Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182713 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ardel Rakhman
"Pembangunan Oil Barge modern dengan tinggi sarat air laut kecil seperti Self-propelled oil barge dengan kemampuan struktur yang baik dapat menunjang kemajuan perindustrian maritim Indonesia. Dilain hal Pengklasifikasian Kapal menggunakan ClassNK semakin diminati pihak pemilik bangunan kapal. Dengan mengaplikasikan Fatigue Design Analysis (FDA), kekuatan konstruksi berdasarkan Rules ClassNK dapat diperhitungkan. Simulasi FDA pada konstruksi dengan klasifikasi Self-propelled oil barge menggunakan Rules ClassNK Part Q tentang Steel Barge memperhitungkan faktor beban static, dinamik (dari pengaruh percepatan SPOB) dan tekanan hidrostatik, yang menghasilkan Equivalent Stress terbesar sebesar 91.26 MPa dengan deformasi terbesar sebesar 0.031626 m.

The construction of modern Oil Barge with short draught of waterline likes Self-propelled oil barge with good capability of strcture is a right tool to developing the Maritime Industry of Indonesia. In the other case, The Classification of Ship building with ClassNK is more and more interesting to the owner of ship building sides. With applicating the Fatigue Design Analysis (FDA) to the Ship Building, structural strength from Rules ClassNK can be Calculated. The FDA Simulation to the construction from classification Self-propelled oil barge using Rules ClassNK Part Q about Steel Barge are calculated factor of Static load, Dynamic Load (from the influence from Speed of SPOB), and Hidrostatic Pressure, which is produced biggest Equivalent stress with 91.26 MPa and the biggest Deformation at Inner Bottom Plate 10mm with deformation number 0.031626 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S6806;S6806;S6806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Aprilia Alief
"Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, dibutuhkan moda transportasi agar BBM dapat terdistribusi di berbagai penjuru daerah khususnya daerah pedalaman yang memiliki perairan dangkal. Self-Propelled Oil Barge (SPOB), sebagai moda transportasi yang sesuai dengan keadaan tersebut, memerlukan sistem perpipaan. Pada tugas akhir ini, penulis membahas mengenai perancangan sistem perpipaan dengan prioritas pada sistem perpipaan muatan. SPOB ini dirancang untuk dapat mengangkut tiga jenis muatan yang berbeda. Perancangan sistem perpipaan menggunakan standar Japanese Industrial Standards (JIS), badan klasifikasi ClassNK, MARPOL, dan SOLAS.

To satisfy needs of fossil fuel in Indonesia, modes of transport is needed. Therefore, fossil fuel can be distributed across the country, especially in rural areas which has shallow water. Self-Propelled Oil Barge (SPOB), as a mode of transport which is suitable for that condition, needs piping system. In this final project, the author explains about design of piping systems with oil cargo piping system as the main concern. This SPOB is designed to be able to load three different types of fossil fuel. The piping system design uses these standards, such as Japanese Industrial Standards (JIS), ClassNK classification society, MARPOL, and SOLAS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alam Budisatria
"Sesuai dengan pasal 33 UUD 1945, maka minyak dan gas bumi dikuasai oleh Negara karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Penyelenggaraan pelayanan distribusi minyak ke daerah-daerah di seluruh Indonesia selama ini dilakukan dengan menggunakan media tongkang atau oil barge yang ditarik oleh kapal tug boat. Pengiriman minyak menggunakan kapal tongkang dan kapal tug boat membutuhkan waktu yang lama. Dalam upaya peningkatan mutu dan pelayanan pendistribusian minyak, maka dirasa perlu untuk mencari solusi lain. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan Self-Propelled Oil Barge atau kapal tongkang yang memiliki sistem gerak sendiri. Sebelum beralih menggunakan SPOB, diperlukan studi untuk mengetahui biaya operasional dan juga biaya kapal tersebut agar nantinya bisa dibandingkan dengan kapal tongkang. Dengan menggunakan analisis metode-metode umum kelayakan proyek, maka dapat diketahui bahwa kapal ini layak untuk dikerjakan.

