Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febrina Ayu Rahmasari
"Bergesernya paradigma bisnis, berubahnya selera pasar, berubahnya ekonomi, dan berkembangnya teknologi membuat organisasi harus melakukan perubahan untuk mempertahankan keberlangsungan bisnisnya. Oleh sebab itu, organisasi harus berubah dan beradaptasi dengan hal tersebut. Meskipun perubahan banyak terjadi di organisasi, tidak semua organisasi berhasil melakukan perubahan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan perubahan adalah komitmen individu yang terlibat di dalamnya. Komitmen individu terhadap perubahan salah satunya ditentukan oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh adanya pemimpin transformasional di dalam suatu organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemimpin transformasional terhadap komitmen perubahan melalui kepuasan kerja pada karyawan di Kementerian BUMN sehingga dapat diketahui intervensi apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan komitmen terhadap perubahan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemimpin transformasional memiliki pengaruh secara signifikan terhadap komitmen perubahan melalui variabel kepuasan kerja dengan nilai regresi dari kepuasan kerja terhadap komitmen perubahan sebesar B = 0,161 dengan nilai signifikansi 0,001 (p<0,01). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan aspek penting dalam meningkatkan komitmen perubahan. Faset dari kepuasan kerja yang paling memiliki pengaruh secara signifikan terhadap komitmen perubahan adalah karakteristik pekerjaan (nature of work). Dengan demikian, rancangan intervensi yang diajukan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah dengan memberikan pelatihan mengenai job enrichment kepada atasan di Kementerian BUMN.

Shifting business paradigm, changing market, economic growth, and technology development make the organization must change in order to sustain their business. Therefore, organizations must change and adapt to it. Although many organizations have changed, not all of them succeeded in implement change. The success of change depends on commitment to change of individuals that involved. On the other hand, individual commitment to change is determined by job satisfaction. Job satisfaction is determined by transformational leader.
This study aims to determine the effect of transformational leader to commitment to change with job satisfaction as a mediator, in order to plan the intervention to increase commitment to change.
The result revealed that transformational leader have significant effect to commitment to change through job satisfaction with regression value between job satisfaction and commitment to change obtained B = 0,161 and significance value 0,001 (p<0,01). It can be concluded that job satisfaction is an important aspect in enhancing commitment to change. Facet from job satisfaction that has significant effect to commitment to change is nature of work. Therefore, job enrichment training proposed to improve employee's job satisfaction in Kementerian BUMN.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Firti
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari employee engagement, melalui kepuasan kerja, terhadap komitmen untuk perubahan di Kementerian BUMN. Penelitian bertujuan untuk dapat merancang intervensi yang tepat dalam meningkatkan komitmen untuk perubahan pada karyawan di Kementerian BUMN yang sedang menghadapi perubahan berupa Reformasi Birokrasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara employee engagement, melalui kepuasan kerja, terhadap komitmen terhadap perubahan (r = 0.361; r2 = 0.130 p = 0.01, signifikan pada L.o.S 0.05). Hasil ini menunjukkan bahwa employee engagement tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara langsung terhadap komitmen untuk perubahan, tetapi harus melalui kepuasan kerja.
Intervensi yang dirancang adalah intervensi sumber daya manusia berupa program training berpikir positif serta rancangan program jangka panjang untuk meningkatkan employee engagement dan kepuasan kerja sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan komitmen terhadap perubahan.

This study was conducted to see the effect of employee engagement, through job satisfaction, to the commitment to change at the Kementerian BUMN. Research aims to be able to design appropriate interventions in improving employee?s commitment to changes in the Kementerian BUMN, which are facing a change in the form of Reformasi Birokrasi.
The result shows that there is a significant positive effect between employee engagement, through job satisfaction, to the commitment to change (r = 0.361; r 2 = 0.130 p = 0:01, L.o.S significant at 0.05). These results indicate that employee engagement does not have significant influence directly to the commitment to change, but it must be through job satisfaction.
Interventions designed is intervention of human resources in the form of positive thinking training program and a draft long-term program to improve employee engagement and job satisfaction which in turn may increase the commitment to change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aretha Krishnamurti
"Studi ini dilakukan untuk meneliti tentang peran kepuasan kerja sebagai mediator dalam hubungan antara iklim psikologis terhadap komitmen organisasi. Penelitian ini melibatkan responden dari 328 dosen yang bekerja pada beberapa institusi pendidikan tinggi di Jakarta, Tangerang, Padang, Jimbaran dan Denpasar. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (1) komitmen organisasi yang dikembangkan oleh Seniati dan Yulianto (2010) berlandaskan teori Allen dan Meyer (1997), (2) kepuasan kerja yang dikembangkan oleh Seniati dan Yulianto (2010) berlandaskan teori Spector (1997), dan (3) iklim psikologis yang dikembangkan oleh Brown dan Leigh (1996) berlandaskan teori Kahn (1990).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara iklim psikologis dan kepuasan kerja (β = 0,84, p < 0,05), dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi (β = 0,47, p < 0,05). Kemudian, penelitian ini juga menemukan pengaruh iklim psikologis terhadap komitmen organisasi pada dosen di perguruan tinggi dapat muncul melalui kepuasan kerja (β = 0,23, p < 0,05). Mengacu pada penelitian, peneliti menyarankan agar perguruan tinggi dapat menciptakan kondisi iklim psikologis yang lebih baik untuk meningkatkan komitmen organisasi pada dosen.

