Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182332 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Unun Nadiah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang akhiran penutup kalimat (jonggyeol eomi) dan gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan cerita rakyat berjudul Uri Geonguk Sinhwa karya Yang Hee-sung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jonggyeol eomi dan gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode tinjauan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jonggyeol eomi yang digunakan berasal dari periode kuno, pertengahan, modern, dan kontemporer. Pengarang lebih dominan menggunakan jonggyeol eomi periode modern dan kontemporer dalam korpus data. Sementara, jonggyeol eomi kuno dan pertengahan digunakan hanya sebagai penuansaan dalam cerita. Selain itu, terdapat gaya bahasa lama dan gaya bahasa kontemporer yang juga digunakan oleh pengarang dalam cerita.

ABSTRACT
This undergraduate thesis describes about sentence final endings (jonggyeol eomi) and speech style in Korean folklore titled Uri Geonguk Sinhwa by Yang Hee-sung. The purpose of this research is to determine the types of jonggyeol eomi and speech style that used by author. This research used qualitative- descriptive approach with literature review method. The result of this study shows that the jonggyeol eomi used by the author are from old period, middle period, modern period, and contemporary period. The author dominantly used jonggyeol eomi from modern and contemporary period in corpus data. Meanwhile, jonggyeol eomi from the old and middle period are used for the nuance purpose only. Besides, there are some old speech styles and contemporary speech style that also used by the author."
2016
S63520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allen, Horace Newton
New York: G.P. Putnam's Sons, 1889
KOR 398.205 19 ALL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Nurhanifa
"Lirik merupakan salah satu intrumen terpenting dalam penciptaan sebuah lagu. Melalui lirik, penulis atau pencipta lagu bertujuan untuk menyampaikan sebuah pesan yang ingin disampaikan kepada para pendengarnya. Di Korea, dalam proses penulisan lirik, sering kali menggunakan kata bunga matahari sebagai kiasan atau simbol dalam menggambarkan suatu keindahan. Bunga Matahari adalah salah satu contoh bunga yang paling banyak dijadikan sebagai simbol dalam lagu-lagu Korea dari tahun ke tahun. Melalui penelitian ini, penulis menjabarkan makna kata bunga matahari yang terdapat dalam lirik lagu Korea yang berjudul Sunflower. Dalam melakukan penelitiannya, penulis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan cara mengambil penggalam lirik yang mengandung kata bunga matahari untuk dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan hasil analisis, penulis menyimpulkan bahwa terdapat makna denotatif dan konotatif dari keenam lagu Korea yang berjudul Sunflower. Makna denotatif tersebut adalah makna sebenarnya, yaitu bunga matahari yang tumbuh dan mekar berwarna kuning, sedangkan pada makna konotatifnya tergambarkan perasaan senang dan sedih. Dari keenam lagu tersebut, penulis mendapatkan 3 lagu diantaranya menggambarkan perasaan sedih, dan 3 lagu lainnya menggambarkan perasaan senang.

Lyrics are one of the most important instruments in the process of creation of a song. Through lyrics, the songwriter aims to convey a message to the listeners. In Korean, the process of writing lyrics often uses the word flower as a metaphor or symbol to describes beauty. For example, sunflowers are the most common use flower that used as a symbol in Korean songs from year to year. In this research, the author describes the meaning of sunflower in the lyrics of Korean song entitled Sunflower. In conducting this research, the author uses qualitative descriptive analysis method by taking some lyrics snippets containing the word sunflower for further analysis. Based on the result of the analysis, the author concludes that there are denotative and connotative meanings from the six Korean song entitled Sunflower. The denotative meaning is indeed the literal meaning of a growing and bloom yellow flower. On the other hand, the connotative meaning describes the feeling of joy and sadness. From the six songs, 3 songs describe the feelings of joy, and the other 3 songs describe the feeling of sadness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bethania Bunga Ardani
"Penelitian ini membahas tentang idiom bahasa Korea yang berkaitan dengan anggota tubuh bagian kepala dengan menggunakan sumber data yang diambil dari buku 우리말 숙어 1000 가지 (Urimal Sugeo 1000 Gaji, 1000 Jenis Ungkapan Idiom Bahasa Korea). Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur-unsur anggota tubuh bagian kepala yang digunakan sebagai unsur pembentuk dalam idiom bahasa Korea beserta bentuk dan makna pada idiom-idiom tersebut. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa: (1) terdapat 9 unsur anggota bagian kepala yang digunakan dalam idiom bahasa Korea, yaitu: 입/아가리 ‘mulut’ (terbanyak), 눈 ‘mata’, 얼굴/낯/안면 ‘wajah’, 코 ‘hidung’, 귀 ‘telinga’, 고개/머리 ‘kepala’, 이/치 ‘gigi’, 혀 ‘lidah’, dan 하관 ‘rahang’ (paling sedikit); (2) terdapat 105 idiom berfrasa verbal, 41 idiom berfrasa adjektival, dan 3 idiom berfrasa nominal yang merupakan frasa endosentris atributif; (3) terdapat 146 idiom berjenis 용언형/서술형 ‘bentuk konjugasi nomina’ dan 3 idiom berjenis 체언형 ‘bentuk nomina’; serta (4) seluruh idom mengandung baik makna referensial maupun makna konotatif yang didominasi dengan idiom dengan konotasi negatif sebanyak 105 idiom.

