Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122598 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Niryono
"ABSTRAK
Persaingan industri di jaman era globalisasi sangat tergantung dari kemampuan
sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi organisasi. Kemampuan dalam
melihat peluang bisnis menjadi arti yang sangat penting jika perusahaan akan
terus bertahan dan bergerak sesuai dengan visi dan misi. Kemampuan dalam
mengelolah proyek diharapkan akan mendapatkan benefit yang baik secara
organisasi. Diperlukan Manajer proyek yang bisa mengidentifikasi,
merencanakan, mengevaluasi serta memonitor seluruh proyek yang sedang
dilaksanakan supaya mendapatkan benefit yang baik. Untuk mendapatkan seorang
Manajer proyek yang handal diperlukan evaluasi yang kompeherenship terhadap
kinerja Manajer proyek. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan faktor-faktor
sukses manajer proyek dan menentukan peringkat manajer proyek yang sesuai
dengan faktor-faktor sukse. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan
untuk mendapatkan nilai bobot prioritas yang paling signifikan terhadap kriteria
yang sesuai dalam menentukan tingkat keberhasilan seorang Manajer proyek.
Penelitian ini menghasilan bobot nilai prioritas dari kriteria utama yang dijadikan
faktor-faktor sukses yaitu Schedules and Plan 0.105, Communication 0.042,
Project Mission 0.084 dan Managing Resources 0.077. Manajer proyek 9 (PM9)
menjadi peringkat teratas dengan nilai 0.246. Manajer proyek dengan peringkat
tertinggi diharapkan dapat menjalankan proyek-proyek saat ini dan masa yang
akan datang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi

ABSTRACT
Industry competition in the era of globalization depends on the ability of human
resources in carrying out the functions of the organization. The ability to see a
business opportunity be of great significance if the company will continue to
sustain and move in accordance with the vision and mission. Ability to manage
projects are expected to receive benefits that both organizations. Project Manajer
required that can identify, plan, evaluate and monitor the entire project is being
implemented in order to get a good benefit. To obtain a reliable Project Manajer
required kompeherenship evaluation of the performance of the Project Manajer.
The purpose of this study is to get success factors Project Manajer and Project
Manajer rankings. Analytic Hierarchy Process (AHP) is used to get the value of
the most significant priority weight to the appropriate criterion in determining the
level of success of a project Manajer. This research resulted in the priority
weighting of the main criteria that made success factors that schedules and plan is
0.105, Communication is 0.097, Project Mission is 0.084 and Managing resources
is 0.077. Project Manajer 9 (PM9) is the best rank with a value of 0.246. Project
Manajer with the highest ranking is expected to run projects current and future
tailored to the needs of the organization"
2016
T45750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainina Saphira
"Procurement is the earliest step in supply chain management. Performance of these vendors have a direct influence on the efficiency of the company. The evaluation of the performance of the vendor is required to be able to know the advantages and disadvantages of each vendor in order to facilitate the process of vendor management. There are several methods to determine the vendor assessment criteria but Analytic Hierarchy Process is the method used in this research. To develop an evaluation system vendor, several criterias and sub-criteria are selected ande compared kecara pair-wise by experts. AHP model shows that the most important criteria is quality, followed by delivery, service, and flexibility. Clustering vendor is also performed to determins the priority in this evaluation process.

Pengadaan material merupakan langkah paling awal dalam menejemen rantai pasok . Performa dari vendor-vendor tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap tingkat efisiensi perusahaan. Evaluasi terhadap performa vendor diperlukan untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing vendor sehingga dapat memudahkan proses menejemen vendor. Terdapat beberapa metode dalam menentukan kriteria penilaian vendor, namun metode yang digunakan dalam penelitian ini Analytic Hierarchy Process. Untuk mengembangkan suatu sistem evaluasi vendor, dipilih beberapa kriteria dan sub kriteria yang dibandingkan kecara pair-wise oleh para ahli. Dari model AHP ini menunjukkan bahwa kriteria paling penting adalah kualitas, diikuti pengiriman, layanan, dan fleksibilitas. Pengelompokkan vendor juga dilakukan untuk mengetahui vendor yang diprioritaskan dalam proses evaluasi ini, dimana terdapat 15 vendor prioritas utama.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rike Novisia Kasayu
"Penelitian yang dilakukan oleh The Standish Group pada tahun 2012 menunjukkan masih terdapat 43% proyek pengembangan perangkat lunak di dunia yang bersifat challenged dan 18% lainnya merupakan proyek yang gagal total. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa dengan mengurutkan faktor-faktor kesuksesan proyek, perusahaan dapat mengetahui cara mengoptimalkan proyek-proyek yang ada menjadi proyek yang berhasil serta dapat memberikan manfaat kepada perusahaan. Dengan demikian, penelitan ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak di Indonesia.
