Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179099 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Riki
"Penggunaan kertas memiliki potensi kebakaran yang cukup tinggi, karena kertas termasuk material selulosa yang mudah terbakar. Walaupun kertas dengan ketebalan tertentu cukup sulit untuk mulai menyala, namun kertas dengan ketebalan yang minim sangat mudah menyala dan dapat merambat dengan cepat dan sulit untuk dipadamkan. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan analisis pengaruh kecepatan aliran udara pada pembakaran kertas dengan sumber penyalaan berupa garis dalam ruang pembakaran berupa celah sempit vertical. Sampel yang digunakan adalah kertas filter Whatman. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu pada kecepatan aliran 0.01 m/s hingga 0.05 m/s perambatan nyala api menuju ke bawah, kecepatan aliran 0.06 m/s perambatan cenderung seimbang, kecepatan aliran 0.07 m/s dan 0.08 m/s perambatan nyala api cenderung menuju ke atas, kecepatan aliran sebesar 0.09 m/s dan 0.10 m/s tidak sanggup untuk mempertahankan penyalaan atau unsustain. Selain itu dapat disimpulkan bahwa semakin cepat aliran udara yang dihembuskan maka semakin kecil area perambatan dan terakhir kecepatan rambat pembakaran setiap variasi aliran memiliki tren yang fluktuatif.

Paper has a high fire hazard level, due to the fact that it?s a flammable cellulose material. Although thick paper tend to be more difficult to ignite, a relatively thin paper can be ignited more easily, and the flame could spread rapidly and hard to be extinguished. Therefore, an experiment about the influence of air velocity to the spread of burning paper with a middle line ignition source in a vertical narrow gap burning chamber was conducted. In this experiment, an analysis regarding the propagation of burned area, represented in a burned fraction area graph, area propagation graph, and spread rate graph, was conducted. The sample used is Whatman Filter Paper. The results showed that for air flow of 0.01 m/s to 0.05 m/s the spread of the flame propagated downwards, for airflow velocity of 0.06 m/s the spread of the flame tend to be balanced, and for airflow velocity of 0.07 m/s and 0.08 m/s the spread of the flame propagated upwards, while airflow of 0.09 m/s and 0.10 m/s were unable to sustain the growth of the fire. In can also be observed that the faster the airflow velocity, the smaller the propagated burned area, and spread rate velocity for different variants of flow tend to fluctuate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Reynaldo Hendrawan
"Pembakaran membara adalah pembakaran yang bersifat perlahan dan tanpa adanya nyala api. Penelitian mengenai pembakaran membara sudah cukup banyak dilakukan baik dalam keadaan normal maupun microgravity. Dari penelitian yang sudah dilakukan biasanya diperhatikan pola fingering atau perambatannya karena perambatan merupakan salah satu hal penting dalam pembakaran ini. Dalam penelitian ini, perambatan juga diperhatikan terutama untuk luas perambatan dan kecepatan rambat dari pembakaran yang terjadi pada Kertas Filter Whatman#42 dengan diberi variasi pada aliran udara yang mengalir pada ruang pembakaran alat uji yang berkisar antara 1 hingga 10 Liter Per Menit (LPM). Adaptasi dari penelitian yang sudah ada dilakukan serta menambahkan beberapa inovasi agar didapatkan hasil yang berbeda. Data hasil penelitian berupa luas pembakaran dan kecepatan rambat yang diolah berdasarkan rekaman video selama proses pembakaran berlangsung dan dari masing ? masing kecepatan aliran udara. Hasil dari penelitian ini adalah semakin menurunnya luas pembakaran seiring meningkatnya kecepatan aliran udara. Sehingga trennya adalah kecepatan aliran udara 1 LPM memiliki luas pembakaran yang paling besar dan kecepatan aliran udara 10 LPM memiliki luas pembakaran yang paling kecil.

