Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222392 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismi Irfiyanti Fachruddin
"ABSTRAK
Individual behavior was influenced by perception, where perception could determine how individual performing health behavior. This study aimed to explore the difference in perception of causes of obesity and weight control strategies among normal weight and overweight-obese Indonesian women. A mixed method study was conducted with 221 normal weight women and 156 overweight-obese women joined the survey, and 16 women were in-depth interviewed. This study found normal weight women tended to mention individual factors as causes of obesity, while overweight-obese women mentioned more categories of environmental factors. Overweight-obese women statistically agreed eating less and treatment as effective weight control strategies

ABSTRACT
Persepsi dapat mempengaruhi bagaimana perilaku kesehatan seseorang. Studi ini bertujuan untuk mengeksplor perbedaan persepsi mengenai penyebab obesitas dan strategi kontrol berat badan pada wanita dengan berat badan normal dan berat badan lebih?obes di Indonesia. Sebanyak 221 wanita berat badan normal dan 156 wanita berat badan lebih-obes mengikuti survei, serta 16 wanita mengikuti wawancara mendalam. Studi ini menemukan wanita dengan berat badan normal lebih menyadari faktor individu sebagai penyebab obesitas, sedangkan wanita dengan berat badan lebih?obes lebih menyadari faktor lingkungan. Wanita dengan berat badan lebih?obes setuju bahwa makan lebih sedikit dan pengobatan sebagai strategi untuk mengontrol berat badan;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rizki
"Kurangnya penelitian mengenai transisi pada pola asupan dan marker inflamasi usus pada anak gemuk. Studi ini bertujuan untuk melihat hubungan anatara pola asupan dan fecal calprotectin pada anak prasekolah.Studi potong lintang ini dilakukan pada 101 anak dengan BMI Z score > 1 SD dengan median 2.26 (1.61, 3.43) SD serta menggunakan semiquantitative food frequency questionnaires yang telah divalidasi dimana, pola asupan diperoleh dengan menggunakan principal component analysis. Hasil studi menunjukkan 66% anak mempunyai kadar fecal calprotectin > 50 µg/g dan berhubungan dengan BMI Z score (p=0.05, r=1.89). Pola asupan (healthy pattern p=0.132, western pattern p=0.555, staple pattern p=0.541 and milk pattern p=0.534) ditemukan tidak berhubungan dengan inflamasi saluran cerna. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengkonfirmasi hasil studi ini dengan menggunakan pendekatan lain dan kombinasi antar marker inflamasi usus.

Lack of study confirmed the relationship between transition of diets and gut inflammation marker in obese children. Our study aimed to investigate the association between dietary pattern and fecal calprotectin level in preschool children. A cross sectional study was conducted in 101 children with body mass index (BMI) Z-score > 1 SD and median 2.26 (1.61, 3.43) SD using validated semi quantitative food frequency questionnaires whereas dietary patterns were revealed by principal component analysis. We found 66% children had fecal calprotectin levels > 50 µg/g. The fecal calprotectin level correlated with BMI Z score (p=0.05, r=1.89). Major dietary patterns were revealed: healthy pattern (p=0.132), western pattern (p=0.555), staple pattern (p=0.541) and milk pattern (p=0.534) and multivariate analysis showed no significant association with fecal calprotectin even after full adjustment for age, sex, sedentary physical activity, BMI Z score, fat intake and total fibre intake. Our findings acknowledged the insignificant association diet with gut inflammation marker had been observed due the baseline characteristic BMIZ score of the children more contribute to the elevated of fecal calprotectin level. Further investigations are warranted with a specific inflammatory food approach using a combination of marker gut inflammation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Talitha
