Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149195 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Ahmadi
"ABSTRAK
Jurnal ini memuat hasil penelitian yang saya lakukan terhadap penggunaan bahasa Inggris oleh suatu kelompok pedagang kaki lima di Desa Tulungrejo yang masuk dalam sebuah wilayah yang dikenal publik dengan julukan ?Kampung Inggris?. Studi kasus dilakukan melalui pendekatan adaptasi dan logika memahami kondisi dan situasi yang ada sebagai landasan awal agar dapat memahami upaya kelompok ini melakukan negosiasi identitas bagi lingkungannya. Para pedagang kaki lima ini melihat industri jasa yang ada di lingkungan tempat mereka tinggal dan berjualan sebagai kondisi dan situasi yang tepat bagi mereka untuk digunakan sebagai agensi agar mereka dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh industri jasa kursus tersebut pada aktifitas pembelajaran bahasa Inggris sebagai topik utamanya. Dalam prosesnya, para pedagang kaki lima ini memanfaatkan industri jasa kursus di desa mereka sebagai fasilitator dalam aktivitas pembelajaran mereka dan agen sosial untuk melakukan sosialisasi dan upaya negosiasi identitas kelompok mereka bagi pihak industri jasa kursus dan warga desa lainnya. Upaya untuk mendapat pengakuan identitas ini baru dapat direalisasikan pada pihak industri jasa kursus,sedangkan bagi warga desa, proses negosiasi oleh kelompok PKL ini masih terus diupayakan dan direalisasikan oleh para PKL ini.

ABSTRAK
This Journal contains my research report of an use of English language by a group of civil whose majority are consisted of small vendor merchant as the main subject located in Tulungrejo Village, a place that also known as ?Kampung Inggris? or literally English Village. The study case uses adaptation and situational logical awareness approach as its basic understanding to identify how this group manages as a process of negotiating their identity and their existence toward the communities in their village, both course industry and the other villager with symbolical acts or negotiating with by integrating specific social values. This merchant group is managed to use foreign language course industry in their village as their vehicle for achieving their developed goals by involving themselves in the activity of English learning and organization activity related to it. Later, they will heavily rely to this course industry as their learning facilitator and also as their social agency partner in order to negotiate their group activities and identity to their surroundings. These processes are still ongoing. So, the current result is that this merchant group manages to gain recognition from the language course industry as an overall precognitive statement, while them still under process of negotiating their identity toward the villager.
"
2016
S63664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Peningkatan jumlah lembaga kursus yang berkembang dengan signifikan pada
awal tahun 2000 dengan peserta didik yang berasal dari luar daerah penelitian
mengakibatkan berkembangnya sektor ekonomi informal yang dilakukan oleh
warga di daerah penelitian. Banyaknya sektor ekonomi informal berdampak
terhadap pendapatan masyarakat. Dari hasil analisis yang disimpulkan dampak
rendah memiliki sektor ekonomi yang rendah dan memiliki jarak lebih dari 3 km
dengan lembaga kursus yang pertama kali berdiri tahun 1977 yaitu BEC, dampak
sedang memiliki pola menyebar secara merata yang daerahnya memiliki sektor
ekonomi informal yang sedang seperti rumah kontrakan, warung makan dan rental
sepeda. Dampak tinggi memiliki pola terpusat dimana di daerah penelitian
terdapat lembaga kursus, rumah kontrakan dan warung makan yang lokasinya
berdekatan."
Universitas Indonesia, 2010
S34199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Setiastri
"Tesis ini membahas metode pembelajaran yang diterapkan di salah satu tempat kursus di Kampung Inggris yang bernama Kursus X dari kacamata Community Language Learning. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Data penelitian diperoleh dari data observasi kegiatan belajarmengajar di kelas dan di kamp, wawancara dengan ketua lembaga, pengajar dan pemelajar, dan kuesioner yang diisi oleh pemelajar. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan di Kursus X berbeda dengan metode pembelajaran pada umumnya. Terdapat empat tipe metode pembelajaran yang diterapkan di Kursus X. Berdasarkan keempat tipe metode pembelajaran tersebut tidak ditemukan kesamaan konsep dengan kaidah yang ada dalam Community Language Learning.
