Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78949 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvi Suzy Farida S
"ABSTRAK
Pemenuhan order customer pada industri manufaktur ditentukan oleh ketepatan penyelesaian order produksi. Order produksi mengalami keterlambatan karena keterlambatan kedatangan material kanban. Terlambatnya kedatangan material kanban disebabkan oleh keterlambatan replenishment kartu kanban dan lamanya monitoring terkait material kanban. Data material kanban yang tidak real time juga mengakibatkan manajemen puncak tidak bisa memberikan keputusan yang real time. Saat ini pengelolaan material kanban masih bersifat manual, belum terintegrasi dengan ERP. Penelitian mengusulkan perubahan proses untuk mempercepat aliran informasi di area produksi dan warehouse dengan cara mengintegrasikan kanban supplier dengan ERP. Perubahan proses ini membutuhkan metodologi rekayasa ulang proses bisnis melalui metode Business Process Reengineering (BPR). Penelitian ini memetakan aliran informasi proses produksi kondisi saat ini menggunakan flowchart dan IDEF0. Kondisi saat ini di area produksi dan warehouse meliputi enam sub-process yaitu production planning, BPA master, requisition, issuing dan supplier performance reporting. To-be yang diusulkan meliputi eliminasi aktivitas berulang, eliminasi aktivitas mengunggah dan mengunduh, mengintegrasikan database ERP dengan kanban dan dashboard untuk supplier performance reporting. Usulan perbaikan dapat mengurangi waktu proses aliran informasi selama 136.24 jam dari 198.8 jam yaitu 69% dari waktu proses pada proses saat ini.

ABSTRACT
Fulfillment of customer orders in the manufacturing industry is determined by the accuracy of completion of production orders. Order production has been delayed due to late arrival of materials kanban. Delayed arrival kanban material caused by delays card kanban replenishment and kanban material related monitoring duration. Data kanban material that is not real time also resulted in top management can not provide real-time decisions. Currently kanban material management is still manual, yet integrated with ERP. Research proposed to change the process to speed up the flow of information in the area of production and warehouse by integrating with ERP supplier kanban. This process changes require business process reengineering methodology through methods Business Process Reengineering (BPR) is mapped. Research production process information flow current conditions using the flowchart and IDEF0. Current conditions in the production area and warehouse covering six sub process ie production planning, master BPA, requisition, issuing and reporting supplier performance.To-be proposed include the elimination of repetitive activities, elimination upload and download activity, integrating the ERP database with kanban and dashboard for supplier performance reporting. Proposed improvements can reduce processing time information flow for 136.24 hours of 198.8 hours being 69% of the processing time in the current process.
"
2016
T46239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bane Junita Gloria Theresa
"Pemenuhan order customer pada industri manufaktur ditentukan oleh ketepatan penyelesaian order produksi. Order produksi mengalami keterlambatan karena informasi permasalahan produksi terlambat diterima oleh pihak yang memiliki role dalam menyelesaikan permasalahan.Penelitian mengusulkan perubahan proses untuk mempercepat aliran informasi di area produksi. Perubahan proses membutuhkan metodologi rekayasa ulang proses bisnis melalui metode Business Process Reengineering (BPR).Penelitian ini memetakan kondisi as-is aliran informasi proses produksi menggunakan flowchart dan use case. Proses As-Is meliputi empat sub process yaitu production planning, production execution, production line issue dan reporting production performance.To-be yang diusulkan meliputi eliminasi aktifitas berulang, eliminasi aktifitas mengunggah dan mengunduh, mengintegrasikan database ERP dengan BI dan dashboard untuk reporting production performance. Usulan perbaikan dapat mengurangi waktu proses aliran informasi selama 11,64 hari dari 18,81 hari yaitu 62% dari waktu proses pada proses as-is.

Customer order fulfillment in the manufacturing industry is determined by the 'just in time' of the completion of production orders. Production orders have been delayed due to problems in production area causing the line stop. This information delivered too late to the person in charge with the issue. The objective of this research is to improve flow of information for the production performance report. Improvement required methodology to reengineer business processes through methods of Business Process Reengineering (BPR). This research used flowchart and use case diagram to map as-is information flow of production process. The as-is production process covered into four sub-process, such as production planning, production execution, production line issues and production performance report. The to-be process proposed the elimination of repetitive activities such as download and upload activities due to production performance report, integration of ERP and BI, performance dashboards for reporting production. The proposal reduced processing time information flow for 11.64 day from 18.81 the day that is 62% of the time in the process as is."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listya Zufri
"ABSTRAK
Proses order management merupakan salah satu proses pada supply chain management yang memiliki peran penting terkait dengan kepuasan pelanggan dan keuntungan yang akan didapatkan perusahaan. Untuk dapat terus bersaing dengan kompetitor dan dapat responsif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan diperlukan rekayasa proses bisnis dengan metodologi Business Process Reengineering (BPR) demi meningkatkan efisiensi proses. Metode IDEF0 digunakan untuk memetakan dan menganalisis proses bisnis saat ini. Dari penelitian, yang dilakukan dengan empat skenario, menghasilkan rancangan proses bisnis baru dengan penurunan 22,45 hari.

