Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112167 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Langlang Gumilar
"Dalam rangka meningkatkan pasokan tenaga listrik di Pulau Jawa. Pemerintah dalam hal ini PT PLN, membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pompa Cisokan Hulu yang terletak di Kabupaten Bandung Barat yang akan terhubung dengan saluran transmisi 500 kV Cibonong-Saguling. PLTA Pompa Cisokan ini memilki kapasitas terpasang 1040 MW ketika menjadi generator dan 1100 MW ketika menjadi pompa. PLTA pompa Cisokan diharapkan dapat menambah pasokan energi listrik pada saat beban puncak. Salah satu cara untuk mengurangi biaya pembangkitan ketika beban puncak adalah dengan menggantikan pengoperasian PLTG dan PLTGU dengan PLTA Pompa yang mempunyai biaya produksi lebih murah. Pada pengoperasian PLTA Pompa Cisokan perlu diperhatikan jadwal pemompaan dan jadwal ketika menjadi generator.
Pemompaan dilakukan pada waktu beban dasar, selanjutnya ketika beban puncak PLTA Pompa Cisokan berperan sebagai generator, sehingga PLTG dan PLTGU beroperasi pada batas aman minimum. Untuk pemompaan, energi listriknya diambil dari sistem dan biaya pemompaanya menggunakan biaya produksi sistem beban. Pada setiap skenario akan meminimalkan setiap PLTG dan PLTGU secara berurutan, dan selanjutnya dilakukan analisis perubahan biaya produksi sistem dan pengurangan biaya pembangkitan selama 24 jam. Ketika pengoperasian PLTA Pompa Cisokan dengan meminimalkan PLTG Muara Tawar, PLTG Grati, PLTG Gresik, dan PLTGU Muara Tawar didapat biaya produksi Cisokan sebesar 1.119,83 Rp/kWh, serta penghematan biaya pembangkitan selama 24 jam sebesar Rp 1.098.334.457,11.

In order to improve power supplies in Java. The government in this case PT PLN, build a Pump Storage Cisokan Hulu is located in West Bandung Regency that will be connected to the 500 kV transmission line Cibonong-Saguling. Cisokan Pump Storage has an installed capacity of 1040 MW when it becomes a generator and 1100 MW when it becomes the pump. Cisokan Pump Storage is expected to increase the supply of electricity during peak loads. One way to reduce the cost of generating when the peak load is to replace the operation of the gas power plant and steam gas power plant with pump storage that have cheaper cost of electricity. In the operation of Pump Storage Cisokan noteworthy pumping and generator schedule.
Pumping is done on the basis of load time, then when the peak load Pump Storage Cisokan acts as a generator, so that the gas power plant and steam gas power plant operates at minimum limits power. For pumping, electrical energy is taken from the system and the pumping cost using the system cost of electricity. In each scenario will minimize gas and steam gas power plant in sequence, and then performed the analysis of changes in the cost of electricity and cost reduction generation system for 24 hours. When operation Cisokan Pump Storage and than minimize Muara Tawar, Grati, and Gresik gas power plant and Muara Tawar steam gas power plant given Cisokan cost of electricity of 1.119,83 Rp / kWh, as well as generating cost savings of over 24 hours of Rp 1.098.334.457,11.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Pandu Rizkhi Prasetyo
"Pertumbuhan ekonomi dan populasi menyebabkan peningkatan konsumsi energi listrik. Oleh karena itu, konsumsi energi dan penyediaan daya di masa mendatang perlu diprakirakan sejak dini. Terdapat beberapa metode yang telah diterapkan, namun dalam hal ini penulis melakukan peramalan kebutuhan energi menggunakan metode Neural Network (NN) berdasarkan data-data meliputi rasio elektrifikasi, energi terjual pelanggan, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) serta jumlah penduduk pada wilayah Jamali (Jawa Madura Bali). Adapun simulasi NN dilakukan pada software Matlab. Walaupun demikian, peramalan kebutuhan energi kali ini hanya dapat dilakukan pada waktu yang terbatas, karena tingkat kepercayaan ramalan menurun mengikuti kenaikan tahun dimana tingkat kepercayaan maksimum R2 = 0,9852 diperoleh pada peramalan kebutuhan energi selama 6 tahun ke depan.

