Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Arena politik menjadi saksi terjadinya maskulinisasi peran publik. Kecenderungan untuk menyerahkan ruang publik pada pria menyebabkan perempuan tidak memiliki ruang yang cukup di dalam gagasan-gagasan kenegaraan. Melibatkan perempuan secara aktif sebagai warga negara menegaskan kembali peran perempuan sebagai warga negara yang bertanggungjawab, dengan menepis konstruksi sosial mengenai pemahaman tradisional
relasi gender. “Ketidakbertanggungjawaban” perempuan dalam ruang publik merupakan
konsekuensi dari tidak diakuinya peran perempuan sebagai warga negara aktif, yang secara sistematis dieksklusi dari sistem partiarkal yang mendominasi negara. Tulisan ini mengetengahkan bagaimana status perempuan dalam paradigma kewarganegaraan aktif dan inklusif."
305 JP 19 (2) 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The discussion on the status and the role of women in our society has become a controversial topic. Some have the opinion that women have to keep silence in public meeting and submit to their husbands....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The effort made by group of women to increase the number of women in parliament by democratic electoral mechanism wil collide with obstacles derived from political parties,both at leadership and parliament members'level...."
JUILPEM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Anggia Prameswari
"

VARIASI PERAN PEREMPUAN DALAM KELOMPOK TEROR

                                                                        Abstrak

Penelitian ini akan menganlisis mengenai keterlibatan perempuan yang ada di beberapa kelompok terorisme. Kelompok-kelompok ini akan dibagi menjadi dua jenis yaitu kelompok teror non-Indonesia seperti Kurdistan Workers’ Party/Partiye Karkaren Kurdistan (PKK)Black Widow, dan Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE). Serta kelompok teror Indonesia terdiri dari Jamaah Islamiyah (JI), kelompok Pepi Fernando, Mujahidin Indonesia Timur (MIT), dan simpatisan ISIS di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat dua faktor yang berbeda yang mendasari perempuan terlibat ke dalam kelompok terorisme yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Serta variasi peran perempuan yang sudah dijalankan oleh perempuan seperti peran pendukung yang meliputi simpatisan, mengumpulkan dana, dilatih menjadi kombatan hingga peran pelaku utama bom bunuh diri. Munculnya nama Dian Yulia Novi yang menjadi perempuan pertama yang ingin melakukan bom bunuh diri telah menunjukkan bahwa peran perempuan Indonesia dalam kelompok terorisme mengalami peningkatan karena perempuan berniat untuk melakukan bom bunuh diri hanya berdasarkan perintah dari suaminya

 

Kata kunci: perempuan di kelompok teror, kelompok teror non Indonesia, kelompok teror Indonesia, faktor internal dan eksternal, variasi peran perempuan

            

 

 

 

 

 

 

 


VARIATION OF WOMEN’S ROLE IN TERROR GROUPS OF NON-INDONESIA AND INDONESIA

 

                                                        Abstract

 

This research will analyse involvement of women in terror groups. These groups will be devided into two types such as terror groups outside Indonesia (terror groups non-Indonesia) such as Kurdistan Workers’ Party/Partiye Karkaren Kurdistan (PKK)Black Widow, danLiberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE). Then, terror groups Indonesia such as Jamaah Islamiyah (JI), Pepi Fernando’s group, Mujahidin Indonesia Timur (MIT) and ISIS Sympathizers in Indonesia (case of Dian Yulia Novi). The method of this research is using qualitative method. The result of this research is there are two different factors that effect to women for involving to terror groups such as internal and external factors. Moreover, there are variation of women’s role in terror groups such as sympathizers, collecting funding, training to be combatant even to be the actor of suicide bombing. The emergence of Dian Yulia Novi as the first woman who wanted to be suicide bomber, showing that the role of Indonesian women in terrorism groups has increased because women intend to carry out suicide bombings based on orders from their husbands.