This research discusses about the existing Korean idioms related to human’s body-part in the head section from the book 우리말 숙어 1000 가지 (Urimal Sugeo 1000 Gaji, 1000 Kinds of Korean Idioms). The research method applied in the arrangement is qualitative method using descriptive elaboration. The main purpose of this research is to analyze the components of human’s body-part in the head section used as Korean idioms’ constituent, alongside the meaning implied behind the idioms themselves. The conclusions derived from the result of the information analysis are: (1) 9 elements of human’s head-part involved as Korean idioms’ constituent are found in the data resource, namely 입/아가리 ‘mouth’ (the most), 눈 ‘eye’, 얼굴/낯/안면 ‘face’, 코 ‘nose’, 귀 ‘ear’, 고개/머리 ‘head’, 이/치 ‘teeth’, 혀 ‘tongue’, and 하관 ‘jaw’ (the least); (2) there are 105 verbal phrase idioms, 41 adjectival phrase idioms, and 3 nominal phrase idioms which are endocentric attributive phrases; (3) there are 146용언형/서술형 ‘conjugated noun ’ idioms and 3 체언형 ‘noun form’ idioms; also (4) the whole idioms contain both referential meaning and connotative meaning which dominated by 105 negative connotated idioms."
2015
S62165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yu, Hyo Jin
Seoul: Sung Chul Dan Sa, 2002
KOR 398.21 YU e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jo, Hyon Yung
Seoul: Doseo Chulpan Hav, 2009
R KOR 495.731 JOH u
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Phi, Chon-dek
Seoul: Elyumunhwasa, 2009
KOR 895.740 PHI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmita Kusumadewi
"Penelitian ini mengkaji kata slang komunitas pemain gim Korea dengan berfokus pada asal kata dan pembentukan kata. Penelitian ini dirancang untuk menjawab dua pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana kata slang komunitas pemain gim Korea dalam komik digital Hadeukaeri diklasifikasikan berdasarkan jenis asal kata? dan bagaimana kata slang komunitas pemain gim Korea komik digital Hadeukaeri diklasifikasikan berdasarkan jenis pembentukan kata?. Sumber data penelitian ini adalah komik digital Hadeukaeri (하드캐리) episode 1-172. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menemukan 115 kata slang pada sumber data. Klasifikasi data temuan berdasarkan jenis asal kata, terdapat 68 (59.1%) kata serapan, 35 (30.4%) kata campuran, 10 (8.7%) kata Sino-Korea, dan 2 (1.7%) kata asli. Klasifikasi data temuan berdasarkan jenis pembentukan kata, terdapat 44 (38.3%) akronim, 27 (23.5%) kata tunggal, 23 (20%) kata majemuk, 12 (10.4%) kata derivasi, 5 (4.3%) kata penggalan, dan 4 (3.5%) kata campuran. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kata berdasarkan asal kata didominasi oleh kata serapan, sedangkan klasifikasi kata berdasarkan pembentukan kata didominasi oleh akronim.