Economic and population growth led to increased consumption of electrical energy. Therefore, energy consumption and power supply in the future need to be predicted early on. There are several methods that can be applied, but this study will use artificial Neural Network (ANN) for demand forecasting based on data that consist of electrification ratio, energy-sold customers, GDP (Gross Domestic Product) and the number of residents in the area of Jamali. The simulation is done by using Matlab. However, the peak demand forecasting can only be done in a limited time, because the confidence level forecast to decline following the year in which the increase in the maximum confidence level R2 = 0.9852 is obtained on demand forecasting for the next 6 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
"Kelemahan sistem interkoneksi Jawa Bali adalah tipisnya cadangan pembangkit dan minimnya saluran transmisi (saat terjadi black out interkoneksi Jawa Bali hanya mengandalkan jalur tengah Saguling-Cibinong sementara jalur utara dan selatan belum selesai). Jaringan interkoneksi yang ada (jalur tengah) sudah tidak bisa lagi menambah arus listrik yang disalurkan karena sudah mendekati batas yang diijinkan. Seharusnya mekanisme operasi pada kondisi 1 tetap mencoba mempertahankan agar arus saluran memenuhi kriteria N-1. Apabila kriteria kondisi 1 hendak dipenuhi, aliran daya saluran Saguling-Cibinong seharusnya dibatasi sebesar 1000 A pada masing-masing saluran. Dengan penambahan jalur utara Muaratawar-Cawang dan Muaratawar-Cibinong, pasokan daya dari PLTGU Muaratawar ke Region 1 pada kondisi 3 tahap 5 akan menyebabkan pengurangan arus yang besar pada saluran Saguling-Cibinong."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T38865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadi Santoso
"Stabilitas tegangan menjadi salah satu perhatian sejak beberapa negara di dunia mengalami blackout. Blackout tersebut diakibatkan banyak hal diantaranya lambatnya respon relai tegangan rendah, sistem kontrol dan karakteristik dari kestabilan tegangan itu sendiri. Karakteristik stabilitas tegangan dapat digambarkan pada sebuah kurva yang telah banyak digunakan yaitu kurva PV yang menggambarkan karakteristik tegangan pada beban yang dipengaruhi oleh faktor impedansi saluran, tegangan pada sisi pengirim, dan karakteristik beban itu sendiri. Tegangan itu sendiri merupakan manivestasi dari ketersediaan daya reaktif yang ada pada sistem. Semakin besar daya reaktif yang dipasok ke sistem maka tegangan sistem akan semakin tinggi. Cara yang ditempuh adalah meningkatkan produksi daya reaktif pada pembangkit, kompensasi daya reaktif dan catu dari saluran transmisi itu sendiri.
