Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agil Ramadhan Primasto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja metode ozonasi, kavitasi hidrodinamika, dan kombinasi keduanya dalam mengolah limbah cair tahu. Variasi yang dilakukan adalah laju alir 2-4 LPM dan dosis ozon. Metode kombinasi kavitasi hidrodinamika dan ozonasi (laju alir 4 LPM dan dosis ozon 132,54 mg/jam) menghasilkan kinerja terbaik, yaitu menyisihkan 943 mg/L COD dan 293 mg/L TSS selama 180 menit. Hasil tersebut lebih baik dibandingkan metode kavitasi hidrodinamika laju alir 4 LPM dan ozonasi dengan dosis ozon 132,54 mg/jam secara terpisah, yang masing-masing hanya mampu menyisihkan 485 mg/L COD-288 mg/L TSS dan 136 mg/L COD-233 mg/L TSS selama 180 menit.

This research has purpose to evaluate the performance of ozonation, hydrodynamic cavitation, and combination of both in treating tofu wastewater. The variations being used are flowrate 2-4 LPM and dosage of ozone. Combination of hydrodynamic cavitation and ozonation (4 LPM flowrate and 132,54 mg/jam dosage of ozone) produces the best performance, with degradation of 943 mg/L COD and 293 mg/L TSS in 180 minutes. That result is far better than the 4 LPM hydrodynamic cavitation and 132,54 mg/jam dosage of ozone ozonation separately, which are 485 mg/L COD-288 mg/L TSS and 136 mg/L COD-233 mg/L TSS in 180 minutes accordingly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Amalia
"Penelitian ini mengkombinasikan metode ozonasi dan kavitasi hidrodinamikka dengan injektor venturi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui signifikansi kinerja dari penggabungan metode ozonasi dan kavitasi hidrodinamika terhadap proses desinfeksi bakteri Escherichia coli. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan desinfeksi dengan metode ozonasi tunggal dan kavitasi tunggal sebagai pembanding. Variasi yang dilakukan adalah laju alir yaitu 3, 5 dan 7 L/menit dan dosis ozon 64,83, 108,18 dan 135,04 mg/jam. Metode kombinasi ozonasi dan kavitasi hidrodinamika laju alir 7 L/menit dan dosis ozon 135,04 mg/jam menghasilkan kinerja terbaik dengan konsentrasi awal sebesar 1,49 x 105 CFU/mL, semua bakteri dapat terdesinfeksi selama 45 menit. Hasil tersebut lebih baik dibandingkan metode kavitasi hidrodinamika tunggal laju alir 7 L/menit dengan bakteri tersisa sebesar 21 dan semua bakteri terdesinfeksi pada metode ozonasi tunggal dengan dosis ozon 135,04 mg/jam selama 60 menit.

This research combine ozonation and cavitation hydrodynamic methods with venturi injector. The purpose of this research is to observe significance of ozonation and hydrodynamic cavitation method to disinfection process of Escherichia coli bacteria. To achieve these objectives, disinfection process with single ozonation and single cavitation method was used as a comparison. The variations being used are flowrate 3, 5, 7 L min and dosage of ozone 64.83, 108.18 and 135.04 mg h. Combination of ozonation and hydrodynamic cavitation 7 LPM and 135.04 mg h dosage of ozone showed the best performance with initial concentration is 1.49 x 105 CFU mL, all bacteria were disinfected for 45 minutes. The results is better than the single hydrodynamic cavitation method 7 LPM which had 21 remaining of bacteria and all bacteria were disinfected on a single ozonation method 135.04 mg h dosage of ozone for 60 min."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jupiter Eresta Jaya
"Pada penelitian ini, dilakukan evaluasi kinerja metode gabungan teknik ozonasi dan kavitasi hidrodinamika dengan menggunakan injektor venturi untuk mengolah limbah fenol sintetik. Fenol merupakan senyawa alkohol yang memiliki stabilitas tinggi. Hal tersebut diakibatkan oleh strukturnya yang memiliki cincin aromatis sehingga sulit disisihkan. Proses penyisihan fenol pada penelitian ini akan membandingkan penyisihan fenol untuk tiga kofigurasi proses, yaitu metode ozonasi, kavitasi venturi, dan gabungan dari kedua metode tersebut. Variasi untuk setiap konfigurasi proses yang dilakukan adalah variasi pH (4, 7, dan 11), Laju alir (2, 4, dan 6 L/menit) dan dosis ozon (63,77 mg/jam dan 118,48 mg/jam).
Limbah Fenol yang digunakan pada penelitian ini adalah fenol sintetik dengan konsentrasi 10 ppm. Pada penelitian ini didapatkan penggunaan metode gabungan teknik ozonasi dan kavitasi menggunakan injektor venturi pada kondisi pH 11, laju alir 6 L/menit, dan dosis ozon 118,48 mg/jam akan menghasilkan presentase penyisihan fenol tertinggi dengan nilai sebesar 85% dibandingkan dengan penggunan hanya metode kavitasi hidrodinamika ataupun ozononasi.