Sementara itu hasil temuan observasi kegiatan di kamp menunjukan bahwa aktivitas santai dan minim tekanan selama pemelajar berada di kamp membuat pemelajar memiliki hubungan yang erat dengan pengajar seperti dalam CLL. Hal itu merangsang pemelajar untuk lebih produktif dalam memproduksi ujaran dalam bahasa target. Lebih lanjut hasil penelitian ini menyarankan penerapan kegiatan pembelajaran kamp yang lebih variatif dan lebih menarik, khususnya untuk paket pembelajaran liburan. Penerapan kegiatan pembelajaran juga harus berdasarkan suatu kurikulum dan silabus, sebagai pedoman bagi para pengajar. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat lebih terstruktur dan dapat meningkatkan motivasi, kepercayaan diri dan penguasaan bahasa pemelajar.

This thesis analyses the application of teaching and learning methods at one of the English course in Kampung Inggris Pare using a camp concept, named Kursus X, from the point of view of the Community Language Learning approach. This study is a quantitative research with a descriptive analytical design. The data of the study were gained from the observation of the teaching and learning process in the classroom and the interaction of the students in the camp. Besides, the data were also gained from interviews with the head of the course, the teachers and the students, and from the students? questionnaire. The result of the study show that the methods applied in the Kursus X were not based on established language teaching methods. There are four types of methods identified in Kursus X. Most of the methods use drilling and translation in the application. Moreover, there were a lot of differences between the application of teaching and learning program in Kursus X and the concept of Community Language Learning.
However, the observation result of the students? activities in the camp showed differently. The environment and the activities that the students experienced in the camp could create an intimate relationship between the students? and their teachers, as stated in CLL. The students were encouraged to produce more utterances in the target language in that situation. The findings of this study suggest that the camp program offered, especially the holiday program, should apply interesting and fun activities and teachers should vary their teaching methods. Additionally, application of the teaching and learning process should be based on a wellplanned curriculum and syllabus. This will create structured teaching and learning activities and it also could increase students? self-confidence, motivation and achievement in learning a language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Syihabuddin Naufal
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana peran aspek nilai budaya kolektivisme dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada komunitas Kampung Inggris Pare yang berada di desa Tulungrejo dan Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi etnografi digital untuk melihat fenomena sosial yang terjadi. Data yang utamanya didapatkan melalui observasi dan wawancara menunjukan bahwa TIK telah menjadi bagian dari aktivitas lembaga kursus yang ada di Kampung Inggris Pare baik sebagai sarana berbagi informasi, komunikasi, maupun dalam kegiatan belajar mengajar. Pada dasarnya penggunaan TIK memberikan banyak alternatif kepada anggota komunitas dalam berkomunikasi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas lembaga kursus. Namun penggunaan TIK yang agresif dirasa mulai melunturkan nilai-nilai budaya kolektivisme pada kelompok ini yang juga sering disebut dengan Kalendisme yang telah menjadi pondasi terbentuknya komunitas ini. Kalend Osen sebagai formal opinion leader di komunitas ini berperan dalam menyebarkan nilai-nilai kolektivisme sebagai budaya kelompok pada Kampung Inggris Pare. Sehingga peneliti menemukan sebuah fakta bahwa budaya kolektivisme di sini berperan dalam penggunaan TIK di komunitas ini khususnya pada lembaga kursus.

This study aims to explore how the role of aspects of collectivism culture ​​in using information and communication technology (ICT) within community of Kampung Inggris Pare in Tulungrejo and Pelem villages, Pare Subdistrict, Kediri Regency, East Java. This study used a qualitative approach with a digital ethnographic strategy to see social phenomena that has occured there. The data that were mainly obtained through observation and interviews shows that ICT has become part of the daily activities in existing course institutions in Kampung Inggris Pare both as a means of sharing information, communication, and in teaching and learning activities. Basically the use of ICT has provided many alternatives to the community members in communication, as well as to increase the productivity of course institutions. However, the aggressive use of ICTs has been fading the cultural values ​​of collectivism in this group which is also often referred to as Kalendisme which has been the foundation of this community formation. Kalend Osen as the formal opinion leader in this community played a role in spreading collectivism values ​​as a group culture in Kampung Inggris Pare. So the researcher found that the culture of collectivism here plays a role in the use of ICT within this community, especially at the course institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T55299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The appereance of a foreign language course's resulated the Singgahan was busy and increase the life of economic societis. The research aims expresing the effect of appeareance course location to the life of societies...."