This study was conducted to find the role of job satisfaction as a partial mediator in the relationship between psychological climate and organizational commitment. This study included respondents from 328 lecturers who work in the various higher education institutions. The measurement used in this study were: (1) organizational commitment by Seniati and Yulianto (2010), which was based on Allen and Meyer (1997), (2) psychological climate by Brown and Leigh, which was based on Kahn (1990), and job satisfaction by Seniati and Yulianto (2010), which was based on Spector (1997).
The result of this study showed that there is a significant positive effect of psychological climate on job satisfaction (β = 0,84, p < 0,05) and job satisfaction on organizational commitment (β = 0,47, p < 0,05). Further, this finding also described that the influence of psychological climate on organizational commitment can occur through job satisfaction in higher education institution (β =0,23, p < 0,05). From this finding, we can encourage the higher education institutions to enhance the level of job satisfaction and organizational commitment by creating a greater psychological climate.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ciliana
"Perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis turut menjadi pemicu bagi organisasi untuk melakukan perubahan secara konstan dan terus menerus agar dapat mencapai sebuah kesuksesan. Efektivitas usaha perubahan tersebut dipengaruhi oleh kesiapan untuk berubah. Oleh karena itu, pemahaman mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan untuk berubah merupakan hal yang penting bagi top management dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja, keterlibatan kerja, stres kerja, dan komitmen organisasi terhadap kesiapan untuk berubah. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data. Partisipan dalam penelitian ini adalah 403 orang karyawan PT Bank Y yang minimal telah bekerja selama dua tahun. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik statistik regresi berganda pada SPSS 13.0. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna dari kepuasan kerja, keterlibatan kerja, stres kerja, dan komitmen organisasi terhadap kesiapan untuk berubah.

Change in businesses can be a trigger for organization to perform constant and continuous change in order to reach success in business. The effectiveness of change effort is influenced by readiness for change. Based on this fact, understanding about factors that may influence readiness for change is essential for top management in company. This research intends to investigate the influence of job satisfaction, job involvement, occupational stress, and organizational commitment on readiness for change. This research is ex-post facto research and use questionnaire as tool for collecting data. Participants in this research are 403 employees of PT Bank Y who have worked for minimum two years in that company. Acquired data was analyzed using multiple regressions as statistic technique in SPSS 13.0. The results showed that readiness for change is significantly influenced by job satisfaction, job involvement, occupational stress, and organizational commitment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Annisa Febrina
"Transisi dari bekerja dari kantor ke telecommuting atau WFH selama pandemi COVID-19 memiliki dampak yang unik bagi pekerja, antara lain bagaimana pekerja memanfaatkan pengaturan kerja, work-to-home spill over, dan perbedaan tingkat kepuasan yang berdampak pada Kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepuasan kerja memediasi hubungan antara pengaturan kerja yang fleksibel dan pengaruh cognitive work-to-home terhadap Kinerja. Peserta terdiri dari pekerja organisasi yang melakukan pengaturan kerja fleksibel dan telecommuting (N = 250). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja secara signifikan memediasi hubungan antara pengaturan kerja yang fleksibel, limpahan kognitif kerja-ke-rumah dan kinerja dalam pengaturan telecommuting. Hasil penelitian ini memberikan referensi bagi perusahaan dan manajemen SDM mengenai pentingnya mendorong faktor internal dan eksternal bagi individu untuk mencapai kinerja yang efektif dalam pengaturan telecommuting, terutama di masa pandemi ini.