 

Keywords: women in terror groups, terror groups non-Indonesia, terror groups Indonesia, internal and external factors, variation of women’s role in terror groups 

 

 

"
2019
T54422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perjuangan dalam mencapai kesetaraan dan keadilan gender disadari oleh berbagai pihak masih jauh dari harapan , karena masih terdapat berbagai bentuk diskriminasi, subordinasi dan marjenalisasi perempuan dalam berbagai bidang kehidupan...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Mattalatta
"Warga negara, penduduk, dan rakyat adalah tiga istilah yang berbeda. Rakyat adalah orang-orang diluar pemerintahan yang harus dilayani oleh pemerintah. penduduk adalah orang-orang yang bermukim disuatu wilayah. Warga negara adalah bagian dari penduduk yang menjadi unsur negara dan mempunyai hubungan timbal balik dalam bentuk hak dan kewajiban terhadap begara. Hak utama dari seorang warga negara yang membedakannya dengan penduduk lain yang bukan warga negara ialah hak untuk memilih dan dipilih dalam jabatan negara seperti bupati, gubernur, ataupun presiden. Khusus untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden, pasal 6 UUD NRI Tahun1945 menyatakan bahwa warga negara yang bisa menjadi calon presiden ataupun calon wakil presiden hanyalah mereka yang telah menjadi warga negara sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendaknya sendiri. Dengan demikian warga negara yang memperoleh kewarganegaraan melalui proses naturalisasi atau pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendaknya tidak memenuhi persyaratan tersebut. Akhir-akhir ini muncul desakan agar syarat kewarganegaraan sejak lain untuk dicalonkan menjadi presiden atau wakil calon presiden haruslah orang indonesia asli seperti naskah awalnya. Alesannya ialah bahwa Indonesia adalah negara perjuangan yang dilahirkan oleh orang-orang asli Indonesia, sehingga merekalah yang memahami semangat kejuangan dan jati diri bangsa Indonesia. Usul ini tidak mudah diterapkan seketika karena harus merubah pasal yang berkaitan dengan itu dalam undang-undang dasar, atau menterjemah lebih lanjut maksud tersebut dalam undang-undang pelaksanaan."
Jakarta : Lembaga Pengkajian MPR RI , 2019
342 JKTN 013 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Taufiq AR
Jakarta: Maarif Institute for Culture and Humanity, 2008
361.25 MOH c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Ben Ronald P.
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pengaruh penemuan hukum yang dilakukan oleh hakim melalui putusan pengadilan tentang gugatan warga negara (citizen lawsuit) dalam memperbarui undang-undang tentang hukum acara perdata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dan empiris, bersifat deskriptif dan preskriptif. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode bersifat kualitatif. Hasil penelitian ini menyarankan agar hakim harus mampu menguasai metode penemuan hukum terutama dalam mengadili gugatan warga negara agar menyamakan persepsi tentang konsep gugatan warga negara dan agar pembentuk undang-undang segera mengakomodir mekanisme gugatan warga negara ke dalam undang-undang hukum acara perdata dimana putusan-putusan pengadilan sebagai salah satu sumber hukumnya.