"Berat badan (BB) berlebih dan obesitas menjadi masalah kesehatan yang disoroti, termasuk di Indonesia. Masalah BB pada remaja semakin lama semakin meningkat dan berisiko memperburuk kesehatan masyarakat di masa depan. Indonesia memiliki banyak kebijakan terkait pencegahan dan pengendalian masalah BB yang jelas dan rinci. Namun belum ada strategi intervensi yang secara spesifik berfokus pada sasaran prioritas tertentu, khususnya remaja. Penelitian tinjauan sistematik meta agregasi dengan metode analisis tematik ini bertujuan untuk mensintesis dan mengintegrasikan temuan-temuan penelitian kualitatif, yang berkaitan dengan pengalaman implementasi strategi pendekatan keluarga dan teman sebaya pada remaja dalam pencegahan BB berlebih dan obesitas. Artikel yang memenuhi kriteria (N=13), berasal dari 4 situs penyedia jurnal: ProQuest, Scopus, Science Direct, dan Springer Link. Penyaringan, skrining dan penilaian kualitas artikel dilakukan untuk memastikan bahwa artikel yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Metode Triangulasi Peneliti/ Ahli, yaitu dengan melibatkan beberapa pakar gizi dan perilaku dari Universitas Indonesia dan Kementerian Kesehatan RI, dilakukan sebagai upaya validitas data penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pendekatan keluarga dan teman sebaya pada remaja dapat digunakan sebagai upaya pencegahan BB berlebih dan obesitas. Beberapa hal seperti, ketersediaan waktu, kondisi lingkungan, sarana dan prasarana, serta metode penyampaian pesan kesehatan, dipersepsikan sebagai hambatan dan faktor pendorong partisipasi remaja dan orang tua dalam melakukan perilaku hidup sehat. Rekomendasi kebijakan kepada Kementerian Kesehatan RI diberikan sebagai bagian dari hasil akhir penelitian ini.

Overweight and obesity are the health problem commonly discussed in the current world, including in Indonesia. Weight problem gradually become an issue among adolescents and it leads to the worst future of public health. Indonesia has several detailed policies regarding the prevention of community weight problems. However, there is no intervention strategy that specifically focuses on certain priority targeted audience, particularly on adolescents. This thematic analysis meta-aggregation systematic review aims to synthesize and integrate qualitative research findings related to experiences of implementing family and peer approach strategy among adolescent to prevent overweight and obesity. Sample articles meeting the criteria (N=13), were obtained from 4 databases: ProQuest, Scopus, Science Direct, dan Springer Link. Screening and quality assessment of articles was carried out for ensuring their relevance toward the study purposes. Investigator/ Expert Triangulation method, by involving nutrition and behavioral experts from The University of Indonesia and The Indonesian Ministry of Health, was conducted for research data and findings validation. Study result showed that family and peer approach strategy among adolescents were beneficial for preventing overweight and obesity. Furthermore, time availability, neighborhood, facilities and infrastructure, and delivering method were perceived as barrier and facilitator of participation of adolescents and their parents in practicing health behavior. Policy recommendation to Indonesian Health Ministry had been drawn up as a part of final output of this research."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Dianasari Devana
"

Defisiensi vitamin D rentan terjadi pada tenaga kesehatan dan berakibat pada gangguan sintesis cathelicidin, peptida antimikrobial dengan efek proteksi terhadap virus. Studi terdahulu menunjukkan adanya korelasi positif antara 25-OH-D dengan cathelicidin, sementara data terkait pada populasi obesitas masih terbatas. Penelitian dengan desain potong lintang dilakukan di Rumah Sakit rujukan pasien COVID-19 di Jakarta dan Depok. Consecutive sampling dan randomisasi dilakukan untuk memperoleh sampel. Asupan makronutrien dan vitamin D dinilai menggunakan Food recall 24 jam dan semi kuantitatif Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Kadar 25-OH-D dan cathelicidin serum dianalisa dengan metode Chemiluminescence Immunoassay (CLIA) dan Enzyme Linked Immunosorbentassay (ELISA). Uji Mann Whitney dan Kruskal Wallis dilakukan untuk menilai perbedaan rerata kadar cathelicidin, sementara korelasi 25-OH-D dan cathelicidin serum dinilai dengan regresi linear setelah penyesuaian terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT). 80 subjek usia 22 hingga 47 tahun dianalisa, dengan 70% subjek memiliki status gizi obesitas dan 30% berat badan lebih. 93.7% subjek belum mencukupi kebutuhan asupan harian Vitamin D dengan median asupan Vitamin D 2.8 µg per hari. Median kadar 25-OH-D dan cathelicidin subjek 14.3 ng/ml dan 211.6 ng/ml. 85% subjek tergolong defisiensi vitamin D dan subjek dengan obesitas II memiliki kadar cathelicidin yang lebih tinggi. Tidak didapatkan korelasi antara kadar 25-OH-D dengan cathelicidin serum pada subjek tenaga kesehatan dengan berat badan lebih dan obesitas (p 0.942 𝛃-0.077 95% CI -2.182-2.029). Hasil penelitian ini membutuhkan analisa lebih lanjut mengingat peningkatan kadar cathelicidin dapat dipengaruhi oleh variabel perancu sehingga efek protektif dari cathelicidin belum dapat disimpulkan.


