Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139642 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dessy Anggraeni Saputri
"Angka kejadian kecelakaan kerja di Indonesia tergolong tinggi. Sektor jasa konstruksi merupakan sektor dengan angka kejadian kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia. Salah satu cara untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja adalah menggunakan alat pelindung diri. Beberapa penelitian menunjukan rendahnya penggunaan alat pelindung diri pada pekerja konstruksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi PT. X. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada 72 pekerja di PT. X. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan mengenai tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dan kejadian kecelakaan kerja. Hasil uji analisis Chi Square menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi di PT.X (P= 0,937, α= 0,05). Kejadian kecelakaan kerja lebih banyak terjadi pada responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik daripada responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik. Hasil ini merekomendasikan bahwa pengetahuan penggunaan alat pelindung diri yang baik harus disertai dengan sikap dan perilaku penggunaan alat pelindung diri agar mengurangi risik terjadinya kecelakaan kerja.

A number of occupational accident in Indonesia is high. The construction is a sector with a highest occupational accident in Indonesia. The use of personal protective equipment is on of the solution to reduce a number of accident. Recent studies show that the use of personal equipment in construction worker is low. This study aim to identify the relationship between knowledge level on personal protective equipment and occupational accident of construction worker in PT. X. Cross sectional study used in this study with 72 workers. The structured questionnaire about knowledge on personal protective equipment used to collect the data. The result shows that there is no relationship between knowledge level on personal protective equipment and occupational accident of construction worker in PT. X. (P = 0.937, α = 0.05).Occupational accident are more common in respondents who have a good knowledge level less than respondents who have a good knowledge level. These results recommend that the knowledge level on personal protective equipment must be accompanied by the attitude and behavior of use of personal protective equipment in order to reduce a number of accident.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Jumsa Oktopa Randy Andy
"Kemajuan Teknologi yang sangat cepat saat ini telah merubah sifat dan bentuk pekerjaan, yang selanjutnya dapat memberikan dampak positif dan negatif yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu pekerja dituntut dapat mengikuti perkembangan yang ada, dengan selalu menambah wawasan pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaannya, termasuk pengetahuan terhadap perlindungan dirinya dalam melakukan pekerjaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pekerja PT. X terhadap alat pelindung diri berdasarkan karakteristik responden antara lain; umur, lama bekerja, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan. Penelitian ini dilakukan dengan variabel pengetahuan tentang bahaya dan risiko di tempat kerja, pengetahuan tentang manfaat alat pelindung diri, pengetahuan tentang penggunaan alat pelindung diri, pengetahuan alat pelindung diri yang sesuai dengan Standard Operating Procedure yang ada, fasilitas yang disediakan perusahaan terhadap penggunaan alat pelindung diri, pengetahuan tentang pengawasan penggunaan alat pelindung diri.
Disain penelitian ini menggunakan kualitatif dengan desain studi kasus yang menghasilkan hasil akhir metode penelitian ini berupa deskriptif detail, yang didapatkan dari sembilan informan dari 20 orang jumlah pupulasi yang ada. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa beberapa informan yang merupakan pekerja dari PT.X mengetahui alat pelindung diri.