ABSTRACT
The thesis discusses the effect of the lawmaking by the judge through a court decision on the citizen lawsuit against renewal the law of civil procedure. This study uses empirical and normative research, descriptive and prescriptive. The research data were analyzed using qualitative method. The researcher suggests that judges must have the ability of lawmaking method, especially in adjudicate of citizen lawsuit in order to make the perception of the concept of citizen lawsuit and that the legislators promptly accommodate citizen lawsuit mechanism in the law of civil procedure in Indonesia."
Universitas Indonesia, 2013
T32941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musa, Kamil
Jakarta: Pustaka Panjimas, 1995
297.63 MUS a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmiyati Hodijah Saleh
"Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang mengungkapkan masalah ketenagakerjaan pada umumnya tidak terlepas dari adanya pertambahan penduduk yang sangat pesat setiap tahunnya dengan berbagai akibat yang ditimbulkannya. Seperti di Indonesia salah satu masalah yang sedang dihadapi adalah melimpahnya tenaga kerja terutama yang belum memperoleh kesempatan kerja. Dan juga adanya kelebihan tenaga kerja disatu pihak adalah sebagai akibat langsung dari adanya pergeseran 'mar dari dekade sebelumnya, yang berarti merupakan potensi sumberdaya manusia untuk pembangunan, di lain pihak penciptaan kesempatan kerja masih lauan dibandingkan dengan pesatnya laju pertumbuhan angkatan kerja.
Keadaan yang tidak seimbang antara pertumbuhan angkatan kerja dan kemampuan untuk menciptakan kesempatan kerja akan menimbulkan akibat buruk terhadap pembangunan suatu bangsa, sebab prestasi pembangunan suatu bangsa bukan hanya diukur dengan pertumbuhan ekonomi semata, tetapi lebih daripada itu yakni, dapat menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas, mensejahterakan masyarakatnya dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.
Hasih dalam konteks ketenagakerjaan di atas, permasalahan angkatan kerja di Indonesia yang sebagian besar memiliki kualitas yang rendah sebagai akibat pendidikan yang rendah. Selain itu juga, tingkat partisipasinya tidak sepenuhnya sesuai dengan penghasilan yang didapatnya. Terutama pekerja wanita. Adanya kualitas tenaga kerja yang rendah tersebut diduga sebagai akibat dari output atau produktivitas yang dihasilkan masih rendah, yang mengakibatkan penghasilan/upah yang diterimanya juga rendah, sehingga mereka terperangkap dalam lingkaran kemiskinan.
Karena output yang dihasilkan adalah cerminan produktivitas pekerja yang dinilai dengan tingkat upah yang diterimanya, maka tingkat produktivitas dari pekerja dapat berbeda-beda berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Hal yang demikian menarik perhatian penulis untuk melihat adanya perbedaan tersebut yang dituangkan dalam tujuan penelitian ini yakni, untuk melihat adanya perbedaan pola penawaran tenaga kerja wanita berdasarkan status atau perannya dalam rumah tangga di Sumatera Selatan sebagai daerah asal penulis.
Dengan memperhatikan keadaan Propinsi Sumatera Selatan di mana dapat diketahui distribusi penduduk yang berumur 10 tahun ke atas yang termasuk dalam angkatan kerja cukup besar jumlahnya, maisalnya untuk angkatan kerja wanita diketahui adalah sebesar 3808 responder dan wanita yang telah bekerja sebanyak 1645 responden, sisanya diketahui belum bekerja. Dan juga dari yang bekerja tersebut diketahui sebanyak 157 responden adalah merupakan wanita bekerja dan menerimn upah, serta 1478 responden yang merupakan wanita bekerja tetapi tidak menerima upah. Sehingga adanya konstribusi seperti ini mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mempelajari penawaran tenaga kerja tersebut.
Dari kondisi ketenagakerjaan seperti di atas, maka untuk mempelajarinya timbul pertanyaan-pertanyaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui masalah mendasar tentang keadaan ketenagakerjaan didaerah tersebut. Adapun pertanyaan itu antara lain; apakah wanita yang tidak bekerja di luar rumah tidak mempunyai kesempatan untuk memperoleh penghasilan atau upah?, Kalau wanita itu tidak bekerja di luar rumah faktor apa penyebabnya?, mungkin disebabkan oleh upah yang tidak memadai, anak masih kecil (untuk wanita yang berperan sebagai ibu dalam rumah tangga), atau kurangnya ketrampilan yang dimiliki wanita untuk masuk pasar kerja, dan lain sebagainya. Sehingga adanya penetrapan teori Backer tentang alokasi waktu dapat dipelajari disini. Di mana teori tersebut menunjukkan bahwa pengaruh faktor sosial ekonomi dan demografi mempunyai peran besar dalam menentukan penawaran tenaga kerja. Selain itu faktor penentu lainnya yang sangat panting adalah tingkat upah (simanjuntak, 1985). Dikatakannya bahwa banyaknya waktu yang disediakan untuk bekerja sangat tergantung pada tingkat upah yang berlaku. Di mana dalam hal ini jumlah tenaga kerja dapat diartikan sebagai jumlah jam kerja.
