Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109157 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pakpahan, Agus
"Evolusi pembangunan pertanian di negara maju dan di negara berkembang seperti Indonesia, terutama dalam evolusi luas lahan yang dikuasai petani dan jumlah petani menunjukkan tren yang berlawanan. Di negara maju, pembangunan telah meningkatkan luas lahan pertanian per petani dan menurunkan jumlah petani secara nyata. Namun, tren yang sebaliknya terjadi di negara berkembang. Di samping sektor pertanian di Indonesia melemah, hal tersebut merupakan dampak negatif dari industrialisasi yang belum berhasil. Implikasinya adalah Indonesia harus merancang dan merencanakan pembangunan sebagai proses transformasi seluruh sektor ekonomi secara terintegrasi dengan menciptakan pertanian yang kokoh sebagai landasannya. Trasformasi ekonomi harus mencapai target paling tidak setiap penurunan 1% nilai PDB pertanian dalam PDB nasional diikuti oleh penurunan tenaga kerja pertanian minimal 2%. Tenaga kerja yang keluar dari pertanian ini harus mendapat tingkat kesejahteraan atau pen-dapatan yang lebih tinggi dari keadaan sebelumnya agar tingkat kemakmuran petani meningkat dan ekonomi berkembang. Perancangan dan perencanaan transformasi ekonomi yang harus dilandasi oleh karakteristik inheren Indonesia yaitu sebagai negara kepulauan yang sangat kaya akan sumber daya laut dan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia sehingga letaknya memiliki potensi tenaga kerja dan pasar yang besar, di sepanjang khatulistiwa dengan iklim tropika sehingga memerlukan daya adaptasi yang tinggi terhadap ciri iklim tropika yaitu basah, panas dan lembap; serta memiliki keragaman budaya yang tinggi sebagai potensi kreativitas di satu pihak tetapi tinggi pula biaya komunikasi dan pengambilan keputusan di pihak lain. "
Kementerian Kementerian RI,
630 PIP 7:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemerintah telah menetapkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional 2009-2014. Program pemberdayaan pertanian dan nonpertanian untuk kelompok miskin sudah relatif banyak, namun kurang efektif dan berkelanjutan karna bersifat parsial-sektoral. Mengingat besarnya sumber daya yang dicurahkan, dalam prespektif peningkatan efektivitas dan efisiensi program pembangunan, pemikiran ini bertujuan merumuskan reorientasi pradigma dan strategi sebagai syarat kecakupan dalam pengentasan kemiskinan di pedesaan. Krisis ekonomi berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketanganan pangan di tingkat regional dan global. Dampak krisis ekonomi global di Indonesia mencakup penurunan pertumbuhan sektor pertanian dan terhambatnya pencapaian target MDGs-1 2015(12.3% vs target 7,5%). Dampak krisis, dengan risiko dan ketidakpastian yang tinggi, hendaknya membangkitkan kesadaran baru tentang pentingnya paradigma dan strategi pembangunan dan pertumbuhan inklusif. Pembangunan perdesaan inklusif mensyaratkan sinergi pertumbuhan di tingkat desa dengan program pemberdayaan kelompok miskin. Pengembangan agribisnis dan agroindustri patut dijadikan kegiatan utama program pemberdyaaan, pembangunan perdesaan, dan instrumen penting dalam mempercepat transformasi ekonomi pertanian dan perdesaan. Komplementasi efektivitas program pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (di atas 7,0%), didukung integrasi ekonomi desa-kota, akan menjamin eefektibitas dan efisiensi pemanfaatan sumbe daya ekonomi dan mempercepat pengentasan kemiskinan di perdesaan dan secara nasional. "
Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian, {s.a}
630 PIP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Rasti Saraswati
"perkembangan ilmu pengetahuan bioscience yang sangat pesat telah menghasilkan teknologi pupuk hayati tunggal dan majemuk yang memiliki multifungsi, yaitu sebagai penyedia hara, perombak bahan organik, pemacu pertumbuhan tanaman, pengendali hama dan penyakit tanaman, dan bioremediator logam berat. inovasi teknologi pupuk hayati berperan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah, melindungi tanaman dari hama dan penyakit, menghasilkan produk berkualitas dan aman dikonsumsi, serta energi terbarukan. aplikasi pupuk hayati mampu meningkatkan efesiensi penggunaan pupuk anorganik, menjaga kelestarian lingkungan, memperbaiki produktivitas lahan, dan menyelamatkan ekosistem. pengayaan inovasi teknologi dan perbaikan sistem produksu pupuk hayati, sosialisasi keunggulan, perbaikan sistem pemasaran dan promosi teknologi pupuk hayati, serta refocusing penelitian dan pengembangan akan mampu menunjang keberlanjuyran sistem produksi pertanian dalam pengembangan pertanian bioindustri. penyuluhan dan promosi teknologi pupuk hayati memerlukan dukungan kebijakan dari pemerintah agar petani, penyuluh, dan masyarakat pertanian memahami manfaat pupuk hayati dalam pertanian bioindustri. peredaran pupuk hayati memerlukan regulasi dan lembaga independen yang mengelola sertifikasi kelayakan dan keamanan pupuk hayati serta memberikan timbangan ilmiah bagi kebijakan yang akan diambil agar tepat sasaran."
Kementerian Kementerian RI, 2014
630 PIP 7:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Empirically,key stakeholders who significanly influence or have a central position towards its activities relatively dominated inplementations of agricultural developmnet programs....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The are of tidal land in Indonesia is approximately 20.10 million ha,about 20-30% are suitable for agricultural development,and only about three million ha have been used for agricultur
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"It is necessasry to implement the agricultural development by means of stakeholders participation.One of the key stakeholders in agricultural development is private sector
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"It is a dream come true for especially farmers in rural areas if the agricultural development is thoroghly the implemented. It is realized that many many socio-economicscientists are seriously concern about the implementation of agricultural development as most of the agricultural farmers' quality of live is not significanly improved...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Loekman Soetrisno
Yogyakarta: Kanisius, 2002
338.1 LOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>