n this research, performance evaluation of combination method of ozone technique and hydrodynamic cavitation with venturi injector to process syntethic phenol are done. Phenol is an alcoholic substance with high stability because of the aromatic ring that it has that makes it hard to be degraded. In this research, the performance of three process configuration, which are the ozonation technique, hydrodynamic cavitation with venturi injector, dan the combination of both method, are be compared to perform phenol degradation. Variation used in each process configuration are pH (4, 7, and 11), Flowrate (2, 4, and 6 L/min), and ozon dosage (63,77 mg/hr and 118,48 mg/hr).
The phenol concentration used in this process is synthetic phenol with 10 ppm concentration. In this research it is found out that the combination method of ozonation technique and hydrodynamic with venturi injector in base condition (pH of 11), 6 L/min circulation flowrate, and 118,48 mg/hr ozone dosage will result in the highest phenol degradation rate (85% of phenol degradation rate and TOC removal of 4,5 mg/L) compared to doing the ozone technique and hydrodynamic cavitation with venturi injector separately.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Radinal Sarip
"Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kinerja rangkaian alat desinfeksi gabungan ozonasi dan kavitasi hidrodinamika terhadap bakteri Escherichia coli. Dosis ozon dan laju alir sirkulasi limbah air tercemar bakteri Escherichia coli digunakan sebagai variabel penelitian untuk mengetahui kondisi terbaik kombinasi metode-metode tersebut. Variasi laju alir limbah dilakukana pada 4 ; 5,5; 7 LPM sedangkan dosis ozon divariasikan dengan penggunaan ozonator komersial rumah tangga mulai dari 1 84,38 mg/jam , 2 157,44 mg/jam dan 3 231,36 mg/jam unit ozonator.
Hasil desinfeksi menunjukan penurunan lebih baik untuk setiap kenaikan laju alir air sirkulasi serta kenaikan dosis ozon. Metode terbaik merupakan metode gabungan kavitasi hidrodinamika pada 7 LPM dan ozonasi dengan dosis 231,36 mg/jam dengan waktu operasi selama 60 menit yang mampu menurunkan konsentrasi bakteri Escherichia coli sampai 17 CFU/mL untuk konsentrasi awal 8,4 x 105, 0 CFU/mL untuk konsentrasi awal 9,7 x 104, dan 0 CFU/mL untuk konsentrasi awal 8,3 x 103 . Kata kunci : desinfeksi, Eschericia coli, ozon, ozonasi, kavitasi hidrodinamika.

