Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17769 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Masalah yang penting untuk dipertimbangkan dalam desain struktur baja akibat beban dinamis adalah ancaman terhadap patah lelah.Oleh karena itu perlu dipahami mengenai mekanisme patah lelah yang akan dialami oleh struktur baja beserta metode yang efektif untuk mengantisipasi jenis katastrofik ini. Didalam makalah ini diuraikan secara rinci mengenai pemanfaatan konsep Linear Elastic Fracture Mechanics (LEFM) untuk menganalisis perllaku patah lelah dari model
desain baja cantilever akibat beban lentur dinamis. Didalam pendekatan LEFM, mekanisme patah lelah cantilever dianalisis berdasarkan besaran faktor intensitas tegangan disekitar ujung retak lelah dan teori empiris dari Paris Untuk memverifikasi pendekatan LEFM, maka desain baja cantilever juga diuji menggunakan beban lentur dinamis sampai patah lelah. Data hasil pengujian digunakan sebagai masukkan dalam analisis LEFM untuk mengestimasi perilaku perambatan dan kecepatan perambatan retak lelah dari desain baja cantilever akibat beban lentur dinamis."
MKK 11:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"Buku ini menguraikan tentang dasar-dasar perencanaan suatu komponen struktur baja dengan basis perencanaan berdasarkan metode LRFD (Load and Resistance Factor Design)."
Jakarta: Erlangga, 2008
624.182 AGU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Gunawan
Yogyakarta: Kanisius, 1993
624.171 RUD t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ressa Adrian Bernessa
"Jalan Tol Kayu Agung–Palembang–Betung atau Jalan Tol Kapalbetung adalah megaproyek infrastruktur jalan tol sepanjang 111,6 kilometer dari Kayu Agung hingga Betung. Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra dan pembangunannya diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 7-8 triliun. Pembangunannya dilaksanakan PT Waskita Sriwijaya Tol selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), hingga Juni 2020 sudah sepanjang 42 kilometer dikerjakan, dari Kayu Agung sampai Palembang dengan waktu pelaksanaan dimulai dari 1 Juni 2016.
Jembatan Ogan merupakan merupakan satu dari tiga jembatan bentang panjang yang ada di Ruas Tol Kayu Agung – Palembang. Jembatan ini memiliki total panjang 1,6 kilometer dengan lebar bentang utama 385 meter, clearance horizontal 185 meter dan clearance vertikal 16,5 meter. Nilai investasi jembatan adalah Rp1,2 triliun.
Jembatan Ogan merupakan jembatan segmental box girder yang didirikan di atas sungai Ogan yang sampai saat ini masih aktif dan masih dilewati oleh kapal dan ponton di Sumatera Selatan. Dengan minimum tinggi bersih jembatan setinggi 75 meter, dan supaya tidak mengganggu lalu lintas di Sungai Ogan, sehingga metode balanced cantilever dengan form traveler system merupakan metode yang tepat.

Kayu Agung - Palembang - Betung Toll Road or Kapalbetung Toll Road is a mega project. 111,6 kilometers of toll road infrastructure is builded from Kayu Agung to Betung. This toll road is part of the Trans Sumatra Toll Road and its construction is estimated to cost around Rp. 7-8 trillion. The construction was carried out by PT Waskita Sriwijaya Toll as the Toll Road Business Entity (BUJT), up to June 2020, 42 kilometers have been worked on, from Kayu Agung to Palembang with the implementation time starting from June 1, 2016.
Ogan Bridge is one of three long span bridges in the Kayu Agung - Palembang Toll Road Section. This bridge has a total length of 1.6 kilometers with a main span width of 385 meters, horizontal clearance of 185 meters and vertical clearance of 16.5 meters. The investment value of the bridge is IDR 1.2 trillion.
Ogan Bridge is a segmental box girder bridge which was erected on the Ogan River which is still active and still being passed by ships and pontoons in South Sumatra. With a minimum bridge height of 75 meters high, and so as not to disturb traffic on the Ogan River, so the balanced cantilever method with the form traveler system is the right method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hafidz Hidayat
"Di daerah perkotaan, peran modern jembatan adalah untuk menghubungkan dua lokasi atau lebih. Di daerah persimpangan sering dibangun jembatan gelagar melengkung melintasi jalan dan jembatan eksisting dibawahnya yang terdiri dari beberapa bentang. Pada penelitian ini, jenis jembatan yang sama yang terletak di persimpangan jalan eksisting dan jalan tol layang di Jakarta menunjukkan adanya retakan pada salah satu pilar selama konstruksi ruas jembatan. Waktu pengerjaan dimulai dari awal tahun 2016 hingga akhir tahun 2018. Pengamatan dilakukan setelah terjadinya retakan dengan memasang strain gauge pada bagian bawah kolom. Regangan dari strain gauge tidak hanya dipengaruhi oleh kegiatan konstruksi tetapi juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitar. Analisis tahapan konstruksi menggunakan perangkat lunak MIDAS Civil dilakukan untuk mengevaluasi efek kelengkungan terhadap respon struktur jembatan. Evaluasi regangan numerik dilakukan dengan memodelkan elemen kolom jembatan dengan model solid elemen. Kedua tegangan yang dihitung dari regangan yang diperoleh dari pengukuran dan analisis tahapan konstruksi berada dalam kesesuaian yang baik. Dengan menggunakan batas tegangan yang diijinkan untuk kedua tegangan yang diperoleh, kondisi sebenarnya di kolom diverifikasi.

