Ditemukan 133136 dokumen yang sesuai dengan query
Ricky Nauvaldy Ruliputra
"Pemanfaatan logika berfikir yang diimplementasi ke dalam algoritma program dibutuhkan untuk membuat sebuah sistem cerdas. Skripsi ini melaporkan hasil rancang bangun sebuah wahana hexacopter dengan berat lepas landas total sebesar 5,9 Kg. Beban tersebut terdiri dari komponen-komponen penyusun wahana, antara lain baling-baling dengan panjang 17 x 5,5 inci, baterai Li-Po dengan kapasitas 10.000 mAh, ESC dengan arus maksimum 40A, GPS, kamera, kerangka hexacopter, single board computer, flight controller, gimbal, motor sebesar 360 Kv, dan komponen-komponen pendukung lainnya. Ujicoba untuk keberhasilan rancang bangun ini dibuktikan dengan waktu mengudara (flight time) yang standar (± 16 menit). Di sisi lain, wahana ini di desain untuk mampu terbang secara otomatis berdasarkan pengolahan citra untuk dapat memposisikan dirinya agar berada di tengah objek target yang ingin dideteksi. Deteksi objek dilakukan dengan menggunakan metode pengolahan citra template matching berbasis color histogram footprint dengan tingkat keberhasilan rata-rata sebesar 78 % dengan jarak deteksi objek sejauh 1 meter. Visual feedback control berbasis pengendali PID digunakan sebagai kendali terbang wahana untuk mengendalikan throttle dan roll agar hexacopter dapat memposisikan dirinya di tengah objek target berdasarkan gambar yang diambil oleh kamera.
The use of logic thinking which is implemented into the program algorithms is needed to make a smart system. This paper reports the results of design and build of a hexacopter with total takeoff weight of 5,9 Kg. This weight consists of components used in building the hexacopter, including a propeller with a length of 17 x 5,5 inches, Li-Po battery with a capacity of 10.000 mAh, ESC with a maximum current of 40A, GPS, camera, hexacopter frame, single board computer, flight controller, gimbal, 360 Kv brushless DC motors, and other supporting items. This hexacopter has a standard flight time of ±16 minutes. The vehicle is designed to be able to fly autonomously based on image processing to position itself in the middle of the detected target object. Object detection is performed by image processing with the method of template matching based on color histogram footprint which give us an average success rate of 78% from distance of 1 meter. Visual feedback control based on PID controllers is used to control the throttle and roll of the hexacopter so it can position itself in the middle of the target object based on images taken by the camera."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65634
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Edmond Hendrik Jacob Ngantung
"Skripsi ini membahas kemampuan stereo vision yang menggunakan metode image matching pada gambar stereo. Percobaan ini adalah percobaan kualitatif dengan desain rekayasa pemrograman yakni dengan bahasa pemrograman VHDL. Hasil percobaan menunjukkan bahwa program Image matching dapat terselesaikan dengan berbasis Finite State Machine yang terhubung melalui interkoneksi yang telah diprogram untuk mendapatkan data disparitas baik itu jarak atau kedalaman stau objek dengan menggunakan VHDL yang akhirnya dibandingkan dengan hasil kebenaran pada MatLab
The focus of this study will discuss the abiltity of stereo vision using image matching as a method to stereo pair picture. The experiment is qualitative experiment using the VHDL as a programming language. The result of this research can be solved based on Finite State Machine which is programmed and connected in interconnection to get the disparity data like distance or depth to the object using VHDL, then the decision making will be applied to actual result which is in MatLab."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wendy Rinaldy
"
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai salah satu metoda segmentasi suatu obyek serta kemampuan klasifikasi obyek dengan menggunakan deformable template. Pemilihan metoda deformable template karena kemampuan yang dimiliki metoda ini untuk beradaptasi terhadap variasi dari obyek yang diamati, dalam skripsi ini ialah kendaraan coda empat. Banyaknya variasi bentuk dari kendaraan roda empat menyebabkan metoda ini ideal untuk diterapkan dalam aplikasi segmentasi ini. Aplikasi yang akan dibahas dalam skripsi ini dapat dipergunakan untuk mengamati obyek kendaraan beroda empat dalam keadaan bergerak.
Deformable template ini bekerja berdasarkan suatu bentuk poligonal dengan aturan-aturan khusus yang membatasi nilai tiap-tiap elemennya. Tap elemen tersebut diberikan kebebasan untuk beradaptasi terhadap parameter-parameter masukan dengan kendali dari seperangkat aturan dan algoritma deformasi yang ditentukan. Pola deformasi elemen template tersebut menggunakan algoritma Metropolis untuk meminimalisasi fungsi energi yang merepresentasikan kemiripan bentuk template terhadap obyek, serta terpenuhinya aturan-aturan yang membatasi parameter tiap elemen template.
