Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asiah Musthofawi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan self-esteem pada mahasiswa program diploma III kebidanan. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa program diploma III kebidanan yang berada di wilayah provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Barat. Secara keseluruhan, 571 mahasiswa program diploma III kebidanan berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner optimisme dan self-esteem. Pengukuran optimisme dilakukan dengan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver dan Bridges (1994), sementara pengukuran Self-esteem dilakukan dengan alat ukur Rosenberg?s Self-esteem Scale (RSE) yang dikembangkan oleh Rosenberg (1965). Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimisme dan self-esteem memiliki korelasi positif yang signifikan (r = 0.378, p = 0.000). Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan baik bagi pihak akademi kebidanan untuk merancang program intervensi guna meningkatkan kualitas calon bidan di Indonesia dengan meningkatkan faktor-faktor internal pada diri mahasiswa kebidanan.

This research was conducted to investigate the correlation between optimism and self-esteem in midwifery college students, diploma III program. Sample from this study are midwifery college students, diploma III program who are in the region DKI Jakarta, West Java, Banten and West Sumatera. Overall, 571 midwefery student was participated in this research by filling out the questionnaire optimism and self-esteem. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver dan Bridges (1994), while self-esteem was measured by Rosenberg's Self-esteem Scale (RSE) constructed by Rosenberg (1965). The result show that there is a significant positive relationship between optimism and self-esteem (r = 0.378, p = 0.000). Implication of this study is, the result can be considered in designing an intervention program, in order to increase candidates midwife's internal quality in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhanita Riziq
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara optimisme dan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan di Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa program Diploma III Kebidanan tingkat 2 dan 3 yang berjumlah 571 orang dari akademi kebidanan yang terakreditasi A dan B di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Sumatera Barat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara optimisme dan efikasi diri pengambilan keputusan karir (r=+.203, n=571, p<.01, two tails). Terdapat temuan lain yaitu kepuasan hidup, aspek kontekstual berupa dukungan sosial, dan self-efficacy merupakan prediktor tinggi atau rendahnya skor efikasi diri pengambilan keputusan karir.

This study examined the correlation between optimism and career decision self-efficacy on midwifery college student in Indonesia. 571 Senior year midwifery college student (grade 2 & 3) was participated from midwifery academy which have A and B acreditation in DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, and Sumatera Barat Province was taken by convenience sampling technique. The result indicated significant correlation between optimism and career decision self-efficacy (r=+.203, n=571, p<.01, two tails). Furthermore, another result also revealed that life satisfaction, contextual factor such social support, and self-efficacy as predictor of high or low career decision self-efficacy score.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Thahira Azhari
"Didasari oleh fenomena maraknya perilaku seks bebas pada remaja di Indonesia, peneliti mencurigai bahwa adanya hubungan antara perilaku seks bebas dan status identitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara romantic attachment styles dan status identitas pada remaja akhir. Romantic attachment styles merupakan pola dari berbagai harapan, kebutuhan, emosi, dan perilaku sosial pada figur attachment (pacar) sebagai hasil dari pengalaman attachment pada masa lalu yang biasanya diawali dari hubungan dengan orangtua (Fraley dan Shaver, 2000). Status identitas diartikan sebagai adanya eksplorasi dan komitmen pada ranah pekerjaan dan ideologi (Marcia, 1993). Romantic attachment styles responden diukur dengan alat ukur Experience in Close Relationship-Short Form yang dikembangkan oleh Wei, Russell, Mallinckrodt, dan Vogel (2007) dan diadaptasi oleh Wardani (2015). Status identitas diukur dengan alat ukur Extended Objective Measure of Ego Identity Status yang dikembangkan oleh Adams & Benion (1994). Responden dalam penelitian ini adalah 184 remaja akhir berusia 18-21 tahun. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara romantic attachment styles dan status identitas pada remaja akhir.