Melalui gambaran latar belakang seperti di atas, maka pokok permasalahan yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini juga akan melihat apakah adanya variasi upah ataupun adanya perubahan upah akan menentukan jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh para pensupplai tenaga kerja wanita tersebut. Disamping faktor upah apakah ada faktor lain yang juga mempengaruhi jumlah jam kerja yang ditawarkannya.
Dalam mempelajari fungsi penawaran tenaga kerja yang merupakan hubungan antara jumlah jam kerja dan upah, dan juga adanya faktor-faktor sosial ekonomi dan demografi lainnya yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut, pendekatan yang digunakan di sini adalah mengunakan model statistik berdasarkan data terputus, dengan menggunakan data sakernas tahun 1987 untuk daerah Sumatera Selatan. Selain itu juga analisa dilakukan secara statistik deskriptif dan statistik infrensial.
Model statistik yang dipakai untuk memperkirakan fungsi penawaran yang menggunakan data sakernas dimana variabel bebas yang diamati adalah variabel upah, serta variabel individu lainnya seperti umur, pendidikan, tempat tinggal, dll, yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh pekerja wanita tersebut, menimbulkan suatu analisa data terputus. Hal ini disebabkan karena variabel upah bersifat simultan, dimana variabel upah disatu sisi sebagai variabel bebas dan disisi lain sebagai variabel tak bebas. Sehingga untuk mendapatkan koefisien estimasinya diperlukan analisa regresi bertahap. yaitu regress, fungsi penghasilan sebagai tahap pertama dan regresi fungsi penawaran tenaga kerja sebagai tahapan selanjutnya. Tetapi dalam melakukan estimnsi fungsi penghasilan analisa terbatas pada pekerja yang memperoleh penghasilan saja, sehingga dalam hal ini kita harus memperhatikan sepasang model yang pada dasarnya digunakan untuk mendapatkan "Heckman Lamdha" atau yang sering di kenal denga Mills Rasio. Setelah mendapatkan Mills Rasio, maka didapat model dengan memasukkan Mills Rasio tersebut sesuai dengan model Heckman untuk mengatasi adanya bias selektif tersebut.
Beberapa penemuan dalam penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
I). Keadaan angkatan kerja di Sumatera Selatan diketahui bahwa % tase angkatan kerja wanita adalah 50,61% yang di ketahui bahwa % tase tersebut adalah lebih besar dari % tase angkatan kerja prianya yaitu sebesar 40,39% .
2). % tase Pekerja wanita menurut kelompok-kelompok yang diperhatikan berdasarkan status atau perannya dalam rumah tangga di ketahui bahwa % tase yang bekerja di desa lebih besar dari pada % tase yang bekerja di kota, yakni 88,27% pekerja yang tinggal di desa, dan 11,73% yang tinggal di kota, hal ini sesuai dengan dinamika penduduk yang mendapakan bahwa penduduk yang tinggal di desa lebih besar bila dibanding dengan penduduk yang tinggal di kota. Disamping itu juga untuk memasuki kerja di desa lebih mudah daripada di kota yang banyak di tuntut persyaratan tertentu.
Sedangkan berdasarkan status upah juga diketahui rata-rata upah yang di terimanya di kota lebih besar dari pada rata-rata upah yang di terima di desa. Untuk tingkat pendidikan yang di tamatkan di ketahui bahwa % tase pekerja wanita tidak gnat SD yang paling besar jumlahnya yaitu sebesar 52,10% , untuk yang tamat SD sebesar 39,98%, untuk yang tamat SLTP sebesar 3,35% dan untuk yang tamat SLTA sebesar 4,57% . Gambaran seperti itu menunjukkan bahwa rendahnya produktivitas yang dihasilkan sebagai akibat rendahnya kualitas pekerja tersebut yang % tasenya masih banyak terdapat pada tingkat pendidikan yang rendah yaitu tidak tamat SD. Sedangkan menurut kelompok umur diketahui bahwa % tase pekerja wanita yang menawarkan kerja paling banyak terdapat parka kelompok umur tua, 45 tahun ke atas, yaitu sebesar 23,67% , dan yang paling sedikit menawarkan kerja yaitu terdapat pada kelompok umur muda, 10-19 tahun yaitu sebesar 9,01 % .