Technology advances very quickly when it has changed the nature and forms of employment, which in turn can provide positive and negative impacts are even more. Therefore, workers are required to follow the changes, to always broaden the knowledge associated with his work, including knowledge of the protection of himself in doing his job.
This study aims to know the description of the knowledge workers of PT. X to the personal protective equipment based on the characteristics of the informants, among others, age, length ofwork, the last education, type of work. This research was conducted with variable knowledge of the hazards and risks in the workplace, knowledge about the benefits of personal protective equipment, knowledge about the use of personal protective equipment, knowledge of personal protective equipment appropriate to the existing Standard Operating Procedure, the facilities provided by the company against the use of personal protective equipment, knowledge about the supervision of the use of personal protective equipment.
The design of this study used qualitative case study design that produces the final result of this research method in the form of descriptive detail, obtained from nine informants from 20 people population existing number. Based on the results obtained the conclusion that some informants are workers of personal protective equipment PT. X know.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliawati Kusumaningrum
"Latar belakang: Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan setiap orang dapat mengalaminya. Menurut International Labour Organization (ILO) tahun 2005, di perkirakan bahwa setiap tahun sebanyak 270 juta orang mengalami kecelakaan kerja dan 160 juta orang mengalami pcnyakit akibat kexja. Di Jepang, pada tahun 1998 jumlah kasus kecelakaan kerja di sektor jasa konstruksi sebesar 28%, diantaranya mengalami kematian sebesar 40%. Sedangkan di USA pada tahun 2005, kasus kecelakaan kerja di sektor jasa konsuuksi karena tidak menggunakan APD sebesar 56%. Di Indonesia, PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang memiliki kecelakaan kerja cukup tinggi dan belum pernah dilakukan analisisnya.
Metode: Penelitian menggunakan metode cross sectional. Dilakukan di PT X yang melaksanakan proyek konstruksi. Sampel sebanyak 461 responden diambil dari 1100 pekelja konslruksi.
Hasil dan kesimpulan penelitian: Diperoleh bahwa insiden kecelakaan kerja sebesar 34.7%, dengan frekuensi kecelakaan rata-rata 2.4 kali selama 1 tahun bekerja. Adapun karakteristik umur 21-30 tahun sebesar 44.5%, menikah sebesar 58.4% , pendidikan SMP sebesar 38%, pengetahuan tentang K3 yang kurang sebesar 45.3%, sikap baik sebesar 79%, pcrilaku kurang sebesar 46% dan tidak menggunakan alat pelindung diri sebesar 56.8%. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kecelakaan kerja adalah jenis pekerjaan pembesian (OR =l.490, CI 95%= 1.006-2.207; p=0.047).

Background: Anyone could be subject to occupational accidents, regardless of time and place. According to ILO on 2005, an estimated that, 270 million occupational accidents and 160 million work-related diseases each year. In Japan (1998), especially in construction industries areas, found that 28% for occupational accidents which 40% of them causes fatality. Therefore, in USA (2005) the number of occupational accident due to the unused PPE found 56%. ln Indonesia, PT X is one of relatively high for occupational accident construction company, that has not been researched yet.
Methods: The study used the cross-sectional method, sample was gathered 461 of 1100 workers, subjects from PT X in construction project.
Results and Conclusion: The study show that occupational accidents are 34.7% with frequency rate was 2.4 times for one working years. The group of age for 21-30 years old are 44.5%, married found 58.4%, Junior High School found 38%, lack of K3 knowledge found 45.3%, good attitude found 79%, lack of behavior found 46% and unused PPE found 56.8%. The iron related work acts as the highest risk of occupational accident (0R=l.490; CI95%=1.006-2.207; p=0,047).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T32339
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Hermawati
"ABSTRAK
Tingginya angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja pada pekerja merupakan ancaman besar tidak terkecuali pekerja informal di bengkel kendaraan bermotor. Salah satu cara untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja adalah dengan menggunakan alat pelindung diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja informal di bengkel kendaraan bermotor. Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 102 pekerja bengkel kendaraan bermotor di Kecamatan Sukmajaya, Depok yang dipilih menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan mengenai tingkat pengetahuan tentang alat pelindung diri dan perilaku penggunaan alat pelindung diri. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja informal di bengkel kendaraan bermotor (r=0,298, p value= 0,002 <0,05). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tentang alat pelindung diri mempengaruhi perilaku pekerja menggunakan alat pelindung diri. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan perlu dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan tentang prinsip-prinsip penggunaan alat pelindung diri serta kesehatan dan keselamatan kerja.