Based on the phenomena of free sex among adolescents in Indonesia, researchers suspect that there is correlation between free sex and identity status. This study is aimed to examine the relationtionship between romantic attachment styles and identity status in late adolescents. Romantic attachment styles are patterns of expectations, needs, emotions, and social behavior in attachment figure as the results of the experience of attachment in the past which usually starts with the relationship with parents (Fraley and Shaver, 2000). Identity statuses were the presence of crisis and commitment in the areas of occupation and ideology (Marcia, 1993). Romantic attachment styles respondents was measured by using Experience in Close Relationship-Short Form which was developed by Wei, Russel, Mallinckrodt, and Vogel (2007) and had been adapted by Wardani (2015). Identity status was measured by using Extended Objective Measure of Ego Identity Status which was developed by Adams & Benion (1994). Respondents of this research were 184 late adolescents in aged 18 to 21 years old. The result of this research shows that there is a significant correlation between romantic attachment styles and identity status in the late adolescents.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Dwi Anjasmara
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara family functioning dan self esteem pada mahasiswa dengan obesitas di Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel family functioning yang memiliki enam dimensi, yaitu problem solving, communication, roles, affective responsiveness, affective involvement, dan behavioral control, dan variabel self esteem. Responden penelitian adalah Mahasiswa Universitas Indonesia sebanyak 108 orang berusia 17-19 tahun dan masuk dalam kategori obesitas. Kategori obesitas diukur menggunakan Body Mass Index BMI dan 80,5 tergolong tipe obesitas kelas I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi problem solving r = 0,376.

This research is conducted to examine the correlation between family functioning and self esteem among obese students in University of Indonesia UI . This research used family functioning variable and has 6 dimensions which are problem solving, communication, roles, affective responsiveness, affective involvement, and behavioral control, and also self esteem variable. Participants of this research are 108 students of UI in 17 19 year olds and included in category of obesity. Category of obesity measured by Body Mass Index and 80,5 percent included tipe of obesity class I. The results showed that problem solving r 0,376."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Zainuri
"Kegiatan sosial pada emerging adulthood merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Dikarenakan pada masa ini individu sedang berada dalam tahap perkembangan identitas dirinya. Tidak terkecuali dengan keterlibatan individu didalam suatu organisasi kepemudaan. Pada penelitian ini, peneliti berfokus pada bagaimana suatu komitmen anak muda Indonesia didalam organisasi memiliki hubungan dengan status identitas dari individu. Dalam hal ini komitmen terhadap organisasi dan status identitas akan diukur untuk menjawab permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, organisasi yang menjadi fokus penelitian adalah organisasi AIESEC di Indonesia. Dikarenakan permasalahan yang ditemukan di dalam organisasi cenderung merepresentasikan kegiatan yang mempengaruhi pembentukan status identitas, yaitu kegiatan yang bersifat mendorong anggotanya bereksplorasi dan berkomitmen. Desain pada penelitian ini bersifat korelasional dengan melihat hubungan dari kedua variabel, yaitu komitmen terhadap organisasi dan status identitas. Selain itu dalam penelitian ini juga dilihat hubungan antara komitmen terhadap organisasi dan tiap status identitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen terhadap organisasi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan status identitas pada anggota AIESEC di Indonesia. Begitu pula dengan hubungannya dengan setiap status, komitmen terhadap organisasi hanya berhubungan dengan satu status yaitu forclosre di antara empat status lainnya yaitu achievement, moratorium, dan diffusion. Dimana hal ini memberikan refleksi kepada kegiatan yang bersifat organisasional untuk selanjutnya dapat memberikan dampak terhadap pembentukan identitas diri pada anak-anak muda di Indonesia.