Penyusunan faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan proyek (critical success factors) dilakukan dengan metode Systematic Literature Review (SLR). Variabel-variabel dari hasil SLR ini kemudian dievaluasi oleh 3 orang pakar dan hasilnya menjadi masukan pada teknik Analytic Hierarchy Process (AHP). Responden pada teknik AHP ini adalah 23 orang pakar di bidang proyek pengembangan perangkat lunak dari organisasi Project Management Institute (PMI) Indonesia.
Dengan memanfaatkan software Expert Choice, dihasilkan urutan/peringkat faktor-faktor kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak di Indonesia. Selanjutnya dilakukan konfirmasi dengan 2 orang pakar melalui wawancara untuk mendapatkan opini mereka mengenai hasil penelitian ini.
Kriteria yang paling menentukan kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak di Indonesia adalah tujuan bisnis terpenuhi. Sementara itu, kategori project management factors merupakan kategori CSF yang paling berpengaruh. Dengan mempertimbangkan seluruh kriteria dan kategori CSF, didapatkan 10 peringkat CSF teratas. CSF yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak di Indonesia adalah scope management.
Dari hasil penelitian ini diusulkan agar manajer proyek maupun perusahaan pengembang perangkat lunak dapat menyusun strategi atau prosedur yang diperlukan dalam menerapkan scope management dengan memanfaatkan prinsip PMBOK.

A study conducted by The Standish Group in 2012 shows that there is 43% software development projects in worldwide categorized as challenged projects, while 18% were totally failed projects. Based on previous study, it is known that by ranking key factors for successful projects, the company can find out how to optimize the projects to successful one, and gain benefit from it. Therefore, this study aims to analyze the critical success factors of software development projects in Indonesia.
Analyzing the critical success factors started with Systematic Literature Review (SLR). SLR results variables that were evaluated later by three experts and the evaluation results will be an input for Analytic Hierarchy Process (AHP). Respondents for this AHP method were 23 experts in software development projects from Project Management Institute (PMI) of Indonesia.
By utilizing Expert Choice software, ranking of critical success factors of software development projects in Indonesia is obtained. Afterward, the result was confirmed by two experts through intensive interview to know their opinion.
The most critical criteria for successful software development projects is fulfillment of business goal. Meanwhile, project management factors are the most critical CSF category among others category. By considering all criterias and CSF categories, this study results top ten CSF. The most critical success factor of software development projects in Indonesia is scope management.
This study recommends project manager as well as software development organizations to establish strategy or procedure required to implement scope management in their projects by utilizing PMBOK principle.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elena Feridani
"PT. X sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi migas memiliki resiko operasional yang tinggi sehingga spesifikasi terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan juga kompleks. Maka keputusan pemilihan pemasok di PT. X juga menjadi penting. Karena itu dibutuhkan suatu metode yang objektif dan mampu mengatasi permasalahan multikriteria secara proporsional. Dalam penelitian ini akan dibahas dua alternatif metode yang dapat digunakan, yaitu Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy AHP.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan studi kasus, yaitu pemilihan pemasok jasa pemeliharaan fasilitas off shore di PT X. Pertama-tama kriteria dan sub kriteria yang digunakan untuk memilih pemasok jasa pemeliharaan fasilitas off shore, dipilih oleh Procurement Specialist di PT. X kemudian dilakukan pembobotan kriteria dan sub kriteria dengan menggunakan metode AHP dan Fuzzy AHP.