In accordance with Article 33 UUD 1945, oil and gas controlled by the State because it involves the lives of many people. Provision of services on distribution of oil to areas throughout Indonesia has been carried out using barge being towed by a tug boat. Shipping oil using barges and tug boats took a long time. To improve the quality of services and the distribution of oil, it is felt necessary to find other solutions. One solution is to use Self-Propelled Oil Barge or barges have a system of its own motion. Before switching to SPOB, studies are needed to determine costs and also the cost of the ship in order to later be compared to a barge. By using the analytical methods of the general feasibility of the project, it can be seen that this ship should be feasible."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryanka Putraraharja
"Moda transportasi yang umum digunakan untuk mendistribusikan minyak antar pulau adalah kapal tanker. Namun, dikarenakan ukurannya yang besar, kapal tanker tidak dapat menjangkau daerah-daerah yang berada di perairan dangkal sehingga digunakan oil barge untuk mendistribusikannya. Self-propelled oil barge adalah kapal tongkang pengangkut minyak yang dilengkapi dengan sistem propulsi sehingga tidak membutuhkan kapal tunda untuk dapat beroperasi dan dapat berlayar dengan kecepatan yang lebih cepat dari kapal tongkang. Studi ini bertujuan untuk mendesain rencana umum kapal self-propelled oil barge dengan kapasitas 1100 kL dan menganalisis stabilitasnya. Hasil dari studi ini berupa gambar rencana umum atau general arrangement kapal self-propelled oil barge dan analisis stabilitas berdasarkan kriteria IMO dan ClassNK.

One kind of transportations that commonly used to distribute oil between island is tanker. But, due to its large size, tanker can not reach areas that are in shallow waters, so oil barge is used to distribute the oil. Self-propelled oil barge is a barge used to carry oil that comes with its own propulsion system. Selfpropelled oil barge does not required tugs to operate and has faster speed compared to oil barge. Those two facts prove that self-propelled oil barge is more efficient and reliable. This study aimed to design a general arrangement of the self-propelled oil barge with 1100 kL cargo capacity and analyze the stability. The results of this study are the general arrangement drawing and stability analysis based on the IMO criteria and ClassNK."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Mutia Rahayu
"Pertalite merupakan produk minyak yang diidentifikasi sebagai cairan yang dapat menyala lalu memicu kilatan api (flash fire) atau ledakan. PT X, sebuah perusahaan distribusi, menggunakan jalur maritim dan kapal tanker untuk mendistribusikan produk minyak ini. Salah satu jenis kapal tanker yang digunakan adalah Self Propelled Oil Barge (SPOB). Risiko tinggi bahaya kebakaran dan ledakan pada kapal tanker berasal dari produk minyak yang tergolong extremely flammable liquid. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pemodelan kuantitatif yang menggunakan data sekunder perusahaan, studi literatur, serta wawancara pekerja. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Areal Locations Of Hazardous Atmosphere (ALOHA) berdasarkan skenario terburuk. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis konsekuensi kebakaran dan ledakan dari kebocoran tangki berupa jangkauan radiasi termal dari skenario kebakaran pool fire dan overpressure threat zone dari skenario ledakan vapor cloud explosion. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jangkauan konsekuensi kebakaran pool fire mencapai 95 meter, sementara ledakan vapor cloud explosion mencapai 558 meter. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi kebakaran dan ledakan ini, mempertahankan sistem keselamatan kebakaran dan tanggap darurat yang sudah ada, serta melakukan sosialisasi mengenai konsekuensi kebakaran dan ledakan kepada pekerja, masyarakat, serta pihak dermaga.

Pertalite is an oil product identified as a flammable liquid that can ignite and cause flash fires or explosions. PT X, a company involved in oil distribution to transport this oil product. One of the tanker types used is the SPOB. The high risk of fire and explosion hazards on tankers arises from the presence of extremely flammable liquids onboard. This research is a descriptive study that utilizes quantitative modeling, including company secondary data, literature reviews, and employee interviews. The data are then analyzed using the ALOHA software based on worst-case scenarios. The aim of this study is to analyze the consequences of fire and explosion resulting from tank leaks, focusing on the thermal radiation coverage from pool fire scenarios and the overpressure threat zones from vapor cloud explosion scenarios. The results of this study indicate that the range of consequences for pool fires reaches up to 95 meters, while vapor cloud explosions can extend up to 558 meters. Therefore, it is crucial for the company to consider the consequences of fire and explosion, maintain the existing fire safety and emergency response systems, and raise awareness among employees, the local community, and the dockyard about the potential risks."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bilmantasya Al Fattha Rahmat
"Pengurangan hambatan pada kapal dengan tujuan mengurangi konsumsi bahan bakar dan meningkatkan kecepatan telah menjadi topik yang sering dibahas pada beberapa dekade terakhir. Salah satu ide yang sering digunakan adalah penggunaan microbubble sebagai teknik yang menjanjikan dalam mengurangi hambatan gesek.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek injeksi microbubble pada kapal model Self Propelled Barge dengan dimensi; L=200cm, B=52,16cm, T=8,75cm. Pengambilan data menggunakan motor listrik sebagai penarik dan loadcell transducer sebagai pengukur hambatan kapal. Injeksi dilakukan pada bagian haluan dan midship dengan dua konfigurasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konfigurasi triangle stern paling efektif dibandingkan triangle bow dengan pengurangan 5 -40.