This research aimed to evaluate the performance of a series of combined ozonation disinfection unit and hydrodynamic cavitation in the disinfection of Escherichia coli bacteria. Ozone dose and the circulation flow rate of wastewater contaminated with the Escherichia coli is used as variables of research to determine the best conditions of the combination methods. Variations of waste flow rate are 4 5.5 and 7 LPM, while ozone dosage is varied by using household commercial ozonator ranging from 1 84,38 mg h , 2 157,44 mg h and 3 231,36 mg h unit of ozonator.
The best result of decreasing the Escherichia coli bacteria concentration was obtained by combining method of disinfection by hydrodynamic cavitation at 7 LPM and ozonation from 3 units ozonator with 231.36 mg h of ozone dosage for 60 minutes of desinfection are 17 CFU mL final concentration from 8.4 x 105, 0 CFU mL for initial concentration 9,7 x 104 CFU mL, and 0 CFU mL for initial concentration 8,3 x 103 CFU mL. Keywords disinfection, Eschericia coli, ozone, ozonation, hydrodynamic cavitaion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahida Rani
"Penelitian ini meninjau signifikansi kavitasi hidrodinamika terhadap ozonasi dan pengaruh laju alir air dalam disinfeksi bakteri Salmonella sp. Proses disinfeksi yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari tiga konfigurasi, yaitu secara ozonasi, secara kavitasi hidrodinamika, serta gabungan ozonasi dan kavitasi hidrodinamika. Variasi laju alir air yang digunakan pada masing-masing konfigurasi sebesar 2 L/menit, 3 L/menit, dan 4 L/menit. Ozon dihasilkan dengan menggunakan ozonator komersial dengan laju alir gas 1,37 L/menit, sedangkan pembangkit kavitasi yang digunakan adalah injektor venturi. Pada konfigurasi gabungan ozon dengan kavitasi hidrodinamika menunjukkan hasil yang terbaik dalam disinfeksi Salmonella sp. dengan laju alir air 4 L/menit. Pada laju alir air yang sama sebesar 4 L/menit, konfigurasi gabungan ini mencapai 100% disinfeksi Salmonella sp. dalam waktu kurang dari 15 menit. Pada konfigurasi ozon tunggal mencapai 100% disinfeksi sekitar 30 – 45 menit, sedangkan konfigurasi kavitasi tunggal hanya mencapai 99,69% hingga menit ke-60. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya kavitasi hidrodinamika yang dikombinasikan pada ozonasi serta laju alir air yang besar memberikan pengaruh yang optimum dan efektif dalam disinfeksi Salmonella sp.

This study observe the significance of hydrodynamic cavitation to ozonation and influence of water flowrate in the disinfection of Salmonella sp. In this study, disinfection process consists of three configurations, those are ozonation, hydrodynamic cavitation, as well as a combination of ozonation and hydrodynamic cavitation. Variation of water flowrate used in each configuration at 2 L/min, 3 L/min, and 4 L/min. Ozone is generated using a commercial ozonator at 1,37 L/min, while cavitation generator used venturi injector. In the configuration of the ozone combined with hydrodynamic cavitation showed the best results in disinfection of Salmonella sp. at 4 L/min. At the same water flowrate of 4 L/min, the combined configuration reached 100% disinfection of Salmonella sp. in less than 15 minutes. In the single ozone configuration reached 100% disinfection about 30-45 minutes, while the single cavitation configuration only reached 99,69% until minute 60. The results of this study indicate that the hydrodynamic cavitation combined on ozonation, and the high water flowrate gives optimum and effective condition in disinfection of Salmonella sp."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Setyadarma Yuwanto
"Dalam penelitian ini dilakukan penggabungan dua metode Proses Oksidasi Lanjut yaitu metode ozonasi dan kavitasi hidrodinamika dengan menggunakan pelat berlubang untuk Pengolahan limbah fenol sintetik. Penggabungan dua metode ini bertujuan untuk melihat seberapa signifikan pengaruh penggabungan kedua metode ini dibandingkan dengan kedua metode tersebut diaplikasikan secara terpisah. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan tiga variasi proses yaitu metode ozonasi, kavitasi hidrodinamika, dan gabungan keduanya. Selain itu, dilakukan pula variasi terhadap laju alir sirkulasi, dosis ozon, dan pH untuk mendapatkan kondisi yang optimal dalam penyisihan limbah fenol. Pada penelitian ini terbukti bahwa penyisihan fenol dengan metode gabungan teknik ozonasi dan kavitasi hidrodinamika menggunakan pelat berlubang dengan kondisi operasi laju alir sirkulasi terbaik yaitu 6 LPM, dosis ozon dengan dua ozonator, dan pH tinggi meghasilkan persentase penyisihan yang lebih baik mencapai 81,4 % dibandingkan dengan metode ozonasi sebesar 69,8 %, dan kavitasi hidrodinamika sebesar 22,1 %.