Dalam skripsi ini dibentuk perangkat lunak yang mewakili logika dari aplikasi ini untuk mengamati perilaku umum dari parameter-parameter yang terkait didalamnya. Perangkat lunak tersebut dibuat dalam program Matlab.
"
1997
S39495
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fiana Amanda Sari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39402
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Faizal Budhi Mulia
"Masalah penjadwalan bus sekolah merupakan masalah penentuan rute dalam melayani semua trip oleh sejumlah bus, untuk mengantarkan sejumlah siswa ke sekolah mereka masing-masing. Dengan trip terdiri dari sederetan halte bus dan sekolah tujuan dari masing-masing trip tersebut. Setiap bus dapat melayani lebih dari satu trip. dimana armada bus yang berada di depot adalah heterogen, yaitu kapasitas dari bus yang tersedia berbeda-beda. Dengan menganggap trip sebagai virtual stop, maka masalah penjadwalan bus sekolah dapat dimodelkan sebagai vehicle routing problem with time windows (VRPTW). Dalam menyelesaikan masalah ini, digunakan construction algorithm untuk membangun solusi awal. Setelah itu solusi tersebut diperbaiki dengan menggunakan improvement algorithm.
The school bus scheduling problem is a problem to assign some buses to serve all trips. A trip consists of a sequence of bus stops and their designated school. Each bus can serve more than one trip. The bus fleet is assumed heterogen or the capacity for each bus is different. A school bus scheduling problem can be modeled as a vehicle routing problem with time windows (VRPTW) by considering trips as virtual stops. The initial solution can be generated by construction algorithm and it will be improved by improvement algorithm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55288
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Syahroni
"Permasalahan banyak benda (many-body) secara lengkap, dimana melibatkan interaksi elektron-ion dan interaksi elektron-elektron, merupakan permasalahan yang sulit untuk dipecahkan secara eksak. Pendekatan first-principles seperti Density Functional Theory (DFT) telah menjadi pilihan yang populer untuk mengamati band structure secara lengkap pada suatu material. Bagaimanapun juga, terlepas dari perumusannya yang telah mapan, hal itu tetap menjadi tantangan besar untuk menggunakan pendekatan DFT untuk mengamati efek yang yang disebabkan oleh korelasi yang kuat antara elektron secara benar. Saat ini telah diperkenalkan pendekatan yang menggabungkan DFT dengan pendekatan diagram Feynman, yang disebut metode GW, untuk mengoreksi efek dari interaksi antara elektron. Terlepas dari beberapa keberhasilan dari pendekatan GW berbasis DFT ini, pendekatan ini memiliki kekurangan yaitu tidak cukup eksibel untuk digunakan untuk memecahkan masalah dengan interaksi yang lain, seperti interaksi magnetik. Pada skripsi ini, kami memperkenalkan algoritma metode GW dalam kerangka tight- binding. Kami turunkan setiap langkah pada algoritma secara lengkap dengan menggunakan diagram Feynman dan konsep analytic continuation untuk mengekspresikan besaran-besaran fisika pada real frequency. Untuk tujuan tertentu, kami tertarik untuk menerapkan algoritma ini pada sistem graphene dengan harapan menggunakan metode ini untuk sifat optik sistem graphene dengan berbagai jenis interaksi tambahan dalam waktu mendatang.
The full many-body problem in condensed-matter physics, in which electronion as well as electron-electron (e-e) interactions play crucial roles, is very tough to solve exactly. To explore the details of the band structure of the material, a first-principles approach such as Density Functional Theory (DFT) has become a popular choice. However, a part from its well-established formulation, it remains a big challenge to use such an approach to capture effects arising from strong correlations among the electrons correctly. Nowadays, an approach to combine DFT with a Feynman diagrammatic approach, so called the GW method, to address the effects of e-e interactions, has been introduced. Despite some successes of the DFT-based GW approach, there is an issue that this approach does not seem exible enough to use for solving problems with other types of interactions, such as magnetic interactions. In this skripsi, we aim to introduce an algorithm of the implementation of GW method in the frame of tight-binding approximation. We rigorously derive each step in the algorithm with the aid of Feynman diagrams, and the concept of analytic continuation to express the physical quantities of interest in real frequency. For a particular purpose, we are interested to apply this algorithm to graphene in hope of using this method address optical properties of graphene systems with various kinds of additional interactions in the near future."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56170
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Krisnadi Tri Oktara
"Nilai Glomelural Filtration Rate (GFR) sebagai salah satu hasil pemeriksaan renogram, saat ini diperoleh dengan cara membuat Region of Interest (ROI) secara manual pada kedua ginjal. ROI ini akan menghasilkan jumlah cacahan dari kedua ginjal yang akan digunakan untuk menghitung GFR. Karena dibuat secara manual, maka ROI dan nilai GFR tersebut hasilnya subyektif dan bergantung pada kemampuan operator. Oleh karena itu, pembuatan ROI ginjal secara otomatis menggunakan prinsip segmentasi citra dengan algoritma pengolahan citra yang sudah ada dapat menjadi solusi. Proses pembuatan ROI ginjal secara otomatis meliputi 3 tahap yaitu pre-processing, image contrast enhancement, dan image segmentation.
