Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Efriliana Dwi Riwu P.
"ABSTRAK
skripsi ini merupakan pengkajian ulang mengenai participatory display pada Museum Bank Indonesia. Tujuan dari pengkajian ini yaitu untuk mengetahui teknik apa saja yang sudah diterapkan beserta pengaruhnya, sehingga menjadi salah satu bahan pertimbangan faktor perkembangan museum khususnya di
Indonesia. Hasil dari analisa menunjukan bahwa jenis display participatory yang menggunakan teknik hands-on display dapat memicu tingkat keaktifan pengunjung dari faktor-faktor tertentu. Selain berpengaruh kepada pengunjung, teknik hands-on display baik itu secara mekanisme maupun dengan menggunakan bantuan teknologi, berpengaruh juga pada objek museum. Namun, pada Museum BI terdapat penerapan participatory display belum dapat mencangkup semua kalangan pengunjung.

ABSTRAK
This thesis is a review of the participatory display at the Museum of Bank Indonesia. The purpose of this study is to determine what techniques are already implemented and its impact, thus becoming one of the consideration factors museum development, especially in Indonesia. Results of the analysis showed that the participatory display type using hands-on display technique, can trigger visitors' level of liveliness from certain factors. Besides the influentials that happened on visitors, hands-on display technique either mechanically or by using the technology, can effect also on museum objects. However, some application of the participatory display technique in the Museum Bank of Indonesia are not able to cover all the visitors yet.
"
2016
S63636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatri Chandraswari
"Penelitian ini mengkaji penyampaian informasi koleksi museum melalui tata pamer yang dapat diterapkan bagi pengunjung berkebutuhan khusus (disabled people). Ada berjuta cara yang dapat dilakukan untuk menginformasikan koleksi arkeologi di museum. Tanpa adanya informasi yang jelas, koleksi tidak akan diketahui maknanya. Pengunjung berkebutuhan khusus menjadi bagian dari penelitian ini. Penelitian dilakukan di Museum Nasional, Jakarta, agar museum ini dapat mengembangkan kembali peran serta di dalam masyarakat, membangun pendidikan nasional Indonesia, serta menyebarkan informasi tentang arkeologi serta kegunaan mempelajari ilmu ini.

This research investigated the conveying of information of the museum's collection through the art of display that is applicable to visitors with a special needs which in case are disabled people. There are millions of ways that can be done to communicate archaeology artifact's information, without clear information then there is no sense. Visitors with special needs becomes part of this research. Research is done on the Museum Nasional, Jakarta, so that museum can redevelop the participation of the people and to raise national education of Indonesia as well as distributing information about archaeology and the use of studying this subject."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Drasthya Ayhodha Nareshwari
"Museum masa kini harus mampu menarik perhatian masyarakat untuk datang berkunjung, sayangnya museum di Indonesia diidentikan dengan kesan tua dan tidak menarik. Maka untuk mengatasinya diperlukan desain display yang diharapkan dapat mengundang pengunjung. Namun bagaimana jika bangunan yang digunakan sebagai museum bukanlah bangunan yang didesain untuk museum, melainkan bangunan lama cagar budaya. Memasukan fungsi museum seni sebagai identitas baru sebuah bangunan lama merupakan proses yang tidak mudah. Perlu adanya kesesuaian antara fungsi baru museum dan elemen bangunan lama yang dijaga. Melalui kajian teori dan studi kasus terhadap Museum Seni Rupa dan Keramik ditemukan bahwa display dalam ruang pamer dapat menghubungkan kedua kebutuhan lama dan baru, sehingga aspek dalam merancang alat bantu display tidak lagi terbatas pada segi informatif dan persepsi manusia, tetapi keadaan objek yang dipamerkan dan bangunannya.