In urban area, modern role of bridges is to connect two or more locations. In that area, it is often to construct long span road crossing curved integral bridges consisting of several spans. In this study, the same type of bridge which is located at the intersection of an existing road and an elevated toll road in Jakarta showed cracks at one of the piers during construction of bridge segments. Construction time started from the beginning of 2016 until the end of  2018. Observations were done after the occurrence of cracks by installing strain gauge sensor at the lower part of the pier. Strain from the strain gauge is not only influenced by the construction activities but it is also influenced by the temperature of the surrounding environment. Construction staging analysis using MIDAS Civil software was conducted to evaluate respon structure of bridge. Numerical strain evaluation was done by considering the temperature effect taken from the measurement. Both stress which is calculated from the strain obtained by the measurement and construction staging analysis are in good concordance. Using the allowable stress limit for both obtained stress, the actual condition at the pier were verified."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mathivat, Jacques
Chichester: John Wiley & Sons, 1983
624.35 MAT c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidh Erry Priyanto
"Gedung Bank of America Plaza adalah gedung yang sudah dibangun di San Diego, California, Amerika Serikat. Gedung tersebut merupakan gedung dengan satu sistem penahan beban lateral (single system), yaitu EBF (Eccentrically Braced Frame). Tinggi dari gedung tersebut melampaui batas limit yang sudah ditetapkan untuk gedung dengan satu sistem penahan beban lateral untuk EBF, yaitu 48 meter berdasarkan SNI 1726:2012 tentang Perencanaan Gedung Tahan Gempa. Metode untuk pengecekan awal struktur adalah metode pengecekan Demand/Capacity (D/C) Ratio (DCR) dan nilai DCR harus kurang dari 1 (satu). Dari hasil pengecekan DCR, struktur memiliki penampang profil baja bervariasi. Pada kolom bagian plaza1 dan plaza2, ada beberapa yang harus menggunakan pelat tambahan pada sayap profil untuk menambah kekuatan nominal terhadap beban aksial. Nilai gaya geser dasar seismik respon spektrum kurang dari 0,85 kali dari gaya geser dasar sesimik statik ekivalen, sehingga beban lateral yang digunakan harus diskalakan dan diperbesar berdasarkan SNI 1726:2012 Nilai drift terbesar pada arah x terjadi pada story11, yaitu sebesar 2,026 inchi. Nilai drift terbesar pada arah y terjadi pada story11, yaitu sebesar 1,478 inchi. Karena nilai drift izin yang didapatkan dari hasil perhitungan SNI 1726:2012 adalah 2,584 inchi, nilai drift maksimum struktur memenuhi syarat berdasarkan peraturan SNI 1726:2012. Oleh karena itu, struktur tersebut bisa aman dibangun terhadap beban gempa dengan proses desain yang benar sesuai dengan SNI 1726:2012.

Bank of America Plaza building is a building that built in San Diego, California, United States of America. The building is single system seismic resisting type bulding (Eccentrically Braced Frame). The height of building is overlimit of the standard SNI 1726:2012 for EBF single system building, the limit is 48 meters. The first method to early check design is Demand/Capacity (D/C) Ratio (DCR) method and the value of DCR must be below of one. From the result of DCR check, the structure has variation of steel profile. For column in plaza1 and plaza2, there are additional steel plate in flange for the improvement of nominal capacity for internal axial force. Respon spectrum’s seismic base shear is below of 0,85 times of static equivalent’s seismic base shear, so lateral force must be scale up based on SNI 1726:2012. Drift maximum in axis x is 2,026 in and drift maximum in axis y is 1,478 in. Because drift limit based on SNI 1726:2012 is 2,584 in, drift maximum of structure is satisfy the condition for allowable drift. Therefore, based on SNI 1726:2012, the structure is safe to be built for seismic load and right design process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamid Syami
"Jembatan sembayat pada fase konstruksi membutuhkan shoring sebagai penyangga sementara dari struktur yang membentang melewati sungai, shoring dibuat dengan tiang pancang yang dipancang didasar sungai. terjadinya banjir membuat sebagian shoring hanyut terbawa sungai karena tidak mampu menahan beban lateral akibat arus sungai yang bertambah. berdasarkan pendekatan manning kecepatan aliran selama banjir terjadi 23 November-6 Desember adalah sekitar 13 m/s-14 m/s, kemudian gaya yang disebabkan oleh banjir pada tiap tiang dimodelkan dengan ANSYS FLUENT, lalu setelah didapatkan gaya dibuat pemodelan interaksi tanah tiang menggunakan MIDAS GTS-NX. Penelitian ini meninjau persebaran gaya yang diterima tiang akibat beban air, dan deformasi yang terjadi pada tiang, kemudian penambahan kedalaman dilakukan untuk melihat efeknya terhadap deformasi puncak pada tiang grup, dan meneliti keberadaan efisiensi lateral pada tiang grup akibat pembebanan akibat arus sungai.