Hasil akhir yang diperoleh adalah citra hasil pemeriksaan renogram dengan kedua ginjal yang sudah dibROI secara otomatis. Hasil pengujian yang dilakukan terhadap 35 pasien diperoleh 26 pasien berhasil di ROI secara otomatis dan 9 pasien gagal. Dari 26 pasien yang berhasil, hasilnya dibandingkan secara kuantitatif dengan ROI manual yang dilihat dari nilai true positive (TP), false negative (FN), dan false positive (FP). Diperoleh nilai rata-rata dari semua pasien yang berhasil yaitu TP 82,42%, FN 16,86%, dan FP 14,57%.
Glomelural Filtration Rate (GFR) value as one of the result of renogram examination, is obtained by delineate Region of Interest (ROI) manually on both kidney. This ROI will produce counts from both kidney which is used to calculate GFR. Because of delineate manually, the result would be subjective and depend on operators’ skill. Therefore, automatic kidney ROI using image segmentation with image processing algorithm that have been widely used can be one solution to relieve this problem. The process to make this automatic kidney ROI include 3 steps: pre-processing, image contrast enhancement, and image segmentation. The final result is renogram examination image that both kidney have ROI automatically. Results of the test performed on 35 patients show 26 patients were successful and 9 patients failed because of some reasons. From this 26 successful patients, the results were compared quantitatively with manual delineation ROI as seen from true positive (TP), false negative (FN), dan false positive (FP) value. The average values obtained from all patients who successfully ie TP 82.42%, FN 16.86%, and 14.57% FP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57382
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pino Rachmandika
"Suatu line digraph dari graf berarah adalah suatu graf berarah dengan simpul-simpul pada merupakan busur-busur berarah pada dan simpul bertetangga ke simpul pada jika dan hanya jika ujung dari busur merupakan pangkal dari busur pada . Menurut Wang dan Yuan (2005), suatu graf merupakan graf DNA jika dan hanya jika graf tersebut merupakan line digraph. Sehingga, jika diberikan sembarang graf, untuk mengetahui graf tersebut apakah merupakan graf DNA, dapat dilakukan dengan memeriksa apakah graf tersebut merupakan line digraph.
Melalui penelitiannya, Syslo (1982) membuat suatu algoritma untuk mengidentifikasi apakah suatu graf merupakan line digraph dari suatu graf berarah. Beberapa tahun berikutnya, Blazewicz dkk. (1999) mendefinisikan pelabelan- dan mengidentifikasi bahwa suatu graf adalah line digraph jika dapat dilabel dengan pelabelan-.
Dalam skripsi ini, dibahas mengenai modifikasi algoritma yang dibuat oleh Syslo sedemikian sehingga simpul graf yang dihasilkan algoritma tersebut memenuhi definisi pelabelan- untuk kemudian diterapkan dalam identifikasi line digraph jika diberikan sembarang graf berarah terhubung.
A line digraph of directed graph is a directed graph with the vertices in are the arcs in and vertex is adjacent to vertex in if and only if the head of the arc is the tail of the arc in . According to Wang and Yuan (2005), a graph is DNA graph if and only if the graph is a line digraph. So, if given an arbitrary graph, to find out whether the graph is DNA graph, can be done by checking whether the graph is a line digraph. Syslo (1982) gave an algorithm to identify line digraph. The next few years, Blazewicz et al. (1999) defined an -labeling and identify that a graph is a line digraph if can be labeled by -labeling. This reseacrh gives modification of the algorithm created by Syslo such that the algorithm satisfy the definition of -labeling and then be applied to identify line digraph, if given any connected directed graph."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56847
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Convolutional coding is used widely today, especially in wireless communication. In trnasmitter, the convolutional encoder generates code from input data....."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Muttaqin
"
ABSTRAKTugas akhir ini membahas mengenai Algoritma dan Pemrograman Metode Bifaktorisasi yang merupakan salah satu metode langsung dalam mencari penyelesaian sistim persamaan linier Ax = b. Dalam Metode Bifaktorisasi Matriks A difaktorkan menjadi dua buah matriks, yaitu matriks kiri dan matriks kanan. Matriks kiri adalah matriks segitiga bawah L dan matriks kanan adalah matriks segitiga atas R dengan diagonal 1 sehingga L A R = I. Matriks invers A dapat dicari sebagai perkalian antara R dan L sehingga A = R L sedangkan x dapat dicari dengan persamaan x = A- b. Algoritma dan Pemrograman yang dibuat adalah yang mempunyai storage dan kecepatan yang optimal dengan stabilitas numerik yang terjaga. Diasumsikan dalam hal ini matrik A sparse dan simetris definit positif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library