Rekonfigurasi yang merupakan metoda untuk meningkatkan kapasitas saluran transmisi sehingga memungkinkan untuk mengalirkan daya dengan kapasitas yang lebih besar. DlgSILENT v.13 adalah simulator yang digunakan untuk pengambilan data simulasi untuk mensimulasikan sistem Jawa-Bali khususnya regional 1. Simulator ini digunakan untuk mensimulasikan aliran daya dan mensimulasikan kondisi khusus seperti lepasnya saluran dan gangguan hubung singkat, kemudian melihat pengaruhnya terhadap stabilitas tegangan sistem. Cara yang digunakan adalah membandingkan stabilitas tegangan pada kondisi sebelum dan setelah rekonfigurasi. Rekonfigurasi yang dilakukan adalah menghubungkan pembangkit Muara Tawar langsung ke GI Bekasi yang berbeban berat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Teddy Indra Kusuma
"Sistem Jawa Madura Bali adalah sistem interkoneksi terbesar di Indonesia yang memiliki pangsa pasar energi listrik di kisaran 70% dari total pasar energi listrik di Indonesia, penjualan listrik meningkat dari 125,49 Tera Watt Hour pada semester I tahun 2021 menjadi 133,87 Tera Watt Hour pada semester I tahun 2022, untuk menjaga neraca daya dan mendukung tumbuhnya konsumsi energi listrik terdapat penambahan pembangkit. Pembangkit listrik tersebar sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Penelitian bertujuan mengantisipasi kenaikan short curcuit level baik satu fasa ke tanah maupun tiga fasa yang terukur di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi sebagai dampak masuknya pembangkit - pembangkit tenaga listrik, agar angka short circuit level tersebut dibawah 40 kilo Ampere sesuai dengan standar rating peralatan tegangan ekstra tinggi sehingga dapat menghindarkan PT. PLN (Persero) untuk mengganti semua peralatan di sistem transmisi 500 kilo Volt di Jawa Madura dan Bali yang dapat berdampak besar pada keuangan perusahaan. Penelitian ini memodelkan sistem eksisting dengan aplikasi Digsilent, kemudian memetakan kontingensi N-1 dan perhitungan short circuit level satu fasa ke tanah dan 3 fasa setelah masuknya pembangkit listrik tersebar di sistem Jawa Madura Bali dalam periode tahun 2023 sampai dengan 2028 dengan hasil akhir mendapatkan jenis fault current limmiter dan lokasi optimal pemasangannya. Pemasangan fault current limiter diharapkan dapat menurunkan 5% angka short circuit level 3 Fasa dan 1 Fasa ke tanah sehingga tidak diperlukan penggantian peralatan transmisi dan gardu induk dengan rating 40 kA dan sistem 500 kV Jawa Madura Bali dapat beroperasi dengan andal saat masuknya pembangkit listrik tersebar di sistem Jawa Madura Bali. Dengan mengacu pada kondisi sistem saat ini dan rencana proyeksi sistem berdasarkan RUPTL, dari hasil simulasi pemasangan FCL statis pada tahun 2024 pada ruas SUTET tersebar diperoleh hasil penurunan short circuit level pada beberapa GITET. Pada GITET Gandul, Saguling, dan Cirata penurunan arus hubung singkat bahkan melewati batas nilai breaking capacity peralatan terkecil. Sehingga dengan penurunan tersebut, akan diperoleh penghematan sebesar Rp 72.842.032.302 apabila dibandingkan dengan biaya uprating peralatan pada 3 GITET tersebut. Simulasi pada tahun 2028 dengan pemasangan 5 FCL tersebar menunjukkan bahwa terdapat penurunan arus hubung singkat pada GITET Priok dan Jawa 7 di bawah 40 kA, namun tidak terdapat penghematan apabila dibandingan dengan biaya uprating peralatan di 2 GITET tersebut.