ABSTRACT
The high number of accidents and occupational diseases in workers are significant threat, includes informal workers in motor vehicle workshop. One of interventions to reduce the risk for accidents and occupational diseases are used personal protective equipment. This study aims to determine the relationship level of knowledge and behavior of using personal protective equipment to the informal workers in motor vehicle workshop. This research used descriptive correlation design with cross-sectional approach. Which involved 102 workers in motor vehicle workshop in Sukmajaya subdistrict, Depok selected by purposive sampling. This research used questionnaire as an instrument about the level of knowledge concern in the behavior of personal protective equipment and the use of personal protective equipment. The results of this study show that there is a correlation between the level of knowledge with the behavior of using personal protective equipment to the informal workers in motor vehicle workshop (r = 0.298, p value = 0.002 <0.05). The results of this study can be concluded that the level of knowledge of personal protective equipment affects the behavior of workers using personal protective equipment. Therefore, this study recommends the need for health education activities on the principles of the use of personal protective equipment and occupational health and safety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gurning, Olivia Suryani
"Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan tahap akhir pengendalian risiko, jika pengendalian secara teknik dan administratif masih menyisakan risiko yang tidak dapat diturunkan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik untuk melihat faktor risiko yang berhubungan dengan perilaku penggunaan APD. Desain penelitian adalah cross sectional dan besar sampel 120 pekerja konstruksi di proyek pembangunan ruko Cikarang Central City. Pengambilan data primer menggunakan kuesioner, lembar observasi, dan wawancara.
Hasil telitian menunjukkan 70,8% pekerja berperilaku tidak baik dalam penggunaan APD. Hasil analisis menunjukkan empat faktor yang berhubungan signifikan dengan penggunaan APD yaitu pengetahuan APD, ketersediaan APD, pelatihan APD, dan pengawasan APD. Sedangkan yang tidak berhubungan yaitu sikap dan peraturan APD.
Disarankan melakukan identifikasi dan penilaian risiko dalam pemilihan APD, analisis kebutuhan pelatihan pekerja, peningkatan sosialisasi peraturan, konsisten menerapkan peraturan dan peningkatan pengawasan.

The use of Personal Protective Equipment (PPE) is the final stage of risk control, if control techniques and administrative still leaves the risk that can not be derived. This research is a descriptive analytical study to know the risk factors that related to the use of PPE. Design research is cross sectional and involving 120 construction workers at Cikarang Central City construction project. Retrieval of data primary is using questionnaires, observation sheets, and interviews.
The results of this research showed that there were 70,8% not well behave in the use of PPE. The results of this research showed there are four factor that had a significant relation with the use of PPE which are knowledge of PPE, availability of PPE, PPE training, and supervision of PPE. Meanwhile that does not have a relation are attitude and PPE regulation.
It is recommended identification and risk assessment in the selection of PPE, requirements analysis employee training, the increase in socialization regulation , consistently applying rules and increased supervision.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Yustrianita
"Penelitian ini membahas tentang penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja bagian finishing PT. X di Proyek Apartemen Serpong pada tahun 2014. Faktor-faktor yang diteliti yaitu faktor internal meliputi sikap dan pengetahuan, faktor eksternal meliputi ketersediaan APD, kenyamanan APD, pengawasan dan peraturan APD. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum penggunaan alat pelindung diri pada pekerja Bagian finishing PT. X masih kurang, dari 50 responden didapatkan 36 responden (72%) tidak menggunakan APD.
Hasil uji statistik dengan Chi Square, menujukan pada faktor internal: tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p=0,623 > 0,05) dan sikap (p=0,311 > 0,05) dengan penggunaan APD. Faktor eksternal : terdapat hubungan yang bermakana antara ketersediaan APD (p=0,026 < 0,05), kenyamanan APD (p=0,039 < 0,05) dan pengawasan (p=0,036 < 0,05) dengan penggunaan APD dan tidak terdapat hubungan yang bermakna (p=0,607 > 0,05) antara penggunaan APD dengan peraturan APD.

