infants cared in closed incubator was conducted by using consecutive sampling technique. The preterm infants rsquo physiologic responses and Anderson Behavioral State Scoring System ABSS scores were assessed over 30 s every 15 minute during 2 h using earmuffs and earplugs. The results of repeated anova analysis revealed no significant differences of pulse frequency preterm infant before, during, and after using earmuffs or earplugs. Statistically significant difference means of oxygen saturation was note between during and after using earplugs. The means of ABSS scores was report preterm infants were more frequently observed in a quiet sleep in average of 56,31 dB noise level. This study recommends using earplugs for preterm baby appropriate chronological age. We suggest that noise reduction in preterm infants with earmuffs or earplugs is helpful by improving sleep efficiency and increasing time of quiet sleep. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zubaidah
"Intoleransi minum merupakan masalah yang umum terjadi pada bayi prematur Tujuan penulisan Karya Ilmiah Akhir ini adalah memberikan gambaran penerapan Model Konservasi Levine pada bayi prematur dengan intoleransi minum dan gambaran pelaksanaan Praktik Residensi Keperawatan Anak Model Konservasi Levine berfokus pada peningkatan adaptasi melalui prinsip konservasi untuk mencapai integritas diri Penerapan Model Konservasi Levine tertuang dalam lima kasus terpilih Pada lima kasus terpilih tersebut ditemukan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh intoleransi minum Adapun masalah keperawatan lainnya adalah bersihan jalan napas tidak efektif gangguan pola napas gangguan termoregulasi risiko infeksi risiko gangguan perkembangan dan gangguan proses keluarga Masalah masalah tersebut dapat memperberat intoleransi minum dan menghambat proses pemulihan pada bayi prematur Asuhan keperawatan pada kasus terpilih diberikan oleh residen dengan melaksanakan perannya sebagai pemberi asuhan pendidik konsultan koordinator pengambil keputusan etik legal dan sebagai peneliti.

Feeding intolerance is a common problem in premature infants The purpose of this Final Scientific Work is to describe the application of Levine Conservation Model in preterm infants with feeding intolerance and the implementation of Pediatric Nursing Residency Practice Levine Conservation Model focuses on the adaptation improvement through conservation principles to achieve wholeness Levine Conservation Model was implemented in five selected cases In the five selected cases there was a nutritional intake problem caused by feeding intolerance The other problems were ineffective airway clearance ineffective breathing pattern ineffective thermoregulation risk for infection risk for developmental disorder and altered family process These problems can aggravate the feeding intolerance and inhibit the healing process of premature infants The nursing care to selected cases was given by the resident by implementing the roles as a caregiver an educator a consultant a coordinator an ethical and legal decision maker and a researcher"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anafrin Yugistyowati
"Kelahiran bayi prematur dan perawatan di ruang rawat intensif neonatus merupakan peristiwa yang menyebabkan sumber stres pada orang tua khususnya ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai pengalaman ibu selama perawatan masa awal kehidupan bayi prematur di ruang rawat intensif neonatus RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini pada delapan partisipan. Analisis data menggunakan metode Colaizzi dan menghasilkan tujuh tema penelitian, yaitu: reaksi ibu, proses berduka, dampak perawatan bayi prematur, koping diri ibu, upaya ibu untuk meningkatkan hubungan kelekatan (bonding attachment), dukungan terhadap ibu, dan harapan selama perawatan bayi prematur.

The birth and treatment of premature infants in the neonatal intensive care unit is the event that makes it the source of stress to parents especially the mother. This study aims to gain a deeper understanding of the experience of mother during the early life of premature infants in the neonatal intensive care unit of Dr. Soeradji Tirtonegoro Central Hospital, Klaten. This qualitative research design with phenomenology approach took eight participants. The data analysis uses Colaizzi method and produced seven research themes, namely: the mothers reaction, the grieving process, the impact of premature infant care, mother's self 'coping efforts, the mothers' attempts to improve the close and attached relationship (bonding attachment), the support for the mother, and expectations for the care of premature infants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31916
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anafrin Yugistyowati
"Kelahiran bayi prematur dan perawatan di ruang rawat intensif neonatus
merupakan peristiwa yang menyebabkan sumber stres pada orang tua khususnya
ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam
mengenai pengalaman ibu selama perawatan masa awal kehidupan bayi prematur
di ruang rawat intensif neonatus RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini pada delapan partisipan. Analisis data menggunakan metode Colaizzi dan menghasilkan tujuh tema penelitian, yaitu: reaksi ibu, proses berduka, dampak perawatan bayi prematur, koping diri ibu, upaya ibu untuk meningkatkan hubungan kelekatan (bonding attachment), dukungan terhadap ibu, dan harapan selama perawatan bayi prematur.