The Java Madura Bali system is the largest interconnection system in Indonesia which has a market share of electrical energy in the range of 70% of the total electrical energy market in Indonesia, electricity sales increased from 125.49 Tera Watt Hour in the first semester of 2021 to 133.87 Tera Watt Hour in the first semester of 2022, to maintain the power balance and support the growth of electrical energy consumption there are additional power plants distributed in accordance with the Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). This study aims to anticipate the increase in short circuit levels, both single-phase to ground and three-phase, measured at Extra High Voltage substations, as a consequence of the entry of new power plants. The goal is to keep these short circuit levels below 40 kiloamperes, in line with the standard ratings of Extra High Voltage equipment, thereby avoiding PT PLN (Persero) from having to replace all transmission equipment in the 500 kilo Volt system in Java, Madura, and Bali, which could have significant financial implications for the company. The research models the existing system using Digsilent Power Factory Software, then mapping N-1 contingencies and calculates the single-phase to ground and three-phase short circuit levels after the entry of dispersed power plants in the Java Madura Bali System from 2023 to 2028. The final outcome identifies the type of fault current limiter and the optimal locations for their installation.  Installation of the Fault Current Limiter is expected to reduce the three-phase Short Circuit Level and single-phase to ground by 5%, there is no need for transmission equipment replacement to 40 kA rating. This ensures the reliable operation of the 500 kV Java Madura Bali system upon the entry of new power plants into the system. Based on the current system and projection plan based on the RUPTL, simulation of  the installation of static FCLs in 2024  show a decrease in short circuit levels at several GITETs At GITETs Gandul, Saguling, and Cirata, the short circuit current decreases below the breaking capacity limit of the smallest equipment. Therefore, with this reduction, savings of Rp 72,842,032,302 can be achieved compared to the cost of upgrading equipment at these 3 GITETs. Simulations for 2028 with the installation of 5 static FCLs show a decrease in short circuit current at GITETs Priok and Jawa 7 below 40 kA, but there are no savings compared to the cost of equipment upgrading at these 2 GITETs."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzulfikar Hanif Maulana
"Penetrasi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) pada saat ini di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan oleh berbagai macam hal diantaranya adalah cadangan energi fosil yang semakin menurun, emisi polusi yang semakin meningkat, dan juga kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan tersebut. Meningkatnya penetrasi pembangkit EBT menyebabkan peningkatan penggunaan Battery Energy Storage System (BESS) sebagai Ancillary Service dalam menyeimbangkan frekuensi pada jaringan distribusi. Namun, dengan penggunaan BESS dalam menyeimbangkan frekuensi dapat menurunkan life time BESS akibat dari peningkatan cycle (charge dan discharge) yang mempengaruhi biaya investasi dari BESS. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi polemik tersebut adalah dengan menerapkan BESS sebagai pengoperasian Black start dalam peningkatan back-up sistem pada pembangkit bila terjadi gangguan yang menyebabkan pemadaman (Black Out). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya investasi BESS sebagai Ancillary Service dengan minimum cycle dari baterai dalam penerapan pengoperasian Black Start. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan matematis dalam memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam pengoperasian Black Start tanpa menggunakan BESS dan dengan menggunakan BESS.

The penetration of New and Renewable Energy Generators (EBT) in Indonesia is currently on the rise. This increase is attributed to various factors, including the diminishing fossil energy reserves, escalating pollution emissions, and the growing awareness of environmental importance among the public. The increasing penetration of EBT generators has led to a rise in the utilization of Battery Energy Storage Systems (BESS) as an Ancillary Service for balancing the frequency in the distribution network. However, the use of BESS in frequency balancing can reduce the lifetime of BESS due to increased cycles (charge and discharge), which affects the investment costs of BESS. One approach to address this issue is to implement BESS for Black Start operations to enhance backup systems in power plants in the event of disruptions leading to a blackout. This research aims to determine the investment costs of BESS as an Ancillary Service with a minimum battery cycle in the application of Black Start operations. This study is conducted using a mathematical approach to calculate the expenses incurred in Black Start operations without utilizing BESS and with the use of BESS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faya Safirra
"Dalam sistem tenaga listrik, penyaluran tenaga listrik yang baik merupakan hal yang vital dalam memenuhi kebutuhan beban. Pada sistem tenaga listrik Jawa Bali, terdapat permasalahan dalam transmisi tenaga listrik dari timur ke barat Jawa, yaitu ketidakseimbangan pembebanan jalur utara (Sirkit Ungaran-Mandiracan 1&2) dan jalur selatan (Sirkit Pedan-Tasik & sirkit Pedan-Kesugihan-Tasik) karena perbedaan impedansi saluran, juga masalah penurunan tegangan pada sisi barat Jawa. Permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan memasang UPFC pada sistem tenaga listrik Jawa Bali. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pemasangan UPFC pada sirkit Pedan-Tasik dapat membantu meningkatkan transfer jalur selatan sampai sebesar 5% dan menurunkan transfer jalur utara sampai sebesar 5% untuk semua skenario transfer. Peningkatan nilai tegangan pada sisi barat Jawa yaitu region 1 dan 2 juga bisa didapat. Kestabilan sistem setelah terjadi gangguan juga bisa dicapai dalam waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan sistem tanpa UPFC.