Dari penelitian ini didapatkan 7 kriteria dan 34 sub krteria yang menjadi pertimbangan dalam memilih pemasok. Kriteria Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan merupakan kriteria yang memiliki prioritas dan bobot tertinggi untuk memilih pemasok. Sedangkan kedua metode yang digunakan memberikan hasil pembobotan yang tidak jauh berbeda satu sama lain dengan rata-rata perbedaan bobot sebesar 0,032.

As an oil and gas company, PT X has a very high operational risk in every of its activities. This cause the company has very detail specifications on goods or services that they needed. So, the decision on supplier selection becomes important. This situation needs an objective and accommodative method for multi criteria supplier selection problem. This research will introduce two alternatives method which can be used to solve these problems; they are the Analytic Hierarchy Process (AHP) and Fuzzy AHP.
This research using study case approach in off shore facilities maintenance service supplier selection problem at PT.X. First, the criteria and sub criteria used to evaluate supplier is chosen by some procurement specialist in PT X, then the criteria and sub criteria is weighted by AHP and Fuzzy AHP Method.
This research resulting 7 criteria and 34 sub criteria used to evaluate the supplier. Health, Safety and Environmental is the criteria with highest priority and weight for selecting supplier. The two methods used here, give weighting result which is not too different each other with said average difference is 0,032.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sijabat, Rizky Adrian
"Penelitian ini mencoba menganalisis nilai bobot kriteria dan subkriteria yang digunakan dalam suatu proses pemilihan vendor Fuel Management System pada sebuah perusahaan tambang dan juga melakukan analisis pemeringkatan vendor yang dipilih. Penelitian ini dilakukan sekaitan dengan pemberian bobot awal yang tidak terlalu berdasarkan perhitungan matematis dan metode yang digunakan belum terlalu jelas, sehingga bobot yang diperoleh belum sepenuhnya menggambarkan penilaian yang sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk memberikan bobot baru pada setiap kriteria dan subkriteria serta metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) untuk pemeringkatan vendor. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bobot global untuk seluruh kriteria dan subkriteria dan menunjukkan kriteria atau subkriteria mana yang memiliki nilai tertinggi dan menjadi hal yang sangat diperhatikan dalam pemilihan vendor serta perhitungan pemeringkatan vendor dengan nilai berbeda. Walau hasil vendor terpilih tetap sama, namun dengan adanya metode dan landasan matematis yang lebih jelas digunakan dapat menjadi acuan pemberian bobot baru untuk proses pemilihan vendor selanjutnya.

This study tries to analyze the valuation of criteria and subcriteria that are used in a vendor selection process for Fuel Management System by a mining company and also analyze the ranking for chosen vendors. This study is carried out in relation to the initial criteria and subcriteria weights that are not really based on a mathematical calculations and the method used isn’t really clear, thus the weights acquired don’t really show the true valuations. This study uses Analytical Hierarchy Process (AHP) method for calculating the new weights for each criteria and subcriteria and Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) for vendors ranking. The results show that there are differences in global weights for every critera and subcriteria and also show which criteria and subcriteria that has the highest value and thus being the most valued in vendor selection and a new value in vendors ranking. Although the chosen vendor is the same with the initial one, the use of new methods dan a more clear mathematical calculations can be a new benchmark in weights valuation for future vendor selection processes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinthya Nila Kristy
"ABSTRAK
Kegiatan konstruksi bersifat dinamis jika dibandingkan dengan sektor bisnis lainnya. Hal ini dikarenakan kegiatan konstruksi memiliki ketidakpastian yang tinggi, yang disebabkan oleh cuaca, kondisi ekonomi-politik, dan faktor tidak pasti lainnya yang mempengaruhi selama berjalannya proses konstruksi. Pemilihan supplier memiliki peranan yang penting dalam kegiatan konstruksi. Keterlambatan pada pengadaan material dan peralatan akan mempengaruhi durasi penyelesaian proyek. Banyak penelitian mengenai pemilihan supplier pada kegiatan konstruksi. Penelitian yang ada menggunakan penggabungan metode pengambilan keputusan dengan model matematika yang bersifat deterministik. Selain itu, model pemilihan supplier dari penelitian yang menggabungkan metode pemilihan supplier dengan metode Monte Carlo masih kurang cocok dengan kegiatan konstruksi. Maka tujuan dari penelitian ini yakni merumuskan model pemilihan supplier yang bersifat probabilistik untuk menyelesaikan masalah ketidakpastian pada kegiatan konstruksi menggunakan metode AHP dan metode Monte Carlo. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) berfungsi untuk menentukan bobot prioritas dari faktor ketidakpastian, dimana membutuhkan opini dari pakar sebagai data awal. Kemudian metode Monte Carlo berfungsi sebagai simulasi dari kriteria ketidakpastian yang terpilih dari AHP dengan menggunakan case study dari suatu perusahan konstruksi. Kontribusi penelitian ini yakni untuk merumuskan model pemilihan supplier yang probabilistik untuk menyelesaikan masalah ketidakpastian yang berkaitan dengan pemilihan supplier pada kegiatan konstruksi.