This study discusses the use personal Protective equipment of PT. X finishing workers in Apartement Serpong site, 2014. The variables studied were internal factor (knowledge and attitude) and external factor (availability of PPE, comforbility of PPE, supervision and regulation PPE). The result of this study show that 36 of 50 workers (72%) don?t use PPE.
The result of chi square test show that internal factor : there are no significant relationship between knowledge (p=0,623 > 0,05) and attitude (p=0,311 > 0,05) with the use personal protective equipment. External factor : there are significant relationship between availability of PPE (p=0,026 < 0,05), comfortability of PPE (p=0,039 < 0,05) and supervision (p=0,036 < 0,05) with the use personal protective equipment but there are no significant relationship between regulation PPE (p=0,607 > 0,05) with the use personal protective equipment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustina Melandari
"Pekerja cleaning service yang bekerja di rumah sakit membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) ketika melakukan pekerjaan untuk mengurangi risiko terjadinya penularan penyakit maupun kecelakaan kerja. Beberapa penelitian menunjukkan rendahnya penggunaan APD pada petugas cleaning service. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan tentang pengetahuan dan perilaku penggunaan APD. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional).
Peneliti akan melibatkan 39 petugas cleaning service di Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso Jakarta sebagai responden dengan menggunakan teknik pengambilan total sampel instrument yang digunakan menggunakan 2 skala kuesioner yaitu skala Gutman dan skala Linkert. Hasil penelitian akan dianalisis menggunakan analisis univariet dan bivariet. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan menggunakan APD (p=0,006; α=0,05). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tentang APD tidak mempengaruhi kepatuhan (perilaku) menggunakan APD pada cleaning service.

Cleaning service who work at the hospital in need of Personal Protective Equipment (PPE) while performing the work to reduce the risk of transmission of diseases and accidents at work. Some studies show low use of PPE in the cleaning service. This study aimed to determine the relationship of the level of knowledge with the use of PPE compliance. Research instrument used a questionnaire containing statements about the knowledge and behavior of the use of PPE. The design of this study was descriptive with cross sectional correlation (cross-sectional).
Researchers would involved 39 cleaning service at Central Hospital Infection Prof Dr. Sulianti Saroso Jakarta, the collection techniques respondents used the total sample. instrument used 2 scales and questionnaires that Gutman scale Linkert scale. The results of the study would be analyzed used analysis univariet and bivariet. These results indicate there was relationship between the level of knowledge by using PPE compliance (p = 0.006; α = 0.05). The results of this study can be concluded that the level of knowledge of the PPE did affect adherence (behavior) of cleaning service on the use of PPE.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Normalita Putri
"International Labour Organization (ILO), setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja. dan 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Dampaknya pada ekonomi dunia karena hilangnya hari kerja mendekati 4% dari GDP Global. PT. X merupakan perusahaan konsorsium konstruksi migas yang salah satu aktivitas yang memiliki tingkat kecelakaan kerja tinggi di PT. X hal ini dapat dilihat dari data pendahulu kecelakaan kerja yang dimiliki PT. X pada periode Januari 2023 sampai dengan April 2023 dengan total kasus kecelakaan kerja sebanyak 40 kejadian. Dari uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja pada perusahaan konstruksi migas di PT. X Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan rancangan crossectional. Penelitian ini memiliki sampel berjumlah 106, penelitian dilakukan pada bulan Mei 2023 sampai dengan Juni 2023, berusia rata-rata 28 tahun dan di dominasi usia di atas 28 tahun sebanyak 94 pekerja (88,7%), jenis kelamin di dominasi pekerja laki-laki sebanyak 85 pekerja (80,2%), untuk tingkat pendidikan di dominasi pekerja berpendidikan tingkat tinggi sebanyak 85 pekerja (83%), dan masa kerja di dominasi pekerja yang bekerja di bawah 5 tahun sebanyak 91 pekerja (85.8%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Analisis Bivariat terdapat 3 Faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja yaitu Shift Kerja dengan hasil p value 0,000 < 0,05, Sosialisasi K3 dengan hasil p value 0,008 < 0,05, Pengawasan Manajemen dengan hasil nilai p value 0,032 < 0,05. Dengan hasil Analisis Multivariat yang menunjukkan bahwa faktor yang dominan adalah faktor shift kerja. Kesimpulannya adalah faktor yang paling mendominasi dalam terjadinya kecelakaan kerja adalah shift kerja.