The birth and treatment of premature infants in the neonatal intensive care unit is the event that makes it the source of stress to parents especially the mother. This study aims to gain a deeper understanding of the experience of mother during the early life of premature infants in the neonatal intensive care unit of Dr. Soeradji
Tirtonegoro Central Hospital, Klaten. This qualitative research design with phenomenology approach took eight participants. The data analysis uses Colaizzi method and produced seven research themes, namely: the mothers? reaction, the grieving process, the impact of premature infant care, mother?s self ?coping efforts, the mothers? attempts to improve the close and attached relationship (bonding attachment), the support for the mother, and expectations for the care of premature infants.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31825
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Armina
"ABSTRAK
Bayi prematur membutuhkan asuhan perkembangan yang adekuat, namun di beberapa rumah sakit pelaksanaan asuhan perkembangan belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan asuhan perkembangan oleh perawat. Desain penelitian adalah cross sectional, jumlah sampel 82 perawat di ruang perawatan neonatus level I, II, III di RSAB Harapan Kita dan RSPAD Gatot Subroto. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data penelitian dianalisis multivariat dengan regresi linier ganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan penerapan asuhan perkembangan dengan : usia nilai p=0,016 , lama bekerja nilai p=0,001 , riwayat pelatihan nilai p=0,011 , dan efikasi diri nilai p=0,017 . Hasil pemodelan multivariat : pelatihan NICU, lama bekerja, dan efikasi diri adalah faktor dominan yang berhubungan dengan penerapan asuhan perkembangan. Peneliti menyarankan pelayanan keperawatan dapat memfasilitasi penyediaan dana dan pelatihan untuk perawat di ruang neonatus.

ABSTRACT
Premature infants need adequate care development, but in some hospitals the implementation of developmental care is not optimal. This study aims to identify factors associated with the implementation of developmental care by nurses. The study design was cross sectional sample of 82 nurses in neonatal care level I, II, III in RSAB Harapan Kita and Gatot Subroto Army Hospital. The instrument used was a questionnaire. Data were analyzed with multiple linear regression multivariate. The results of the bivariate analysis showed no association with the development of care implementation age p value 0.016 , duration of work p value 0.001 , history of training p value 0.011 , and self efficacy p value 0.017 . Multivariate modeling results NICU training, long work, and self efficacy is a dominant factor associated with the implementation of developmental care. Researchers suggest nursing services can facilitate the provision of funds and training to nurses in neonates."
2017
T47280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Anastasya Riwu Prasetya
"Memandikan bayi merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan perkembangan neurofisiologis dan kebersihan tubuh untuk mencegah infeksi. Namun, mandi juga dapat menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh bayi, seperti hipotermia. Sekitar 40% dari total 2,4 juta kematian bayi baru lahir di dunia disebabkan oleh hipotermia. Pada bayi prematur atau bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, pusat pengaturan suhu tubuh di hipotalamus belum berkembang sempurna untuk dapat menghindari kehilangan panas dalam mencegah hipotermia setelah mandi. Intervensi dapat diterapkan untuk tetap mempertahankan suhu tubuh pada bayi prematur. Karya ilmiah ini memberikan gambaran mengenai proses asuhan keperawatan pada bayi prematur dan efektivitas penerapan selama empat hari perawatan dilakukan selama ± 5 menit setiap harinya dengan mengikuti standar prosedur yang ada. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa efektif dalam mempertahankan suhu tubuh pada bayi prematur dengan nilai maksimal suhu satu menit setelah mandi sebesar 36,3° C. Tidak ditemukan komplikasi seperti sesak napas atau sianosis selama intervensi diberikan.
Bathing in infants is important in improving neurophysiological development and body hygiene to prevent infection. However, bathing can also cause physiological changes in the infants' body, such as hypothermia. Approximately, 40% of the total 2.4 million infant deaths in the world are caused by hypothermia. Premature birth or birth that occurs before 37 weeks of gestation contributes to incomplete development of the body temperature regulation center in the hypothalamus that causes incapability to avoid heat loss in terms to prevent hypothermia after bathing. Swaddle bath intervention can be applied to maintain body temperature in premature infants. This study provides an overview of the nursing care process for premature infant and the effectiveness of applying swaddle bath during four days of care. Swaddle baths are carried out for ± 5 minutes every day following existing standard procedures. The evaluation results showed that the swaddle bath was effective in maintaining body temperature in premature infant with a maximum temperature value one minute after bathing of 36,3° C. No complications such as shortness of breath or cyanosis were found during the intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Windi Nur Emiria
"Bayi prematur memerlukan perawatan dan perhatian lebih dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan. Selain itu kelahiran bayi prematur juga menimbulkan kecemasan dan mempengaruhi kepercayaan diri ibu merawat bayi. Dalam perawatan, bayi prematur membutuhkan kenyamanan. Ketidaknyamanan yang dirasakan bayi akan berdampak pada developmental care dan kemampuan bayi bertahan hidup. Keterlibatan orang tua dalam merawat bayi dapat memberikan kenyamanan pada bayi. Sehingga kemampuan ibu dalam merawat bayi prematur di rumah sangat penting agar bayi dapat terhindar dari penyakit yang dapat menyebabkan rawat ulang, gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita seperti mengalami stunting, bahkan non communicable diseases saat dewasa. Oleh karena itu diperlukan penerapan asuhan keperawatan pada bayi prematur yang dapat memberikan kenyamanan secara holistik. Karya Ilmiah Akhir Spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran aplikasi teori Comfort Kolkaba dalam asuhan keperawatan pada bayi prematur. Desain yang digunakan adalah dengan metode studi kasus yang didapatkan dari lima kasus terpilih. Teori Comfort Kolkaba mampu memfasilitasi perawat untuk menggali masalah keperawatan pada bayi prematur secara komprehensif. Pemberian edukasi kepada ibu menggunakan media audiovisual berupa video mengenai perawatan bayi prematur dapat meningkatkan kepercayaan diri ibu (nilai p < 0,05), sehingga ibu dapat merawat bayinya dengan baik dan bayi dapat tumbuh optimal. Penerapan teori Comfort Kolkaba dan edukasi menggunakan video tentang perawatan bayi prematur dapat direkomendasikan untuk diterapkan dalam asuhan keperawatan pada bayi prematur.

