Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafita Anggraini
"ABSTRAK
Mikroalga biasanya hanya dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Kandungan minyak mikroalga mengandung EPA dan DHA. Selain minyak, mikroalga juga mengandung protein dan karbohidrat yang dapat dijadikan sumber pangan dengan gizi yang baik. Saat ini, sedang marak dilakukan penelitian guna mencari cara memperoleh minyak secara optimum. Untuk memperoleh minyak dari mikroalga ada beberapa metode salah satunya adalah dengan menggunakan metode ultrasonik. Kadar minyak yang dihasilkan berbeda-beda sesuai dengan pelarut yang digunakan. Waktu memanen biomassa mikroalga juga perlu diperhitungkan agar dapat diperoleh biomassa yang maksimal. Scenedesmus sp. dapat dipanen pada hari ke 13 dan Coelastrum sp. dapat dipanen pada hari ke 10.

ABSTRACT
Microalgae are usually used as fish feed. The content of microalga oil containing EPA and DHA. Microalgae also contains protein and carbohydrate that can be used as a source of food with good nutrition. Currently, many research is being done to find way to get optimum oil. There are several methods to obtain oil, one of that is ultrasonic method. The oil produced varies according to the solvent. Harvesting time of microalgae biomass also considered in order to obtain the maximum biomass. Scenedesmus sp. can be harvested on 13th day and Coelastrum sp. on 10th day."
2016
S63436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rahmawati
"Mikroalga merupakan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein dan asam amino pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp. Kadar protein diukur menggunakan metode Biuret dan kurva standar BSA (Bovine Serum Albumin) yang diukur pada panjang gelombang 540 nm. Hasil pengukuran kadar protein dengan metode Biuret didapatkan persentase proteinnya yaitu 4.16 % untuk mikroalga Scenedesmus sp dan 1.64 % untuk mikroalga Coelastrum sp. Penentuan kandungan asam amino dilakukan menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi).
Hasil analisis kandungan asam amino menunjukkan hasil bahwa asam amino esensial leusin merupakan asam amino esensial yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Coelastrum sp dan pada mikroalga Scenedesmus sp asam amino esensial lisin merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak. Sedangkan untuk kandungan asam amino non esensial diperoleh hasil bahwa asam amino glutamat merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp.
Pada penelitian ini dilakukan juga perhitungan jumlah sel alga dengan metode kapasitansi dimana hasil perhitungan dibandingkan dengan perhitungan jumlah sel menggunakan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, dan didapatkan perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi

Microalgae is an alternative solution to solve the problem of the lack of nutrient in Indonesia. The aims of this research is to determine protein concentration and amino acids in the microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp. Measurument of protein concentration using the Biuret method with a standard curve of BSA (Bovine Serum Albumin) is measured at a wavelength of 540 nm. The results of protein obtained with Biuret method is 4.16% to microalgae Scenedesmus sp. and 1.64% for microalgae Coelastrum sp. Determination of the amino acid is done using HPLC (High Performance Liquid Chromatography).
Results of the analysis of amino acid content shows that the highest essential amino acid of microalgae coelastrum sp is leucine, and lysine is the highest essential amino acid of microalgae scenedesmus sp. And glutamic is the highest non-essential amino acid of microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp.
In this research, we also calculate the number of algal cells with a capacitance method in which the calculation results as compared with the calculation of the number of cells using the Counting chamber and absorbance values with a spectrophotometer, and obtained the same proportion of large capacitance, the number of cells, and absorbance.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rahmawati
"Mikroalga merupakan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein dan asam amino pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp. Kadar protein diukur menggunakan metode Biuret dan kurva standar BSA (Bovine Serum Albumin) yang diukur pada panjang gelombang 540 nm.
Hasil pengukuran kadar protein dengan metode Biuret didapatkan persentase proteinnya yaitu 4.16 % untuk mikroalga Scenedesmus sp dan 1.64 % untuk mikroalga Coelastrum sp. Penentuan kandungan asam amino dilakukan menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi).
Hasil analisis kandungan asam amino menunjukkan hasil bahwa asam amino esensial leusin merupakan asam amino esensial yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Coelastrum sp dan pada mikroalga Scenedesmus sp asam amino esensial lisin merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak. Sedangkan untuk kandungan asam amino non esensial diperoleh hasil bahwa asam amino glutamat merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp.
Pada penelitian ini dilakukan juga perhitungan jumlah sel alga dengan metode kapasitansi dimana hasil perhitungan dibandingkan dengan perhitungan jumlah sel menggunakan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, dan didapatkan perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi.