Theres already some research about smoldering combustion either in normal condition or microgravity, meanwhile smoldering combustion itself is a slow, low temperature and flameless form of combustion. The previous research usually focused on fingering pattern and the propagation because it?s one of the most important thing in this kind of combustion. In this research, propagation also important especially area of propagation and spread rate of the combustion on Filter Paper Whatman#42 with different variations of gas flow starts from 1 LPM to 10 LPM and to achieve better outputs, there must be some innovations for this research. The data of this research are : area of propagation and spread rate which can be develop from video recording of propagation phenomenon inside combustion chamber. The final result of this research is that when the gas flow is higher than the area of propagation are getting smaller, so 1 LPM gas flow will have the biggest area of propagation while the 10 LPM gas flow will have the smallest area of propagation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Lutfi Ramadhan
"Pembakaran dan kebakaran merupakan dua aspek yang saling terkait, dimana untuk meninjau terjadinya kebakaran dan melakukan investigasi terhadap terjadinya kebakaran tersebut, harus meninjau lebih dalam tentang fenomena pembakaran untuk mengetahui mengapa kebakaran terjadi dan cara mencegahnya. Salah satu jenis pembakaran adalah pembakaran membara (smoldering) yang cenderung lambat, memiliki temperatur rendah, dan tidak mengeluarkan lidah api. Namun, penelitian yang beruhubungan dengan pembakaran smoldering masih sedikit dibandingkan pembakaran menyala. Dalam penelitian ini, memperlihatkan pengaruh dari variasi kecepatan aliran udara terhadap luasan area terbakar dan spread rate dari kertas yang terbakar. Sampel yang digunakan adalah kertas saring Whatman #42 dan dimasukkan ke dalam ruang bakar berupa celah sempit dengan jarak 1.2 cm. Sumber pemanas yang digunakan berupa titik di tengah kertas dengan daya sebesar 200 Watt. Penelitian dilakukan dengan variasi kecepatan aliran udara dari 1 ? 10 Liter/menit. Data hasil pengukuran berupa kecepatan rambat, total area terbakar, dan fraksi kertas yang terbakar akan didapatkan. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa aliran udara yang paling optimal dalam pembakaran kertas adalah pada 0.04 m/s (4 LPM) dan 0.05 m/s (5 LPM) dengan luas area terbakar 43.661 cm2 dan 44.24 cm2. Tidak jauh berbeda dengan luas yang terbakar, kecepatan rambat dari pembakaran juga tertinggi pada aliran 4 dan 5 LPM. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar aliran udara tidak mempengaruhi semakin besar juga area terbakar. Tren untuk luasan area terbakar memiliki kenaikan dari aliran 0.01 m/s (1 LPM) hingga 0.05 m/s (5 LPM), lalu turun kembali pada 0.06 m/s (6 LPM) hingga 0.1 m/s (10 LPM). Karakteristik material mampu bakar kertas ini diharapkan dapat mendukung pengembangan proteksi kebakaran di Indonesia kedepannya.

Combustion and fire are two aspects that relate to each other, as to observe how fire happens and to investigate why it happens, we need to dive deeper to fire phenomenon to know why fire happens and how to prevent fire. One of combustion type is smoldering, that happens slower than regular combustion, has lower temperature, and has no flame. Unfortunately, researches regarding smoldering are fewer than those about flaming. In this research, it shows effects of air flow rate variation to the size of burned area and spread rate of burned paper. The sample used in this research is Whatman #42 filter paper, put inside a combustion chamber, which is a narrow slit of 1,2 cm. Heater used is a spot in the center of the paper with 200 Watt power. The study is done by varying the air flow velocity of 1-10 liters/minute. Measurement data such as velocity, total burned area, and a fraction of sample burned will be obtained. This study found that the most optimal air flow in the combustion of the paper is 0.04 m/s (4 LPM) and 0.05 m/s (5 LPM). This proves that the greater the air flow will not affect the size of the burned area. Trends for the size of the area burned increases from 0.01 m/s (1 LPM) to 0.05 m/s (5 LPM), and then will decrease from 0.06 m/s (6 LPM) to 0.1 m/s (10 LPM). The paper properties such as flammability is expected to be able to support the development of fire protection in Indonesia in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Fitriani
"Pembakaran membara (smoldering) merupakan fenomena pembakaran yang perlu mendapatkan perhatian khusus, dimana telah dikaji luas namun terbatas dari sisi jenis material yang digunakan. Sehubungan dengan sifat pembakaran membara yang berlangsung untuk jangka wkatu yang lama membuat pembakaran membara ini sangatlah berbahaya. Bahaya yang dihasilkan tidak hanya untuk manusia namun juga bagi lingkungan. Sebuah eksperimen telah dilakukan untuk mempelajari tentang pengaruh yang dihasilkan oleh aliran udara yang diberikan terhadap pembakaran membara searah pada material selulosa berupa tembakau. Eksperimen dilakukan dalam skala kecil pada aparatus berbentuk silinder dalam arah vertikal dengan aliran udara terkontrol yang diberikan ke dalam silinder tersebut. Aliran udara yang diberikan dikontrol dengan menggunakan flowmeter. Data temperatur saat pembakaran berlangsung diukur dengan menggunakan termokopel tipe K untuk mendapatkan profil distribusi temperatur di dalam silinder. Timbangan digunakan selama pembakaran berlangsung untuk merekam massa untuk melihat laju penurunan massa dari material tembakau yang dibakar. Opacitymeter juga diletakkan di atas silinder untuk mengukur ketebalan asap yang dihasilkan dari pembakaran yang ada. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa besar aliran udara yang diberikan mempengaruhi distribusi temperatur, laju penurunan massa, dan juga ketebalan asap yang dihasilkan.