Premature babies require more care and attention compared to full-term babies. In addition, premature birth also causes anxiety and affects the mother's confidence in caring for the baby. In care, premature babies need comfort. The discomfort felt by the baby will have an impact on developmental care and the baby's ability to survive. Parental involvement in caring for the baby can provide comfort to the baby. So the mother's ability to care for premature babies at home is very important so that the baby can avoid diseases that can cause re-hospitalization, growth and development disorders in toddlers such as stunting, and even non-communicable diseases as adults. Therefore, it is necessary to apply nursing care to premature babies that can provide holistic comfort. This Specialist Final Scientific Paper aims to provide an overview of the application of Kolkaba's Comfort theory in nursing care for premature babies. The design used is the case study method obtained from five selected cases. Kolkaba's Comfort theory is able to facilitate nurses to explore nursing problems in premature babies comprehensively. Providing education to mothers using audiovisual media in the form of videos regarding premature baby care can increase mother's confidence (p value < 0,05), so that the mother can care for her baby well and the baby can grow optimally. The application of Comfort Kolkaba's theory and education using videos on premature baby care can be recommended for application in nursing care for premature babies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lizara Dhiaulhanif
"Komunikasi merupakan komponen penting dalam kehidupan. Komunikasi dengan seseorang dapat membantu menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya kepada orang lain baik untuk menyampaikan informasi maupun untuk mendapatkan informasi. Kecemasan yang terjadi pada keluarga klien biasanya disebabkan oleh kurangnya informasi yang disampaikan oleh perawat melalui komunikasi khususnya tentang kondisi dan proses perawatan klien di ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan orang tua anak yang terpasang ventilator mekanik di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross- sectional. Sampel penelitian berjumlah 81 responden dengan kriteria orang tua pasien anak yang terpasang ventilator mekanik lebih dari 24 jam di PICU RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Sampel didapatkan dengan dengan total sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner komunikasi terapeutik dengan nilai uji validitas dengan nilai r> 0,346-0,838 dan kuesioner tingkat kecemasan dengan skala Zung self-Rating Anxiety nilai uji validitas yaitu r> 0,444 dan uji reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha >0,887. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan orang tua anak yang terpasang ventilator mekanik dengan hasil p value 0,027 (P< 0,05). Rekomendasi berkaitan dengan penelitian ini ialah disusunnya intervensi lebih lanjut mengenai standar komunikasi terapeutik untuk mengurangi tingkat kecemasan orang tua.

Communication is an important component in life. Communication with someone can help convey what is on their mind to other people, both to convey information and to obtain information. Anxiety that occurs in the client's family is usually caused by a lack of information conveyed by the nurse through communication, especially about the condition and process of caring for the client in the room. This study aims to analyze the relationship between nurses' therapeutic communication and the anxiety level of parents of children who are installed on mechanical ventilators in the Pediatric Intensive Care Unit (PICU). This research is a quantitative research with a cross-sectional research design. The research sample consisted of 81 respondents with the criteria being parents of pediatric patients who had been on a mechanical ventilator for more than 24 hours in the PICU at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. The sample was obtained using a total sampling. This study used a therapeutic communication questionnaire with a validity test value of r> 0.346-0.838 and an anxiety level questionnaire with the Zung Self-Rating Anxiety scale, a validity test value of r> 0.444 and a reliability test with a Cronbach Alpha value of >0.887. The results of the study were analyzed using the chi-square test, showing that there was a significant relationship between the level of therapeutic communication and the anxiety level of parents of children who were installed on mechanical ventilators with a p value of 0.027 (P < 0.05). Recommendations related to this research are the development of further interventions regarding therapeutic communication standards to reduce parents' anxiety levels."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>