PATRA 10 (3-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Anam Bagus Haqqiasmi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang globalisasi dan wacana dalam bahasa Inggris berhubungan dengan dampak yang ditimbulkannya secara kultural di Kampung Inggris, Kota Pare, Kabupaten Kediri. Hubungan antara bahasa dan kebudayaan menjadi fokus utama sorotan analisis tulisan ini. Pembahasan inti dari tulisan ini adalah respon speech community di Kampung Inggris terhadap pembelajaran bahasa Inggris, varian-varian yang muncul dalam proses kontekstualisasi bahasa Inggris, dan proses rekacipta bahasa Inggris sebagai upaya melawan kekuatan hegemonik dari globalisasi untuk menjaga tradisi lokal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran bahasa Inggris tidak hanya bisa dilihat sebagai pembelajaran alat komunikasi saja, namun pembelajaran bahasa Inggris juga membawa nilai-nilai kultural atau wacana dari kebudayaan English-speaking countries. Respon terhadap flow of culture ini bermacam-macam. Di Kampung Inggris Pare, bahasa Inggris direkacipta dan dikontekstualisasi agar sesuai dengan nilai-nilai tradisi lokal Jawa santri.

ABSTRACT
This thesis discusses globalization and discourses in English related to its impact culturally in Kampung Inggris, Pare, Kediri. The relationship between language and culture became the main focus of this paper analyzes. The core topics of this paper is a response speech community in Kampung Inggris to learning English, variants that arise in the process of contextualization English, and (re)invention English process as the resistance against the hegemonic power of globalization to maintain local traditions. This research is a qualitative with descriptive analysis. The study states that learning English is not only seen as a means of communication only, but learning English also carry cultural values ​​or cultural discourses of English-speaking countries. The response to the flow of culture is diverse. In Kampung Inggris Pare, English remade and contextualized to fit the values of local Javanese santri tradition.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Zahra Aisyah
"Penerjemahan merupakan sarana bagi pihak-pihak yang memiliki bahasa berbeda untuk saling memahami, bertukar pengetahuan, dan berpendapat. Dalam proses penerjemahan, penerjemah memerlukan strategi penerjemahan yang meliputi metode dan prosedur penerjemahan. Metode dan prosedur yang digunakan penerjemah perlu disesuaikan dengan bahasa sasaran terjemahan dan jenis teks sumber yang akan diterjemahkan agar teks terjemahan mampu menyampaikan pesan teks sumber secara wajar dan berterima. Salah satu jenis teks yang umum diterjemahkan adalah teks lirik lagu. Teks lirik lagu merupakan teks yang mengandung aspek-aspek emosi dan kebudayaan, sehingga teks lirik lagu memerlukan metode dan prosedur penerjemahan yang mampu menerjemahkan aspek-aspek tersebut dalam teks terjemahannya. Penelitian ini membahas prosedur yang digunakan dalam penerjemahan lirik lagu Indonesia ke dalam bahasa Arab. Sumber yang diteliti berupa lirik dari tiga lagu cover yang diunggah oleh kanal Youtube Kampung Arab Pare yaitu lagu “Mungkin”, “Tinggal Kenangan”, dan “Sampai Jumpa”. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori prosedur penerjemahan Vinay dan Darbelnet. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa prosedur yang digunakan dalam penerjemahan lirik lagu oleh Youtube Kampung Arab Pare adalah prosedur transposisi, modulasi, ekuivalen, penambahan, dan penghapusan.