The transition from working from the office to telecommuting or WFH during the COVID-19 pandemic has a unique impact on workers, including how workers utilize work arrangements, the work-to-home spill over, and differences in satisfaction levels that have an impact on performance. This study aims to determine whether job satisfaction mediates the relationship between flexible work arrangements and cognitive work-to-home spillover on performance. Participants consisted of organizational workers performing flexible work arrangements and telecommuting (N = 250). The results showed that job satisfaction significantly mediates the relationship between flexible work arrangements, cognitive work-to-home spillover and performance in telecommuting settings. The results provide a reference for companies and HR management regarding the importance of encouraging internal and external factors for individuals to achieve effective performance in telecommuting settings, especially during this pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Almira Rachmazamiati
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pada karyawan korporat PT. Elnusa Tbk. Variabel independen akan diukur menggunakan Minnesota Satisfaction Questionnaire, sedangkan variabel dependen akan diukur menggunakan Organizational Commitment Scale.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel dari penelitian ini adalah 118 karyawan tetap non-manajerial korporat PT. Elnusa Tbk yang telah bekerja lebih dari satu tahun. Data dari penelitian ini akan dianalisa dengan menggunakan tabel frekuensi dan korelasi kedua variabel akan diukur menggunakan korelasi spearman. Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan uji-z.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan kepuasan kerja yang cukup kuat dengan komitmen organisasional. Penelitian ini menyarankan kepada pihak PT. Elnusa Tbk untuk kebih menaruh perhatian terhadap kepuasan kerja karyawannya, karena kepuasan kerja akan meningkatkan komitmen organisasional karyawan terhadap perusahaannya.

This research examines the correlation between job satisfaction and organizational commitment on corporate employees at PT. Elnusa Tbk. The independent variable is scaled with Minnesota Satisfaction Questionnaire and the dependent variable is scaled with Organizational Commitment Scale.
The research used quantitative method. Subject of the research is 118 nonmanagerial permanent corporate employees who have been worked at PT. Elnusa Tbk for more than a year. Data gathered from research will be analyzed using frequency table and for the correlation would be tested using spearman test. The hypothesis will be tested using z-test.
The research finding obtained by the following result, is that there is strong enough correlation between job satisfaction and organizational commitment. This research suggest that management of PT. Elnusa Tbk., should paid more attention to their employee's satisfaction. Because their satisfaction will increase their level of organizational commitment to the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Rizky Yulianti
"Skripsi ini membahas pengaruh kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan stres kerja terhadap intensi perpindahan kerja karyawan. Peneliti melakukan survey sebagai metode perolehan data kepuasan kerja, komitmen organisasi, stres kerja, dan intensi perpindahan kerja masing - masing karyawan PT Control Systems Arena Para Nusa Jakarta. Setelah dilakukan uji regresi berganda, diketahui bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap intensi perpindahan kerja karyawan. Sementara untuk kepuasan kerja dan stres kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Organisasi yang ingin mengendalikan intensi perpindahan kerja anggotanya sebaiknya memfokuskan pada upaya peningkatan komitmen organisasi setiap anggotanya terhadap organisasi.

The focus of this study is to discuss influence of job satisfaction, organizational commitment, and job stress toward employee turnover intention. Survey is used as data collection method from employee of PT Control Systems Arena Para Nusa Jakarta. From the multiple regression test, we found that organizational commitment have a significant negative effect on employee turnover intention. While job satisfaction and job stress don't have significant effect on employee turnover intention. Organization who tries control employee turnover intention should be focusing on developing organizational commitment of the employee."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Irena Natarida
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana rasa kepemilikan yang dimiliki oleh karyawan non-keluarga dapat memediasi pengaruh persepsi keadilan di organisasi, seperti keadilan distributif dan prosedural terhadap komitmen afektif dan kepuasan kerja. Dengan melakukan pengujian pada 125 karyawan non-keluarga di sebuah perusahaan keluarga yang bergerak dalam industri penerbangan, dapat disimpulkan bahwa kepemilikan psikologis terbukti memediasi secara parsial pengaruh antara persepsi keadilan distributif baik terhadap komitmen afektif dan juga kepuasan kerja, sementara kepemilikan psikologis terbukti memediasi secara parsial pengaruh keadilan prosedural terhadap komitmen afektif.