Vitamin D deficiency is prevalent among healthcare workers, resulting in impairment of cathelicidin, an antimicrobial peptide with antiviral properties. Former studies show a positive correlation between 25-OH-D and cathelicidin, yet data on the obese population is still scarce. We conducted a cross-sectional study in the COVID-19 referral hospitals in Jakarta and Depok. Samples were collected using consecutive sampling followed by randomization. A repeated 24-hour food recall and a semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ) were used to estimate intake. The Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) and Chemiluminescence Immunoassay (CLIA) were used to measure serum cathelicidin and 25-OH-D. Mann Whitney and Kruskal Wallis analyses were done to assess the mean difference of cathelicidin, and linear regression adjusted for body mass index was done to assess the correlation between 25-OH-D and cathelicidin. 80 subjects aged 22 to 47 years were included, where 70% of the subjects were categorized as obese and 30% were overweight. 93.7% of the subjects did not meet their daily intake of vitamin D requirements, with a median intake of vitamin D of 2.8 µg daily. The subject’s median serum of 25-OH-D and cathelicidin were 14.3 ng/ml and 211.6 ng/ml, respectively. 85% of the subjects were classified as vitamin D deficient, and subjects with class II obesity had significantly higher levels of cathelicidin. Serum 25-OH-D and cathelicidin did not correlate in overweight and obese healthcare workers (p 0.942 𝛃-0.077 95% CI -2.182-2.029). Further research is essential to better understand the findings of this study since the protective effects of cathelicidin cannot be determined because confounding factors may cause cathelicidin levels to rise.

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimatul Nurhikmah
"Wanita usia remaja dan dewasa awal merupakan populasi yang rentan menghadapi masalah terkait citra tubuh dan status gizi. Wanita menginginkan tubuh ideal kurus yang saat ini menjadi tren, di sisi lain kemajuan teknologi membuat orang malas bergerak sehingga dapat menyebabkan kegemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara citra tubuh dan motivasi untuk menurunkan berat badan pada mahasiswi dengan status gizi normal dan berlebih. Penelitian ini bersifat deskriptif korelasional. Total sampel berjumlah 204, dengan rincian sebanyak 106 mahasiswi dengan status gizi normal dan 98 mahasiswi dengan status gizi lebih menjadi responden dalam penelitian ini. Para responden diminta untuk mengisi kuesioner yang terdiri dari tiga bagian yaitu data demografi, Body Shape Questionnaire (BSQ) dan the Motivation for Weight Lose Scale (MWLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan citra tubuh pada mahasiswi dengan status gizi normal dan berlebih (p < .001), namun tingkat motivasi untuk menurunkan berat badan tidak menunjukkan adanya perbedaan (p = .068). Analisis bivariat antara citra tubuh dan tingkat motivasi untuk menurunkan berat badan menunjukkan adanya hubungan bermakna (p < .001). Mahasiswi dengan status gizi normal memiliki citra tubuh yang lebih positif dibandingkan dengan mahasiswi dengan status gizi berlebih, namun pada tingkat motivasi untuk menurunkan berat badan tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Wanita usia remaja dan dewasa awal perlu mendapatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga tubuh dalam kondisi normal, serta bahaya yang dapat ditimbulkan dari berat badan yang kurang atau lebih dari batas normal.