ABSTRACT
Order management process is one of supply chain management process, which has an important role related to the customer satisfaction and profit of the company. The company should reengineering their business process to compete with other company and responsive to customer needs using Business Process Reengineering (BPR) in order to efficiency improving their business process. IDEF0 method is used tomap, review, and analyze existing business process. In this research, the existing and new business process design is simulated using Igrafx and the result shows reduced process time by 22,45 days.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikariati, Yoshiko
"Tesis ini mengidentifikasi risiko yang mempengaruhi pasca implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) melalui persepsi para operator dan pengguna layanan sistem ERP di PT Indofarma Tbk terhadap aspek kemungkinan, dampak dan frekuensi terjadinya peristiwa risiko yang timbul pada tahap pascaimplementasi sistem ERP.
Hasil penelitian menemukan 34 risiko harus dicermati oleh perusahaan dalam rangka perbaikan layanan sistem ERP di masa mendatang. Diantara 34 risiko tersebut, risiko yang paling mempengaruhi pascaimplementasi sistem ERP perusahaan didominasi oleh risiko yang berhubungan dengan organisasi dan sumberdaya manusia yang terlibat dalam sistem ERP baik sebagai operator maupun pengguna sistem bukan risiko yang berakar dari permasalahan teknis.

This thesis identifies risks that could affect post-implementation system of Enterprise Resource Planning (ERP). The risks were identified as a result from the perception of the operators and user ofERP system at PT Indofarma Tbk on the probability, impact and frequency of risks that occurred post-implementation of the ERP system.
This study also identifies 34 risks that should be carefully monitored by the Company in order to improve the ERP system in the future. Amongst these risks, it was evident that the most critical risks to post implementation of the ERP system is related to organization and human resources that are involved in the ERP system both who functions as the operators and system users which implies that these risks are not originated to technical matter.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32283
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sigalingging, Paulus Manuturi
"Skripsi ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan yang mendasari antara komitmen organisasi dan keberhasilan Enterprise Resource Planning (ERP) implementasi di perusahaan. Selain itu, dua dari faktor penentu keberhasilan terkuat, yaitu budaya organisasi dan kepemimpinan, dan strategi manajemen perubahan akan diidentifikasi apakah mereka memiliki pengaruh langsung terhadap komponen komitmen organisasi, yang afektif, normatif, dan komitmen berkelanjutan. Selain itu, analisis dan penggabungan beberapa model yang berkaitan dengan faktor-faktor keberhasilan dan komponen organisasi diperlukan untuk menjelaskan hubungan dan implikasinya terhadap keberhasilan implementasi dari ERP tersebut.
Ada bukti kuat untuk membuktikan bahwa dua faktor penentu keberhasilan memiliki pengaruh langsung yanh kuat pada komitmen afektif dan normatif. Lebih dari itu, implikasi ini menghasilkan beberapa keunggulan dan manfaat, seperti lingkungan kerja yang kolaboratif , perilaku kewargaan organisasional ( OCB/ Organizational Citizenship Behavior), perilaku mengorbankan diri karyawan demi kepentingan organisasi, dan keberhasilan dari pengadopsian sistem ERP. Di sisi lain, komitmen berkelanjutan memiliki kecenderungan kecil untuk meningkatkan kesuksesan implementasi karena dua faktor, yaitu lingkungan eksternal seperti krisis ekonomi dan tingkat pengangguran diluar kontrol organisasi secara keseluruhan . Maka dari itu, hubungan-hubungan ini dapat meningkatkan tingkat produktivitas karyawan dalam perusahaan dan tingkat kehadiran, yang tentunya membawa manfaat terhadap proses implementasi ERP.
Kesimpulannya, komitmen organisasi karyawan memang memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan implementasi ERP. Namun, masih ada kebutuhan untuk melakukan penelitian statistik di masa depan dan eksperimen untuk mengukur tingkat komitmen organisasi berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi ERP. CEO dapat memperoleh manfaat dari penelitian ini untuk memberikan panduan yang jelas dalam membina komitmen organisasi melalui budaya organisasi yang sempurna untuk ERP, kepemimpinan yang sesuai, dan strategi manajemen perubahan yang tepat untuk memperlancar proses implementasi ERP. Selain itu, ada beberapa keterbatasan dan rekomendasi akademis yang tertera di karya ilmiaah ini yang terletak pada bab terakhir."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alviansyah Kuswidyatama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesuksesan implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di PT AG dengan menggunakan DeLone-McLean Information System Success Model. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dimensi kualitas sistem informasi yaitu kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan tidak berdampak signifikan terhadap penggunaan berkelanjutan, namun berdampak signifikan terhadap tingkat kepuasan pengguna. Tingkat kepuasan pengguna berdampak positif terhadap penggunaan berkelanjutan namun tidak berdampak signifikan terhadap net benefit pengguna. Penggunaan berkelanjutan sistem ERP berdampak signifikan terhadap net benefit pengguna.