Smoldering fire is a phenomenon that is still less studied. To take in consideration of smoldering fire tendency which lasts for a really long time, smoldering fire brings so many bad effects not only to human but also to environment. An experiment has been conducted to study the effects of forced air flow on an upward forward oriented smoldering combustion of tobacco material. Experiments are done in a small-scale, vertically oriented smoldering cylindrical apparatus. The forced air flow was being controlled by a flowmeter. Temperature histories of tobacco are measured by 6 type-K thermocouples to get the temperature distribution profile inside the cylinder during the combustion. Weight-scale was being used to record the mass to get the mass loss rate of the tobacco. Opacitymeter was also being placed at the top of cylinder to record the smoke opacity produced by the combustion of the tobacco. The results show that the forced air flow effects the temperature distributions, mass loss rate of the tobacco, and the smoke opacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Kholis
"Pengujian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara laju aliran udara dengan temperature pengeringan minimum pada pengering semprot di lab perpindahan massa departemen teknik mesin Universitas Indonesia. Variasi laju aliran udara sebesar 17.1; 24.2; 29.6; dan 35.1 [m³/jam] diujicobakan bersama dengan tekanan nozzle pneumatik 1 [bar] dan 2 [bar], laju aliran bahan 0.1986 [l/jam] dan 0.3973 [l/jam], kelembaban spesifik 0.0073536 [kg/kg dry air], sebanyak 16 proses air dan 16 proses untuk tomat.
Dari percobaan yang sudah dilakukan terhadap air, ternyata laju aliran udara mempengaruhi temperatur minimum pengeringan semakin besar laju aliran udara, maka semakin rendah temperatur pengeringan. Sedangkan percobaan pada sari buah tomat laju aliran udara masuk sedikit mempengaruhi temperatur pengeringan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul.

Tests conducted to determine the relationship between the air flow rate with minimum drying temperature on the spray drying in laboratory mass transfer department of mechanical engineering, University of Indonesia. Variation of air flow rate of 17.1; 24.2; 29.6; dan 35.1 [m³/hour] tested along with pressure pneumatic nozzle 1 [bar] and 2 [bar], 0.1986 fuel flow rate [l/hour] and 0.3973 [l/hour], humidity specific 0.0073536 [kg/kg dry air], 16 proces water and 16 proces for tomatoes.
From the experiments that have been carried out on the water, it turns the air flow rate affects the minimum temperature the greater the drying air flow rate, the lower the drying temperature. While experiments on tomato juice intake air flow rate slightly affects the drying temperature. This test aims to determine any issue that arises.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernando Arya Nugroho
"Udara merupakan gas yang tersedia pada alam semesta. Udara dapat berubah seiring dengan perbedaan kecepatan yang terjadi. Oleh karena itu, pada penelitian ini terdapat suatu box simulasi yang diasumsikan sebagai ruangan, aliran masuk dan keluar fluida yaitu udara, serta dinding penghambat aliran yang diletakkan di dalam box simulasi.
Penelitian ini dilakukan dengan simulasi CFD yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik pola aliran fluida dengan pendekatan dinamika fluida berdasarkan beberapa kecepatan masuk udara yang berbeda. Karakteristik pola aliran yang terjadi, kemudian dianalisa melalui grafik dan kontur yang terjadi dari hasil potongan.