Female adolescence and early adulthood are vulnerable populations that face problems related to body image and nutritional status. Women want a thin ideal body that is currently the trend, on the other hand technological advances that make people lazy to move can lead to obesity. This study aims to investigate the relationship between body image and the motivation to lose weight on female college students with normal and excess nutritional status. This study is a cross-sectional quantitative methods. A total of 204 samples with specification 106 female students with normal nutritional status and 98 female students with excess nutritional status were respondents in this study. The respondents were asked to complete a questionnaire consisting of three parts: demographic data, Body Shape Questionnaire (BSQ) and the Motivation for Weight Lose Scale (MWLS).
The results showed that there are differences in body image on female students with normal nutritional status and excess (p < .001), but the level of motivation to lose weight showed no difference (p=.068). Bivariate analysis between body image and level of motivation to lose weight showed a significant relationship (p < .001). Female college students with normal nutritional status have more positive body image than female college students with exess nutritional status, but there is not significant different in level of motivation to lose weight. Female adolescence and early adulthood need to gain an understanding of the importance of keeping the body under normal conditions, as well as the dangers that may result from weight less or more than the normal range.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Iriana Welmita
"ABSTRAK
Diabetes mellitus pada remaja terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Fenoma berbeda terjadi pada peningkatan status remaja berat badan berlebih dan obesitas serta kebiasaan makan yang semakin buruk diikuti dengan pentingnya mengetahui resiliensi diri mempengaruhi psikologis dan koping. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui hubungan antara resiliensi diri dan pengetahuan tentang diabetes mellitus dengan kebiasaan makan remaja berat badan berlebih dan obesitas. Penelitian menggunakan desain cross sectional yang melibatkan 107 remaja dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian diperoleh nilai p-value > 0,05 pada semua hubungan. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara resiliensi diri dengan kebiasaan makan dan tidak ada hubungan pula antara pengetahuan DM dengan kebiasaan makan kecuali pada aspek jenis jajan p = 0,001 . Disarankan agar semakin sering diadakan promosi kesehatan khususnya tentang DM dan kebiasaan makan disesuaikan dengan karakteristik remaja agar semakin efektif.

ABSTRACT
Diabetes mellitus in adolescents continues to increase over the past few years. But, the increase status of overweight and obesity adolescents and eating habits are getting worse followed by the importance of knowing self resilience because affects psychological and coping. The purpose of this study is to know the correlation between self resilience and knowledge of diabetes mellitus with overweight and obesity adolescents eating habits. The study used cross sectional design involving 107 adolescents with consecutive sampling technique. The results obtained p value 0.05 for all correlation. The conclusion of this research is there is no correlation between self resilience with eating habits and there is no relation also between knowledge of diabetes with eating habit except at aspect of snack type p 0,001 It is suggested to do more health promotion especially about diabetes and eating habits adjusted with characteristic of adolescents so that more effective. "
2017
S69564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Calvin Aryaputra
"Literatur mengenai hubungan upah dan berat badan di Indonesia belum menemukan bukti mengenai diskriminasi upah berdasarkan berat badan. Dengan menggunakan Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5, penelitian ini menganalisis hubungan antara berat badan dan upah serta mengidentifikasi diskriminasi yang dikaitkan dengan weight-wage gap dengan mengontrol berbagai covariate. Hasil menunjukkan bahwa terdapat weight premium untuk pria dan sebagian dari premium tersebut dapat dijelaskan oleh perbedaan modal manusia. Di sisi lain, wanita yang underweight menerima upah lebih rendah dibandingkan yang tidak underweight. Dekomposisi Oaxaca-Blinder mengindikasikan bahwa weight-wage gap yang dialami oleh pria dan wanita disebabkan oleh unexplained differences, yang mengarah pada adanya diskriminasi. Menggunakan model dengan interaksi, saya menemukan bahwa pria dan wanita mengalami statistical discrimination berdasarkan berat badan. Hasil regresi hanya robust untuk model pria menurut heterogeneity analysis, sedangkan coefficient stability test menunjukkan bahwa tidak ada hasil regresi yang robust. Meskipun demikian, analisis menunjukkan bahwa menambahkan covariate dapat mengurangi overestimation dari unexplained factors yang berkaitan dengan weight-wage gap.