Microalgae is an alternative solution to solve the problem of the lack of nutrient in Indonesia. The aims of this research is to determine protein concentration and amino acids in the microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp. Measurument of protein concentration using the Biuret method with a standard curve of BSA (Bovine Serum Albumin) is measured at a wavelength of 540 nm.
The results of protein obtained with Biuret method is 4.16% to microalgae Scenedesmus sp. and 1.64% for microalgae Coelastrum sp. Determination of the amino acid is done using HPLC (High Performance Liquid Chromatography).
Results of the analysis of amino acid content shows that the highest essential amino acid of microalgae coelastrum sp is leucine, and lysine is the highest essential amino acid of microalgae scenedesmus sp. And glutamic is the highest non-essential amino acid of microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp.
In this research, we also calculate the number of algal cells with a capacitance method in which the calculation results as compared with the calculation of the number of cells using the Counting chamber and absorbance values with a spectrophotometer, and obtained the same proportion of large capacitance, the number of cells, and absorbance.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kusumawardani
"Nannochloropsis sp. berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel karena memiliki kandungan lipid yang tinggi. Dibutuhkan proses ekstraksi untuk mendapatkan lipid dari mikroalga. Dalam penelitian ini akan dilakukan ekstraksi dengan metode perkolasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan jenis pelarut, serta menentukan rasio pelarut dengan mikroalga dan waktu perendaman yang optimum dari ekstraksi perkolasi.
Hasil ekstrak kemudian dianalisis komposisi lipidnya dengan menggunakan alat GC-MS dengan detektor untuk mendapatkan jenis asam lemak yang terkandung. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi ini adalah heksana dan kloroform. Secara umum yield akan meningkat seiring dengan kenaikan nilai rasio pelarut dengan mikroalga dan waktu perendaman yang diberikan.
Dari penelitian diperoleh yield tertinggi menggunakan pelarut kloroform sebesar 6,96% pada perbandingan rasio pelarut dengan mikroalga optimum 160:1 (mL solven/g mikroalga) dengan waktu perendaman optimum selama 2 jam. Dari hasil analisis GC-MS terdapat kandungan asam lemak linoleat dengan kadar 66,22%.

Nannochloropsis sp. has potential to be used as raw material for biodiesel because it has a high lipid content. Extraction process required to obtain lipids from microalgae. Extraction used in this research is the method of percolation. The purpose of this study was to compare the type of solvent and determining the ratio of solvent with microalga and the optimum soaking time in producing a high lipid yield.
The lipid composition was analyzed using GC-MS instrument with a detector to obtain types of fatty acids contained. Solvents used in the extraction are hexane and chloroform. Generally yield will increase along with increasing in the value of the ratio of solvent with microalgae and soaking time given.
From the highest yields were obtained using chloroform of 6.96% in comparison with microalgae optimum solvent ratio of 160:1 (mL solvent / g microalgae) with optimum soaking time for 2 hours. From the results of GC-MS analysis contained fatty acids which is linoleic acid with 66,22%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pijar Religiaz
"Pada penelitian ini dilakukan osmotic stress untuk merusak dinding sel mikroalga Nannochloropsis sp. Tujuan penelitian ini adalah mendesain perlakuan osmotic stress yang paling efektif dalam mengeluarkan yield lipid sebagai bahan baku sintesis biodiesel. Osmotic stress dilakukan dengan merendam mikroalga dalam larutan agen osmotik berkonsentrasi tinggi.
Perlakuan yang divariasikan mencakup kandungan berat kering sel, waktu rendam, jenis agen osmotik, serta konsentrasi agen osmotik. Kandungan berat kering sel akan mempengaruhi banyaknya sel yang mampu dirusak oleh osmotic stress yang sama. Waktu rendam akan mempengaruhi waktu kontak sel dengan larutan agen osmotik sehingga memberi pengaruh berbeda untuk agen osmotik yang berbeda. Agen osmotik yang digunakan pada penelitian ini adalah glukosa, sorbitol, dan NaCl. Selain itu, konsentrasi agen osmotik turut mempengaruhi tekanan osmotik yang ada sehingga memberikan osmotic stress yang berbeda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan berat kering sel yang paling optimal untuk diberi osmotic stress dan dilanjutkan dengan ekstraksi Bligh dan Dyer adalah 0,3326 g/L. Sementara itu, waktu rendam yang paling efisien dalam mengeluarkan lipid untuk tiap agen osmotik adalah tiga jam. Sedangkan konsentrasi larutan agen osmotik yang paling optimal mengeluarkan lipid untuk tiap agen osmotik adalah 1,5 g/L untuk glukosa, 2 g/L untuk sorbitol serta 0,5 g/L untuk NaCl.