This research aims to analyze factors that affecting Enterprise Resource Planning (ERP) implementation success on PT AG using DeLone-McLean Information System Success Model. Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM) is used as analysis method. The results showed that three quality dimensions of information system such as system quality, information quality and service quality are not significantly affected on extended use, but they are significantly affected on user satisfaction. Moreover, user satisfaction has significant impact on extended use, but it has no significant impact on user?s net benefit. Extended use of ERP system has significant impact on user?s net benefit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Wijayanti
"Informasi memegang peranan penting dalam perusahaan. Software ERP sebagai metoda yang mengintegrasikan dan mengotomatisasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi perusahaan.
Penerapan ERP sangat berpengaruh terhadap integrasi dan otomatisasi informasi sehingga perlu dilakukan identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal melalui kuesioner untuk kemudian dianalisis sehingga ERP dapat diterapkan dengan baik pada perusahaan.
Penelitian dilaksanakan melalui survei terhadap sejumlah responden. Dari analisis data yang dilakukan diperoleh bahwa sebesar 58% kecepatan perolehan data dipengaruhi oleh faktor eksternal kemampuan teknis konsultan, faktor eksternal sistem informasi yang ?user friendly? dan faktor internal kualitas sosialisasi.

Information has significant role in an enterprise. ERP software is a method to integrate and automate business process related with operation, production and distribution aspect of an enterprise.
ERP application has significant influence to information integration and automatisation. It is important to identify and analyze internal and external factors for best implementation of ERP in an enterprise.
Research is done by survey method. From analysis data, 58% of data integration is affected by external factor consultants technical ability, external factor user friendly information system and internal factor communication quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24938
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hashemi Yuda Fadillah
"ABSTRAK
Bisnis properti merupakan industri yang sudah mapan. Perkembangan teknologi informasi global jika dibandingkan dengan bisnis properti memiliki jarak yang signifikan sekitar 5 tahun. Walaupun tertinggal dalam hal pengadopsian teknologi, beberapa ahli yakin bahwa inovasi disruptif dapat meranah ke industri ini. Pengembang global mulai mengikuti tren tersebut walaupun tingkat adopsinya masih lambat. Sebagai contoh, terdapat satu ERP yang populer di Indonesia untuk bisnis ini. Beberapa pengembang besar telah menggunakan perangkat lunak tersebut termasuk XYZ Property, tetapi pada saat sistem telah diimplementasikan pada kondisi waktu tertentu mengalami masalah penggunaan sehingga saat ini ditinggalkan penggunanya padahal investasi yang dilakukan cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan ERP di XYZ Property. Penelitian ini menggunakan metode AHP untuk melakukan pemeringkatan terhadap faktor-faktor tersebut. Hasil pemilihan mendapatkan total 10 faktor dan 3 alternatif solusi. Data diperoleh berdasarkan kuesioner yang diserahkan ke delapan responden dari XYZ Property. Berdasarkan peringkat dari yang paling berpengaruh, faktor-faktor tersebut ialah: dukungan manajamen atas, pelatihan dan pengayaan, infrastruktur, kultur organisasi, kustomisasi ERP, manajemen perubahan, manajemen proyek, komunikasi, pelibatan pengguna, dan pengetesan perangkat lunak. Selanjutnya, berdasarkan urutan pemeringkatan, opsi alternatif implementasi sistem manajemen pengetahuan, menjadi alternatif yang direkomendasikan sebagai solusi.