Museum nowadays, must be able to attract visitors to come to visit. Sadly, museums in Indonesia are identified with old and unattractive impressions. Hence, to overcome it, it is necessary for displays are designed so they can draw in visitors. However, instead of using building that originally designed as a museum, what if it is an old building of cultural heritage re-functioned to become a museum. To incorporate art museum as the new identity of an old building is not an easy process. Adjustment between the new function and the elements of the preserved heritage building are needed. Through relevant theories and case studies on Museum Seni Rupa dan Keramik, the researcher found that the display in the exhibition space could act as a tool to connect both the needs of old and new. This makes designing exhibition displays are no longer limited in terms of informative and human perception aspects, but also the collection and the heritage building needs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hariati Yudanti
"ABSTRAK
Display merupakan media yang menghubungkan informasi dengan pengunjung museum, terutama anak. Namun, sebagian besar museum yang terdapat di Indonesia masih belum mengembangkan kualitas displaynya untuk menjadi ramah anak. Skripsi ini mengkaji display ramah anak pada museum yang mengacu pada anak tahap concrete-operational. Studi kasus dilakukan pada Museum
Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga MKT yang merupakan satu-satunya museum yang ditujukan untuk anak di Indonesia. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa display tidak memberikan pengalaman berksesan bagi anak. Padahal, display seharusnya dapat mengakomodasi informasi agar mudah dipahami anak melalui jenis hands-on dan participatory melalui elemen displaynya.

ABSTRACT
Display as a platform in the museum that should connect the visitor and the information, especially for children. However, most of the museums in Indonesia are still in the process of quality improvement in terms of child friendly display. This thesis examines the suitability of child friendly museum displays in concrete operational stage children. The case study was conducted in the Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga Museum MKT which is the only museum for children in Indonesia. The case study analysis shows that the display at MKT did not provide memorable experience for children. Furthermore, it should accommodate children rsquo s understanding through a hands on and participatory type of display elements."
2017
S67014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mochammad Chaerul Imam Puraatmadja
"Artikel ini membahas perbedaan sikap pengunjung terhadap dua jenis pameran yang berbeda di Museum Bank Indonesia: pameran koleksi dan Immersive Cinema. Saat ini, museum memainkan peran penting yang tidak hanya sebagai tempat penyimpanan artefak nyata tetapi juga sebagai penggabung antara hiburan dan pendidikan bagi pengunjung. Di era modern, kemajuan pesat dalam teknologi, khususnya teknologi imersif, telah secara signifikan mengubah pengalaman di museum. Teknologi imersif mengaburkan batas antara dunia fisik dan virtual yang memungkinkan pengalaman secara lebih mendalam dan menarik. Hipotesis penelitian ini adalah Immersive Cinema memberi pengaruh sikap pengunjung yang lebih tinggi dibandingkan pameran koleksi. Metode penelitian kuantitatif digunakan dengan pendekatan survei komparatif. Museum Bank Indonesia telah memperbarui tata letak pamerannya menjadi tiga klaster utama: Klaster Kelembagaan dan Kebijakan, Klaster Numismatik, dan Klaster Arsitektur Gedung. Hasil analisis mengungkapkan bahwa pengunjung menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap Immersive Cinema dibandingkan dengan pameran koleksi. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa pengunjung lebih menyukai Immersive Cinema dalam unsur teknologi, penyampaian informasi, suasana dan dekorasi, serta pengalaman keseluruhan. Temuan ini menunjukkan bahwa teknologi interaktif dan imersif secara signifikan meningkatkan sikap pengunjung di lingkungan museum yang menyoroti potensi museum untuk memanfaatkan teknologi tersebut guna menarik dan melibatkan audiens modern.

This paper investigates the differing attitudes of visitors towards two distinct exhibition types at Museum Bank Indonesia: the collection exhibition and the Immersive Cinema. Museums today play a crucial role not only as repositories of tangible artifacts but also as destinations that blend entertainment and education for their visitors. In the modern era, rapid advancements in technology, particularly immersive technology, have significantly transformed the museum experience. Immersive technology blurs the boundaries between the physical and virtual worlds, allowing for deeper, more engaging experiences. The research hypothesis is that Immersive Cinema has a higher influence on visitors’ attitudes compared to collection exhibitions. A quantitative research method was used with a comparative survey approach. Museum Bank Indonesia has updated its exhibition layout into three main clusters: Klaster Kelembagaan dan Kebijakan, Klaster Numismatik, and Klaster Arsitektur Gedung. The analysis reveals that visitors exhibit a more positive attitude towards the Immersive Cinema compared to the collection exhibition. Further analysis indicated that visitors favored the Immersive Cinema in terms of technology, information delivery, ambiance and decor, and overall experience. These findings suggest that interactive and immersive technologies significantly enhance the visitors’ attitude in museum settings, highlighting the potential for museums to leverage such technologies to attract and engage modern audiences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Arieska Martha Hasiani
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti berbagai aspek suasana museum dan lingkungan fisik di sekitarnya yang dikenal sebagai "museumscape", memengaruhi niat pengunjung untuk terlibat dalam komunikasi electronic word-of-mouth tentang pengalaman berkunjung mereka di Museum Sejarah Jakarta. Studi ini menggunakan metodologi kuantitatif dan metode purposive sampling untuk mengumpulkan data dari total 126 partisipan. Responden dipilih melalui penyebaran kuesioner secara daring dan luring. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan software SPSS, menggunakan analisis statistik deskriptif dan teknik analisis regresi linier. Temuan penelitian ini menunjukkan korelasi yang kuat antara museumscape dan niat pengunjung untuk menyebarkan electronic word-of-mouth tentang kunjungan mereka ke Museum Sejarah Indonesia Jakarta.