ABSTRACT
Construction is typically more dynamic than any other business sector because of development have a high uncertainty which can be affected by weathers, political-economy conditions, and unpredictable situation along the process. Supplier selection is an essential key in construction, delay in supply materials, and tools can affect the project's duration. There are many studies for supplier selection to solve the problem of supplier selection in construction-recent studies using the Decision-Making Method with a deterministic mathematical model. Furthermore, the supplier selection model in some studies which combine Decision Making Method with the Monte Carlo method still not suitable for construction's supplier selection that has high uncertainty. This study aims to build a model for supplier selection with a probabilistic mathematical model to solve the uncertain problem in construction. This paper proposes an integrated MCDM methodology. Analytic Hierarchy Process (AHP) is used to determine the weight of the unclear criteria for supplier selection, which needs an opinion from the experts. And Monte Carlo Method is used as a simulation for selected uncertain criteria in construction using a case study from a construction company. The contribution of this research is to propose a probabilistic model MCDM for supplier selection in construction to conquer the uncertainty."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mumajad
"ABSTRAK
Karya akhir ini bertujuan untuk menelaah secara komprehensif latar belakang dan tujuan dilakukannya akuisisi terhadap perusahaan bermasalah dan mengkaji alternatif lain yang mungkin dilakukan agar tujuan tersebut dapat diraih, kemudian dari alternatif terbaik tersebut dikembangkan beberapa alternatif strategi yang bersifat lebih teknis serta memilih yang terbaik dan ?applied? untuk pencapaian tujuan utama.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan apabila akan melakukan akuisisi yaitu menilai manfaat dilakukannya akuisisi, menilai SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threath) perusahaan terhadap pemilik lama dan pihak lain yang terkait, mempertimbangkan beberapa strategi yang mungkin dilakukan, mengapa memilih perusahaan bermasalah, kemudian memilih salah satu strategi akuisisi yang terbaik dan paling menguntungkan berdasarkan perhitungan ROI dan NPV untuk mendukung usaha memperkuat struktur bisnis perusahaan (corporate).
Langkah-Iangkah sistematis yang penulis coba kembangkan guna menelaah proses akuisisi yang lebih tepat antara lain:
- Meneliti goal (tujuan jangka panjang) dan ddakukannya akuisisi perusahaan bermasalah dan mengembangkan alternatif strategi yang lain selain akuisisi tetapi bijuan utama dapat dicapai.
- Melakukan penilalan atas beberapa alternatif tersebut balk dan segi kualitatif maupun kuantitatif dan memllih alternatif terbaik
- Mengembangkan beberapa alternatif strategl yang lebih bersifat teknis atas pilihan strategl terbalk, dan melakukan penilalan serta memilih alternatif terbaik.
Secara keseluruhan ada tiga alternatif yang memenuhi syarat dan sesuai dengan grand strategi perusahaan.