In this study, osmotic stress was done to disrupt the cell wall of microalgae Nannochloropsis sp. The purpose of this study is to design the osmotic stress treatment that is most effective in extracting lipid yield as biodiesel synthesis feedstock. Osmotic stress is done by soaking the microalgae in highly concentrated solution of osmotic agent.
The treatment variation includes content of cell dry weight, soak time, type of osmotic agent, as well as the concentration of the osmotic agent. The content of the cell dry weight will affect the number of cells which can be disrupted by the same osmotic stress. Soak time will affect the contact time of cells with osmotic agent solution so as to give different effects to different osmotic agents. Osmotic agents used in this study are glucose, sorbitol, and NaCl. In addition, the concentration of osmotic agents also influence the osmotic pressure thus providing different osmotic stress.
Results of this study showed that the most optimal content of cell dry weight to be given osmotic stress followed by Bligh and Dyer extraction is 0.3326 g/L. Meanwhile, the most efficient soak time in extracting lipid for each osmotic agent is three hours. While the concentration of osmotic agent solution those are optimum in extracting lipid is 1.5 g/L for glucose, 2 g/L for sorbitol and 0.5 g/L for NaCl.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariva
"Soxhlet menjadi salah satu metode yang efektif untuk mengekstrak lipid dari mikroalga, yang dikenal sebagai bahan baku produksi biodiesel, karena dapat memaksimalkan kontak antara lipid dan pelarutnya. Penelitian ini menguji berbagai variasi massa kering alga, pelarut biner azeotrop kombinasi heksana/alkohol, dan sumber mikroalga dengan mengekstrak lipid Chlorella vulgaris dan Nannochloropsis sp. menggunakan metode Soxhlet dalam rangka mencapai yield dan efisiensi optimal sekaligus menganalisis mengenai komposisi lipid yang sesuai kriteria bahan baku biodiesel.
Hasil penelitan menunjukkan yield dan efisiensi ekstraksi Soxhlet yang paling optimal, dengan peningkatan hingga 1.4%, dicapai dengan memakai massa 3 gram dan pelarut heksana/1-butanol. Dari spesies alga, Nannochloropsis sp. mengandung lipid lebih banyak daripada Chlorella vulgaris. Bila dibandingkan dengan Bligh and Dyer, yield hasil ekstraksi Soxhlet lebih rendah karena sampel terlokalisir sehingga lebih sedikit komponen non lipid yang ikut terekstrak.
Dilihat dari komposisi lipid hasil analisa GC/MS, lipid Nannochloropsis sp. tersusun dari asam lemak rantai panjang dan Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) seperti asam oleat, asam linoleat, asam palmitat, dan asam linolenat sehingga dapat diaplikasikan secara luas sebagai bahan baku biodiesel maupun suplemen kesehatan ketimbang Chlorella vulgaris.

Soxhlet becomes an effective method to extract lipid from microalgae which is known as feedstock for biodiesel production because it is capable to maximize the contact between the biomass and its solvent. This research has tested a variety of dried algae mass, binary azeotropic solvents combination hexane/alcohol, and sources of Chlorella vulgaris and Nannochloropsis sp. to achieve the optimum yield and efficiency as well as analyze the suitable lipid composition as feedstock for biodiesel production.
Result showed Soxhlet extraction yield and efficiency at an optimum, with an increase up to 1,4%, achieved by using 3 grams mass and solvent hexane/1-butanol. Among the species of algae, Nannochloropsis sp. contains more lipid than Chlorella vulgaris. Comparing to the Bligh and Dyer method, Soxhlet extraction tends to show lower yield because the sample is localized apart from its solvent so that fewer non-lipid components were extracted.
Considering the fatty acid composition, Nannochloropsis sp. contains more long-chain fatty acids and Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) such as oleic acid, linoleic acid, palmitic acid, also linolenic acid, so it can be widely applied as feedstock for biodiesel production and food supplements instead of Chlorella vulgaris.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunady Haryanto
"Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan pembuatan probe optik untuk mengukur konsentrasi fitoplankton dalam medium cair. Perancangan probe tersebut bekerja dengan memanfaatkan fenomena fluoresensi, yang terdiri dari Light Emitting Diode ungu ( λ = 405nm, P = 10 mW, frekuensi modulasi 625 Hz), wadah ukur, filter optik, dan fotodioda. Dari pengujian terhadap kultur Scenedesmus sp. didapatkan bahwa untuk rentang konsentrasi 102 ? 106 sel/ml diperoleh hubungan yang konsisten antara intensitas fluoresensi dengan kenaikan konsentrasi sel, yaitu meningkat secara linier seiring dengan peningkatan konsentrasi sel. Gradien yang diperoleh untuk rentang konsentrasi tinggi lebih rendah dari pada rentang konsentrasi rendah.