In electric power system, a good power transmission is vital in meeting the needs of the load. In Java Bali electric power system, there are problems in the transmission of electric power from east to west of Java, namely the loading imbalance of north transmission line (Ungaran-Mandiracan 1 & 2) and the south transmission line (Pedan-Tasik & Pedan-Kesugihan-Tasik) because of differences in line impedance, also the voltage drop problem on the west side of Java. Those problems can be solved by using the UPFC in the Java-Bali power system. The simulation results show that UPFC installation on Pedan-Tasik circuit can improve the transfer of the south transmission line up to 5% and lower the transfer of north transmission line up to 5% for all transfer scenarios. Increasing the voltage on the western side of Java, the region 1 and 2, can also be obtained. In addition, the stability of the system after an interruption can be achieved in a shorter time compared to system without UPFC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisyah Ratnawandari
"Peningkatan kebutuhan masyarakat akan daya listrik perlu diikuti dengan pengembangan sistem tenaga listrik antara lain berupa penambahan pembangkit listrik baru. Jenis energi primer atau bahan bakar pembangkit listrik merupakan salah satu hal penting yang akan mempengaruhi biaya produksi pembangkit, dimana biaya bahan bakar merupakan bagian terbesar dari biaya produksi pembangkit. Sistem tenaga listrik Jawa Bali (STLJB) di tahun 2007 - 2011 akan melakukan penambahan pembangkit-pembangkit listrik non BBM, antara lain PLTU batubara dan PLTP, dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan daya listrik dan mengurangi ketergantungan pada BBM yang harganya cenderung naik. Tesis ini akan mengkaji mengenai pengaruh penambahan pembangkit listrik STLJB di tahun 2007 - 2011 terhadap biaya produksi pembangkit, dengan bantuan perangkat lunak simulasi produksi.

To fulfill the increasingly society need on electric power, electric power system development in the form of additional power plants is required. The influence of power plants addition on electric generation cost is in connection to the kind of power plants, where its fuel cost takes the biggest part in electric generation cost. The Java Bali power system being the biggest interconnected power system in Indonesia have many oil fired power plants, while oil prices tend to increase. To reduce the electric generation cost and to fulfill the societies need on electric power, in the year 2007 - 2011 the Java Bali power system add new non oil fired power plants such as coal power plants and geothermal plants. This thesis will overview the development of Java Bali power system in the year 2007 - 2011 and its influence on the electric generation cost, with production simulation software as an aid tool."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Ari Kristianto
"Sistem Jawa Bali yang merupakan sistem interkoneksi tenaga listrik terbesar di negara Indonesia utiliti PLN yang memiliki salah satu permasalahan keandalan yaitu ketidakstabilan. Pengoperasian Sistem Interkoneksi Tenaga Listrik Jawa Bali juga saat ini masih mengoptimalkan keekonomian dengan transfer timur ke barat yang tinggi dikarenakan beban tertinggi berada di Jakarta dan Banten. Akan tetapi 40% dari total kapasitas pembangkit di Barat merupakan PLTG/GU berbahan bakar gas yang mahal. Beberapa tahun kedepan juga diperkirakan akan tetap mengandalkan transfer timur ke barat untuk keekonomian, dikarenakan perlu mengoptimalkan evakuasi PLTU batubara USC baru kelas 1000 MW yang murah yang banyak di bangun di wilayah tengah. Permasalahan