Bridge of sembayat, in the construction stages, need shoring for temporary support to structural slab which is span over the river of bengawan solo, shoring made of driven steel pipe that embedded below river floor, the happening of the flood cause the shoring to drift because of fracture or excessive deformation, induced, by the lateral load of river current. Based on Manning approach, the velocity of river during the flood between 23 November 2016 until 6 December 2016 is around 13 m/s to 14 m/s. The force induced by the river current modelled with ANSYS FLUENT , than the force obtained, used for modelling the interaction of soil pile with MIDAS GTS NX. This research observe the distibution of force along the pile configuration, and deformation which happened at pile because of lateral load from river current, then author increase the depth of embedment of the pile to review the effect of depth of embedment to top deflection, final, author reviewing wheter pile lateral efficiency hapened at the pile in the group configuration. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Setiawan
"Salah satu masalah yang sampai sekarang cukup menarik perhatian para peneliti adalah getaran. Telah banyak studi yang meneliti masalah ini. Studi-studi tersebut umumnya meneliti gerakan berosilasi dan kondisi-kondisi dinamisnya. Gerakan ini dapat berupa gerakan beraturan dan berulang secara kontinyu, atau dapat juga berupa gerakan tidak beraturan seperti gempa bumi. Salah satu jenis lain dari getaran adalah getaran respons singkat akibat beban tumbukan (impact) yang bekerja pada struktur. Beban ini umumnya menghasilkan respons yang cukup besar. Oleh karena itulah diperlukan adanya pengetahuan yang cukup mengenai gaya ini, karena tidak semua material cukup mampu untuk menanggung beban yang diakibatkannya. Dalam skripsi ini akan dibahas respons dari struktur pelat tipis kantilever akibat beban tumbukan. Benda uji yang digunakan terbuat dari mortar fiber mutu K 300 dengan kandungan fiber yang berbeda-beda, dan variasi kadar per m3 adalah 0 Kg, 0.7 Kg, 0.9 Kg dan 1.1 Kg. Dari keempat jenis benda uji ini akan diteliti untuk mendapatkan kondisi yang paling optimum terhadap beban tumbukan, dengan menggunakan parameter frekuensi dan faktor peluruhan. Keempat jenis mortar ini masing-masing dijepitkan ke dalam pelat penjepir sedemikian rupa sehingga dapat diasumsikan sebagai kantilever, kemudian diuji terhadap beban tumbukan dengan tinggi jatuh yang bervariasi hingga benda uji mengalami keruntuhan. Sinyal percepatan yang dihasilkan dari struktur tercatat pada osiloskop dan terekam oleh komputer. Sinyal inilah yang mempakan bahan memah yang nantinya akan diolah dengan menggunakan program-program yang telah ada untuk mendapatkan parameter-parameter frekuensi dan faktor peluruhan Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa penambahan fiber pada mortar memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap beban tumbukan (impact). Hal ini dapat terlihat pada perbandingan besarnya nilai frekuensi dan faktor peluruhan yang dihasilkan oleh mortar dengan kandungan fiber dengan mortar tanpa fiber. Mortar dengan fiber umumnya menghasilkan frekuensi yang lebih besar, terutama pada mortar fiber 1.1 Kg/m3.

One of the problems that has attracted the attention of researchers until now is vibration. There have been many studies examining this problem. These studies generally examine oscillatory motion and its dynamic conditions. This motion can be a regular and continuously repeated motion, or it can also be an irregular motion such as an earthquake. Another type of vibration is the short response vibration due to the impact load acting on the structure. This load generally produces a fairly large response. Therefore, sufficient knowledge is needed regarding this force, because not all materials are capable of bearing the resulting load. This thesis will discuss the response of a thin cantilever plate structure due to impact loads. The test specimens used were made of K 300 quality fiber mortar with different fiber contents, and the variation in content per m3 was 0 Kg, 0.7 Kg, 0.9 Kg and 1.1 Kg. From these four types of test specimens, they will be studied to obtain the most optimum conditions for impact loads, using frequency parameters and decay factors. These four types of mortar are each clamped into the clamping plate in such a way that it can be assumed as a cantilever, then tested against impact loads with varying drop heights until the test object collapses. The acceleration signal generated from the structure is recorded on an oscilloscope and recorded by a computer. This signal is the cement material that will later be processed using existing programs to obtain frequency parameters and decay factors. From the results of this study, it was found that the addition of fiber to the mortar provides a fairly good contribution to the impact load. This can be seen in the comparison of the frequency values ​​and decay factors produced by mortar with fiber content with mortar without fiber. Mortar with fiber generally produces a higher frequency, especially in 1.1 Kg/m3 fiber mortar.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>