Drag reduction in ship to decrease fuel consumption and also achieve higher speeds has became the topic since the last decades. One of the most atractive idea is microbubble, in order to reduce frictional resistance.
The purpose of this research is to identify microbubble drag reduction effect on Self Propelled Barge with following dimensions L 200cm, B 52,16cm, T 8,75cm. An electric motor is used to pull the ship model and the resistance is precisely measured by loadcell transducer. Injection is done on bow and midship using two configurations. The result shows that triangle stern is the best configuration with 5 40 drag reduction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dwi Candra
"Hambatan kapal merupakan salah satu masalah krusial yang solusinya masih dicari sampai dengan saat ini. Microbubble Drag Reduction System (MBDRS) merupakan salah satu metode yang menjanjikan dikarenakan cara penerapannya yang mudah yaitu dengan cara menginjeksikan udara ke bagian bawah kapal. Udara yang diinjeksikan ke bagian bawah kapal diharapkan dapat memodifikasi properti lapisan batas yang turbulen yang nantinya kan mengurangi nilai hambatan gesek yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek dari microbubble yang diinjeksikan kepada kapal model tipe SPB dengan dimensi utama L = 2000 mm, B = 521.6 mm dan T = 52.5 mm. Lokasi dan rasio injeksi paling optimum untuk tiap kecepatan didapat dengan cara melakukan uji tarik terhadap kapal model dengan penempatan alat injeksi pada 0.35L dari midship dan -0.025L dari midship pada rentang Fn 0.11-0.31 dan rasio injeksi antara 0.2-0.6. Hambatan yang terjadi pada kapal diukur secara presisi menggunakan load cell transducer. Hasil pengujian yang didapatkan menunjukkan bahwa penempatan injektor pada lokasi 0.35L dari midship menghasilkan nilai hambatan total yang paling rendah dibandingkan posisi -0.025L dengan rasio injeksi optimal untuk tiap kecepatan yang berbeda.

Ship's resistance is one of the crucial problems that the solution is still being sought. Microbubble Drag Reduction System MBDRS which is applied by injecting air into the bottom of the hull is one of several promising active methods that have been developed because it is easy to apply. The injected air bubbles to the bottom if the ship are supposed to modify the turbulent boundary layer properties which in turn can lower the skin friction. The purpose of this study is to identify the effect of injected micro bubbles on a self propelled barge SPB 90 m type model with main dimensions L 2000 mm, B 521.6 mm and T 52.5 mm. The most optimum location and injection ratio at each speed can be obtained by conducting a towing test on a 2 meters air injected self propelled barge ship model in the after bow 0.35L and after midship 0.025L sections at Fn range between 0.11 to 0.31 and injection ratio between 0.2 to 0.6. The influence of micro bubbles injection location and bubble velocity will also be investigated. The ship model resistance was precisely measured by a load cell transducer. The test results show that after bow injection area gives the lowest drag reduction compared to the after midship injection area with different optimum injection ratio for each speed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Yoga Pratama
"Hambatan pada Self Propelled Barge SPB identik dengan karakteristik lambung yang datar dan luas permukaan basah yang besar. Dengan menggunakan metode air lubrication yang berjenis Microbubble Drag Reduction MBDR dan Air Layer Drag Reduction ALDR diharapkan dapat mengurangi nilai hambatan total pada kapal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis air lubrication terbaik dalam mengurangi hambatan kapal. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan melakukan uji tarik kapal model di kolam uji tarik. Pengujian menggunakan loadcell untuk mendapatkan hambatan total kapal. Hasil dari pengujian menunjukkan kapal model dengan air layer drag reduction mempunyai nilai drag reduction tertinggi yang mencapai 90 . Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan air layer drag reduction lebih efektif pada kapal Self Propelled Barge.