This study examines the slang words in the Korean gamer community by focusing on the study of word origin and word formation. This research is designed to answer two research questions, there are how are the Korean gamer community slang words in the Hard Carry webtoon classified based on the type of the word origin? and how are the Korean gamer community slang words in the Hard Carry webtoon classified based on the type of the word formation?. The data source of this study is the Hard Carry webtoon episodes 1 - 172. This research uses descriptive quantitative and qualitative methods. The results of this study found 115 slang words in the data source. The classification of the findings based on the type of word origin, there are 68 (59.1%) loan words, 35 (30.4%) hybrid words, 10 (8.7%) Sino-Korean words, and 2 (1.7%) native words. Classification of the findings based on the type of word formation, there are 44 (38.3%) acronyms, 27 (23.5%) single words, 23 (20%) compound words, 12 (10.4%) derivation words, 5 (4.3%) clipped words, and 4 (3.5%) blend words. From these results, it can be concluded that word classification based on word origin is dominated by loan words, while word classification based on word formation is dominated by acronyms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Eun Hee
"Tesis ini membahas penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea yang ditulis oleh orang Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menganalisis penggunaan kata sapaan dalam buku yang tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea yang ditulis oleh orang Indonesia. Data penelitian ini adalah buku-buku percakapan bahasa Korea yang berjudul Cepat Mudah dan Praktis Kuasai Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea, Gampang Praktis Berbicara Bahasa Korea, Mendadak Pintar Berbicara Bahasa Korea, Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea dan Pintar Bahasa Korea. Teori yang dipakai untuk menganalisis penggunaan kata sapaan dalam percakapan bahasa Korea tersebut adalah teori kata sapaan oleh S. Ervin-tripp, teori SPEAKING yang dikemukan oleh Dell Hymes yang menghasilkan konteks percakapan, teori konteks sosial dan Interaksi di antara penutur dan mitra tutur oleh Holmes. Untuk melihat penggunaan kata sapaan ini buku-buku percakapan bahasa Koreayang ditulis oleh orang Korea dipakai sebagai pembanding.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian dan ketidaksesuaian penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea dan penyebabnya. Ketidaksesuaian penggunaan kata sapaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan sistem kata sapaan bahasa Korea dan bahasa Indonesia dan juga konteks sosial. Kata sapaan bahasa Korea ini merupakan bagian dari konteks sosial budaya Korea yang mempengaruhi penggunaan bahasa. Penelitian ini bermanfaat dalam pengajaran bahasa Korea di Indonesia karena memberikan informasi bahan ajar bahasa Korea yang baik.

This thesis discusses the use of Korean address terms found in Korean conversation books which are written by Indonesian. This research is a qualitative research which aims to analyze the use of Korean address terms. Data of this research are Korean conversation books written by Indonesian, entitled Cepat Mudah dan Praktis Kuasai Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea, Gampang Praktis Berbicara Bahasa Korea, Mendadak Pintar Berbicara Bahasa Korea, Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea dan Pintar Bahasa Korea. In analyzing the data, this research uses Address Term Theory by S. Ervin-tripp, SPEAKING theory of Dell Hymes, Social Context and Interaction between interlocutors by Holmes.
The result of this analysis shows that there are some inappropriatenesses found in those conversation books related to the use of Korean address terms. These inappropriatenesses are caused both by the difference of addressing system between Korean and Indonesian and by the difference of social context from two countries which influences the use of language. This thesis is useful to enable Indonesian learn Korean
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nickyta Cahaya Putri
"Penelitian ini mengkaji komponen makna verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan makna enam verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’, yakni verba sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, dan sinta berdasarkan komponen maknanya. Penelitian ini dirancang untuk menjawab dua pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana makna konseptual keenam verba tersebut dan bagaimana perbedaan makna keenam verba yang menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Analisis komponen makna digunakan untuk mencari tahu perbedaan keenam objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, keenam verba memiliki makna konseptual yang sama dari tiga kamus yang digunakan sebagai data primer. Kedua, perbedaan keenam verba ini dibagi ke dalam 4 kategori komponen maknanya, yakni objek yang diikuti oleh verba, tujuan pemakaian, posisi objek, dan asal kata. Terdapat 1 komponen umum dan 13 komponen pembeda dari keenam verba yang dianalisis.

This research examines componential meaning of Korean verb which have the semantic relation of ‘to use’. The purpose of this research is to describe the difference in meaning of the six Korean verbs that have semantic relation of ‘to use’ based on the componential meaning, namely sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, and sinta. This research aims to answer two questions, which are how is the conceptual meaning of the six verbs and how is the meaning differences between the six verbs which are the object of this research. This research is a qualitative research which uses a descriptive analysis method. Componential analysis of meaning is used to find out the difference between those six research objects. This research concludes that the six verbs have the same conceptual meaning with three different dictionaries used as a primary data. Furthermore, the differences between those six verbs differ based on the categories, which are the object that followed by the verb, the purpose of the usage, the position of the object, and the origin of the word. In this research, there is 1 common component and 11 diagnostic components from the analyzed six verbs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>