Literature on the weight-wage relationship in Indonesia shows inconclusive evidence on the existence of weight-based discrimination. By utilizing the Indonesia Family Life Survey (IFLS) Wave 5, this study examines the relationship between body weight and wages and identifies the discrimination attributed to the weight-wage gap by controlling multiple covariates. The finding shows that weight premium exists for men and some of the premia can be explained by human capital differences. On the other hand, underweight women receive less wages compared to non-underweight women. The Oaxaca-Blinder decomposition indicates that the weight-wage gap for men and women is due to unexplained differences, which pointed to discrimination. Using interaction models, I found that both men and women suffer from weight-based statistical discrimination. The regression results are only robust for men according to heterogeneity analysis, while the coefficient stability test shows that none of the regressions are robust. Nevertheless, the analysis suggests that adding covariates reduces the overestimation of the unexplained factors attributed to the weight-wage gap.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Kelvianto
"Gangguan psikiatri meningkatkan risiko penderitanya mengalami obesitas dan sindroma metabolik akibat interaksi faktor genetik, lingkungan, gejala penyakit psikiatri dan pengobatannya. Pengaturan asupan makan dan perubahan pola hidup tetap menjadi tatalaksana awal pada pasien dengan gangguan psikiatri. Penggunaan metformin telah disarankan dalam studi sebagai adjuvan dalam tatalaksana berat badan pada pasien gangguan psikiatri terutama yang menggunakan obat psikiatri dalam jangka panjang. Empat pasien rawat inap dengan gangguan psikiatri dipantau selama perawatan dan sebulan setelah rawat jalan dengan kontak per minggu. Dilakukan pencatatan masalah subjektif, objektif, riwayat peningkatan berat badan, riwayat pengobatan pola asupan serta pengukuran antropometri dan komposisi tubuh. Pola asupan harian dan 24 jam terakhir dikumpulkan dengan metode FFQ semi kuantitatif dan 24h dietary recall. Perencanaan terapi medik gizi dilakukan dengan restriksi kalori, peningkatan asupan protein, penyesuaian asupan karbohidrat, motivasi melakukan aktivitas fisik yang cukup dan pemberian metformin dengan dosis bertahap. Tiga pasien memiliki status gizi obes 2, 1 pasien memiliki status gizi obes morbid yang disertai massa lemak yang tinggi dan massa otot yang rendah. Seluruh pasien memiliki lingkar pinggang diatas normal, kadar kolesterol total, LDL yang tinggi dan HDL yang rendah. Tiga pasien tidak mematuhi preskripsi selama perawatan. Setelah rawat jalan, dua pasien memiliki caregiver yang memberikan pemantauan dan motivasi yang baik terhadap pasien selama sebulan dan terdapat penurunan berat badan, penurunan lingkar pinggang, dan perbaikan komposisi tubuh. Terapi medik gizi pada pasien dengan gangguan psikiatri membutuhkan kerjasama dengan caregiver agar dapat bermanfaat bagi pasien.