Translation is a means to understand each other, to exchange knowledge, and to express opinions despite the differences in languages. In the process of translation, translators require a translation strategy consisting of translation methods and procedures. The methods and procedures used by the translator need to be adapted to the target language and the type of source text so that the translated text is able to convey the message of the source text in an acceptable format. One type of text commonly translated are song lyric texts. Song lyrics are categorized as texts that contain emotional and cultural aspects, so they require methods and procedures that are capable of translating those aspects. This study analyzes the procedures used in translating Indonesian song lyrics into Arabic. The corpora for this study are song lyrics of three cover songs uploaded by the Kampung Arab Pare Youtube channel, namely the songs "Mungkin", "Tinggal Kenangan", and "Sampai Jumpa". The method used is a descriptive qualitative method. The theory for this study is Vinay and Darbelnet’s translation procedure theory. The results indicate that the procedures used in translating song lyrics by Youtube Kampung Arab Pare are transposition, modulation, equivalent, addition, and deletion procedures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arriza Bagus Indra Herdiawan
"Penelitian ini berjudul Peran Pemerintah Kabupaten Kediri dalam pembangunan ekonomi lokal pariwisata di Eduwisata Kampung Inggris, Kecamatan Pare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran Pemerintah Kabupaten Kediri dalam pembangunan ekonomi lokal pariwisata di Kawasan Kampung Inggris, Kecamatan Pare. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah kerangka pemikiran tentang desentralisasi, pembangunan ekonomi lokal, peran pemerintah dalam pembangunan serta kerangka pemikiran tentang pariwisata. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri berperan sebagai regulator dalam proses pembangunan ekonomi lokal pariwisata di Eduwisata Kampung Inggris. Peran ini dapat dilihat dalam bentuk empat aktivitas Pemerintah Kabupaten Kediri dalam pembangunan pariwisata yakni peranan Pemerintah Kabupaten Kediri sebagai koordinator, regulator,entreprenuer serta peranan Pemerintah Kabupaten Kediri dalam mempromosikan pembangunan ekonomi lokal pariwisata di Eduwisata Kampung Inggris. Peranan Pemerintah Kabupaten Kediri ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni keterbatasan anggaran dana pemerintah daerah, rendahnya kapabilitas internal pemerintah daerah serta penerapan community based tourism dalam pembangunan Eduwisata di Kampung Inggris.

This research is entitled The Role of Kediri’s Local Governement In Economics Development In Edutourism Kampung Inggris,Pare. The purpose of this research is to explain how the role of Kediri’s local governement in local economics development in Edutourism Kampung Inggris, Pare. Theoritical frameworks which used to describe this research are decentralization, local economic development, the role of local government in economic development and theoritical framework of tourism. This research is a qualitative research, using depth interview, observation and literature review for gathering data in site. The result of this research shows that local governemt in Kediri role as regulator in tourism local economic development proccess in Kampung Inggris, Pare. It is based on four local government’s role in tourism development, which are role of local govenment as coordinator, as regulator of tourism development, as entreprenuer of tourism development and last as tourism promotor in tourism development. This roles are influenced by several factors, which are local government budget’s restrained, internal government’s capability of Kediri resident and implementation of community based tourism in local economic development in Edutourism Kampung Inggris Pare.;"
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S58931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Armansyah
"Modal sosial penduduk di Desa Tugu Selatan, Cisarua Puncak dilihat melalui aspek norma, kepercayaan, dan jaringan. Kegiatan pariwisata di daerah tersebut telah mendorong pergeseran pola sumber ekonomi penduduk desa Tugu Selatan dari sektor primer ke sektor tersier/jasa. Fenomena datangya turis memberikan dampak terhadap perubahan sosial-ekonomi penduduk setempat berupa hubungan kekerabatan dan sumber ekonomi yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana dampak dari keberadaan turis asal timur tengah terhadap perubahan sumber ekonomi penduduk setempat. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode purposive sampling dan untuk teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terjadi perubahan terkait dengan dimensi modal sosial dan pola sumber ekonomi penduduk setempat. Dinamika sosial di dalam masyarakat menjelaskan bahwa penduduk di desa Tugu Selatan memiliki kekerabatan yang luas dikarenakan hubungan dengan pendatang asing yang datang. Perubahan sumber penghidupan penduduk di desa Tugu Selatan tersebut dipengaruhi oleh jaringan kekerabatan, kepercayaan antar sesama masyarakat dan pendatang, serta hubungan yang berjalan dengan baik dikarenakan berdampingan dengan landasan norma yang terdapat di desa tersebut.