3). Untuk masing-masing kelompok wanita berdasarkan status atau peranya dalam rumah tangga diketahui bahwa rata-rata jam kerja yang ditawarkannya hampir sama yaitu berkisar 30-40 jam per minggu. Dan menurut kelompok umur diketahui juga bahwa rata-rata jumlah jam kerja yang di tawarkan % tasenya terlihat mempunyai bentuk seperti huruf u terbalik, dimana pada kelompok umur muda jumlah jam kerja yang di tawarkan sedikit, kemudian pada kelompok umur selajutnya jumlah jam kerja yang di tawarkan meningkat, tetapi setelah mencapai kelompok umur tertentu yakni 30-34 tahun maka jumlah jam kerja yang di tawarkan akan berkurang_ Hal ini dapat dipandang bahwa makin lanjut usia produktivitasnya akan makin berkurang. Sedangkan rata-rata upah yang di terima menurut kelompok umur ini diketahui bahwa upah yang tertinggi diterima oleh kelompok umur 35-39 tahun yaitu sebesar Rp26.255,- per minggunya.
Selain itu bila kita perhatikan menurut kelompok pendidikan yang di tamatkan di ketahui bahwa rata-rata jumlah jam kerja yang ditawarkan juga hampir sama untuk masing-masing kelompok yang di perhatikan yaitu berkisar 30-35 jam per minggu. Dan untuk pekerja wanita di Sumatera Selatan terlihat tingkat pendidikan tamat SLTA+ diketahui % tase jumlah jam kerja yang di tawarkannya paling besar yakni 34 jam perminggu dibandingkan dengan mereka yang tamat pendidikan lain dibawahnya. Disini dapat katakan bahwa wanita di daerah ini bukan wanita pekerja, karena mereka baru akan menawarkan kerja dengan pendidikan SLTA+. Dapat dimungkinkan karena merasa sayang dengan pendidikan tersebut bila tidak bekerja. Dan untuk rata-rata upah yang diterima menurut kelompok pendidikan yang di tamatkan diketahui makin tinggi tingkat pendidikan maka upah yang diterimapun makin besar yakni; untuk pekerja wanita yang tidak tamat SD rata-rata upah yang diterimanya sebesar Rp7.840,- per minggunya, untuk pekerja wanita yang tamat SD rata-rata upah yang di terimanya sebesar Rp9.797,- per minggunya, untuk pekerja wanita yang berpendidikan tamat SLTP rata-rata upah yang di terimanya adalah sebesar Rp 12.222,- per minggunya, dan yang terakhir untuk mereka yang berpendidikan tamat SLTA+ rata-rata upah yang di terimanya adalah sebesar Rp18.445,- per minggunya.
4). Berdasarkan model yang diperhatikan dari hasil temuan empiri menunjukkan bahwa, upah mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perubahan jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh pekerja wanita di Sumatera Selatan. Hubungan antara jam kerja dan upah serta variabel individu lainnya seperti; umur, pendidikan, tempat tinggal, dan rasio dependensi yang diasumsikan berbentuk parabola pada akhirnya diketahui bahwa mempunyai pola yang berbeda untuk masing-masing kelompok yang diperhatikan yakni, kelompok wanita berdasarkan status atau perannya dalam rumah tangga. Di mana pola tersebut ada yang berbentuk parabola yang menutup kebawah dan ada juga yang berbentuk parabola yang membuka keatas.
Untuk bentuk parabola yang menutup kebawah berarti grafik fungsi penawaran tenaga kerja wanita didaerah ini mempunyai titik maksimum, di mana apabila upah naik maka, jumlah jam kerja yang ditawarkanpun bertambah, tetapi setelah upah mencapai tingkat upah yaitu yang merupakan titik maksimum tersebut maka, jam kerja yang ditawarkan akan mulai berkurang walaupun upah naik. Sebaliknya, untuk pola penawaran tenaga kerja yang berbentuk parabola yang membuka keatas, seperti untuk kelompok wanita yang berperan sebagai anak atau menantu dalam penelitian ini, diketahui bahwa pola seperti itu berarti grafik fungsi penawarannya mempunyai titik minimum, di mana pada tingkat upah yang rendah jumlah jam kerja yang ditawarkannya cukup tinggi, tetapi dengan adanya perubah upah, upah naik jumlah jam kerja yang ditawarkannya akan makin berkurang. Dan mereka akan menawarkan kerja lagi apabila tingkat upah sudah mencapai pada tingkat upah minimum tersebut. Jadi pada pola penawaran tenaga kerja seperti ini dapat diartikan bahwa kelompok ini tidak akan bekerja atau menawarkan kerja apabila tingkat upahnya tidak atau balm sesuai dengan tingkat upah yang diharapkan mereka yakni setelah mencapai tingkat upah maksimum tersebut.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>