Patients with psychiatric disorders experienced an increased risk of obesity and metabolic syndrome due to genetic, environmental, disease symptoms and medication factor. Diet and lifestyle modification remained the firstline modalities for management of obesity in patients with psychiatric disorders. Metformin as an adjuvant therapy is recommended for preventing weight gain in patients especially with long-time psychiatric medication usage. Four inpatients with various psychiatric disorders were monitored during hospital stay and one month after discharge with weekly contact for monitoring. Subjective symptoms and objective signs, including history of weight gain, psychiatric medication history, intake pattern, anthropometric and body composition measurements were recorded. Daily intake pattern and 24 hour food intake were recorded and analyzed with semi-quantitative FFQ method and 24h food recall, respectively. Energy restriction, adjustment of protein and carbohydrate intake, physical activity encouragement and oral metformin administration with increasing dose were implemented in all patients. Three patients were grade 2 obese, one patients was morbidly obese with high fat mass and low muscle mass. All patients showed an increased waist circumference, high total cholesterol and LDL level, and low HDL level. Three patients failed to comply with nutrition prescription. After discharge, two patients had a supportive caregivers that gave an adequate monitoring and encouragement. Weight loss, reduced waist circumference, and better body compositition were found in 2 patients with supportive caregivers. Medical nutrition therapy on patient with psychiatric disorder will benefit greatly from supportive caregiver to bring benefit for patients."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Bagus Astawa
"ABSTRAK
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah suatu kondisi kesehatan berupa
kelebihan berat badan yang memiliki dampak serius berupa potensi timbulnya
berbagai macam penyakit. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengatasi obesitas/kelebihan berat badan diantaranya adalah melakukan
pengaturan makanan dan aktivitas fisik, sehingga berat badan menjadi terkontrol.
Secara umum kendala yang dialami penderita obesitas/kelebihan berat badan
adalah kesulitan melakukan pengontrolan berat badan secara rutin dan kesulitan
mengontrol kalori yang masuk melalui asupan makanan.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu program penurunan berat badan
dengan menggunakan teknologi machine-to-machine (M2M) dan menggunakan
timbangan khusus yang dapat meng-upload hasil penimbangan ke server. Selain
itu juga dilengkapi dengan website dan aplikasi Android yang dapat memberikan
rekomendasi jenis makanan yang dapat di konsumsi setiap hari berdasarkan
perhitungan kalori oleh sistem dengan menggunakan standar Body Mass Index
(BMI) yaitu perbandingan berat badan dalam satuan kilogram dibagi dengan
tinggi kuadrat dalam satuan meter . dimana untuk standar orang asia BMI > 23
didefinikan sebagai kelebihan berat badan, BMI >30 didefinisikan sebagai
obesitas.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah studi literatur, Tahapan
desain, perancangan sistem, pembuatan database menu makanan, validasi menu
makanan, pemrograman Android, dan pembuatan algoritma perhitungan kalori,
pengujian dan evaluasi terhadap rancang bangun sistem yang dibuat.
Hasil penelitian ini adalah suatu prototype system Machine to Machine
(M2M) yang mampu memberikan rekomendasi jenis makanan berdasarkan
jumlah kalori yang dibutuhkan oleh penderita kelebihan berat badan / obesitas,
yang telah dilakukan uji coba kepada 11 orang, setiap orang diminta untuk
mematuhi asupan kalori yang boleh dimakan setiap harinya sehingga perilaku dari
setiap orang dalam melakukan diet ini sangat berperan penting dalam mencapai
hasil yang diharapkan sesuai rekomendasi yang diberikan.
Dari hasil pengujian tersebut diperoleh hasil semua pasien bisa
menurunkan berat badan mereka 2,7 sampai dengan 5,8 kg dalam waktu 9-10
minggu, dengan 6 di antaranya berhasil mencapai berat badan ideal.