ketidakstabilan tersebut terjadi ketika kontingensi N-2 yang saat ini sudah menjadi kredibel 2 tahun belakang dengan adanya beberapa kejadian gangguan meluas yang terjadi seperti 5 September 2018 (SUTET Paiton-Grati) dan 4 Agustus 2019 (SUTET Ungaran-Batang). Gangguan N-2 tersebut dapat menyebabkan ketidakstabilan atau ketidakserempakan osilasi sudut rotor di beberapa pembangkit sehingga dapat mengaktifkan relay power swing di ruas transmisi lain yang selanjutnya dapat mentripkan transmisi tersebut sehingga sistem interkoneksi barat dan timur akan menjadi terpisah. Ketidakseimbangan komposisi beban yang lebih besar daripada pembangkit di barat selanjutnya akan menyebabkan relai frekuensi rendah bekerja. Peralatan proteksi saat ini atau defence scheme dengan skema UFR dan OLS tahapan pelepasan beban statis tidak dapat mengatasi permasalahan tersebut. Adaptive Defence Scheme merupakan aksi korektif yang ditempuh dengan jalan melepas pembangkitan dan beban secara dinamis adaptif dengan menyesuaikan data beban secara realtime sehingga terjadi keseimbangan dan mencegah terjadinya ketidakstabilan sistem jika terjadi gangguan kredibel. Ketika transfer ditingkatkan, maka selisih transfer saat itu dengan batasan transfer akan menjadi kuota target yang disimpan untuk mentripkan beberapa pembangkit dan beban jika terjadi kontingensi s.d. N-2 atau kondisi arming aktif. Dengan transfer dapat ditingkatkan dan telah terpasang ADS, maka untuk analisis keekonomian, skenario batasan stabilitas transfer, gas pipa konstrain, LNG lepas, dengan ADS lebih menguntungkan opportunity cost komponen C bahan bakar dibanding skenario tanpa ADS (tahun 2021 selisih Rp 3.5 T atau 16.42 Rp/kWh, tahun 2022 selisih Rp 1.1 T atau 5.21 Rp/kWh , tahun 2023 selisih Rp 9,2 M atau 0.04 Rp/kWh, dan tahun 2024 selisih Rp 18.6 M atau 0.07 Rp/kWh). Sedangkan untuk analisis keandalan, dengan meningkatkan transfer telah terpasang ADS, jika terdapat kontingensi N-2, sistem aman menuju titik kestabilan yang teredam jika dibandingkan dengan tidak terpasang ADS, dan cadangan putar fast frequency response terpenuhi untuk kriteria 1000 MW dalam 10 menit.

Java Bali Power System Operation is the biggest interconnection power system in PLN Indonesia which is have a reliability problem like instability. Nowadays, Java Bali Interconnection power system operation still optimize the economically aspect by energy transferring from east to west due to the highest loads in Jakarta as the capital and business central city and Banten, Karawang, Cikarang, as the industrial cities. However, 40% from the generation capacity in the west are the expensive gas turbine power plant. In the few years later, PLN predict that is still using energy transferring from east to west for the economical consideration and to optimizing the new ultra super critical 1000 MW class coal fired power plant evacuation which most of them still on going constructed in the central side.
That instability problems are happen when there is N-2 contingency that nowadays become credible contingency since 2 years ago with any blackout in September 5'th 2018 (Paiton-Grati 500 kV T/L) and August 4'th 2019 (Ungaran-Batang 500 kV T/L). That N-2 contingency caused the rotor angle instability or oscilation in the few power plant that caused the power swing relay in the other T/L circuit was actived and then can tripped other T/L so that can caused the west and east interconnection was separated. The imbalance composition of more loads than generations in the west, then caused the Under Frequency Relay is working. The defence scheme with the static load shedding allocation couldn't overcome that problems.