Social activity within emerging adulthood is one thing that we have to put concern about. Because in this period, individual in the phase of developing their self-identity. Including in getting involved in a youth organization that we can find everywhere. In this research, researcher focusing on how Indonesian youth involvement in an organization has a relationship with someone‟s identity status. In this case, we are using organizational commitment and identity status to measure in terms of answering this research questions. The organization that researcher chose is AIESEC in Indonesia based on its organizational prblems that found in their activities that represent identity status, which are doing exploration and commitment. This research is a correlational research, to find out about the relationship between organizational commitment and identity status among AIESEC members in Indonesia. Beside that, this research also finds out the relationship between organizational commitment with each of statuses in identity status model. The result of this research is there‟s no significant relationship between organizational commitment and identity status among AIESEC members in Indonesia. Also there are not significant relationships with each statuse in four statuses except for forclosure. Which are these findings give the organizations that have activities within youth to developing themselves so that they can give contribution in the formation of self-identity among Indonesian youth.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trie Aisyah Fitri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara optimisme dan resiliensi pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur optimisme adalah Life Orientation Test-Revised (Carver & Scheier, 1988) dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur resiliensi adalah Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) 10 item yang telah diadaptasi oleh Campbell-Sills dan Stein (2007). Penelitian ini dilakukan pada 571 mahasiswa program Diploma III Kebidanan semester empat dan enam dengan menggunakan sampel mahasiswa yang berada di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara optimisme dan resiliensi pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan.

The purpose of this study is to examine the relationship between optimism and resilience among midwifery students in the area of Jakarta, Banten, West Sumatera and West Java. The Life Orientation Test-Revised (Carver & Scheier, 1988) is used to measure optimism, and Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) 10 and had adapted by Campbell-Sills dan Stein (2007) is used to measure resilience. Data were collected on 571 students in their fourth and sixth semester of college in the area of Jakarta, Banten, West Sumatera and West Java. Statistical test results indicate a significant and positive correlation between optimism and resilience among midwifery Diploma students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Santi Ramadani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara optimisme dan hardiness pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan di daerah DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Banten. Pengambilan data dilakukan pada 571 partisipan mahasiswa program Diploma III Kebidanan dengan menggunakan kuesioner, Life Orientation Test Revised (LOT-R) untuk mengukur optimisme dan Dispositional Resilience Scale 15-Revised (DRS 15-R) untuk mengukur hardiness. Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara optimisme dan hardiness (r = + 0.380, N = 571; p < 0.01, two tails) pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan pada empat wilayah yang sudah ditentukan. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi skor optimisme individu, maka semakin tinggi pula skor hardiness

ABSTRAK
The purpose of this study is to examine the relationship between optimism and hardiness in midwifery students in the area of Jakarta, West Sumatra, West Java and Banten. Data were collected on 571 midwifery diploma students using questionnaires, which consist of Life Orientation Test-Revised (LOT-R) to measure optimism and Dispositional Resilience Scale 15-Revised (DRS 15-R) to measure hardiness. Statistical test results showed that there is a positive and significant relationship between optimism and hardiness (r = + 0.380, N = 571; p < 0.01, two tails) on midwifery diploma students in four areas mentioned. In other words, the higher the optimism score individual gets, the higher his/her hardiness score."
2016
S63685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Natasha Sudja
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan antara Self-Disclosure dan Self-Esteem pada Mahasiswa Psikologi Program Sarjana. Pengukuran self-disclosure menggunakan alat ukur Jourard Self- Disclosure Questionnaire yang dikembangkan oleh Jourard pada tahun 1958 dan pengukuran self-esteem menggunakan alat ukur Rosenberg Self- Esteem Scale yang dikembangkan oleh Rosenberg pada tahun 1965. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 177 mahasiswa jenjang sarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2009, 2010, 2011, dan 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-disclosure dan self-esteem pada mahasiswa psikologi program sarjana [r= -0.015, p > 0.05, two-tailed].