In this research, carried out the merger of two Advanced Oxidation Process methods, namely ozonation technique and hydrodynamic cavitation by using orifice plate to degrade synthetic phenol. This combination method is carried out to see how significant the effect of the merger of these two methods compared with both methods applied separately. To achieve that purpose, carried out three variations of the process, there are ozonation technique, hydrodynamic cavitation, dan merger of both method. Moreover, also conducted a variation of the flow rate of circulation, ozone dosage, and pH to obtain optimal operating conditions in the phenol waste treatment. Proven in this research that phenol degradation using the combination method of ozonation technique and hydrodynamic cavitation using orifice plate with operating conditions of 6 LPM circulation flow rate, two source of ozone, and basic environment produces better result reaching to 81,4 % phenol degraded compared to ozonation technique 69,8 %, and hydrodynamic cavitation 22,1 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Putri Adripratiwi
"Limbah cair tahu merupakan salah satu pencemar lingkungan yang masih memerlukan metode pengolahan yang lebih efektif dan efisien. Metode ozonasi dan adsorpsi diketahui memiliki kemampuan untuk mengoksidasi kandungan senyawa organik di dalam limbah secara efektif. Adsorpsi dilakukan dengan menggunakan Granular Activated Carbon GAC untuk meningkatkan efektivitas degradasi limbah cair tahu. Untuk mengetahui kondisi optimal pengolahan limbah cair tahu, dilakukan variasi terhadap dosis ozon yaitu 62, 111, dan 155 mg/jam dan jumlah karbon aktif yang digunakan yaitu 50, 75, dan 100 gram. Parameter yang ditinjau sebagai hasil akhir penelitian ini adalah kandungan substansi organik COD dan TSS dalam limbah cair tahu yang telah diproses. Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pada metode kombinasi ozonasi dengan dosis 155 mg/jam dan adsorpsi dengan GAC sebanyak 100 gram dengan waktu kontak 120 menit yang menyisihkan 377,12 mg/L COD dan 26 mg/L TSS.

Tofu industry wastewater is one of environment pollutant that still needed wastewater treatment method which more efficient and effective. Ozonation and adsorption method is known to have the capability to oxidized organic compound in wastewater. Adsorption is done using granular activated carbon as adsorbant to increase the effectiveness of tofu wastewater degradation process. This research is carried out to evalueate the performance of ozonation, adsorption, and combination of both methods in processing tofu wastewater. To get the optimal condition, variations are done for the dosage of ozone 62, 111, and 155 mg h and amount of GAC used 50, 75, and 100 gram. Parameters of this prosess are organic substances of tofu wastewater such as CO, and TSS. The best result obtained from this research was the combination of ozonation with ozone dose of 155 mg h and adsorption with 100 grams of GAC for 120 minutes which removed 377,12 mg L COD and 26 mg L TSS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Exa Saputra
"ABSTRAK
Limbah cair yang dihasilkan oleh industri batik masih mengandung zat warna serta bahan pencemar lain dalam konsentrasi yang sangat tinggi, sehingga dapat menurunkan kualitas ekosistem perairan jika langsung dibuang tanpa pengolahan. Oleh karena itu, pada penelitian ini, limbah cair batik diolah dengan menggunakan teknik kavitasi hidrodinamika, ozonasi, dan kombinasi keduanya. Oleh karena kandungan bahan pencemar pada limbah cair batik sangat tinggi, maka untuk meningkatkan efektivitas proses pengolahan limbah dilakukan pralakuan dengan menggunakan teknik koagulasi-flokulasi berbasiskan penggunaan koagulan PAC. Setelahnya proses pengolahan limbah utama dilakukan dengan melakukan variasi laju alir sirkulasi limbah pada 2 L/menit, 4 L/menit, dan 6 L/menit. Parameter pH awal limbah juga divariasikan menjadi 4, 7, dan 10 sebagai representasi kondisi asam, netral, dan basa. Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu pada aplikasi teknik kombinasi kavitasi hidrodinamika dan ozonasi yang memberikan persentase penyisihan kadar TSS, COD, warna (Pt-Co), dan TOC sebesar 95,19%; 78,85%; 96,42%; dan 60,56% selama 60 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linggar Anindita
"Limbah cair industri tahu biasanya dibuang langsung ke lingkungan tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu sehingga berbahaya bagi lingkungan. Kandungan COD dan TSS pada limbah cair tahu melebihi ambang batas yang maksimal yang ditentukan oleh pemerintah. Metode ozonasi dan adsorpsi diketahui mampu mendegradasi kandungan senyawa organik dan anorganik pada limbah cair secara efektif. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kinerja pengolahan limbah cair industri tahu dengan metode ozonasi, adsorpsi dengan zeolit alam lampung ZAL, dan kombinasi keduanya. Sampel akan dialiri ke dalam kolom unggun diam yang diisi oleh zeolit dan dialirkan ozon dengan waktu 60 menit dan 120 menit. Efektivitas metode ini dievaluasi dari angka COD dan TSS yang terdegradasi dengan memvariasikan dosis ozon dan jumlah zeolit alam 50 g, 75 g, dan 100 g. Hasil terbaik dicapai menggunakan kombinasi metode ozonasi dan adsorpsi menggunakan 100 g zeolit dan dosis ozon sebesar 155,1 mg/jam yang menghasilkan penyisihan COD dan TSS sebesar 253 mg/L dan 29 mg/L.