The design of optical equipment in this research aim to measure phytoplankton concentration in liquid medium. This design, composed purple of light emitting diode (λ = 405nm, P = 10 mW, modulation frequency 625 Hz), graduated cylinder, optical filter and photodiode, works based on fluorescence phenomenon. The results of measurments shows that the fluorescence intensity has a consistent relationship with the Scenedesmus sp. concentration in the range of 102 - 106 sel/ml. The fluorescence intensity would increased if the concentration has been increased. The gradient for low range higher than high range concentration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25249
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Romadhon Subkhan
"Potensi mikroalga sebagai sumber bioenergi dapat dilihat dari tingginya kandungan asam lemaknya. Asam lemak dari mikroalga dapat diekstraksi dengan metode Ekstraksi Fluida Superkritis (EFS). EFS dapat dideskripsikan menggunakan model matematis untuk mendapatkan parameter proses. Pada penelitian ini, dilakukan estimasi parameter proses berupa konstanta laju desorpsi (kd) dan koefisien difusi biner (DAB) untuk EFS asam lemak dari Nannochloropsis sp. Model matematis yang digunakan adalah model difusi bola panas dengan mekanisme pelepasan asam lemak ke dalam pelarut menggunakan pendekatan model desorpsi. Nilai kd yang didapatkan meningkat seiring naiknya tekanan dan suhu yaitu 5,1x10-5 s-1, 6,3x10-4 s-1, 9x10-4 s-1, 1x10-3 s-1 untuk masing-masing kondisi operasi 313K dan 12,5MPa, 313K dan 20MPa, 313K dan 30MPa, dan 333K dan 30MPa. Sementara itu, nilai DAB yang didapatkan 3,9x10-12 m2/s untuk 313K dan 12,5MPa, 5,8x10-12 m2/s untuk 313K dan 20MPa, 3x10-11 m2/s untuk 313K dan 30MPa, dan 5x10-11 m2/s untuk 333K dan 30MPa. Nilai eror dikoreksi dengan AARD dan didapatkan nilai 4,65%, 12,87%, 4,19%, dan 4,29% untuk masing-masing kondisi operasi 313K dan 12,5MPa, 313K dan 20MPa, 313K dan 30MPa, dan 333K dan 30MPa.

Potential microalgae as a source of bioenergy can be seen from the high content of fatty acids. Fatty acids from microalgae can be extracted by Supercritical Fluid Extraction (SFE) method. SFE can be described using a mathematical model to get the process parameters. In this study, the process parameters desorption rate constant (kd) and binary diffusion coefficient (DAB) was estimated for fatty acid SFE from Nannochloropsis sp. The mathematical model used is a hot sphere diffusion with the mechanism of release of fatty acids into the solvent using the desorption model. The value of kd obtained increases with increasing pressure and temperature, namely 5.1x10-5 s-1, 6.3x10-4 s-1, 9x10-4 s-1, 1x10-3 s-1 for each operating conditions, 313K and 12.5MPa, 313K and 20MPa, 313K and 30MPa, and 333K and 30MPa. Meanwhile, DAB values ​​obtained were 3.9x10-12 m2/s for 313K and 12.5MPa, 5.8x10-12 m2/s for 313K and 20MPa, 3x10-11 m2/s for 313K and 30MPa, and 5x10-11 m2/s for 333K and 30MPa. Error-values ​​were corrected with AARD and obtained of 4.65%, 12.87%, 4.19%, and 4.29% for each operating condition of 313K and 12.5MPa, 313K and 20MPa, 313K and 30MPa, and 333K and 30MPa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivana Margaret
"Bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui menyebabkan pentingnya dicari energi alternatif untuk menggantikannya, seperti biodiesel. Biodiesel terbuat dari lipid yang dapat diperoleh dari mikroalga, seperti Nannochloropsis sp. melalui proses ekstraksi. Pada penelitian ini, dilakukan optimasi ekstraksi lipid dengan metode perkolasi. Optimasi dilakukan dengan cara melakukan variasi terhadap rasio pelarut (heksana:etanol. v/v) dan waktu perendaman (jam). Prosentase yield ekstrak tertinggi adalah sebesar 3,50% yang diperoleh dari 0,5 g Nannochloropsis sp. (basis kering), rasio heksana:etanol sebesar 1,8:1 (v/v), dan waktu perendaman selama 2,5 jam. Komposisi asam lemak dalam ekstrak yang dapat dijadikan bahan baku biodiesel adalah palmitic acid dan cis-oleic acid.