Air is a gas which available in universe. Air can change together with the velocity difference which consists. Hence, on this research there used simulation box is a chamber which assumes, air intake flow and outflow, and then flow wall inhibitor what put in the simulation box.
This research is using CFD simulation with purpose to know fluid flow characteristic with fluid dynamics approaching and based on the several different air intake velocity. Flow characteristic which happen, and analysis into graphic and contour from plane after then.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50985
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Arum Bismantoko
"Penelitian fenomena yang terjadi pada textile ducting berbahan taslan telah dilakukan sebagai bentuk upaya pencarian bahan alternatif pengganti material ducting konvensional. Penelitian lanjutan diperlukan untuk lebih mendalami fenomena yang terjadi pada textile ducting berbahan taslan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pola udara keluar dari lubang orifice dari textile ducting ujung tertutup dengan beberapa variasi kecepatan yang berbeda. Variasi kecepatan yang dilakukan akan mendapatkan suatu validitas data yang lebih baik. Tujuan berikutnya adalah untuk mengetahui karakteristik pressure drop sepanjang textile ducting.
Pengukuran dari profil kecepatan pada orificeI dilakukan dengan metode pengukuran tekanan dari aliran udara keluar orifice menggunakan Pitot tube Transverse Apparatus, pitot tube, dan Pressure transmitter. Hasil yang didapat menunjukkan adanya perubahan arah semburan menjadi lebih radial mulai dari orifice 16 hingga orifice 32.

A research of phenomena in taslan textile ducting has been done to looking for the alternative conventiomal material of ducting. Advanced research needs in order to explore more the phenomena which happen at textile ducting with material taslan.
The objective of this research is to find out the characteristic of air flow at outlet orifice textile ducting end cap with variety of velocity. Variety of velovity which done have purpose to get better data validity. Next objective of this research is to find out characteristic of pressure drop along textile ducting.
Measurement methods of this research used Pitot tube transverse apparatus, Pitot tube, and pressure transmitter. Data collection of profil velocity at orifice was performed by measuring the dynamic pressure from orifice air flow using Pitot tube, Pitot tube transverse apparatus and pressure transmitter. The result shows there is a change of outburst direction of air flow at orifice which becomes more radial from orifice 16 to orifice 32.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50891
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Hadianti Putri
"Pembakaran membara (Smoldering Combustion) merupakan fenomena pembakaran yang cukup unik, karena fenomena ini tidak memiliki lidah api. Fenomene smoldering ini dapat menjadi bahaya, karena karakteristik pembakaran yang lambat, temperatur rendah, flameless, dan proses pembakarannya dapat berkelanjutan. Fenomena ini dapat dapat terjadi pada material berpori baik yang bersifat organik maupun non-organik. Pembakaran membara pada material organik dapat menyebabkan kebakaran lahan hutan (wildland fire) baik pada permukaan tanah maupun di bawah tanah. Fenomena smoldering pada material organik ini dapat diteliti dengan material tembakau yang memiliki nilai ignition temperatur antara 380-620 oC. Dengan variasi kecepatan aliran udara serta penyalaan dari atas, sehingga perambatannya turun (downward). Pada penelitian ini dilakukan pengukuran distribusi temperatur, laju penurunan massa, serta ketebalan asap. Dimana ketika laju udara yang diberikan semakin cepat, maka proses pembakarannya akan semakin cepat juga.

Smoldering combustion is a phenomenon that is quite unique, because this phenomenon has no flame. This smoldering phenomenon can be a hazard, because of it?s characteristics. The characteristic of smoldering combustion is slow, low-temperatur, flameless and sustained. This phenomenon can occur on cellulose material both organic and non-organic. Smoldering combustion in organics material can cause a wildland fires, both in surface and inside the land. This phenomenon in orcanics material can learned with tobacco material that has ignition temperatue 380-620 oC.With air flow variation and from up ignition (downward propagation). In this research, obtained temperature distribution, mass loss rate and smoke opacity. Increase in air flow velocity cause increase in burning time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adrianto
"Penggunaan sistem ruang bersih pada industri pembuatan obat menjadi faktor yang sangat penting, tujuannya untuk menghindari tercampurnya bahan-bahan pembuat obat dengan debu atau pun mikroorganisme lainnya seperti jamur dan bakteri pada saat proses produksi dilakukan. Hal ini sangat diperlukan untuk menghasilkan obat-obatan yang sehat serta bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, dan bukan membuat masyarakat tersebut semakin sakit karena obat yang dikonsumsinya ternyata tidak diproduksi di tempat yang bersih.
Pada pengerjaan skripsi kali ini analisa yang dilakukan adalah simulasi numeric dengan menggunakan program CFD (Computational Fluid Dynamics) yaitu program EFD dan Flovent. Program tersebut akan digunakan untuk mensimulasikan kondisi ruangan tempat penimbangan obat dan nantinya hasil dari program tersebut akan dibandingkan untuk dijadikan validasi apakah hasil pengukuran pada kondisi aktual telah dilakukan benar atau tidak, dan selanjutnya ruang bersih tersebut akan dibandingkan dengan standar sistem ruang bersih yang berlaku secara internasional.
Dari analisa yang dilakukan dengan menggunakan program CFD dan pengukuran data dilapangan, disimpulkan sistem ruang bersih tersebut telah memenuhi standar internasional.