1.1. Alternatif pertama: Melakukan investasi baru
1.2. Alternatif kedua : Menciptakan aliansi strategik
1.3. Alternatif ketiga : Melakukan akuisisi
Dalam membandingkan di antara alternatif maka penulis menggunakan metode AHP (Anal/tic Hierarchy Pnxess) dan metode QSPM (Quantitabve Strategic Profile Matii. Dengan kedua metode tersebut dapat ditetapkan bahwa ?melakukan akuisisi? merupakan alternatif 5trategi yang paling menguntungkan.
Dengan telah ditetapkannya akuisisi sebagai strategi terpilih, maka dìkembangkan lebih lanjut teknik akuisisi yang dapat dilakukan. liga alternatif teknis yang paling optimal yang berhasil dikembangkan adalah akuÎslsi asset-asset penting, akuisisi perusahaan sendiri dan akuisisi perusahaan bersama mitra lain.
Kemudian sebagaimana proses terdahulu, maka atas ketiga alternatif tersebut dikembangkan SWOTnya, kemudian dìpilih kriteria yang mewakili, akhimya dinilai dengan menggunakan metode AHP dan QSPM untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Temyata dan ketiga alternatif tersebut, akusisi bersama mitra lain merupakan pihihan terbaik yang dapat dipilih."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Herna, auhtor
"ABSTRAK
Proyek konstruksi saat ini cenderung dinamis dan menjadi lebih banyak
kebutuhan nya setiap hari. Dengan industrialisasi yang berkembang pekerjaan
konstruksi, peran peralatan di lapangan (onsite) dan mesin sangat penting dalam
mencapai produktivitas dan efisiensi serta informasi yang cepat. Adapun Tujuan
dari penelitian adalah untuk menentukan faktor sukses CRM (Customer
Relationship Management) dalam industri alat sewa dan jual alat berat dan dari
hasil faktor sukses tersebut dapat menghasilkan rekomendasi program CRM yang
menjadi prioritas dalam perusahaan Sewa dan Jual Alat Berat. Penelitian ini
menggunakan Metode kuesioner yang di sebarkan kepada Expert sebagai input
yang diolah menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Dari
Penelitian ini diperoleh hasil bahwa dalam Penerapan CRM di Perusahaan Sewa
dan Jual Alat Berat yang memiliki bobot yang paling tinggi adalah Senior
management?s commitment dengan kriteria utamanya yaitu faktor keterlibatan
management dalam setiap project CRM dan rekomendasi yang dihasilkan dalam
program kesuksesan CRM adalah melakukan Assesement Customer Needs melalui
field survey.

ABSTRACT
Contruction Project currently tends to be more dynamic depend its needs
everyday. With the growing indusrial contruction work everyday, the rule of the
equipment in the field or on site and the engine is very important in achieving the
productivity, efficiency and quickly information to customer. The aim of this
study is to determine success factor for Customer Relationship Management
(CRM) in rental dan sales heavy equipment company, and the succesfull outcome
may result recommendation CRM program as priority in rental dan sales heavy
equipment. This study uses questionare which asked to expert, and the data would
be process using AHP (Analytical Hierarchy Process). Based on this research, the
most high success factor is Senior Management?s Commitment for successful
implementation CRM in rental dan sales heavy Equipment, and recommendation
for result CRM program is doing customer assesment needs with field survey
"
2016
T46245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Sherylin Tierza M
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kriteria pemilihan pemasok di PT. Kalbe Farma, Tbk. dan memilih pemasok terbaik untuk produk X menggunakan metode analytic hierarchy process (AHP) dan dibantu dengan perangkat lunak Expert Choice. Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian hasil studi Enyinda, Emeka, dan Janel tahun 2010, yaitu studi untuk pemilihan pemasok perusahaan manufaktur obat farmasi di Amerika Serikat. Berdasarkan bobotnya, kriteria Kualitas merupakan kriteria dengan prioritas tertinggi diikuti oleh kriteria Ketaatan pada Peraturan, Biaya, Manajemen Risiko, Pelayanan, Profil Pemasok, dan Green Purchasing. Pemasok yang dipilih untuk produk X adalah Pemasok D, karena mendapatkan bobot tertinggi berdasarkan prioritas kriteria pemilihan pemasok.