Adaptive Defence Scheme is the system protection action which is tripping the generator and load as adaptively by adjust from realtime data to get a balance and avoiding the instability due to credible contingensy. When the transfer is increased, that different with threshold will be the shedding allocation that was saved to tripping generation and or load if N-2 contingency happen or the arming was actived. By increasing the transfer and implementing the ADS, so in economical analysis, the scenario using transfer stability threshold, constraintly pipe gas, free LNG, with ADS more profitable in opportunity fuel cost or C component comparing to without ADS scenario (in 2021 the difference is Rp 3.5 Trillion or 16.42 Rp/kWh, in 2022 the difference is Rp 1.1 Trillion or 5.21 Rp/kWh, in 2023 the difference is Rp 9,2 Billion or 0.04 Rp/kWh, in 2024 the difference is Rp 18.6 Billion or 0.07 Rp/kWh). Moreever, in the reliability analysis, by increasing the transfer and implementing the ADS, if there are N-2 contingency, system still become stable comparing to without ADS, and fast frequency response reserve margins are fullfilled for 1000 MW during 10 minutes reliability criteria.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanindito Titah Prameswara
"Salah satu contoh penerapan energi baru terbarukan EBT yang sedang berkembang adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS. Berdasarkan data Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2019-2028 disebutkan bahwa potensi energi matahari (surya) di Indonesia sebesar 207.898 MW (4,80 kWh/m2/hari) dan hanya sebesar 78,5 MW kapasitas terpasang di Indonesia. Pada penelitian ini dilakukan studi interkoneksi PLTS 5 MWp dengan jaringan tegangan menengah 20 kV Daerah X sebagai salah satu penerapan energi baru terbarukan di Indonesia. Studi interkoneksi mencakup analisis aliran daya dan analisis gangguan hubung singkat tiga fasa. Pada analisis aliran daya diperoleh hasil bahwa sistem PLTS mampu menyuplai kebutuhan beban pada sistem sebesar 5.000 kW daya aktif. Didapatkan juga bahwa interkoneksi PLTS dengan sistem mengakibatkan kenaikan level tegangan dari setiap bus pada sistem sebesar 0,08-1,41%, serta membuat perubahan persentase pembebanan komponen sebesar 0,01% hingga 93,01%. Hasil analisis gangguan hubung singkat tiga fasa menunjukkan bahwa interkoneksi PLTS dengan sistem memiliki besar nilai arus gangguan hubung singkat sebesar 5,70-7,01 kA, sehingga nilai arus gangguan untuk seluruh bus masih jauh di bawah nilai kapasitas pemutusan arus hubung singkat sistem proteksi yang bernilai 25 kA. Hasil studi interkoneksi yang diperoleh menujukkan bahwa interkoneksi sistem PLTS 5 MWp dengan jaringan tegangan menengah 20 kV Daerah X dapat dilakukan.

One example of the application of new renewable energy that is currently developing is solar power plant. Based on data from Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2019-2028, it is stated that the potential of solar energy in Indonesia is 207,898 MW (4.80 kWh/m2/ day) and only 78.5 MW of capacity installed in Indonesia. In this study, a 5 MWp solar power plant was interconnected with a 20 kV medium-voltage network of Area X as one of the renewable energy applications in Indonesia. Interconnection studies include power flow analysis and three phase short circuit fault analysis. In the analysis of the power flow results obtained that the Solar Power Plant system is capable of supplying the load requirements to the system of 5,000 kW active power. It was also found that interconnection of solar power plant with the system resulted in an increase in the voltage level of each bus in the system by 0.08 to 1.41%, as well as changing the percentage of component loading by 0.01% -93.01%. The results of the three-phase short circuit fault analysis show that the interconnection of the solar power plant system has a short circuit fault current value of 5.70-7.01 kA, so the fault current value for the whole bus is still far below the value of the short circuit current capacity of the protection systems short circuit worth 25 kA. The results of the interconnection study showed that interconnection of a 5 MWp solar power plant system with a 20 kV medium voltage network Area X can be carried out."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>