The social capital in Tugu Selatan Village, Cisarua Puncak is seen through aspects of norms, beliefs, and networks. Tourism activities in the area have driven a shift in the pattern of economic resources of South Tugu villagers from the primary sector to the tertiary/service sector. The phenomenon of tourist arrivals has an impact on the socio-economic changes of the local population in the form of kinship and the economic resources they have. This study aims to analyze the extent of the impact of the existence of tourists from the Middle East to changes in the economic resources of the local population. This study uses a qualitative approach using a purposive sampling method and for data collection techniques using in-depth interviews. The results of this study indicate that there is a change related to the dimensions of social capital and the pattern of economic resources of the local population. Social dynamics in the community explain that residents in the village of Tugu Selatan have a broad kinship due to relations with foreign tourists who come. Changes in the economic resources of the population in the village of South Tugu are influenced by a network of kinship, trust between fellow citizens and tourists, and relationships that run well because they are side by side with the norms found in the village."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ajeng Murti Kusuma Wirasti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mengeksplorasi pola-pola penggunaan media komunikasi pada siklus hidup keluarga tradisional Jawa dalam aktivitas sosial, politik, dan kebudayaannya. Juga untuk mengetahui bagaimana keluarga tradisional Jawa memaknai media komunikasi dalam kehidupannya. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode etnografi dengan unit analisis keluarga tradisional Jawa yang berkultur abangan. Sebagai subjek aktif mereka memaknai keluarga tidak hanya berdasarkan ikatan biologis saja, terjadi perluasan makna, yaitu sebagai sebuah ikatan keluarga yang sepakat untuk mempertahankan nilainilai keutamaan Jawa, seperti rukun, hormat, dan harmoni. Hasil penelitian ini adalah: pertama, terdapat dua pola dalam penggunaan media komunikasi, yaitu pola umum dan pola khusus. Pada pola umum, media digunakan telah melintasi kurun waktu panjang yang didasarkan pertimbangan kesepakatan dan peristiwa terencana; sementara pola khusus, mereka harus memilih media yang akan digunakan ketika peristiwa tidak terencana, inisiatif penggunaan bersifat individual, dan harus bernegosiasi dengan nilai hormat dan sopan. Media berkategori modern pada kedua pola tersebut, digunakan karena aspek efisiensi terkait jarak geografis dan kebutuhan kecepatan pengiriman informasi tanpa melupakan negosiasi dengan nilai hormat dan sopan. Kedua, media komunikasi dimaknai sebagai segala sesuatu yang mampu memfasilitasi kebutuhan komunikasi terkait berbagai aktivitas dalam siklus hidupnya. Seleksi dilakukan secara ketat dan bernegosiasi terhadap kehadiran semua jenis media baru yang masuk dalam kehidupannya. Proses negosiasi itu senantiasa merujuk pada nilainilai dan etika keluarga yang berlangsung secara cermat, karena keluarga tradisional Jawa sangat khawatir akan kehilangan rasa sebagai satu ikatan keluarga. Sekuat apa pun sumber daya yang dimiliki media dan kemampuan besar untuk mempengaruhinya, tetapi dalam keluarga tradisional Jawa tetap digunakan secara selektif merujuk pada nilai-nilai keluarga komunalnya.

ABSTRACT
This research is aimed at investigating and exploring the communication media patterns used in the traditional Javanese family life cycle in their social, political and cultural activities. In addition to this, it also investigates how the traditional Javanese families perceive the communication media in their daily lives. This qualitative research employs an ethnography method with the unit of analysis of families which in this study is identified as traditional Javanese family adopting the abangan culture. As active subjects, they do not limit family members to the ones belonging to biological kinship only but also to those belonging a wider relationship which agrees to maintain similar virtues such as a compatible, respect and harmonious value. The result of this research shows that: first, the are two communication media patterns used in the traditional Javanese family; a general pattern and a specific pattern. In the general pattern, the media has undergone a long period of time based on the agreement and planned communication events; whereas in the specific patterns, families have to select the media used during unplanned communication events which are selected based on individual preferences initiative and the type of events in which they have to negotiate in a respectful and polite manner. In these cases, the modern media is used in both patterns due to its efficiency aspects concerning the geographical distance and the speed of information delivery without disregarding the importance of respect and polite manner. Second, in a traditional Javanese family, the communication media is more perceived as a means facilitating all communication needs in various activities in their life cycle. For that reason, they conduct a thorough selection and always negotiate to any new media presence in their lives. This negotiation process always refers to the family values and ethical norms in a scrupulous manner since the traditional Javanese family is very much concerned of their tight family bond. The traditional Javanese family selectively refers to its communal family values when selecting any media to be used no matter how powerful or big of influence that the media has."
Depok: 2015
D2055
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>