Cleanroom system in pharmaceutical industry becomes a significant factor, due to the needs of cleanroom system to get rid of the dust or micro bacteria when drug?s material mixture is in process.
This experiment analysis is using numeric simulation with Computational Fluid Dynamics program which is EFD and Flovent program. This program wil be used to simulate cleanroom and the result wil be compared with the actual experiment for validation, before being compared with the international clean-room system standard.
As the result, this experiment of clean-room system wil be concluded by the international standard as a qualified system.
"
2008
S37381
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rinaldi Hasan
"Bentuk aliran pada reaksi pembakaran dapat dibedakan menjadi 3, yakni aliran searah (cross-flow), aliran pararel (parallel-flow) dan aliran berlawanan (counterflow). Tiap aliran ini dapat menghasilkan karakteristik dan stabilitas yang berbeda pada suatu nyala. Dewasa ini, dilakukan berbagai penelitian mengenai aliran paralel (parallel-flow) dan aliran berlawanan (counter-flow) sebagai pengembangan ilmu teknik pembakaran untuk mendapatkan karakteristik, efisiensi kalor dan stabilitas nyala pada perancangan suatu alat pembakar. Dengan mendapatkan data-data dari hasil penelitian, maka dapat dilakukan pemilihan jenis aliran yang tepat untuk dapat diaplikasikan pada suatu alat pembakar. Nyala pada suatu reaksi pembakaran dibagi menjadi 2, yakni nyala premix dan nyala difusi. Nyala premix merupakan nyala yang dihasilkan dengan Konfigurasi api yang dihasilkan pada kedua nyala ini pun berbeda. Pada penelitian ini, penulis menggunakan propana (90%) sebagai bahan bakar dan udara dari kompresor sebagai oksidan dalam melakukan pengujian stabilitas nyala difusi pada medan aliran berlawanan (counter-flow). Parameter yang digunakan pada penelitian ini yakni jarak nosel dan pengaruh letak vortex generator pada nosel. Pengujian dilakukan dengan variasi jarak nosel (L/D) 50, 45, dan 40 mm dengan variasi jarak vortex generator pada nosel 0 dan 36 mm. Hasil pengujian menunjukan bahwa semakin pendek jarak nosel maka semakin tinggi kestabilan yang didapat pada nyala dengan variasi jarak vortex generator pada nosel. Nilai tertinggi dihasilkan pada saat (L/D) = 40 dan jarak vortex generator pada nosel = 0 yang ditunjukkan dengan nilai kecepatan udara (Vu) = 0,1114 m/s. Peningkatan nilai kestabilan nyala ditandai dengan kenaikan kecepatan udara (Vu) pada kecepatan bahan bakar (Vf) tertentu hingga nyala padam (extinct).

Form of flow at distinguishable combution reaction divided in three, namely crossflow, parallel-flow and counter-flow. Every this flow can yield characteristic and different stability flame at a particular burning. Today, there are many research in parallel-flow and counter-flow done as development of combution engineering science to find characteristic, calories effieciency and flame stability in burner design. By getting researchs results data hence can be done election of correct flow types for applicated in a burner. Flame at a reaction of combustion divided in two, namely premix flame and diffusion flame. Flame configuration and characteristic that yielded at each flame also different. At this research of writer apply, used propane (90%) as fuel and air from compressor as oxidant in doing research of stability diffusion flame at dislocation stress field with counter-flow. Parameter which applied at this research influenced nozzle distance and vortex generator at nozzle. Assaying done with various nozzle distance (L/D) 50, 45, and 40 mm with various distance vortex generator at nozzle of 0 and 36 mm. Results of research showed that progressively short distance nozzle hence stability excelsior which got at burning with various distance vortex generator at nozzle. Top value is yielded at L/D = 40 and apart vortex generator at nozzle = 0 posed at value of speed of atmosphere (Vu) = 0,1114 m/s. Increasing of value of stability of burning marked with increase of speed of air (Vu) at a speed of fuel (Vf) definite by flame extinct."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>