This study aims to determine how the sense of ownership named psychological ownership that is owned by non-family employees may mediate the effect of the perception of fairness in the organization, such as the distributive and procedural justice on affective commitment and job satisfaction. By performing tests on 125 non-family employees in a family company engaged in the aviation industry, it can be conclude that the psychological ownership proved to partially mediates the effect between perceptions of distributive justice on affective commitment as well as job satisfaction, while psychological ownership proved to partially mediates perception of procedural justice on affective commitment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliya Andina Ramadhiyanti
"Pandemi Covid-19 menimbulkan berbagai perubahan yang terjadi pada aspek kehidupan, termasuk dampak terhadap perusahaan dan karyawan. Krisis kesehatan dan ekonomi yang terjadi membuat perusahaan menerapkan beberapa kebijakan sebagai upaya untuk tetap dapat menjalankan kegiatan operasionalnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat peran grit sebagai moderator pada hubungan antara ketidakamanan kerja dengan kepuasan kerja pada karyawan. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional study. Terdapat tiga alat ukur yang digunakan yaitu The Minessota Satisfaction Questionnaire (MSQ) short-form, Multidimensional Qualitative Job Insecurity Scale (MQJIS), dan short grit scale (Grit-S). Populasi dari penelitian ini adalah karyawan yang perusahaannya melakukan kebijakan sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Analisis data secara statistik yang dilakukan yaitu uji asumsi, uji korelasi, dan uji moderasi menggunakan PROCESS Hayes Model 1. Berdasarkan hasil analisis statistik dari 748 partisipan ditemukan terdapat efek interaksi antara ketidakamanan kerja dan grit terhadap kepuasan kerja signifikan (b = -0,02, 95% CI [-0,04, -0,01], t=-3,09, p<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa grit berperan sebagai moderator pada hubungan antara ketidakamanan kerja dan kepuasan kerja. Analisis lanjutan yang dilakukan mendapatkan bahwa grit dapat melemahkan pengaruh negatif dari ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja ketika grit pada tingkat kategori sedang dan tinggi. Hasil penelitian menegaskan pentingnya perusahaan untuk melakukan usaha guna menurunkan ketidakamanan kerja dan meningkatkan kepuasan kerja.

Covid-19 brought changes in various aspects of life, including impact on companies and employees. The health and economic crisis that occurred made the company implements several policies as an effort to continue to be able to carry out its operational activities. This study aims to examine the role of grit as a moderator in the relationship between job insecurity and job satisfaction on employee. The approach of this research is quantitative with a cross sectional study design. There are three measuring tools used, namely The Minesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) short-form, Multidimensional Qualitative Job Insecurity Scale (MQJIS), and short grit scale (Grit-S). The population of this research is employees whose company implemented policy as result of the Covid-19. S Data analysis was carried out by assumption test, correlation test, and moderation test using PROCESS Hayes Model 1. Based on the statistical analysis from 748 participants, the results show significant interaction effect between job insecurity and grit on job satisfaction (b = -0.02, 95% CI [-0.04, -0.01], t=-3.09, p<0.05). With that, it can be concluded that grit acts as a moderator on the relationship between job insecurity and job satisfaction. Further analysis found that grit can attenuate the negative effect of job insecurity on job satisfaction when grit is in the medium and high category. The results of the study emphasize the importance of companies to make efforts to reduce job insecurity and increase job satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Lidia Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan peran dari komitmen profesi sebagai mediator dalam hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi pada dosen di perguruan tinggi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Komitmen Organisasi dari Seniati dan Yulianto (2010) yang diadaptasi berdasarkan milik Meyer dan Allen (1997); Survey Kepuasan Kerja dari Seniati dan Yulianto (2010) yang diadaptasi berdasarkan milik Spector (1997); dan Professional Commitment Scale milik Meyer dan Allen (1997). Responden dalam penelitian ini adalah 328 dosen dari 11 perguruan tinggi yang ada di Jakarta, Tangerang, Denpasar, Jimbaran, dan Padang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji mediasi sederhana dengan PROCESS Hayes (2008).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari kepuasan kerja terhadap komitmen profesi (β= 0,23; p< 0,05), komitmen profesi terhadap komitmen organisasi (β= 0,58; p< 0,05), kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi (β= 0,41; p<0,05), dan komitmen profesi sebagai mediator sebagian dalam hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi pada dosen di perguruan tinggi (β= 0,21; p< 0,05). Implikasi dari penelitian ini adalah perguruan tinggi dapat meningkatkan tingkat komitmen profesi dan organisasi dosen dengan menciptakan sebuah lingkungan kerja yang lebih memuaskan bagi dosen.

This study was conducted to find the role of professional commitment as a mediator in relationship between job satisfaction and organizational commitment among lecturers in higher-education institutions. The instruments used in this study were Organizational Commitment Scale by Seniati and Yulianto (2010), which was based on Meyer and Allen's (1997); Job Satisfaction Survey by Seniati and Yulianto (2010), which was based on Spector's (1997); and Professional Commitment Scale which was based on Meyer and Allen`s (1997). The respondents of this study were 328 lecturers from 11 higher-education institutions in Jakarta, Tangerang, Denpasar, Jimbaran, and Padang. Analysis method for this study is simple mediation test with PROCESS Hayes (2008).
The result of this study shows that there was a significant positive effect of job satisfaction on professional commitment (β= 0,23; p< 0,05), professional commitment on organizational commitment (β= 0,58; p< 0,05), job satisfaction on organizational commitment (β= 0,41; p< 0,05), and professional commitment was a partial mediator in the relationship between job satisfaction and organizational commitment among lecturers in higher-education institutions (β= 0,21; p< 0,05). The implication from this study is the higher-education institutions can enhance the level of lecturers? professional and organizational commitment by creating a more satisfying working environment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>