Fossil fuel is a non-renewable source that needs alternative energy to replace it such as biodiesel. Biodiesel is made from lipid that can be extracted from microalgae with species Nannochloropsis sp. The extraction method to extract lipid is percolation method. On this journal, percolation method is being optimized by doing variation on hexane:ethanol ratio (v/v) and maceration time (hour). The highest extract yield percentage is 3,50% from 0,5 g Nannochloropsis sp. (dry weight), hexane:ethanol ratio for 1,8:1 (v/v), and maceration time for 2,5 hour. Fatty acids composition from the extract that can be used as biodiesel raw material are palmitic acid and cis-oleic acid."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maisarah
"ABSTRACT
Pencemaran lingkungan merupakan hasil proses produksi yang menghasilkan limbah. Beberapa jenis limbah mengandung senyawa fosfat dengan konsentrasi yang tinggi sebelum dibuang ke perairan. Pada penelitian ini digunakan jenis mikroalga Scenedesmus sp. sebagai agen bioremediator fosfat yang diharapkan dapat diaplikasikan dalam menurunkan kadar fosfat pada perairan serta meningkatkan kualitas lingkungan tersebut. Dilakukan variasi fosfat yang diuji untuk melihat pengaruh berbagai jenis fosfat yang terdapat pada perairan berupa variasi fosfat organik menggunakan senyawa adenosine monofosfat AMP, myo-inositol hexakis dihidrogen fosfat dan variasi fosfat anorganik menggunakan senyawa monopotassium fosfat KH2PO4, sodium tripolifosfat STPP. Didapatkan penggunaan monopotassium fosfat KH2PO4 lebih baik dalam penurunan kadar fosfat dan kenaikan jumlah sel Scenedesmus sp. dengan persen penurunan fosfat sebesar 87,5. Parameter uji kualitas lingkungan yang dilakukan adalah suhu dan pH. Pengaplikasian langsung pada air limbah sumber muara angke didapat juga berhasil menurunkan kadar fosfat dan terjadi kenaikan jumlah sel Scenedesmus. Scenedesmus sp. memiliki kemampuan untuk mengurangi nutrisi dalam air limbah hingga dibawah ambang batas baku mutu air limbah sebesar 86,0 dari konsentrasi awal fosfat 0,2255 ppm menurun menjadi 0,0314 ppm. Pengamatan proses bioremediasi dilakukan pada mikroalga Scenedesmus selama 18 hari dengan pengukuran kadar fosfat dan parameter kualitas lingkungan dilakukan selama 3 hari sekali.

ABSTRACT
Environmental pollution is the result of the production process which produces waste. Several types of waste contain phosphate compounds with high concentrations before being discharged into the water. This study used Scenedesmus sp. as a phosphate bioremediator agent that is expected to be applied in lowering the phosphate levels in the water as well as improving the quality of the environment. Variations of phosphate were tested to see the effect of various types of phosphate found in the waters in the form of a variation of organic phosphate using the adenosine monophosphate AMP, myo inositol hexakis dihydrogen phosphate and variations of inorganic phosphates using monopotassium phosphate KH2PO4, sodium tripolyphosphate STPP. It was found that the use of monopotassium phosphate KH2PO4 was better in decreasing phosphate levels and increasing the number of Scenedesmus sp cells. with a phosphate decrease percentage of 87.5. The environmental quality test parameters are temperature and pH. Direct application in wastewater of Muara angke was also found to decrease phosphate levels and increase the number of Scenedesmus sp. cells. Scenedesmus sp. has the ability to reduce nutrients in wastewater to below wastewater quality standard of 86.0 from the initial phosphate concentration of 0.2255 ppm to 0.0314 ppm. Observation of bioremediation process is conducted on Scenedesmus sp. microalgae with the measurement of phosphate for 18 days and environmental quality parameters for once every 3 days."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>