ABSTRACT
Property industry is already at its mature stage. With the current global technology advancement, this industry is lagged behind 5 years. While some experts said it behind from every other business, some still believe there will be a disruptive innovation. The global trend for real estate developer is try to catching up, even though the adoption rate is quite slow. For example, there is one ERP system that were popular in Indonesia for this kind of business. Some of the major developer already using this system including XYZ Property, but after the implementation process have been complete in a short time they were facing issue with usability, so currently it has been abandoned by some of it users even though the investment cost is quite high. This research is to discover and analyze some of the factors regarding the usability of ERP system. In order to obtain the priorities of it factors, this research is using AHP as a method. This research can conclude there are 10 factors and 3 alternatives solution based on its selection result. Data were gathered from the questionnaire that were submitted to eight respondents within XYZ Property. With an order from the most influential, here are the list of the factors: top management support, user training, infrastructure, organization culture, ERP customization, change management, project management, communication, user involvement and software testing. As follows, according to the order of the alternative result, the option to implement a Knowledge Management System (KMS) is a recommended solution."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Puspadewi Natalia Yosoenarto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka yang dapat digunakan untuk menilai kesiapan perusahaan dengan skala usaha kecil dan menengah dalam mengimplementasikan Enterprise Resource Planning ERP . Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara. Penelitian ini melakukan studi empiris pada jurnal penelitian terdahulu, serta studi kasus pada tiga perusahaan dengan skala kecil dan menengah yang bergerak pada bidang manufaktur di Indonesia. Narasumber perusahaan studi kasus adalah para manajemen puncak yang memiliki akan terlibat dalam pengimplementasian ERP. Kerangka tersebut memiliki tiga domain utama yaitu teknologi cth. perubahan sistem, infrastruktur, keuntungan relatif, kemudahan penggunaan, hasil inovasi, sumber daya, penugasan tim, pembentukan tim, dan pengetahuan dan keahlian , organisasi cth. keselarasan objektif, perubahan proses, dukungan pimpinan, cakupan, perencanaan risiko, uji kelayakan, bantuan konsultan, ukuran perusahaan, dan manajer proyek , dan lingkungan cth. budaya, mekanisme pengambilan keputusan, komunikasi, kompetitor, jenis industri, dan mitra dan target pasar . Kerangka kesiapan tersebut kemudian diuji pada perusahaan studi kasus untuk menilai kesiapan mengimplementasikan sistem ERP. Model kerangka penilaian kesiapan akan membantu menilai kesiapan perusahaan dalam mengimplementasi sistem ERP, serta mengidentifikasi variabel yang dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kesiapan perusahaan tersebut.

This study aims to develop a framework that can be used to assess a SMEs'company's readiness to implement Enterprise Resource Planning ERP . This study used qualitative approach with interviews. This study also use an empirical study in relevant researches and case studies at three SMEs manufacturing company in Indonesia. Correspondent from the case study companies are top management officers that will be involved in ERP implementation process. This framework consists of three domains, i.e. technology e.g. system change, infrastructure, relative benefits, ease of use, innovation result, sources, team assignation, team creation, and knowledge and skill , organizational e.g. aligned objective, process change, top management support, scope, risk planning, feasibility study, consultant, company's size, and project manager , and environment e.g. culture, decision making mechanism, communication, competitor, industry type, and partner and target market . The readiness framework then used to test case study companies to assess its readiness to implement ERP system. The readiness framework model can help the company identify untouchable variable in order to increase the company's readiness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Heidy Rosari
"ERP merupakan singkatan dari tiga elemen kata, yaitu Enterprise (perusahaan), Resourse (sumber daya) dan Planning (perencanaan). Penelitian ini membahas mengenai pengembangan sistem produk ERP pada PT Pupuk Sriwidjaja dengan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC). Analisis kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan sistem yang dilakukan perusahaan sesuai dengan framework SDLC kecuali saat pelaksanaan Business Process Reengineering (BPR) yang umumnya dilakukan bersamaan dengan pemilihan konsultan. Tim proyek memutuskan untuk melakukan Business Process Reengineering (BPR) terlebih dahulu dan melakukan lelang untuk memilih konsultan setelahnya. Alasan dilakukannya BPR terlebih dahulu adalah agar analisis BPR lebih tajam.

ERP is an abbreviation of the word of three elements, namely Enterprise, Resourse and Planning. This study discusses the development of the ERP system in PT Pupuk Sriwidjaja, based on System Development Life Cycle (SDLC). Qualitative analysis used in this study show that the development of the system by the company has already suitable with the SDLC framework except when implementing Business Process Reengineering (BPR) which is generally performed in conjunction with the selection of consultants. The project team decided to undertake Business Process Reengineering (BPR) and conduct the auction prior to selecting a consultant thereafter. The reason is that BPR has strong analysis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>