Tofu industrial wastewater is usually disposed directly without undergo waste treatment that would endanger the environment. The number of COD and TSS in tofu industrial wastewater is exceed maximum number of COD and TSS number that determined by government. Ozonation and adsorption method are well known method that able to degrade organic and inorganic compounds in wastewater effectively. In this research, the removal of COD and TSS in tofu industrial wastewater was examined by ozonation method, adsorption method using zeolit alam lampung, and combination of them. The sample is passed into the packed bed column containing zeolite and using ozone in 60 minutes and 120 minutes. The method effectiveness was evaluated by COD and TSS degradation with variation of the dosage of ozone and amount of natural zeolite 50 g, 75 g, and 100 g . The best result is achieved when using combination of ozonation and adsorption with 100 g zeolite and dosage of ozone of 155.1 mg h that produced 253 mg L and 29 mg L removal of COD and TSS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rioneli Ghaudenson
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja kombinasi metode ozonasi dan kavitasi hidrodinamika dengan pelat berlubang dalam proses desinfeksi bakteri E.coli. Pada penelitian ini, dilakukan variasi dosis ozon, laju alir sirkulasi, dan metode disinfeksi. Ozon diproduksi menggunakan ozonator komersial dengan dosis ozon 64,83 mg/jam, 108,18 mg/jam, dan 135,04 mg/jam sementara kavitasi dibangkitkan menggunakan pelat berlubang. Metode desinfeksi yang akan divariasikan pada percobaan ini adalah: kavitasi hidrodinamika, ozonasi, dan gabungan keduanya. Hasil terbaik pada masing-masing metode didapatkan pada menit ke-60 dan laju alir sirkulasi 7 L/menit.
Metode gabungan kavitasi dan ozonasi mampu mendesinfeksi hingga 0 CFU/mL dari konsentrasi awal 2,10 x 105 CFU/mL. Metode ozonasi tunggal mampu mendesinfeksi bakteri E.coli hingga 0 CFU/mL dari konsentrasi awal 1,32 x 105 CFU/mL selama 60 menit. Metode kavitasi hidrodinamik memberikan hasil penyisihan paling sedikit, yaitu 5,20 x 104 CFU/mL dari konsentrasi awal 2,17 x 105 CFU/mL. Disimpulkan bahwa metode kombinasi menghasilkan desinfeksi bakteri E.coli yang lebih cepat dan lebih baik dibandingkan metode tunggalnya.

This research aims to evaluate the performance of hybrid method of ozonation and hydrodynamic cavitation with orifice plate on E.coli bacteria disinfection. Ozone dose, circulation flowrate, and disinfection method were varied. Ozone was produced by commercial ozonators with ozone dose of 64,83 mg hour, 108,18 mg hour, and 135,04 mg hour. Meanwhile, hydrodynamic cavitation was generated using an orifice plate. The disinfection methods compared in this research are hydrodynamic cavitation, ozonation, and the combination of both. The best result on each method was achieved on the 60th minutes and with a circulation flowrate of 7 L min.
The hybrid method attained final concentration of 0 CFU mL from the initial concentration of 2,10 x 105 CFU mL. The ozonation method attained final concentration of 0 CFU mL from the initial concentration of 1,32 x 105 CFU mL. Cavitation method gives the least elimination with final concentration of 5,20 x 104 CFU mL from the initial concentration of 2,17 x 105 CFU mL. In conclusion, hybrid method gives a faster and better disinfection of E.coli than each method on its own.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>