This research is conducted to find the relationship between selfdisclosure and self-esteem among psychology undergraduate students. In this research, self-disclosure is measured using a modification instrument named Jourard Self-Disclosure Questionnaire that originally constructed by Jourard at 1958 and self-esteem is measured using a modification instrument named Rosenberg Self-Esteem that originally constructed by Rosenberg at 1965. The participants of this research are 177 psychology undergraduate students University of Indonesia from years 2009, 2010, 2011, dan 2012. The main results of this research show that no correlation significantly between self-disclosure and self-esteem among psychology undergraduate students [r= -0.015, p > 0.05, two-tailed]."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Melati Putri
"Cara pandang atau evaluasi seorang individu terhadap dirinya sendiri akan cenderung positif apabila ia memiliki self-esteem yang baik. Individu pada tahap perkembangan dewasa muda (usia 18-29 tahun) dihadapi dengan berbagai tugas perkembangan serta tuntutan kehidupan di kesehariannya, sedangkan disisi lain penting juga untuk menerapkan perilaku mempromosikan kesehatan. Individu yang memiliki self-esteem yang baik diharapkan lebih mampu untuk melakukan perilaku mempromosikan kesehatan dengan lebih baik.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai hubungan antara perilaku mempromosikan kesehatan dan self-esteem pada dewasa muda. Responden dalam penelitian ini berjumlah 798 orang dari berbagai macam daerah di Indonesia. Perilaku mempromosikan kesehatan diukur dengan Health Promoting Lifestyle Profile II (HPLP II) dan self-esteem diukur dengan Rosenberg Self Esteem Scale (RSES). Kedua alat ukur tersebut telah di adaptasi ke dalam bahasa Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi perkembangan spiritual terdapat hubungan yang positif dan signifikan dengan self-esteem. Sementara itu, pada dimensi tanggung jawab kesehatan, hubungan interpersonal, aktivitas fisik, nutrisi, dan manajemen stres tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan self-esteem.

The way individuals perceives or evaluates themselves are tend to be more positive when they have a good self-esteem. Individuals in the phase of emerging adulthood (18-29 years old) are faced with various developmental task and the demands of life, but on the other hand, to put in mind it is also important for them to implement health promoting behavior on daily basis.
This study aims to investigate the relationship between health promoting behavior and self-esteem in emerging adulthood. Respondents in this study consist of 798 emerging adulthood from various regions in Indonesia. Health promoting behavior were measured by Health Promoting Lifestyle Profile II (HPLP-II) and self esteem were measured by Rosenberg Self Esteem Scale (RSES). Both of this instrument has been adapted in Bahasa Indonesia.
The results shows that spiritual growth is positively and significantly correlated with self-esteem. Meanwhile, health responsibility, interpersonal relationships, physical activity, nutrition, and stress management are not significantly correlated to self-esteem.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Gede Windu Saskara
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang (re)konstruksi identitas disc jokey di
Jakarta serta dampaknya pada praktik komodifikasi yang terjadi dalam berbagai bidang industri budaya Jakarta, era 1990-2010, dimana narasi besar dari kekuatan modernitas, yaitu teknologi, perubahan ekonomi dan sosial budaya, menjadi landasan global yang turut mempengaruhi proses tersebut.
Hasil penelitian tiba pada satu kesimpulan bahwa rekonstruksi identitas
DJ serta praktek komodifikasi yang dilakukan dalam berbagai bidang industri budaya Jakarta, tidak dapat dilepasan dari tujuan serta ciri-ciri proyek identitas DJ, serta upayanya melakukan pemasaran identitas dan subkultural yang berproses melalui dua cara, yaitu eksploitasi dan eksistensi. Eksploitasi yatu mengalihfungsikan identitas DJ dari entitas sosial menjadi entitas ekonomi, sedangkan eksistensi yang mereproduksi kesadaran ideologis demi penguatan (re)konstruksi identitas dan regenerasi identitas. Kedua tujuan tersebut pada
hakikatnya saling terkait demi tujuan pasar dan pengakuan atas keberadaan posisi DJ dalam masyarakat. Dalam praktiknya, agenda kreatif tersebut melibatkan relasi dengan aktor-aktor industri budaya lainnya dalam dinamika masyarakat yang dilandasi oleh pola konstelasi dan kolaborasi. Proyek ini juga menghadapi tantangan dari budaya dominan, yang selalui mengidentikkan gambaran DJ dengan stigma negatif industri hiburan malam yang sarat dengan perilaku moral yang
dekaden.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersandarkan pada metode
sejarah dengan menggunakan konsep-konsep sosiologi. Model penulisan dilakukan secara deskriptif eksplanatif dan analitis. Gejala sosial yang dihasilkan sebagai akibat interaksi antara aktor dan struktur menjadi suatu peristiwa sekaligus fakta historis yang memiliki keunikan pada setiap gejala sosial yang dihasilkannya, namun bagaimanapun juga ia dapat dijelaskan dalam pola-pola umum yang bersifat sosiologis."
2011
T29770
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>