International Labor Organization (ILO), every year there are more than 250 accidents in the workplace and more than 160 million workers become sick due to hazards in the workplace. and 1.2 million workers died as a result of accidents and illness at work. The impact on the world economy due to lost working days is close to 4% of Global GDP. PT. X is an oil and gas construction consortium company which is one of the activities that has a high work incident and or accident rate at PT. X, this can be seen from the work incident and accident predecessor data owned by PT. X in the period January 2023 to April 2023 with a total of 40 occupational incident and accident cases. From the description above, the authors want to conduct research on the factors that influence occupational incident and or accidents at oil and gas construction companies at PT. X Year 2023. This research uses a descriptive analytic research design with a cross-sectional design. This study has a sample of 106, the study was conducted from May 2023 to June 2023, the average age is 28 years and the predominance is over 28 years of age as many as 94 workers (88.7%), gender is dominated by male workers as many as 85 workers (80.2%), for the level of education dominated by highly educated workers as many as 85 workers (83%), and years of service dominated by workers who worked under 5 years as many as 91 workers (85.8%). The results of this study indicate that in Bivariate Analysis there are 3 factors that influence work accidents, namely Shift Work with a p-value of 0.000 <0.05, OSH Socialization with a p-value of 0.008 <0.05, Management Supervision with a p-value of 0.032 <0.05. With the results of Multivariate Analysis which shows that the dominant factor is the work shift factor. The conclusion is that the most dominating factor in the occurrence of work accidents is shift work."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Apriyanti
"ABSTRAK
Rendahnya tingkat kepatuhan perawat dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) kemoterapi menempatkan perawat pada risiko terpapar bahaya kemoterapi. Pengetahuan, motivasi, dan pelatihan merupakan faktor yang membangun perilaku kepatuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi, dan pelatihan dengan kepatuhan penggunaan APD kemoterapi pada perawat rawat inap. Penelitian deskriptif-korelasi ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 81 perawat yang dipilih secara total sampling. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dimodifikasi oleh peneliti yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepatuhan penggunaan APD (p:0,001, : 0,05). Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p: 0,404) dan pelatihan (p: 0,383) dengan kepatuhan penggunaan APD kemoterapi pada perawat rawat inap. Penelitian lebih lanjut tentang kepatuhan penggunaan APD kemoterapi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik observasional. Rumah sakit dapat mendukung pemberian motivasi eksternal bagi perawat berupa pengembangan karir yang baik dan membantu menciptakan kondisi kerja yang kondusif sehingga pemberian asuhan keperawatan dapat berjalan secara optimal.
ABSTRACT
The low level of nurse compliance in the use of chemotherapy personal protective equipment (PPE) puts nurses at risk of being exposed to the dangers of chemotherapy. Knowledge, motivation, and training are factors that build compliance behavior. This study aims to determine the relationship of knowledge, motivation, and training with adherence to the use of PPE chemotherapy in inpatient nurses. This descriptive-correlation study used a cross sectional approach involving 81 nurses who were selected by total sampling. The measuring instrument in this study is a questionnaire modified by the researcher which has been tested for validity and reliability. The results of the bivariate analysis using the Chi Square test showed that there was a significant relationship between motivation and adherence to the use of PPE (p: 0.001, : 0.05). In this study, there was no significant relationship between knowledge (p: 0.404) and training (p: 0.383) with adherence to the use of PPE chemotherapy in inpatient nurses. Further research on adherence to the use of chemotherapy PPE can be done using observational techniques. Hospitals can support the provision of external motivation for nurses in the form of good career development and help create conducive working conditions so that nursing care can run optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Nur Fitriana
"Caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jakarta memiliki risiko tertular penyakit lansia yang ada di panti. Resiko ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan caregiver tentang APD. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD pada caregiver di PSTW Jakarta. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 99 caregiver di beberapa PSTW.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD pada caregiver (p = 0,377, x2 = 0,780). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD pada caregiver di PSTW Jakarta. Studi ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan APD tersebut.

Caregivers at the elderly social institutions have the high risk for infections. The risk can be higher to those who have insufficient knowledge about the use of PPE during care the elderly. The study aimed to identify the relationship between Knowledge and Behaviors of Caregivers in Using Personal Protective Equipment (PPE) at the Elderly Social Institutions in Jakarta. This research used quantitative with cross-sectional design, involving 99 respondents.
The result showed that there was no significant relationship between knowledge and behavior of caregivers in using PPE. (x2 = .78; p = .377). The study concluded that there was no relationship between knowledge and behaviors of caregivers in using PPE at the elderly social institution Jakarta. The study suggested further research concerning factors affecting behaviors of caregiver in using PPE.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S62945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>