Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68551 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiarachmi
"ABSTRAK
Skripsi ini secara khusus membahas tentang citra Kancil dalam buku Dongeng Sato Kewan karya Irwan Sudjono edisi revisi tahun 2010. Citra Kancil sebagai tokoh utama di dalam enam belas cerita dalam buku Dongeng Sato Kewan dilihat dari sikap dan tindakannya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana pengarang menggambarkan tokoh Kancil dalam buku Dongeng Sato Kewan yang berfungsi untuk mengajarkan nilai-nilai etika.

ABSTRACT
This essay specifically discusses the depiction of the character ?Kancil? in the 2010 revised edition of Dongeng Sato Kewan, a story book written by Irwan Sudjono. The depiction of Kancil as the main character in the 16 stories of Dongeng Sato Kewan is seen by it?s attitude and behaviour in each story. The method used in this study is descriptive analysis method. The output of this study shows how the writer depicts Kancil in Dongeng Sato Kewan to give ethic values to readers."
2016
S63273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Estiningsih
" ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang konsep laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan sesuai dengan cerita Dongeng Sato Kewan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kalimat yang mengandung laku ?berjalan? dalam cerita Dongeng Sato Kewan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana konsep laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan-hewan yang ada di dalam cerita itu. Penelitian ini menggunakan teori segitiga semiotik Ogden & Richards (1952) dan konsep fabel dari Gorys Keraf (1988). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil dari penelitian ini adalah 19 konsep laku ?berjalan? yang dijabarkan dengan definisi dari setiap kalimat yang mengandung unsur laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan.

ABSTRAK
The thesis discusses about the concept of laku ?walking? animals do based on Dongeng Sato Kewan story. The data of research is all of sentence that has a concept of laku ?walking? in Dongeng Sato Kewan story. The purpose of the thesis is to describe about how is the concept of laku ?walking? animals do in it. This study uses the theory of referential meaning triangle by Ogden & Richards (1952) and a concept of fable by Gorys Keraf (1988). The methods that being used in this research is descriptive-analysis. The result of this research are 19 concepts of laku ?walking? that describe with definitions from each sentence that has a concept of laku ?walking? animals do."
2016
S65520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyana Winduwinata, Pak
Djakarta: Balai Pustaka, 1952
899.2223 PRI d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Winter, Karel Fredrik
"Cerita ini diambil dari kisah berbahasa Belanda dan Inggris. Menyajikan sebanyak lima puluh cerita mengenai kisah binatang dan lain-lainnya. Adapun cerita tersebut adalah: 1. nelayan pengambil ikan; 2. anjing dan burung gagak; 3. anjing hutan dan anak kambing dan kambing jantan; 4. kucing hutan dan macam tutul; 5. lalat dan kereta kecil; 6. burung merak; 7. orang desa dan anak lelakinya; 8. orang desa dan burung jalak; 9. orang perempuan dan anak kecil dan burung kuntul; 10. keledai dan kuda, dan lain-lainnya."
Batawi: Kangjeng Gupremen, 1922
BKL.0414-CL 20
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Andra Hidayat
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang tema dan amanat yang terdapat pada kumpulan
cerita Dongeng Sato Kewan karya Priyana Panduwinata. Dongeng Sato Kewan
terdiri dari lima cerita, yakni Anantaswara, Babon Μardika, Zulfulus, Bagawan
Tega Ing Rat, dan Konggres Kagunan Joged. Dalam menganalisis cerita
menggunakan struktur pada alur, tokoh dan penokohan, dan latar, kemudian
menentukan tema dan amanat. Penelitian ini menghasilkan tema dan amanat dari
masing-masing cerita yang terdapat dalam Dongeng Sato Kewan.

ABSTRACT
This thesis discussed about theme ang moral value from Dongeng Sato Kewan by
Priyana Winduwinata. Dongeng Sato Kewan consist of five stories, Anantaswara,
Babon Μardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, and Konggres Kagunan Joged.
This study using a structure analysis to analyze the plot, character and
characterize, background, themes and moral value of the story. This study to find
the themes and moral value from every story in Dongeng Sato Kewan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Nurodin
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang simbolisasi aspek moral unsur-unsur cerita Anantaswara dalam Dongeng Sato Kewan karya Priyana Panduwinata 1952. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari salah satu cerita yang terdapat dalam buku Dongeng Sato Kewan, yakni Anantaswara. Buku tersebut terdiri dari lima cerita, yaitu Anantaswara, Babon Mardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, dan Kongres Kagunan Joged. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan hermeneutika serta menggunakan pendapat aspek moral menurut K. Bertens. Hasil dari penelitian ini adalah simbolisasi aspek moral unsur-unsur cerita Anantaswara dalam Dongeng Sato Kewan yang terdapat dalam judul, latar tempat, tokoh, dan ujaran.