This study aims to examine various aspects of the atmosphere of the museum and the surrounding physical environment known as the "museumscape", that influence visitors' intentions to engage in electronic word-of-mouth communication about their visiting experiences at the Jakarta History Museum. The study employed a quantitative methodology and utilizing a purposive sampling method to gather data from a total of 126 participants. The respondents were selected through the distribution of both online and offline questionnaires. The collected data was analyzed using the SPSS software, employing descriptive statistical analysis and linear regression analysis techniques. The findings of this study show a strong correlation between the museumscape and visitors' intention to spread electronic word-of-mouth about their visit to the Jakarta Indonesia History Museum."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Rachel Genezareth
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai aspek dari lingkungan fisik dan layanan museum yang dikenal sebagai "museum servicescape", yang mempengaruhi promosi dari mulut ke mulut pada pengunjung mengenai pengalaman kunjungan mereka di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Museum Servicescape dalam penelitian ini mencakup enam dimensi yang mencakup ambient conditions (kondisi sekitar), staff behaviour (perilaku staff), facilities and convenience (fasilitas dan kenyamanan), art gallery quality (kualitas galeri seni), exhibition space aesthetics (estetika ruang pameran), dan signs and signage (rambu dan papan nama). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode purposive sampling untuk mengumpulkan data dari total 151 partisipan. Data didapatkan dari penyebaran kuesioner melalui Google Form yang dibagikan dalam bentuk barcode secara luring di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS, dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan teknik analisis regresi linier. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa museum servicescape secara positif mempengaruhi word of mouth pengunjung mengenai kunjungan mereka ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Hasil penelitian yang ditemukan dapat membantu pengelola museum untuk merancang dan mengelola lingkunan fisik serta layanan museum dengan hati-hati untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pengunjung.

This study aims to analyze the various aspects of the physical environment and museum services known as the "museum servicescape", which influence word of mouth in visitors regarding their visit experience at Sonobudoyo Museum Yogyakarta. Museum Servicescape in this study includes six dimensions which include ambient conditions, staff behavior, facilities and convenience, art gallery quality, exhibition space aesthetics, and signs and signage. This study used a quantitative approach and used purposive sampling method to collect data from a total of 151 participants. Data was obtained from distributing questionnaires through Google Forms which were distributed in the form of barcodes offline at Sonobudoyo Museum Yogyakarta. The collected data were analyzed using SPSS software, using descriptive statistical analysis and linear regression analysis techniques. The findings of this study indicate that museum servicescape positively influences visitors' word of mouth regarding their visit to Sonobudoyo Museum Yogyakarta. The research results found here can help museum managers to carefully design and manage the physical environment and museum services to increase visitor satisfaction and loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahsan Paradipta
"ABSTRACT
Museum sebagai lembaga yang berfungsi melestarikan warisan budaya bangsa penting untuk memperhatikan faktor service environment, agar pengujung museum memiliki behavioral intentions yang positif. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh service environment terhadap behavioral intentions pada pengunjung Museum Wayang Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari 100 responden yang merupakan Warga Negara Indonesia yang mengunjungi Museum Wayang Jakarta. Data penelitian didapatkan melalui penyebaran kuesioner secara langsung. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa service environment yang dimiliki oleh Museum Wayang Jakarta mampu mempengaruhi behavioral intentions pengunjung museum.