The resistance of a Self Propelled Barge SPB identically to flat hull and large wetted hull surface. Using the type of air lubrication method, Microbubble Drag Reduction MBDR and Air Layer Drag Reduction ALDR are expected to reduce ship total resistance. This research aims to know the best type of air lubrication to decrease ship resistance. The experiment method is ship model towing test in public swimming pool. The test uses loadcell to get total ship resistance. The result from the test showing that the ship model using air layer drag reduction has the highest result by reaching 90 drag reduction. This shows that the use of air layer drag reduction is more effective on Self Propelled Barge."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Iskandar
"Negara Indonesia merupakan negara kepulauan, kapal laut adalah salah satu alat transportasi yang sangat diandalkan baik untuk pengangkutan barang maupun penumpang. Pada akhir-akhir ini, hampir semua alat transportasi baik transportasi darat, udara dan laut terjadi kecelakaan. Kelengkapan alat keselamatan dikapal seperti pengadaan alat pemadam api, baju pelampung, liferaft dan lifeboat sangat menunjang untuk membantu keselamatan penumpang jika terjadi kecelakaan dilaut. Salah satunya persyaratan yang penting untuk dimiliki yaitu adanya boat davit. Semua persyaratan keselamatan telah diatur didalam ketetapan SOLAS. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan tugas akhir ini akan dilakukan analisa perhitungan terhadap Gravity Boat Davit dengan variasi beban sesuai kapasitas orangnya. Analisa yang dilakukan adalah mempelajari sistem kerja dari boat davit dan mencoba untuk menyelesaikan suatu analisa dengan sistematis. Analisa yang dilakukan menggunakan perhitungan manual kemudian dibandingkan dengan analisa menggunakan alat bantu sofware FEA. Pada beban 12 orang analisa tersebut memberikan hasil bahwa gravity boat davit layak digunakan. Dengan mengacu perhitungan pada beban 12 orang, pada perhitungan tersebut digunakan untuk menganalisa variasi beban yaitu beban 20, 28 dan 40 orang sehingga analisa tersebut memberikan hasil berupa perubahan dimensi/ukuran penampang sehingga semua komponen dianggap layak digunakan.

Indonesia is known as archipelagos country. Ship is vessel that is buoyant in the water and used to transport people or cargo from one place to another via rivers, lakes, or oceans. Lately, accidents were happened in all transportation system including sea transportation. Completeness of ship safety equipment like fire extinguisher, life buoy, liferaft, and lifeboat are very useful for rescuing passenger while accident happens in the sea. One of most important requirements must be fulfilled is presence of boat davit on the ship. All of requirements have been arranged in SOLAS. Related to the thing, and then in writing of the minithesis will perform calculation analysis toward gravity boat davit with load variation and capacity of passenger. Analysis performed was to learn work system of boat davit and trying finished an analysis systematically. The analysis used manual calculation then compared with analysis that uses FEA software. For load of twelve passengers, the analysis showed that gravity boat is worthy used. Referred to calculation of twelve passenger, the calculation is used to analyze load variation, 20, 28, and 40 so that the analysis resulting in change of dimension or crossection that each components are worth using."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Barus
"PT. X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi Crude Palm Oil (CPO) sebagai komponen utama minyak goreng. Situasi pandemi berdampak pada PT.X. Setelah Desember 2020, permintaan konsumer naik hingga 2 kali lipat dari biasanya. Kondisi yang terjadi adalah perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan dari Mei hingga Oktober 2021. Produksi berjalan lambat dan tidak sesuai dengan perencanaan produksi dan MPS. Oleh karena itu, PT.X perlu mencari workstation yang paling berkontribusi terhadap lambatnya produksi. Hasil perhitungan nantinya akan membantu mereka memperkirakan untuk melakukan ulang perencanaan produksi. Untuk itu perlu dilakukan analisis kapasitas produksi seluruh stasiun kerja yang ada dengan menggunakan Rough Cut Capacity Planning (RCCP) dengan metode CPOF. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam analisis perencanaan kapasitas produksi. Tahap pertama adalah menghitung kapasitas yang tersedia dari setiap stasiun kerja. Selanjutnya dilakukan perhitungan kapasitas yang dibutuhkan untuk setiap stasiun kerja. Tahap terakhir adalah uji validasi kapasitas dengan membandingkan kapasitas yang tersedia dengan kapasitas yang dibutuhkan. Berdasarkan perhitungan Rough Cut Capacity Planning dengan metode CPOF, ditemukan beberapa stasiun kerja yang memiliki kapasitas produksi yang tidak seimbang. Ini juga menunjukkan MPS masih belum layak. Setelah itu, dibangun beberapa alternatif strategi dengan menggunakan Tree Diagram untuk meningkatkan kualitas produksi di PT.X

PT. X is a manufacturing company engaged in the production of palm CPO as the main component of cooking oil. The pandemic situation has an impact to PT.X. After December 2020, the demand for the company is getting up to 2 times higher than usual. The condition that occurs is that the company couldn’t meet the customer demand from May to October 2021. The production run slow and it is not in accordance with the production planning and the MPS. Therefore, PT.X needs to find the workstation that mainly contributes to the slow production. The result of the calculation later on will help the company/mill estimates to remodel the production planning. It is necessary to analyze the production capacity of all existing workstations using the Rough Cut Capacity Planning (RCCP) using CPOF method. There are several stages carried out in the production capacity planning analysis. The first stage is to calculate the available capacity of each work station. Furthermore, the calculation of the required capacity for each work station is carried out. The last stage is a capacity validation test by comparing the available capacity with the required capacity. Based on the calculation of the Rough Cut Capacity Planning using the CPOF method, several workstations that have an imbalance production capacity was found. This also shows MPS is still not decent yet. After that, several alternative strategy was built using Tree Diagram to improve the production in PT.X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>