ABSTRACT
Obesity oroverweight is a health condition such as overweight which has
seriously affected the form of the potential emergence of various diseases. There
are several ways that can be done to tackle obesity / overweight of which is to
dietary and physical activity, so the weight be controlled. In general constraints
experienced by the obese / overweight is a difficulty making weight control
routine and difficulty controlling calories taken in through food intake.
This study aims to help weight loss programs by using the technology of
machine-to-machine (M2M) and using special scales that can upload to the server
weighing results. It is also equipped with a website and Android app that can give
recommendation types of food that can be consumed on a daily basis based on the
calculation of calories by the system using the standard Body Mass Index (BMI)
which is the ratio of weight in kilograms divided by height squared in meters.
Asian people where to standard BMI> 23, defined as overweight, BMI> 30 is
defined as obese.
The result of this research is a prototype system of Machine to Machine
(M2M) capable of providing recommendation types of food based on the number
of calories needed by people with overweight / obesity, which has been tested to
11 people, each person was asked to comply with caloric intake may eat each day
so that the behavior of any person in doing this diet is very important in achieving
the expected results according to the recommendations given.
From the test results obtained by the results of all patients can reduce their
weight by 2.7 to 5.8 kg within 9-10 weeks, with 6 of them managed to reach the
ideal weight."
2016
T45398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhma Nur Aziza
"Hipertensi merupakan penyakit dengan komplikasi yang berbahaya terutama penyakit jantung dan stroke. Hipertensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti jenis kelamin, riwayat keluarga hipertensi, riwayat keluarga diabetes mellitus, kebiasaan merokok, kondisi stres, ras dan suku bangsa, Indeks Massa Tubuh IMT , dan sebagainya. Terdapat kecenderungan hipertensi dapat juga dialami oleh usia yang lebih muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor risiko tersebut terhadap hipertensi pada remaja dengan berat badan berlebih overweight dan obesitas . Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan data sekunder yang didapatkan dari hasil pemeriksaan kesehatan mahasiswa baru pada sebuah universitas di Depok. Sebanyak 1237 data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan besarnya prevalensi hipertensi pada remaja dengan berat badan berlebih adalah 28,9 . Melalui analisis bivariat dengan uji Chi Square, ditemukan bahwa terdapat peningkatan risiko kejadian hipertensi pada laki-laki sebesar 4,83 kali dibandingkan dengan perempuan IK 95 =3,62-6,44 , dan sebesar 1,92 kali pada kelompok IMT obese II dibandingkan dengan kelompok overweight dan obese I IK 95 =1,49-2,47 . Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik menunjukkan jenis kelamin laki-laki merupakan faktor yang memiliki hubungan paling kuat dengan hipertensi dengan nilai OR = 5,11 IK 95 =3,80-6,87. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin dan Indeks Massa Tubuh IMT merupakan faktor-faktor berhubungan dengan hipertensi pada remaja dengan berat badan berlebih.

Hypertension is a disease which causing many serious complications,, especially heart diseases and stroke. Hypertension can be caused by many factors, such as gender, family history of hypertension, family history of diabetes mellitus, smoking, stress condition, race and ethnic, Body Mass Index BMI , and many others. Hypertension could be occured in younger age too. This study was determined to find factors associated to hypertension among overweight and obese adolescences. This research is a cross sectional study, using secondary data from new college students rsquo medical checkup results. 1237 data was analyzed by using univariate, bivariate, and multivariate analysis. The result showed that the prevalence of hypertension among overweight and obese adolescences is 28,9 . Through bivariate analysis using Chi Square rsquo s test hypertension was associated with a 4,83 fold increased risk in males CI 95 3,62 6,44 , and associated with a 1,92 fold increased risk in obese II group compared to overweight and obese I group CI 95 1,49 2,47 . Multivariate analysis using logistic regression showed that gender male was the strongest factor associated to hypertension with OR 5,11 CI 95 3,80 6,87 . In conclusion, gender and BMI are the factors associated to hypertension among overweight and obese adolescences."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>