ABSTRACT
Museum as institution that function to preserve the nations cultural heritage are important to pay attention to service environment factors, so that the end of the museum has positive behavioral intentions. The purpose of this study was to analyze the effect of service environment on behavioral intentions on visitors to the Museum Wayang Jakarta. This study uses a quantitative approach and this type of research was descriptive research. The study sample consisted of 100 respondents who were Indonesian citizens who visited the Museum Wayang Jakarta. The research data was obtained through direct questionnaires. The results of this study found that the service environment owned by the Museum Wayang Jakarta was able to influence the behavioral intentions of museum visitors."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavia Ika Putri
"Di masa kini, museum di Indonesia semakin sepi akan pengunjung. Hal ini terjadi karena museum hanya dijadikan tempat untuk menampilkan dan menyimpan data/catatan/artifak peninggalan sejarah maupun kebudayaan manusia. Terutama di museum sejarah yang kurang berhasil menggugah dan menarik perhatian pengunjung museum. Unsur pengguggahan dan pengalaman ruang menjadi begitu penting dalam museum sejarah, karena sejarah dianggap sebagai topik yang membosankan dan tidak dialami secara langsung oleh pengunjung museum.
Skripsi ini membahas bagaimana display mampu menimbulkan pengalaman ruang yang mempengaruhi keseluruhan indera, dengan tujuan menceritakan kembali sejarah. Untuk mengkaji hal ini, dilakukan kajian literatur serta studi kasus, dengan membandingkan dua museum sejarah, sehingga diperoleh data terkait display yang lebih menarik di museum sejarah. Dari kajian ini, penulis menyimpulkan bahwa display yang mempengaruhi seluruh indera manusia merupakan display setting yang mampu menciptakan pengalaman ruang bagi pengunjung museum sejarah.

Museums in Indonesia become less attractive to citizens. This case happens because museums only publicly displaying and keeping the datas/artefacts. Especially in museum of history, museum failed to entertain visitor while telling the history. Entertainment and spatial experience aspect become important because history is boring and uninteresting subject to citizen, and also subject that citizens experience indirectly.
This thesis studies about how does display able to create spatial experience that affect all human senses in telling the history. Literature and comparative study between two case studies, which is two museums of history, are conducted in order to obtain informations about a more interesting display in telling history. In this study, writer concludes, display that affect all human senses is a display setting that can successfully create spatial experience for museum of history visitors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanty Roulina
"ABSTRAK
Cultural tourism saat ini dapat dilihat sebagai pengungkit yang penting bagi pembangunan ekonomi, salah satunya adalah museum yang merupakan daya tarik pariwisata dan mulai melebarkan dirinya kepada aspek kebudayaan. Meskipun masih bersaing dengan daya tarik wisata yang lain, museum mulai berbenah diri untuk lebih banyak menarik wisatawan. Museum Kepresidenan adalah salah satu museum baru di Kota Bogor, keberadaannya di Bogor menambah daya tarik sebagai satu-satunya museum yang berada dalam kompleks Istana dan memiliki keunikan aspek keamanan yang tidak dimiliki museum lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana faktor-faktor pendorong dan penarik dari pengunjung dapat menghasilkan kepuasan dan menimbulkan loyalitas mereka untuk kembali dan merekomendasikan kunjungan ke museum. Selain itu penelitian ini juga melihat eksternalitas dari hadirnya Museum Kepresidenan di Kota Bogor. Diharapkan hasil penelitian akan menjadi masukan bagi perencanaan stratejik museum selanjutnya. Instrument penelitian menggunakan kuesioner yang disebar kepada 293 pengunjung, menggunakan Structural Equation Model dalam mengkonfirmasi dan memprediksi hubungan yang terjadi. Hasil dari penelitian adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor pendorong dan faktor penarik kepada kepuasan, dan kepuasan kepada loyalitas.

ABSTRACT
Cultural tourism nowadays can be seen as an important lever for economic development. Even museum still have to compete with other tourism destinations, but many museums now are doing any effort to change the old images and trying to attract more people. Museum Kepresidenan RI is one of the latest museum in Bogor City, its existence now enhances tourism attractions on Bogor City. This study aims to reveal how visitors rsquo push factors and pull factors can meet their satisfaction, and then resulting loyalty to revisit and to recommend visiting Museum of Presidents of Republic of Indonesia. This study also tried to analyze externalities of Museum Kepresidenan for Bogor City. The result of the research can be used by the museum as a feedback for strategic planning in the future. The instrument for this research is using questionnaire seminated to 293 visitors, and then using Structural Equation Model in confirming and predicting the relations among the latent construct. The findings reveal that there is a positive relation and significant between push and pull factors to satisfaction, and satisfaction to loyalty. "
2017
T49314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>