ABSTRACT
This research examines symbolization of Anantaswara moral aspect elements inside Dongeng Sato Kewan written by Priyana Panduwinata in 1952. The data used in this study are taken from one of the story in fairy tale book named Dongeng Sato Kewan which is Anantaswara. The book consists of five stories namely Anantaswara, Babon Mardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, and Kongres Kagunan Joged. The method used in this research based on descriptive analysis and hermeneutics as well as moral aspect according to K. Bertens. The result of this study is symbolization of moral aspect elements inside Dongeng Sato Kewan appeared in the title, the location scene, character play, and utterance."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iaanatul Choiriyah
"Skripsi ini menjelaskan hasil penelitian mengenai koherensi dan kohesi dalam membentuk keutuhan wacana dalam Dunia Sato Kewan. Penelitian ini diawali pentingnya keutuhan wacana sebagai sarana penyampaian informasi. Jika suatu wacana tidak utuh, maka wacana tersebut akan menjadi sulit dipahami. Apabila wacana tersebut tidak dipahami, maka usaha penyampaian informasi yang dimaksudkan akan tidak tercapai. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui penanda formal koherensi, mengingat keutuhan wacana pada aspek ini berada pada tataran semantis; dan mengetahui bagaimana penanda formal pada kohesi menciptakan keutuhan pada sebuah wacana. Penelitian menggunakan konsep keutuhan wacana yang dipaparkan Halliday dan Hasan (1976), Kridalaksana (1978), Lubis (1993a) yang membahas keutuhan dalam wacana berbahasa Inggris dan Indonesia. Sementara Soedaryanto (1992) digunakan sebagai pendekatan terhadap onjek penelitian yang berbahasa Jawa. Konsep-konsep tersebut digunakan karena saling mendukung dan melengkapi. Dengan menerapkan beberapa konsep tersebut diharapkan tujuan penulisan, yang telah disinggung sebelumnya, dapat tercapai. Metode umum yang digunakan dalam penelititan ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian mengenai koherensi menemukan beberapa penanda formal berupa konjungsi dan pronomina demonstratif. Sementara mengenai kohesi, mengetahui penanda formalnya membangun keutuhan wacana dengan mempertahankan kesinambungan topik informasi dan menciptakan keadaan saling merujuk. Dengan merinci beberapa persyaratan utuh tidaknya sebuah wacana, penulis pada penelitian ini menemukan indikator sebuah wacana yang baik dan mudah dipahami. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memperlihatkan kepada penulis dan khalayak umum mengenai pembentukan wacana yang baik dan mempermudah pemahaman, sehingga tujuan untuk menyampaikan informasi dapat tercapai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sudiana
"Bahasa Melayu Klasik adalah bahasa yang digunakan di Indonesia pada abad ke-14 hingga ke-18. Bahasa Melayu Klasik dapat dilihat dalam naskah-naskah kesusastraan lama Indonesia. Salah satu naskah yang berbahasa Melayu Klasik adalah Hikayat Maharaja Mundinggiri dan Panggung Karaton. Di dalam bahasa Melayu Klasik terdapat struktur milik. Penelitian ini akan membahas mengenai struktur milik dalam Hikayat Maharaja Mundinggiri dan Panggung Karaton. Struktur milik dalam Hikayat Maharaja Mundinggiri dan Panggung Karaton memiliki berbagai pola. Struktur milik tersebut dapat dilihat pada frasa dan klausanya.

Classical Malay language is the language used in Indonesia in the 14th century until the 18th. Classical Malay language can be seen in the old Indonesian literature texts. One of texts which used Classical Malay is Hikayat Maharaja Mundinggiri dan Panggung Karaton. In this tale can be found possessive structure. This research will discuss the possessive structure in Hikayat Maharaja Mundinggiri dan Panggung Karaton. The possessive structure in this tale has various patterns. The possessive structure can be seen in phrases and clauses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional , 2001
899.2 IND d (1);899.2 IND d (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>