The objective of this research is to analyze the supplier selection criteria at PT. Kalbe Farma, Tbk. and select the best supplier for product X using analytic hierarchy process (AHP) method with the support of Expert Choice software. The model used in this research is a model from the research done by Enyinda, Emeka, and Janel on 2010 about supplier selection in a generic pharmaceutical firm in US. Based on the weight result, Quality is the criteria with the highest priority, followed by Regulatory Compliance, Cost, Risk Management, Service, Supplier Profile, and Green Purchasing successively. Vendor D is selected to be the best supplier for product X by obtaining the highest weight based on the priority of supplier selection criteria."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soleh Ashari
"Revolusi industri 4.0 ditandai dengan dimulainya era digitalisasi dunia usaha. Kondisi ini menuntut semua sektor industri bertransformasi melalui digitalisasi proses bisnis. Advanced Metering Infrastructure (AMI) adalah representasi dari transformasi digital teknologi peralatan dan layanan pelanggan yang disampaikan oleh perusahaan utilitas di industri kelistrikan dan sekaligus merupakan inti dari sistem Smart Grid. Dengan dimulainya tahap komersialisasi infrastruktur AMI ke pelanggan di Jakarta, Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero) selaku perusahaan pengelola usaha penyediaan tenaga listrik di Indonesia telah berhasil membangun ekosistem infrastruktur AMI pada tahun 2021. Komersialisasi pembangunan infrastruktur AMI dilakukan secara bertahap sesuai dengan target dan kemampuan pendanaan perusahaan. Diperlukan metode yang tepat dalam fase pengembangan ekosistem AMI agar PT PLN dan pelanggan dapat memaksimalkan fitur dan manfaat teknologi AMI di masa mendatang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembuatan skala prioritas dalam hal pemilihan lokasi pembangunan ekosistem pelanggan AMI. Dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), ditemukan metode pemilihan lokasi pembangunan ekosistem AMI dengan memprioritaskan beberapa hal. Berdasarkan expert judgement dengan total rasio inkonsistensi gabungan sebesar 0,01 diketahui bahwa PLN dapat memprioritaskan lima kriteria penentuan lokasi yaitu permasalahan penyalahgunaan energi listrik (C12) sebesar 10,3%, permasalahan piutang (Bad Debt) (C13) dengan 9,7%, Ketepatan GIS Mapping Pelanggan (C44) sebesar 8,9%, jumlah pelanggan per gardu (C42) sebesar 5,9%, dan kondisi dan aksesibilitas infrastruktur komunikasi (C46) sebesar 5,9% untuk mengoptimalkan ekosistem pelanggan Advanced Metering Infrastructure (AMI).

The industrial revolution 4.0 is marked by the commencement of the digitalization era of the business sector. This condition requires all industrial sectors to transform through the digitalization of business processes. Advanced Metering Infrastructure (AMI) is a representation of the digital transformation of equipment technology and customer service delivered by utility companies in the electricity industry and is at the same time the core of the Smart Grid system. With the start of the commercialization phase of AMI infrastructure to customers in Jakarta, the State Electricity Company or PT PLN (a limited liability company) as the company managing the electricity supply business in Indonesia has successfully built an AMI infrastructure ecosystem in 2021. The commercialization of AMI infrastructures takes place in stages in accordance with the company's targets and funding capabilities. The right method is needed in the development phase of the AMI ecosystem so that PT PLN and customers can maximize the features and benefits of AMI technology in the future Therefore, it is necessary to make a priority scale in terms of choosing the location for the development of the AMI ecosystem. By using Analytic Hierarchy Process (AHP) method, a method for selecting AMI ecosystem development location was found by prioritizing several things. Based on expert judgment with a total overall inconsistency value of 0.01 it is known that Jakarta's PLN must prioritize five subcategories are theft loss’s chance (C12) with 10,3%, corporation's bad debt problems (C13) with 9.7%, Customer GIS Mapping Accuracy (C44) by 8.9%, the number of customers per substation (C42) by 5.9%, and the Condition-Accessibility of Communication Infrastructure (C46) of 5.9% to optimize the Advanced Metering Infrastructure (AMI) customer ecosystem"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>